Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5 no.1, Februari 2017
MENYIAPKAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN BERBAGAI PERMASALAHAN FISIKA GUNA MENCAPAI GENERASI EMAS INDONESIA MELALUI PHYSICS COMPETITION (PHYSTON) Sri Hartini, Misbah, Zainuddin, M. Arifuddin Jamal, Sarah Miriam, Saiyidah Mahtari, Dewi Dewantara Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia Abstrak: Jika dimulai saat ini, siswa yang sedang menempuh pendidikan pada 2016/2017 yang pada saat nanti tahun 2045 berusia 30 hingga 40 tahun yang disebut mencapai usia produktif, generasi emas. Pada tahun 2045, dari berbagai sumber dikatakan memiliki “bonus” demografi yang terus berlanjut dan akan berkontribusi atau sebaliknya berbencana pada berbagai sektor. Momen mengubah bangsa ini menjadi kaya, produktif dan daya saing besar, kuat, serta indah potensi dan prospeknya dapat dilakukan melalui pendidikan. Salah satu cara untuk membentuk siswa yang kreatif, kompetitif, sprotif dan bertangggung jawab adalah melalui perlombaan. Physics Competition (Physton) merupakan perlombaan di bidang Fisika dengan sasaran pelajar sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Lambung Mangkurat. Tujuan dari kegiatan physton ini meningkatkan semangat belajar fisika siswa sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, serta mengukur sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap permasalahan dan konsep fisika yang tertuang dalam bentuk soal-soal hitungan, konsep, dan praktikum/percobaan. Melalui kegiatan ini diharapkan terbentuknya siswa yang mampu menyelesaikan berbagai persoalan fisika guna mencapai generasi emas Indonesia. PENDAHULUAN
Petra Surabaya memperoleh medali perak. Tim Indonesia tersebut dipimpin
Indonesia meraih satu emas dan
oleh
empat perak dalam Olimpiade Fisika
Indonesia)
Internasional atau International Physics
memperoleh
medali
Kamsul
Abraha
dari 87 negara. Lomba tersebut dilakukan
Indonesia yang terdiri dari Michael Cirebon
(Universitas
tingkat dunia tersebut diikuti 650 peserta
di Zurich, Swiss, 10-17 Juli 2016. Tim dari SMAK BPK Penabur
dan
Rosid
(Universitas Gadjah Mada). Olimpiade
Olimpiade (IPhO) yang diselenggarakan
Gilbert
Syamsu
dalam dua gelombang yakni fisika eksperimen dan fisika teori. Masing-
emas,
masing berlangsung selama lima jam dan
Edwin Aldrian Santoso dari SMAN 1
keduanya diselenggarakan di Kampus
Surakarta memperoleh medali perak,
Irchel, Universitas Zurich. Untuk soal
Kevin Limanta dari SMA Intan Permata
tahun ini, topiknya merata yang terdiri
Hati Surabaya memperoleh medali perak,
dari konduktivitas listrik dua dimensi dan
Hugo Herdianto dari SMAK Penabur
transisi fase dan ketidakstabilan material
Gading Serpong memperoleh medali
nonlinear
perak, dan Raymond Ho dari SMA 2
60
untuk
fisika
eksperimen.
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5 no.1, Februari 2017
Sementara untuk fisika teori terdiri dari
Momen mengubah bangsa ini
topik mekanika, elektronika, dan fisika
menjadi kaya, produktif dan daya saing
modern (Kemendikbud, 2016).
besar, kuat, serta indah potensi dan
Prestasi ini menunjukkan bahwa
prospeknya dapat dilakukan melalui
tim Indonesia mampu berbicara dalam
pendidikan.
bidang
tingkat
mengembangkan segenap potensi peserta
internasional dan keberhasilan tim IPhO
didik “menjadi manusia yang beriman
memberi dampak positif bagi siswa-
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
Indonesia untuk lebih mencintai ilmu
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
tersebut. Prestasi yang diraih ini juga
warganegara
memberi dampak terhadap sekolah yang
bertanggungjawab”
mampu mengirimkan siswa-siswinya ke
Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003
ajang bergengsi tersebut. Tentu saja
tentang Sistem Pendidikan Nasional).
reputasi sekolah menjadi lebih tinggi dan
Peraturan
akan
Kebudayaan No 54 tahun 2013 tentang
ilmu
menjadi
fisika
sekolah
di
favorit
di
daerahnya masing-masing.
Pendidikan
yang
berfungsi
demokratis
Menteri
serta
(Undang-Undang
Pendidikan
dan
Kompetensi Lulusan siswa Sekolah
Jika dimulai saat ini, siswa yang
Menengah Pertama (SMP) menyebutkan
sedang menempuh pendidikan pada
bahwa kompetensi yang harus dicapai
2016/2017 yang pada saat nanti tahun
siswa
2045 berusia 30 hingga 40 tahun yang
Pengetahuan
disebut mencapai usia produktif, generasi
memiliki kemampuan pikir dan tindak
emas. Pada tahun 2045, dari berbagai
efektif dan kreatif dalam ranah abstrak
sumber dikatakan memiliki “bonus”
dan
demografi yang terus berlanjut dan akan
dipelajari di sekolah (Kemendikbud,
berkontribusi atau sebaliknya berbencana
2014). Salah satu cara untuk membentuk
pada
satu
siswa yang kreatif, kompetitif, sprotif
kontribusi bonus tersebut adalah pada
dan bertangggung jawab adalah melalui
sektor pertumbuhan ekonomi yang akan
perlombaan.
berbagai
mengalami
sektor.
masa
Salah
kejayaan,
seperti
melalui
konkret
pembelajaran Alam
sesuai
(IPA)
adalah
dengan
Physics Competition
Ilmu
yang
(Physton)
ungkapan bahwa “In 2045 Indonesia
merupakan perlombaan di bidang Fisika
better than Brazil and China” (Prasetyo,
dengan sasaran pelajar SD, SMP dan
2014).
SMA sederajat, yang diselenggarakan oleh
61
program studi pendidikan fisika
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5 no.1, Februari 2017
Universitas
Lambung
Mangkurat.
Menteri
Pendidikan
dan
Adapun tujuan dari kegiatan Physton ini
Kebudayaan pada sambutan Peringatan
adalah untuk meningkatkan semangat
Hari Pendidikan Nasional pada tanggal 2
belajar fisika siswa SD, SMP/ sederajat
Mei 2012 menyatakan bahwa tema Hari
dan SMA/sederajat, serta mengukur
Pendidikan Nasional Tahun 2012 adalah
sejauh mana tingkat pemahaman siswa
“Bangkitnya Generasi Emas Indonesia”.
terhadap permasalahan dan konsep fisika
Karena pada periode tahun 2010 sampai
yang tertuang dalam bentuk soal-soal
2035 bangsa kita dikaruniai oleh Tuhan
hitungan,
dan
Yang Maha Kuasa potensi sumber daya
praktikum/percobaan. Melalui kegiatan
manusia berupa populasi usia produktif
ini diharapkan terbentuknya siswa yang
yang
mampu
berbagai
kesempatan emas yang baru pertama
persoalan fisika guna mencapai generasi
kalinya terjadi sejak Indonesia merdeka
emas Indonesia.
tersebut dapat kita kelola dan manfaatkan
konsep,
menyelesaikan
jumlahnya
luar
biasa.
Jika
Berdasarkan latar belakang inilah,
dengan baik, populasi usia produktif
maka tenaga pendidik program studi
yang jumlahnya luar biasa tersebut Insya
pendidikan
akan
fisika
melakukan
menjadi
bonus
demografi
penilaian/penjurian terhadap siswa-siswa
(demographic dividend) yang sangat
se-Kalimantan Selatan dan Tengah.
berharga. Di sinilah peran strategis
Kegiatan penilaian/penjurian dilaksana-
pembangunan bidang pendidikan untuk
kan dalam dua tahap yaitu tahap
mewujudkan hal itu menjadi sangat
semifinal dan tahap final. Pada tahap
penting. (Kemeterian Pendidikan dan
semifinal berupa teori tentang IPA/fisika,
Kebudayaan:
dan pada tahap final berupa teori dan
Pendidikan
praktikum.
Peringatan Hari Pendidikan Nasional
Permasalahan dalam kegiatan ini
Sambutan dan
Menteri
Kebudayaan
pada
2012,Rabu,2 Mei 2012).
adalah bagaimana hasil seleksi siswa-
Generasi
Emas
Indonesia
siswi dalam Physton, baik pada tingkat
merupakan generasi penerus bangsa yang
sekolah dasar (SD), sekolah menengah
pada periode tersebut adalah sangat
pertama (SMP)/sederajat dan sekolah
produktif, sangat berharga dan sangat
menengah atas (SMA)?
bernilai, sehingga perlu dikelola dan dimanfaatkan
dengan
agar
insan
yang
TINJAUAN PUSTAKA
berkualitas
Generasi Emas Indonesia
berkarakter, insan yang cerdas, dan insan
62
menjadi
baik
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5 no.1, Februari 2017
yang kompetitif, serta menjadi bonus
Paradok-sial
demografi. Ini akan menjadi perwujudan
(Prasetyo, 2014).
cita-cita bangsa Indonesia setelah 67
tentang
Indonesia
Jika kesempatan emas yang baru
tahun merdeka (Mungin, 2012).
pertama kalinya terjadi sejak Indonesia
Generasi emas sebagai generasi
merdeka tersebut dapat dikelola dan
penerus bangsa yang akan menentukan
dimanfaatkan
masa depan dan jati diri bangsa serta
populasi usia produktif yang jumlahnya
integritas bangsa Indonesia. Generasi
luar biasa tersebut akan benar-benar
emas adalah generasi yang memandang
menjadi bonus demografi (demographic
masa
dividend) yang sangat berharga. Akan
depan
diri
dan
bangsanya,
dengan
maka
merupakan hal yang pertama dan utama.
tetapi,
Generasi emas adalah generasi muda
kesempatan
yang penuh optimisme dan gairah untuk
bencana
demografi
(demographic
maju dengan sikap dan pola pikir yang
disaster)
bila
tidak
berlandaskan moral yang kokoh dan
mengelolanya dengan baik. Di sinilah
benar. Generasi emas adalah generasi
peran strategis pembangunan bidang
dengan visi ke depan yang cemerlang,
pendidikan untuk mewujudkan hal itu
kompetensi yang memadai, dan dengan
menjadi sangat penting.
karakter yang kokoh, kecerdasan yang tinggi,
dan
produk
kompetitif,
pendidikan
yang
sebaliknya,
baik,
emas
bukan
mustahil
tersebut
menjadi
kita
dapat
Adanya potensi bonus demografis
merupakan
Indonesia sudah sepatutnya menjadi
diidam-
momentum penting untuk memperkuat
idamkan. (Mungin, 2012).
komitmen
Bonus demografi di tahun 2045
bangsa
terhadap
pembangunan negara khususnya bidang
akan berkontribusi atau berbencana
pendidikan,
menjadi
tergantung
pendidikan bermutu dan berkarakter
bagaimana kita menyiapkan generasi saat
merupakan jalan utama untuk bangkit
ini yang 31 tahun lagi akan pengisi era
meraih kemajuan dan kehormatan bangsa
itu. Jika dimulai saat ini, 2013/2014,
yang bermartabat dan beradab. Di
maka merekalah yang pada saat itu
samping itu, dukungan terhadap kualitas
berusia 30 hingga 40 tahun yang disebut
pendidikan
mencapai usia produktif, generasi emas.
berkarakter juga akan menjadi kunci
Harapan terhadap generasi emas 2045
sukses membangkitkan generasi emas
merupakan jawaban terhadap fenomena
bangsa dan agama (Dongoran, 2014).
semakin
nyata,
sebab
yang
pembangunan
bermutu
dan
Pendidikan merupakan sebuah investasi
63
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5 no.1, Februari 2017
yang memiliki peranan stategis dalam
sangat diperlukan dimanapun individu
mengembangkan sumber daya manusia
berada.
yang berkualitas. Karena itu, sangat penting
untuk
merokunstruksi
Pemecahan masalah dibangun oleh
dan
konsep-konsep
pemecahan
dan
mereformulasi desain pendidikan yang
pemecahan masalah. Masalah (problem)
dapat mendukung terciptanya generasi
adalah suatu situasi yang tak jelas jalan
emas bangsa Indonesia.
pemecahannya yang mengkonfrontasi-
Pemecahan Masalah Fisika
kan individu atau kelompok untuk
Masalah (problem) berasal dari
menemukan
jawaban.
Pemecahan
bahasa Yunani, yaitu problema yang
masalah (problem solving) adalah upaya
berarti kendala. Problem adalah suatu
individu
situasi yang tak jelas jalan pemecahannya
menemukan
jawaban
yang mengkonfrontasikan individu atau
pemahaman
yang
kelompok untuk menemukan jawaban.
sebelumnya dalam rangka memenuhi
Pemecahan masalah (problem solving)
tuntutan
adalah
(Santyasa: 2004).
upaya
peserta
didik
untuk
menemukan jawaban masalah yang dihadapi
berdasarkan
atau
kelompok
situasi
Polya
untuk
berdasarkan
telah
yang
tak
(1985)
dimiliki lumrah
mengartikan
pengetahuan,
pemecahan masalah sebagai satu usaha
pemahaman, dan keterampilan yang telah
mencari jalan keluar dari satu kesulitan
dimiliki sebelumnya (Santyasa, 2004).
guna mencapai satu tujuan yang tidak
Khaeruddin
et
(2009)
begitu mudah segera untuk dicapai.
menyatakan kemampuan memecahkan
Polya (1985) mengajukan empat langkah
masalah juga dapat diartikan sebagai
fase
kemampuan
memahami
suatu
al.,
individu
atau
penyelesaian
masalah
masalah,
yaitu
merencanakan
kelompok untuk menemukan jawaban
penyelesaian, menyelesaikan masalah
berdasarkan pemahaman yang telah
dan melakukan pengecekan kembali
dimiliki
semua langkah yang telah dikerjakan.
sebelumnya
dalam
rangka
memenuhi tuntutan situasi yang lumrah.
Menurut
Polya
(1985) dalam
aktivitas pemecahan masalah diawali
pemecahan masalah. Ada empat langkah
dengan konfrontasi dan berakhir apabila
yang harus dilakukan, Keempat tahapan
sebuah jawaban telah diperoleh sesuai
ini lebih dikenal dengan See (memahami
dengan kondisi masalah. Kemampuan
problem), Plan (menyusun rencana), Do
seseorang dalam pemecahan masalah
(melaksanakan
64
rencana)
dan
Check
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5 no.1, Februari 2017
(menguji jawaban). Gambaran umum
Dalam melaksanakan rencana yang
dari Kerangka kerja Polya:
tertuang pada langkah kedua, kita
1. Pemahaman pada masalah
harus memeriksa tiap langkah dalam
Membaca soalnya dan meyakinkan
rencana dan menuliskannya secara
diri bahwa anda memahaminya secara
detail untuk memastikan bahwa tiap
benar. Tanyalah diri anda dengan
langkah
pertanyaan:
Apa
persamaan tidaklah cukup
diketahui?
Kuantitas
yang apa
tidak yang
sudah
benar.
Sebuah
4. Lihatlah kembali
diberikan pada soal?, Kondisinya
Ujilah solusi yang telah didapatkan.
bagaimana?
Kritisi hasilnya. lihatlah kelemahan
dan
Apakah
ada
kekecualian? 2. Membuat
dari solusi yang didapatkan (seperti: Rencana
Pemecahan
ketidak konsistenan atau ambiguitas
Masalah
atau langkah yang tidak benar)
a. Carilah hubungan antara informasi
Physics Competition (Physton)
yang diberikan dengan yang tidak
Physics Competition
(Physton)
diketahui yang memungkinkan anda
merupakan perlombaan di bidang Fisika
untuk memghitung variabel yang
dengan sasaran pelajar SD, SMP dan
tidak diketahui.
SMA/ sederajat, yang diselenggarakan
b. membagi masalah ke sub masalah.
oleh Program Studi Pendidikan Fisika
Cobalah untuk mengenali sesuatu
Universitas
Lambung
yang sudah dikenali. Hubungkan
Adapun tujuan dari kegiatan physton ini
masalah tersebut dengan hal yang
adalah untuk meningkatkan semangat
sebelumnya sudah dikenali. Lihatlah
belajar fisika siswa SD, SMP/ sederajat
pada hal yang tidak diketahui dan
dan SMA/sederajat, serta mengukur
cobalah untuk mengingat masalah
sejauh mana tingkat pemahaman siswa
yang mirip atau memiliki prinsip
terhadap permasalahan dan konsep fisika
yang sama.
yang tertuang dalam bentuk soal-soal
c. Cobalah untuk mengenali polanya.
hitungan,
d. Gunakan analogi.
percobaan. Mekanisme pada kegiatan
e. Masukan sesuatu yang baru.
physton ini terbagi atas tiga babak, yaitu
f.
babak penyisihan, babak semifinal, dan
Buatlah kasus.
g. Mulailah dari akhir (Asumsikan
konsep,
dan
Mangkurat.
praktikum/
babak final.
Jawabannya)
Babak penyisihan diadakan di 9
3. Melaksanakan Rencana
rayon, yang terdiri dari rayon 1 (Kota
65
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5 no.1, Februari 2017
Banjarmasin), rayon 2 (Kota Banjarbaru
berikutnya
dan Kabupaten Banjar), rayon 3 (Tapin,
diperbolehkan
Hulu Sungai Selatan (HSS), dan Hulu
jawaban untuk soal sebelumnya. Nilai
Sungai Tengah (HST)), rayon 4 (Hulu
akan diakumulasikan untuk kedua tahap
Sungai Utara (HSU), Balangan, dan
ini, dan 5 tim dengan poin tertinggi akan
Tabalong), rayon 5 (Kabupaten Barito
melaju ke babak final.
Kuala dan Kuala Kapuas), rayon 6 (Kabupaten
Tanah
Laut),
rayon
Pada
7
SD
pendamping,
akan
variabel
SMP dan SMA akan menjawab 50 soal
percobaan,
pilihan ganda dalam waktu 120 menit
yang
digunakan
definisi
selama
operasional
oleh dewan juri. Waktu yang diberikan
semua nilai pada semua rayon. 15 tim ini
selama praktikum dan menulis laporan
akan masuk ke Babak Semifinal yang
pada lembar yang disediakan oleh panitia
Lambung
adalah 30 menit. Setelah melakukan
Mangkurat Banjarmasin.
percobaan,
Pada babak semifinal dilaksanakan
setiap
peserta
mempresentasikan hasil percobaannya di
dalam dua tahap. Tahap pertama semua
hadapan dewan juri dan setiap peserta
tim akan menjawab 20 soal pilihan ganda
akan menerima pertanyaan dari dewan
dalam waktu 60 menit (jawaban benar
juri. Tahap kedua ialah rebutan. Dalam
+4, jawaban salah -2, kosong 0). Tahap
babak ini, akan dibacakan 25 butir
kedua semua tim akan diberikan 10 soal ditampilkan
untuk
judul dan tujuan percobaan yang diminta
peraih nilai tertinggi dari gabungan
yang
diminta
memberikan kesimpulan sesuai dengan
tim juara 1 dari setiap rayon dan 6 tim
titik-titik
peserta
hasil percobaan, lalu menganalisis dan
diambil 15 tim terbaik yang terdiri dari 9
Universitas
kembali
variabelnya, langkah percobaan, data
atau 2 jam. Dari babak penyisihan
di
final
menuliskan alat dan bahan, variabel-
menjawab 40 soal pilihan ganda, peserta
diadakan
babak
menyelesaikan
melakukan praktikum tanpa dibantu oleh
(Kalimantan Tengah). Dalam babak peserta
untuk
tidak
Pertama yaitu praktikum. Setiap tim
(Kabupaten Kotabaru), dan rayon 9 ini,
peserta
dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap
(Kabupaten Tanah Bumbu), rayon 8
penyisihan
dan
pertanyaan dan tim yang paling cepat
pada
menekan bel akan diberikan kesempatan
proyektor, setiap soal akan ditampilkan
untuk menjawab (penilaian dilakukan
dalam durasi 2 sampai 4 menit tergantung
oleh dewan juri, jawaban benar +100,
tingkat kesukaran soal. Setelah waktu
jawaban salah -50). Semua tahapan
habis, maka akan ditampilkan soal
66
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5 no.1, Februari 2017
dalam babak final sepenuhnya dilakukan
se-Kalimantan Selatan dan Tengah.
oleh
ini
Setiap regu beranggotakan 2 orang. Satu
diperebutkan posisi juara I, juara II, juara
Sekolah boleh mengirimkan lebih dari 1
III, juara harapan I, dan juara harapan II.
regu.
dewan
juri.
Pada
tahap
Dengan adanya kegiatan physton
Metode yang digunakan
ini para peserta bersaing secara sportif
Metode kegiatan yang digunakan
untuk dapat menjadi yang terbaik dan
dalam seleksi adalah bentuk lomba
bertanggung jawab terhadap jawaban
menjawab soal tertulis per tim pada
yang mereka hasilkan serta dituntut
babak penyisihan pada tingkat rayon.
memiliki kemampuan dalam pemecahan
Peserta
permasalahan fisika,
tertinggi di setiap rayon pada babak
keterampilan
serta memiliki sains
yang
memiliki
nilai
dalam
penyisihan berhak mengikuti babak
Diharapkan
semifinal. Pada babak semifinal di ambil
diharapkan dengan adanya kegiatan ini
5 peserta (tim) yang memiliki nilai
dapat terbentuk siswa yang mampu
tirtinggi, berhak mengikuti babak final.
menyelesaikan berbagai persoalan fisika
Pada babak final peserta(tim) di nilai
guna mencapai generasi emas Indonesia.
kemampuannya dalam bidang teori fisika
melakukan
proses
(tim)
praktikum.
dan
METODE
penilaian
Kerangka Pemecahan Masalah
kegiatan
babak
final
untuk
juara II, juara III, serta juara harapan I
sebagaimana yang telah dikemukakan dalam
pada
Hasil
menentukan peserta tim yang juara I,
Untuk memecahkan permasalahan sebelumnya,
percobaan/praktikum.
dan juara harapan II.
ini HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan seleksi terhadap peserta yang mengikuti Physton. Seleksi meliputi
Physton merupakan perlombaan di
konsep fisika yang tertuang dalam bentuk
bidang Fisika dengan sasaran pelajar
soal-soal
SD/sederajat,
hitungan,
konsep,
dan
SMP/sederajat
dan
SMA/sederajat yang diselenggarakan
praktikum/percobaan.
oleh program studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat.
Sasaran/Peserta Kegiatan Peserta dalam Physton ini adalah
Tujuan dari pelaksanaan Physton ialah
siswa tingkat sekolah dasar (SD), sekolah
untuk meningkatkan semangat belajar ilmu pengetahuan alam (IPA) khususnya
menengah pertama (SMP)/sederajat dan
fisika, baik siswa SD/sederajat, SMP/
sekolah menengah atas (SMA)/sederajat
67
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5 no.1, Februari 2017
sederajat dan SMA/ sederajat, serta
Tabel 2. Materi Physton yang dilombakan
mengukur tingkat pemahaman mereka terhadap permasalahan konsep fisika
No 1
Tingkat SD/ sederajat
2
SMP/ sederajat
3
SMA/ sederajat
yang tertuang dalam bentuk soal-soal hitungan,
konsep,
dan
praktikum/percobaan. Bentuk kegiatan physton ini terdiri dari tiga babak, yang terdiri atas babak penyisihan (rayon), babak semifinal, dan babak final. Physton ini bersifat tim, dan setiap tim terdiri dari 2 orang. Target peserta terdiri dari siswa SD/sederajat, SMP/sederajat
dan
SMA/sederajat.
Kegiatan ini dimulai dari tanggal 19 Februari 2017 – 15 Maret 2017. Adapun 9 rayon dalam kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Pembagian wilayah berdasarkan rayon Rayon 1 Kota Banjarmasin Rayon 2 Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar Rayon 3 Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, dan Tapin Rayon 4 Kabupaten Tabalong, Balangan dan Hulu Sungai Utara Rayon 5 Kabupaten Barito Kuala, Kuala Kapuas Rayon 6 Kabupaten Tanah Laut Rayon 7 Kabupaten Tanah Bumbu Rayon 8 Kabupaten Kotabaru Rayon 9 Kalimantan Tengah
Adapun dilombakan
materi untuk
Physton
Materi Ajar besaran dan pengukuran, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan, gaya dan gerak, pesawat sederhana, sumber energi dan perubahan bentuk energi, sifat-sifat bunyi, sifatsifat cahaya, perpindahan kalor, pengaruh kalor, komponen-komponen listrik dan fungsinya, sifat-sifat magnet, energi listrik, tata surya besaran dan pengukuran, kinematika gerak, dinamika gerak, usaha dan energi, pesawat sederhana, fluida, getaran dan gelombang, sifatsifat cahaya, sifat-sifat bunyi, listrik statis, kemagnetan, suhu, pemuaian, dan kalor, tata surya, pencemaran lingkungan, struktur bumi dan dinamikanya Pengukuran, kinematika gerak, dinamika gerak, usaha dan energi, elastisitas dan hukum hooke, getaran harmonis, impuls dan momentum linear, kesetimbangan benda tegar, fluida, alat optik, karakteristik gelombang, bunyi, cahaya, listrik statis, kemagnetan, induksi elektromagnetik, arus listrik searah (DC), arus listrik bolak-balik (AC), kalor, teori kinetik gas, termodinamika, pemanasan global.
Pada diselenggarakan
yang
babak pada
penyisihan tanggal
19
Februari 2017. Dalam babak ini, peserta
masing-masing
SD akan menjawab 40 soal pilihan
tingkat, dapat dilihat pada tabel 2.
ganda, peserta SMP dan SMA akan menjawab 50 soal pilihan ganda dalam
68
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5 no.1, Februari 2017
waktu 120 menit atau 2 jam. Dari babak penyisihan diambil 15 tim terbaik yang terdiri dari 9 tim juara 1 dari setiap rayon dan 6 tim peraih nilai tertinggi dari gabungan semua nilai pada semua rayon. 15 tim ini akan masuk ke Babak Semifinal yang diadakan di Universitas
(a)
Lambung Mangkurat Banjarmasin.
(b) Gambar 3 (a) dan (b) Pembagian penghargaan kepada pemenang
Gambar 1. Babak Penyisihan
Babak
semifinal
dan
final
dilaksanakan pada tanggal 13-15 Maret 2017. Babak semifinal dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama semua tim akan menjawab 20 soal pilihan ganda
(a)
dalam waktu 60 menit (jawaban benar +4, jawaban salah -2, kosong 0). Tahap kedua semua tim akan diberikan 10 soal titik-titik
yang
ditampilkan
pada
proyektor, setiap soal akan ditampilkan dalam durasi 2 sampai 4 menit tergantung tingkat kesukaran soal. Setelah waktu
(b)
habis, maka akan ditampilkan soal
Gambar 2 (a) dan (b) Babak Semifinal
berikutnya
dan Final
diperbolehkan
dan untuk
peserta
tidak
menyelesaikan
jawaban untuk soal sebelumnya. Nilai akan diakumulasikan untuk kedua tahap
69
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5 no.1, Februari 2017
ini, dan 5 tim dengan poin tertinggi akan
percobaan,
melaju ke babak final. Adapun 5 tim yang
variabelnya, langkah percobaan, data
lolos ke babak semifinal dapat dilihat
hasil percobaan, lalu menganalisis dan
pada tabel di bawah ini.
memberikan kesimpulan sesuai dengan
Tabel 3. Tim yang lolos ke babak final physton
judul dan tujuan percobaan yang diminta
Tingkat SD/sederajat
No 1 2 3 4 5
SMP/sederajat
1 2 3 4 5
SMA/sederajat
1 2 3 4 5
selama praktikum dan menulis laporan pada lembar yang disediakan oleh panitia adalah 30 menit. Setelah melakukan percobaan,
praktikum
tanpa
dibantu
oleh
pendamping,
peserta
diminta
untuk
akan menerima pertanyaan dari dewan juri. Pada tingkat SD siswa melakukan percobaan pembuatan magnet, tingkat SMP siswa melakukan percobaan tentang massa jenis, dan pada tingkat SMA siswa melakukan percobaan Hukum I Kirchoff. Tahap kedua ialah rebutan. Dalam babak ini, akan dibacakan 25 butir pertanyaan dan tim yang paling cepat menekan bel akan
yang
kesempatan
untuk
dewan juri, jawaban benar +100, jawaban salah -50). Semua tahapan dalam babak final sepenuhnya dilakukan oleh dewan juri.
Berdasarkan
hasil
penjurian
diperoleh pemenang sebagai mana tabel di bawah ini.
melakukan
digunakan
diberikan
menjawab (penilaian dilakukan oleh
menuliskan alat dan bahan, variabelvariabel
peserta
hadapan dewan juri dan setiap peserta
dalam dua tahap. Tahap Pertama yaitu tim
setiap
mempresentasikan hasil percobaannya di
Babak final kembali dilaksanakan Setiap
operasional
oleh dewan juri. Waktu yang diberikan
Nama Sekolah SDN 4 MENTENG SD SANJAYA SDS ISLAM PLUS ALMANSUR MIS AS SALAM SD IT ROBBANI BANJARBARU SMP KRISTEN KANAAN SMPN 2 BANJARBARU SMPN 1 KELUMPANG HILIR SMP SANTA MARIA BANJARMASIN SMP 3 BANJARMASIN SMAN BANUA KALSEL SMAN 1 GAMBUT MAN 1 TAPIN SMAN 1 MANDASTANA SMAN 2 BANJARMASIN
praktikum.
definisi
selama
70
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5 no.1, Februari 2017
Tabel 4. Pemenang Lomba Physton No 1
Tingkat SD/ sederajat
Juara Juara I Juara II
2
SMP/ sederajat
Juara III Juara Harapan I Juara Harapan II Juara I Juara II Juara III
3
SMA/ sederajat
Juara Harapan I Juara Harapan II Juara I Juara II Juara III Juara Harapan I Juara Harapan II
DAFTAR PUSTAKA
Nama Sekolah SDN 4 MENTENG SDS ISLAM PLUS ALMANSUR MIS AS SALAM SD IT ROBBANI BANJARBARU SD SANJAYA
Dongoran. Faisal, R. 2014. Paradigma Membangun Generasi Emas 2045 dalam Perspektif Filsafat Pendidikan. JURNAL TABULARASA PPS UNIMED.11 (1): 61-76. Kemendikbud. 2012. Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2012.Diakses melalui http://edukasi.kompas.com/read/2 012/05/02/08581069/Kemdikbud. Gelar.Upacara.Peringati.Hardikna s.
SMP SANTA MARIA BANJARMASIN SMPN 1 KELUMPANG HILIR SMP KRISTEN KANAAN
Kemendikbud. 2016. Indonesia raih medali emas dan perak di Olimpiade Fisika Internasional. Diakses melalui: https://www.kemdikbud.go.id/.../2 016/.../indonesia-raih-medaliemas-dan-perak-di-olimpiadefisika-internasional.
SMPN 2 BANJARBARU SMP 3 BANJARMASIN SMAN BANUA KALSEL MAN 1 TAPIN SMAN 1 GAMBUT
Khaeruddin., Nurhayati., & Rahmayanti. 2009. Peranan model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan memecahkan masalah fisika pada siswa SMA Negeri 1 Anggeraja Kabupaten Enrekang. JSPF. 9. 4350. Tersedia pada http://digilib.unm.ac.id.
SMAN 1 MANDASTANA SMAN 2 BANJARMASIN
Mungin, E.W, 2012. Menyiapkan Bangkitnya Gnerasi Emas. Diakses melalui http://bkfkip.umk.ac.id/2012/09/menyiapk an-bangkitnya-generasiemas.html.
SIMPULAN Tujuan penjurian terhadap siswa dalam physton
pada
tingkat
SD/sederajat,
SMP/sederajat, dan SMA/sederajat se-
Prasetyo, Zuhdan K. 2014. Generasi Emas 2045 sebagai Fondasi Mewujudkan Siklus Peradaban Bangsa Melalui Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar. Makalah disajikan dalam Seminar
Kalimantan Selatan dan Tengah dapat dikatakan berjalan dengan baik dan lancar.
71
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5 no.1, Februari 2017
Nasional Kurikulum 2013 di Universitas Tanjungpura Pontianak,16 April 2014 Polya, George, ( 1985), How To Solve It. 2nd ed Princeton University Press, New Jersey Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. 2013. Diakses melalui http://pendis.kemenag.go.id/pai/fil e/dokumen/05.A.SalinanPermendi kbudNo.54tahun2013ttgSKL.pdf Santyasa, I W. 2004. Model problem solving dan reasoning sebagai alternatif pembelajaran inovatif. Makalah. Disajikan dalam Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konaspi) V, tanggal 59 Oktober 2004, di Surabaya.
72