Meningkatkan Kemampuan Mengenal KonsepBilangan 1-5 Pada Usia 3-4 Tahun Melalui Media Kancing Baju
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-5 PADA USIA 3-4 TAHUN MELALUI MEDIA KANCING BAJU Riya Yulita PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, Email:
[email protected]
Nurhenti D. Simatupang PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, Email:
[email protected] Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan konsep bilangan 1-5melalui media kancing baju. Subjek penelitian adalah anak usia 3-4 tahun di KB 17 Agustus Gedeg Mojokerto dengan jumlah 9 anak terdiri dari 5 anak laki-laki dan 4 anak perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi yang dilakukan oleh teman sejawat dan dokumentasi yang berupa foto kegiatan anak dalam proses pembelajaran. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan mengenal lambang bilangan 3-5 melalui media kancing baju sebesar24,99% berdasarkan evaluasi hasil dari siklus I dan siklus II. Dari uraian di atas,makadapat disimpulkan bahwa media kancing baju dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan 1-5 padaanak usia 3-4 tahun di KB 17 Agustus Mojokerto. Kata Kunci :Konsep bilangan, media kancing baju
Abstract This classroom action research aims to improve the ability concept of numbers 1-5 through media buttons. Subjects were children aged 3-4 years in KB August 17 Gedeg Mojokerto with the number 9 children consists of 5 boys and 4 girls. Data collection techniques used in this study was the observation made by peers and documentation activities in the form of photos of children in the learning process. Data analysis techniques in this study using descriptive statistical analysis. The results showed an increased ability to recognize numbers 3-5 through media emblem buttons of 24.99% based on the evaluation of the results of the first cycle and the second cycle. From the above description, it can be concluded that the media buttons can improve the ability to know the concept of numbers 1-5 in children aged 3-4 years in KB August 17 Mojokerto. Keywords: Concepts numbers, media buttons
Kelompok Bermain adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program pendidikan sekaligus program kesejahtaraan bagi anak usia dua tahun sampai dengan enam tahun. Pendidikan anak usia dini merupakan taman pendidikan yang bertujuan untuk membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis maupun fisik, yang meliputi: perkembangan moral dan nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, untuk mempersiapkan anak didik dalam memasuki jenjang pendidikan berikutnya. Salah satu bidang pengembangan yang diajarkan di Kelompok Bermain adalah bidang pengembangan kognitif. Dalam Kurikulum Kelompok Bermain Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini usia 3-4 tahun memiliki
PENDAHULUAN Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu program yang bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan bagi anak usia dini dimana anak ada pada usia keemasan, yakni masa paling mudah untuk mendapat dan menerima rangsangan dari manapun. Hal itu sesuai dengan yang tertulis pada Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 butir 14 menyatakan bahwa: “Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.
1
Jurnal PAUD Teratai, Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016, 82-86
tingkat pencapain perkembangan yaitu mengenal konsep banyak dan sedikit. Untuk itu pada anak Kelompok Bermain diberikan pengenalan tentang konsep bilangan 1-5 dimana anak mampu berhitung secara urut sesuai dengan jumlah bendanya. Kemampuan mengenal konsep bilangan perlu dikembangkan karena anak dapat mengetahui konsep banyak dan sedikit.Karena bilangan ini sangat penting, maka konsep dasar matematika yang benar yang diajarkan kepada seorang anak haruslah benar dan kuat.Paling tidak dasar yang melibatkan pengenalan angka harus di kuasai dengan sempurna. Namun berdasarkan pengalaman dan pengamatan yang dilakukan peneliti di Kelompok Bermain 17 Agustus pada saat memberikan materi tentang konsep bilangan 1-5, 75% dari 9 anak masih belum memenuhi standarisasi tingkat pencapaian yang tercantum dalam permendiknas No 58. Hal ini terbukti dari 9 anak yang ada di sekolah tersebut hanya 3 anak saja yang mampu mengenal konsep bilangan. Banyak faktor yang menyebabkan perkembangan kognitif khususnya mengenal lambang bilangan belum mencapai tingkat perkembangan.Hal ini disebabkan media yang digunakan kurang menarik untuk anak.Begitu pula model pembelajaran masih bersifat teacher center sehingga anak-anak kurang antusias untuk mengikuti kegiatan karena kurang dilibatkan. Mengingat pentingnya mengenal konsep bilangan maka peneliti mengadakan perubahan dalam hal mengajar, terutama dalam penggunaan media. Media kancing baju merupakan media yang akan digunakn dengan tujuan agar anak merasa senang dan tertarik serta antusias dalam bermain sehingga tertanamkan konsep bilangan di dalam memorinya, selanjutnya, konsep bilangan yang telah dimiliki anak berangsur-angsur dapat meningkat. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu:1. Bagaimanakah aktivitas guru dan anak dalam penggunaan media kancing baju untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan 1-5 di Kelompok Bermain 17 Agustus Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto, 2.Bagaimanakahpeningkatan kemampuan mengenalkan konsep bilangan 1-5 melalui media kancing baju pada anak di Kelompok Bermain 17 Agustus Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto. Tujuan daripenelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan aktivitas guru dan anak dalam
penggunaan media kancing baju untuk meningkatan kemampuan mengenal konsep bilanagan 1-5 di Kelompok Bermain 17 Agustus Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto, 2.Untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan melalui media kancing baju pada anak di Kelompok Bermain 17 Agustus Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto. Diharapkan dengan adanya penelitian ini manfaat yang dapat diperoleh secara praktis yaitu:1. Dapat meningkatkan kemampuan anak dalam pengenalan konsep bilangan melalui media kancing baju dengan dibantu cara penyampaian guru dalam bentuk yang menarik, 2.Dapat mengurangi kebiasaan guru menggunakan LKA dan meningkatkan kreativitas pembelajaran serta kemampuan guru dalam memecahkan masalah konsep bilangan yang dialami oleh anak, 3. Mempunyai cara atau metode baru dalam pengenalan konsep bilangan pada anak usia dini, sehingga mutu pendidikan dapat meningkat. Kemampuan adalah merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari suatu pembawaan dan latihan (Susanto, 2011:97).Senada dengan pendapat di atas Menurut Robbins (1996:102), bahwa kemampuan adalah kapasitas seseorang individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah potensi yang dimiliki setiap individu sejak lahir yang dapat dipelajari dan ditumbuh kembangkan sehingga seorang individu mampu untuk mengerjakan tugas sebagai seorang individu. Pengertian konsep mengacu pada pemahaman dasar, anak-anak mampu mengelompokkan benda-benda dan mampu mengasosiasikan suatu nama dengan kelompok benda tertentu (Delphie, 2009:4). Sedangkan bilangan menurut Ruslani (dalam Tajudin, 2008:23) adalah suatu alat pembantu yang mengandung suatu pengertian.Berbeda dengan Copley (2001:47) yang menyatakan angka atau bilangan adalah lambang atau simbol yang merupakan suatu objek yang terdiri dari angka-angka. Berdasarkan ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian Berdasarkan pengertianpengertian tersebut konsep bilangan dapat diartikan sebagai simbol yang memaparkan banyaknya suatu benda. Perkembangan adalah perubahan mental yang berlangsung secara bertahap dan dalam waktu tertentu dari kemampuan yang sederhana menjadi kemampuan yang lebih sulit, misalnya kecerdasan, sikap dan tingkah laku (Susanto, 2011:21).
2
Meningkatkan Kemampuan Mengenal KonsepBilangan 1-5 Pada Usia 3-4 Tahun Melalui Media Kancing Baju
Gagne (dalam Gunarti dkk, 2010:1.37) mengartikan kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan syaraf pada waktu manusia berpikir.Kemampuan kognitif ini berkembang secara bertahap sejalan dengan perkembangan fisik dan syaraf-syaraf yang berada di pusat susunan syaraf. Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan kognitif dapat diartikan sebagai proses perubahan intelektual, mental dan pikiran anak yang digunakan untuk memahami hal-hal baru yang dialami anak secara bertahap. Menurut Piaget (dalam Winataputra 2011:45) perkembangan kognitif (kecerdasan) anak dibagi menjadi empat tahap yaitu : 1. tahap sensori-motor, yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 0-2 tahun, 2. tahap preoprasional, yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 2-7 tahun, 3. tahap kongkrit operasional, yaitu perkembangan kognitif yang terjadi pada usia 7-11 tahun, 4. tahap formal operasi, yaitu perkembagan kognitif yang terjadi pada usia 11-15 tahun. Menurut Arsyad kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti „„tengah‟‟, “perantara”, atau “pengantar”(2009:3). Dalam bahasa arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.Senada dengan pendapat di atas Usman (2002:20) mengungkapkan media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media merupakan alat dan bahan fisik sebagai perantara pesan dari pengirim ke penerima pesan yang terdapat di lingkungan siswa untuk menyajikan pesan kegiatan pembelajaran (proses kegiatan belajar-mengajar) yang dapat merangsang siswa untuk belajar, sehingga siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Jenis-jenis media menurut Djamarah dkk, (2006:124) dilihat dari jenisnya media dibagi tiga macam yaitu : 1. media auditif yakni media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, 2. media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan, 3. media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Pengertian kancing atau buah baju menurut Wikipedia online adalah alat kecil berbentuk pipih, dan bundar yang dipasangkan dengan lubang kancing untuk menyatukan dua helai kain yang bertumpukan, atau sebagai ornament. Media pembelajaran berupa kancing baju mempunyai peran penting dalam pembelajaran di sekolah karena bermanfaat untuk meningkatkan perhatian anak. Dengan media kancing baju, anak diajak secara aktif
memperhatikan apa yang diajarkan guru. Satu hal yang harus diingat, apabila penggunaan media kancing baju diikuti dengan metode yang tepat dan anak menjadi lebih aktif, maka efektifitas pengajaran akan semakin baik. METODE Penelitian tentang meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan 1-5anak usia 3-4 tahun di KB 17 Agustus Mojokerto melaluimedia kancing baju menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan mengembangkan desain model Kemmis dan Taggart. Desain dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut: Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
Berhenti / berlanjut pada siklus berikutnya
Gambar 1 Sumber : ( Arikunto, dkk., 2010:16 ) Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah anak usia 3-4 tahun di Kelompok Bermain 17 Agustus Mojokerto yang berjumlah 9 anak, dengan rincian anak laki-laki sejumlah 5 anak dan anak perempuan sejumlah 4 anak. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi dan dokumentasi.Adapun yang diobservasi dalam pengumpulan data ini adalah kemampuan anak usia 3-4 tahun di Kelompok Bermain 17 Agustus Mojokerto yang berjumlah 9 anak dalam mengenal konsep bilangan 1-5 dengan menggunakan media kancing baju. Selanjutnya setelah diperoleh nilai rata-rata aktivitas guru dan anak selanjutnya dipresentasikan dengan rumus sebagai berikut:
3
Jurnal PAUD Teratai, Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016, 82-86
siklus II meningkat menjadi 84,38%. Sedangkan aktivitas anak pada siklus I sebesar 62,5% meningkat menjadi 81,25% pada siklus II. Kemampuan mengenal konsep bilangan 1-5 juga mengalami peningkatan sebesar 24,99%.
P = f x 100% N (Adaptasi dari Sudjiono, 2010:43)
Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Perolehan Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan 1-5
Keterangan: P = Prosentase f = Nilai keseluruhan yang diperoleh tiap anak N = Skor maksimal dikalikan jumlah seluruh anak
No
Untuk menghitung presentase kerberhasilan anak digunakan rumus sebagai berikut:
1
2
∑anak yang tuntas belajar P=
x 100% ∑ anak
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam 2 siklus dengan tiap siklus ada 2 pertemuan, tiap siklus penelitian terdiri dari 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dalam tahap perencanaan peneliti mempersiapkan Rencana Kegiatan Mingguan dan Rencana Kegiatan Harian sebagai pedoman pelaksanaan. Berikutnya mempersiapkan lembar observasi pedoman pelaksanaan pengamatan serta mempersiapkan media pembelajaran yang digunakan selama proses belajar mengajar. Tabel 1 Rekapitulasi Aktivitas Guru dan Anak
1 2 3
Lembar Observasi
Siklus I
Siklus II
Guru
65,63%
84,38%
Anak
62,5%
81,25%
Kemampuan mengenal konsep bilanagan 15
Siklus I
Siklus II
Ketunta san
77,78 %
100%
66,67%
66,67 %
88,89 %
88,89%
Berdasarkan tabel di atas, pada siklus I kemampuan mengenal konsep bilangan 1-5 hanya 66,67% anak yang mencapai indikator. Setelah dilaksanakan siklus II ketercapaian indikator meningkat menjadi 88,89%. Sehingga dapat disimpulkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui media kancing baju dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan 1-5 pada anak Kelompok Bermain 17 Agustus Mojokerto. Hal ini senada dengan pendapat Usman (2002:20) bahwa media berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar, yakni berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada anak dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sempurna, konkrit serta mudah dipahami. Dengan demikian, media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap dan retensi anak terhadap materi pembelajaran. Adapun tujuan yang akan dikembangkan adalah berhitung secara urut 1-5 dengan bendadan menghubungkan angka 1-5 dengan benda. Pada kegiatan memasang kancing baju diharapkan dapat merangsang kemampuan mengenalkan konsep bilangan 1-5 pada anak.
(Arikunto, dkk., 2010:54)
No
Lembar Observasi Berhitung secara urut 1-5 dengan benda Menghubungkan angka 1-5 dengan benda
Keterangan Meningkat 18,75% Meningkat 18,75%
PENUTUP 66,68%
91,67%
Meningkat 24,99%
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan 1-5 pada usia 3-4 tahun di KB 17 Agustus Mojokerto telah tercapai. Sesuai dengan tingkat perkembangan anak usia 3-4 tahun yaituberhitung secara
Hasil dari penelitian ini pada siklus I aktivitas guru menunjukkan prosentase 65,63% kemudian pada
4
Meningkatkan Kemampuan Mengenal KonsepBilangan 1-5 Pada Usia 3-4 Tahun Melalui Media Kancing Baju
urut 1-5 dengan benda dan menghubungkan angka 1-5 dengan benda.
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta:: PT.Raja Grafindo Persada. Copley, Juanita V. 2001. The young child and Mathematics (edisi 2). National association for the Education of young children. Delphie, Bandi.2009. Matematika Untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Klaten: PT. Intan Sejati. Djamarah, dkk, 2006.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:: PT Rineka Cipta. Gunarti, dkk. 2010. Metode Pengembangan Prilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas dalam upaya meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan 1-5 pada anak usia 3-4 tahun di KB 17 Agustus Mojokerto ditemukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Sebaiknya perencanaan pembelajaran dengan cermat dan sesuai dengan tema lingkungan di lembaga sehingga guru tidak mengalami kendala selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran, 2. Dalam hal meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan guru diharapkan tidak hanya melihat namun setidaknya guru harus mengupayakan adanya komunikasi dan interaksi antara anak, orang tua dan guru terutama dalam mengatasi dan mencari solusi pada anak yang mempunyai daya tangkap dan kemampuan berfikir lambat, sehingga nantinya akan menunjang perkembangan kognitif anak, 3. Hendaknya guru selalu menciptakan suasana proses belajar mengajar yang bersifat menyenangkan dengan menggunakan media-media pembelajaran yang yang menarik, bervariasi sehingga anak bisa belajar seraya bermain dengan menyenangkan dan tidak membosanka, sehingga materi lebih mudah diserap anak, 4.Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak terutama dalam meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak.
Kementrian Pendidikan Nasional. 2009. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 58 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. Sudjiono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar Dalam Berbagai Aspeknya. Jakarta: Kencana. Robbins. 1996. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia. Tajudin. 2008. Mengenal Lambang Bilangan. Klaten: Intan Pariwara. Usman, Moh. Uzer.s 2002.Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Winataputra, 2011. Teori Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
5