Riset ♦ Penggunaan Media Geometri ♦ Agusni
PENGGUNAAN MEDIA GEOMETRI UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BANGUN DATAR PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN Agusni SLB-C Pambudi Dharma I Cimahi
ABSTRAK
Pengenalan konsep bangun datar dalam pembelajaran matematika merupakan modal siswa tunagrahita ringan mengenal konsep dari macam-macam bentuk. Pengetahuan akan bentuk diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan. Metode dalam penelitian ini yaitu dengan Subjek tunggal atau dikenal dengan istilah Single Subjeck research (SSR). Desain penelitian yang digunakan adalah A-B-A yang memiliki tiga fase yaitu : A-l (Baseline), B (intervensi), A-2 (Baseline). Berdasarkan hasil penelitian secara nyata, dikethui bahwa penggunaan media geometri dapat meningkatkan kemampuan anak tunagrahita ringan mengenal bangun datar memiliki dampak positif dapat dilihat dari hasil mean level pada setip sesi terjadi peningkatan, maka diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan media geometri berpengaruh dalam meningkatkan kemampun mengenl bangun datar anak tunagrahita ringan kelas IV SDLB-C Pambudi Dharma 1 Cimahi.
Rata kunci: konsep bangun datar, pelajaran matematika, media geometri
PENDAHULUAN
Sekolah merupakan institusi tempat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
terselenggaranya pendidikan secara formal.
Penyampaian
Sekolah merupakan sebuah sistem yang terdiri dari guru, siswa kegiatan belajar mengajar, sarana dan prasarana yang satu sama lain saling terkait untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Keberhasilan proses pembelajaran tergantung beberapa faktor diantaranya penyampaian materi yang disesuaikan dengan karakteristik siswa, hubungan interaksi dan komunikasi
diupayakan melalui penyampaian bidangbidang pengajaran, baik yang bersifat
antara guru dan siswa serta sarana dan prasarana yang mendukung selama proses
dimensi-dimensi
tersebut
akademik maupun non akademik. Pencapai tujuan pendidikan tersebut antara lain diupayakan melalui
penyampaian bidang-bidang pengajaran, seperti bidang pengajaran matematika. Bidang pengajaran matematika adalah salah
satu bidang pengajaran akademik yang diberikan pada anak tunagrahita ringan. Berdasarkan tujuan tersebut maka
pembelajaran, metode, strategi ataupun
jelas bahwa pelajaran matematika yang
media pembelajaran.
diberikan pada anak tunagrahita ringan adalah matematika sederhana sesuai dengan
Sekolah luar biasa (SLB) merupakan tempat pendidikan yang mengembangkan dimensi
kepribadian
intelektual,
serta
dan
untuk
anak
dimensi
dapat
kemampuan berfikir mereka, karena dalam
belajar anak tunagrahita mengalami kesulitan, khususnya dalam pelajaran
J\fJl_Anakku » Volume 12 : Nomor 1 Tahun 2013 | 29
Riset ♦ Penggunaan Media Geometri ♦ Agusni
matematika yang memerlukan kemampuan berfikir abstrak sebagai dampak ketunagrahitaannya.
merupakan suatu arsitektur. Hal ini relevan
dengan keadaan anak tunagrahita ringan yang masih memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan, diantaranya kemampuan untuk mempelajari mata pelajaran di sekolah, kemampuan untuk
Anak tunagrahita ringan yang berada pada jenjang pendidikan dasar dituntut untuk memiliki keterampilan matematika khususnya mengenal bangun datar. Untuk itu seorang guru khususnya yang mengajar matematika pada jenjang pendidikan dasar harus mengetahui berbagai cara untuk mengenalkan bangun datar yang mudah dipahami siswa sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan tercapai salah satu materi nembelajaran matematika yang diajarkan disekolah adalah tentang bangun datar. Bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis lurus atau lengkung (Imam Roji, 1997) .Bangun datar dapat didefinisikan sebagai bangun yang rata yang mempunyai dua demensi yaitu panjang dan lebar, tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal (Julius
datar, tetapi dalam pelaksanaan penyampaian materi tersebut seringkali
Hambali,
ditemui
Siskandar,
dan
Mohamad
Rohmad, 1996) Berdasarkan pengertian tersebut dapat ditegaskan bahwa bangun
datar merupakan bangun dua demensi yang hanya memiliki panjang dan lebar, yang dibatasioleh garis lurus atau lengkung. Media
dalam
matematika berfungsi
pembelajaran untuk membantu
memperjelas konsep-konsep yang dipelajari siswa, maka pembelajaran media geometri akan menjadikan minat belajar siswa meningkat dan lebih aktif, sehingga siswa
melakukan
penyesuaian
masyarakat,
dan
sosial
kemampuan
di
bekerja
sampai pada akhirnya dapat berdiri sendiri
sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya. Kenyataan dilapangan menunjukkan
bahwa anak tunagrahita ringan mengalami hambatan dan kesulitan dalam mengikuti pelajaran matematika, khususnya dalam kemampuan mengenal bangun datar. Anak tunagrahita ringan mengalami keterbatasan kemampuan intelegensi, namun dalam halhal tertentu kemampuan intelektualnya masih dapat dikembangkan. Mereka masih
dapat diberi pelajaran matematika yang sederhana, misalnya mengenal bangun
penyebab
berbagai
kesulitan
kesulitan.
Faktor
tersebut
kurang
mampunya anak dalam berfikir abstrak.
Dalam pembelajaran matematika pembelajaran geometri memerlukan pemahaman yang luas, sehingga dengan demikian dalam mengajarkan materi tentang geometri seorang guru harus dapat
adalah
menyajikan materi secara kongkrit, dan dapat menghubungkan pembelajaran geometri dengan benda-benda nyata yang ada didalam kelas ataupun dilingkungan sekolah sehingga siswa dapat memahami materi pembelajaran geometri dengan mudah. Salah satu media yang dapat digunakan adalah media geometri, yaitu
keterampilan akademik dan keterampilan
media untuk memudahkan siswa dalam
sosial. Geometri merupakan suatu dasar
memahami
pemikiran akan bentuk, mulai dari bentuk
persegi, segitiga dan lingkaran sambil
yang ada pada alam hingga bentuk yang
bermain sehingga minat dalam mempelajari
termotivasi dalam belajar karena mudah dipahami.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penggunaan
media
geometri
30 | }AfJl_Anakku » Volume 12: Nomor 1 Tahun 2013
bangun datar segi empat,
Riset ♦ Penggunaan Media Geometri ♦ Agusni matematika semakin besar dan siswa akan
"Penggunaan
senang, terangsang, tertarik dan bersikap positifterhadap pengajaran matematika.
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bangun Datar Anak Tunagrahita Ringan
Berangkat tersebut,
mengadakan
dari
penulis
latar mencoba
penelitian
belakang untuk
Media
Geometri untuk
Kelas IV di SLB Pambudi Dharma I Cimahi.
tentang METODE
Metode penelitian ini sangat diperlukan dalam suatu kegiatan penelitian, dimana untuk memperoleh suatu gambaran tentang pemecahan masalah yang sedang diteliti agar mencapai tujuan yang
kondisi
diharapkan.
dimaksudkan sebagai control untuk kondisi
Menurut Sumantri (1988 :320) bahwa:"Setiap penelitian pada hakekatnya memiliki metode penelitian masing-masing dan metode penelitian tersebut ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui tentang seberapa besar pengaruh media geometri terhadap mengenal bangun datar pada anak tunagrahita ringan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan single subject Researet (SSR). Metode ini bertujuan untuk mengetahui ada
intervwnsi sehingga keyakinan untuk menarik kesimpulan ada hubungan
Langkah-langkah yang dimaksud adalah
tidaknya akibat dari suatu perlakuan yang
sebagi berikut:
diberikan secara berulang-ulang. Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Desain A-B-A, suatu desain penelitian yang memiliki tiga fase. Digunakannya desain
ini
karena akan
mudah melihat sebab akibat antara variabel
terikat dengan variabel bebas, seperti dikemukakan oleh Sunanto et al (2006:44) yaitu:
"Disain A-B-A merupakan salah satu pengembangan dari disain dasar
A-B.
Berbeda dengan disain A-B, pada disain AB-A setelah pengukuran pada kondisi intervensi (B) pengukuran pada kondisi baseline ke (A2) diberikan. Penambahan
fungsional
baseline
antara
yang
ke (A2)
variabel
bebas
ini
dan
variabel terikat lebih kuat ".
Disain A-B-A ini bertujuan untuk mempelajari seberapa besar pengaruh dari suatu perlakuan (intervensi) terhadap
variabel tertentu yang diberikan kepada individu. Menurut Sunanto (2006 : 45) dalam penerapan desain A-B-A, terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan.
1. Mendefinisikan target behavior sebagi perilaku yang dapat diukur secara akurat.
2. Mengukur dan mengumpulkandata pada kondisi baseline (Al) secara kontinyu sampai trend dan level data menjadi stabil. 3. Memberikan intervensi setelah trend
data baseline stabilMengukur dan mengumpulkan data pada fase intervensi (B) dengan periode waktu
Mula-mula prilaku sasaran (target behavior)
tertentu sampai data menjadi stabil.
diukur secara kontinu pada kondisi baseline (Al) dengan periode waktu tertentu
4. Setelah kecenderungan dan level data pada fase intervensi (B) stabil mengulang fase baseline (A2).
kemudian pada kondisi intervensi (B).
}Affl_Anakku » Volume 12:Nomor 1 Tahun 2013 | 31
Riset ♦ Penggunaan Media Geometri ♦ Agusni
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penggunaan
media
hasil
penelitian,
geometri
untuk
meningkatkan kemampuan mengenal bangun datar pada anak tunagrahita ringan pada fase intervensi ini menunjukkan peningkatan.
Penemuan di lapangan menunjukkan bahwa penggunaan media geometri ini mampu membantu anak mengingat akan bebtuk-bentuk geometri, perolehan dalam setiap fase mengalami peningkatan, untuk baseline (A-l) kecenderungan stabilitas
subjek stabil sedangkan fase intervensi (B) stabilitasnya variabel persentasenya 75%, sedangkan fase baseline (A-2) kecenderungan stabilitasnya stabil. Pengaruh intervensi terhadap
target behavior pada penelitian inipun berpengaruh baik hal ini ditunjukan dengan
Hasil pengolahan keseluruhan data
menunjukkan perolehan pada baseline (A1) persentase subjek Dd ada pada kisaran 40%-60% selisih persentasenya lalu meningkat pada fase intervensi (B) sebesar 60%-90% dan fase baseline (A-2) dengan persentase 60%-80%.
Setelah menganalisis hal tersebut
maka media geometri merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran dan berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan mengenal
bangun datar pada anak tunagrahita ringan yang menjadi subjek penelitian ini. Kesimpulan dari hal tersebut maka
media geometri ini berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan mengenal bangun datar pada anak tunagrahita ringan yang diteliti oleh peneliti di lapangan.
persentase data overlap keseluruhan fase yang berkisar 12,5%-25%. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penggunaan media geometri terhadap subjek Dd dapat
meningkatkan kemampuan mengenal bangun datar sesuai target behavior kini ditunjukkan dengan peningkatan persentase (%) kemampuan mengenal bangun datar, dalam mengenal bangun datar ditunjukan dengan peningkatan mean leavel subjek Dd,
32 | JAfJl_Anakku » Volume 12: Nomor 1 Tahun 2013
Mean level pada baseline-1 (Al) sebesar 52,5% , pada intervensi B mean level
meningkat 71,25%, pada kondisi baseline 2 (A2) mean levelnya menjadi 75%, dari hasil tersebut mengidentifikasikan bahwa penggunaan media geometri dapat
meningkatkan kemampuan mengenal bangun datar pada anak tunagrahita ringan.
Rise! ♦ Penggunaan Media Geometri ♦ Agusni
DAFTAR PUSTAKA
Amin, M. (1995). Ortopedagogik Anak Tunagrahita. Bandung: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Guru Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian SuatuPendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Astati, (1999). Persiapan Pekerjaan Penyandang Tunagrahita. Bandung: CV pendawa Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Rochyadi,E, Alimin, Z. (2003). Pengembangan Program Pembelajaran IndividualBagi Anak Tunagrahita. Jakarta: Depdiknas Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek Peningkatan Tenaga Akademis
Ruseffendi. (1992). Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Depdikbud
Rusefifendi. (2006). Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito Rusamsi,Y. et al (2005). Asyik Berhitung Matematika 3B. Jakarta : Yudhistira
Somantri, S. (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT. Reflika Aditama
Sudjana, N, Rivai, A. (2007). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesido
Sunanto, J, Takeuchi, K, Nakata, H. (2006). Pengantar Penelitian Dengan Subjek Tunggal Bandung: UPI PERSS
Syamriloade. (2011) Pengertian Konsep-Writing and Speaking. [Online] Tersedia: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2035426-pengertiankonsep//xzz. lPp2vkZT4.
JAJJl_Anakku » Volume 12: Nomor 1 Tahun 2013 | 33