MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DISERTAI POWER POINT INTERAKTIF Baringan, EkaAriyati, Asriah Nurdini M Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNTAN, Pontianak Email :
[email protected]
Abstrak :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan proses belajar dan peningkatan hasil belajar melalui model pembelajaran direct instruction disertai power point interaktif pada materi ekosistem. Bentuk penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan dalam dua siklus dan masingmasing siklus dua kali pertemuan. Subjek penelitian adalah Siswa Kelas VII A SMP Negeri 3 Putussibau Tahun Pelajaran 2013/2014. Hasil observasi terhadap pelaksanaan proses belajar menunjukkan bahwa pada siklus I diperoleh persentase rata-rata keterlaksanaannya sebesar 87,5% dan pada siklus II meningkat menjadi 100%. Sedangkan rata-rata hasil belajar siswa 63,88 pada siklus I dengan ketuntasan 66.66% dan pada siklus II rata-rata 68,88 dimana persentase ketuntasannya meningkat menjadi 88.88%. Disimpulkan bahwa model pembelajaran direct instruction disertai power point interaktif dan dapat meningkatkan hasil belajar. Kata Kunci : direct instruction, power point interaktif
Abstract :This study aims to investigate the implementation of the learning process and the improvement of learning outcomes through direct learning model of instruction with interactive power point on ecosystems material. Forms of research is classroom action research (PTK) conducted in two cycles and each cycle two meetings. Subjects were Grade VII A SMP Negeri 3 Putussibau academic year 2013/2014. Results of observations on the implementation of the learning process showed that in the first cycle obtained an average percentage of 87.5% on its appropriateness and the second cycle increased to 100%. While the average student learning outcomes 63.88 on the first cycle with the completeness 66.66% and average percentage at second cycle 68.88 which its completable percentage increased to 88.88%. It was concluded that direct learning model of instruction with interactive power point and can improve learning outcomes. Keywords: direct instruction, interactive power point
B
erdasarkan pengalaman mengajar IPA di SMP Negeri 3 Putussibau, diketahui karakteristik siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar yaitu siswa lebih senang jika dalam suatu pembelajaran mereka langsung menggunakan alat atau media. Artinya siswa lebih suka dalam suatu pembelajaran melibatkan mereka, sehingga guru perlu merancang model pembelajaran dan memilih media yang tepat yang dapat melibatkan siswa secara langsung. Di SMP Negeri 3 Putussibau selama ini memang sudah ada media, tetapi belum digunakan secara maksimal. Salah satunya seperti aplikasimicrosoft power point yang dapat digunakan untuk pembelajaran dan sebagai media penyampai informasi berupa materi pembelajaran kepada siswa karena dirancang khusus untuk presentasi, sementara aplikasi yang selama ini sering digunakan oleh guru adalah seperti aplikasi microsoft word sajayang dimanfaatkan untuk pembuatan LKS. Model pembelajaran yang selama ini guru gunakan dalam menyampaikan materi adalah ceramah sehingga komunikasi yang terjadi hanya berlangsung satu arah, yaitu hanya dari seorang guru saja sebagai penyampai informasi materi yang disampaikan pada saat itu. Belajar ialah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, penilaian terhadap sikap dan nilai-nilai pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi (Rusyan, 1992). Menurut Arifin dan Setiyawan (2012), power point adalah perangkat lunak yang dirancang khusus untuk presentasi merupakan salah satu multimedia yang digunakan untuk menjelaskan materi-materi secara teoritis yang didukung dengan video, image (gambar), grafik dan sound (suara) menjadi satu kesatuan penyajian. Selain itu juga membantu bekerja lebih produktif serta mudah dan praktis dalam menggunakan seluruh fasilitas yang ada.Tim EMS(2012), power point merupakan salah satu aplikasi yang ada dalam Microsoft Office yang fungsi utamanya digunakan dalam presentasi. Proses presentasi merupakan kegiatan yang berguna untuk menyampaikan ide atau gagasan melalui slide presentasi ke khalayak umum. Tabel 1: Rata-rata Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas VII Setiap Konsep Materi pada Semester Genap Tahun Pelajaran2012/2013 dengan KKM yang ditetapkan 65. Kelas VII A Kelas VII B Ketuntasan Ketuntasan Tidak Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas No Materi Jlh Jlh X X Jlh Jlh Sis Sis Sis % Sis % % % W W wa Wa a a Gejala Alam 1 17 94,4 1 5,55 65 18 100 - 0 68 Biotik dan Abiotik 2 Gerak 16 88,9 2 11,1 65 16 88,9 2 11,1 65
Lurus Pengguna an Alat 3 dan Bahan 14 77,8 4 22,2 65 16 88,9 2 11,1 65 Laboratori um Ciri-ciri 4 Mahkluk 18 100 0 66 18 100 - 0 68 Hidup Klasifikasi 5 Makhluk 15 83,3 3 16,7 65 16 88,9 2 11,1 65 Hidup Organisasi 6 15 83,3 3 16,7 65 17 82 1 5,55 65 Kehidupan 7 Ekosistem 9 50 9 50 60 15 83,3 3 16,7 65 Pelestarian 8 14 77,8 4 22,2 68 16 81 2 5,55 68 Ekosistem Populasi Penduduk 9 dan 18 100 0 68 18 100 - 0 70 Lingku ngannya Pencemar an dan 10 Kerusakan 18 100 0 65 18 100 - 0 68 Lingkung an Sumber: Nilai Ulangan Harian Siswa Tahun Pelajaran 2012/2013 Tabel 1 menunjukkan nilai ulangan harian siswa pada setiap konsep materi semester II tahun pelajaran 2012/2013 sudah mencapai KKM ditetapkan, terkecuali kelas VII A pada konsep materi ekosistem memperoleh nilai rata-rata yang paling rendah yaitu 60, sedangkan ketercapaian KKM pada materi ekosistem baru 50%. Berdasarkan refleksi dan observasi terhadap pembelajaran ekosistem yang telah dilakukan, materi ekosistem adalah materi yang tergolong cukup sulit dipahami siswa terutama seperti jaring-jaring makanan dan tingkatan trofik pada rantai makanan. Pada tahun pelajaran 2013/2014 data nilai hasil ulangan harian siswa kelas VII menunjukkan kelas VII A memperoleh nilai rata-rata lebih rendah dibandingkan dengan kelas VII B. Data nilai hasil ulangan harian tersebut dapat dilihat pada tabel 2: Tabel 2: Rata-rata Nilai Hasil Ulangan Harian Siswa Kelas VII Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 No 1
Konsep Materi Gejala Alam Biotik dan Abiotik
Kelas VII A
Kelas VII B
65
68
2 3 4 5
Penggunaan Alat dan Bahan Laboratorium 64 67 Ciri-ciri Mahkluk Hidup 67 70 Klasifikasi Makhluk Hidup 65 65 Organisasi Kehidupan 64 68 Nilai rata-rata 65 67 Sumber: Nilai Ulangan Harian Siswa Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel 2 menunjukkan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 dari enam konsep materi yang disampaikan, kelas VII A memperoleh nilai rata-rata yang lebih rendah dibandingkan dengan kelas VII B. Berdasarkan data kedua tabel di atas, peneliti bermaksud untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A pada materi ekosistem dengan menerapkan model pembelajaran yang banyak melibatkan siswa diharapkan mampu memperbaiki proses pembelajaran. Menurut Rusyan, dkk(1992), Seseorang akan melakukan suatu perbuatan apabila perbuatan itu menarik perhatian dan minatnya serta dirasakan sebagai kebutuhannya. Menurut Arifin dan Setiyawan (2012), power point adalah perangkat lunak yang dirancang khusus untuk presentasi merupakan salah satu multimedia yang digunakan untuk menjelaskan materi-materi secara teoritis yang didukung dengan video, image (gambar), grafik dan sound (suara) menjadi satu kesatuan penyajian. Selain itu juga membantu bekerja lebih produktif serta mudah dan praktis dalam menggunakan seluruh fasilitas yang ada. Pemanfaatan media seperti power point sebagai sumber belajar dapat guru gunakan untuk mengajarkan konsep-konsep materi kepada siswa, sebab mempermudah siswa dalam menyerap materi yang disampaikan dengan lebih baik. Menurut Arend(2008), model pembelajaran direct instruction mempunyai beberapa keunggulan seperti guru dapat mengendalikan isi materi dan urutan informasi, dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa, dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual yang sangat terstruktur, merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah. Fase-fase dari model pembelajaran direct instruction adalah seperti pada tabel 3: Tabel 3: .Fase-fase Model Pembelajaran Direct Instruction No Fase 1
Fase 1: Menyampaikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa
2
Fase 2 : Mendemonstrasikan Pengetahuan dan Keterampilan
3
Fase 3: Membimbing pelatihan
4
Fase 4: Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
5
Fase 5: Memberikan latihan dan penerapan konsep
Sumber: Arend (2008).
Menurut Tim EMS(2012), power point merupakan salah satu aplikasi yang ada dalam Microsoft Office yang fungsi utamanya digunakan dalam presentasi.Menurut Rusyan, dkk(1992) hasil belajar adalah evaluasi atas taraf keberhasilan proses belajar-mengajar yang bergantung pada tingkat ketepatan, kepercayaan, keobjektifan, dan kerepresentatifan informasi yang didukung oleh data yang diperoleh.
METODE Setting Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). PTK adalah bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran itu dilakukan (Muchlis, 2009). Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 3 Putussibau yang berlokasi di Jl. Jeranding Abdurrahman Sayut Lintas Timur Kecamatan Putussibau Selatan Kabupaten Kapuas Hulu dengan subjek penelitian siswa Kelas VII A yang berjumlah 18 orang siswa terdiri dari 6 perempuan dan 12 laki-laki. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 7 sampai dengan 17 April 2014. Strategi yang peneliti lakukan dalam pelaksanaan pembelajaran adalah membagi siswa Kelas VII A SMP Negeri 3 Putussibau yang berjumlah 18 orang menjadi enam kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 3 siswa yang peneliti pertimbangkan menurut kemampuan akademis dan hasil belajar seharihari. Prosedur Penelitian Persiapan Penelitian Yang perlu dipersiapkan dalam penelitian adalah melakukan observasi di kelas tempat pelaksanaan kegiatan. Selain melakukan observasi, juga perlu dipersiapkan menyusun perangkat pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran, meliputi: Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar, Media, pertanyaan-pertanyaan interaktif, soal tes, lembar observasi dan lembar validasi. Pelaksanaan Penelitian SIKLUS 1 Perencanan Tindakan I Hasil belajar siswa sebelumnya pada materi ekosistem belum mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (65) dan ketercapaian presentase baru mencapai 50% dan selanjutnya penelitian melaksanakan tindakan sampai hasil belajar siswa mencapai 60%. Adapun faktor yang mempengaruhi yaitu cara mengajar guru dengan media yang digunakan. Untuk itu peneliti menggunakan model pembelajaran direct instruction yang dikombinasikan dengan power point interaktif.
Pelaksanaan Tindakan I Pelaksanaan tindakan I dilakukan pada saat pertemuan pembelajaran dikelas sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat.Pertemuan pembelajaran dilakukan berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama (Pelaksanaan Tindakan I). Observasi mengenai keaktifan guru dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan I. Pengamatan Tindakan I Observer mengobservasi atau mengamati kegiatan guru selama proses belajar mengajar berlangsung dengan model pembelajaran direct instruction disertai power point interaktif. Hasil dari observasi ini digunakan oleh observer untuk perbaikan proses mengajar peneliti pada siklus berikutnya. Refleksi Tindakan I Peneliti dan observer mendiskusikan hasil pembelajaran yang diperoleh pada saat observasi dan mengevaluasi sejauh mana tindakan pengajaran yang telah dilakukan. Selain itu dilakukan pula evaluasi mengenai pencapaian hasil belajar siswa pada siklus tersebut yang digunakan untuk perbaikan kegiatan pada siklus ke-2. SIKLUS II Perencanaan Tindakan II Hasil refleksi tindakan I pada siklus I digunakan untuk merancang tindakan II pada siklus 2 serta membuat kesimpulan mengenai pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan.Pertemuan pembelajaran dilakukan berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua (Pelaksanaan Tindakan II). Observasi mengenai keaktifan guru dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan II. Pelaksanaan Tindakan II Pelaksanaan tindakan dilakukan pada saat pertemuan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pertemuan kedua (Pelaksaan Tindakan II). Observasi mengenai proses pembelajaran oleh guru dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan II. Pengamatan Tindakan II Dalam tahap ini Observer juga mengobservasi atau mengamati kegiatan guru selama proses belajar mengajar berlangsung dengan model pembelajaran direct instruction disertai power point interaktif. Dari hasil observasi ini observer mengisi lembar observasi tentang terlaksana atau tidaknya tahap-tahap dari proses mengajar tersebut. Refleksi Tindakan II Pada tahap ini peneliti bersama observer mendiskusikan hasil pembelajaran yang diperoleh pada saat observasi dan mengevaluasi sejauh mana tindakan pengajaran yang telah dilakukan. Selain itu, dilakukan pula evaluasi mengenai pencapaian hasil belajar siswa pada pelaksanaan tindakan II (siklus II), kemudian membandingkan evaluasi pencapaian hasil belajar pada siklus I dengan siklus II. Untuk mengumpulkan data, paradigma ilmiah memanfaatkan tes tertulis (tes, pensil, kertas) atau kuisioner atau menggunakan alat fisik lainnya seperti
poligrafi dan sebagainya, Moleong (2000). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Tes :adalah alat ukur yang sering digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa mencapai kompetensi (Sanjaya, 2008). Fungsi tes adalah alat ukur dalam proses evaluasi (Sanjaya, 2008). Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif berupa soal pilihan ganda. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel maka tes harus melalui tahap validasi dan mengukur tingkat reliabilitasnya. Jumlah soal pada siklus 1 sebanyak 20 soal, pada siklus II sebanyak 20 soal. Tes sebagai alat ukur dikatakan memiliki tingkat validitas seandainya dapat mengukur apa yang akan di ukur (Sanjaya 2008). Suatu tes benar-benar sahih (Valid) jika benar-benar mampu menilai apa yang harus dinilai (Moleong, 2000). Tes adalah alat evaluasi yang terdiri dari tes lisan, tes tulisan serta tes tindakan yang digunakan untuk menilai isi proses belajar mengajar, misalnya aspek pengetahuan, kecakapan, keterampilan, dan pemahaman terhadap pelajaran yang telah diberikan oleh guru (Rusyan, dkk. 1992). Karena instrumennya berupa tes, maka dalam hal ini validitas yang digunakan adalah validitas isi, yaitu untuk mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi yang diberikan. Tes divalidasi oleh dua orang dosen dari program studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak. Lembar Observasi :Observasi tindakan kelas berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan dan prosesnya. Bentuk dan alat observasi berupa pedoman observasi belajar mengajar, soal tes, format penilaian kepuasan (anket), umpan balik siswa, perekam elektronik dan sejenisnya (Muslich, 2009). Lembar Observasi dalam penelitian tindakan ini disusun berdasarkan komponenkomponen yang terdapat pada rencana pelaksanaan pembelajaran selama menggunakan model pembelajaran direct instruction disertai power point interaktif. Dalam penelitian ini, instrument yang digunakan adalah daftar cek. yaitu pedoman observasi yang berisikan daftar dari semua aspek yang akan diobservasi, sehingga observer tinggal memberi tanda atau tidak adanya tanda centang(√) tentang aspek yang diobservasi. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Hasil Observasi proses pembelajaran Tabel 4 : Hasil observasi proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran direct instruction disertai power point interaktif SIKLUS I SIKLUS II No Aspek yang diamati Pert. Pert. Pert. Pert. 1 2 3 4 Pendahuluan 1 Guru menggali apersepsi siswa Y Y Y Y 2 Guru memotivasi siswa Y Y Y Y Guru menyampaikan judul dan tujuan 3 Y Y Y Y pembelajaran
4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kegiatan Inti Menjelaskan materi dengan menggunakan direct instruction dan power point Menampilkan soal-soal tentang materi ekosistem Menyuruh siswa dalam kelompok untuk berdiskusi Memberikan refleksi tentang materi ekosistem Guru bersama siswa membuat kesimpulan Kegiatan Penutup Memberi penghargaan kepad asiswa Memberikan PR Berdoa Menutup pelajaran Persentase Keterlaksanaan (%) Persentase yang Tidak Terlaksana (%)
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
T
Y
Y
Y T T Y Y 83.33
Y Y Y Y Y 91.67
Y Y Y Y Y 100
Y Y Y Y Y 100
16.67
8.33
0
0
Pembahasan Proses Pembelajaran Setelah dilaksanakannya proses pembelajaran pada empat kali pertemuan peneliti dan observer berkomunikasi tentang kekurangan dari proses yang disampaikan peneliti dan refleksi ini bertujuan agar pada pertemuan berikutnya kekurangan tahapan proses tersebut yang terlewati oleh peneliti agar pada pertemuan berikutnya dapat dilaksanakan karena mempengaruhi daripada hasil belajar. Dari observasi proses pembelajaran direct instruction disertai power point interaktif sebanyak empat kali pertemuan menunjukkan hasil bahwa pertemuan I dari 12 item yang ada diperoleh persentase keterlaksanaannya sebesar 83.33%. Terdapat dua item yang tidak terlaksana yaitu pada item 9 dan 10 yakni memberikan penghargaan kepada siswa dan memberikan PR. Pada pertemuan II persentase keterlaksanaannya meningkat menjadi 91.67% dimana masih terdapat satu item yang tidak terlaksana yaitu guru bersama siswa membuat kesimpulan. Sementara pada pertemuan III dan IV dari dua belas item proses pembelajaran semuanya terlaksana dengan 100%. Tabel 4.1 menunjukkan persentase hasil observasi proses pembelajaran dari pertemuan I ke pertemuan II yang masuk dalam siklus I mengalami peningkatan sebesar 8.34% dengan rata-rata 87.5%. Dari Pertemuan II ke pertemuan III meningkat sebesar 8.33% dengan rata-rata keterlaksanaan proses pembelajaran sebesar 100%. Demikian juga dari pertemuan III ke pertemuan IV, proses pembelajaran terlaksana 100% dengan rata-rata keterlaksanaan 100%. Kriteria keterlaksanaan dari dua belas item yang ada adalah berkriteria baik pada siklus I dan berkriteria sangat baik pada siklus II. Berarti
peneliti sebagai guru dapat melaksanakan proses pembelajaran dari kriteria keterlaksanaan yang baik menjadi sangat baik pada pertemuan yang terakhir. Penggunaan direct instruction disertai power point interaktif yang peneliti gunakan dalam proses pembelajaran ternyata dapat membantu siswa untuk lebih tertarik dan menyukai pembelajaran pada materi ekosistem. Hasil Belajar Tabel 5: Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I dan II Siklus I Siklus II No Nama Siswa Jumlah Jumlah Nilai Ket Nilai Skor Skor 1 AGK 17 85,00 T 15 75,00 2 ASM 8 40,00 TT 15 75,00 3 ASB 13 65,00 T 18 90,00 4 DTS 12 60,00 TT 12 60,00 5 FTI 12 60,00 TT 13 65,00 6 GAS 13 65,00 T 13 65,00 7 HLS 8 40,00 TT 13 65,00 8 MSM 17 85,00 T 16 80,00 9 MIT 15 75,00 T 16 80,00 10 NKR 13 65,00 T 15 75,00 11 PMT 15 75,00 T 18 90,00 12 PPN 15 75,00 T 12 60,00 13 SMT 9 45,00 TT 14 70,00 14 STB 13 65,00 T 13 65,00 15 STP 13 65,00 T 13 65,00 16 TAN 13 65,00 T 13 65,00 17 YER 14 70,00 T 13 65,00 18 WRS 10 50,00 TT 14 70,00 RATA-RATA 12,77 63,88 13,22 68,88 TUNTAS 12 16 % TUNTAS 66,66 88,88 Sumber : Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
Ket T T T TT T T T T T T T TT T T T T T T
Pembahasan Hasil Belajar Hasil belajar siswa untuk siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 63,88 siklus II 68,88. Sedangkan persentase ketuntasan siklus I 66,66% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 12 siswa dan 4 siswa yang tidak tuntas Sedangkan pada siklus II diperoleh persentase ketuntasan sebesar 88,88% dan sebanyak 16 siswa tuntas dan 2 siswa tidak tuntas. Adanya terjadi ketidaktuntasan siswa baik pada siklus I maupun siklus II dikarenakan kognitif siswa dan keterbatasan waktu penelitian. Dari empat pertemuan pada dua siklus yang dilaksanakan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang berarti bahwa model
pembelajaran direct instruction disertai power point interaktif dapat digunakan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat dijadikan salah satu alternatif guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan: Model pembelajaran direct instruction disertai power point interaktif dapat digunakan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat dijadikan salah satu alternatif guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Semua item Proses pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran direct instruction disertai power point interaktif adalah sangat penting karena berpengaruh pada hasil minat dan antusiasme siswa dalam mengikuti pelajaran khususnya materi ekosistem. Saran: Disarankan kepada guru jika menggunakan model pembelajaran direct instruction disertai power point interaktif agar lebih memperhatikan langkahlangkahnya sebagaimana mestinya secara maksimal tanpa ada item dari proses pembelajaran yang terlewatkan karena akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Selain beberapa hal di atas disarankan agar dapat melakukan penyempurnaan lanjutan terhadap kekurangan-kekurangan yang masih ada sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa karena model pembelajaran yang guru gunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran sangat berpengaruh pada sikap, antusiasme dan ketertarikan siswa dalam mengikuti pelajaran serta merasa mudah dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru yang tidak terkesan verbal dan membosankan sehingga berdampak kepada hasil belajar siswa.
DAFTAR RUJUKAN:
Arend, (2008).Learning to Teach Belajar untuk Mengajar.Edisi Ketujuh. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Arifin .Z dan Setiyawan, A.(2012).PengembanganPembelajaranAktifdengan ICT. Yogyakarta: Skipta. Arsyad.(2006). Media Interaktif. (online), http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/454/jbptunikompp-gdl-adesiskawi-22657-7%289%29babii.pdf, 24 Maret 2014. Axt.H. (2013).Manfaat RPP dalamMelancarkan PBM. (online), (http://media.kompasiana.com/new-media/2013/11/07), 26 Maret 2014. Djamarah, dkk. (2012). Metode Pembelajaran: Metode Ceramah Kelebihan dan Kekurangan. (online), (http://www.hasiltesguru.com/2012/10/metodepembelajaran-metode-ceramah.html), 20 Februari 2014. Gustantiar.(2012). Teori Ekosistem.(online), (https://indonesiamengajar.org), 20 Februari 2014. Iskandar.(2012). Analisis Reliabilitas Butir Soal Dengan Metode KuderRichardson(KR20).(online), (http://akbariskandar.blogspot.com/2012/12/analisis-reliabilitas-butir-soal-dengan.html. 26 April 2014 Laksamana.A. (2013).Power Point Interaktif yang Baik. (online), (http://www.wincompmagic.com/kontak/), 26 Maret 2014. Mahanani.(2012). Kelebihan Multimedia dalam Pembelajaran.(online), (http://www.m-edukasi.web.id/2012/06/kelebihan-mutimedia-dalam pembelajaran.html).Copyright www.m-edukasi.web.id .Media Pendidikan Indonesia.13 Maret 2014. Moleong, J.(2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Muslich, M.(2009).Melaksanakan PTK itu Mudah.Jakarta :PT.BumiAksara. Permana,SdanUkar,K.(2011). Presentasi Praktis dengan Power Point. Bandung. PT. Gramedia. Rusyan,T, dkk.(1992).Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sadiman,S, dkk.(1993). Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya). Jakarta: PustekomDikbud dan PT. RajaGrafindo. Sanjaya,W.(2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Perdana Media Group. Santoso. dkk.(2012). Tip dan Trik Animasi Power Point. Jakarta: PT.Gramedia. Sigiyono dalam Hendri (2012). Uji Validitas dan Reliabilitas.(online).(http://teorionline.wordpress.com). 13Maret 2014. Sudrajat.(2011). Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction).(online). http://akhmadsudrajat.wordpress.com. Jakarta: Depdiknas. Modul KKG/MGMP. 24 Maret 2014. Sugiyarto.(2008). Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Sumarwan.Dkk. (2002).Ilmu Pengetahuan Alam Biologi SMP/MTs Kelas VII. Bandung: PT. Gramedia. Sumarwan.(2007). Biologi SMP Kelas VII. Bandung: PT. Gramedia. Tim Sains.(2007). IPA Terpadu 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII. Semarang: Aneka Ilmu. Tjoegito, R.(2012). PanduanAnimasi Microsoft Power Point. Bandung: CV.NusaAulia. Wasis.(2008). IlmuPengetahuanAlamSekolahMenengahPertama/Madrasah TsanawiahKelas VII Edisi IV. Jakarta: DepartemenPendidikanNasional. Wasis.(2008). IlmuPengetahuanAlam SMP dan MTs Kelas VII. Jakarta: DepartemenPendidikanNasional. Wati. (2010). Power Point Interakif. Bandung: PT. Gramedia. Widaningsih, (2010:151). Ciri Pengajaran Langsung. Jurnal Biologi. (online), (http://files.wordpress.com.Artikel download), 1 September 2013. Winarsih, dkk.(2008). IPA Terpadu untuk SMP/MTs.Jakarta: DepartemenPendidikanNasional. Zatto.H. (2011).Media Pembelajaran Interaktif “Mouse Mischief.(online), (http://ezatto.blogspot.com/2011/08/apa-itu-media-pembelajaran-interaktif.html), 13 Maret 2014.