MEMAHAMI KALIMAT BAHASA INGGRIS oleh A.Ghani Johan FBS Universitas Negeri Yogyakarta
Abstract It is frequently found that in the process of reading an English text, a learner or poor reader gets incorrect or imprecise meaning of a sentence because of his or her incapability of identifying the elements of the sentence, which express the unity of meaning of the sentence. They misunderstand the words or phrases which function as the functional elements in a sentence. This article aims to describe the strategy or steps in comprehending English sentences and to propose the grammatical structures needed to support the strategy. The materials to discuss include the functional elements of a sentence such as the subject, the predicate, the object, the adverb, and the complement, as well as the substantial ones such as noun phrases , verb phrases, sentence patterns, compound and complex sentences and functional words or phrases which indicate interrelationship between and within sentences. Key Words: comprehending, strategy, functional and substantial elements
A. Pendahuluan Memahami suatu wacana tulis pada dasarnya adalah memahami kalimat-kalimat sebagai suatu unit bahasa terkecil dengan konsep ide yang lengkap. Apabila kalimatkalimat dalam suatu wacana dapat dipahami, pada umumnya seluruh isi wacana dapat dimengerti pula. Namun beberapa kelemahan yang sering dijumpai pada pembaca atau pembelajar (learners) teks Bahasa Inggris adalah antara lain kemampuan menganalisa kalimat secara struktural-fungsional dalam arti melihat mana Subjek dan Predikat dan unsur-unsur pokok lainnya dalam suatu kalimat untuk menemukan arti yang tepat dari kalimat tersebut. Disamping itu, sebagai dampak dari kelemahan analisis tadi, mereka cenderung untuk mengartikan suatu kalimat berdasarkan arti yang hanya mereka ketahui dari kata-kata dalam kalimat tersebut tanpa memperhatikan fungsi kata-kata itu. Contoh dalam kalimat-kalimat berikut ini:
1
(1) Monkeys mother their babies. (2) Living in a big city, they have to compete hard with their potential rivals. Sebagian besar pembelajar akan mengartikan kalimat (1) Ibu/Induk monyet bayibayinya, dan untuk kalimat (2) diartikan Kehidupan di kota besar, mereka harus bersaing keras dengan saingan-saingannya. Dari arti yang mereka tangkap ini tampak bahwa mereka tidak tahu struktur Subjek dan Predikat dalam suatu kalimat, dan memaksakan arti kata yang hanya mereka ketahui untuk memaknai kalimat tersebut. Mereka tidak tahu bahwa dalam kalimat (1) kata mother adalah predikat kalimat tersebut, yang berfungsi sebagai kata kerja dengan makna mengasuh atau memelihara. Pada kalimat (2) yang mereka tidak fahami adalah fungsi substansial kata kerja +ing living sebagai participial phrase atau free adjunct yang berfungsi sebagai Keterangan dalam kalimat tersebut, yang mengandung makna Bila/Kalau/Karena (mereka) tinggal …….. dan seterusnya. Tulisan ini bertujuan untuk menyajikan strategi atau langkah-langkah dalam memahami kalimat-kalimat Bahasa Inggris dan penguasaan struktur grammatikal (grammatical structures) apa yang diperlukan untuk mendukung langkah-langkah pemahaman tersebut. Materi kajian meliputi unsur-unsur fungsional suatu kalimat seperti Subjek, Predikat, Objek, Keterangan, dan Komplemen; unsur-unsur substansial kalimat seperti frasa nomina (noun phrases ) dan frasa verba (verb phrases); pola-pola kalimat (sentence patterns), bentuk-bentuk kalimat majemuk dan kompleks (compound and complex sentences), dan penanda wacana (discourse markers) yang menggambarkan hubungan intra dan antar kalimat. Kajian ini mengacu pada kaidah-kaidah dan istilah-istilah dalam Tata Bahasa Tradisional (Traditional Grammar) dan Bottom-Up Theory dalam membaca pemahaman (reading comprehension).
B. Struktur-struktur Grammatikal Pendukung Untuk memahami suatu kalimat diperlukan pengetahuan tentang struktur grammatikal pendukung untuk ‘menganalisis’ kalimat itu menjadi unsur-unsur yang membentuk kesatuan maknanya, disamping penguasaan kosa kata, penanda-wacana, dan syntactic devices lainnya.
2
1. Unsur Dasar Kalimat Setiap kalimat pada dasarnya mempunyai Subjek dan Predikat, dan biasanya juga dilengkapi dengan unsur lain seperti Objek , Keterangan dan Komplemen (Thomson & Martinet, 1986). a. Subjek Dalam Bahasa Inggris yang menduduki posisi Subjek adalah: 1) Kata ganti (Pronouns) seperti I, you, she, he, they, we, it, this, these, that, those, which, who. Contoh: She works as a personnel manager. The scholarship is awarded to the student who gets the best academic record.
2) Kata Benda (Nouns), dalam bentuk jamak, tidak-bisa dihitung (uncountable), atau nama orang. Contoh:
Flowers symbolize love and sympathy. Water is needed by all living things. Jane is an English female name.
3) Frasa Benda (Noun Phrases) Contoh: A new method must be tested before being implemented. The people who live on the island are mostly farmers.
4) Gerunds atau gerund phrases Contoh: Smoking may cause lung cancer. Being a teacher is an honourable occupation.
5) To infinitive atau to infinitive phrases, atau wh- to infinitive Contoh : To err is human, to forgive is divine. What to teach depends much on the objective being achieved. Kalimat dengan to infinitve sebagai Subjek lebih sering diubah bentuknya menjadi bentuk impersonal/formal/preparatory/meaningless it. Dalam hal ini, Subjek dipindahkan letaknya ke akhir kalimat dan posisinya tadi lalu diisi oleh it ( Murphy, 1985). Contoh: To study English is important. à It is important to study English.
3
6) Subklosa Benda (Noun Clauses) Contoh: That education determines one’s future is quite true. Why the star exploded remains a mystery. Seperti halnya dengan to infinitive, kalimat dengan subklosa benda sebagai Subjek lebih sering juga diubah bentuknya menjadi bentuk impersonal it. Contoh:
That education determines one’s future is quite true. S P à It is quite true that education determines one’s future.
Dalam contoh-contoh di atas, Subjek berada di awal kalimat; tetapi dalam kenyataannya tidak selalu demikian. Artinya Subjek bisa saja didahului oleh unsur kalimat yang lain yaitu Keterangan. Contoh: 1) Because of the economic crisis, the country experienced a crucial time in its history. Ket S P 2) In the country of the blind, the one-eyed man is king. Ket S P Dari contoh di atas dapat disimpulkan pula bahwa kalau kata benda atau frasa benda didahului oleh kata depan (preposition) seperti in, from, because of, maka keseluruhan frasa tersebut menjadi Keterangan, bukan Subjek kalimat.
b. Predikat Yang dapat menjadi Predikat dalam kalimat-kalimat Bahasa Inggris adalah: 1) To be dalam bentuk is, am, are, was, dan were Contoh: Bali is famous for its beauty. I am a member of staff at State Universtity of Yogyakarta Our guests are in the lounge; they are already here. The government is trying hard to overcome the economic crisis. It was thought then that the sun went round the earth. The contestants were to finish the work as soon as possible. Dari contoh-contoh di atas dapat disimpulkan bahwa ‘to be’ dapat diikuti oleh kata sifat/ks (adjective), kata benda/kb (noun), frasa preposisi/fp (prepositional phrase) atau
4
particle adverb, kata kerja+ing, kata kerja 3, dan to infinitive. Hal ini penting untuk diketahui, karena setiap kali pembaca menemukan ‘to be’ harus dilihat padanan kata berikutnya diantara 6 (enam) kemungkinan di atas; setiap padanan itu mempunyai arti yang berbeda-beda: ………. is famous = __ terkenal ks
………. am a member of staff = (adalah) seorang staf kb
………. are in the lounge = (berada) di ruang-duduk fp
………. is trying
= sedang mencoba/berusaha
kk+ing
……….was thought = dianggap kk 3
………. were to finish = harus/diharapkan menyelesaikan (Echols & Shadily, 1992). to inf.
2) Modal Auxiliaries seperti will, would, can, could, may, might, shall, should, ought to Contoh: You can see the sea from our bedroom window. I will work overtime this evening; I may be late for dinner. Perlu dicatat bahwa modal auxiliary selalu diikuti oleh infinitive.
3) Have, has, dan had, sebagai kata kerja bantu (auxiliary) ataupun kata kerja (full verbs) Contoh:
The rich man has some large houses. (has = mempunyai) 0 I usually have some bread for my breakfast. (have = makan) She has a glass of orange juice every morning. (has = minum) They had a party last Sunday. (had = mengadakan) You can have a rest now. (have = melakukan/ber-) The guests have gone. (have = sudah) kk 3
We have to consult our supervisor. (have = harus) to inf
I will have my car repaired. (have = meminta/menyuruh) kk 3 0
5
Dari contoh-contoh di atas dapat disimpulkan bahwa have, has, atau had dapat diikuti oleh Objek benda, kata kerja 3, dan to infinitive, dengan arti yang berbedabeda,
4) Kata kerja 1 (Verb 1) dengan atau tanpa s/es dan Kata kerja 2 (Verb 2) Contoh: Water freezes at O degree Celsius. (freezes = membeku) All rivers flow to the sea. (flow = mengalir) Yesterday I left for work at 6.15. (left = berangkat)
Penerapan Strategi Berikut ini diberikan beberapa contoh kalimat dengan ulasan strategi atau langkahlangkah pemahamannya melalui analisis Subjek-Predikat. 1). In this design, passengers board aircraft from small terminals. 2). The supply of oil will not last for a century. 3) The food is simply put in a leave wrap. 4) The tourists visiting the island have to be aware of this. Pada kalimat 1), In this design adalah Keterangan karena diawali dengan preposisi in sedangkan passengers yang merupakan kata benda dalam bentuk jamak berfungsi sebagai Subjek. Selanjutnya kita memerlukan Predikat. Tidak ada to be, modal auxiliary, maupun have dalam kalimat ini. Oleh karena itu pasti ada kata kerja 1 atau kata kerja 2 sebagai Predikatnya. Kita ketahui, mungkin dengan bantuan kamus, bahwa kata board dapat berfungsi sebagai kata kerja. Oleh karena itu Predikat kalimat tersebut adalah board yang merupakan kata kerja bentuk 1 tanpa s/es karena Subjeknya dalam bentuk jamak. Passengers artinya ‘para penumpang’ dan board artinya ‘naik’. Kesalahan yang biasa dan mungkin terjadi adalah: a) menganggap frasa preposisi ‘In this design’ sebagai Subjek; dan b) menganggap board sebagai kata benda dengan arti ‘pengurus’. Pada kalimat 2), Subjek kalimat adalah the supply of oil yang merupakan frasa benda dan Predikatnya adalah modal auxiliary will not last. Kata last adalah sebuah kata kerja
6
dasar (infinitive) karena didahului oleh modal auxiliary will tersebut.. Sebagai kata kerja last dapat berarti ‘berlangsung’, ‘memerlukan waktu’ atau ‘(ber)tahan’. Kesalahan yang mungkin dan biasa terjadi adalah tidak mengetahui bahwa kata last itu merupakan kata kerja dasar dan bagian dari Predikat sehingga diartikan yang lain. Pada kalimat 3), Subjek kalimat adalah the food dan Predikatnya adalah is. Kita harus melihat kata apa berikutnya yang berpasangan dengan to be is ini. Harus diketahui bahwa to be tidak bisa berpasangan dengan adverb –ly.. Oleh karena itu yang berpasangan dengan to be is adalah kata put sebagai kata kerja bentuk 3 yang membentuk konstruksi pasif dengan arti ‘dimasukkan’; sedangkan simply berfungsi sebagai kata keterangan (adverb) dan bermakna ‘hanya’, yang disisipkan diantara frasa verba is put. Kesalahan yang biasa dan mungkin terjadi adalah: a) tidak memahami bahwa Predikat kalimat adalah is + put, b) menganggap is berpasangan dengan simply, dan c) kata simply diartikan ‘sederhana’ sehingga kalimat tersebut diartikan ‘Makanan itu sederhana ………’. Pada kalimat 4), Subjek kalimat adalah frasa benda the tourists visiting the island dengan arti ‘wisatawan-wisatawan yang mengunjungi pulau itu’ sedangkan Predikatnya adalah have yang diikuti to infinitive dengan arti ‘harus’. Kita ketahui bahwa visiting sebagai kata kerja +ing tidak bisa menjadi Predikat; dalam kalimat ini visiting berfungsi sebagai noun qualifier yang menerangkan kata benda di depannya yaitu tourists. Kesalahan yang biasa dan mungkin terjadi adalah: a) tidak mengetahui keseluruhan Subjek kalimat (menganggap hanya the tourists sebagai Subjek), b) menganggap visiting sebagai Predikat dan diartikan ‘mengunjungi’, c) tidak mengetahui bahwa Predikatnya adalah have yang diikuti to infinitive, dan d) mengartikan have dengan ‘mempunyai’; sehingga kalimat itu diartikan ‘Wisatawanwisatawan mengunjungi pulau tersebut, mempunyai kesadaran ini’.
7
c. Keterangan Keterangan dapat berbentuk kata, frasa, dan subklosa dengan bermacam-macam nuansa, dan dapat berada di awal, di tengah, maupun di akhir kalimat. Contoh: 1) Keterangan Waktu The ship is leaving tomorrow. The mountaineers are to finish the work before the night comes.
2) Keterangan Tempat There are a variety of plants and flowers in the garden. Wherever they go, people warmly welcome them.
3) Keterangan Alasan The match was canceled because of the rain. Since these countries do not have enough skilled and qualified laborers, they employ people from other countries.
4) Keterangan Tujuan I come here to study. Many people go out of town for recreation. He works hard in order that he can support his family.
5) Keterangan Cara The ballerina dances beautifully. The naughty boy drives as if he were in a race. The girl came to the hospital bringing some flowers. Catatan: Kalimat ‘The girl came to the hospital bringing some flowers’ merupakan bentuk penggabungan dari dua kalimat ‘The girl came to the hospital. She brought some flowers’ dimana peristiwa ‘came’ dan ‘brought’ itu terjadi bersamaan waktunya.
8
6) Keterangan Frekuensi The milkman always comes at 6.30. I will never stay at that hotel again. Old houses are often haunted. Sometimes people do not speak the truth. 7) Keterangan Akibat The program had been so organized that everything ran smoothly. It was such a beautiful day that we decided to go for a picnic.
8) Keterangan Syarat : If prices are low, people will buy more. Unless you study harder, you will not pass the exam.
9) Keterangan Konsesi Although he had only entered the contest for fun, he won first prize. In spite of all our efforts, we failed.
10) Keterangan Perbandingan My cousin is younger than me. Women usually work more carefully than men do (Murphy, 1985). Catatan: Subklosa keterangan waktu, alasan, dan bersyarat sering diubah bentuknya menjadi frasa partisif. Contoh: When/because/if he smokes too much, he suffers from cough. -----à Smoking too much, he suffers from cough. Because they are very poor, they cannot pay the school-fees -----à (Being) very poor, they cannot pay the school-fees. As it is built on a hill, the temple looks more elegant and beautiful. ---à (Being) built on a hill, the temple looks more elegant and beautiful. d. Objek Pada dasarnya yang bisa menduduki posisi Objek adalah sama dengan pada posisi Subjek dengan beberapa perubahan bentuk pada kata ganti (pronouns):
9
Subjek
Objek
I
me
She
her
He
him
They
them
We
us
e. Komplemen Komplemen adalah bangun bahasa yang ada setelah to be atau kata kerja penghubung (linking verbs) seperti become, remain, look, feel, sound. Bangun bahasa ini dapat berbentuk kata sifat, kata benda, particle adverbs, frasa preposisi, kata kerja +ing, kata kerja 3 atau to infinitive. Contoh: George Washington became the first President of the U.S.A. Everyone looks happy at the graduation day.
2. Struktur-struktur Fungsional (Functional Structures) a. Frasa Benda (Noun Phrases) Salah satu frasa yang sangat dominan dalam kalimat Bahasa Inggris, dan dalam banyak bahasa lainnya, adalah frasa benda yang dapat menduduki posisi Subjek, Objek, Komplemen, dan bersama preposisi menjadi Keterangan. Bagi pembelajar Indonesia, sangat perlu untuk mengetahui struktur dan makna frasa-frasa benda tersebut. Berikut ini struktur-struktur dasar frasa benda dalam Bahasa Inggris dan cara pemaknaannya (Johan, 1986). 1) [determiner – Headword] a book the country this child our house many ideas
= sebuah buku = negara tsb./itu = anak ini = rumah kami = banyak ide
2) [(det) – adjective – H] a good book = sebuah buku yang bagus the rich country = negara yang kaya itu this naughty child = anak yang nakal ini our new house = rumah kami yang baru many creative ideas = banyak ide yang kreatif a young talented artist = seorang artis muda yg berbakat (ber- = memiliki)
10
3) [(det) – verb+ing – H] a) a reading book = sebuah buku bacaan the opening ceremony = upacara pembukaan b) a developing country = sebuah negara yg sedang berkembang a rebelling child = anak yang suka/selalu melawan a slowly moving train = kereta yang berjalan lamban
4) [(det) – verb 3 – H]
5) [(det) – noun – H]
a writen test = tes yang tertulis the estimated cost = biaya yang diperkirakan that fallen tree = pohon yang tumbang itu corned beef = daging sapi yg diawetkan this specially equipped plane = pesawat yg diperlengkapi secara khusus ini
the bus station = stasiun bis a call girl = seorang gadis panggilan World Food Organization = Organisasi Pangan Dunia
6) [(det) – H – prepositional phrases] the colour of the sea = warna air laut some people in Java = sebagian orang di Jawa the works of Shakespeare = karya-karya Shakespeare
7) [(det) – H – verb+ing ] the man sitting at the corner = laki-laki/bpk yang duduk di pojok itu people travelling long distances = orang-orang yang bepergian jarak jauh the women picking tea leaves = wanita-wanita yg (sedang) memetik daun teh
8) [(det) – H – verb 3] things made in Japan = barang-barang yang dibuat di Jepang some novels written by Kristy = beberapa novel yg ditulis oleh Kristy little stars seen from the earth = bintang-bintang kecil yg terlihat dari bumi
9) [(det) – H – to infinitive] a) much work to do = banyak pekerjaan untuk dikerjakan something to eat = sesuatu untuk dimakan b) many experts to assist us = banyak ahli untuk membantu kita
a baby-sitter to take of the children = pengasuh bayi untuk menjaga anak-anak
11
10) [(det) – H – adjective] something important = sesuatu yang penting parents interested in the program = orangtua yg tertarik dgn. program tsb.
11) [(det) – H – adv/number/NP] youth today = anak muda sekarang page 16 = halaman 16 Alexander the Great = Alexander Yang Agung
12) [(det) – H – relative clause] the man who is sitting at the corner = laki-laki/bpk. yang duduk di pojok itu things which are made in Japan = barang-barang yang dibuat di Jepang parents who are interested in the program = orangtua yg tertarik dgn program tsb.
b. Pola Kata Kerja (Verb Patterns) Disamping memahami unsur-unsur fungsional dan substansial kalimat, juga perlu mengetahui tentang pola-pola atau penggunaan kata kerja tertentu yang akhirnya juga membentuk pola kalimat secara keseluruhan. Dalam Bahasa Inggris, bentuk kata kerja berikutnya dalam suatu kalimat ditentukan oleh kata kerja sebelumnya. Misalnya setelah kata kerja enjoy, kata kerja berikutnya harus dalam bentuk –ing (gerund). Demikian pula setelah kata kerja plan, kata kerja berikutnya harus dalam bentuk to infinitive. Masalah akan bertambah rumit lagi kalau antara kata kerja pertama dengan berikutnya itu diselingi dengan Objek. Contoh: ‘The manager has to make the people who are responsible for performing the jobs form teams.’ Banyak pembaca yang kurang baik atau pembelajar yang tidak bisa mengartikan kalimat ini dengan tepat karena tidak dapat melihat bahwa kalimat ini mengandung pola kata kerja have + Objek + kt. kerja infinitive dengan gambaran sebagai berikut: The manager has to make the people who are responsible for the jobs form teams. inf O (sebuah frasa benda) Ketidak-mampuan melihat pola kata kerja make di atas, dan mungkin juga struktur frasa benda di dalamnya, menyebabkan kekeliruan dalam mengartikan kata form yang
12
bisa disalah-artikan dengan bentuk, formulir, atau pembentukan, yang seharusnya bermakna membentuk. Oleh karena itu perlu mengetahui pola-pola kata kerja dan kata kerja apa saja yang digunakan dalam pola-pola tersebut. Berikut ini beberapa pola kata kerja yang perlu diketahui: 1) S---- V ---- O ---- infinitive Contoh: I will have the gardener plant some trees. (have = menyuruh; plant = menanam) 2) S ---- V ---- O ---- to infinitive Contoh: The students’ parents asked the principal to forward suggestions to the committee. ( asked = meminta; to forward = untuk menyampaikan)
3) S ---- V ---- O ---- verb-ing Contoh: I stopped and heard the newly married couple quarrelling. (quarrelling = bertengkar)
4) S ---- V ----- O ---- verb 3 Contoh: My secretary can get the passport and visa done for you. (get = mengusahakan; done = dikerjakan/disiapkan)
5) S ---- V ----- O1 ----- O2 Contoh: The shop sends their potential buyers new brochures of their product range.
6) S ---- V ---- Complement Contoh: Everyone looks happy at the graduation day. (looks = tampak/kelihatan)
Penerapan Strategi Berikut ini diberikan contoh analisis kalimat ‘Her idea to leave the course sounds strange.’ Langkah pertama menentukan subjek kalimat; dalam hal ini subjeknya adalah frasa benda ‘her idea to leave the course’ dimana kata benda intinya adalah idea
13
sedangkan ‘to leave the course’ adalah post qualifier. ‘To leave’ bukan predikat, karena to infinitive tidak bisa menjadi predikat kalimat. Dalam kalimat ini tidak ada ‘to be’, ‘modal auxiliary’, atau ‘have’ yang menjadi predikat. Oleh karena itu mesti ada kata kerja 1 atau kata kerja 2 yang menjadi predikat. Dalam hal ini adalah kata ‘sounds’ yang bermakna ‘kedengarannya’. Kalimat ini mengikuti pola S --- V ---- Complement.
c. Kata Kerja+ing (Verb+ing) Kata kerja + ing secara fungsional terdiri dari 2 (dua) macam, yaitu Gerunds dan Present Participles. Gerunds adalah kata kerja + ing yang berfungsi sebagai benda, sedangkan present participles adalah kata kerja+ing yang berfungsi sebagai kata kerja.
1) Gerunds Karena gerunds dianggap sebagai kata benda, maka dalam suatu kalimat, gerunds dapat digunakan sebagai: a) Subjek
: Smoking too much can cause lung cancer. (= Merokok ……..)
b) Objek
: I like playing tennis. (= ….bermain……)
c) Komplemen
: My hobby is singing. (= …….menyanyi)
d) Keterangan benda: a reading book (= sebuah buku bacaan) the opening ceremony (= upacara pembukaan) e) Setelah preposisi : He gained the success by working hard. (= ……..bekerja...)
f) Judul (buku, artikel, dsb): Gardening (= Berkebun/Membuat Taman) Empowering Society (= Memberdayakan Masyarkat) Writing English Tests (= Membuat Tes Bahasa Inggris)
2) Present Participles Dalam suatu kalimat, present participles digunakan sebagai: a) Continuous Tenses:
The workmen are building a house. (= .. sedang membangun..)
b) Keterangan benda (adjectives): a developing country (= ….yang sedang berkembang) the man reading the paper (= ….yang membaca…) c) Komplemen
: Suddenly I heard a baby crying. (= …..menangis) 14
d) Free Adjunct/Participial Phrase: Smoking too much, he suffers from cough. (= Karena/Kalau/Bila merokok……) Ket S P The girl came to the hospital bringing some flowers. (= ..sambil/dengan membawa..) S P Ket
d. To Infinitive Dalam suatu kalimat, to infinitve dapat menempati fungsi/posisi sebagai Subjek, Keterangan Tujuan, Bagian/Pelengkap dari Pola Kata Kerja tertentu (Verb Patterns), Komplemen, dan Keterangan Benda (Noun Modifier) (Nuryanto, 1981). Contoh: 1) To study English is important. à It is important to study English. S S 2) We went to the airport to see them off. Ket tujuan
3) They have decided to leave the day after tomorrom. (pelengkap kt kerja ‘decided’) Her father wants Dorothy to study medicine. (bagian/pelengkap kt kerja ‘want’) They are to finish the work as soon as possible.(bagian/pelengkap to be ‘are’) 4) Its role is to enable countries to settle their disputes peacefully through discussion and Comp.
negotiation. 5) I have much work to do. (menerangkan kata benda ‘work’, sebagai noun modifier)
e. Kata Kerja 3 (Past Participles) Dalam suatu kalimat, kata kerja 3 dapat berfungsi sebagai perfect tenses, passive voice, noun qualifiers, free adjunct/participial phrases, dan bagian dari pola kata kerja tertentu (verb patterns). Contoh: 1) Susan has lived in Belfast all her life. (perfect tense à telah/sudah) 2) Many accidents are caused by dangerous driving. (passive voice à di-/ter-) 3) Most of the guests invited to the party were the rich. (noun modifier à yang di-/ter-) The estimated cost of the project is much higher than the real need. 4) Built on a hill, the temple looks more beautiful. (free adjunct à karena di-/ter-)
15
5) When I passed the street, I heard my name called. (bagian pola kata kerja ‘hear’)
Penerapan Strategi Berikut ini diberikan contoh analisis kalimat ‘Being a very big city, London is very noisy.’ Dalam kalimat ini ‘being a very big city’ bukan bentuk gerund sebagai subjek, tetapi free adjunct/participial phrase sebagai keterangan kalimat karena diikuti olah koma dan bangun subjek – predikat ‘London is ….’. Frasa ini dapat dianggap sebagai bentuk pemampatan dari ‘Because London is a very big city,’ (= Karena London merupakan kota yang sangat besar,).
f. Kalimat Bersyarat (Conditional Sentences) Kalimat Bersyarat yang lazim disebut juga Kalimat Pengandaian sebetulnya adalah kalimat kompleks yang terdiri dari klosa utama dan subklosa keterangan syarat. Ada 3 (tiga) macam kalimat pengandaian: 1). Menggambarkan peristiwa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Pola dan contohnya: Type 1: [ If
S --- V1,
If they come,
S --- will + infinitive ] I
à Future Possibilities
will phone you.
2). Mengandaikan peristiwa yang tidak mungkin/kecil sekali kemungkinan untuk terjadi, atau yang tidak diharapkan oleh sipembicara untuk terjadi, pada saat sekarang ini. Pola dan contohnya: Type 2: [ If If
S --- V2,
S --- would + infinitive ] à Present Impossibilities
he lived here, we would easily contact him.
If she were a flower, I would be the beetle. Were we to leave today, we would get there by Sunday. (inversi) 3). Menggambarkan peristiwa yang mungkin terjadi di masa lampau seandainya persyaratan yang disebutkan dapat dipenuhi. Tetapi karena peristiwa yang diandaikan tersebut di masa lampau atau sudah berlalu, maka hal tersebut tidak mungkin terjadi. Pola dan contohnya:
16
Type 3: [ If S --- had + V3, S --- would have + V3 ]
à Past Impossibilities
If you had come to the party last night, you would have seen her. Had it been sunny yesterday, we would have gone for a picnic. (inversi) g. Inversi (Inversion) Inversi adalah struktur kalimat yang Predikatnya (kata kerja finite) diletakkan di depan Subjek karena adanya kata-kata keterangan tertentu, dengan maksud memberikan penekanan arti. Kata-kata keterangan tersebut antara lain adalah so, neither, nor, not only, only by, no sooner …than, never. Contoh: 1) So am I. (= Demikian juga saya.) 2) Neither does his father. (= Tidak juga ayahnya.) 3) Never before have I said such a thing. (= Belum pernah saya mengatakan hal semacam itu) 4) No sooner had she left the house than it began to rain. (= Begitu dia meninggalkan rumah, haripun mulai hujan.) 5) Off the coast of California, lie the Channel Islands. (= Lepas pantai California, terletaklah …. ) Pada kalimat pengandaian Type 2 dan Type 3 terjadi inversi dengan menghilangkan if dan memindahkan kata kerja finite-nya ke depan Subjek (lihat contoh sebelumnya pada Kalimat Bersyarat/Pengandaian).
3. Pengembangan Kalimat Tunggal menjadi Kalimat Majemuk Untuk memahami kalimat-kalimat Bahasa Inggris yang kompleks, yang terdiri dari klosa utama (main clause) dan subklosa-subklosa (subclauses) sehingga berkembang menjadi kalimat yang panjang, kita perlu mengetahui bagaimana terjadinya proses pengembangan tersebut. Dengan demikian nantinya kita dapat mengurai atau menganalisis kalimat itu menjadi unsur-unsur pembentuknya untuk mendapatkan kesatuan arti yang diekspresikannya. Perlu dicatat disini bahwa yang dimaksudkan ‘mengurai kalimat’ (sentence analysis) disini adalah suatu proses yang terjadi dengan cepat dan simultan dengan pemaknaan
17
dalam benak si pembaca. Tingkat kecepatan uraian dan pemaknaan ini tergantung pada sejauh mana latihan-latihan untuk mengasah keterampilan tersebut dilakukan oleh si pembaca atau pembelajar, yang didukung oleh penguasaan struktur grammatikal dan kosa kata penunjang yang diperlukan (Grellet, 1983).
a. Kalimat Majemuk Setara (Compound Sentences) Kalimat yang panjang dapat terjadi melalui proses ‘penambahan‘(addition). Artinya, satu kalimat tunggal (simple senteneces) ditambah atau dihubungkan dengan satu atau beberapa kalimat tunggal yang lain dengan menggunakan kata penghubung seperti and, or, dan but. Contoh: 1) The crest of the mountain had been completely blown away and a thick carpet of ash S P S covered the landscape. P 2) Economic growth and armed forces are very important, but human factor is also S P S P significant.
b. Kalimat Majemuk Bertingkat (Complex Sentences) 1) Klosa Utama + Subklosa Relatif Kalimat majemuk bertingkat dapat terjadi karena adanya subklosa relatif (relative clauses atau adjective clauses) di samping klosa utama. Subklosa relatif adalah subklosa yang terletak setelah kata benda dan berfungsi memberi keterangan terhadap kata benda tersebut. Sebgaimana halnya klosa utama, subklosa juga mempunyai Subjek dan Predikat dan unsur-unsur klosa lainnya. Pada dasarnya setiap kata benda dalam suatu kalimat tunggal dapat dimodifikasi dengan menambahkan subklosa relatif sehingga dapat dikatakan bahwa pengembangan kalimat ini terjadi karena adanya ‘modifikasi’ (modification) terhadap salah satu unsur kalimat yaitu kata benda-kata benda yang terdapat dalam kalimat tersebut.
18
Contoh: (yang digaris-bawah adalah klosa utama) S
P
a) The course that the students take sometimes does not suit their talent and ability. P S (subklosa relative) S
P
b) Young generation who live in this decade face different problems. P S (subklosa relatif) S
P
c) Bali, from which these products are sent, is well-known as a tourist resort. (subklosa relatif) S P Kata penghubung that/which dan whom sebagai objek dan kata where, when, how dan why dalam subklosa relatif sering dihilangkan atau tidak ditulis. Contoh kalimat a) ‘The course that the students take sometimes does not suit their talent and ability.’, dapat menjadi ‘The course the students take sometimes does not suit their talent and ability.’
2) Klosa Utama + Subklosa Keterangan Contoh: S
P
a) The mountaineers are to finish the work before the night comes. S P (subklosa ket waktu) S
P
b) Wherever they go, people warmly welcome them. (subklosa ket tempat) S P S
P
c) Since these countries do not have enough skilled and qualified laborers, (subklosa ket alasan)
they employ people from other countries. S P S
P
d) He works hard in order that he can support his family. S P (subklosa ket tujuan) S
P
e) The naughty boy drives as if he were in a race. S P (subklosa ket cara) S
P
f) The shop was closed so I couldn’t get any foodstuff. (subklosa ket akibat) S P S
P
19
g) If prices of goods are low, people will buy more. S P (subklosa ket syarat) S
P
h) Although he had only entered the contest for fun, he won first prize. (subklosa ket konsesi) S P S
P
i) Women usually work more carefully than men do. (subklosa ket perbandingan) S P
3) Klosa Utama + Subklosa Benda Subklosa atau anak kalimat benda adalah subklosa yang menggantikan kedudukan benda atau berfungsi sebagai benda dalam suatu kalimat. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa terjadi proses ‘penggantian’ (substitution) terhadap unsur kalimat. Subklosa benda biasanya diawali dengan kata penghubung seperti that (= bahwa), whether/if (= apakah), dan what, where, when, how, who, dan how much/many. Contoh: a) We don’t know her address. S
P
We don’t know where the girl lives. (subklosa benda)
S
P
O
b) Her address is not known. S
P
Where the girl lives is not known (subklosa benda)
S . c) This is the book. S
P P
This is what I have been looking for. (subklosa benda)
S
P/be
C
20
Penerapan Strategi Berikut ini diberikan beberapa contoh analisis kalimat kompleks. 1) How much effort a student makes to learn a subject depends on the kind of motivation S/subklosa benda P O he or she has, for motivation is something which can arouse, sustain, and direct the subklosa relatif
subklosa Ket alasan
subklosa relatif
learning behaviour of the students.
2) Most of the scientists who have done some researches on this issue dare not say S P subklosa relatif whether a child’s process of acquiring his first language is exactly the same or O /subklosa benda completely different form an adult’s way to learn foreign language, because there subklosa Ket alasan
are so many factors involved. 3) As Earth hurtles through space at a speed of 70,000 miles an hour, it spins, S P subklosa Ket waktu as we all know, on its axis, which causes it to be flattened at the Poles. Ket Subklosa Ket cara subklosa relatif
C. Penutup Memahami kalimat-kalimat bahasa Inggris memerlukan strategi atau langkahlangkah dalam mengurai kalimat itu menjadi unsur-unsur yang membentuk kesatuan ide dalam kalimat tersebut. Kemampuan mengurai ini harus didukung oleh pengetahuan tentang struktur-struktur gramatikal tertentu, khususnya unsur-unsur fungsional dan substanstial kalimat, dan kosa kata yang fungsional. Memahami kalimat adalah suatu keterampilan; oleh karena itu memerlukan latihan yang terus-menerus melalui proses yang bertahap (gradual process) hingga mencapai batas kecepatan sebagai pembaca yang baik (good readers). Pengetahuan tentang struktur-struktur gramatikal tertentu dan kosa kata fungsional yang dibahas dalam kajian ini, seharusnya dijelaskan kembali kepada siswa atau mahasiswa dalam pengajaran reading comprehension. Kita tidak dapat hanya berasumsi bahwa mereka telah pernah mempelajarinya di kesempatan lain dalam kelas Structure
21
atau Grammar misalnya. Berdasarkan pengalam penulis, bagi mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris pun hal tersebut masih perlu diulang atau disinggung kembali, karena mereka mempelajari grammar sebelumnya lebih bersifat grammar untuk grammar, kurang aplikatif untuk skill-skill tertentu.
Daftar Pustaka Echols, J.M. and Hassan, S.1992. Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: Penerbit PT Gramedia. Grellet, F.1983. Developing Reading Skills: A Practical Guide to Reading Comprehension Exercises. London: Cambridge University Press. Hornby, A.S. 1995. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English. Oxford: Oxford University Press. Johan, A.G. 1986. Reading and Translation. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar Murphy, R. 1985. English Grammar in Use. Cambridge: Cambridge University Press. Nuryanto, F.A. 1981. Practical Approach to English Sentence Structures for Indonesians. Yogyakarta: Balai Bahasa IKIP Yogyakarta. Thomson, A.J. & A.V. Martinet.1986. A Practical English Grammar. Oxford: Oxford University Press.
22