MANUAL
BERAPAPUN
Aktif di Komite Sekolah w Pantau Negosiasikan Tunjanga
Manual untuk Serikat Pekerja Indonesia tentang
ADMINISTRASI
Serikat Pekerja
ILO/Kongres Serikat Pekerja Inggris - Proyek Rehabilitasi Serikat Pekerja
Manual untuk Serikat Pekerja Indonesia tentang
ADMINISTRASI Serikat Pekerja
i
Manual untuk Serikat Pekerja/Buruh Indonesia
Copyright © Organisasi Perburuhan Internasional 2006 Cetakan Pertama, 2006 Publikasi-publikasi International Labour Office memperoleh hak cipta yang dilindungi oleh Protokol 2 Konvensi Hak Cipta Universal. Meskipun demikian, bagian-bagian singkat dari publikasi-publikasi tersebut dapat diproduksi ulang tanpa izin, selama terdapat keterangan mengenai sumbernya. Permohonan mengenai hak reproduksi atau penerjemahan dapat diajukan ke ILO Publications (Rights and Permissions), International Labour Office, CH 1211 Geneva 22, Switzerland. International Labour Office menyambut baik permohonan-permohonan seperti itu.
International Labour Organization “Manual untuk Serikat Pekerja Indonesia tentang Administrasi Serikat Pekerja” Juga tersedia dalam versi Inggris dengan judul, “Manual for Indonesian Trade Unions on Trade Unions Administration” Jakarta, International Labour Office, 2006 ISBN
92-2-019243-8 & 978-92-2-019243-6 (print) 92-2-019244-6 & 978-92-2-019244-3 (web pdf)
Jakarta, 2006
Penggambaran-penggambaran yang terdapat dalam publikasi-publikasi ILO, yang sesuai dengan praktik-praktik Persatuan Bangsa-Bangsa, dan presentasi materi yang berada didalamnya tidak mewakili pengekspresian opini apapun dari sisi International Labour Office mengenai status hukum negara apa pun, wilayah atau teritori atau otoritasnya, atau mengenai delimitasi batas-batas negara tersebut. Tanggung jawab atas opini-opini yang diekspresikan dalam artikel, studi dan kontribusi lain yang ditandatangani merupakan tanggung jawab pengarang seorang, dan publikasi tidak mengandung suatu dukungan dari International Labour Office atas opini-opini yang terdapat didalamnya. Referensi nama perusahaan dan produk-produk komersil dan proses-proses tidak merupakan dukungan dari International Labour Office, dan kegagalan untuk menyebutkan suatu perusahaan, produk komersil atau proses tertentu bukan merupakan tanda ketidaksetujuan. Publikasi ILO dapat diperoleh melalui penjual buku besar atau kantor ILO lokal di berbagai negara, atau langsung dari ILO Publications, International Labour Office, CH-1211 Geneva 22, Switzerland. Katalog atau daftar publikasi baru akan dikirimkan secara cuma-cuma dari alamat diatas. Dicetak di Jakarta
ii
Pengantar Sebagai bagian dari Respons Tsunami ILO pada 2005, dukungan diberikan kepada serikatserikat pekerja/buruh di Aceh dan Nias untuk membantu mereka menjalankan kembali layanan keanggotaan. Hal ini pun menjadi bagian dari tantangan untuk membangun kapasitas serikat pekerja/buruh agar memungkinkan mereka mengadaptasi strategi-strategi untuk menanggulangi tantangan-tantangan pasca tsunami di Aceh dan Nias. Pada 2006, dengan dukungan dari Kongres Serikat Pekerja/Buruh Inggris, kegiatan pembangunan kapasitas dilaksanakan di bawah Proyek Rehabilitasi Serikat Pekerja/Buruh melalui Pendidikan dan Pelatihan. Proyek ini bertujuan memperkokoh organisasi serikat pekerja/buruh di Aceh dan Nias, serta membangun mereka mengidentifikasi pendekatanpendekatan baru atas pembentukan serikat pekerja/buruh, yang termasuk: Serikat pekerja/buruh meningkatkan organisasi dan layanan terhadap para anggota; Serikat pekerja/buruh mengadaptasi keterampilan mereka agar dapat beroperasi di lingkungan yang berubah, khususnya dalam mengorganisir pekerja; Serikat pekerja/buruh memberikan penjelasan kepada masyarakat umum mengapa serikat pekerja/buruh diperlukan dan memainkan peranan; Serikat pekerja/buruh membangun dialog yang efektif dengan pengusaha, dan mencapai kesepakatan mengenai kondisi kerja; dan Serikat pekerja/buruh mewakili kepentingan-kepentingan pekerja dalam pengembangan program dan kebijakan untuk bidang-bidang utama, seperti jaminan sosial, penegakan hukum ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, hak-hak pekerja serta strategi pembangunan ekonomi. Manual ini bertujuan memperkuat peranan serikat pekerja/buruh dalammemberikan: (1) layanan terhadap anggota mereka, dan (2) dukungan terhadap masyarakat Aceh dan Nias. Serikat pekerja/buruh di Indonesia pun dapat mengambil manfaat dari Manual ini sebagai bahan acuan, sejalan dengan kegiatan pendidikan dan pelatihan serikat.
Alan Boulton Direktur, ILO Jakarta Desember 2006
iii
Manual untuk Serikat Pekerja/Buruh Indonesia
iv
Pendahuluan
Manual ini disusun sejalan dengan pelaksanaan Proyek ILO/Kongres Serikat Pekerja/Buruh Inggris mengenai Rehabilitasi Serikat Pekerja/Buruh melalui Pendidikan dan Pelatihan, 2006. Manual ini telah diujicobakan selama enam bulan dengan serikat-serikat pekerja/ buruh di Aceh dan Nias. Rasa terima kasih mendalam diberikan kepada para peserta lokakayar serikat pekerja/buruh, para pelatih dan pemuka di Aceh dan Kepulauan Nias untuk masukan-masukan yang diberikan. Manual ini disasarkan terutama bagi pendidik/pelatih dan pemimpin serikat pekerja/buruh. Saran, strategi dan pendekatan yang dipaparkan dalam manual ini disusun berdasarkan adaptasi dari pengalaman-pengalaman banyak orang yang disadur dari beragam literatur. Manual tidak harus diikuti seperti apa adanya; ataupun menjawab seluruh pertanyaan yang muncul atau juga mengantisipasi kondisi yang mungkin muncul dalam pelaksanaan manajemen serikat pekerja/buruh sebagai sebuah organisasi.
v
Manual untuk Serikat Pekerja/Buruh Indonesia
vi
Bagaimana Menggunakan Manual ini
Manual ini terbagi dalam sembilan modul. Masing-masing modul diawali dengan Tujuan/ Hasil Pembelajaran modul tersebut. Ini diikuti dengan Sesi Perencanaan yang detil untuk diterapkan pendidikan/pelatih serikat sebagai panduan dalam memfasilitasi serangkaian lokakarya mengenai beragam aspek dari administrasi serikat pekerja/buruh. Catatan Panduan memberikan serikat/pelatih latar belakang literatur sederhana yang terkait dengan tema lokakarya. Bacaan dan persiapan lebih lanjut merupakan hal-hal yang senantiasa penting sebelum penyelengaraan sebuah lokakarya. Daftar refensi diberikan di akhir modul untuk memberikan panduan kepada pendidik/pelatih. Lampiran memiliki kaitan dengan kegiatan lokakarya yang dirancana untuk membantu peserta lokakarya menerapkan informasi dan pengetahuan yang mereka dapatkan selama lokakarya.
vii
Manual untuk Serikat Pekerja/Buruh Indonesia
viii
Daftar Isi
Kata Pengantar Pendahuluan Bagaimana Menggunakan Manual ini
iii v vii
Modul 1
Fungsi dan Peran Serikat Pekerja/Buruh Lampiran 1 Kartu Pernyataan
Modul 2
Mendirikan dan Membubarkan Serikat Pekerja/Buruh Lampiran 1 Kuesioner Salah atau Benar Lampiran 2 Studi Kasus tentang Pendirian Serikat Lampiran 3 Studi Kasus tentang Pembubaran Serikat
9 20 21 22
Modul 3
Struktur Organisasi dan Administrasi Serikat Pekerja/Buruh Lampiran 1 Tiga Sayap Operasional Serikat Lampiran 2 Komponen-komponen yang Penting dalam Anggaran Dasar Serikat Pekerja/Buruh
23 30 31
Modul 4
Trade Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi Lampiran 1 Memulai Proses Perencanaan Strategis Lampiran 2 Tabel Analisis SWOT Lampiran 3 Panduan Rencana Aksi Lampiran 4 Mengevaluasi Efektivitas
33
ix
1 7
49 51 52 53
Manual untuk Serikat Pekerja/Buruh Indonesia
Modul 5
Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh Lampiran 1 Tinjauan Ulang Pendapatan Lampiran 2 Tinjauan Ulang Pengeluaran Lampiran 3 Perubahan Besar dalam Sumber Pendapatan Lampiran 4 Keuangan – Hambatan Besar Lampiran 5 Kegiatan yang Mendatangkan Pendapatan Lampiran 6 - 8 Layanan Anggota Baru Lampiran 9 Anggaran berbasis Kegiatan
55 65 66 67 68 69 70 73
Modul 6
Penulisan Proposal
75
Modul 7
Fungsi Perwakilan Serikat Pekerja/Buruh di Tempat Kerja
85
Modul 8
Pendidikan dan Pelatihan Serikat Pekerja/Buruh
91
Modul 9
Mengorganisir Pekerja/Buruh Lampiran 1 Survei terhadap “Iklim Pengorganisasian” Serikat Pekerja/Buruh
99
Referensi
107
x
Modul 1
MODUL
1
Fungsi dan Peran Serikat Pekerja/ Buruh
Tujuan/Hasil Pembelajaran Mendefinisikan apa yang dimaksud dengan “serikat pekerja/buruh” sesuai dengan Undang-Undang Pekerja/Buruh (UU No. 21 Tahun 2000). Menjelaskan fungsi dan peran serikat pekerja/buruh yang mendasar.
Rencana Pembelajaran WAKTU 30 mnt
TOPIK
KEGIATAN
Pengantar Memperkenalkan topik yang diajarkan, melakukan Alur Pengetahuan. Mengindikasikan sebuah garis dalam bayangan yang membagi kelompok “SETUJU” dan “TIDAK SETUJU”. Meminta peserta untuk mendengarkan Anda selama membaca pernyataan. Mereka diminta menuju ke kelompok berdasarkan apakah mereka “setuju”, “tidak setuju”, atau “berdiri di tengah keduanya” di garis pembatas bayangan sebagai tanggapan atas pernyataan yang dibacakan. Sambil terus membaca kartukartu pernyataan, tanyakan kepada peserta mengapa mereka berdiri memilih untuk “setuju”, “tidak setuju”, atau “ditengah-tengah”.
1
Alur Pengetahuan
SUMBER DAYA
Kartu Pernyataan
Modul 1. Fungsi dan Peran Serikat Pekerja/Buruh
WAKTU 30 mnt
TOPIK
KEGIATAN
Fungsi dan Peran Serikat Pekerja
SUMBER DAYA
Ceramah dan Diskusi
OHP atau LCD
Kerja Kelompok
Lembar pencatat
Ceramah dan Diskusi
OHP atau LCD
Bacalah catatan panduan di halaman berikut ini. Gunakanlah sebagai dasar ceramah Anda. 1 jam
Kegiatan Bagilah peserta ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan serikat pekerja/buruh yang mereka wakili. Mintalah kelompok untuk mengangkat seorang ketua dan juru catat. Mintalah kelompok untuk mendiskusikan pertanyaanpertanyaan berikut ini: Apa yang dilakukan oleh serikat Anda? Tugas-tugas teridentifikasi mana yang merupakan “fungsi”? Tugas-tugas teridentifikasi mana yang merupakan “peran”? Apakah ada fungsi lain yang Anda inginkan untuk serikat Anda? Mengapa? Apakah ada peran lain yang Anda inginkan untuk serikat Anda? Mengapa? Buatlah kelompok-kelompok tersebut menuliskan jawaban mereka di sebuah lembar pencatat, dan kemudian memberikan laporan dalam sesi pleno.
15 mnt
Kesimpulan Simpulkan diskusi kegiatan kelompok dengan mengulangi kembali hal-hal berikut: Fungsi dan peran serikat sekarang ini nyaris selalu tumpang tindih dengan adanya tantangantantangan globalisasi. Serikat harus memastikan relevansi mereka dengan para anggota dan masyarakat dengan meninjau kembali fungsifungsi dan peran-peran serikat secara berkala guna memastikan serikat senantiasa menanggapi kebutuhan-kebutuhan anggota.
2
Modul 1
Catatan Panduan Definisi “Serikat Pekerja/Buruh”1 Sebuah serikat pekerja/buruh adalah sebuah organisasi yang berdasarkan pada keanggotaan pekerja/buruh di berbagai bentuk pekerjaan, perdagangan, dan profesi. Organisasi tersebut harus bebas, terbuka, independen, demokratis, dan bertanggung jawab.
Fungsi vs Peran “Fungsi” berarti pekerjaan/kerja/tugas yang harus dilakukan oleh serikat pekerja/buruh. “Peran” mengacu pada wilayah pengaruh serikat pekerja/buruh.
Fungsi Serikat Pekerja/Buruh2 Tujuan utama sebuah serikat pekerja/buruh adalah keterwakilan anggota-anggotanya di tempat kerja dan di masyarakat yang lebih luas, untuk melindungi dan membela hak-hak dan kepentingan mereka, serta untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka. Sebagai sebuah organisasi, serikat pekerja/buruh berusaha untuk melaksanakan fungsifungsi ini melalui proses dialog dan negosiasi. Untuk mencapai tujuan ini, serikat pekerja/buruh memiliki fungsi-fungsi berikut, yang dinyatakan dalam hukum: a. Menjadi pihak yang terlibat dalam pembuatan Perjanjian Kerja Bersama, dan dalam penyelesaian perselisihan industrial. b. Mewakili pekerja/buruh dalam urusan-urusan yang terkait dengan ketenagakerjaan di tingkat lembaga. c. Menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dan menegakkan keadilan dan hukum. d. Menjadi sebuah struktur yang menyalurkan aspirasi-aspirasi anggota-anggotanya melalui pembelaan terhadap hak-hak dan kepentingan anggota-anggotanya. e. Menjadi pihak yang terlibat dalam aksi pemogokan yang sejalan dengan hukum. f. Mewakili para pekerja/buruh dalam hal kepemilikan saham dalam sebuah perusahaan. Selain dari hukum tersebut, kebanyakan serikat pekerja/buruh menetapkan sendiri fungsifungsi mereka di dalam konstitusi dan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga. Hal ini mencakup intervensi-intervensi di bidang ekonomi, seperti pendirian koperasi, dan keikutsertaan dalam pembuatan kebijakan di tingkat pemerintah nasional dan lokal, misalnya.
Peran Serikat Pekerja/Buruh Wilayah pengaruh serikat pekerja/buruh telah meluas seiring dengan berjalannya waktu. Awalnya, gerakan serikat hanya terfokus pada isu-isu yang terkait dengan ketenagakerjaan dan perburuhan. Sekarang ini, terjadi tumpang tindih dalam hal fungsi dan peran serikat pekerja/buruh karena wilayah pengaruh serikat terkait langsung dengan fungsi-fungsi intinya. 1 2
Pasal 1 (1), dan 3, UU Serikat Buruh / Pekerja Indonesia (UU No. 21/2000). Lihat pula pasal 10 UU yang sama. Ibid., Pasal 4 (1), (2)
3
Modul 1. Fungsi dan Peran Serikat Pekerja/Buruh
Waktu telah melihat perkembangan lima peran serikat pekerja/buruh yang bersifat umum tetapi penting, yaitu wilayah-wilayah di mana mereka dapat memberikan pengaruh, meski bukannya tanpa batas. Wilayah-wilayah yang dimaksud adalah: 1. Peran Keterwakilan – Fungsi utama sebuah serikat pekerja/buruh adalah mewakili orang-orang dalam pekerjaannya, tetapi juga memiliki peran yang lebih luas dalam membela kepentingan-kepentingan anggota. 2. Peran Pendidikan – Serikat-serikat pekerja/buruh juga memiliki peran pendidikan yang penting, menyelenggarakan kursus-kursus untuk para anggota mengenai berbagai macam bidang, menguatkan organisasi dan anggota-anggotanya, dan mendidik masyarakat mengenai hak-hak pekerja dan isu-isu perburuhan. 3. Peran Pelayanan – Serikat memberikan beragam manfaat yang lain. Misalnya, beberapa serikat menawarkan nasihat hukum profesional secara gratis mengenai masalah-masalah perburuhan. Serikat-serikat lainnya memberikan manfaat keanggotaan, seperti fasilitas kredit dan hibah pendidikan. Yang lain memberikan layanan informasi yang terbuka bagi masyarakat mengenai hak-hak pekerja dan isu-isu perburuhan, seperti brosur mengenai hak-hak buruh migran, sistem jaminan sosial, dan lain sebagainya. 4. Peran Regulasi – Hampir setiap perbaikan di tempat kerja, dan di bidang perburuhan, kondisi kerja – misalnya UU kesetaraan upah, UU kesehatan dan keamanan yang lebih baik, dan kewajiban hukum untuk membayar kompensasi atas PHK – dapat dicapai berkat tekanan-tekanan dari serikat-serikat pekerja/buruh. 5. Peran Politik – Serikat pekerja/buruh baik secara individual maupun nasional memainkan peran sangat penting dalam melobi pemerintah dan para pembuat keputusan untuk memastikan tercapainya kondisi ketenagakerjaan yang sebaik mungkin bagi rakyat.
Apa yang Dilakukan oleh Serikat Pekerja/Buruh? Fungsi atau layanan utama yang disediakan oleh serikat pekerja/buruh kepada anggotaanggotanya adalah negosiasi dan keterwakilan. Terdapat pula manfaat-manfaat lain yang dapat diperoleh dengan menjadi anggota serikat pekerja/buruh. Umumnya, meskipun terbatas, atas nama anggota-anggota mereka, serikat pekerja/buruh dapat: Bernegosiasi untuk kepentingan anggota; Mewakili anggota; Menawarkan informasi dan saran; dan Menawarkan layanan keanggotaan.
Negosiasi Negosiasi adalah saat di mana perwakilan-perwakilan serikat pekerja/buruh berdiskusi dengan pihak manajemen mengenai permasalahan yang menyangkut kondisi bekerja dalam sebuah organisasi. Serikat pekerja/buruh mencari tahu pandangan-pandangan anggota dan menyampaikannya kepada pihak manajemen. Mungkin terdapat perbedaan pendapat antara pihak manajemen dan anggota-anggota serikat. ‘Negosiasi’ berupaya menemukan solusi atas perbedaan-perbedaan ini. Proses ini juga dikenal sebagai perundingan bersama.
4
Pembayaran, jam kerja, hari libur dan perubahan lainnya terhadap praktik-praktik kerja adalah beragam permasalahan yang dinegosiasikan. Mereka yang bekerja di organisasiorganisasi di mana serikat pekerja/buruhnya diakui, menerima bayaran yang lebih baik dan memiliki kemungkinan lebih kecil untuk tumpang tindih dibandingkan dengan mereka yang bekerja dengan serikat pekerja/buruh yang tidak diakui.
Keterwakilan Serikat pekerja/buruh juga mewakili anggota-anggota secara perorangan ketika mereka menghadapi masalah dalam bekerja. Apabila seorang pegawai merasa diperlakukan secara tidak adil, ia dapat meminta perwakilan serikat pekerja/buruh untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut dengan manajer atau pengusaha. Apabila tidak dapat diselesaikan dengan baik, permasalahan tersebut dapat dibawa ke pengadilan industrial. Pengadilan industrial memastikan bahwa hukum ketenagakerjaan dilaksanakan dengan baik oleh pekerja/buruh dan pengusaha. Pengadilan industrial terdiri dari orang-orang di luar tempat kerja yang mendengarkan sudut pandang pengusaha dan pekerja/buruh, serta kemudian mengambil keputusan mengenai kasus tersebut. Orang dapat meminta serikat pekerja/buruh untuk mewakili mereka di pengadilan industrial. Kebanyakan kasus yang dibawa ke pengadilan industrial adalah kasus-kasus mengenai pembayaran, pemecatan yang tidak adil, tumpang tindih atau diskriminasi di tempat kerja. Serikat pekerja/buruh juga menawarkan keterwakilan hukum bagi anggota-anggotanya. Biasanya, hal ini untuk membantu mereka memperoleh kompensasi finansial atas kerugian yang terkait dengan pekerjaan atau untuk membantu mereka yang telah mengajukan pengusaha ke pengadilan.
Informasi dan Saran Serikat-serikat pekerja/buruh memiliki kekayaan informasi yang berguna bagi mereka yang berada di tempat kerja. Mereka dapat memberikan saran-saran mengenai beragam isu yang luas seperti berapa banyak hari libur yang berhak diperoleh setiap tahunnya, berapa banyak bayaran yang dapat diperoleh apabila seorang pekerja mengambil cuti hamil, dan bagaimana cara untuk memperoleh pelatihan kerja.
Layanan Keanggotaan Selama sepuluh tahun terakhir, serikat-serikat pekerja/buruh telah meningkatkan jenis-jenis layanan yang mereka tawarkan kepada anggota. Layanan-layanan tersebut mencakup: Pendidikan dan pelatihan – Kebanyakan serikat pekerja/buruh menyelenggarakan kursus-kursus pelatihan untuk anggota-anggotanya mengenai hak-hak ketenagakerjaan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan isu-isu lain. Beberapa serikat pekerja/buruh juga membantu anggota-anggotanya yang telah meninggalkan sekolah dengan tingkat pendidikan yang rendah dengan menawarkan kursus-kursus mengenai keterampilanketerampilan dasar, dan kursus-kursus yang mengarah pada kualifikasi profesional.
5
Modul 1
Di banyak tempat kerja, terdapat perjanjian formal antara serikat pekerja/buruh dan perusahaan yang menyatakan bahwa serikat pekerja/buruh memiliki hak untuk bernegosiasi dengan pengusaha. Dalam organisasi-organisasi ini, serikat pekerja/buruh ‘diakui’ untuk melakukan perundingan bersama.
Modul 1. Fungsi dan Peran Serikat Pekerja/Buruh
Bantuan hukum – Selain dari menawarkan nasihat hukum mengenai isu-isu ketenagakerjaan, beberapa serikat pekerja/buruh juga membantu hal-hal pribadi, seperti perumahan, waris, dan hutang. Potongan harga – Orang-orang dapat memperoleh potongan harga untuk hipotek, asuransi, dan pinjaman dari serikat-serikat pekerja/buruh. Tunjangan kesejahteraan – Anggota-anggota dapat memperoleh tunjangan kematian dan hibah pendidikan dari serikat pekerja/buruh.
Jadi, Mengapa Bergabung dengan Serikat Pekerja/Buruh? Keanggotaan serikat pekerja/buruh bersifat sukarela. Oleh karena itu, serikat pekerja/buruh memiliki tanggung jawab untuk meyakinkan para pekerja/buruh bahwa keanggotaan mereka bermanfaat. Beberapa argumentasi untuk bergabung dengan serikat pekerja/buruh adalah: Untuk melindungi dan memperbaiki kondisi kerja. Untuk melindungi diri dari ketidakadilan dan diskriminasi di tempat kerja. Untuk memberikan suara bagi para pekerja/buruh dalam pembuatan keputusan manajemen. Untuk menyatukan dan menguatkan para pekerja/buruh.
6
Bacalah pernyataan-pernyataan di bawah ini dan tanyakan kepada para peserta apakah mereka SETUJU, TIDAK SETUJU atau KEDUANYA.
Pernyataan 1 Fungsi serikat pekerja/buruh adalah menjadi lembaga yangmenyusun Perundingan Kerja Bersama, dan menyelesaikan perselisihan industrial.
Pernyataan 2 Peran serikat pekerja/buruh adalah mewakili pekerja/buruh dalam masalah-malasah yang terkait ketenagakerjaan di tingkat kelembagaan.
Pernyataan 3 Fungsi serikat pekerja/buruh adalah menciptakan hubungan industrial yang harmonis, serta menjunjung keadilan dan hukum.
Pernyataan 4 Peran serikat pekerja/buruh merupakan struktur yang menjadi wadah aspirasi dari para anggotanya melalui upaya memperjuangkan hak serta kepentingan para anggotanya.
Pernyataan 5 Fungsi serikat pekerja/buruh merupakan pihak yang berhak melakukan aksi mogok yang sejalan dengan peraturan.
Pernyataan 6 Serikat pekerja/buruh berfungsi mewakili pekerja/buruh tanpa mempertimbangkan besarnya kepemilikan saham di perusahaan.
7
Modul 1
Lampiran 1: Kartu Pernyataan
Modul 1. Fungsi dan Peran Serikat Pekerja/Buruh
8
2
Mendirikan dan Membubarkan Serikat Pekerja/ Buruh
Tujuan/Hasil Pembelajaran Untuk menjelaskan dasar hukum mendirikan sebuah serikat pekerja/buruh sesuai dengan Undang-Undang (UU) No. 21 Tahun 2000. Untuk menjelaskan dasar hukum membubarkan sebuah serikat pekerja/buruh sesuai dengan UU No. 21 Tahun 2000.
Rencana Pembelajaran WAKTU 5 mnt
TOPIK
KEGIATAN
Pengantar
SUMBER DAYA
Ceramah
OHP atau LCD
Tugas mandiri/ individual
Kuesioner pengetahuan
Memperkenalkan topik dengan menyatakan bahwa sesi ini akan dibagi menjadi 4 bagian: Bagian I: Definisi Bagian II: Pendirian dan Pendaftaran Serikat Pekerja/Buruh Bagian III: Sanksi-sanksi terhadap Serikat Pekerja/Buruh Bagian IV: Pembubaran Serikat Pekerja/Buruh 30 mnt
Bagian I: Definis Siapkan sesi dengan membaca catatan panduan di halaman berikut – gunakanlah sebagai dasar ceramah Anda. Bagikan kuesioner pengetahuan benar atau salah kepada para peserta untuk dijawab. Berikanlah waktu 10 menit untuk melakukan tugas tersebut. Diskusikanlah jawabanjawabannya dalam sesi pleno, dengan mengacu pada hukum, sorotilah dengan menggunakan OHP/LCD.
9
OHP atau LCD Ceramah dan diskusi
Modul 2
MODUL
Modul 2. Mendirikan dan Membubarkan Serikat Pekerja/Buruh
WAKTU
TOPIK
KEGIATAN
SUMBER DAYA
30 mnt
Bagian II: Pendirian dan Pendaftaran Serikat Pekerja/ Buruh
Ceramah dan diskusi
OHP atau LCD
Kerja Kelompok
Studi Kasus
Bacalah catatan panduan di halaman berikut ini. Gunakanlah sebagai dasar ceramah Anda, pastikan bahwa Anda mencakup bidang-bidang berikut ini:
30 mnt
Ideologi dan Kemandirian Serikat. Pendirian Serikat. AD/ART Serikat. Keanggotaan Serikat. Staf Manajemen Perusahaan sebagai Pengurus Serikat. Anggota-anggota yang Meninggalkan Serikat. Anggota-anggota yang Diberhentikan dari Serikat Prosedur Hukum untuk Pendaftaran. Inspeksi dan Penyelidikan terhadap Serikat.
Kegiatan mengenai Pendirian & Pendaftaran Serikat Pekerja/ Buruh Bagilah peserta menjadi kelompok-kelompok, pastikan bahwa Anda mencampur peserta dari serikat-serikat yang berbeda. Mintalah kelompok untuk menunjuk seorang ketua dan seorang yang akan menyampaikan laporan. Bagikanlah studi kasus mengenai pendirian serikat. Minta kelompok untuk membaca studi kasus yang telah diberikan dalam kelompok dan mintalah mereka menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan di bagian akhir studi kasus tersebut. Mintalah kelompok untuk menjelaskan jawaban-jawaban mereka di sesi pleno. Mintalah kelompok-kelompok yang tersisa menjawab apakah menurut mereka jawaban yang diberikan benar, sesuai dengan hukum dan ceramah yang diberikan.
10
Lembar pencatat
15 mnt
TOPIK
KEGIATAN
Bagian III: Sanksi-Sanksi terhadap Serikat Pekerja/ Buruh
SUMBER DAYA
Ceramah dan diskusi
Lembar pencatat
Ceramah dan diskusi
Lembar pencatat
Kerja Kelompok
Studi Kasus
Modul 2
WAKTU
Bacalah Catatan Panduan di halaman-halaman berikut. Gunakanlah sebagai dasar ceramah Anda, pastikan Anda mencakup hal-hal berikut ini: Dasar-dasar sanksi administratif bagi serikat. Hak-hak serikat yang hilang karena sanksi. 15 mnt
Bagian IV: Pembubaran Serikat Pekerja/Buruh Bacalah catatan panduan di halaman berikut. Gunakanlah sebagai dasar ceramah Anda, pastikan Anda mencakup hal-hal berikut ini: Tiga dasar pembubaran serikat. Pembubaran dengan keputusan pengadilan
30 mnt
Kegiatan mengenai Pembubaran Serikat Pekerja/ Buruh Bagilah peserta menjadi kelompok-kelompok, pastikan Anda mencampur peserta dari serikat-serikat yang berbeda. Mintalah kelompok untuk menunjuk seorang ketua dan seorang yang akan menyampaikan laporan. Bagikan studi kasus mengenai pembubaran serikat. Mintalah kelompok untuk membaca studi kasus yang diberikan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan di bagian akhir studi kasus tersebut. Mintalah kelompok untuk menjelaskan jawaban mereka di sesi pleno. Mintalah kelompok-kelompok yang tersisa menjawab apakah menurut mereka jawaban yang diberikan benar, sesuai dengan hukum dan ceramah yang diberikan.
11
Lembar pencatat
Modul 2. Mendirikan dan Membubarkan Serikat Pekerja/Buruh
WAKTU 15 mnt
TOPIK
KEGIATAN
Kesimpulan Simpulkan diskusi kegiatan kelompok dengan mengulangi kembali hal-hal berikut ini: Pemimpin serikat harus memahami dengan jelas bagaimana sebuah serikat berdiri secara sah. Hal ini berdampak pada status organisasi dan legalitas kegiatannya. Pemimpin serikat harus menyadari bagaimana serikat dibubarkan, menurut hukum.
Ceramah dan diskusi
SUMBER DAYA
OHP atau LCD
Catatan Panduan Definisi menurut UU No. 21 Tahun 2000 Definisi “Serikat Pekerja/Buruh”1 Sebuah “serikat pekerja/buruh” merupakan sebuah organisasi yang berasal dari, didirikan oleh, dan untuk, baik para pekerja/buruh yang terikat dalam perusahaan atau bebas. Organisasi pekerja/buruh ini bersifat bebas, terbuka, independen, demokratis, dan bertanggung jawab. Organisasi ini memperjuangkan hak-hak dan kepentingan-kepentingan pekerja/buruh, dan melindungi hak-hak dan kepentingan-kepentingan tersebut. Organisasi ini juga berupaya meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarga mereka.
Definisi “Pekerja/Buruh”2 Seorang “pekerja/buruh” adalah setiap orang yang bekerja untuk mendapatkan upah, atau remunerasi dalam bentuk-bentuk lain.
Definisi “Pengusaha”3 Seorang “pengusaha” adalah: a) Seorang individu, sebuah kemitraan, atau sebuah badan hukum yang mengoperasikan sebuah perusahaan milik sendiri; b) Seorang individu, sebuah kemitraan, atau sebuah badan hukum yang mengoperasikan sebuah perusahaan yang bukan milik sendiri secara independen; c) Seorang individu, sebuah kemitraan, atau sebuah badan hukum yang terletak di Indonesia, dan mewakili sebuah perusahaan (seperti dinyatakan dalam (a) dan (b) di atas), yang berdomisili di luar wilayah Indonesia. 1 2 3
Depnakertrans Indonesia & ILO/USA Declaration Project, Indonesia, 2002, “Undang-Undang Serikat Pekerja/buruh/Buruh Indonesia (UU No. 21 Tahun 2000)” Pasal 1 (1), 3, 10 Ibid., Pasal 1 (6) Ibid., Pasal 1 (7)
12
Sebuah “perusahaan” adalah: berbagai bentuk pelaksanaan usaha. yang beroperasi sebagai badan hukum. dimiliki oleh seorang individu, sebuah kemitraan bisnis atau badan hukum. baik dimiliki oleh swasta atau negara. yang mempekerjakan pekerja/buruh. membayar upah atau bentuk-bentuk remunerasi lain kepada pekerja/buruh atau jasa yang mereka berikan.
Ideologi Serikat Pekerja/Buruh Ketika mendirikan sebuah serikat pekerja/buruh di Indonesia, hukum mempersyaratkan bahwa anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) serikat pekerja/buruh harus sesuai dengan ideologi negara, yaitu Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 1945.5
Kemandirian Serikat Pekerja/Buruh Serikat pekerja/buruh di Indonesia diharapkan bersifat bebas dan mandiri dari afiliasi politik apapun, terbuka bagi semua orang dari berbagai ras, demokratis dalam administrasinya, dan bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya.6
Pendirian Serikat7 Setiap pekerja/buruh di Indonesia, baik yang bekerja di sektor publik maupun swasta, dan/ atau bekerja di perekonomian formal atau informal, memiliki hak untuk menjadi anggota sebuah serikat pekerja/buruh.8 Pegawai negeri sipil memiliki hak dan kebebasan untuk berorganisasi, tetapi pelaksanaan hak ini tidak diatur dalam undang-undang mengenai serikat pekerja/buruh yang baru.9 Sebuah serikat pekerja/buruh didirikan dengan jumlah minimum sepuluh (10) pekerja/ buruh.10 Sebuah federasi serikat pekerja/buruh didirikan dengan jumlah minimum lima (5) serikat pekerja/buruh.11 Sebuah konfederasi serikat pekerja/buruh didirikan dengan jumlah minimum tiga (3) federasi serikat pekerja/buruh.12
4 5 6 7 8 9 10 11 12
Ibid., Pasal 1 (8) Ibid., Pasal 2 Ibid., Pasal 3 Ibid., Bab III Ibid., Pasal 5 (1) Ibid., Pasal 44 Ibid., Pasal 5 (2) Ibid., Pasal 6 (1), (2) Ibid., Pasal 7 (1), (2)
13
Modul 2
Definisi “Perusahaan”4
Modul 2. Mendirikan dan Membubarkan Serikat Pekerja/Buruh
AD/ART serikat pekerja/buruh akan mengatur organisasi dan struktur serikat pekerja/buruh, termasuk pengaturan hierarkinya.13 Seluruh serikat harus didirikan berdasarkan kehendak bebas para pekerja/buruh, tanpa tekanan atau intervensi dari pengusaha, pemerintah, partai politik atau badan/pihak manapun. Hal ini disebut sebagai “serikat pekerja/buruh yang bebas dan mandiri.”14 Sebuah serikat dapat didirikan berdasarkan sektor bisnis, jenis pekerjaan/perdagangan, atau kategori lain, sesuai dengan kehendak pekerja/buruh.15 Setiap serikat harus memiliki AD/ART. Anggaran dasar harus mengandung, setidaknya, halhal berikut:16
Domisili
Dasar hukum pendirian serikat
Prosedur Keanggotaan & Administrasi Serikat
Tanggal Pendirian Serikat
KOMPONEN YANG PENTING DALAM ANGGARAN DASAR SERIKAT
Tujuan Serikat
Domisili/Alamat Serikat
Ideologi Negara (Pancasila)
Audit
Ketentuan mengenai perubahan dalam AD/ART Serikat
Sumber Keuangan
TUGAS & TANGUNG JAWAB PENGURUS
13 14 15 16
Ibid., Pasal 8. Lihat juga Modul 5 mengenai “Organisasi & Struktur Serikat Pekerja/buruh.” Ibid., Pasal 9 Ibid., Pasal 10 Ibid., Pasal 11
14
PERATURAN PERTEMUAN
Pemilihan di seluruh tingkatan
Berbagai perubahan terhadap AD/ART serikat mengharuskan para pengurus untuk memberitahukan dinas tenaga kerja setempat dalam bentuk tertulis, dalam waktu 30 hari sejak tanggal perubahan tersebut dibuat. Dalam pemberitahuan tersebut, mereka harus mengidentifikasi klausul-klausul dalam AD/ART yang telah diamandemen.17 Notulensi pertemuan di mana amandemen tersebut dibuat akan mengindikasikan tanggal amandemen tersebut.
Keanggotaan Serikat Pekerja/Buruh Serikat pekerja/buruh tidak boleh membatasi keanggotaannya kepada kelompok pekerja/ buruh tertentu saja, yaitu membatasi keanggotaan serikat berdasarkan aliran politik, agama, suku, dan/atau jenis kelamin,18 atau dasar-dasar yang lain. Kriteria keanggotaan serikat harus dinyatakan dalam AD/ART serikat.19 Seorang pekerja/buruh tidak diperbolehkan untuk memiliki keanggotaan rangkap di dua serikat. Ini artinya, seorang pekerja/buruh hanya dapat menjadi anggota sebuah serikat.20 Apabila seorang pekerja/buruh menjadi anggota dari dua serikat, ia harus menyatakan, dalam bentuk tertulis, serikat mana yang ia pilih untuk mempertahankan keanggotaannya.21 Hal yang sama berlaku untuk tingkat federasi dan konfederasi, sebuah serikat pekerja/ buruh hanya dapat menjadi anggota sebuah federasi, dan sebuah federasi hanya dapat menjadi anggota sebuah konfederasi.22
Staf Manajemen Perusahaan sebagai Pengurus Serikat Seorang pekerja/buruh dalam sebuah posisi manajemen di sebuah perusahaan tidak diperbolehkan untuk menjadi pengurus serikat pekerja/buruh untuk serikat yang berada di perusahaan tersebut23 Posisi manajemen ini mengacu pada posisi-posisi manajer sumber daya manusia/personel, manajer keuangan, dan sebagainya. Apabila mereka menjadi pengurus serikat, dapat timbul konflik kepentingan ketika mereka harus terlibat dalam perundingan bipartit dengan pengusaha.
Meninggalkan Serikat Seorang pekerja/buruh dapat meninggalkan serikat, tetapi ia harus menyerahkan sebuah pemberitahuan tertulis mengenai hal ini ke kantor serikat.24
17 18 19 20 21 23 24
Ibid., Pasal 21 Ibid., Bab IV, Pasal 12 Ibid., Pasal 13 Ibid., Pasal 14 (1) Ibid., Pasal 14 (2) Ibid., Pasal 15 Ibid., Pasal 17 (1)
15
Modul 2
Perubahan dalam Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga Serikat
Modul 2. Mendirikan dan Membubarkan Serikat Pekerja/Buruh
Pemberhentian dari Serikat Dalam permasalahan yang sama, seorang pekerja/buruh dapat diberhentikan dari serikat, tetapi hal tersebut harus dilakukan sesuai dengan AD/ART serikat.25 Apabila anggota yang meninggalkan serikat, atau diberhentikan dari serikat, bertanggung jawab atas beberapa tugas di dalam serikat tersebut, ia masih berkewajiban untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut – ia masih bertanggung jawab atas berbagai kewajiban yang belum dipenuhinya kepada serikat.26
Pendaftaran Serikat Berdasarkan Hukum27 Sebuah serikat pekerja/buruh, sebuah federasi serikat pekerja/buruh, atau sebuah konfederasi/federasi serikat, biasanya didirikan setelah terjadinya sebuah pertemuan di mana keputusan tersebut diambil. Oleh karena itu, penting untuk menyimpan notulensi pertemuan, karena notulensi tersebut akan memiliki daftar nama anggota-anggota pendiri serikat – orang-orang yang menghadiri pertemuan tersebut. Setelah sebuah keputusan telah diambil untuk mendirikan sebuah serikat pekerja/buruh, atau federasi, atau konfederasi, tiga langkah berikut ini harus diambil, untuk memastikan pendaftaran dan pengoperasian serikat yang sah, berdasarkan hukum.
Langkah 1:28 Menyampaikan pemberitahuan tertulis ke dinas tenaga kerja setempat (Disnakertrans) mengenai pendirian serikat. Surat pemberitahuan tersebut dilampiri dengan: a) Daftar yang berisi nama-nama anggota pendiri; b). AD/ART serikat; dan c). Daftar pengurus serikat, dengan jabatan kantor dan nama serikat. Sertakan pula lambang serikat. Pastikan bahwa lambang tersebut tidak sama dengan lambang serikat yang lain, atau Disnakertrans akan menolak aplikasi pendaftaran Anda.29 Sebagai catatan, buatlah dua salinan yang asli – satu untuk Disnakertrans dan yang lain untuk serikat.
Langkah 2:30 Setelah diserahkan, Disnakertrans akan menyimpan catatan serikat tersebut di buku catatan serikat,31 dan mengeluarkan nomor pendaftaran serikat. Perhatikan bahwa buku catatan yang disimpan oleh Disnkertrans setempat harus terbuka untuk inspeksi setiap saat, dan publik harus memiliki akses ke buku catatan tersebut.32 Nomor pendaftaran harus dikeluarkan dalam waktu 21 hari kerja, mulai dari tanggal diterimanya pemberitahuan tersebut.33 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Ibid., Pasal 17 (2) Ibid., Pasal 17 (3) Ibid., Bab V Ibid., Pasal 18 Ibid., Pasal 19 Ibid., Pasal 20 Ibid., Pasal 22 (1) Ibid., Pasal 22 (2) Ibid., Pasal 20 (1)
16
Berbagai penundaan harus dikomunikasikan dalam bentuk tertulis kepada serikat. Surat ini harus mengandung alasan penundaan tersebut. Surat tersebut harus dikomunikasikan kepada serikat dalam periode minimum 14 hari sejak tanggal pemberitahuan serikat diterima oleh Disnakertrans setempatl.35
Langkah 3:36 Setelah nomor pendaftaran dikeluarkan, pengurus serikat harus memberitahukan serikatserikat lain, dalam bentuk tertulis, mengenai pendaftaran yang baru dilakukan tersebut. Setelah nomor pendaftaran dikeluarkan, hal tersebut memberikan hak kepada serikat untuk:37 a) menegosiasikan perjanjian kerja bersama dengan manajemen; b) mewakili pekerja/buruh dalam penyelesaian perselisihan industrial; c) mewakili pekerja/buruh dalam institusi ketenagakerjaan, yaitu komite tripartit; d) mendirikan institusi, atau melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan upayaupaya untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh; dan e) melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan ketenagakerjaan lainnya sesuai dengan hukum Indonesia yang berlaku pada saat ini. Hal ini berarti bahwa serikat berkewajiban untuk:38 a) melindungi dan membela anggota-anggotanya dari berbagai pelanggaran hak dan memajukan kepentingan mereka; b) meningkatkan kesejahteraan anggota-anggotanya, dan keluarga mereka, dan c) bertanggung jawab atas anggota-anggotanya mengenai kegiatan-kegiatan serikat, sesuai dengan AD/ART serikat. Dengan terdaftar secara sah (yaitu memiliki nomor pendaftaran) juga memungkinkan serikat untuk berafiliasi atau bekerja sama dengan serikat-serikat atau organisasi-organisasi pekerja/buruh internasional, selama masih berada dalam batasan-bagasan hukum Indonesia.39
Inspeksi dan Penyelidikan Pengawas ketenagakerjaan memiliki hak untuk melakukan inspeksi terhadap serikat. Inspeksi tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa hukum yang menjamin hak-hak pekerja/buruh untuk berorganisasi dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terkait terlaksana dengan baik.40 Ketika terdapat tuntutan pidana terhadap serikat, atau pengurus serikat, selain dari kepolisian Indonesia, pegawai negeri sipil di bidang ketenagakerjaan dapat diberikan 34 35 36 37 38 39 40
Ibid., Pasal 20 (2) Ibid., Pasal 20 (3) Ibid., Pasal 23 Ibid., Pasal 25 (1) Ibid., Pasal 27 Ibid., Pasal 26 Ibid., Pasal 40; Simanjuntak, 2002, p. 39
17
Modul 2
Apabila persyaratan di Langkah 1 tidak dipenuhi, Disnakertrans dapat menunda pencatatan, dan pengeluaran nomor pendaftaran.34
Modul 2. Mendirikan dan Membubarkan Serikat Pekerja/Buruh
wewenang khusus untuk bertindak sebagai penyelidik dan melaksanakan penyelidikan pidana.41
Sanksi terhadap Serikat Pekerja/Buruh42 Pencabutan nomor pendaftaran serikat merupakan sanksi administratif yang dapat diterapkan terhadap serikat pekerja/buruh ketika terjadi pelanggaran-pelanggaran berikut ini: Pendirian serikat pekerja/buruh dengan anggota kurang dari 10 pekerja/buruh; Pendirian federasi serikat pekerja/buruh dengan anggota kurang dari lima serikat; Pendirian konfederasi serikat pekerja/buruh dengan anggota kurang dari tiga federasi serikat pekerja/buruh; Tidak dilaporkannya amandemen yang dibuat terhadap AD atau ART – serikat harus memberitahukan Disnakertrans setempat mengenai perubahan tersebut dalam waktu 30 hari sejak tanggal dibuatnya amandemen tersebut; Tidak dilaporkannya bantuan keuangan yang diterima dari sumber-sumber internasional - hal ini harus dilaporkan secara tertulis ke Departemen Tenaga Kerja (Depnakertrans). Selama nomor pendaftaran serikat dicabut, serikat kehilangan hak untuk:43 Menegosiasikan dan merundingkan perjanjian kerja bersama dengan pengusaha; Mewakili pekerja/buruh dalam penyelesaian perselisihan apapun; dan Mewakili pekerja/buruh di berbagai institusi ketenagakerjaan/perburuhan. Meskipun demikian, serikat dapat meneruskan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan peningkatan kesejahteraan pekerja/buruh, dan berbagai kegiatan lain yang terkait dengan ketenagakerjaan.
Pembubaran Serikat Pekerja/Buruh44 Sebuah serikat pekerja/buruh dapat membubarkan diri apabila mereka memutuskan demikian, sesuai dengan AD/ART serikat. Serikat juga dapat membubarkan diri apabila perusahaan tutup, atau menghentikan kegiatan selama-lamanya, yang mengakibatkan diakhirinya seluruh hubungan ketenagakerjaan dengan seluruh pekerja/buruh. Pada saat hubungan ketenagakerjaan antara perusahaan dan pekerja/buruh berakhir, pengusaha harus memenuhi kewajibankewajibannya kepada para pekerja/buruh sesuai dengan hukum Indonesia. Serikat juga dapat dibubarkan apabila diputuskan demikian oleh putusan pengadilan. Hal ini hanya akan terjadi apabila serikat dituntut oleh lembaga pemerintah lokal (di mana serikat berada dalam jurisdiksinya), karena:45 Prinsip-prinsip serikat bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945; Pengurus serikat atau anggota serikat terbukti bersalah telah melakukan tindak pidana, atas nama serikat, yang mengakibatkan ancaman terhadap keamanan nasional, dan oleh karenanya dijatuhkan hukuman penjara selama tidak kurang dari lima tahun 41 42 43 44 45
Ibid., Pasal 41 Ibid., Bab XII, Pasal 42 (1) Ibid., Pasal 42 (2) Ibid., Chapter X, and Article 37 Ibid., Article 38
18
Para pengurus dan/atau anggota serikat tersebut, yang terbukti bersalah di pengadilan sehingga mengakibatkan pembubaran serikat, tidak diperbolehkan untuk:47 Mendirikan sebuah serikat, atau Menjadi pengurus sebuah serikat selama periode tiga tahun, dimulai dari tanggal putusan pembubaran serikat oleh pengadilan.
46 Ibid., Article 39 (1) 47 Ibid., Article 39 (2)
19
Modul 2
Ketika sebuah serikat dibubarkan, para pengurusnya masih bertanggung jawab untuk menyelesaikan urusan-urusan organisasi sampai kewajiban-kewajiban mereka tersebut sepenuhnya telah dilaksanakan.46
Modul 2. Mendirikan dan Membubarkan Serikat Pekerja/Buruh
Lampiran 1: Kuesioner Benar atau Salah No.
Pertanyaan
Benar
1.
Konfederasi serikat pekerja/buruh baru dapat dibentuk dengan minimal tiga (3) federasi serikat pekerja/buruh.
2.
Serikat pekerja/buruh merupakan organisasi yang datang dari, didirikan oleh, serta diperuntukkan untuk, baik pekerja/buruh yang terikat maupun tidak dalam p perusahaan.
3.
Serikat pekerja/buruh dapat dibentuk dengan minimum dua puluh (20) pekerja/buruh.
4.
Serikat pekerja/buruh harus bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.
5.
Seorang pekerja/buruh dapat memiliki keanggotaan dari dua serikat.
6.
Setiap pekerja/buruh di Indonesia, baik bekerja di pemerintahan maupun swasta, dan/atau di ekonomi formal maupun informal, berhak menjadi anggota serikat pekerja/buruh.
7.
Seorang “pekerja/buruh” adalah setiap orang yang bekerja demi mendapatkan upah, atau bentuk penggajian lainnya.
8.
Serikat pekerja/buruh bertujuan memperjuangkan hak dan kepentingan pekerja/buruh, serta melindungi mereka.
9.
Seorang pekerja/buruh dapat meninggalkan serikat setiap saat, tanpa pemberitahuan ke kantor serikat.
10.
Serikat pekerja/buruh adalah organisasi yang bekerja demi meningkatkan kesejahteraan para pekerja/buruh dan keluarga mereka.
11.
Serikat pekerja/buruh dapat dibubarkan melalui keputusan pengadilan.
12.
Pendirian federasi serikat pekerja/buruh dengan kurang dari 6 serikat dapat berakibat sanksi administrasi.
13.
Sanksi administrasi berupa pencabutan Nomor Pendaftaran Serikat.
14.
Segala bentuk perubahan dalam tubuh serikat pekerja/buruh atas Konstitusi ataupun Berdasarkan Hukum tidak menimbulkan sanksi administrasi.
20
Salah
Studi Kasus 1 Perkebunan Penny telah beroperasi selama 5 tahun dan mempekerjakan 300 pekerja/ buruh. Tiga belas orang pekerja/buruh memutuskan untuk mendirikan serikat pekerja/ buruh guna merundingkan upah yang lebih layak. Dua puluh pekerja/buruh lainnya kemungkinan akan turut bergabung. Susun langkah-langkah yang harus mereka ambil dalam mendirikan serikat pekerja/buruh yang sah di perusahaan tersebut.
Studi Kasus 2 Pekerja/buruh garmen dan tekstil di Bijang merupakan anggota Asosiasi Pekerja/Buruh Tekstil Bijang. Asosiasi sejenis juga terdapat di Provinsi Kitan, Utam, dan Bijur, serta Kabupaten Jabar dan Sulo. Dapatkah mereka mendirikan serikat pekerja/buruh? Apa saja persyaratannya? Dapatkah mereka mendirikan federasi pekerja/buruh tekstil? Apa saja persyaratannya? Dapatkah mereka mendirikan konfederasi serikat pekerja/buruh tekstil? Apa saja persyaratannya?
Studi Kasus 3 Pekerja/buruh transportasi di Pitan ingin mendirikan serikat pekerja/buruh namun ingin membatasi keanggotaannya dengan kriteria berikut: Hanya pekerja/buruh transport yang juga penduduk asli Pitan yang dapat menjadi anggota; Mereka harus berusia antara 18 dan 30 saja; Mereka harus memiliki pendidikan minimal sekolah menengah atas; dan Mereka harus laki-laki. Selanjutnya, calon ketua dari serikat pekerja/buruh adalah Direktur Jenderal dari Layanan Transportasi dari Departemen Transportasi dan Perhubungan. Diskusikan kemungkinan pendirian serikat pekerja/buruh ini.
21
Modul 2
Lampiran 2: Studi Kasus tentang Pembentukan Serikat Pekerja/Buruh
Modul 2. Mendirikan dan Membubarkan Serikat Pekerja/Buruh
Lampiran 3: Studi Kasus tentang Pembubaran Serikat Pekerja/Buruh Studi Kasus 1 Perusahaan Pelangi telah beroperasi di Indonesia selama 10 tahun. Namun, karena masalah keuangan, perusahaan tersebut menghadapi kebangkrutan. Pihak manajemen menginformasikan kepada para pekerja/buruh – sebagian merupakan anggota Serikat Pekerja/Buruh P.T. Pelangi – bahwa perusahaan akan menutup operasinya di Indonesia pada akhir tahun. Apakah artinya bagi Serikat Pekerja/Buruh P.T. Pelangi – dapatkah mereka mempertahankan keberadaan sebagai serikat? Diskusikan.
Studi Kasus 2 Saat aksi mogok tahun lalu, 3 pemimpin Serikat/Pekerja Buruh P.T. Zero ditahan polisi karena melakukan tindak kekerasan di wilayah sekitar perusahaan berdiri. Mereka tertangkap basah melemparkan batu dan botok ke rumah-rumah milik perusahaan. Mereka ditahan atas tuduhan melakukan tindak kriminal, dan diganjar dengan hukuman penjara selama 2, 4, dan 6 tahun. Karena ketiga pemimpin serikat terlibat, pengadilan memutuskan untuk membubarkan Serikat Pekerja/Buruh P.T. Zero. Apakah pembubaran ini sah secara hukum? Diskusikan.
22
MODUL
Modul 3
3
Struktur Organisasi dan Administrasi Serikat Pekerja/ Buruh
Tujuan/Hasil Pembelajaran Memahami dimensi-dimensi struktur serikat pekerja/buruh. Melihat struktur serikat Anda sendiri.
Rencana Pembelajaran WAKTU 5 mnt
TOPIK
KEGIATAN
Pengantar
SUMBER DAYA
Ceramah
OHP atau LCD
Kerja kelompok
Lembar pencatat
Ceramah dan diskusi
OHP atau LCD
Ceramah dan diskusi
OHP atau LCD
Menjelaskan tujuan sesi dan hasil pembelajaran. Memberitahukan rencana pembelajaran dengan menyatakan bahwa sesi ini dibagi menjadi empat bagian: Bagian I: Struktur Serikat Bagian II: Administrasi Serikat Bagian III: Hubungan Serikat Anggota Bagian IV: Staf Serikat 15 mnt
Bagian I: Struktur Serikat Mempersiapkan sesi dengan membaca catatan panduan di halaman berikut – gunakanlah sebagai dasar ceramah Anda.
15 mnt
Bagian II: Administrasi Serikat Bacalah catatan panduan di halaman berikut. Gunakanlah sebagai dasar ceramah Anda, memastikan bahwa Anda mencakup bidang-bidang berikut ini: AD dan ART serikat. Enam prinsip dasar yang mengatur administrasi serikat,
23
Modul 3. Struktur Organisasi dan Administrasi Serikat Pekerja/Buruh
WAKTU
TOPIK
KEGIATAN
SUMBER DAYA
15 mnt
Bagian III: Hubungan Serikat – Pekerja/Buruh
Ceramah dan diskusi
OHP atau LCD
Ceramah dan diskusi
OHP atau LCD
Ceramah dan diskusi
Lembar pencatat
Ceramah dan diskusi
OHP atau LCD
Bacalah Catatan Panduan di halaman-halaman berikut. Gunakanlah sebagai dasar ceramah Anda, pastikan bahwa Anda mencakup bidang-bidang berikut ini: Hak dan Tanggung Jawab Anggota Beban Kepemimpinan Serikat Prakarsa untuk Meningkatkan Hubungan Serikat - Anggota 15 mnt
Bagian IV: Staf Serikat Bacalah catatan panduan di halaman berikut. Gunakanlah sebagai dasar ceramah Anda.
30 mnt
Kegiatan mengenai Struktur dan Administrasi Serikat Bagilah peserta menurut serikatserikat mereka, dengan seorang ketua dan seorang yang akan menyampaikan laporan. Dalam kelompok-kelompok mereka, minta peserta untuk: mendeskripsikan struktur serikat mereka dalam flow-diagram. mendeskripsikan bagaimana sumber daya dimobilisir dan digunakan. mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan dalam struktur, apabila ada, dan bagaimana mereka mengatasinya. Buatlah kelompok-kelompok tersebut kembali ke sesi pleno untuk berbagi hasil diskusi mereka.
15 mnt
Kesimpulan Simpulkan diskusi kegiatan kelompok dengan mengulangi hal-hal berikut: Struktur serikat harus mencerminkan kebutuhan anggota-anggotanya. Hal ini terkait dengan relevansi organisasi, dan manfaat kegiatankegiatannya bagi anggotaanggotanya.
24
Catatan Panduan Definisi Organisasi vs Struktur “Organisasi” berarti koordinasi orang, proses, sistem, struktur, dan kegiatan, untuk tujuan memberikan layanan administratif, teknis, dan perwakilan kepada anggota-anggota serikat.
Oleh karena itu, sebuah “struktur organisasi” terkait dengan koordinasi kegiatan-kegiatan dan layanan-layanan serikat pekerja/buruh melalui proses administratif dan jalur komunikasi yang teridentifikasi. Hal tersebut dibutuhkan untuk melaksanakan strategistrategi organisasi.
Dimensi Struktur Serikat Pekerja/Buruh Struktur serikat pekerja/buruh memiliki empat dimensi: a) Struktur organisasi formal; b) Administrasi struktur; c) Orang-orang di dalam organisasi – anggota, pengurus kantor, dan staf; dan d) Sistem sumber daya manusia – para pegawai dalam serikat pekerja/buruh. Keempat dimensi ini dijabarkan secara terperinci di bawah ini dan di halaman berikut.
A. Struktur Organisasi Serikat Pekerja/Buruh Pada umumnya, struktur organisasi serikat pekerja/buruh terdiri dari: a) Beberapa lapisan a. Geografis – nasional, regional, lokal. b. Industri – serikat nasional, cabang regional, pabrik. b) Masing-masing terkait dengan yang lainnya – secara horisontal dan vertikal Dengan staf di berbagai departemen atau bagian, tergantung jenis kegiatan atau layanan organisasi; dan Memiliki aturan-aturan mengenai pengambilan keputusan, dan prosedur administratif. Hal ini berlaku bagi struktur organisasi serikat di Indonesia. Lampiran 1 terdiri dari sebuah flow diagram dari struktur organisasi tiga konfederasi serikat yang ada pada saat ini di Indonesia: KSPSI, KSPI, dan KSBSI. Struktur organisasi serikat yang formal dipengaruhi oleh: Besarnya Cakupannya (geografi/industri) Perannya Kegiatan-kegiatannya Wewenang dan akuntabilitasnya, dan sebagainya. 25
Modul 3
“Struktur” mengacu pada jenis, dan klasifikasi serikat yang berbeda, berdasarkan pola rekrutmennya, dan bidang kerja di mana keanggotaan berasal.
Modul 3. Struktur Organisasi dan Administrasi Serikat Pekerja/Buruh
Ketika mendirikan sebuah serikat, struktur yang diadopsi harus merupakan sebuah struktur yang paling dapat mewakili kepentingan-kepentingan anggota.
B. Administrasi Serikat Pekerja/Buruh “Administrasi serikat pekerja/buruh” adalah proses evaluasi, perencanaan, dan kontrol terhadap sumber daya serikat yang bersifat materiil dan non-materiil, untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Administrasi serikat pekerja/buruh merupakan sebuah mekanisme untuk menjalankan/mengoperasikan serikat secara efisien dan sistematis. Administrasi serikat pekerja/buruh merupakan sebuah mekanisme yang menggunakan proses demokratis dalam pengambilan keputusan. Proses yang demokratis tersebut mendorong partisipasi seluruh anggota. Partisipasi seluruh anggota memaksimalkan penggunaan sumber daya dengan baik, dan memastikan implementasi rencana-rencana serikat pekerja.
26
Kedaulatan Anggota
– Kualitas anggota. – Keasertifan dalam hal hak dan tanggung jawab anggota. – Pengabdian untuk menjalankan tugas-ugas yang ditetapkan oleh serikat. – Supremasi anggota, karena mereka menentukan kekuatan dan efektifitas serikat. CATATAN: Supremasi anggota tidak boleh digunakan sebagai alat pertarungan.
Keterwakilan
– Anggota memilih perwakilan. – Perwakilan yang terpilih menyuarakan ide-ide dan sentimen anggota-anggotanya.
Delegasi
– Pembagian wewenang dan tanggung jawab secara bijaksana.
Layanan
– Layanan serikat pekerja/buruh kepada anggota. – Dedikasi para pemimpin dan anggota-anggotanya. “KITA” dan bukan “SAYA”. – Terdapat pengorbanan, dedikasi, komitmen, disiplin, dan pelayanan untuk kemajuan serikat.
Administrasi yang Baik
– Definisi kebijakan serikat yang jelas. – Implementasi kebijakan serikat yang baik. – Panduan dalam implementasi kebijakan-kebijakan serikat. – Perencanaan, pembagian, dan penyusunan program kerja. – Kebijakan serikat diwujudkan dalam tindakan. – Program-program khusus dikembangkan, dengan strategi, jadwal, alokasi sumber daya, dan standarstandar untuk monitoring dan evaluasi – Kegiatan-kegiatan bersifat realistis dan operasional [SMART]. – Alokasi sumber daya yang tepat, melalui perencanaan yang baik – sumber daya manusia, dana, personel, infrastruktur. – Evaluasi berkala mengenai kebijakan, program, dan kegiatan.
27
Modul 3
Prinsip-Prinsip Dasar yang Mengatur Administrasi Serikat Pekerja/Buruh
Modul 3. Struktur Organisasi dan Administrasi Serikat Pekerja/Buruh
Administrasi yang Baik
– Melindungi dan mempromosikan kepentingan anggota-anggotanya. – Melaksanakan kegiatan yang berlanjut untuk organisasi dan anggota-anggotanya. – Memiliki struktur dan sistem administrasi yang baik. – Menyampaikan layanan-layanan yang relevan kepada anggota-anggotanya. – Mematuhi anggaran dasar serikat.
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Serikat Pekerja/Buruh Sebuah “anggaran dasar serikat pekerja/buruh” adalah sebuah dokumen yang sah yang menyatakan prinsip-prinsip pendirian serikat pekerja/buruh tersebut. Anggaran dasar menyatakan struktur, prinsip-prinsip kepengurusan dan prosedur administratif organisasi. Anggaran dasar juga menetapkan konstituen serikat yang berbeda-beda dengan kekuasaan, kewajiban dan tanggung jawabnya. Lampiran 2 mengidentifikasi beberapa komponen anggaran dasar serikat yang penting.
C. Hubungan Serikat – ke – Anggota Hak Anggota Serikat pekerja/buruh merupakan organisasi yang demokratis dan representatif. Artinya, anggota-anggota serikat pekerja/buruh: Memilih pemimpin mereka – tidak seorang pemimpin pun dapat dinominasikan oleh sedikit anggota, atau untuk alasan politis; Memiliki hak untuk mengadakan pemilihan untuk berbagai posisi kepemimpinan; dan Memiliki kesempatan untuk mempengaruhi (melalui pengambilan suara atau cara-cara lain) keputusan-keputusan besar (seperti tuntutan pekerja, pemberitahuan mogok kerja, perjanjian bersama, dan lain sebagainya) sebelum keputusan tersebut diambil.
Tanggung Jawab Anggota Serikat pekerja/buruh diharapkan dapat mewakili kepentingan bersama anggotaanggotanya. Mereka merupakan organisasi sosial yang terdiri dari pekerja (anggota), untuk pekerja (anggota). Oleh karena itu, anggota harus bersedia membayar biaya pengoperasian serikat, menghadiri pertemuan secara berkala, dan berpartisipasi dalam diskusi dan proses pengambilan keputusan serikat.
Beban Kepemimpinan Serikat Prioritas serikat pekerja/buruh timbul dari kebutuhan-kebutuhan dan harapan-harapan anggota-anggotanya. Keputusan mengenai kebutuhan dan harapan anggota-anggota serikat harus didasarkan pada umpan balik yang aktual dari anggota dan bukan asumsi para pemimpin. Misalnya, kebutuhan para pekerja muda berbeda dari kebutuhan anggotaanggota yang lain. Sama halnya dengan para pekerja/buruh perempuan, dan pekerja/buruh yang memiliki tanggung jawab keluarga.
28
Pada awal permulaan pergerakan perburuhan, pemimpin serikat lebih menyerupai pekerja lapangan. Sekarang, terdapat kebutuhan bagi para pemimpin serikat untuk memperhatikan, mencegah para pemimpin menjadi birokrat. Semangat dalam pekerjaan serikat pekerja dapat digantikan dengan godaan uang, pengaruh politik, dan kekhawatiran akan karir dan bukan memberikan layanan untuk keperluan anggota-anggotanya, dan secara lebih luas, masyarakat pada umumnya.
Serikat pekerja/buruh dapat mengambil beberapa prakarsa untuk meningkatkan hubungan serikat – anggota, misalnya: Mendirikan komite serikat dengan tanggung jawab yang disasarkan pada kelompokkelompok pekerja/buruh khusus, untuk unionisasi, dan untuk memahami kebutuhan dan harapan khusus mereka. Memperbaharui database anggota secara berkala. Menciptakan keterbukaan jender dan transparansi dalam serikat pekerja/buruh. Meningkatkan kesempatan bagi anggota untuk melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan serikat. Menguatkan komunikasi antara anggota dan serikat, melalui lembaran berita berkala, atau melalui situs atau terbitan, dll.
D. Pengangkatan Staf yang Strategis Pada umumnya, kebanyakan serikat pekerja/buruh bergantung pada upaya-upaya sukarela dan kontribusi dari para pemimpin dan aktifis. Banyak serikat yang memiliki sangat sedikit staf yang ketentuan dan persyaratannya jauh dibawah kondisi pasar. Seluruh serikat pekerja/buruh, tergantung besarnya, perlu memiliki sebuah sistem yang efisien. Staf yang bekerja penuh dan profesional yang berkualifikasi yang bekerja untuk serikat akan menguatkan kegiatan-kegiatan para pekerja/buruh, karena terdapat hubungan antara kualitas dan motivasi staf yang dibayar dan layanan serta keuangan serikat pekerja/buruh. Komitmen terhadap tujuan dari serikat pekerja/buruh itu sendiri tidak cukup. Kompetensi dan motivasi merupakan hal yang penting. Ketika serikat mempekerjakan orang, serikat harus menjadi majikan panutan, mempraktikkan kondisi kerja yang diinginkan oleh serikat tersebut.
29
Modul 3
Prakarsa untuk Meningkatkan Hubungan Serikat – Anggota
Modul 3. Struktur Organisasi dan Administrasi Serikat Pekerja/Buruh
Lampiran 1 Tiga Sayap Operasional Serikat Tugas
POLITIK
EKSEKUTIF
OPERASIONAL
Badan
Komite Eksekutif Serikat
Sekretariat Serikat
Departemen
Anggota
– – – –
Presiden Wakil Presiden Sekretaris Jenderal Pembantu Sekretaris Jenderal – Asisten Sekretaris Jenderal – Bendahara – Anggota Komite
– Sekretaris Jenderal – Pembantu Sekretaris Jenderal – Asisten Sekretaris Jenderal – Koordinator masing-masing departemen yang terdapat di sebelah kanan
– Administrasi – Keuangan – Layanan Masyarakat – Koperasi – Hubungan Industrial – Kesehatan & Keselamatan Kerja – Organisasi – Pengembangan Keterampilan – Perempuan – Pemuda/Pekerja Muda – Teknologi Informasi – Hukum – Pendidikan – Media – Penelitian – Perpustakaan/ Pusat Informasi
Catatan
– Komite bertemu sebulan sekali, sekali setiap dua bulan, atau setiap kwartal. – Komite mengawasi kerja Sekretariat – Keputusan kebijakan dibuat di tingkat ini
– Biasanya Sekretariat memiliki staf yang bekerja penuh – Keputusan operasional dibuat di tingkat ini
– Program-program, kegiatan-kegiatan, dan layanan diimplementasikan di tingkat ini
30
Lampiran 2 Komponen-Komponen yang Penting dalam Anggaran Dasar Serikat Pekerja/Buruh
PUNGUTAN IURAN
PENANGANAN KELUHAN & BANDING
PERTEMUAN UMUM LUAR BIASA
PERTEMUAN UMUM TAHUNAN
KESETARAAN JENDER DALAM KEPEMIMPINAN
NAMA & L AMBANG
KOMPONEN PENTING ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA
KEANGGOTAAN
HAK & KEWAJIBAN ANGGOTA
KOMITE EKSEKUTIF
AUDIT
PENGAM BILAN SUARA
KEUANGAN & DANA ATURAN PERTEMUAN
KEWAJIBAN & TANGGUNG JAWAB PENGURUS
31
PEMILIHAN DI SELURUH TINGKATAN
Modul 3
PERNYATAAN PRINSIP
PEMBUKAAN
Modul 3. Struktur Organisasi dan Administrasi Serikat Pekerja/Buruh
32
MODUL
4
Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi
Memperoleh suatu tinjauan umum mengenai model perencanaan strategis untuk perkembangan organisasi dengan sudut pandang serikat pekerja/buruh. Memahami arti dan pentingnya Pernyataan Misi dan Visi. Memahami perbedaan antara tujuan dan rencana, dan dapat merumuskannya bagi serikat pekerja/buruh.
Rencana Pembelajaran WAKTU 5 mnt
TOPIK
KEGIATAN
Pengantar Menjelaskan tujuan sesi dan hasil pembelajaran. Memberitahukan rencana pembelajaran dengan menyatakan bahwa sesi ini dibagi menjadi lima segmen: Bagian I: Perencanaan Strategis Bagian II: Analisis SWOT Bagian III: Pernyataan Misi dan Visi Bagian IV: Tujuan dan Rencana Bagian V: Evaluasi
1 jam
SUMBER DAYA
Ceramah dan diskusi
OHP atau LCD
Diskusi
OHP atau LCD
Bagian I: Perencanaan Strategis Bersiap-siaplah dengan membaca catatan panduan dan mempersiapkan presentasi Anda sesuai dengan catatan panduan tersebut. Sebagai suatu pengantar, tanyakan para peserta apa yang mereka pahami dengan istilah “perencanaan strategis”. Tuliskan pada lembar pencatat atau transparansi.
33
Kegiatan kelompok
Modul 4
Tujuan/Hasil Pembelajaran
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi
WAKTU
TOPIK
KEGIATAN
Lalu sebagai suatu kegiatan, tanyakan kepada para peserta jika ada dari perwakilan serikat pekerja/buruh yang pernah melakukan perencanaan strategis. Jika ada, tanyakan kepada salah satu serikat untuk membagi pengalaman mereka, melalui pertanyaan terarah dari fasilitator, seperti: - Bagaimana prosesnya? - Apakah ada fasilitator internal atau eksternal saat itu? - Apakah ada perubahanperubahan yang terjadi dari proses perencanaan strategis? - Apa perubahan-perubahan tersebut, jika ada? Simpulkan diskusi dengan ceramah pendek mengenai apa perencanaan strategis itu guna menangkap esensi isu-isu yang muncul dari diskusi kelompok. 1 jam
Ceramah
SUMBER DAYA
OHP atau LCD
Bagian II: Analisis SWOT Menjelaskan mengenai analisis SWOT melalui presentasi. Sebagai suatu kegiatan, minta para peserta membentuk kelompok-kelompok sesuai dengan serikat pekerja/buruh yang mereka wakili. Tujuannya adalah agar para peserta memahami bagaimana hal tersebut dijalankan dan bagaimana hal tersebut dianalisis di akhir program. Pada lembaran pencatat, minta mereka untuk melaksanakan analisis SWOT untuk serikat pekerja/buruh mereka, menggunakan tabel pada lampiran 1. Saat sesi pleno, minta kelompokkelompok tersebut menjelaskan analisis mereka.
34
Ceramah
OHP atau LCD
Kegiatan kelompok sesuai dengan serikat pekerja/ buruh masingmasing
Lembar pencatat
1 jam
TOPIK
KEGIATAN
Bagian III: Pernyataan Misi dan Visi Sebagai suatu pengantar, tanyakan kepada para peserta apakah mereka mengetahui pernyataan misi dan visi masingmasing dan bagaimana hal pernyataan tersebut disusun? Lanjutkan dengan ceramah mengenai pernyataan misi dan visi Sebagai suatu kegiatan, minta kelompok-kelompok tersebut untuk membentuk kelompok kembali sesuai dengan serikat pekerja/buruh yang mereka wakili. Tugasnya adalah kelompok harus mendiskusikan dan mengembangkan suatu pernyataan misi dan visi dengan menggunakan kriteria SMART sebagai panduannya (yaitu: Specific (Khusus); Measurable (Terukur); Actionable (Dapat dijalankan); Result-oriented (Berorientasi pada hasil); Timebound (Dibatasi Waktu)). Pernyataan harus dituliskan pada lembar pencatat yang dipersiapkan untuk sesi pleno. Saat sesi pleno, ulangi kembali bahwa pernyataan misi dan visi harus memiliki arti dan makna bagi serikat pekerja/buruh.
1 jam
SUMBER DAYA
Diskusi dan ceramah
OHP atau LCD
Kegiatan kelompok
Lembar pencatat
Ceramah
OHP atau LCD
Kegiatan kelompok
Lembar pencatat
Modul 4
WAKTU
Bagian IV: Tujuan dan Rencana Memberikan presentasi mengenai tujuan dan rencana. Sebagai suatu kegiatan, bagi kelompok kembali sesuai dengan serikat pekerja/buruh mereka. Minta mereka untuk mengidentifikasi lima tujuan yang paling utama bagi serikat pekerja/buruh, dalam urutan prioritas. Ingatkan mereka bahwa tujuantujuan tersebut harus SMART. Dengan tujuan-tujuan yang telah teridentifikasi, minta kelompokkelompok tersebut untuk merumuskan rencana aksi untuk setiap tujuan, gunakan lampiran 3 sebagai panduan.
35
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi
WAKTU 1 jam
TOPIK
KEGIATAN
SUMBER DAYA
Bagian V: Evaluasi Sampaikan pemaparan mengenai evaluasi.
Ceramah
OHP atau LCD
Sebagai suatu kegiatan, bagi kelompok kembali sesuai dengan serikat pekerja/buruh mereka. Minta mereka untuk:
Kerja kelompok
Lembar pencatat
Mengidentifikasi kegiatan, layanan ataupun program pokok serikat pekerja/buruh mereka. Mendiskusikan maksud kegiatan, layanan atau program tersebut. Mengembangkan kriteria untuk mengukur keberhasilan/ efektivitas. Mendiskusikan metode dan menggambarkan alat-alat untuk mengumpulkan informasi. Menggambarkan mekanisme untuk meninjau kembali dan umpan balik. Minta mereka untuk menggunakan panduan pada lampiran 4 untuk mencatat diskusi mereka.
36
Catatan Panduan A. Perencanaan Strategis bagi Pengembangan Organisasi Perencanaan adalah suatu proses terus menerus dan bukan suatu kegiatan yang hanya dilakukan sekali. Perencanaan merupakan alat dan proses yang digunakan untuk menerapkan visi organisasi dalam tindakan.
Perencanaan strategis membantu pimpinan serikat pekerja/buruh: 1 Mengantisipasi, dan bertindak; 2 Melakukan hal-hal secara sistematis; 3 Menguji seluruh data/informasi yang relevan; 4 Mengembangkan suatu daftar yang terdiri atas pertanyaan, masalah dan keputusan yang relevan dan kritis yang menuntut perhatian; dan 5 Mempertimbangkan lebih dari satu cara untuk mencapai tujuan-tujuan serikat pekerja/ buruh. Perencanaan strategis serikat pekerja/buruh dikembangkan setiap 3 – 5 tahun, tergantung pada siklus kepemimpinan– lihat Anggaran Dasar Serikat untuk menentukan siklus kepemimpinan, yaitu Kongres. Ada lima elemen yang bersifat umum tetapi penting bagi perencanaan strategis. Unsurunsur tersebut adalah: 1. Situasi Hal ini memerlukan analisis terhadap lingkungan tempat serikat kerja beroperasi – baik internal dan eksternal. Lampiran 1 memberikan sebuah daftar yang ilustratif tentang faktor lingkungan yang mempengaruhi serikat pekerja/buruh. Daftar ini masih dapat dikembangkan. 2. Misi dan Visi Keduanya perlu ditentukan karena mereka menjadi panduan bagi tujuan serikat. 3. Penetapan Tujuan Di sini, semua tentang penetapan tujuan dan prioritas serikat, dan perumusan strategi, dalam periode waktu yang teridentifikasi. 4. Perumusan Rencana (Aksi) Strategis Hal ini terperinci, mengidentifikasi program dan anggaran. Penilaian sumber-sumber daya penting pada tahap ini. 5. Mengimplementasi & Meninjau Kembali Rencana (Aksi) Strategis Semua ini berkisar tentang pelaksanaan Rencana (Aksi) Strategis, dan meninjau kembali kinerja, untuk tindakan korektif yang diperlukan
37
Modul 4
“Perencanaan Strategis” merujuk pada suatu persiapan dan penjadwalan atas pengaturanpengaturan yang perlu dibuat, atau kegiatan-kegiatan yang perlu diadakan, dengan maksud agar suatu organisasi dapat mencapai tujuan-tujuannya. Perencanaan Strategis merupakan alat yang berguna untuk memonitor kemajuan dan perkembangan serikat pekerja/buruh.
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi
B. Analisis Lembaga dan Lingkungan Suatu analisis terhadap situasi saat ini dibutuhkan agar perencanaan strategis dapat dibuat. Suatu analisis yang tidak mendalam akan menjadi landasan yang lemah dalam pengembangan serikat pekerja/buruh. Hal ini dapat berakibat pada strategi yang salah dan penggunaan sumber daya yang tidak efektif. Analisis memberikan pemahaman atas hal-hal berikut: Lembaga yang akan menunjukkan KEKUATAN (STRENGTHS) dan KELEMAHAN (WEAKNESSES) serikat pekerja/buruh. Lingkungan di mana serikat pekerja/buruh beroperasi, yang menunjukkan KESEMPATAN (OPPORTUNITIES) dan ANCAMAN (THREATS) yang dapat hadir sepanjang waktu. Bersama-sama, kedua analisis tersebut dikenal dengan “Analisis SWOT”. Hasil analisis SWOT menjadi dasar untuk mengidentifikasi strategi-strategi yang relevan untuk menangani kondisi-kondisi pada saat ini dan di masa depan yang mempengaruhi anggota dan serikat pekerja/buruh. Analisis SWOT dilakukan dalam dua bagian: 1. Analisis Lembaga Analisis memperlihatkan kekuatan dan kelemahan serikat pekerja/buruh. “KEKUATAN” merupakan ciri atau aset internal yang memberikan keunggulan daya saing bagi serikat sehubungan dengan misi dan tujuannya. “KELEMAHAN” merupakan ciri atau keterbatasan internal yang menempatkan serikat pekerja/buruh pada kondisi tidak menguntungkan sehubungan misi dan tujuannya. 2. Analisis Lingkungan Analisis ini akan memperlihatkan KESEMPATAN dan ANCAMAN yang mungkin hadir di saat rencana harus dilaksanakan. “KESEMPATAN” merupakan suatu kondisi eksternal yang memberikan kesempatan pada serikat untuk memperbaiki posisinya dalam hubungannya dengan serikat pekerja/buruh lainnya, organisasi-organisasi masyarakat sipil, pemerintah, dan sektor swasta. “ANCAMAN” merupakan kondisi eksternal yang menempatkan serikat pekerja/buruh dalam suatu kondisi yang tidak menguntungkan, atau yang merendahkan kemampuannya untuk menerapkan rencana-rencananya dengan sukses. Analisis SWOT didasarkan pada pandangan bahwa serikat pekerja/buruh merupakan bagian dari suatu sistem yang rumit yang terdiri dari lima kekuatan yang saling berinteraksi yang mempengaruhi keberlangsungan hidup dan masa depannya: 1. 2. 3. 4. 5.
Serikat pekerja/buruh itu sendiri; Gerakan perburuhan/serikat pekerja/buruh; Bisnis/industri di mana serkat pekerja/buruh beroperasi; Sistem hubungan perburuhan; dan Sistem sosial pada umumnya.
38
Langkah-langkah dalam Analisis SWOT Pertimbangkanlah langkah-langkah berikut saat membuat analisis SWOT:
1
ANALISIS LEMBAGA
ANALISIS LINGKUNGAN
Mengumpulkan data mengenai serikat pekerja/buruh, dari: • Laporan tahunan • Data konstituen • Laporan keuangan • Staf, layanan, dan fasilitas pendukung • AD dan ART • Wawancara dengan pimpinan dan staf kunci
Mengumpulkan data mengenai lingkungan, dari: • Koran dan majalah • Publikasi pemerintah • Publikasi bisnis dan akademis • Publikasi asosiasi industri • Publikasi serikat pekerja/buruh • Publikasi partai politik • Publikasi lembaga penelitian dan think-tanks • ILO
2
Mengatur data sesuai dengan: • Organisasi – nilai-nilai dasar, kepercayaan, dan tujuantujuan serikat pekerja/buruh. • Konstituen – para anggota dan kelompok-kelompok yang memperoleh keuntungan dari kegiatan serikat pekerja/buruh. • Program/layanan/kegiatan Serikat Pekerja/Buruh • Sumber Daya – staf; fasilitas; peralatan; keuangan, dan sebagainya. • Sistem Manajemen – struktur organisasi serikat pekerja/ buruh; gaya kepemimpinan; sistem perencanaan; prosedur administrasi; prosedur pengambilan keputusan; monitoring dan evaluasi kinerja. • Hubungan Eksternal – hubungan dengan pihakpihak lain yang berkepentingan, termasuk pemerintah, manajemen, masyarakat sipil, badanbadan sektor swasta, dan sebagainya.
Mengatur data sesuai dengan: • Sektoral – ekonomi; politik; teknologi; geografi; lingkungan; nilai/sistem/norma/hubungan sosial. • Sistem hubungan perburuhan – undang-undang serikat pekerja/ buruh; undang-undang perburuhan; perundingan bersama; penyelesaian perselisihan; dan sebagainya. • Industri – komposisi industri; praktekpraktek industri; sikap terhadap faham serikat pekerja/buruh • Serikat Pekerja/buruh/Gerakan Perburuhan – keanggotaan; tujuan; program; sumber daya; kegiatan.
3
Membuat analisis awal atas data tersebut.
Membuat analisis awal atas data tersebut.
4
Mengelompokkan tren/kondisi menjadi “kekuatan-kekuatan” dan “kelemahan-kelemahan”.
Mengelompokkan tren menjadi “ancaman-ancaman” dan “kesempatan-kesempatan”.
39
Modul 4
LANGKAH
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi
C. Mengembangkan suatu Pernyataan Misi & Visi Hal ini merupakan langkah pertama yang penting dalam pengembangan rencana strategis bagi serikat. Biasanya, misi dan visi sudah dinyatakan dalam anggaran dasar serikat. “Misi” adalah bagi keberadaan organisasi/serikat. Misi harus mendefinisikan apa yang ditetapkan sebagai hal-hal yang ingin dicapai oleh organisasi. Misi menetapkan maksud dari serikat pekerja/buruh. Suatu serikat pekerja/buruh tanpa misi seperti sebuah perjalanan tanpa tujuan – jika Anda tidak mengetahui apa yang ingin Anda lakukan (atau harus lakukan), tidak masalah apapun yang Anda lakukan; jika Anda tidak mengetahui ke mana Anda ingin pergi, arah apapun yang Anda jalani tidak menjadi masalah. Contoh Pernyataan Misi (disusun oleh Presiden John F. Kennedy, AS, 1962) “Mendaratkan manusia di bulan, dan membawanya kembali ke Bumi dengan selamat, sebelum dekade ini berakhir.” Pernyataan misi di atas begitu tepat sehingga setiap orang yang bekerja di National Aerospace Agency (NASA) mengetahui tujuan mereka bekerja. Mereka tidak hanya melakukan penelitian luar angkasa; mereka bersiap-siap untuk mendaratkan manusia di bulan, dan mengembalikannya ke bumi dengan selamat sebelum tanggal 1 Januari 1970. Louis Armstrong, Kapten Apollo 9, berjalan di atas bulan pada 1968 dan kembali ke bumi dengan selamat.
“Visi” merupakan sebuah mimpi mengenai keadaan di masa depan yang diinginkan. Visi adalah mengenai memiliki bayangan yang sama tentang seperti apa serikat pekerja/buruh yang Anda inginkan. Jika membicarakan masa depan, ada tiga jenis orang: Mereka yang membiarkannya terjadi; Mereka yang berpikir mengenai apa yang sudah terjadi; dan Meeka yang membuatnya terjadi. Kategori orang yang terakhir adalah orang-orang yang memiliki visi. Visi dapat dikembangkan dengan: Memeriksa kondisi organisasi saat ini; Membuat suatu kasus untuk dijalankan; dan Memfokuskan perhatian pada keadaan yang perlu dicapai oleh orang-orang dan organisasi. Contoh Pernyataan Visi dari suatu Serikat Pekerja/Buruh “Visi serikat adalah agar setiap pekerja/buruh memiliki keahlian yang lebih baik sehingga ia dapat memperoleh pekerja/buruhan yang lebih baik, menikmati gaji yang lebih baik, dan menjalani hidup yang lebih baik.” Untuk mencapai komitmen terhadap visi, serikat pekerja/buruh harus mempersiapkan struktur dan sistem yang diperlukan utnuk memenuhi visi tersebut. “Jika anda ingin mengubah perilaku, Anda harus mengubah sistem. Jika ditempatkan dalam sistem yang sama, orang, betapapun berbedanya, cenderung menghasilkan hasil yang sama.” (Peter Senge)
40
Sebuah Visi adalah: Sebuah masa depan yang realistis, kredibel, menarik bagi organisasi; Sebuah artikulasi mengenai arah tujuan yang harus dituju oleh organisasi; Sebuah masa depan yang diinginkan bagi organisasi.
Delapan komponen kunci suatu Pernyataan Visi yang baik adalah: Singkat dan tepat. Mendukung perubahan. Memberikan arah. Tujuan-tujuan yang terukur. Terfokus pada manusia. Merangsang aksi/tindakan. Mungkin dikembangkan oleh pemimpin TETAPI menyatukan tim. Dikomunikasikan dan dibawa masuk oleh semua orang.
Hubungan antara Misi dan Visi Misi mengingatkan kita mengenai alasan keberadaan organisasi (serikat), dan terfokus pada tindakan dan kinerja. Visi mengindikasikan arah – kemana kita ingin pergi? Manakah yang datang terlebih dahulu – misi atau visi? Mencoba menjawab pertanyaan ini mirip dengan mencoba menemukan jawaban atas pertanyaan apakah ayam atau telur yang lebih dahulu ada. Beberapa orang menganggap misi dan visi sebagai dua konsep yang berbeda. Dalam suatu organisasi yang baru, misi dan visi tumpang tindih pada saat penyusunannya. Dalam suatu organisasi yang sudah mapan, misi menjelaskan alasan keberadaan serikat sementara visi mengindikasikan arah ke mana organisasi tersebut harus berjalan di masa depan – dengan kata lain, visi merupakan suatu misi dengan tujuan strategis. Jika ragu atau bingung, jangan mencoba untuk membedakan antara misi dan visi. Pikirkan tujuan utama serikat pekerja/buruh, merujuk pada tujuan-tujuan yang dinyatakan dalam anggaran dasar serikat. Sederhanakan tujuan-tujuan kunci tersebut menjadi sebuah kalimat yang sederhana, menarik dan memberikan inspirasi. Kalimat ini bisa menjadi misi serikat pekerja/buruh. Lalu pikirkan mengenai apa yang Anda ingin capai sebagai serikat pekerja/ buruh – ini bisa menjadi visi bagi serikat pekerja/buruh. Seperti apa seharusnya Pernyataan Misi dan Visi tersebut: Jelas Terarah Tepat Terpusat pada dan dikendalikan oleh nilai Dapat dipahami oleh seluruh orang Dapat dijalankan oleh seluruh orang
41
Modul 4
Visi mengandung: Keinginan kita untuk menjadi apa; dan Apa yang kita ingin capai.
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi
Dapat dicapai Dibatasi waktu BEBERAPA CONTOH MISI, DAN VISI, PERNYATAAN SERIKAT PEKERJA/BURUH SP/SB
MISI
VISI
A
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang kompetitif dan manusiawi; untuk memastikan adanya rasa hormat pada pekerja/buruhan, para pekerja/ buruh, dan keahlian kerja pekerja/ buruh; dan untuk menambah nilai dan meningkatkan kepentingan para anggotanya.
Untuk menjadikan serikat pekerja/ buruh yang paling dihormati oleh para anggotanya, perusahaan, dan masyarakat.
B
Untuk menjadikan serikat pekerja/ buruh yang paling kuat, sehingga dapat melindungi dan meningkatkan kepentingan para anggotanya dan perusahaan.
Tenaga kerja yang puas dalam suatu perusahaan yang berhasil.
C
Mengembangkan, melindungi, meningkatkan, dan mengamankan hak-hak seluruh pekerja/buruh dan keluarga mereka.
Seluruh pekerja/buruh akan memiliki pekerjaan yang aman dalam suatu lingkungan untuk hidup dan kerja yang membaik, aman, sehat.
D
Untuk mencapai perubahan sosial melalui kendali sosial pada berbagai alat produksi, termasuk modal.
Pekerja/buruh dan martabat yang pantas bagi pekerja/buruh.
C
Untuk melindungi dan meningkatkan kepentingan para pekerja/buruh, industri, dan bangsa.
Untuk menjadi serikat pekerja/buruh yang ideal yang menjadi pilihan pertama bagi seluruh orang.
D. Sasaran Setelah mendapatkan Misi (tujuan-tujuan) dan Visi (arah masa depan) dari serikat pekerja/ buruh, Tujuan harus ditetapkan untuk mencapai Misi dan Visi. Tujuan merupakan tonggak-tonggak dalam jalan yang panjang untuk mencapai misi dan visi organisasi. Dengan mencapai tujuan tersebut, serikat pekerja/buruh dengan perlahan akan mendekati situasi optimal. Saat menetapkan tujuan, hasil dari “Ringkasan Analisis SWOT” harus disertakan, yaitu: Tujuan harus membawa kepentingan para anggota dan kepentingan mereka yang penting bagi serikat pekerja/buruh. Tujuan harus dibangun dari titik-titik yang kuat dan memperbaiki titik-titik lemah organisasi. Tujuan harus menggunakan kesempatan-kesempatan yang ada di lingkungan, dan pada saat bersamaan, meminimalisir ancaman-ancaman. Tujuan harus dirumuskan secara konkrit, dibatasi oleh waktu, dan realistis.
42
Persyaratan Tujuan Tujuan harus: Personal dan agresif – tujuan harus menuntut sesuatu dari seseorang; jika sebuah tujuan dapat terpenuhi dengan sendirinya, itu bukanlah tujuan tetapi sebuah fenomena alam. Realistis – harus dapat dicapai jika Anda ingin agar siapapun dapat bertanggung jawab atas tujuan tersebut. Dapat dikelola – harus dapat mengukur kemajuan terhadap tujuan dengan cara yang sederhana. Dibatasi waktu – harus ada tanggal yang pasti untuk mencapai setiap tujuan. SMART – tujuan harus disusun dengan cara yang KHUSUS (SPECIFIC), DAPAT DIUKUR (MEASURABLE), DAPAT DIJALANKAN (ACTIONABLE), BERORIENTASI PADA HASIL (RESULT-ORIENTED), dan DIBATASI WAKTU (TIME-BOUND).
Hirarki Tujuan Modul 4
Ada: Tujuan jangka panjang keseluruhan; Tujuan jangka menengah; dan Tujuan langsung atau jangka pendek. Tujuan bagi pekerja/buruh yang akan dilaksanakan oleh staf serikat pekerja/buruh harus terinci/khusus.
Rencana Rencana memberikan rincian mengenai usaha-usaha/strategi-strategi utama yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan. Dengan seperangkat strategi, seperangkat kegiatan akan diidentifikasi untuk mewujudkan setiap tujuan – rencana harus diarahkan untuk pencapaian tujuan. Kegiatan menjabarkan siapa yang harus melakukan apa, di mana, kapan, untuk berapa banyak. Oleh karena itu, rencana harus memperhitungkan sumber daya yang tersedia bagi serikat pekerja/buruh, dan sumber daya yang dapat disediakan bagi serikat pekerja/buruh. Setelah tujuan-tujuan diidentifikasi, rencana aksi (rencana strategis) harus dirumuskan. Rencana aksi harus termasuk: Sekumpulan kegiatan untuk mencapai tujuan – harus ada hubungan antara misi (tujuan), tujuan, dan kegiatan. Kelompok-kelompok sasaran tercakup dalam kegiatan. Pemberian wewenang dan tanggung jawab – siapa harus melakukan apa? Jangka waktu – tanggal-tanggal yang telah dijadwalkan untuk pelaksanaan/penyelesaian kegiatan/tugas. Tempat – di mana kegiatan akan diadakan: di tingkat bawah/tingkat pabrik atau tingkat federasi nasional atau tingkat cabang, atau tingkat konfederasi nasional? Sumber daya yang dibutuhkan, dan yang tersedia – jika ada kesenjangan dalam alokasi sumber daya (keuangan, manusianya, infrastruktur fisik, dan sebagainya), bagaimana hal ini diatasi?
43
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi
7 Memonitor dan meninjau kembali – kriteria dan langkah/mekanisme untuk menilai hasil. Waktu dan keuangan adalah dua dimensi kunci rencana. Untuk menggunakannya dengan tepat memerlukan suatu strategi pada satu, atau lebih, dari lima area yang terpisah di bawah:
Struktur Sentralisasi – perubahan struktur yang meningkatkan kekuatan formal di tingkat tertinggi hirarki. Desentralisasi – perubahan struktur yang meningkatkan kekuatan formal pada tingkat lokal atau regional. Fleksibilitas – perubahan struktur yang melibatkan pengelolaan yang berhubungan dengan situasi tersebut, seperti proyek berbasis pelayanan atau matriks kegiatan/ organisasi. Rasionalisasi – perubahan struktur yang menyederhanakan organisasi politik, atau sistem administrasi, seperti komite yang lebih sedikit; alur komunikasi yang lebih pendek; spesialisasi fungsi; dan sebagainya.
Proses Pengembangan Manajemen – perbaikan proses perencanaan dan pengambilan keputusan sehubungan dengan staf manajemen, rapat-rapat, ekonomi, dan proyek. Pengembangan Kerjasama – memperkuat kesatuan dengan memperbaiki: Proses komunikasi dan kelompok; Pembagian pekerja/buruh antara pejabat yang ditunjuk dan karyawan; Penanganan kasus secara internal. Pengembangan Produktivitas – menyederhanakan proses kerja melalui, misalnya, rasionalisasi; komputerisasi; pengembangan pekerja/buruh yang meningkatkan motivasi.
Kapasitas Berkualifikasi – pelatihan perwakilan, penjaga toko dan karyawan. Memperkuat Budaya – meningkatkan kesadaran akan budaya serikat pekerja/buruh antara para pemimpin dan anggota. Peningkatan Teknologi – pengadaan dan peningkatan penggunaan teknologi untuk meningkatkan kapasitas Konsolidasi – peningkatan ekonomi melalui: Pengurangan kegiatan Pengurangan biaya tetap/permanen Fasilitas umum, fungsi dan kegiatan bersama dengan serikat pekerja/buruh lainnya Meningkatnya biaya keanggotaan Meningkatnya pendapatan melalui sumber-sumber yang mendatangkan pendapatan
44
Produksi Re-Orientasi Pelayanan – peningkatan atau pengurangan layanan yang kurang penting. Pengembangan Layanan – pengembangan layanan baru Pembedaan Layanan Keanggotaan – menganalisis kebutuhan di antara kelompok anggota yang berbeda, dan membuat paket layanan yang pantas.
Pengembangan suatu Sistem Layanan – mengembangkan serikat pekerja/buruh sebagai suatu organisasi layanan yang baik, yang memberikan layanan kelas satu kepada para anggotanya. Pemasaran – membuat serikat pekerja/buruh jelas terlihat bagi seluruh pihak yang berkepentingan: para anggota, pengusaha, masyarakat. Pengembangan dengan “Pemasaran” – meningkatkan keanggotaan serikat pekerja/ buruh melalui rekrutmen anggota baru; atau dengan memiliki produk layanan baru bagi para anggotanya. Aliansi – aliansi dengan serikat pekerja/buruh lainnya
F. Mengevaluasi Efektifitas Serikat Pekerja/buruh Suatu serikat pekerja/buruh dianggap efektif jika mampu untuk: Mendaftarkan seluruh pekerja/buruh dalam cabang/perusahaan yang terkait, dan lalu menjadi perwakilan kelompok pekerja/buruh sasaran; Memastikan jaminan pekerja/buruhan dan pendapatan, dan kemajuan karir; Meningkatkan produktivitas perusahaan/industri; Meningkatkan standar hidup, dan kualitas kehidupan kerja; dan Memenuhi harapan para anggota dalam memberikan layanan kepada mereka. “Evaluasi” memiliki tujuan. Evaluasi merupakan suatu cara yang sistematis dalam menanyakan serangkaian pertanyaan yang masuk akal, dengan suatu pandangan untuk meninjau, membandingkan, dan/atau memperbaiki kinerja serikat pekerja/buruh dan kegiatan, layanan, programnya. Tergantung pada maksud evaluasi, pendekatan, kriteria, dan mekanismenya dapat dikembangkan. Langkah-langkah besar dalam evaluasi adalah sebagai berikut: Tujuan evaluasi Ukuran efektivitas atau kesuksesan Metode evaluasi Tindak lanjut yang dibutuhkan – menambahkan, menghapuskan, atau memodifikasi beberapa kegiatan, pelayanan atau program?
Lagkah 1: Maksud Evaluasi Bisa banyak, seperti: Mengetahui sejauh apa tujuan-tujuan serikat pekerja/buruh telah dicapai;
45
Modul 4
Pelaksanaan/Implementasi
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi
Menilai bagaimana satu kegiatan, atau lebih, dari serikat pekerja/buruh telah dijalankan; dan 3 Menilai tingkat kepuasan anggota serikat pekerja/buruh dengan serikat pekerja/buruh tersebut. Sebagian pertanyaan yang mungkin ingin dijawab dengan adanya evaluasi mencakup satu hal atau lebih, dari yang berikut: a) Peninjauan kembali Sampai sejauh mana serikat pekerja/buruh telah memenuhi tujuannya? Seberapa baik kegiatan/layanan/program tertentu dijalankan? b) Membuat Patokan atau Perbandingan Apakah ada serikat pekerja/buruh lain yang lebih baik daripada kita dalam berbagai hal? Hal apa saja yang dilakukan oleh serikat pekerja/buruh lain yang juga harus kita pertimbangkan untuk dilakukan? Mengapa? c) Perbaikan Apa yang menjadi pertimbangan atas kesuksesan? Bagaimana suatu kegiatan/layanan/program dapat ditingkatkan? Apakah ini merupakan cara terbaik untuk menjalankannya? Apakah kita menggunakan sumber daya kita dengan cara yang terbaik? Perubahan-perubahan apakah yang diperlukan dalam hal sumber dan penggunaan dana untuk mencapai hasil keseluruhan yang lebih baik?
Langkah 2: Ukuran Efektivitas atau Kesuksesan Tidak ada suatu ukuran yang terbaik untuk berbagai kegiatan serikat pekerja/buruh. Jika kita mempertimbangkan PENGORGANISASIAN sebagai kegiatan yang efektivitas atau kesuksesannya ingin diukur oleh suatu serikat pekerja/buruh, ukuran-ukurannya bisa meliputi satu hal atau lebih, dari hal-hal berikut: Persentase pekerja/buruh yang diatur. Distribusi pekerja/buruh yang diatur dalam hal adanya perwakilan mereka dalam berbagai sub kelompok, seperti perempuan; laki-laki; minoritas; dan sebagainya. Biaya rata-rata dalam mengatur seorang anggota. Waktu rata-rata yang terpakai untuk mengatur seorang pekerja/buruh. Persentase para anggota yang secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan serikat pekerja/ buruh. Jika kita mempertimbangkan PERUNDINGAN BERSAMA, ukuran kesuksesan bisa berupa: Bagaimana tingkat upah para anggota kita dibandingkan para anggota serikat pekerja/ buruh lain dalam suatu daerah/industri? Bagaimana tunjangan bagi para anggota kita dibandingkan dengan mereka dari serikat pekerja/buruh lain dalam suatu daerah/industri? Apakah perjanjian telah membuat pengurangan pada tunjangan di masa lalu? Apakah para pekerja/buruh telah kehilangan kendali atas kerja? Apakah perjanjian telah menghasilkan pergeseran keseimbangan kekuasaan, sebagai contoh diperolehnya hak-hak baru serikat pekerja/buruh atau kehilangan hak kepada pihak manajemen? 46
Apakah perjanjian telah menghasilkan manfaat dengan memperbesar porsi kue, sehingga berbagai kelompok kepentingan yang berbeda bisa memiliki kue yang lebih besar tanpa seorangpun harus memotong bagiannya? Apakah pendapatan riil dan standar kehidupan para pekerja/buruh telah membaik sepanjang waktu tertentu? Apakah perjanjian memperhitungkan keberlangsungan dalam jangka panjang dan pertumbuhan industri? Ukuran efektivitas atau kesuksesan tergantung pada apa yang diupayakan oleh serikat pekerja/buruh untuk dicapai.
Evaluasi dapat didasarkan pada: Sumber informasi yang ada, seperti catatan, laporan, dan sebagainya. Sebagai contoh, informasi mengenai upah riil para anggota bisa didapat dari data upah, dan informasi mengenai indeks biaya kehidupan. Menghasilkan dan memroses informasi dengan menyelidiki catatan kegiatan, seperti laporan lapangan dari pengelola serikat pekerja/buruh, laporan lokakarya, dan sebagainya. Memberikan kuesioner sebagai contoh, survei kepuasan anggota. Suatu penilaian kuantitatif, sebagai contoh, ukuran numerik, seperti persentase para anggota yang diatur dalam hubungan dengan jumlah keseluruhan para pekerja/buruh dalam kategori/industri yang sama. Suatu penilaian kualitatif, melalui wawancara, diskusi kelompok fokus, kuesioner, dan sebagainya.
Langkah 4: Tindak Lanjut Tidaklah cukup hanya dengan meninjau kembali dan mengevaluasi. Analisis harus mengidentifikasi bidang tindakan, menentukan jenis tindak lanjut yang dibutuhkan untuk menjembatani kesenjangan antara tingkat efektivitas atau kesuksesan yang diinginkan.
47
Modul 4
Langkah 3: Metode Evaluasi
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi
Contoh Pendekatan untuk Evaluasi Maksud
Peningkatan jumah perunding CBA sebesar 15%
Ukuran
Jumlah anggota serikat pekerja/ buruh yang menyelesaikan Kursus Pelatihan Negosiasi Dasar
Hasil
17 yang terselesaikan dibandingkan dengan tujuan sejumlah 25
Tindak Lanjut
Tindakan apa yang diambil untuk menjembatani kesenjangan?
Ciri suatu Sistem Evaluasi Kinerja yang Baik Suatu sistem evaluasi yang baik akan memastikan: Akuntabilitas yang Jelas – setiap orang harus jelas mengenai apa yang diminta untuk dilakukan sesuai dengan standar yang disetujui bersama. Pengumpulan Data Reguler – informasi kinerja yang dikumpulkan secara reguler, untuk menentukan seberapa baiknya orang-orang menunjukkan kinerja, dan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan dijalankan. Umpan Balik Reguler – umpan balik harus diberikan kepada orang-orang sehingga mereka dapat melanjutkan bekerja dengan baik. Umpan balik juga akan membantu orang yang tidak menunjukkan kinerja baik untuk menganalisis kekurangan, jika ada, dan mengambil tindakan untuk mencapai kinerja seperti diharapkan. Pengakuan dan Penghargaan – sistem pengakuan dan penghargaan akan memotivasi orang untuk bekerja dengan baik dan meningkatkan kinerja. Konsekuensi bagi kinerja yang buruk akan berlaku sebagai pendorong bagi mereka yang melalaikan pekerjaan. Sistem dan Pelatihan yang Tepat – evaluasi apapun untuk mengukur efektivitas akan menjadi efektif jika jenis sistem pendukung yang disebutkan di atas diberlakukan, dan orang-orang diberikan pelatihan yang diperlukan.
Frekuensi Evaluasi Evaluasi merupakan proses berkelanjutan. Tujuannya adalah unuk memperbaiki kinerja dari kegiatan-kegiatan masing-masing orang (pengurus, staf) dan serikat pekerja/buruh itu sendiri. Frekuensi evaluasi tergantung pada sifat dari apa yang sedang dievaluasi. Laporan bulanan, tiga bulanan, dan tahunan tentang berbagai kegiatan akan sangat berguna. Tergantung pada siklus hidup kegiatan, pelayanan, atau program, periode evaluasi dapat ditentukan dengan tepat. Monitoring dan evaluasi berkala akan berfungsi sebagai titik-titik periksa, dan memungkinkan adanya koreksi ditengah jalan, jika diperlukan.
48
Lampiran 1: Model Alternatif untuk Memulai Proses Perencanaan Strategis
Lima unsur perencanaan strategis dapat difasilitasi dengan langkah-langkah persiapan berikut, yang dapat berjalan secara parallel:
Tiga pendekatan yang mungkin dapat digabungkan sebagai suatu persiapan untuk lokakarya visi. 1 Masukan dari para pengurus – pemimpin serikat pekerja/buruh harus mengundang seluruh pengurus untuk memberikan masukan mengenai apa yang harus menjadi visi serikat pekerja/buruh itu. 2 Melakukan studi mengenai serikat pekerja/buruh – serikat pekerja/buruh dapat melaksanakan seluruh kegiatan sendiri atau meminta seorang ahli eksternal untuk mempelajari: Harapan anggota serikat pekerja/buruh; Makna perubahan dalam lingkungan intenal dan eksternal serikat pekerja/buruh; dan pilihan-pilihan yang serikat pekerja/buruh miliki untuk menangani dampaknya; Bagaimana serikat pekerja/buruh dapat distrukturisasi untuk memenuhi tantangan-tantangan perubahan dalam lingkungan. 3 Mengadakan sesi curah pendapat dengan para anggota dari berbagai tingkatan – tanpa anggota, tidak ada serikat pekerja/buruh. Suatu bagian penting dari visi adalah para anggota dan serikat pekerja/buruh harus menggunakan pendekatan dari bawah ke atas dan dari atas ke bawah dalam membawa perubahan dalam organisasi. Untuk menggulirkan visi umum dan bersama, anggota di berbagai tingkatan dan pengurus harus terlibat di berbagai tingkat, dalam rangkaian sesi sumbang saran. 4 Mengadakan lokakarya visi Berdasarkan masukan dan data yang disediakan mengenai kerja serikat pekerja/ buruh saat ini dan yang diproyeksikan, komite eksekutif, dan pengurus, harus bertemu dalam lokakarya dua atau tiga hari dengan fasilitator eksternal. Dalam lokakarya, mereka akan merumuskan visi, misi, dan strategi serikat pekerja/buruh secara luas, menjabarkan tujuan kualitatif dan kuantitatif untuk tiga hingga lima tahun ke depan 2. Membentuk suatu Komite – suatu komite pengarah harus dibentuk untuk mengawasi penerjemahan visi menjadi rencana strategis, termasuk penerapannya, dan pelaporan berkala kepada komite eksekutif. Anggota komite eksekutif bertanggung jawab atas komite pengendali: sekretaris umum atau salah satu dari para wakil presiden. Anggota komite pengarah: harus terdiri dari para anggota serikat pekerja/buruh yang berpengalaman; dan memiliki keahlian dalam serikat pekerja/buruh dan keanggotaan dalam bidang berbeda-beda, misalnya ahli dalam konsep perencanaan; manajemen; penelitian; hukum; ekonomi; dan sebagainya.
49
Modul 4
1. Mengadakan suatu Lokakarya “Misi/Visi” – hal ini adalah untuk mengawali proses perencanaan strategis dengan suatu visi bersama. Untuk memfasilitasi lokakarya, penting untuk melihat situasi di serikat pekerja/buruh. Diskusikan pengembangan misi dan visi secara terperinci.
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi
Para pemimpin serikat pekerja/buruh dan kepala berbagai departemen dalam serikat pekerja/buruh harus dengan kritis meninjau rencana aksi dan menawarkan saran yang cocok dan telah modifikasi sebelum diajukan ke komite eksekutif untuk dipertimbangkan dan disempurnakan, dan pada tahap akhir diajukan ke badan serikat pekerja/buruh umum guna mendapatkan persetujuan sesuai angaran dasar serikat pekerja/buruh. 3. Restrukturisasi Organisasi – Struktur organisasi harus mengikuti strategi. Sehubungan dengan rencana dan strategi yang diubah, dalam suatu lingkungan yang biasanya dianggap berbeda dari satu lingkungan yang ada sebelumnya, serikat pekerja/buruh harus mempertimbangkan apakah perubahan harus dibuat dalam struktur serikat pekerja/buruh, seperti: Struktur organisasi serikat pekerja/buruh – departemen/bagian /unit dihubungkan dengan tugas-tugas baru. Kebutuhan akan staf untuk berbagai departemen/bagian/unit dalam sekretariat dan/ atau kantor lapangan. Sistem manajemen informasi, khususnya komunikasi horisontal dan vertikal – di antara para pengurus, dan antara pengurus dengan anggota tingkat bawah. 4. Penerapan dan Peninjauan kembali – tidak ada rencana yang layak disusun jika tidak ada strategi penerapan. Masalah penerapan harus dipertimbangkan pada saat perencanaan, khususnya yang berhubungan dengan sumber daya. Karenanya, Komite harus memiliki orang-orang yang memegang tanggung jawab dan akuntabilitas yang tinggi di antara para anggotanya, untuk memfasilitasi penerapan rencana. Hal-hal berikut dianggap penting untuk penerapan yang sukses atas rencana strategis serikat pekerja/buruh: Komunikasi antara komite eksekutif, dan antara komite eksekutif dengan anggota di berbagai tingkatan – sehingga ada pemahaman yang lebih baik atas dasar alasan, isi dan implikasi dari rencana yang diajukan; Pengembangan keterampilan dan pengetahuan yang sesuai, melalui pelatihan dan kunjungan konsultasi, jika perlu; Komitmen dan dukungan pemimpin serikat pekerja/buruh, dari tingkat atas ke tingkat bawah. Karenanya, penting untuk: Mengidentifikasi maksud, kriteria, dan ukuran untuk memonitor dan mengevaluasi hasil-hasil rencana; Mengomunikasikan hal ini kepada mereka yang memegang tanggung jawab untuk memfasilitasi dan/atau menerapkan rencana sebelum penerapan dimulai; Memastikan suatu mekanisme umpan balik yang transparan, terbuka, dua arah, karena hal ini memfasilitasi arus informasi yang bebas mengenai pengalaman dan masalah, jika ada; Memiliki tinjauan ulang atas perubahan terus menerus dalam lingkungan, dan sumber daya; dan Memperbaharui secara berkala, melalui peninjauan ulang ditengah periode, atau evaluasi, jika relevan.
50
Lampiran 2: Tabel Analisis SWOT Analisis SWOT Titik Lemah
Apa yang menjadi titik kuat serikat pekerja/buruh Anda?
Apa yang menjadi titik lemah serikat pekerja/buruh Anda? Mengapa? Bagaimana titik lemah tersebut ditangani?
Kesempatan
Ancaman
Apa saja kesempatan baru bagi serikat pekerja/buruh Anda? Mengapa Anda katakan hal tersebut sebagai kesempatan? Bagaimana kesempatan tersebut dapat ditangani?
Apa saja ancaman yang mungkin bagi serikat pekerja/buruh Anda? Mengapa? Bagaimana ancaman tersebut ditangani?
Modul 4
Titik Kuat
51
Kegiatan
Tujuan:
Tujuan:
Orang yang bertanggung jawab (siapa yang akan menjalankan?)
Kelompok Sasaran
(untuk siapa?)
Panduan Rencana Aksi
Lampiran 3:
(pada tanggal berapa?)
Waktu
Sumber Daya yang Diperlukan
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi
52
53
Tujuan unit
Ukuran kinerja
Nama L ayanan/ K egiatan /Program:
Tanggal penyelesaian
Hasil sampai saat ini
Suatu Pendekatan untuk Mengevaluasi Efektivitas
Lampiran 4:
Modul 4
Alas an untuk hasil/varian negatif, jika ada Tindakan yang diambil untuk menangani varian
Catatan atau rekomendasi
Modul 4. Perencanaan Strategis Serikat Pekerja/Buruh untuk Pengembangan Organisasi
54
MODUL
5
Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/ Buruh
Tujuan/Hasil Pembelajaran Memahami dari mana sumber daya serikat berasal dan bagaimana sumber daya tersebut dapat digunakan secara efektif. Memahami bagaimana cara untuk menganalisis pendapatan dan pengeluaran serikat. Memahami bagaimana cara untuk mengembangkan strategi untuk mendatangkan pendapatan bagi serikat.
WAKTU 5 mnt
TOPIK
KEGIATAN
Pengantar
Ceramah dan diskusi
OHP atau LCD
Membuat presentasi mengenai topik ini
Ceramah
OHP atau LCD
Sebagai Kegiatan, bagilah peserta berdasarkan serikat yang mereka wakili dan ajaklah kelompok untuk menganalisis keuangan dan alokasi sumber daya serikat mereka.
Kerja kelompok
Lembar pencatat
Jelaskan tujuan dan hasil pembelajaran Memaparkan rencana pembelajaran dengan menyatakan bahwa sesi ini dibagi menjadi empat segmen: Bagian I: Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat. Bagian II: Kegiatan yang Mendatangkan Pendapatan bagi Serikat. Bagian III: Perencanaan dan Kontrol Anggaran. Bagian IV: Isu-Isu Strategis di Bidang Keuangan dan Alokasi Sumber Daya 1 jam
SUMBER DAYA
Bagian I: Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat
55
Modul 5
Rencana Pembelajaran
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh
WAKTU
TOPIK
KEGIATAN
SUMBER DAYA
Jelaskan kegiatan ini dengan menggunakan panduan di lampiran 1 – 4. 1 jam
1 jam
1 jam
Bagian II: Kegiatan yang Mendatangkan Pendapatan bagi Serikat Buatlah presentasi mengenai topik ini
Ceramah
Sebagai kegiatan, ajak peserta untuk tetap berada di kelompok yang sama dan untuk menyiapkan analisis mengenai kegiatankegiatan yang mendatangkan pendapatan bagi serikat mereka yang memungkinkan. Jelaskan kegiatan ini dengan menggunakan panduan di lampiran 5 – 8.
Kerja kelompok
OHP atau LCD
Bagian III: Perencanaan dan Kontrol Anggaran Buatlah presentasi mengenai topik ini.
Ceramah
Sebagai sebuah kegiatan, ajaklah peserta untuk tetap tinggal di kelompok yang sama dan untuk mempersiapkan anggaran berbasis kegiatan. Jelaskan kegiatan ini dengan menggunakan panduan di Lampiran 9.
Kerja kelompok
OHP atau LCD
Bagian IV: Isu-Isu Strategis di Bidang Keuangan dan Alokasi Sumber Daya. Buatlah presentasi mengenai topik ini.
Ceramah
Sebagai sebuah kegiatan, ajak peserta untuk tetap tinggal di kelompok yang sama untuk mendiskusikan dan mengkaji pernyataan/anggaran keuangan tahun lalu. Apakah alokasi sumber daya sesuai dengan prioritas serikat? Apabila tidak, identifikasi langkah-langkah yang harus diambil serikat untuk menggunakan dananya sebaik mungkin.
Kerja kelompok
56
OHP atau LCD
Catatan Panduan A. Sumber dan Penggunaan, Dana Serikat Pekerja/Buruh Iuran keanggotaan bulanan atau tahunan, dan bunga tabungan merupakan sumber pendapatan utama bagi sebagian besar serikat pekerja/buruh. Beberapa serikat pekerja/ buruh memperoleh bantuan luar negeri, tanpa syarat, untuk kegiatan atau proyek tertentu. Serikat pekerja/buruh kebanyakan menggunakan uangnya untuk kegiatan-kegiatan serikat, gaji staf, perjalanan, pencetakan publikasi, kongres/pertemuan nasional/regional serikat, dan biaya operasional serta lainnya.
Pada umumnya, serikat pekerja/buruh menghadapi kesulitan dalam menaikan tingkat pembayaran iuran keanggotaan, dan mereka bahkan hanya dapat mengumpulkan sedikit iuran. Rendahnya upah dan persaingan keanggotaan antarserikat telah mengakibatkan kebanyakan serikat tidak mampu menaikan iuran keanggotaan. Kebanyakan serikat raguragu untuk mengetengahkan layanan yang harus dikenakan bayaran. Mereka memilih untuk menawarkan kegiatan dan layanan gratis. Hal ini terkait dengan rendahnya upah anggota – mengenakan biaya untuk layanan dan kegiatan dapat mengakibatkan serikat kehilangan anggota-anggotanya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa serikat pekerja/buruh memiliki masalah dalam memobilisasi sumber daya dalam rangka meningkatkan kegiatan serikat untuk mencapai dampak yang diinginkan (mencapai tujuan serikat). Sebagai akibatnya, kebanyakan serikat tidak memiliki staf yang cukup, memiliki staf yang dibayar terlalu rendah, harus bekerja di ruang kantor yang tidak dilengkapi dengan baik. Tidak mungkin mengharapkan staf serikat untuk dapat melaksanakan pekerja/buruh mereka secara efisien apabila lingkungan pekerja/buruh seperti itu. Beberapa serikat pekerja/buruh memiliki infrastruktur yang bagus, dan dana umum yang cukup besar. Meskipun demikian, kebutuhan atas anggaran yang baik dan alokasi dana yang baik untuk program-program dan kegiatan-kegiatan serikat, seperti organisasi, pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh, dan pengembangan serikat.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Keuangan Serikat Pekerja/Buruh Stabilitas keuangan sebuah serikat pekerja/buruh tergantung pada empat faktor: Komposisi pendapatan; Besarnya pengeluaran relatif serikat dibandingkan dengan pendapatannya; Jumlah surplus atau hutang yang dapat dikembangkan serikat pekerja/buruh selama sebuah periode; dan Jumlah kegiatan yang dilaksanakan dengan dana serikat.
57
Modul 5
Laporan keuangan diserahkan kepada anggota untuk dikaji dan dicermati. Di Indonesia, pernyataan keuangan serikat tidak harus diaudit, dan pendapatan serikat pekerja/buruh tidak dikenakan pajak. Meskipun demikian, beberapa serikat melakukan audit eksternal untuk catatan keuangannya, sementara yang lain menunjuk satu orang atau lebih dari dalam serikat untuk mengaudit rekening mereka. Terdapat beberapa serikat pekerja/buruh yang melakukan audit eksternal dan internal terhadap catatan keuangan mereka.
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh
Besarnya dana surplus serikat dapat mengindikasikan kapasitasnya untuk menghadapi perubahan dan tantangan yang tidak diduga, dan kemampuannya untuk menghasilkan dampak yang strategis dalam melaksanakan peran-perannya, dengan kegiatan-kegiatan baru, sebagaimana diperlukan. Serikat pekerja/buruh bukan mesin pencetak uang, tetapi mereka memerlukan saringan. Serikat pekerja/buruh yang kecil dengan keanggotaan yang menyusut akan sulit beroperasi dan mengelola serikat, mempertahankan kegiatan-kegiatan serikat, dan menghadapi tantangan-tantangan yang muncul. Banyak serikat pekerja/buruh yang telah mengalami penyusutan keanggotaan dan penyusutan pendapatan mereka telah mengakibatkan pemotongan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan mereka. Beberapa serikat yang mampu secara keuangan mengalokasikan sebagian dana serikat untuk mempertahankan gaya hidup yang berlebihan bagi para pengurusnya sehingga mereka dapat menandingi manajer-manajer senior di sektor swasta. Hal ini berpotensi untuk mengirimkan sinyal yang berbeda ke posisi dan pangkat dalam serikat, dan dapat menimbulkan permasalahan, yang telah terbukti merugikan bagi beberapa serikat. Ketika sebuah serikat pekerja/buruh mampu membangun dana surplus secara tetap selama bertahun-tahun, serikat tersebut harus mempertimbangkan apakah hal tersebut dapat dilakukan dengan mengorbankan layanan dan kegiatan serikat, yang merupakan hal yang mendesak, penting, dan dibutuhkan oleh anggota-anggota mereka. Beberapa serikat pekerja/buruh mungkin merasa senang dengan bertambahnya dana, dan apabila mereka gagal untuk mengambil kendali keanggotaan/organisasi, perluasan organisasi non-serikat di sektor ketenagakerjaan dapat menjadi permasalahan yang sulit bagi serikat. Serikat pekerja/buruh yang dapat mengumpulkan dana umum dapat menggunakannya untuk memberikan ruang bagi serikat pekerja/buruh untuk menghadapi perkembanganperkembangan yang tidak terduga, dan mungkin mengembangkan strategi-strategi untuk mencapai tujuan serikat. Serikat pekerja/buruh harus mengkaji seberapa tergantungnya mereka pada “iuran”, dengan menganalisis dampak dari perubahan-perubahan yang dapat diproyeksikan dan yang tidak dapat diproyeksikan dalam basis keanggotaan mereka. Anggota-anggota yang ragu-ragu dalam membayar iuran mereka ke serikat tidak dapat diharapkan untuk peduli pada serikat. Mereka yang bersedia membayar lebih banyak iuran juga akan mengharapkan lebih dari serikat, dan lebih peduli pada serikat. Kebanyakan serikat diharapkan untuk memprediksi tingkat pemasukan/pendapatan dan pengeluaran mereka untuk sebuah periode waktu, dan menyusun tujuan-tujuan dan rencana-rencana yang realistis. Serikat pekerja/buruh harus bercermin pada tren-tren di masa lalu dalam serikat mereka, serta di serikat-serikat lain di sektor yang sama, dan melihat apakah perkiraan pendapatan dan pengeluaran mereka mencukupi, dan sejauh mana mereka dapat terkena pengaruh perkembangan-perkembangan yang tidak terduga. Ketiadaan simpanan/dana umum membuat serikat pekerja/buruh lebih rentan terhadap risiko perubahan-perubahan yang tidak terduga dalam pola arus pendapatan dan pengeluaran.
58
C. Strategi dan Kegiatan untuk Mendatangkan Pendapatan bagi Serikat Pekerja/Buruh Menimbang banyaknya serikat pekerja/buruh yang menderita akibat inflasi dan penyusutan keanggotaan, mungkin melirik pada sumber-sumber pendapatan yang lain, seperti koperasi, toko serikat, dan sebagainya dapat menjadi hal yang menggoda. Hal tersebut dapat dilaksanakan sebagai layanan bagi anggota. Dalam beberapa serikat pekerja/buruh, beberapa layanan dan/atau kegiatan serikat disediakan secara cuma-cuma, sementara yang lain diberikan dengan bayaran. Tetap saja, yang lain dianggap bersifat membangun atau promosi, seperti diperlihatkan dalam tabel di bawah ini. Isi kolom dapat menjadi dasar untuk memikirkan dan merumuskan argumen yang mendukung, atau menentang, serikat pekerja/buruh yang mengadakan kegiatankegiatan yang mendatangkan pendapatan dengan mengenakan biaya terpisah.
Layanan/Kegiatan yang Harus Dibayar
Layanan/Kegiatan Pembangunan
Pengumpulan dan penyebaran informasi
Publikasi
Forum interaktif dengan anggota DPR/D dan kelompok-kelompok kepentingan
Keterwakilan, lobi, advokasi
Menangani perselisihan industrial di pengadilan perburuhan
Studi tentang dampak – perubahan teknologi, OHS, globalisasi, perdagangan, dan dampaknya terhadap kebijakan dan tren ketenagakerjaan, dan sebagainya.
Diskusi dengan pemerintah, organisasi pengusaha (bipartit dan/atau tripartit)
Pelatihan dan Pengembangan
Penelitian dan pengumpulan data, misalnya mengenai tren pasar kerja, penetapan upah minimum, tren dalam perundingan bersama, kualitas CBA, dan sebagainya.
Hubungan masyarakat (media dan publik)
Saran mengenai perundingan bersama, dan sebagainya kepada afiliasi
Mempersiapkan bahanbahan informasi, pendidikan, dan komunikasi – dalam bentuk cetak, audio, visual dan/ atau media virtual.
Pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh (lokakarya dan seminar)
Pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh (lokakarya dan seminar)
Pengembangan manual dan panduan pelatihan
59
Modul 5
Layanan/ Kegiatan Cuma-Cuma
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh
D. Perencanaan dan Kontrol Anggaran “Anggaran” adalah sebuah pernyataan, dalam bentuk angka, mengenai perkiraan pemasukan/pendapatan dan pengeluaran dari sebuah organisasi atau kegiatan selama sebuah periode tertentu. Anggaran juga mengandung perkiraan waktu (orang, orang-jam), bahan-bahan, dan keluaran (barang/jasa/kegiatan). Anggaran merupakan dasar numerik untuk perumusan rencana selama suatu periode tertentu, baik dalam hal keuangan dan non-keuangan. Oleh karena itu, anggaran dan perencanaan selalu terkait. Anggaran mewakili jumlah uang yang tersedia untuk dibelanjakan dalam berbagai kegiatan serikat pekerja/buruh, dalam sebuah periode waktu. Oleh karena itu, anggaran dapat disiapkan untuk waktu satu tahun, atau selama durasi tugas/kegiatan yang direncanakan. Anggaran dapat berupa pendapatan, atau modal, atau keduanya. Anggaran pendapatan terkait dengan hal-hal berulang yang menjadi pemasukan dan pengeluaran. Anggaran modal terkait dengan hal-hal yang tidak berulang seperti tanah, gedung, peralatan, dan sebagainya.
Tujuan Penyusunan Anggaran Oleh karena itu, anggaran digunakan untuk memandu pengeluaran dan pemasukan serikat. Anggaran memungkinkan pimpinan dan staf serikat yang terkait untuk melihat dengan jelas: Berapa banyak uang yang akan digunakan oleh setiap departemen/seksi/unit/kegiatan Dari mana uang tersebut berasal (sumber pendapatan) Kemana uang tersebut pergi (penggunaan dana atau item-item pengeluaran) Unit masukan – input fisik (tenaga kerja, bahan-bahan, dan sebagainya) Apakah yang akan menjadi keluarannya – output (barang/jasa/kegiatan) untuk dapat mencapai tujuan serikat.
60
– –
–
– –
–
– –
Penyusunan anggaran merupakan bagian dari seluruh proses perencanaan serikat. Pimpinan serikat harus menyetujui panduan penyusunan anggaran. Panduan tersebut harus mengingat prioritas/ kebutuhan serikat, dan keterbatasan sumber daya, apabila ada. Harus terdapat prosedur tanggung jawab dan akuntabilitas yang jelas untuk menggalang dan menggunakan dana sesuai dengan kebijakan dan program serikat. Anggaran harus membantu, dan bukan menghambat, pencapaian tujuan serikat. Pengurus atau staf yang bertanggung jawab untuk melaksanakan program serikat harus dilibatkan dalam penyusunan anggaran. Anggaran mengindikasikan perkiraan pendapatan/pemasukan dan biaya/pengeluaran untuk setiap program/layanan/ kegiatan. Anggaran tidak ditulis di atas batu, jadi anggaran dapat direvisi apabila terjadi perkembangan yang tidak terduga. Anggaran disiapkan sebelum awal tahun keuangan dan/atau awal program/kegiatan. Harus terdapat kendali anggaran, diarahkan pada pengawasan berkala atas implementasi kegiatan-kegiatan serikat terhadap persyaratan moneter dan jangka waktu.
Bagaimana Penyusunan Anggaran tersebut Dilakukan? Penyusunan anggaran biasanya dilakukan melalui alokasi dana untuk berbagai fungsi dan operasi serikat, seperti pendidikan dan pelatihan, dan biaya operasional (sewa kantor, gaji staf, perjalanan dan akomodasi, alat tulis kantor, barang serba guna, dan lain-lain). Hal ini dinamakan “penyusunan anggaran organisasi” karena hal tersebut terkait dengan seluruh rencana dan strategi serikat. Cara lain adalah dengan menyiapkan anggaran berbasis kegiatan. Untuk setiap program, layanan atau kegiatan, anggaran disusun secara terpisah. Umumnya, suatu persentase anggaran organisasi dialokasikan untuk program, layanan, atau kegiatan serikat. Anggaran berbasis kegiatan berguna untuk memastikan bahwa terdapat pembagian sumber daya dan pengeluaran yang seimbang, sesuai dengan prioritas-prioritas serikat. Hal ini juga dapat menjadi alat kontrol yang efektif guna menentukan dasar untuk: Mengalokasikan sumber daya Menentukan biaya untuk memfasilitasi kegiatan atau layanan yang berbeda Menetapkan harga kegiatan atau layanan Memiliki kontrol yang lebih baik atas sumber daya, dan penggunaan dana.
61
Modul 5
Prinsip Penting dalam Penyusunan Anggaran yang Efektif
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh
Langkah-langkah dalam penyusunan anggaran berbasis kegiatan dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Buat daftar tujuan dan kegiatan besar yang dirancang untuk mencapai tujuan serikat
2. Perkirakan waktu yang diperlukan untuk setiap kegiatan
3. Perkirakan pengeluaran langsung untuk mencapai setiap tujuan/kegiatan . Data sebelumnya dapat menjadi panduan yang berguna dalam menyiapkan perkiraan .
6. Gabungkan anggaran untuk seluruh kegiatan dan rangk um dalam satu format.
5. Tentukan jumlah biaya administratif . Dihitung sebagai sebuah persentase jumlah keseluruhan, mencakup gaji staf, perawatan peralatan, dan sebagainya.
4. Perkirakan pemasukan langsung untuk setiap kegiatan, termasuk biaya yang dikenakan (jika ada), kontribusi dalam bentuk barang, donasi tunai, hibah, dan sebagainya. Data sebelumnya dapat menjadi panduan yang berguna dalam menyiapkan perkiraan n.
Penggunaan Anggaran dalam Menjalankan Serikat Pekerja/Buruh Banyak serikat pekerja/buruh yang tidak banyak memanfaatkan anggaran dalam administrasi serikat. Penggunaan anggaran yang sistematis memberikan kendali atas pengeluaran kepada pimpinan serikat. Di beberapa serikat pekerja/buruh, anggota dan pengurus tidak banyak memahami dan tidak banyak memiliki informasi mengenai urusan keuangan serikat. Serikat pekerja/buruh harus mengatasi kelemahan dalam administrasi serikat ini dengan: Merumuskan, dan melaksanakan secara sistematis, anggaran sebagai bagian dari proses perencanaan serikat; Melibatkan pengurus dan staf spesialis dalam proses penyusunan anggaran; Menyediakan ringkasan pernyataan/informasi keuangan serikat kepada anggota; dan Mencari bantuan ahli dari aktivis serikat pekerja/buruh yang berpengalaman atau auditor lokal, jika dibutuhkan, untuk menyusun prosedur anggaran.
62
Persetujuan Anggaran Sebelum anggaran disetujui oleh eksekutif serikat yang terkait, sebagai aturan dan praktek dalam serikat pekerja/buruh, anggaran yang diajukan untuk setiap kegiatan, layanan, atau program harus ditinjau ulang oleh komite/departemen/bagian. Pengurus/staf yang bertanggung jawab atas berbagai kegiatan harus memiliki kebebasan untuk mengoperasikan anggaran yang telah disetujui dengan wewenang dan akuntabilitas yang diperlukan.
Perkiraan Anggaran Perkiraan anggaran merupakan ekspresi untuk mengimplementasikan ide-ide dan rencanarencana. Perkiraan anggaran harus fleksibel dan dapat disesuaikan terhadap perubahanperubahan situasi yang tidak diantisipasi sebelumnya. Jarang ada yang dapat memperkirakan pengeluaran masa depan serikat dengan kepastian 100%, atau bahwa hasilnya akan sama seperti perkiraan anggaran. Anggaran bukan merupakan tujuan. Tujuannya adalah untuk mengimplementasikan rencana serikat dalam kerangka ekonomi yang ditentukan. Anggaran adalah sebuah alat untuk mencapai tujuan serikat.
Sumber utama keuangan serikat pekerja/buruh adalah iuran keanggotaan. Pengeluaran tambahan dapat ditanggung oleh pendapatan/pemasukan yang didatangkan dari sumbersumber lain diluar dari iuran keanggotaan, tetapi hal ini dapat mengakibatkan hilangnya fokus terhadap kebutuhan dan harapan anggota. Sementara biaya dapat dikenakan untuk layanan-layanan khusus yang diberikan serikat kepada anggota-anggotanya, serikat harus berhati-hati dalam memastikan bahwa anggota tidak diharuskan membayar untuk setiap kegiatan atau layanan sebagai tambahan dari iuran keanggotaan mereka. Isu ini dapat dilihat dengan beberapa cara: Anggota harus membiayai biaya untuk menjalankan serikat pekerja/buruh. Iuran keanggotaan dan kontribusi-kontribusi lain harus dapat menutupi biaya ini. Serikat pekerja/buruh tidak boleh mengenakan biaya terpisah untuk setiap layanan/ kegiatan. Proporsi pendapatan serikat pekerja/buruh tertentu dapat didatangkan dari sumber lain diluar iuran/kontribusi anggota. Tidak terdapat aturan main mengenai besar proporsinya. Kegiatan atau layanan tertentu (contoh: masyarakat penabung) dapat dibuka untuk seluruh pegawai perusahaan, tidak hanya anggota serikat. Kebanyakan anggota serikat memiliki dana dalam bentuk tabungan di bank, asuransi, pensiun, dan sebagainya, yang sekarang ini diurus oleh pemerintah, atau institusi swasta di beberapa negara. Institusi-institusi tersebut tidak boleh menggunakan sumber daya keuangan anggota serikat dengan cara-cara yang tidak langsung bermanfaat bagi kepentingan pekerja/buruh.
63
Modul 5
F. Keuangan yang Strategis
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh
Serikat pekerja/buruh di beberapa negara telah mempertimbangkan cara-cara berikut ini untuk memberdayakan serikat pekerja/buruh menjadi pendirian dana/tabungan pekerja/ buruh, contoh: Bank pekerja/buruh/koperasi tabungan dan fasilitas pinjaman. Dana bersama/dana pertumbuhan masyarakat. Dana asuransi/pensiun, diurus oleh serikat (dalam beberapa kasus bersifat sebagai pelengkap, dan dalam kasus-kasus lain menambah, skema pemerintah). Berikut ini adalah saran-saran ilustratif, yang masih dapat dikembangkan.
64
65
Sumber Pendapatan
Tahun 1
Tahun 2
Modul 5
Tahun 3
Jumlah per tahun (selama tiga tahun terakhir)
% Bagian dalam Total Pendapatan Serikat Pekerja/Buruh Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Bagi kebanyakan serikat, sumber utama pendapatan adalam iuran, donasi dari anggota, dan bunga dari dana umum/investasi. Apabila serikat Anda memiliki sumber pendapatan lain diluar dari tiga sumber yang telah disebutkan di atas, silahkan tuliskan seluruh pendapatan serikat, dengan bagian persentasenya dalam total pendapatan.
Tinjauan Ulang Pendapatan
Lampiran 1:
Jenis Pengeluaran
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Jumlah Per Tahun (selama tiga tahun terakhir)
% Bagian dalam Total Pendapatan Serikat Pekerja/Buruh Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Apakah pengeluaran-pengeluaran utama serikat pekerja/buruh Anda? Berapakah persentase dari masing-masing pengeluaran ini terhadap total pengeluaran?
Tinjauan Ulang Pengeluaran
Lampiran 2:
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh
66
67
Sumber Pendapatan
Tahun
Alasan
Modul 5
Jenis Pengeluaran Tahun
Alasan dan Implikasi bagi Tindakan Serikat Pekerja/Buruh
Perubahan besar apakah, baik dalam sumber pendapatan atau jenis pengeluaran, yang terjadi selama tiga tahun terakhir?
Perubahan-perubahan Besar dalam Sumber Pendapatan
Lampiran 3:
Aspek Hambatan
Alasan
Apakah keuangan merupakan hambatan yang besar dalam serikat Anda? Jelaskan alasannya.
Keuangan – Hambatan Besar dalam Serikat Anda?
Lampiran 4:
Apa yang Harus Dilakukan Serikat?
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh
68
69
Kegiatan/layanan/program yang saat ini dilakukan oleh Serikat
Modul 5
Ditawarkan secara: (a) cuma-cuma (b) dengan biaya (c) sebagai kegiatan pembangunan
Dampak terhadap serikat: (a) kebutuhan anggota (b) tujuan utama serikat (c) tidak berdampak negatif pada keuangan serikat (d) berdampak negatif terhadap keuangan serikat (e) lain-lain (sebutkan)
Apakah kegiatan/layanan yang tengah dilaksanakan oleh serikat Anda? Apakah dampak dari setiap layanan/kegiatan ini?
Kegiatan yang Mendatangkan Pendapatan
Lampiran 5:
Nama layanan/kegiatan baru
Cuma-cuma atau dengan biaya atau pembangunan?
Alasan untuk memulai layanan/kegiatan
Kemungkinan dampak terhadap Keuangan: (a) tidak ada (b) dapat menghasilkan surplus (c) subsidi
Salah satu tampilan organisasi jasa yang efektif dan efisien adalah pemberian layanan baru, berdasarkan harapan anggota. (a) Layanan/kegiatan baru apa yang dapat dilaksanakan oleh serikat Anda?
Layanan Anggota Baru
Lampiran 6:
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh
70
71
Nama kegiatan/layanan
Modul 5
Peryaratan keuangan yang diperkirakan
Sumber daya lain, jika ada, tetapi kurang
Salah satu tampilan organisasi jasa yang efektif dan efisien adalah pemberian layanan baru, berdasarkan harapan anggota. (a) layanan/kegiatan apa, jika ada, yang telah dipikirkan sebelumnya tetapi tidak disediakan karena kekurangan sumber daya?
Layanan Anggota Baru
Lampiran 7:
Kegiatan pada saat ini yang disediakan secara “CUMACUMA” Nama Kegiatan/Layanan Alasan
Kegiatan pada saat ini yang disediakan dengan memungut “BIAYA” Nama Kegiatan/Layanan Alasan
Salah satu tampilan organisasi jasa yang efektif dan efisien adalah pemberian layanan baru, berdasarkan harapan anggota. (a) Layanan/kegiatan apa yang saat ini ditawarkan, atau dapat ditawarkan, oleh serikat Anda di kemudian hari secara “CUMA-CUMA” dan yang mana yang dapat ditawarkan dengan “BIAYA”?
Layanan Anggota Baru
Lampiran 8:
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh
72
73
Sumber Pendapatan
NCU Tahun Ini
NCU Tahun Anggaran
Modul 5
Jenis Pengeluaran
NCU Tahun Ini
NCU Tahun Anggaran
Tuliskan deskripsi singkat mengenai kegiatan yang mengakibatkan disiapkannya anggaran tahunan:
Anggaran Berbasis Kegiatan
Lampiran 9:
Komentar
Modul 5. Keuangan dan Alokasi Sumber Daya Serikat Pekerja/Buruh
74
MODUL
6
Penulisan Proposal
Tujuan/Hasil Pembelajaran Mengetahui bagaimana cara untuk menulis proposal proyek. Mengetahui informasi apa yang harus dimasukkan ke dalam proposal proyek.
Rencana Pembelajaran WAKTU 5 mnt
TOPIK
KEGIATAN
SUMBER DAYA
Pengantar
30 mnt
Komponen Proyek yang Penting
Ceramah
OHP atau LCD
1 jam
Struktur SPROUT
Ceramah
OHP atau LCD
Kerja kelompok
Lembar pencatat
Latar Belakang dan Pembenaran Indikator Pencapaian Daftar Keluaran Kunci Daftar Kegiatan Utama Daftar Masukan Utama Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Perkiraan Anggaran Awal
1 jam
Kegiatan Bagilah peserta menjadi kelompokkelompok menurut serikat yang mereka wakili. Ajak kelompok untuk menuliskan SPROUT yang sederhana kepada ILO, berdasarkan ceramah.
75
Modul 6
Apakah yang dimaksud dengan SPROUT? Apakah yang dimaksud dengan Dokumen Proyek (Project Document/PRODOC)? Apakah perbedaan di antara keduanya?
Modul 6. Penulisan Proposal
WAKTU
TOPIK
KEGIATAN
SUMBER DAYA
Sebagai fasilitator, berjalanlah keliling ruangan untuk memastikan bahwa kelompok telah memahami isi SPROUT.
Catatan Panduan Apakah SPROUT? Tujuan SPROUT berlipat ganda: sebagai alat penyusunan proposal proyek, terutama dalam konsultasi dengan komite eksekutif serikat, pengurus, dan anggota di berbagai tingkatan, yang berguna sebagai dasar diskusi di dalam serikat mengenai kemungkinan pelaksanaan proyek; sebagai dokumen proposal proyek (dalam bentuk SPROUT), diberikan kepada badan keuangan, untuk mengidentifikasi kemungkinan ketertarikan mereka dalam mendanai proyek. Lembaga keuangan biasanya tidak akan menyetujui proyek secara resmi sebelum dokumen lengkap telah disampaikan. SPROUT harus ringkas dan singkat (panjang yang disarankan: sekitar lima halaman). SPROUT terdiri dari komponen-komponen proyek yang penting berikut ini, yang ditegaskan dalam cetakan TEBAL: Latar Belakang dan Pembenaran, termasuk deskripsi masalah-masalah yang diidentifikasi. Analisis dan perencanaan jender. Strategi proyek untuk mengatasi masalah(-masalah). Kelompok(-kelompok) sasaran. Mitra utama proyek. Kerangka kerja kelembagaan untuk implementasi proyek, yaitu:
tujuan pembangunan dan tujuan langsung; indikator pencapaian (deskripsi situasi akhir yang diharapkan); keluaran utama; kegiatan utama; masukan yang besar; pengawasan, evaluasi dan pelaporan (acuan standar); dan perkiraan anggaran awal.
76
Perbedaan antara SPROUT dan Dokumen Proyek (PRODOC) Perbedaan utama antara proyek dokumen yang lengkap dan SPROUT adalah bahwa proyek dokumen mengandung bab-bab yang terpisah dan lebih terperinci mengenai:
kelompok sasaran dan kerangka kerja kelembagaan; indikator-indikator pencapaian (untuk setiap tujuan); asumsi mengenai peran faktor-faktor eksternal; pengaturan pengawasan, evaluasi dan pelaporan (deskripsi terperinci); kewajiban dan persyaratan sebelumnya; dan perkiraan anggaran yang telah disetujui baik oleh unit anggaran kerja sama teknis ILO (BUD/CT) atau direktur eksternal kantor ILO yang telah diberikan wewenang keuangan untuk menyetujui anggaran.
Dimasukkannya komponen-komponen proyek ini sebagai bab terpisah tidak diwajibkan dalam SPROUT. Meskipun demikian, komponen-komponen tersebut dapat dimasukkan apabila perancang proyek menganggapnya pantas. Di bawah ini adalah deskripsi bab-bab/bagian-bagian yang harus dimasukkan dalam SPROUT.1 Naskah lengkap SPROUT (dan dokumen proyek) harus didahului dengan judul/ halaman sampul berikut ini.
Judul Proyek: Durasi Sementara: Tanggal Mulai (indikatif): Cakupan Geografis: Lokasi Proyek: Bahasa proyek: Badan Eksekusi: Badan Implementasi: Badan Kerja sama Lain: Kontribusi oleh Badan Keuangan Eksternal: Kontribusi Serikat: Tanggal persiapan (apabila terdapat revisi, silahkan beri tanda seperti berikut: Revisi 1 (tanggal); Revisi 2 (tanggal), dan seterusnya.
1
Tambahan informasi mengenai isi, perumusan, dan aplikasi berbagai komponen proyek dapat diperoleh dari PROG/EVAL. Lihat Design, monitoring and evaluation of technical cooperation programmes and projects: A training manual, ILO, Geneva, 1996.
77
Modul 6
Nama Serikat Anda Ringkasan Penjabaran Proyek
Modul 6. Penulisan Proposal
Struktur SPROUT Struktur SPROUT adalah sebagai berikut.
1. Latar Belakang dan Pembenaran Menjabarkan situasi/konteks sosio-ekonomi di mana proyek akan berada dan/atau yang mengakibatkan diadakannya proyek. Mengidentifikasi dan menentukan masalah-masalah yang harus diatasi proyek secara konkrit dan terperinci. Menentukan apakah tersedia cukup banyak data dan mengindikasikan apakah analisis kebutuhan telah dilakukan, mendeskripsikan hasil utama dari penelitian sebelumnya yang terkait dan/atau kajian kebutuhan, serta sifat dan besarnya kesenjangan informasi yang berarti. Mendeskripsikan intervensi-intervensi sebelumnya dan yang tengah berjalan, proyek, atau kegiatan yang dikerjakan oleh serikat Anda dan/atau badan-badan lain yang telah menangani atau sedang menangani masalah yang sama atau sebagian dari masalah tersebut, dan sebutkan pelajaran-pelajaran yang diperoleh. Diharapkan bahwa proyek akan menjadi bagian dari program yang lebih luas, mengindikasikan bagaimana keduanya akan saling berkaitan dan bekerjasama. Khususnya, indikasikan bagaimana proyek tersebut sesuai dengan program serikat yang lebih luas dan [beragam] dialog kebijakan yang mungkin dikemukakan oleh serikat Anda di negara Anda. Melakukan “analisis masalah”, termasuk penggunaan temuan-temuan penelitian apabila tersedia, untuk mengidentifikasi prioritas permasalahan dan/atau mengembangkan strategi proyek yang konkrit dan terinci untuk mengatasinya. Analisis masalah terdiri dari identifikasi sebab dan akibat masalah inti secara menyeluruh. Hal ini berguna untuk mendefinisikan hirarki permasalahan untuk mengembangkan strategi keseluruhan, yaitu jenis intervensi proyek seperti apa yang paling cocok untuk memecahkan beragam aspek dari sebuah permasalahan. Analisis dan perencanaan jender juga harus dilakukan untuk mengidentifikasi kepentingan dan kebutuhan yang berbeda antara perempuan dan laki-laki dalam kelompok populasi yang terkena dampak permasalahan yang diidentifikasi. Gambar yang jelas mengenai situasi “praproyek” yang ada harus dibuat, termasuk deskripsi strategi proyek yang diusulkan oleh proyek untuk mengatasi atau memecahkan masalah yang teridentifikasi. Menentukan dan menjabarkan karakteristik-karakteristik utama (demografi, sosioekonomi, pekerjaan, dan sebagainya) kelompok sasaran dan berbagai sub-kategori didalam kelompok tersebut dalam hal usia, jender, suku dan latar belakang sosial. Indikasikan bagaimana proyek akan memastikan bahwa manfaat yang timbul dari proyek akan menjangkau kelompok-kelompok penerima manfaat yang dituju, dan apabila diperlukan, membedakan intervensi proyek menurut beragam peran dan kebutuhan sosio-ekonomi kelompok sasaran khususnya antara perempuan dan laki-laki. Apabila data statistik digunakan, pastikan agar data tersebut dibagi menurut jenis kelamin, usia, pendapatan dan suku, sesuai kebutuhan. Mengkaji apakah diperlukan kegiatan-kegiatan persiapan, termasuk penelitian primer (seperti survei dasar), sebelum perumusan dokumen proyek akhir dilakukan. Indikasikan dengan jelas dalam SPROUT apakah kegiatan-kegiatan ini akan menjadi bagian dari proyek yang diajukan (sebagai tahap pertama, misalnya) atau apakah kegiatan-kegiatan tersebut akan dilakukan sebagai kegiatan yang didanai secara terpisah sebelum dimulainya proyek yang diajukan. Mengindikasikan apakah proyek memberikan bantuan langsung atau pengembangan kelembagaan atau apakah proyek menggabungkan kedua unsur tersebut. Deskripsikan mitra utama yang akan dilibatkan dalam implementasi proyek dan kajilah kemampuan
78
Mengindikasikan apakah, dan bagaimana, proyek mengikutsertakan faktor-faktor lingkungan, misalnya memastikan bahwa intervensi proyek tidak mengakibatkan implikasi lingkungan yang negatif dan tidak diharapkan atau mengeyampingkan kesempatan untuk memperbaiki lingkungan. Apabila perlu, lakukan tinjauan mengenai kemungkinan dampak lingkungan yang positif atau negatif yang akan ditanggapi proyek. Mengakhiri bagian “Latar Belakang dan Pembenaran” dengan ringkasan deskripsi strategi umum proyek akan menjadi hal yang berguna.
79
Modul 6
mereka (titik kuat dan titik lemah). Dalam proyek bantuan langsung, mitra utama akan menjadi kelompok penerima manfaat yang dimaksud dan organisasi yang mewakili mereka. Dalam proyek-proyek pengembangan kelembagaan, mitra utamanya adalah staf yang berada dalam lembaga yang akan dikembangkan atau dikuatkan; hal ini disebut sebagai penerima langsung. Proyek-proyek pengembangan kelembagaan juga harus mengidentifikasi kelompok penerima manfaat yang dimaksud, yaitu “klien” atau “anggota” lembaga atau organisasi, yang akan menjadi lebih baik sebagai hasil perbaikan layanan yang akan diberikan. Mendeskripsikan sejauh mana mitra proyek – khususnya penerima manfaat yang dimaksud dan/atau penerima langsung – dilibatkan dalam mengidentifikasi masalah/ kebutuhan dan pengembangan strategi proyek. Konsultasi harus dilakukan di beberapa tahapan dengan mitra proyek sebelum proyek disetujui dan diimplementasi. Hal ini penting baik untuk partisipasi dan akuntabilitas seluruh pihak yang terkait. Sebuah proyek akan sering bekerja dengan sejumlah mitra atau aktor termasuk beragam kelompok penerima manfaat yang dimaksud dan/atau penerima langsung, lembagalembaga pemerintah lain dan/atau LSM dan badan-badan pendana lainnya yang diasosiasikan dengan proyek. Penting untuk menyusun mekanisme koordinasi dan untuk mendefinisikan peran dan tanggung jawab aktor-aktor yang berbeda untuk memastikan implementasi proyek yang lancar dan perampingan kegiatan-kegiatan proyek. Hal ini disebut sebagai kerangka kerja kelembagaan. Menjabarkan hubungan proyek dengan instrumen-instrumen internasional, seperti Standar Perburuhan Internasional ILO; Konvensi Hak-hak Asasi Manusia PBB, dan sebagainya: sebutkan apakah negara Anda merupakan negara anggota ILO dan PBB, dan apakah konvensi-konvensi yang terkait dengan hak-hak asasi manusia dasar dan bidangbidang teknis yang relevan yang akan dicakup proyek telah diratifikasi oleh negara Anda; pertimbangkan apakah proyek akan memiliki dimensi standar perburuhan internasional (International Labour Standard/ILS) atau standar hak-hak asasi manusia internasional (International Human Rights Standard/IHRS), yaitu proyek harus, apabila mungkin, mengandung langkah-langkah praktis untuk mempromosikan ILO dan IHRS, misalnya melalui peningkatan kesadaran dalam pertemuan-pertemuan/ lokakarya, saran teknis mengenai kapasitas untuk meratifikasi, dan sebagainya, dan, apabila memungkinkan, memperkenalkan unsur-unsur yang relevan dengan ILS/ IHRS di bagian-bagian SPROUT yang lain (tujuan, keluaran - output, dan sebagainya.); informasi dapat diperoleh di situs ILO (www.ilo.org) dan situs UNOHCHR (www.unohchr.org) yang dapat membantu dalam menyelesaikan bagian ini.
Modul 6. Penulisan Proposal
2. Tujuan 2.1 Tujuan Pembangunan Tujuan pembangunan mendeskripsikan konteks yang luas dan tujuan keseluruhan untuk melaksanakan proyek. Sebuah proyek tidak dapat diharapkan untuk dapat menghasilkan pencapaian tujuan pengembangan, tetapi dapat berkontribusi pada pencapaiannya. Identifikasi tujuan yang lebih tinggi ini dapat mengkaji keterkaitan ekonomi, sosial, dan politik dari tujuan langsung dan kelayakan proyek dalam tingkat prioritas negara Anda dan di bidang kompetensi serikat Anda. Proyek juga harus menyebutkan secara eksplisit sektor pemerintah, pengusaha atau organisasi pekerja atau tujuan program yang hendak disumbangkan oleh proyek. Buatlah referensi terhadap dokumen atau pernyataan kebijakan yang terkait, termasuk yang berasal dari LSM yang terkait, rencana pembangunan nasional (rencana sektoral, program khusus atau program tertentu, dan sebagainya) yang dapat memberikan kerangka kebijakan yang memadai untuk intervensi proyek yang diajukan.
2.2 Tujuan Langsung Tujuan langsung adalah apa yang hendak “dicapai” proyek. Biasanya tujuan langsung adalah situasi yang diharapkan terjadi di akhir proyek. Sebuah pernyataan di bawah judul ini harus mencerminkan perbaikan atau perubahan yang diatribusikan pada manfaat keluaran – output dari proyek. Proyek biasanya harus menetapkan sejumlah tujuan langsung yang terbatas. Umumnya, semakin sedikit semakin baik. Meskipun demikian, tergantung pada hasil definisi “permasalahan” yang akan diatasi dan “strategi” yang akan diadopsi untuk menghasilkan solusi. Apabila proyek memiliki komponen pengembangan kelembagaan dan bantuan langsung, salah satu tujuan langsung harus dirumuskan untuk masingmasing komponen. Apabila proyek terfokus baik pada pengembangan kelembagaan atau bantuan langsung tetapi jelas membayangkan intervensi proyek berbeda, berbagai komponen ini harus tercermin dalam deskripsi tujuan langsung. Hindarilah deskripsi tujuan langsung yang menggunakan kata kerja seperti “mempelajari”, “membantu”, “mendiskusikan”, “meneliti”, “menstimulir”, “meningkatkan” kesadaran”, dan sejenisnya. Kata kerja tersebut mengindikasikan kegiatan dan bukan tujuan. Sejauh mungkin, tujuan langsung harus dinyatakan dalam istilah yang dapat diukur atau dapat diverifikasi. Semakin tepat pernyataan tersebut, semakin kecil kebutuhan untuk mengidentifikasi indikator pencapaiannya. Misalnya: Dalam proyek-proyek pengembangan kelembagaan, tujuan langsung dapat dirumuskan sebagai berikut: “Pada akhir proyek ini, sebuah ... (institusi, divisi, unit, organisasi pekerja atau organisasi pengusaha, dan sebagainya) akan didirikan dan mampu memberikan layanan-layanan berikut ini ... atau melaksanakan pekerjaan-pekerjaan berikut ... (identifikasi jenis layanan yang akan diberikan/pekerjaan yang akan dilaksanakan) bagi ... (identifikasi siapa yang akan menjadi klien, termasuk usia, jenis kelamin, dan karakteristik lain, apabila mungkin).” atau “Pada akhir proyek ini .. (institusi, divisi departemen, organisasi pengusaha atau organisasi pekerja, dan sebagainya) akan dikuatkan dan mampu memberikan layanan tambahan berikut (sebutkan layanan baru atua pekerjaan baru) bagi … (identifikasi klien, usia, jenis kelamin mereka, dan karakteristik lain, apabila mungkin)”. 80
Dalam proyek bantuan langsung, tujuan langsungnya dapat dirumuskan sebagai berikut: “Pada akhir proyek, produksi/penjualan barang atau jasa akan meningkat dari ... menjadi ... (kuantitas dalam angka) “. atau “Pada akhir proyek, infrastruktur yang dibangun akan digunakan oleh begitu banyak ... (angka, persentase penerima manfaat proyek, termasuk usia, jenis kelamin dan karakteristik lain, dan sebagainya)”.
3. Indikator Pencapaian Indikator pencapaian meningkatkan ketepatan pada pernyataan tujuan langsung dan memberikan bukti yang dapat diverifikasi untuk mengkaji kemajuan yang dibuat menuju pencapaiannya. Bagian ini harus mencakup deskripsi singkat dari situasi yang diinginkan atau diharapkan pada akhir proyek, menyoroti perubahan-perubahan yang akan dibantu oleh proyek untuk diwujudkan. Definisi yang lengkap mengenai indikator pencapaian akan diperlukan pada saat tahap perumusan dokumen proyek yang lengkap. Informasi mengenai indikator harus dikumpulkan secara berkala dari permulaan proyek sehingga perubahan yang dihasilkan seiring dengan waktu dapat dilihat. Dalam mendeskripsikan “situasi akhir” yang diinginkan, harus diingat bahwa jarang sekali sebuah indikator dapat membawa perubahan komprehensif yang disebutkan dalam pernyataan tujuan langsung. Oleh karena itu, diperlukan lebih dari satu indikator untuk menambah ketepatan definisi apa yang ingin dicapai.
Kata kunci dalam konsep keluaran adalah “menghasilkan”. Keluaran adalah produk yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan proyek. Perhatikanlah jenis keluaran yang akan dihasilkan proyek, tergantung, secara luas, pada tujuan langsungnya. Sebutkan keluaran utama yang akan dihasilkan proyek dan hubungkan dengan tujuan langsung tertentu. Keluaran harus didefinisikan dengan tepat. Misalnya, berikan jumlah pelatih yang dilatih dalam pemisahan berdasarkan karakteristik yang relevan, seperti usia dan jenis kelamin, secukup mungkin. Dalam proyek pengembangan kelembagaan, keluaran biasanya merupakan, misalnya, rekan yang dilatih, program baru yang dirancang, laporan yang diterbitkan. Dalam proyek-proyek bantuan langsung, keluaran dapat berupa jumlah kesempatan kerja yang tercipta, jumlah perempuan dan laki-laki yang dilatih, skema pinjaman yang disusun, dan sebagainya.
5. Daftar Kegiatan Utama Kegiatan utama yang harus disebutkan harus memperlihatkan bagaimana masukan proyek akan ditransformasikan menjadi keluaran, sehingga pembacanya akan memahami alasan-alasan untuk meminta sumber daya tertentu.
81
Modul 6
4. Daftar Keluaran Kunci
Modul 6. Penulisan Proposal
Daftar tersebut harus mencakup seluruh kegiatan yang penting bagi produksi keluaran utama (termasuk pekerjaan di tahap persiapan, apabila ada) dan kaitkan dengan keluaran tertentu. Ingatlah bahwa daftar kegiatan harus memperlihatkan urutan logis (misalnya mengorganisir acara pelatihan berarti bahwa peserta harus dipilih terlebih dahulu). Daftar kegiatan juga harus mengindikasikan siapa yang akan menjadi pihak yang memegang tanggung jawab utama dalam pelaksanaan setiap kegiatan. Menyelenggarakan kegiatan sedemikian rupa sehingga seluruh pihak yang terkait dapat berpartisipasi dan memperoleh manfaatnya. Misalnya, kaum perempuan mungkin terhambat oleh tugas-tugas rumah tangga dan hanya dapat memiliki waktu luang pada jam-jam tertentu dalam suatu hari.
6. Presentasi Komponen-Komponen Inti Untuk memastikan keterkaitan yang baik antara tujuan langsung, keluaran, dan kegiatan, direkomendasikan agar hal-hal tersebut disajikan dengan cara seperti berikut: Tujuan Langsung 1: … Keluaran 1.1: … Kegiatan 1.1.1:, 1.1.2, dll. Keluaran 1.2: … Kegiatan 1.2.1, 1.2.2, dll. Tujuan Langsung 2: … Keluaran 2.1: … Kegiatan 2.1.1, 2.1.2, dll. Anda mungkin menemukan bahwa kegiatan-kegiatan tertentu, misalnya, mendirikan komite penasihat di awal proyek perlu dilakukan untuk proyek secara keseluruhan, sehingga mencakup keluaran-keluaran dan tujuan-tujuan langsung yang lain. Meskipun demikian, kegiatan tersebut tidak boleh diulangi dalam setiap keluaran atau tujuan langsung yang terkait. Sebuah rujukan silang harus cukup mengindikasikan bahwa kegiatan ini juga dibutuhkan untuk menyampaikan keluaran-keluaran lain atau pencapaian tujuan-tujuan langsung yang lain.
7. Daftar Masukan Utama Sebutkan seluruh masukan yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan yang direncanakan untuk menghasilkan keluaran proyek. Buatlah perincian perkiraan sumber daya keuangan yang diperlukan oleh sumber dana, yaitu kontribusi oleh (i) badan pendana eksternal dan (ii) negara penerima (kontribusi nasional). Masukkan sumber daya yang akan diperlukan untuk evaluasi. Indikasikan apakah dana akan dialokasikan untuk persiapan. Tandailah sumber daya yang mencukupi dengan jenis kelamin apabila proyek mengandung komponen khusus jender, yaitu personel, perjalanan, pertukaran, dan sebagainya. Pastikan bahwa deskripsi setiap item yang disebutkan dalam perkiraan anggaran disertakan, sehingga pembaca akan mengetahui tujuan sumber daya yang diminta.
82
8. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Bagian ini akan mencakup referensi terhadap prosedur yang dimiliki serikat Anda, yaitu persiapan rencana kerja tahunan, laporan tinjauan kemajuan enam bulanan, dan laporan evaluasi mandiri tahunan. Berbagai spesifikasi tambahan dan kebutuhan akan evaluasi independen harus dikaji dan dideskripsikan, sepantas mungkin, dalam perumusan dokumen proyek di waktu mendatang.
9. Perkiraan Anggaran Awal Perhitungan perkiraan anggaran, menggunakan harga dan standar biaya yang berlaku pada saat ini, didasarkan pada sebuah daftar masukan-masukan utama yang perlu diperoleh melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan proyek yang direncanakan. Ketentuan standar untuk biaya bantuan program serikat Anda harus disertakan dalam perkiraan anggaran awal
Kesimpulan
Modul 6
Verifikasikan bahwa berbagai komponen proposal proyek bersifat koheren dan terstruktur dengan baik di dalam “kerangka berpikir logis (logical framework)” yang dijabarkan di atas. Dengan kata lain, periksa keterkaitan antara komponen-komponen proyek, yaitu apabila masukan yang diminta telah tersedia, kegiatan-kegiatan yang direncanakan telah dilaksanakan dan keluaran telah dihasilkan, kemungkinan tujuan langsung yang dinyatakan akan tercapai, sebagai sumbangan terhadap pemecahan masalah/pemenuhan kebutuhan?
83
Modul 6. Penulisan Proposal
84
MODUL
7
Fungsi Perwakilan Serikat Pekerja/ Buruh di Tempat Kerja
Tujuan/Hasil Pembelajaran Memahami peranan perwakilan serikat pekerja/buruh di tempat kerja dan kaitannya dengan pengoperasian serikat yang kuat. Memahami fungsi perwakilan serikat pekerja/buruh di tempat kerja.
Rencana Pembelajaran WAKTU
TOPIK
KEGIATAN
5 menit
Pengantar
1 jam
Bacalah catatan panduan sebagai bagian dari persiapan Anda sebagai fasilitator. Angkat beberapa sub-topik berikut dengan cara diskusi pleno terbuka. Tulis tanggapan peserta dalam lembar catatan.
Ceramah
OHP atau LCD
Diskusi dan ceramah
Lembar pencatat
Memperkenalkan topik dengan menjelaskan rencana pembelajaran.
Menyimpulkan diskusi dengan menyatakan kembali bahwa jika perwakilan serikat pekerja/buruh di tempat kerja memahami fungsi mereka dan mengetahui bagaimana menjalankan fungsi mereka, maka akan tercipta suatu serikat yang lebih kuat.
85
OHP atau LCD
Modul 7
Memilih Perwakilan – bagaimana? dari mana? Fungsi Perwakilan – apa saja? Pelatihan untuk Perwakilan – siapa yang harus memutuskan? Fasilitas untuk Pengoperasian Lokal Kantor Serikat Pekerja/Buruh – dimana sebaiknya letaknya? apa saja yang diperlukan? 15 menit
SUMBER DAYA
Modul 7. Fungsi Perwakilan Serikat Pekerja/Buruh di Tempat Kerja
Catatan Panduan Pengantar Peran kunci serikat adalah untuk mewakili kepentingan anggota-anggotanya di tempat kerja. Agar peranan ini dapat dilakukan secara efektif, serikat membutuhkan: Perwakilan tempat kerja lokal yang terlatih dan kompeten. Prosedur yang efektif dan telah disepakati sehingga dapat menyelesaikan permasalahan bersama dengan manajemen perusahaan. Hak-hak bagi perwakilan serikat pekerja/buruh di tempat kerja yang telah disepakati dengan manajemen perusahaan agar wakil tersebut dapat bekerja dengan baik tanpa adanya batasan-batasan yang tidak adil. Sistem perwakilan tempat kerja yang kuat adalah kunci dari hubungan yang baik dengan para anggota, dan dasar bagi serikat yang kuat.
Memilih Perwakilan Serikat Pekerja/Buruh di Tempat Kerja Perwakilan serikat pekerja/buruh di tempat kerja berbicara bagi sekelompok anggota serikat pekerja/buruh lokal. Anggota-anggota ini harus siap mendukung perwakilan mereka dan percaya padanya. Oleh karena itu, seorang perwakilan serikat pekerja/buruh harus dipilih secara langsung oleh anggota serikat pekerja/buruh terkait. Prosedur pemilihan diatur dalam anggaran dasar serikat pekerja/buruh. Jika anggota tidak puas dengan perwakilannya, perwakilan tersebut dapat digantikan melalui pemilihan rutin. Hanya anggota serikat pekerja/buruh terkait yang dapat memberikan suara dalam pemilihan tersebut. Yang bukan anggota tidak dapat memilih, dan manajemen perusahaan juga tidak dapat ikut memilih. Jumlah perwakilan serikat pekerja/buruh ditentukan oleh para anggota serikat pekerja/buruh, bukan oleh manajemen perusahaan. Serikat pekerja/buruh harus dapat menciptakan pola keterwakilan yang seimbang, misalnya dengan memastikan jumlah yang seimbang antara pemimpin laki-laki dan perempuan yang mampu dan kompeten. Ketika serikat pekerja/buruh disebut “baru” berarti serikat tersebut baru saja didirikan. Di beberapa tempat, di mana sebuah serikat pekerja/buruh telah berjalan selama lebih dari lima tahun, anggaran dasar serikat pekerja/buruh diamandemen untuk mencerminkan persyaratan bahwa setiap anggota serikat pekerja/buruh yang ingin ikut pemilihan harus sudah menjadi anggota serikat pekerja/buruh tersebut minimal satu hingga tiga tahun, tergantung besarnya serikat pekerja/buruh. Serikat pekerja/buruh harus memastikan bahwa setiap anggotanya mengenal siapa perwakilannya dan tahu bagaimana menghubungi perwakilannya.
Fungsi Perwakilan Serikat Pekerja/Buruh di Tempat Kerja Kewajiban seorang perwakilan serikat pekerja/buruh bervariasi tergantung dari peraturan serikat pekerja/buruh dan keadaan setempat, tetapi ada beberapa kewajiban umum:
86
Menjaga hubungan erat dengan anggotanya
Secara teratur memberi informasi pada para pekerja/buruh. Mendengarkan permasalahan mereka.
Mengembangkan kepercayaan dan kepemimpinan
Mengadakan pertemuan anggota jika ada keputusan yang harus dibuat. Melaporkan tindakan yang sudah diambil. Mengajak pekerja/buruh/anggota untuk datang pada pertemuan serikat pekerja/buruh. Membagikan informasi serikat pekerja/buruh.
Menambah jumlah anggota serikat pekerja/buruh
Mengidentifikasi pekerja/buruh mana yang anggota dan mana yang bukan anggota. Mencari pekerja/buruh baru untuk direkrut. Mendekati dan meyakinkan mereka yang bukan anggota untuk bergabung dengan serikat. Membagikan bahan-bahan rekrutmen serikat.
Mengangkat masalah para pekerja/buruh
Mendengarkan permasalahan anggota dan memberi saran. Menyelidiki permasalahan, mengumpulkan fakta dan bukti. Mendapatkan dukungan anggota untuk mengambil tindakan mengenai permasalahan serikat pekerja/buruh. Mengangkat permasalahan dalam diskusi dengan penyelia dan manajer. Melaporkan kembali kepada anggota mengenai perkembangan penyelesaian permasalahan mereka.
Bekerja sebagai bagian dari serikat pekerja/buruh
Bekerja sama dengan perwakilan serikat pekerja/ buruh lain. Menghadiri pertemuan serikat pekerja/buruh. Mempelajari informasi serikat pekerja/buruh. Menghadiri pelatihan serikat pekerja/buruh. Mentaati peraturan serikat pekerja/buruh. Mentaati keputusan serikat pekerja/buruh yang dibuat secara demokratis. Bertanggung gugat kepada anggota atas seluruh tindakan dan pengeluaran serikat.
87
Modul 7
Fungsi/Tanggung Jawab/Tugas
Modul 7. Fungsi Perwakilan Serikat Pekerja/Buruh di Tempat Kerja
Memimpin dan menuntun para anggota
Mengembangkan keyakinan dan kepercayaan agar para anggota dapat menghargai pandangan Anda. Jangan mendikte anggota. Jangan mengancam untuk mengundurkan diri setiap kali ada perbedaan pendapat antara Anda dengan anggota. Jangan berada di bawah tekanan manajemen.
Pelatihan Bagi Perwakilan Serikat Pekerja/Buruh di Tempat Kerja Perwakilan serikat pekerja/buruh di tempat kerja memerlukan pelatihan untuk membantu mereka dalam melakukan tugasnya. Berikut adalah beberapa hal penting berkaitan dengan pelatihan tersebut. Pelatihan harus dikendalikan oleh serikat pekerja/buruh, bukan oleh manajemen perusahaan. Perwakilan harus dilatih agar dapat menjadi perwakilan yang mandiri bagi keinginan-keinginan pekerja/buruh. Serikat pekerja/buruh harus memillih dan melatih dengan baik para pelatih. Orangorang ini biasanya adalah orang yang sudah berpengalaman sebagai perwakilan serikat pekerja/buruh dan pemimpin pekerja/buruh, bukan akademisi. Pelatihan harus diadakan secara lokal bila memungkinkan agar jumlah pesertanya maksimal. Peserta pelatihan memiliki hak untuk menghadiri pelatihan pada jam kerja tanpa ada pemotongan gaji. Pelatihan harus praktis, tidak teoritis, dan metode partisipatif untuk orang dewasa harus digunakan. Dengan demikian para perwakilan serikat pekerja/buruh akan lebih percaya diri dan mendapat ketrampilan praktis. Serikat pekerja/buruh harus terus memperbaharui bahan-bahan pelatihan dasar. Hal ini untuk memastikan agar pelatihan yang diadakan di serikat pekerja/buruh lokal menanggapi isu-isu prioritas anggota-anggotanya.
Fasilitas untuk Pengoperasian Kantor Serikat Pekerja/Buruh Lokal Tugas seorang perwakilan serikat pekerja/buruh di tempat kerja tidaklah mudah, dan tidak adil jika mengharapkan seseorang bertanggung jawab terhadap organisasi pekerja/buruh ini tanpa bantuan. Adalah wajar bagi serikat pekerja/buruh untuk bernegosiasi dan sepakat dengan manajemen perusahaan untuk pengadaan beberapa fasilitas dasar seperti: Izin dari tempat kerja - untuk menghadiri pertemuan, pelatihan, dan diskusi, dan penyelidikan terhadap permasalahan pekerja/buruh. Ini dapat berupa jatah waktu dalam setahun/sebulan/seminggu. Biasanya, terdapat sebuah prosedur kepegawaian yang mengijinkan perwakilan serikat pekerja/buruh di tempat kerja untuk meninggalkan pekerja/buruhannya untuk urusan resmi serikat pekerja/buruh. Tempat untuk bekerja – Sebuah ruangan atau tempat yang tenang untuk pertemuan dan diskusi dengan anggota-anggotanya, dan tempat untuk menyimpan berkas-berkas dengan aman.
88
Peralatan – akses dapat memakai peralatan dasar seperti telepon, komputer, mesin cetak, mesin fotokopi dan faks, dan internet. Informasi – daftar pekerja/buruh, termasuk pekerja/buruh baru, dan informasi mengenai peraturan perusahaan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja, jaminan soaial, asuransi, kompensasi bagi pekerja/buruh, kesetaraan kesempatan kerja, PHK, cuti hamil, persamaan hak pekerja/buruh, skala gaji dan tingkatan, dan lain-lain. Pengumpulan iuran – menyediakan waktu untuk mengumpulkan iuran Serikat pekerja/ buruh, atau bagi manajemen untuk memfasilitasi proses tersebut melalui proses akuntansi/keuangan internal (pemotongan langsung, dan lain-lain).
89
Modul 7. Fungsi Perwakilan Serikat Pekerja/Buruh di Tempat Kerja
90
MODUL
8
Pendidikan untuk Pekerja/Buruh dan Pelatihan Serikat Pekerja/Buruh
Tujuan/Hasil Pembelajaran To understand the need for workers’ education and trade union training. To be able to undertake training needs assessment of the union members and institution.
Rencana Pembelajaran WAKTU
TOPIK
KEGIATAN
5 menit
Pengantar
1 jam
Membaca catatan panduan sebagai bagian dari persiapan Anda sebagai seorang fasilitator. Memulai sesi dengan menjelaskan apa yang dimaksud dengan Pendidikan dan Pelatihan untuk Pekerja/buruh. Kemudian sampaikan sub topik berikut dengan cara diskusi kelompok, dengan pembagian kelompok sesuai dengan serikat yang diwakili. Buatlah kelompokkelompok tersebut menuliskan jawaban-jawaban mereka di lembaran data.
SUMBER DAYA
Ceramah
OHP atau LCD
Ceramah dan diskusi kelompok
Lembar pencatat OHP atau LCD Lembar bacaan
Mendiskusikan dan menilai kegiatan pendidikan dan pelatihan serikat yang ada pada saat ini; Mendiskusikan dan menilai kebijakan pendidikan dan pelatihan serikat yang ada pada saat ini;
91
Modul 8
Memperkenalkan topik dengan cara menjelaskan rencana sesi.
Modul 8. Pendidikan untuk Pekerja/Buruh dan Pelatihan Serikat Pekerja/Buruh
WAKTU
TOPIK
KEGIATAN
SUMBER DAYA
Mendiskusikan dan menilai kebutuhan pendidikan dan pelatihan anggota, aktivis dan pemimpin; Mendiskusikan dan menjabarkan program aksi untuk menanggapi kekurangan-kekurangan pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh sesuai dengan keadaan keuangan dan sumber daya manusia serikat-serikat pekerja/buruh sekarang ini. 15 menit
Menyimpulkan diskusi dengan menyebutkan kembali bahwa program pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh hanya berguna untuk menguatkan serikat.
Catatan Panduan Definisi Dalam modul ini: “Pendidikan pekerja/buruh” mengacu pada kegiatan-kegiatan pendidikan untuk anggotaanggota serikat biasa, yaitu kegiatan-kegiatan pendidikan yang berorientasi pada seluruh anggota serikat. “Pelatihan serikat pekerja/buruh” mengacu pada pelatihan bagi para penggiat serikat, pengurus, perwakilan serikat lokal, pemimpin serikat, dan pejabat serikat lain yang terpilih.
Pengantar untuk Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan adalah pengetahuan, dan pengetahuan adalah kekuatan. Oleh karena itu, pendidikan adalah apa yang akan terus membuat serikat-serikat itu kuat. Jumlah anggota adalah kekuatan, dan hal tersebut mencerminkan kuantitas serikat. Pendidikan anggota menambah kualitas kekuatan serikat. Pendidikan pekerja/buruh dan pelatihan serikat pekerja/buruh harus terpusat pada kebutuhan-kebutuhan pekerja/buruh/anggota, pengurus/pemimpin serikat, dan serikat/ lembaga itu sendiri. Penting untuk diingat bahwa karena kebanyakan anggota serikat pekerja/buruh adalah orang dewasa; prinsip-prinsip pembelajaran untuk orang dewasa lebih cocok diterapkan dalam program-program pendidikan dan pelatihan serikat, contohnya pembelajaran eksperimental; pembelajaran aksi melalui permainan peran; belajar bersama-sama melalui berbagi pengalaman; kunjungan lapangan; dan sebagainya. Waktu, durasi dan tempat untuk kegiatan, baik seminar, lokakarya, konferensi, pendidikan jarak jauh, maupun pendidikan terbuka harus luwes, mempertimbangkan keterbatasanketerbatasan anggota-anggota serikat dan serikat itu sendiri. 92
Pendidikan Pekerja/Buruh Isi pendidikan pekerja/buruh terkait erat dengan kondisi hidup dan kondisi kerja para pekerja/buruh. Pendidikan pekerja/buruh memungkinkan diangkatnya isu-isu mengenai kehidupan pada umumnya, dan kondisi kerja dan kondisi hidup mereka pada khususnya. Pendidikan pekerja/buruh menguatkan demokrasi dalam serikat dengan memotivasi anggota untuk berpartisipasi dan mengambil bagian dalam urusan serikat. Pendidikan pekerja/buruh membuat pekerja/buruh serikat lebih efektif. Semua orang ingin menjadi anggota masyarakat yang berguna, melakukan sesuatu yang bernilai lebih dari sekedar pekerja/buruh biasa. Perasaan melakukan sesuatu yang berguna dalam pekerja/buruh merupakan hal yang penting. Pendidikan pekerja/buruh memberikan pengetahuan tentang nilai social pekerja/buruh, dan pentingnya berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan serikat pekerja/buruh. Pekerja/buruh ingin mengembangkan keterampilan intelektual dan keterampilan fisik. Ketika mereka mengetahui bahwa mereka bagus dalam melakukan sesuatu, mereka memperoleh kepuasan pribadi yang besar. Satu cara untuk mengembangkan keterampilan tersebut adalah dengan berpartisipasi dalam pendidikan pekerja/buruh. Pekerja/buruh juga ingin menjadi kreatif, dan cocok dengan orang lain. Kita memiliki kebutuhan untuk saling berhubungan, yang pada gilirannya akan membuat kita merasa aman. Pendidikan pekerja/buruh dewasa yang terencana dengan baik membantu memuaskan kebutuhan-kebutuhan ini. Kegiatan-kegiatan pendidikan pekerja/buruh merupakan cara-cara yang paling penting yang dimiliki oleh para pekerja/buruh untuk mengembangkan keterampilanketerampilan yang akan membuat mereka mampu membela hak-hak asasi manusia, hak-hak sosial dan ekonomi mereka sendiri di tempat kerja dan di dalam masyarakat luas. Pendidikan pekerja/buruh harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan pendidikan mereka.
Pelatihan serikat pekerja/buruh harus membekali aktivis-aktivis dan pemimpin-pemimpin serikat pekerja/buruh dengan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk menanggapi isu-isu yang dihadapi oleh pekerja/buruh/anggota, dan untuk meningkatkan pendidikan pekerja/buruh bagi anggota-anggotanya. Pelatihan serikat pekerja/buruh dapat mencakup bidang-bidang seperti: Peran serikat pekerja/buruh Hak-hak dan kewajiban-kewajiban serikat pekerja/buruh, anggota-anggota dan pemimpin-pemimpinnya. Keterampilan dalam mengorganisir anggota. Keterampilan untuk menganalisis lingkungan dan kinerja perusahaan. Keterampilan untuk melakukan perundingan bersama dan bernegosiasi. Perkembangan sosial, politik dan ekonomi. Kesehatan dan keselamatan kerja. Pembangunan yang berkelanjutan. Globalisasi. Isu-isu jender.
93
Modul 8
Pelatihan Serikat Pekerja/Buruh
Modul 8. Pendidikan untuk Pekerja/Buruh dan Pelatihan Serikat Pekerja/Buruh
Administrasi dan kegiatan serikat. Memotivasi anggota dan staf. Partisipasi di dalam lembaga-lembaga sosio-ekonomi di tingkat nasional, lokal dan komunitas dan dialog kebijakan. Mempengaruhi kebijakan dan legislasi, untuk kepentingan anggota/pekerja/buruh.
Keuntungan dari Pendidikan Pekerja/Buruh dan Pelatihan Serikat Terdapat beberapa keuntungan dari program pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh: Pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh meningkatkan kemampuan serikat untuk mencapai tujuan-tujuannya dengan meningkatkan tingkat pendidikan anggota-anggota dan pemimpin-pemimpinnya. Melalui pendidikan, para anggota menjadi lebih menyadari kondisi hidup dan kondisi kerja mereka sendiri, dan menyadari kemampuan mereka untuk memperbaiki kondisi-kondisi ini dengan bekerja sama dengan para pekerja/buruh lain. Pendidikan pekerja/buruh menguatkan demokrasi di dalam serikat dengan memotivasi anggota untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan serikat. Selain itu, pendidikan pekerja/buruh meningkatkan kuantitas informasi yang tersedia di dalam serikat, dengan informasi yang mengalir antara para pemimpin serikat dan anggota-anggotanya, dan kebalikannya. Pendidikan membuat pekerja/buruh serikat semakin efektif karena pendidikan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota, meningkatkan jumlah orang yang dapat bertanggung jawab untuk fungsi-fungsi serikat yang berbeda-beda. Pendidikan menimbulkan rasa kebersamaan dan persaudaraan. Pendidikan dibutuhkan untuk perkembangan serikat yang terus berlanjut. Anggotaanggota yang terdidik memberikan kontribusi yang besar terhadap kekuatan dan pertumbuhan serikat secara umum. Pelatihan serikat pekerja/buruh untuk aktivis dan pemimpin serikat mengenai isu-isu khusus seperti negosiasi, kesehatan dan keselamatan kerja, isu-isu ekonomi, jender, perencanaan dan administrasi serikat pekerja/buruh, menguatkan serikat dalam upayaupayanya untuk memastikan kondisi kerja dan kondisi hidup yang lebih baik bagi anggotaanggotanya.
Struktur Pendidikan dan Program Pelatihan Di beberapa negara, federasi nasional atau konfederasi mengoordinir dan mengembangkan program-program dan bahan-bahan pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh, serta menyelenggarakan sesi-sesi pelatihan sendiri. Sebagai alternatif, federasi-federasi nasional mengembangkan program-program pendidikan dan pelatihan mereka sendiri berdasarkan isu-isu yang dihadapi oleh sektor/anggota mereka. Dalam situasi apa pun, umumnya terdapat sebuah sistem pelatihan untuk pelatih, di mana sumber daya manusia internal serikat pekerja/buruh dikembangkan untuk melaksanakan program-program pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh.
94
Mendanai Program Pendidikan dan Pelatihan Pekerja/Buruh Agar program pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh yang dimiliki serikat-serikat pekerja/ buruh berjalan dengan sukses, terdapat kebutuhan untuk memastikan bahwa terdapat kebijakan, rencana, dan anggaran atau sumber daya yang disediakan untuk pendidikan dan pelatihan organisasi, contohnya sumber daya manusia/pelatih, sumber daya keuangan, infrastruktur dan peralatan. Agar pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh dihargai sepenuhnya sebagai sebuah bagian dari kegiatan serikat, pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh tersebut harus disadari sebagai sebuah fungsi yang menghasilkan kontribusi yang positif terhadap kesuksesan serikat dengan anggaran organisasi. Tanpa komitmen dari pemimpin serikat seperti ini, pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh tidak akan berkembang. Oleh karena itu, serikat harus berusaha agar dapat berdiri sendiri dan tidak tergantung pada dana dari luar organisasi. Sebuah Rencana Aksi untuk Pendidikan dan Pelatihan Pekerja/buruh harus ditindaklanjuti dengan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan, atau rencana tersebut akan tetap menjadi rencana di atas kertas.
Mendiagnosa Iklim Pendidikan Pekerja/Buruh
Modul 8
Sebuah daftar berisi 25 pertanyaan disajikan di bawah ini. Pemeriksaan yang terperinci terhadap tiap-tiap isu di bawah ini akan membantu serikat memahami situasi pada saat ini mengenai pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh di serikat mereka. Hal ini juga akan memberikan pemahaman mengenai apa yang dibutuhkan oleh serikat. Analisis tersebut juga membantu dalam mengembangkan kebijakan, struktur, rencana, dan anggaran untuk pendidikan pekerja/buruh dan pelatihan serikat pekerja/buruh.
95
Modul 8. Pendidikan untuk Pekerja/Buruh dan Pelatihan Serikat Pekerja/Buruh
KEBUTUHAN 1. Apa saja kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh yang ada pada saat ini? Di bidang apa saja pendidikan dan pelatihan tersebut harus dikembangkan dan diperluas? 2. Apakah kebutuhan serikat pekerja/buruh? Apakah kebutuhan anggotaanggotanya? Keterampilan apa yang harus mereka pelajari atau kembangkan? Sikap seperti apa yang harus mereka miliki terhadap pekerja/buruh mereka, dan terhadap serikat? 3. Siapa aktivis-aktivisnya? Keterampilan apa yang perlu mereka pelajari atau kembangkan? Sikap terhadap serikat seperti apa yang harus mereka miliki? 4. Bagaimana kebutuhan pelatihan, tujuan pelatihan dan kelompok sasaran untuk pelatihan diidentifikasi? 5. Bagaimana bahan-bahan dan metodologi pelatihan dipilih? Bagaimana program pelatihan tersebut dievaluasi?
SITUASI SAAT INI 1.
Apakah serikat (tingkat pabrik/perusahaan, federasi nasional, konfederasi nasional) memiliki kebijakan tentang pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh? Apabila jawabannya “ya”, apakah isi kebijakan tersebut?
2.
Apakah serikat pekerja/buruh (tingkat pabrik/perusahaan/federasi nasional/ konfederasi nasional memiliki Pengurus Pendidikan dan Pelatihan?
3.
Apakah serikat (tingkat pabrik/perusahaan/federasi nasional/konfederasi nasional) memiliki Komite Pendidikan dan Pelatihan?
4.
Bagaimana sikap pemimpin serikat terhadap pendidikan dan pelatihan pekerja/ buruh? Bagaimana sikap anggota terhadap pendidikan dan pelatihan pekerja/ buruh?
5.
Siapa pengurus pendidikan? Siapa pendidik/pelatihnya? Siapa anggota serikat (dari tingkat pabrik/perusahaan/federasi nasional/konfederasi nasional) yang dapat dilatih untuk mengambil peran pengurus pendidikan serikat atau pendidik/pelatih?
6.
Sumber daya apa yang sekarang ini tersedia di serikat (tingkat pabrik/ perusahaan/federasi nasional/konfederasi nasional) untuk pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh?
7.
Berapa banyak sumber daya keuangan dan sumber daya manusia serikat yang harus disisihkan untuk kebutuhan pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh?
8.
Apakah serikat (tingkat pabrik/perusahaan/federasi nasional/konfederasi nasional) memiliki anggaran untuk pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh?
9.
Apakah serikat (tingkat pabrik/perusahaan/federasi nasional/konfederasi nasional) mengalokasikan sumber dayanya sendiri untuk pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh? Dana apa saja yang tersedia untuk pendidikan dan pelatihan?
96
10. Infrastruktur (ruang pelatihan, akomodasi, perlengkapan pelatihan audio-visual, pusat informasi, dan sebagainya) apa saja yang tersedia untuk pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh? 11. Bahan pelatihan apa saja yang dimiliki atau dapat diperoleh serikat? Bagaimana bahan-bahan tersebut dikembangkan? Apakah bahan-bahan tersebut membantu pencapaian tujuan yang diinginkan? 12. Apa saja sumber bahan-bahan dan informasi pelatihan lokal, nasional, atau internasional yang tersedia pada saat ini? 13. Kesulitan apa saja yang mungkin mencegah anggota/aktivis/pemimpin untuk berpartisipasi dalam pelatihan serikat pekerja/buruh? Bagaimana masalahmasalah ini, apabila ada, dipecahkan? 14. Kesulitan apa saja yang ditemui oleh anggota-anggota perempuan pada khususnya dalam berpartisipasi dalam program pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh? Bagaimana kesulitan-kesulitan ini dipecahkan? 15. Bagaimana program-program pendidikan dan pelatihan di tingkat pabrik/ perusahaan/federasi nasional/konfederasi nasional dikuatkan? Apa yang telah dilakukan di masa lampau? Apa yang harus dilakukan sekarang? 16. Bagaimana kemungkinan untuk memperoleh bantuan untuk program-program pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh dari kantor federasi/konfederasi nasional? 17. Apakah peran kantor konfederasi nasional berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh? 18. Apakah peran kantor federasi nasional berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh? 19. Apakah peran kantor cabang serikat/cabang regional berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh? 20. Apakah peran kantor serikat di tingkat pabrik/perusahaan berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan pekerja/buruh?
Modul 8
21. Apakah terdapat upaya yang sistematis untuk meninjau ulang dan mengevaluasi efektifitas program-program pelatihan?
97
Modul 8. Pendidikan untuk Pekerja/Buruh dan Pelatihan Serikat Pekerja/Buruh
98
MODUL
9
Mengorganisasi Pekerja/Buruh
Tujuan/Hasil Pembelajaran Memahami hubungan yang penting antara peningkatan keanggotaan serikat pekerja/ buruh dan kelangsungan organisasi. Memahami bagaimana pekerja/buruh dapat diorganisasikan secara efektif.
Rencana Pembelajaran TOPIK
KEGIATAN
10 mnt
Memperkenalkan topik dengan menanyakan pertanyaan berikut pada peserta: Mengapa perlu mengorganisir pekerja/buruh? Tulis jawaban mereka di lembar pencatat untuk referensi mendatang selama presentasi Anda.
Diskusi
Lembar pencatat
30 mnt
Sebagai kegiatan, kelompokkan peserta sesuai dengan serikat yang mereka wakili dan minta mereka untuk mendiskusikan dan melengkapi “Survei Keadaan Pengorganisasian Serikat Pekerja/ Buruh” seperti dalam lampiran 1. Biarkan setiap kelompok saling berbagi temuan-temuan mereka, dan bantu mereka dengan analisis akhir tentang keadaan pengorganisasian dalam serikat pekerja/buruh mereka. Kemudian tanyakan pada peserta mengapa serikat mereka perlu mengorganisir pekerja/buruh yang tidak terorganisir.
Kerja kelompok
Fotokopi pertanyaan survei
99
SUMBER DAYA
Modul 9
WAKTU
Modul 9. Mengorganisasi Pekerja/Buruh
WAKTU
TOPIK
KEGIATAN
SUMBER DAYA
5 mnt
Pada sesi pleno tanyakan pada peserta apa saja yang BOLEH dan TIDAK BOLEH dilakukan dalam mengorganisir.
Diskusi
Lembar pencatat
30 mnt
Kelompokkan peserta dalam kelompok sebelumnya dan minta mereka untuk membuat rencana A untuk mengorganisir yang tidak terorganisir, lengkap dengan sumber daya yang mereka perlukan.
Kerja kelompok
Lembar pencatat
Definisi “Mengorganisasikan” “Mengorganisasikan” adalah merekrut pekerja/buruh perempuan dan laki-laki ke dalam serikat pekerja/buruh.
Mengapa Mengorganisasikan Pekerja/Buruh? Mengorganisasikan harus dipandang sebagai kegiatan yang sedang berjalan dalam setiap organisasi pekerja/buruh manapun. Kekuatan sebuah serikat pekerja/buruh terletak pada keanggotaannya, dan karakter perwakilannya. Karena jumlah keanggotaan serikat pekerja/ buruh secara global semakin menurun, maka mengorganisasikan sangat diperlukan untuk kelangsungan dan kesuksesan sebuah serikat pekerja/buruh. Hak untuk mengorganisasikan dan juga kebebasan berasosiasi adalah hak asasi manusia mendasar, yang diwujudkan dalam Undang-Undang Dasar Indonesia dan beragam peraturan perundang-undangan nasional. Beberapa pusat serikat pekerja/buruh nasional memiliki departemen atau komite organisatoris, yang memiliki anggaran, yang mempekerjakan pekerja/buruh tetap. Beberapa lainnya tidak memiliki departemen atau orang seperti itu, tetapi menyediakan waktu untuk mengorganisasikan hal-hal yang sama. Tidak ada model metode tertentu dalam melakukan pengorganisasian. Masing-masing berbeda tergantung pada sektor/industri, kelompok sasaran, letak geografis, akses teknologi, dan lain-lain. Mengorganisasikan adalah suatu tantangan besar bagi sebuah serikat pekerja/buruh yang juga merupakan kesempatan besar untuk menguatkannya. Salah satu kewajiban dari pengorganisasian tersebut adalah menambah jumlah angota di tempat kerja di mana para pekerja/buruh lainnya sudah menjadi anggota, dan mengorganisasikan para pekerja/buruh yang belum terorganisasi ke dalam serikat pekerja/buruh. Mengorganisasikan pekerja/ buruh di tempat kerja yang khusus dan memiliki standar pekerja/buruh yang berbeda merupakan salah satu tantangan utama bagi serikat pekerja/buruh.
100
Apa yang Diperlukan oleh Organisatoris Serikat Pekerja/Buruh? PENGETAHUAN YANG BAIK tentang anggaran dasar serikat, hak serikat, UU perburuhan, hak pekerja/buruh, dan pengertian mendasar mengenai sektor/industri yang ditargetkan, serta kaitannya dengan perekonomian lokal dan nasional. SIKAP YANG TEPAT untuk mengorganisasikan, seperti memiliki integritas, dapat dipercaya, berorientasi pada pelayanan, tak ketinggalan juga keinginan untuk terus belajar. KETRAMPILAN YANG BAIK, terutama dalam hal komunikasi antarpersonal, konsultasi, analisis (mengenai keadaan sosial-ekonomi, laporan perusahaan, dan lai-lain), perundingan, menangani keluhan, kreatif dalam memecahkan masalah. KEBIASAAN BAIK, seperti tidak memandang remeh, memiliki simpati, dan mampu mengatur pekerja/buruh dan waktu dengan baik.
Mengapa Pekerja/Buruh Memerlukan Serikat Pekerja/Buruh? Karena mereka memerlukan: a) seorang pembela hak-hak mereka secara profesional, b) seorang perwakilan independen untuk memperjuangkan kepentingan mereka, c) sebuah organisasi yang memberikan posisi dan kemampuan yang kuat.
Mengapa Serikat Pekerja/Buruh Harus Didirikan? a) untuk membuat serikat pekerja/buruh lebih profesional, b) untuk menjadikan serikat mandiri secara keuangan, c) tanpa perbaikan (meningkatkan keanggotaan) serikat pekerja/buruh akan kehilangan otoritas moralnya yang datang dari masa lalu.
upah yang lebih tinggi, kontrak berdasarkan perundingan bersama, bantuan ketika kehilangan pekerjaan, perlindungan kerja, bantuan terhadap anak-anak mereka, peningkatan kondisi kerja mereka, perlindungan sosial, manfaat legalitas, diskon pembelian, bantuan dan saran hukum, demokrasi dalam serikat, anggaran mogok, profesionalisme, loyalitas terhadap anggota.
101
Modul 9
Apa yang Diharapkan Anggota dari Serikat Pekerja/Buruh?
Modul 9. Mengorganisasi Pekerja/Buruh
Beragam Tugas Masalah organisasi harus dibahas di tiap-tiap pertemuan serikat di tiap tingkatan. Baik untuk menunjuk seseorang yang bertanggung jawab untuk mengorganisasikan dalam masalah ini. Sangatlah baik apabila orang yang bertanggung jawab mengorganisasikan adalah seseorang yang: Memiliki pemahaman mengenai sejarah, kondisi saat ini, tujuan dan obyektif dari serikat; Populer di kalangan pekerja; Meyakinkan, terpercaya, dan memunyai kredibilitas; Dengan pengalaman profesional yang panjang; Pendengar yang baik; Sabar; Gigih dalam mencapai tujuan dan obyektif strategis; Dapat memberikan saran.
Mengorganisasikan Pertemuan Organisatoris Serikat pekerja/buruh harus memberikan bantuan dan menggelar pertemuan dengan para staf yang bertanggung jawab dalam pengorganisasian serikat. Mereka harus melakukan pertemuan berkala untuk saling bertukar pengalaman positif maupun negatif – tiap orang saling belajar dari lainnya. Mereka harus memberikan informasi terbaru tentang: Apa menjadi bahan diskusi anggota-anggota baru; Apa yang menjadi kebutuhan dan perhatian mereka; dan Kapan dan di mana mereka memerlukan bantuan serikat.
Rencana Rekrutmen di Tiap Tingkatan Serikat Tingkat Perusahaan Keanggotaan di tingkat perusahaan harus setinggi mungkin dari sudut pandang serikat, serta dari perspektif kepentingan anggota. Tingkat Cabang Di sejumlah cabang, rekrutmen berada dalam cabang organisasi, sebagai contoh adalah persatuan para guru dan serikat layanan kesehatan. Tingkat Regional Manajemen regional harus mengembangkan sebentuk kegiatan yang akan mendukung pengorganisasian – melalui pelatihan tim rekrutmen, memberikan dukungan dan inspirasi setidaknya untuk bertukar pengalamanuntuk mendirikan organisasi baru. Namun, regional memunyai tanggung jawab ekstra – mengorganisasikan perusahaan-perusahaan swasta.
102
Rekrutmen dan Motivasi – Bagaimana Kita Harus Melihat Proses Rekrutmen? Apakah serikat mengisi kartu deklarasi – apakah serikat menyimpan dokumentasi data? Apakah serikat memberikan konfirmasi atas pembayaran iuran? Apakah Anda mendorong, memotivasi rekan/sejawat dengan memaparkan keuntungan dan manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan serikat? Apakah serikat mendengar dan memahami kebutuhan sejawat yang belum bergabung dalan serikat? Bagaimana sikap Anda atas rekrutmen? Apakah Anda terbuka dengan ide-ide dan usulan-usulan segar dari anggota baru?
Seperti Apakah Rekrumen yang Baik Itu? Rekrutmen bervariasi dari satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Dalam satu perusahaan, staf yang bertanggung jawab adalah seorang perempuan muda (salah seorang yang terbaik dalam profesinya), sementara di perusahaan lebih tepat diwakili seorang lakilaki separuh baya. Staf yang bertanggung jawab dalam mengorganisasikan serikat adalah seseorang yang melakukan tugasnya dengan baik untuk kepentingan serikat. Ia bertanggung jawab dan melakuan segala sesuatunya dengan sebaik mungkin, dan ia:
mendukung ide rekrutmen; mau mendengarkan orang lain; kalem, bijaksana, berpandangan luas; sabar, gigih; ramah, pengertian, dan diterima banyak orang; profesional; meyakinkan dan menarik untuk didengar; demokratis; dan memunyai kepribadian yang kuat dan pandangan politik yang independen.
Tips untuk Organisatoris
103
Modul 9
Sistematis. Kalem Berpikir hati-hati – siapa yang harus pertama kali bergabung dengan serikat? Siapa yang paling mudah untuk direkrut? Di mana Anda akan memulai? Kontak personal. Bertemu muka. Ini merupakan langkah terpenting. Mendengarkan dengan baik, apabila Anda adalah pendengar yang baik, orang-orang akan datang kepada Anda dan memberitahu argumentasi seperti apa yang harus dikeluarkan untuk mendekati para kandidat. Jangan pernah menggunakan argumentasi yang melemahkan Anda. Jangan menggunakan kalimat klise. Pertajam argumentasi. Jangan sebutkan apa yang seharusnya penting bagi pekerja/buruh dan tidak. Aktif selama pertemuan penting serikat dan mendorong rekan serikat untuk hadir.
Modul 9. Mengorganisasi Pekerja/Buruh
Anda harus benar-benar memperjuangkan kapan pun Anda mendengar seorang anggota keluar dari serikat. Cobalah agar ia membicarakan masalahnya dengan pemimpin serikat. Datang ke pertemuan-pertemuan serikat, mendiskusikan masalah Anda dengan organisatoris dan berbagi pengalaman dengan mereka.
Apa yang Diharapkan dari Organisatoris untuk Rekrutmen? Mereka harus: Membuat tinjauan para pekerja/buruh secara keseluruhan dan untuk tiap-tiap bidang; Membuat tinjauan organisasi serikat secara keseluruhan; Menentukan obyektif untuk perusahaan dan bidang-bidang terkait; Menyeleksi organisatoris; Terus melatih dan memiliki pengetahuan mengenai tujuan serikat; Mengatur pertemuan dengan para organisatoris; Memberikan organisatoris peluang untuk mengembangkan keterampilan mereka; Bertukar pengalaman; Menyambut setiap anggota baru di serikat dan memberikan informasi selengkap mungkin; Target dan kegiatannya, layanan yang dapat didapatkan anggota dari serikat; dan Membahas masalah rekrutmen dan kemajuannya selama pertemuan dengan serikat.
Tips untuk Rekrutmen yang Efektif
Memiliki sasaran yang jelas dan terukur Prasangka harus dilupakan Berbicara dengan orang dan bukan “pada” orang (Bertatap muka) Berbicara secara sederhana dan jelas Mempersiapkan diri dengan baik Terus bekerja tanpa terlalu memikirkan hasil saat itu
104
Lampiran 1: Survei terhadap “Iklim Organisasi” Serikat Pekerja/Buruh Sebelum melaksanakan pelatihan organisasi yang berskala penuh, serikat-serikat pekerja/ buruh perlu melaksanakan kajian mandiri mengenai apakah masing-masing serikat sudah memiliki budaya dan iklim pengorganisasian. Tabel 1 dibawah ini merupakan survei yang sederhana dan cepat yang dapat digunakan oleh serikat pekerja/buruh sebelum mengadakan pengorganisasian terhadap pekerja/buruh yang belum terorganisasi. Pertanyaan-pertanyaan berikut membantu mengetahui apakah serikat pekerja/buruh Anda memiliki budaya dan iklim pengorganisasian. Jika jumlah jawaban YA: Kurang dari 10: Iklim pengorganisasian dalam serikat pekerja/buruh Anda buruk. Antara 10 – 15: Iklim pengorganisasian di serikat pekerja/buruh Anda sedang. Antara 15 – 20: Iklim pengorganisasian pada serikat pekerja/buruh Anda baik. Di atas 20: Iklim pengorganisasian dalam serikat pekerja/buruh Anda sangat baik.
1 2
3
4
5
6
7
8 9 10
Pertanyaan Apakah serikat pekerja/buruh anda memiliki daftar “nonanggota”? Apakah serikat pekerja/buruh Anda mendorong para perwakilannya untuk melakukan kegiatan pengorganisasian di tempat kerja mereka? Apakah serikat pekerja/buruh anda meminta para perwakilan tersebut untuk melakukan kegiatan pengorganisasian di tempat lain? Apakah para eksekutif atau komite cabang/regional secara teratur diberitahu tentang statistik keanggotaan dan kegiatan organisasi? Apakah jelas bagi para organisatoris bahwa perekrutan dan pengorganisasian merupakan prioritas, dan bahwa kegiatan tersebut dapat diukur? Apakah serikat pekerja/buruh Anda memiliki literatur yang cukup untuk kampanye perekrutan seperti brosur, poster, formulir keanggotaan, dan lain-lain? Apakah serikat pekerja/buruh atau organisatoris Anda menghubungi pekerja/buruh baru pada hari pertamanya bekerja? Apakah organisatoris menghubungi non-anggota secara teratur di pekerja/buruh mereka? Apakah setiap organisatoris memiliki formulir keanggotaan dan materi perekrutan? Apakah serikat pekerja/buruh Anda memiliki tim perekrutan dan pengorganisasian yang baik untuk mengatur tempat-tempat non-serikat atau yang rendah keanggotaan serikatnya?
105
Ya
Tidak
Modul 9
No.
Modul 9. Mengorganisasi Pekerja/Buruh
No. 11
12 13
14 15 16
17
18 19 20 21
22
23
24 25
Pertanyaan
Ya
Apakah serikat pekerja/buruh Anda memiliki anggaran untuk merekrut dan mengorganisasikan “lahan subur” (seperti tempat kerja baru) dan tempat-tempat dengan jumlah anggota serikat kecil? Apakah ada strategi perekrutan yang jelas untuk menjaga jumlah anggota yang di tempat yang sudah ada? Apakah serikat pekerja/buruh Anda memiliki jadwal tetap bagi pertemuan anggota untuk mendiskusikan dan merencanakan kegiatan pengorganisasian? Apakah serikat pekerja/buruh Anda pernah mencoba mendatangi rumah untuk merekrut non-anggota? Apakah serikat pekerja/buruh Anda pernah mengadakan acara sosial dan mengundang anggota berpotensi? Apakah serikat pekerja/buruh Anda telah menganalisis situasi non-anggota untuk menentukan sebaiknya cara apa yang dilakukan untuk mengonsentrasikan upaya perekrutan? Apakah serikat pekerja/buruh Anda pernah mencoba untuk membangun tim yang terdiri dari anggota aktif untuk merekrut non-anggota? Apakah pengorganisasian ada dalam agenda setiap pertemuan? Apakah staf di kantor serikat pekerja/buruh pernah dilatih mengenai pengorganisasian? Apakah anggota berpotensi pernah diundang ke pertemuan serikat pekerja/buruh? Apakah serikat pekerja/buruh Anda memanfaatkan dengan baik papan pengumuman untuk menginformasikan dan memobilisir keanggotaan? Apakah serikat pekerja/buruh Anda mengetahui dan mengumumkan keberhasilan aktivis serikat pekerja/buruh dalam mendapatkan anggota baru? Apakah serikat pekerja/buruh Anda secara terus menerus mencari pemimpin di tempat kerja baru dan membentuk komite yag dapat membantu pengorganisasian? Apakah jumlah non-anggota di tempat kerja yang dapat dijangkau oleh serikat Anda terus bertambah? Apakah serikat pekerja/buruh Anda menawarkan penghargaan atau hadiah untuk anggota/pengurus/ organisatoris yang dapat merekrut anggota baru dengan sangat baik?
Sumber: DANIDA/ICFTU Project on Organising
106
Tidak
Referensi Publikasi Dunlop, J., 1990, The Management of Labour Unions, Lexington Books, New York. International Confederation of Free Trade Unions, 1996, Building Trade Unions into the 21st Century, ICFTU-APRO, Singapore. Weil, D., 1994, Turning the Tide: Strategic Planning for Labour Unions, Lexington Books, New York. Yates, C. A. B., 2002, “Expanding Labour’s Horizons: Union Organising and Strategic Change in Canada”, in JUST LABOUR vol. 1 (2002), pp. 31 – 40.
Perundangan Undang-Undang Serikat Pekerja/Buruh (UU No. 21 tahun 2000), Republik Indonesia.
Situs Rencana untuk Perorganisasian Serikat Pekerja/Buruh www.laboreducator.org/gameplan.htm Manual untuk Mengorganisir Kampanye www.icftu.org/displaydocument.asp?Index=990916423&Language=EN Sumber daya untuk Pengorganisasian Serikat www.union-organizing.com Langkah-langkah Pengorganisasian www.ilwu.org/organize/organizingstepsone.cfm www.ilwu.org/organize/organizingstepstwo.cfm Pengorganisasian Tempat Kerja www.iww.org/en/organize/why
107
Manual untuk Serikat Pekerja/Buruh Indonesia
108