Makna dan Kohesi Leksikal Bahasa Iklan MAKNA DAN KOHESI LEKSIKAL BAHASA IKLAN DALAM KORAN MAINICHI SHINBUN EDISI 1-8 JANUARI 2012 Dian Kurnia Putri NRM 082104224 Dr. Ina Ika Pratita, M.Hum. NIP. 19650601 199002 2 001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2012
[email protected] ABSTRAK Makna adalah hubungan yang ada diantara unsur-unsur bahasa itu sendiri. Agar suatu wacana dapat dipahami dengan baik maka wacana tersebut harus bersifat kohesif (padu). Penelitian ini menganalisis tentang makna dan kohesi leksikal yang terdapat dalam iklan pada koran Mainichi Shinbun edisi 1-8 Januari 2012 yang kemudian disajikan dengan metode analisis deskriptif kualitatif. Empat jenis dan tipe makna yang terdapat dalam penelitian ini adalah makna denotatif, ideasional, luas, dan kiasan yang merupakan teori Pateda Mansoer. Sedangkan teori kohesi leksikal dari Sumarlam yang terkandung dalam penelitian ini diantaranya adalah repetisi, sinonimi, dan kolokasi. Kata kunci: Makna, Kohesi Leksikal ABSTRACT Meaning that there is a relationship between the elements of the language itself. For a discourse can be understood by both the discourse must be cohesive (solid). This study analyzes the meaning and lexical cohesion contained in the Mainichi Shinbun newspaper advertisements in issue 1 to 8 January 2012 which were then presented with a qualitative descriptive analysis method. Four kinds and types of meaning contained in this research is the denotative meaning, ideational, spacious, and the figures are Pateda Mansoer theory. While the theory of lexical cohesion Sumarlam contained in this research include repetition, synonymy, and collocation. Keywords: Meaning, Lexical Cohesion melainkan juga harus dipertimbangkan dari segi PENDAHULUAN gramatikal atau kedudukannya dalam suatu kalimat. Makna adalah hubungan yang ada di antara Mansoer Pateda menyebutkan dalam bukunya unsur-unsur bahasa itu sendiri (terutama kata-kata). bahwa terdapat 29 jenis dan tipe makna, namun Lyons (1977: 204) menyebutkan bahwa mengkaji data yang terdapat dalam penelitian ini hanya atau memberikan makna suatu kata ialah mengandung empat jenis makna. Makna tersebut memahami kajian kata tersebut yang berkenaan diantaranya ialah (i) makna denotatif (denotative dengan hubungan-hubungan makna yang membuat meaning) yaitu makna kata atau kelompok kata kata tersebut berbeda dari kata-kata lain (dalam yang didasarkan atas hubungan lugas antara satuan Djajasudarma, 2009: 7). Arti yang dimaksud dalam bahasa dan wujud di luar bahasa yang diterapi hal ini menyangkut makna leksikal (makna kamus). satuan bahasa itu secara tepat. Sejalan dengan Dalam penerapannya, makna suatu kata tidak dapat pendapat Harimurti yang menyatakan bahwa dilihat hanya dari segi makna leksikal saja, makna denotatif adalah makna polos , atau makna apa adanya. Kemudian (ii) makna Ideasional
1
Makna dan Kohesi Leksikal Bahasa Iklan (ideational meaning) adalah makna yang muncul
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian
akibat penggunaan kata yang memiliki konsep
ini adalah bagaimanakah jenis makna dan kohesi
(Pateda, 1996:104), (iii) Makna kiasan (transfered
leksikal yang digunakan dalam iklan pada koran
meaning
Mainichi
atau
figurative
meaning)
menurut
Shinbun
edisi
2012.
bertujuan
untuk
Penelaahan
tidak sebenarnya (1982:103). Sedangkan (iv)
mengetahui dan mendeskripsikan makna dan
makna luas (extended meaning) merupakan makna
kohesi leksikal bahasa iklan dalam koran Mainichi
yang menunjukkan bahwa makna yang terkandung
Shinbun, khususnya pada edisi 1-8 Januari 2012.
pada
Penelitian serupa yang pernah dilakukan adalah
kata
lebih
luas
dari
yang
ini
Januari
Harimurti adalah pemakaian kata yang maknanya
sebuah
penelitian
1-8
“Analisis Makna dan Retorika Bahasa Iklan dalam
dipertimbangkan (Pateda, 1996:120). Berbeda halnya dengan kohesi yang merupakan
Majalah Shuukan Asahi” oleh Lidia Sari Ade Viga
salah satu aspek penting dalam sebuah wacana.
Siahaan (2007). Dalam penelitian tersebut dibahas
Kohesi atau kesatuan wacana pada dasarnya
tentang jenis makna dan retorika yang digunakan
mengacu pada bentuk secara struktural yang
dalam iklan pada majalah Shuukan Asahi. Jenis-
membentuk ikatan makna dalam kalimat. Istilah
jenis makna yang dikaji ialah berdasarkan teori dari
kohesi menurut Marahimin (1994: 17) dikenal
Abdul Chaer. Sedangkan teori yang digunakan
dengan unity yang diartikan sebagai „kesatuan‟,
pada penelitian ini adalah teori dari Mansoer
yaitu bersatunya semua bagian-bagian tulisan
Pateda. Perbedaan lainnya yaitu rumusan masalah
menjadi suatu kesatuan. Terdapat dua macam
kedua pada penelitian ini tidak membahas tentang
kohesi, yaitu kohesi gramatikal dan kohesi leksikal.
retorika bahasa iklan, melainkan jenis-jenis kohesi
Namun, kohesi yang digunakan dalam penelitian
leksikal.
ini adalah kohesi leksikal karena data penelitian ini
METODE Metode adalah cara yang teratur dan terpikir
dianalisis bukan berdasarkan struktur kalimatnya, melainkan
berdasarkan
kosakata
baik-baik untuk mencapai maksud; cara kerja yang
(leksem).
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
Sumarlam dalam bukunya menyatakan bahwa
kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditentukan
kohesi leksikal terdiri dari repetisi (pengulangan),
(Djajasudarma,
sinonimi (padan kata), dan kolokasi (sanding kata).
menggunakan
Repetisi adalah pengulangan satuan lingual (bunyi,
dengan
adalah sinonimi. Menurut Abdul Chaer, sinonimi
memberikan
pemaknaan
berdasarkan
(Subroto, 1992: 5-7).Penelitian kualitatif adalah
hal yang sama atau ungkapan yang maknanya ungkapan
pada
interpretasi peneliti. Sebagaiamana pendapat dari
dapat diartikan sebagai nama lain untuk benda atau
dengan
karena
berdasarkan konteks data yang melingkupinya
konteks yang sesuai. Kohesi leksikal yang kedua
sama
kualitatif
ini
berupa kata-kata berupa kalimat yang dianalisis
penting untuk memberi tekanan dalam sebuah
lebih
metode
Penelitian
dasarnya penelitian ini menyajikan data-data
suku kata, kata, atau bagian kalimat) yang dianggap
kurang
1993:1).
penelitian
lain.
yang
bersifat
deskriptif.
Peneliti
mencatat dengan teliti dan cermat data yang
Sedangkan kohesi leksikal yang terakhir adalah
berwujud
kolokasi atau sanding kata, yang merupakan
kata-kata,
kalimat-kalimat,
wacana,
gambar-gambar/foto, catatan harian, memorandum,
asosiasi tertentu dalam menggunakan pilihan kata
atau video-tipe. Dari data yang bersifat deskriptif
yang cenderung digunakan secara berdampingan
itu peneliti melakukan analisis data untuk membuat
(Sumarlam, 2004:10).
generalisasi
2
atau
kesimpulan
umum
yang
Makna dan Kohesi Leksikal Bahasa Iklan merupakan sistem atau kaidah yang bersifat
(Pateda, 1996: 104). Konsep kata yang dimaksud
mengatur atau gambaran dari orang-orang yang
disini adalah konsekuensi atau hal yang diharapkan
dijadikan subjek penelitian.
yang berlaku dalam sebuah kata. Contoh: ながい
Data dalam penelitian kualitatif berupa kata maupun
kalimat
yang
きん き ビ フ ィ ズ ス
menggambarkan
すえなが ;末長 い
;菌 .
けんこう
karakteristik atau perilaku suatu objek penelitian
ちょう
(Sunarto, 2001: 134). Sehingga data penulisan ini
;健康に大切なビフィズス菌は 腸 ま
berupa kata dan penggalan kalimat iklan yang
で長く生きて届いて働くことが大切です.
mengandung 4 jenis makna , yaitu: (1) makna
Bifidobacteria
denotatif, (2) makna ideasional, (3) makna luas, (4)
bifidobacteria sampai ke usus. Bifidobacteria
makna kiasan. Kemudian ditambah lagi dengan 3
penting untuk kesehatan yang bekerja mencapai
jenis kohesi leksikal, yaitu (a) repetisi, (b) sinonimi,
akhir panjang seumur hidup. (MS/2012.01.06.24)
dan (c) kolokasi. Penggunaan makna dan kohesi
Super bifina adalah salah satu merk suplemen hasil
leksikal bahasa iklan dalam koran Mainichi
fermentasi
Shinbun adalah sebagai berikut:
melindungi pencernaan.
A. Makna 1.
kesehatan
yang
seumur
berkhasiat
untuk
hidup
membantu
Suplemen
tersebut
menggunakan bifidobacteria untuk memaksimalkan
Makna denotatif (denotative meaning)
kinerjanya. Makna. Makna Bifidobacteria sendiri
Menurut Pateda, makna denotatif adalah makna
adalah salah satu jenis bakteri baik yang hidup di
kata atau kelompok kata yang didasarkan atas
usus
hubungan lugas antara satuan bahasa dan wujud
terkandungnya bifidobacteria pada produk tersebut,
diluar bahasa yang diterapi satuan bahasa itu secara
diharapkan konsumen menjadi lebih yakin bahwa
tepat. Contoh: 私たちは、もういちど、「幸せ」
Super bifina adalah suplemen yang dapat dipercaya
に つ いて 、考 えま した。 家 に 帰 れ ば 、 積水
khasiatnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
ハ ウ ス 。 Kami, telah mempertimbangkan sekali
istilah bifidobacteria pada kalimat iklan diatas
lagi tentang kebahagiaan kami. Pulang kerumah, ya
merupakan acuan digunakannya makna ideasional.
besar
3.
Sekisui House. (MS/2012.01.01.15).
manusia
dan
hewan.
Dengan
Makna Luas (extended meaning)
Makna denotatif yang dimaksud pada iklan diatas
Makna luas adalah makna yang menunjukkan
adalah 家に帰れば、積水
ハウス. Sebagaimana
bahwa makna yang terkandung pada sebuah kata
yang telah tertulis diatas, kalimat tersebut memiliki
lebih luas dari yang dipertimbangkan (Pateda,
arti “pulang kerumah, ya Sekisui House”. Kalimat
1996: 120). Jadi, untuk menentukan makna yang
tersebut sangat sederhana, namun cukup menarik
dimaksud, maka harus melihat konteks kalimat
perhatian pembaca. Karena maknanya sama sekali
terlebih dahulu. Contoh: 子供の力。活字の力。 にな
tidak diasosiasikan dengan hal ataupun faktor lain, 未来を
maka setiap orang yang membaca slogan tersebut
かれ
;担う彼 らに、いつか読んでもらい つづ
pasti akan memiliki pemikiran yang sama. Dengan
たい。そんな本を作り 続けています。
begitu, maka diharapkan Sekisui House dapat lebih Kehebatan anak-anak. Kehebatan huruf cetak.
dikenal dan diingat oleh pembaca. 2.
Menanggung masa depan mereka, saat ia mulai
Makna Ideasional (ideational meaning)
ingin membaca. Melanjutkan pembuatan buku
Makna ideasional adalah makna yang muncul
tersebut. (MS/2012.01.01.4)
akibat penggunaan kata yang memiliki konsep
3
Makna dan Kohesi Leksikal Bahasa Iklan Kehebatan ( 力 ) dalam gramatika bahasa Jepang
menerangkan bahwa Kao adalah produk yang
masuk
bermutu, dan terbuat dari bahan-bahan alami
kedalam
golongan
meishi
(nomina).
Berdasarkan pengulangan katanya, apabila dilihat
sehingga
digunakan
dari segi kohesi leksikal, maka kalimat pada iklan
keluarga.
untuk
seluruh
anggota
B. Kohesi Leksikal
diatas mengandung kaidah repetisi epistrofa yaitu
1.
pengulangan kata pada akhir baris atau akhir
Repetisi (Pengulangan)
kalimat secara berturut-turut. Pengulangan kata
Repetisi adalah pengulangan satuan lingual (bunyi,
tersebut
atau
suku kata, kata, atau bagian kalimat) yang dianggap
(budaya
penting untuk memberi tekanan dalam sebuah
bermaksud
mempertegas
untuk
bahwa
menekankan
kekuatan
teks
menbaca) memiliki dampak yang sangat baik,
konteks
terutama untuk perintisan masa depan anak-anak
Pengulangan ini dapat terjadi baik di awal, tengah,
sebagai generasi penerus.
maupun akhir kalimat.Contoh: このうまさが、ザ.
4.
Makna
yang
sesuai
(Sumarlam,
2004:
9).
Makna Kiasan (transfered meaning atau
プレミウム。ザ.プレミウム.マルッ.
figurative meaning)
Nikmatnya, the premium. The premium malts.
kiasan adalah pemakaian kata
yang
(MS/2012.01.01.13)
maknanya tidak sebenarnya (Harimurti, 1982: 103).
Penggunaan repetisi atau pengulangan kata ザ.プ
Makna kiasan tidak sesuai lagi dengan konsep yang
レミウム (The Premium) tersebut bertujuan untuk
terdapat dalam kata tersebut karena sudah bergeser
mempertegas bahwa Suntory merupakan produk
dari makna sebenarnya, namun apabila dipikir
minuman yang memiliki cita rasa malts kelas
secara mendalam, sebenarnya masih memiliki
premium (cita rasa istimewa). Pengulangan tersebut
kaitan dengan makna yang sebenarnya. Contoh: しぜん
ちょうわ
自然と
juga
ゆた
dimaksudkan
Suntory
;調和するこころ 豊 かな毎日を
diminati
untuk banyak
menyatakan
bahwa
kalangan
karena
kenikmatannya. めざして. ちょっとうれしいって、すごくしあ
2.
Sinonimi (Padan Kata)
わせ。Setiap hari menyuburkan hati yang berpadu
Menurut Abdul Chaer, sinonimi dapat diartikan
dengan
sebagai nama lain untuk benda atau hal yang sama
alam.
Sedikit
keceriaan,
menjadikan
kebahagiaan yang luar biasa. (MS/2012.01.01.22).
atau ungkapan yang maknanya kurang lebih sama
ちょうわ
dengan ungkapan lain (dalam Sumarlam, 2004: 10).
Kumpulan leksem
;調和 す る こ こ ろ
ちょうわ
しぜん
ゆた
pada kalimat iklan Kao diatas memiliki arti
Contoh: 自然 と
menyuburkan hati. Gabungan kedua kata tersebut
な毎日をめざして. ちょっとうれしいって、す
dianggap sebagai makna kiasan karena adanya kata
;調和するこころ 豊 か
ご く し あ わ せ 。 Setiap hari menyuburkan hati
“menyuburkan” yang seharusnya kata tersebut
yang berpadu dengan alam. Sedikit keceriaan,
dipadukan dengan dunia tumbuh-tumbuhan. Makna
menjadikan
yang sebenarnya dari kata subur adalah kondisi
kebahagiaan
yang
luar
biasa.
(MS/2012.01.01.22)
yang baik atau sehat. Sehingga apabila dipadukan,
Contoh diatas adalah potongan kalimat iklan
maka makna gabungan kata tersebut akan menjadi
produk Kao. Pada potongan kalimat tersebut
“perbaikan”, atau “menjaga kebahagiaan hati”.
terdapat 2 kata yang memiliki arti berbeda tipis.
Penggunaan kata kiasan pada kalimat iklan diatas
Yaitu kata keceriaan dan kebahagiaan. Pada
bertujuan untuk menggantikan makna lugas yang
4
Makna dan Kohesi Leksikal Bahasa Iklan umumnya, kata tersebut digunakan salah satu,
jenis makna denotatif. Hal tersebut terjadi
namun kalimat tersebut menggunakan keduanya
karena sebagian besar iklan dalam koran
secara berdampingan. Tujuannya tidak lain adalah
Mainichi Shinbun lebih menggunakan bahasa
untuk meyakinkan konsumen bahwa Kao adalah
yang lugas sehingga lebih menggambarkan
produk yang sangat aman digunakan.
perasaan dan sikap pengiklan. Tujuannya tidak lain adalah agar bahasa iklan tersebut lebih
3.
dapat dipahami oleh konsumen sehingga dapat
Kolokasi (Sanding Kata)
Kolokasi atau sanding kata adalah asosiasi tertentu
menarik perhatian.
dalam menggunakan pilihan kata yang cenderung
2. Kalimat bahasa iklan yang terdapat dalam
digunakan secara berdampingan (Sumarlam, 2004:
majalah Mainichi Shinbun dari segi kohesi
10). Asosiasi kata yang dimaksud adalah hubungan
leksikalnya, menggunakan 3 (tiga) jenis kohesi
tetap antara satu kata dengan kata yang lain dalam
leksikal, antara lain:
lingkungan yang sama. Contoh: つらい手指のあ
a.
Repetisi (pengulangan) sebanyak 6 data
b.
Sinonimi (padan kata) sebanyak 1 data
c.
Kolokasi
かんそうはだ れ、ザラーザラの
;乾燥肌にはや
っ ぱ り ク ラ チ ミ ン W ク リ ー ム 。 Gatal-gatal
(sanding
kata)
sebanyak
sebanyak 3 data
dijari, kulit terasa kasar?pastikan Kratimin W Krim.
Saran
(MS/2012.01.0522)
Makna adalah hal yang sangat mendasar dalam
Adanya kata jari dan kulit pada iklan diatas
sebuah bahasa. Tipe dan jenisnya pun sangat
dianggap memiliki suatu asosiasi atau hubungan.
beragam, sebagaimana yag disampaikan oleh
Hal itu dikarenakan jari tangan diselimuti oleh kulit.
Pateda Mansoer bahwa makna terdiri dari 29 jenis
Sehingga acuan kolokasi pada kalmat iklan diatas
dan tipe. Dari keragaman tersebut, maka fungsi,
adalah kata jari dan kulit yang memiliki hubungan
faktor dan penggunaannya pun berbeda-beda.
sangat dekat, serta berada dalam satu lingkungan
Demikian pula dengan kohesi leksikal yang terdiri
(tangan).
dari 3 kajian, yaitu repetisi, sinonimi, dan kolokasi
PENUTUP
(Sumarlam, 2003: 9). Tanpa adanya kohesi atau
Simpulan
kepaduan dalam suatu kalimat, maka sebuah
Penelitian ini membahas jenis makna dan kohesi
tuturan akan sulit untuk dipahami. Oleh karena itu,
leksikal apa yang digunakan bahasa iklan yang
keberadaan kohesi leksikal dalam suatu wacana
terdapat dalam majalah Mainichi Shinbun Edisi 1-8
dirasa sangat penting.
Januari 2012. Maka kesimpulan yang dapat diambil
Berdasarkan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
mengajukan implikasi atau saran yang bertujuan
1. Kalimat bahasa iklan yang terdapat dalam
untuk menambah pengetahuan tentang jenis makna
majalah Mainichi Shinbun, dari segi maknanya
dan kohesi leksikal khususnya dalam wacana
menggunakan 4 (empat) jenis makna, yaitu:
bahasa iklan baik media cetak maupun media
makna denotatif sebanyak 9 data, makna
elektronik. Adapun implikasi tersebut adalah:
ideasional sebanyak 5 data, makna kiasan
1. Pebelajar bahasa Jepang dapat mengetahui,
sebanyak 5 data, sedangkan makna luas
memahami, serta mengaplikasikan berbagai
sebanyak 1 data. Jenis makna yang paling
jenis makna dan kohesi leksikal dengan
banyak digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagaimana mestinya.
5
faktor
di
atas,
maka
peneliti
Makna dan Kohesi Leksikal Bahasa Iklan 2. Pebelajar bahasa Jepang mengetahui letak
Halliday, Hasan. 1978. Bahasa Kontek dan Teks. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
perbedaan tiap jenis makna dan kohesi leksikal yang digunakan. 3. Penelitian
ini
masih
memiliki
Hendy. 2009. Belajar Membuat Iklan Sukses. Yogyakarta: Graha ilmu.
banyak
keterbatasan, maka dari itu peneliti berharap
Keraf, Gorys. 2009. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi
agar penelitian ini dapat menjadi pemicu bagi calon peneliti lain untuk melakukan penelitian
Marahimin, Ismail. 1994. Menulis Secara Populer. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya
lanjutan.
Margono. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
4. Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian
yang
lebih
spesifik.
Hal
ini
Moeleong J Lexy. 1994. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
diharapkan agar hasil analisis penelitian dapat lebih terfokus pada jenis makna dan kohesi
Mulyana. 2005. Kajian Wacana: Teori, Metode dan Aplikasi Prinsip-Prinsip Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana
leksikal yang terdapat pada jenis wacana lain (bukan wacana bahasa iklan), baik dari media cetak maupun media elektronik.
Pateda, Mansoer. 1996. Semantik Leksikal. Jakarta: PT. Rineka Cipta DAFTAR PUSTAKA Aminuddin. 2011. Semantik Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Rani, Abdul, dkk. 2006. Analisis Wacana.: Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian.Malang: PT. Bayumedia Publishing Subroto, Edi. 1992. Pengantar Metode Penelitian. Surakarta: Univ. Press.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sumarlam, dkk. 2004. Analisis Wacana Iklan Lagu Puisi Cerpen Novel Drama. Bandung: Pakar Raya
Chaer, Abdul.1995. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sunarto. 2001. Metodologi Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial dan Pendidikan. Surabaya: Unesa University Press.
Djajasudarma, Fatimah. 2009. Semantik 2 Pemahaman ilmu Makna. Bandung: Refika Aditama
Suwandi, Sarwiji. 2008. Serba Linguistik Mengupas Pelbagai Praktik Berbahasa. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS
Effendy, Onong Uchjana. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya Geoffrey, Leech. 2003. Semantik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Tamsi, Ratna Kusuma. 2003. Praanggapan dan Implikasi Iklan Susu di Tabloid Nove Edisi Februari s.d Maret 2003. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: JBSI FBS UNESA
Guntur, Tarigan. 1987. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa
6