I L
-
F
DesainBusanaPesta Wanita EtnisTionghoa
t
"\' -t--+'
.',
t
(Studi Kasusdi Bandungl
DS 72O TESIE
Oleh : Lucky Lutvia 271 99 015
{fr'
tfi
ltttmriltil .
i
'.r,.
'
xtlutul
tlDtilc
PNOgRAIil
MAGISTER
FAKUL'TAS INSTITUT
.7
f
r
D3tAfil.. ., i*f]
gENI RUPA, DAN DESAIH PASSA EARJANA
TEKNOLOGI 2('0t
BANDUNG
T + e f { - 7 2 .L v T
DesainBusanaPesta Wanita Etnis Tionghoa (StudiKasusdi Bandung)
Tesisoleh: LuckyLutvia 27t990rs
Disetujuidandisahkanoleh:
tfa Prof.Drs. YusufAffendi
Tanggal Pembimbing I
PembimbingII
KetuaUnit Implementasi , ; -
I .....:.l 2001
ISI Halamnn Daftar Tabel
Abstrak Abstract Prakata PENDAHTJLUAN BAB I 1.1 Latar Belakang t.2 RumusanPenelitian 1.3 BatasanPenelitian t.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5 1.5.1
{ P
a
Metode Penelitian SasaranPenelitian
1.5.2 MetodePengumpulan Data 1.5.3 MetodeAnalisisData SistematikaPenulisan 1.5 Kerangka Penelitian 1.7 BAB TI DESAIN BUSANA Teori Busana 2.1 2 . 1 . 1 FungsiBusana Modesr!((esopanan) 2.l.l.l 2.1.1.2 Immodesty 2.1.1.3 Proteksi 2.1.1.4 Dekorasi 2.1.2 BusanaSebasaiIdentitas 2.1.2.1 Nilai-nilai yang TerkandungdalamBusana 2.1,.2.2 Busanadan GayaHidup 2 . t . 3 EstetikaBusa a. Garis b. Bentuk c. Tekstur d. Warna 2.2 BusanaBarat 2 . 2 . 1 Bentuk DasarBusana '))) JenisBusana Wanita 2.3 BusanaCina 2 .4 PensertianBusanaPestaPerkawinan PengertianPestaPerkawinanEtnis Tionghoa 2.5 2 . 5 . 1 PelaksanaanPestaPerkawinan 2 . 5 . 2 BusanaPengantin
lv v
vi vii 1 I
I 5
'7
8 9 9 t1 l,) LL
13 15 t5 t7 tl
l8 l8 19 19 20 20 22 22 23 23 LJ
25 25 27 27 28 29 30 n 1 -:' I
I
BAB III
BUSANA PESTA PERKAWINAN WANITA ETNIS TIONGHOA J.l
',
a a J.L
Wanita Etnis Tionp;hoa PaparanTemuan LapanganBusanaPesta Wanita Etnis Tionghoa
3.2.1 ModelBusana 3.2.2 Bahan 3.2.3 Motif 3.2.4 Wama BAB IV AAIALI$S DESATNBUSANA PESTA PERKAWINAF{ WANITA ETNIS TIONGHOA 4.1 Pembahasan Berdasarkan AspekDesain 4.1.1 Model 4.1.2 Bahan 4.1.3 Warna 4.1..4 Motif KomparasiBusanaPestaWanitaEtris 4 .2 4.3
t
Tionghoa denganBtsana Barat PemaknaanBusana PestaPcrkawinan Wanita Etnis Tionghoa PemaknaanAspek Model PemaknaanAspek Bahan PemaknaanAspek Wama PemaknaanAspek Motif
4.3.1 4.3.2 4 .3 .3 4 .3 .4 BAB V KESIMPI]L.A,NDAN SARAN 5.1 FaktorDesain 5.2 FaktorSosioiogis 5 .3 FaktorPsikologis FaktorPerlambansan 5 -4 Kepustakaan Daftar Lampiran Lampiran Glosarium
37 32 35 35 45 50 55 59 59 60 70 79 86 93
r02 r02 103 103 104 105 106 108 109 109 lli 115 116 150
iii
I I
Daftar Tabel Halaman
TabelIII.I TabelIIL2 TabelIII.3 TabelIIL4 TabelIII 5
Model BusanaPestaWanita Etnis Tionghoa JenisBahan
TabelIII.6
Jenis Warna Qebih dari satu wama) Busana Pesta
TabelIV.1
WanitaEtnis Tionghoa Analisis Model BusanaPestadenganUraian Kajian Prinsip-prinsipDesain
TabelIV.2 TabelIV.3 TabelIV.4 TabelIV.5 TabelIV.6
JenisBahanBusanaPestaWanitaEfrrisTionghoa JenisMotif BusanaPestaWanitaEtrrisTionghoa JenisWarna(satuwama)BusanaPestaWanitB Etnis Tionghoa
Analisis Bahan untr:k BusanaPesta
AnalisisWamaBusanaPesta Analisis Wama Busana (ebih dasri satu warna) Analisis Motif pada Busana Komparasi Model Antara Busana Pesta Wanita Etnis Tionghoa denganBusanaBarat
39
47 49 53 58 59 64 t3 82 85 89 95
{A i a
I
lv
Abstract The existence of the Indonesian Chinese in Bandtmg hos come a long way back itt history where culturally it continously experiencesa unique blending of its root and local culture. The blending of these caltures which serves as a background to how they think and live has resulted in a spesific tendency of their taste of style- In the case of the Indonesian Chinese womsn tasteforfashion, it shows that generally there is a similar great preferance for gliter in both their choice of material and ornaments. This tendency can be strongly seen in their choice of party gowns. The outcome of a field resemch is that Indonesian Chinese womcrntastefor fashion is hewily Western oriented. For wedding parties for example, they prefer one piece gou,ns, particularly Iong or Jloor length gowt?s, v,ith either open neck or strapless, hailer or backless style. Gliter ffict is almost alwaysfound either in their choice of material such as satin, silk, organdy; or in their ornoments which consist of sequins,gems, sewn or applicated.
I
Having analysed all the data on their design aspects using qualitative research method, the writer has come to the conclusiort thot ChineseIndonesian womonpre.fer Westernstyle gowns as an implication of modern lfe style. The West is considered as developed and super power countries which symbolizes modernity and reflects metropolitan lfe style. Their choicefor gowns which show most of their"shoulders, neck and back indicates their great confidence in their skin appearelce. trfore over, thefact that their religion, Budha, Christian or Catholic do not specifcally demand certain style of clothing, gives them more freedom to express their sense of style. Their preferance for gliter, either consiously or unconsiously,indicates tlrcir desire to show tlrcir glamour, wealth and success.
Abstrak Keberadaan masyarakat etnis Tionghoa di Bandung telah melalui sejarah yang panjang, dimana dari sisi budaya masyarakaturyamengalami perpaduan yang turik antara budaya leluhumya denganbudaya setempat.Namun dernikian proses asimilasi berjalan dengan baik. Salah satu percampuranantara kebudayaanetnik Cina sebagai faktor yang melatar belakangi cara berfikh dan cara mereka manjaiankan hidup, dengan pengadaptasian budaya setempat, menghasilkan sebuahkecenderunganyang sangat spesifik dalam persoalanseleraatau cita rasa.Menyebut salah satunyaadalah dalam hal selera wanita etnis Tionghoa memilih busana, seolah-olah mempunyai kecendenrnganyang sama, yaitu menyenangi busana yang mempunyai unsur kilau, baik dari segi bahan maupun unsur hiasnya. Kecenderungan ini terutama sekali terlihat pada busana pesta. Berdasarkan hasil tinjauan di lapangan, orientasi berbusana wanita etnis Tionghoa mengacu kepada busana dari Barat. Ketika menghadiri pesta perkawinan, busana dengan model gaurn terusan (one piece) denganpanjang menyentuh lantai (floor length), banyak di pilih. Potongan gaun dengan garis leher strapless, kamisol atau halter yang memperlihatkan bahu, pundak dan bagian punggung merupakan busana yang banyak ditemui dikenakan oleh wanita etnis Ticnghoa. Efek kilau hampir selalu menghiasi busana pesta mereka, baik dari bahan seperti satin, lame, sutra maupun organdi atauptm dari teknik omamennya yang berftngsi sebagai penghias busana. Teknik oranamen yang diterapkan adalah aplikasi jahit atau menempelkan elemen-elemen hias seperti payet, mute dan batu-bahran. {\
Berdasarkan data yang ditemui dan analisis yang dikaji dari aspek-aspekdesain, denganmetode penelitian kualitatie akhirnya muncul kesimpulan bahwa, wanita etnis Tionghoa memilih busana bergaya Barat. Hal ini sebagai sebuah implikasi dari kehidupan yang modern. Barat dianggap sebagainegarayang maju dan berkriasadan Barat dianggap sebagai lambang dari kemodenun dan merupakan cerminan dai, gaya hidup yang metropolis. Pilihan mereka terhadap model busana yang banyak memperliha&an bagian iengan, bahu, pundak dan punggung merupakan faktor fisikologis pada kebanyakan wanita etnis Tionghoa, dimana mereka menyadari bahwa mereka mempunyai t-ulit yang putih, terang dan bersih sehingga kepercayaan diri mereka tinggi untuk mengenakanbusana dengan model tersebut.Di.sampingitu puia faktor religi yang dianut @udha, Kristen dan Katolik) yang tidak begitu ketat dalam masalah berbusana.Pilihan busanadenganunsur kilap yang banyak menghiasi busana, secara sadar ataupun tidak, merupakan indikasi dari keinginan untuk memperlihatkankemewahan,kemakmu.randan keberhasilanpemakainya.
vl
Prakata
.
Dengan mengucap puji syul,ur kepada Allah SWl', yang telah melimpahtrian rahmat-Nya hingga tesis yang berjudul "Desain Busana Pesta Wanita Etni.s Tionghoa (studi kasus di Bandung)", akhimya dapat diselesaikan. Dorongan dan bantuan dari pihak keluarga dan teman yang dengan tulus dan tanpa pamrih telah membantupenulis mulai dari pengumpulandata hingga selesainyapenelitian ini, baik secaramoril maupun materil. Ucapan terima kasih penulis sampaikan pada : -
Bapak Prof.Drs.Yusuf Affendi selaku pembimbing I, yang telah memberikan bimbingan dan berbagaimasukannya,
-
Bapak Drs. Jacob Soemardjo selaku pembimbing II, yang membimbing dan meminj amkan berbagai pustaka;
-
Bapak Prof. Dr.Tjetjep Rohendi Rohidi MA sebagai konsultan, yang telah memberikan arahansertamasukan;
-
Bapak Drs.Yanyan Sunarya M.Sn. selaku reader, yang telah membantu penulis menyempurnakantesis ini;
-
Ibunda dan anak-anaklnr tercinta, Sissy danTisya, serta suamiku Drs. Dicky Ruslansyah;
-
Dr. Popon S, atas segalamasukannya;
-
Drs. Herman Jusuf M.Pd" ataspinjaman berbagaireferensinya;
-
Teman-teman peserta program magister Seni Rupa dan Desain ITB, atas dorongan, bantuan dan dukungannya;
-
Para informan : Tante Sin M Apin, Iieng, Mia, Nonon, Ling Ling, Ibu dr.Yudi, Bapak Tjtrn Wie dll yang tidak dapat penulis sebutkansatu persatu.
SemogaAllah SWT membalassegalakebaikan,amal dan ibadahnya.Amin.
Bandung.Desember200I,
t Penr-rlis