Lima Mahasiswa UNAIR Lolos ONMIPA Tingkat Nasional UNAIR NEWS – Mengulang kepesertaan tahun lalu, Universitas Airlangga kembali ambil bagian dalam Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (ONMIPA) 2017, yang diselenggarakan oleh Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemristekdikti, di Semarang, 15-17 Mei 2017. Kali ini UNAIR mengirim lima orang mahasiswanya yaitu dua mahasiswa FK: Ahmad maulana Ifan Abas dan Nando Reza Pratama, serta tiga mahasiswa FST yaitu Ari Sofi Yanti, Beni Hamdani, dan Hasan Mubarok. Kelima mahasiswa itu merupakan yang berhasil lolos seleksi tingkat pertama di UNAIR, serta lolos seleksi tahap kedua di tingkat wilayah pada 22-23 Maret lalu. Jawa Timur masuk ke dalam wilayah 11 dari 17 wilayah yang ditentukan oleh Direktorat Kemahasiswaan Ditjen Belmawa, Kemenristekdikti. Dari 17 wilayah se-Indonesia itu lolos 256 orang yang lolos ke ONMIPA tingkat nasional. Mereka akan beradu di empat bidang MIPA, yaitu matematika, fisika, kimia, dan biologi. Sehingga masing-masing bidang terdapat 64 mahasiswa. Dalam pelepasan duta ONMIPA UNAIR, Rabu (10/5) kemarin, Direktur Kemahasiswaan Dr. M. Hadi Shubhan, SH, MH., CN., berharap dari kelima mahasiswa itu dapat mengulang prestasi tahun lalu, yaitu dari tujuh mahasiswa, UNAIR berhasil meraih dua medali perak. Diharapkan dari kombinasi antara mahasiswa FK dan FST bisa muwujudkan harapan tersebut. ”Kompetisi seperti ini sangat penting sebagai sarana kita untuk mengkualitaskan diri, serta meraih prestasi sebagai keniscayaan karena banyak prestasi yang dibebankan negara kepada UNAIR. Kita berusaha dan berdoa semoga bisa berhasil
dengan baik,” kata Dr. M. Hadi Shubhan. Secara pribadi mahasiswa, dengan meraih prestasi melalui olimpiade seperti ini, baik level nasional dan apalagi tingkat internasional, maka akan menunjang prestasinya kelak ketika sudah lulus sebagai wisudawan berprestasi. Tim UNAIR dengan beberapa dosen pembimbingnya akan berangkat menuju Kota Semarang pada Minggu (14/5) pagi menggunakan kereta api. (*) Penulis: Bambang Bes
Kunjungi UNAIR, Dubes Pakistan Bahas Kerjasama dan Beri Kuliah Umum UNAIR NEWS – Universitas Airlangga terus memperluas dan mempererat kerjasama dengan perguruan tinggi di luar negeri. Salah satu negara yang berpotensi untuk membangun kolaborasi dengan UNAIR adalah Pakistan. Hal itu ditandai dengan adanya kunjungan dari Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Muhammad Aqil Nadeem. Kedatangan Dubes Pakistan untuk RI disambut oleh Rektor Prof. Mochammad Nasih beserta jajaran pimpinan universitas dan delegasi fakultas-fakultas. Dalam pertemuan yang dilangsungkan di Ruang Sidang Pleno, Rabu (10/5), kedua pihak membahas tentang potensi kolaborasi akademik antara perguruan tinggiperguruan tinggi di Pakistan dengan UNAIR. Menurut Nadeem, UNAIR merupakan salah satu universitas terbesar yang memiliki pengetahuan baik seputar kerjasama internasional. Hal penting lainnya yang diapresiasi oleh
Nadeem adalah kemampuan mahasiswa UNAIR dalam menyampaikan pertanyaan-pertanyaan seputar politik, hubungan internasional, dan pendidikan. “Saya sangat merasa senang karena Universitas Airlangga merupakan universitas yang besar di kota yang indah dan memiliki pengetahuan yang memadai tentang kerjasama internasional. Selain itu, yang membuat saya bangga adalah mahasiswa di sini sangat brilian berdasarkan pertanyaanpertanyaan yang mereka ajukan dalam diskusi,” tutur Nadeem. Dalam pertemuan tersebut, para delegasi dari fakultas membicarakan sejumlah poin penting seperti kolaborasi penelitian dan publikasi, dan pertukaran mahasiswa maupun staf pengajar. Wakil Dekan III Fakultas Farmasi Dewi Melani Heriyadi, dan Wakil Dekan III Fakultas Kesehatan Masyarakat Ira Nurmala mengatakan bahwa mereka ingin melakukan kolaborasi penelitian dan publikasi artikel penelitian di jurnal yang diterbitkan universitas di Pakistan. Menanggapi hal tersebut, Nadeem mengaku akan berkomunikasi dengan pihak-pihak perguruan tinggi di negaranya. “Kami akan berdiskusi karena kami mencari mitra-mitra yang tepat untuk membangun kolaborasi antar universitas di Indonesia dan Pakistan,” imbuh Nadeem. Dari pertemuan para delegasi UNAIR dan Pakistan, sivitas akademika Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik memiliki prospek untuk menjalin kerjasama dengan universitas di Pakistan yakni International Islamic University dan Bahria Islamic University. Bentuk kerjasama tersebut adalah pertukaran staf pengajar dan penelitian bersama. Wakil Dekan III FISIP Prof. Myrtati Dyah Artaria mengatakan pihaknya akan menawarkan kepada para dosen FISIP untuk meneliti tentang sosiologi gender. “Kami sudah dihubungi oleh pihak universitas di Islamabad terkait hal ini. Kami tinggal menawarkan kepada mereka (para pengajar studi gender) terkait
penawaran ini,” terang Myrta. Sebelum mengadakan pertemuan dengan para pimpinan universitas, Dubes Pakistan untuk Indonesia didapuk untuk memberikan kuliah umum di FISIP bertajuk “Pakistan and Indonesia Relations: Away Forward”. Dalam paparannya, Nadeem mengatakan bahwa Indonesia dan Pakistan memiliki sejarah diplomatik yang panjang. “Nama Soekarno sangat tenar di sana. Jika Anda pergi ke Pakistan, bertanyalah dan setiap orang akan tahu tentang Indonesia ataupun Soekarno. Karena negara kita memiliki hubungan yang baik,” terang Dubes Pakistan. Di hadapan para mahasiswa, Nadeem menghendaki agar mereka menuntut ilmu sebaik-baiknya dan mengisi masa depan negara bangsa dengan meneruskan proses politik yang demokratis. “Salah satu hal yang saya pelajari dari Indonesia adalah transisi dari pemerintahan otoritarian menuju demokratis. Indonesia saat ini begitu progresif, liberal, dan toleran. Penting bagi mahasiswa seperti kalian untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi demi keberlangsungan proses politik yang demokratis,” pungkasnya. Penulis: Defrina Sukma S
Czech University Gandeng UNAIR Guna Kembangkan Potensi Institusi UNAIR NEWS – Beragam keunggulan yang dimiliki Universitas Airlangga di berbagai bidang menjadi magnet bagi beberapa kampus di dunia. Salah satunya Czech University of Life
Sciences Prague. Rabu (10/5), UNAIR menerima kunjungan dari Prof. David Herak, Ph.D., selaku Wakil Dekan bidang kerja sama internasional Faculty of Engineering Czech University of Life Sciences Prague. Dalam kunjungan tersebut, David menyatakan bahwa UNAIR dan Czech University merupakan kampus besar yang memiliki kesamaan potensi untuk saling dikembangkan melalui kerja sama. Beberapa fakultas yang ada di Czech University yaitu pertanian, teknik, ekonomi, teknologi, dan lingkungan. “Kami punya banyak potensi yang bisa dikerjasamakan dengan UNAIR. Secara konsisten kami juga mengirim mahasiswa untuk studi di Indonesia,” papar David yang juga mengatakan bahwa Czech University tergabung dalam program Erasmus Mundus. Bertempat di Ruang Sidang A, Gedung Rektorat UNAIR, kunjungan tersebut disambut langsung oleh Wakil Rektor III UNAIR Prof. Mochammad Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D. Dalam paparannya, Prof. Amin menyampaikan bahwa UNAIR selalu membuka diri dengan kampus lain untuk terus melakukan kerja sama dalam berbagai bidang. “Kampus kami selalu melakukan kerja sama di bidang riset, pertukaran pelajar dan staf,” terangnya. Menanggapi pernyataan David, guru besar Fakultas Perikanan dan Kelautan tersebut juga mengaskan bahwa meski UNAIR tidak memilki fakultas teknik, tapi pendidikan teknik juga ada di UNAIR. Prof Amin juga menegaskan bahwa UNAIR juga termasuk salah satu kampus yang tergabung dalam Erasmus mundus. “Kami memiliki Prodi Teknobiomedik yang juga menerapkan studi tentang teknik kesehatan,” tegas Amin. Hadir dalam kunjungan tersebut perwakilan dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST) dan Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) UNAIR. Mengingat, kunjungan kali ini lebih menekankan pola kerja sama yang berkaitan dengan beberapa fakultas yang ada di
lingkungan UNAIR. (*) Penulis : Nuri Hermawan Editor
: Binti Q. Masruroh
Pemkab Nganjuk Lanjutkan Kerjasama dengan UNAIR UNAIR NEWS – Bupati Nganjuk Drs. H. Taufiqurrahman bersama jajaran pimpinan berkunjung ke Universitas Airlangga pada Rabu (10/5). Kunjungan mereka dalam rangka mempererat hubungan serta melanjutkan kerjasama antara keduanya. Rombongan diterima langsung oleh Rektor UNAIR Prof Nasih, di ruang rektor, Kantor Manajemen, Kampus C UNAIR. Sebelumnya, telah terjalin kerjasama antara UNAIR dan Pemerintah Kabupaten Nganjuk dalam rangka pengiriman mahasiswa untuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Masyarakat (KKN-BBM). Melaui silaturahim ini, Taufiq berharap dapat terjalin kerjasama, utamanya dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. “Pertama, kami mempererat silaturahim serta kerjasama yang telah terjalin. Sebab dua kali dalam setahun, UNAIR selalu mengirimkan mahasiswanya untuk melakukan KKN di Nganjuk,” ujar Taufiq dijumpai UNAIR NEWS selepas pertemuan dengan Rektor UNAIR. Dalam bidang ekonomi, Taufiq berharap ada pendampingan penyusunan APBD Pemkab Nganjuk. Pendampingan dilakukan oleh dosen ahli dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, utamanya bidang ilmu akuntansi yang kompeten di bidangnya.
Sedangkan dalam bidang kesehatan, ia berharap bisa melakukan konsultasi terkait kebutuhan tenaga kesehatan spesialis untuk rumah sakit yang ada di Nganjuk. Dengan ini Taufiq berharap, kerjasama dengan UNAIR dapat meningkatkan pelayanan yang diberikan Pemkab Nganjuk untuk masyarakat setempat. “Perpanjangan MoU ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kami untuk masyarakat dalam hal pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi. Selain itu, dengan KKN, kami bisa mendapatkan suara langsung dari masyarakat melalui mahasiswa UNAIR yang melakukan KKN di Nganjuk,” tambahnya. Penulis: Binti Quryatul M Editor: Nuri Hermawan
Mahasiswa Universitas Teknologi Petronas Malaysia Belajar Ekonomi di UNAIR UNAIR NEWS – Universitas Teknologi Petronas Malaysia bekerjasama dengan Universitas Airlangga dalam rangka meningkatkan wawasan mahasiswa seputar entrepreneur dan pengelolaan lembaga keuangan Baitul Maal wat Tamwil (BMT). Sebanyak 20 mahasiswa dan tiga dosen dari UTP Malaysia datang ke UNAIR pada Rabu (10/5). Selama sepuluh hari ke depan, mereka akan menjalani serangkaian kegiatan meliputi kuliah kewirausahaan dari dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR, studi tour, keliling pusat Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Madura, Gresik, dan Surabaya. Mereka ingin mendapatkan pengalaman bagaimana
pengelolaan UKM di Surabaya dan sekitarnya. Selama berada di Surabaya, mereka akan didampingi oleh dosen dan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR. Sehingga, selain belajar ekonomi, mereka sekaligus belajar tentang kultur dan budaya masyarakat di Surabaya. Dr Mohammad Pisol bin Mohd selaku Wakil Ketua Departemen Pascasarjana UTP Malaysia mengatakan, aktivitas mahasiswa UTP dengan UNAIR diharapkan dapat membawa pengalaman baru bagi keduanya. Selain mendapat ilmu, selama di Surabaya, mahasiswa UTP dapat bertukar pengalaman budaya yang bisa jadi sangat penting bagi mereka ketika kembali nanti. Selain itu, program ini juga menyediakan bentuk promosi dan marketing kepada pengusaha dan karyawan di BMT muda, menggali informasi bagaimana cara promosi yang dibuat oleh pemuda BMT muda di Surabaya. Usai kerjasama ini, Pisol berharap ada kerjasama-kerjasama lain yang bisa dijalin. Seperti kolaborasi penelitian dan topik-topik tertentu untuk menyelenggarakan koferensi. “Kita juga berkeinginan kerja sama akademik yang koperhensif dan luas. Kerja sama riset dan jurnal, seminar, dan juga konferensi untuk melakukan sesuatu yang signifikan dalam dunia akademik,” terang Pisol. “Saling bertukar pengetahun tentang ekonomi antar kedua negara, berbagi pengetahuan tentang menghadapi globalisasi. Kami sama-sama belajar tentang karakter kedua negara,” ujar Aulia, mahasiswa FEB UNAIR. Aulia menambahkan, kedatangan mahasiswa UTP ke Surabaya, khususnya UNAIR, dapat berbagi ilmu tentang tentang teknologi kebaruan yang digunakan untuk mengembangkan ekonomi masyarakat yang bergerak di bidang UKM. (*) Penulis : Binti Q. Masruroh
Editor
: Nuri Hermawan
UNAIR Berikan Beasiswa Kepada 210 Pelajar Sekolah Dasar UNAIR NEWS – Sebagai bentuk pengabdian masyarakat, Universitas Airlangga melalui Direktorat Kemahasiswaan menyerahkan beasiswa kepada sebelas sekolah di kawasan Kecamatan Mulyorejo. Beasiswa diserahkan langsung oleh Direktur Kemahasiswaan Dr. M. Hadi Shubhan di Ruang Sidang A, Kantor Manajemen Kampus C UNAIR, Selasa (9/5). Acara penyerahan beasiswa tersebut dihadiri oleh Kepala Unit Penyelenggara Teknis Daerah Surabaya II dan kepala sekolah dasar penerima bantuan. Beasiswa ini rutin diberikan tiap tahun oleh UNAIR kepada para siswa sekolah dasar di wilayah Kampus C UNAIR Mulyorejo. Hadi mengatakan, beasiswa ini nantinya diberikan kepada siswa sekolah dasar yang kurang mampu secara finansial, namun memiliki prestasi di bidang akademik. “Hal ini menjadi kewajiban kita secara moral, sebagai bentuk dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, karena lembaga pendidikan termasuk UNAIR merupakan milik masyarakat Indonesia,” ujar Hadi. Hadi juga menambahkan, beasiswa untuk siswa sekolah dasar ini merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan menjaga hubungan baik dengan lingkungan sekitar kampus. “Mudah-mudahan kita saling menjaga hubungan baik ini, seberapa pun besarnya yang kami berikan semoga bermanfaat,” ungkapnya.
Sementara itu ucapan terimakasih disampaikan oleh perwakilan kepala sekolah dan juga Kepala UPTD. “Kami ucapkan terimakasih atas apa yang selama ini diberikan oleh UNAIR dan semoga pemberian ini bermanfaat untuk masa depan penerus pemimpin bangsa,” ungkap Drs. Mat Sudjak Koordinator Kepala Sekolah UPTD Surabaya II. Senada dengan Sudjak, para kepala sekolah lainnya juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada UNAIR atas bantuan beasiswa senilai total Rp 84 juta. “Tidak banyak yang bisa kami sampaikan. Pastinya ucapan terimakasih kepada UNAIR. Semoga UNAIR tetap jaya,” sambung Drs. Suwanu, M.Si selaku Kepala UPTD BPS Surabaya II. Suwanu menambahkan bahwa setiap siswa yang memperoleh beasiswa UNAIR telah diseleksi oleh Unit Penyelenggara Teknis Daerah (UPTD) Surabaya II. “Siswa-siswa penerima beasiswa ini dari kalangan kurang mampu namun memiliki prestasi,” tandasnya. Penulis: Akhmad Janni Editor: Defrina Sukma S
Inilah Dampak Positif Sinergi BUMN UNAIR NEWS – Business Week Universitas Airlangga 2017 adalah ajang kompetisi yang diadakan oleh Badan Semi Otonom (BSO) Forum Studi Bisnis (FSB) Fakultas Hukum. Serangkaian acara telah disiapkan oleh panitia guna mensukseskan acara Business Week tahun ini. Salah satunya adalah mengadakan seminar nasional dengan menggandeng Komisi
Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan salah satu Dosen FH UNAIR yang berkompeten di bidang hukum perdata. Seminar yang diadakan pada Kamis (4/5) ini membahas tema “Meningkatkan Integritas KPPU Demi Terciptanya Persaingan Usaha yang Sehat dan Berkompeten”. Pesertanya berasal dari partisipan lomba Business Week, mahasiswa Fakultas Hukum UNAIR, serta kalangan umum. Pemaparan pertama disampaikan oleh Dr. Sukarmi, anggota KPPU. Sukarmi menjelaskan mengenai peran KPPU dalam persaingan usaha yang meliputi tugas dan wewenang KPPU, pendekatan struktur pasar, bentuk-bentuk kegiatan yang dilarang, kartel, serta sinergi BUMN dan persaingan usaha. “Kartel merupakan kejahatan yang luar biasa. Karena dampak kartel akan seketika dirasakan. Misalnya melonjaknya harga bawang putih. Ketika bawang putih harganya naik, maka pembeli akan merasakan akibat dari kenaikan tersebut. Pelaku usaha dilarang menguasai penerimaan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan atau jasa,” ungkap Sukarmi. Materi selanjutnya dijelaskan oleh dosen pengampu Hukum Persaingan Usaha, Ria Setyawati, LL.M. Ria memaparkan peran hukum dalam mengatur persaingan usaha di Indonesia yang meliputi sinergi BUMN dan pegaruhnya dalam persaingan usaha di Indonesia. “Dampak sinergi BUMN terhadap persaingan usaha adalah terjadinya pemusatan kekuatan pasar, berubahnya struktur pasar, potemsi terjadinya monopoli, potensi adanya barrier to entry bagi pelaku usaha pesaing, dan potensi peniadaan persaingan,” tutur Ria. Ria mengatakan, ada pula dampak positif sinergi BUMN yakni efisiensi, kontrol dari pemerintah, serta peningkatan APBN dari sektor pajak maupun non pajak. Seminar yang dimoderatori oleh Kukuh Leksono, LL.M ini
mendapat respon positif dari para peserta. Hal itu dapat dilihat dari antusias peserta yang sering mengajukan pertanyaan dan berdiskusi dengan para pemateri. Penulis: Pradita Desyanti Editor: Defrina Sukma S
Pendidikan Vokasional Sama dengan Politeknik
Tak
UNAIR NEWS – Fakultas Vokasi Universitas Airlangga mendapat kunjungan tamu dari Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI Jakarta, Jumat (5/5). Delegasi STIAMI membawa lima personel yaitu Direktur Program Vokasi, Direktur Kampus, Koordinator Program Studi D-3 Perpajakan dan staf pengajar di program studi D-3 Perpajakan. Rombongan diterima oleh jajaran manajemen Fakultas Vokasi Universitas Airlangga yang dipimpin oleh Wakil Dekan I Prof. Retna Apsari. Pemimpin bidang akademik dan kemahasiswaan tersebut berbagi suka duka proses membangun Vokasi UNAIR sampai saat ini. “Dukungan pemerintah terkait program vokasi masih kurang dan banyak anggapan vokasi adalah politeknik. Padahal, dua hal tersebut sebenarnya berbeda,” tutur Retna. Guru Besar bidang Bioptika tersebut juga mengajak program Vokasi Institut STIAMI untuk bergabung dalam Forum Perguruan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI) agar dapat berbagi semangat kevokasian bersama. Menurut pimpinan delegasi STIAMI, Ardiansyah, sudah saatnya
pendidikan vokasional lebih banyak mendapatkan tempat di hati para pelajar. Ia menjadikan kurangnya perhatian masyarakat terhadap pendidikan vokasional itu menjadi tantangan ke depan. “Program Vokasi merupakan hal baru bagi masyarakat sehingga banyak tantangan yang harus diselesaikan untuk mempopulerkannya terutama kepada masyarakat luas,” ujar Ardiansyah. Acara yang berlangsung hampir tiga jam dilakukan di ruang rapat pimpinan Fakultas Vokasi UNAIR. Harapan dari kegiatan tersebut dapat berbagi semangat kevokasian sehingga vokasi dapat semakin dikenal secara luas oleh masyarakat umumnya. Penulis: Okta Hardiansyah (Humas Vokasi) Editor: Defrina Sukma S