LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 ( Dengan angka perbandingan untuk enam bulan yang berakhir Pada tanggal 30 Juni 2009 )
MODERNLAND PT MODERNLAND REALITY Tbk. Hall Ruko Blok – R Jl. Hartono Raya Kota Modern Tanggerang 15117 Telp. (021) 5528508 ( Hunting )
Fax. (021) 5528507
Homepage : www.modernland.co.id E-Mail :
[email protected]
PT MODERNLAND REALTY Tbk. NERACA 30 JUNI 2010 DAN 2009
30 Juni 2010
Ca tatan
30 Juni 2009
ASET Rp Kas dan bank Dana yang dibatasi penggunannya, setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar Rp 5.310.288.690 Piutang Usaha Pihak ketiga – setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.978.288.378 pada 30 Juni 2010 dan sebesar Rp 2.071.006.116 pada 30 Juni 2009 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 375.320.168 pada 30 Juni 2010 dan sebesar Rp 230.758.472 pada 30 juni 2009
Rp
15.046.880.569
2c, 3
14.797.710.945
4.753.000.000
2c, 4
6.529.367.997
2d
158.075.475.383
5
85.831.991.359
67.053.062.459
5
217.206.509.917
Piutang Lain–lain
13.037.943.717
Biaya dibayar dimuka
16.254.646.472
2l
14.224.028.341
Persediaan
202.488.994.555
2f, 6
238.759.173.547
Tanah untuk pengembangan
623.032.795.844
2g, 7
635.817.979.559
Investasi dan uang muka pada perusahaan asosiasi
425.469.610.327
2h, 8
378.934.189.979
88.769.335.564
2j, 10
93.841.561.790
119.832.311.956
7
95.991.346.532
1.109.622.201
2o
1.109.622.201
Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 82.472.137.260 pada 30 Juni 2010 dan sebesar Rp 77.322.001.563 pada 30 Juni 2009
Uang muka pembelian tanah Aset pajak tangguhan – Bersih Aset lain – lain JUMLAH ASET
1
11.300.782.636
16.505.824.348
21.260.600.513
1.751.429.503.395
1.815.604.865.316
PT MODERNLAND REALTY Tbk. NERACA 30 JUNI 2010 DAN 2009
30 Juni 2010
Ca tatan
Rp
30 Juni 2009 Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Hutang bank Hutang Usaha - Pihak ketiga
177.548.294.453
11
194.150.864.920
32.524.249.199
12
36.422.937.954
Hutang Lain - lain
13
Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
26.801.205.772 65.237.795.815
15.780.337.441 65.237.795.815
Uang muka pelanggan Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
55.646.942.226 64.312.866.266
Biaya masih harus dibayar
26.770.602.833
15
37.619.388.670
Kewajiban imbalan kerja
18.105.355.402
2l, 16
16.643.215.406
Hutang sewa pembiayaan
861.663.554
2j, 17
3.034.471.884
Hutang pajak
42.605.444.816
2o, 18
42.520.759.232
Pendapatan ditangguhkan
72.540.454.647
2h
81.430.664.737
Obligasi Konversi
99.975.047.381
19
99.975.047.381
Uang jaminan keanggotaan – dikembalikan
23.036.816.051
20
23.036.816.051
14
Jumlah Kewajiban
79.242.020.462 73.940.851.754
705.966.738.415
769.035.171.707
EKUITAS Modal saham – nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar – 3.200.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 3.056.845.688 saham pada 30 Juni 2010 dan 2009 1.528.422.844.000 3.534.943.500
Agio saham Saldo laba ( defisit ) Telah ditentukan untuk cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya
21
1.528.422.844.000 3.534.943.500
2.500.000.000 (488.995.022.520)
2.500.000.000 (487.888.093.891)
Ekuitas – Bersih
1.045.462.764.980
1.046.569.693.609
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
1.751.429.503.395
1.815.604.865.316
2
PT MODERNLAND REALTY Tbk. LAPORAN LABA ( RUGI ) UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009
30 Juni 2010
Catatan
Rp
30 Juni 2009 Rp
PENDAPATAN Penjualan bersih Lapangan golf dan restoran club house
74.709.370.158
2b, 22
67.250.142.291
16.687.555.883
2b, 23
16.103.304.496
Jumlah
91.396.926.041
BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG Beban pokok penjualan Beban langsung lapangan golf dan restoran club house
38.505.254.500
2b, 24
38.726.783.999
9.928.151.559
2b, 24
9.881.013.472
Jumlah
48.433.406.059
48.607.797.471
LABA KOTOR
42.963.519.982
34.745.649.316
BEBAN USAHA Umum dan administrasi Penjualan
26.214.329.254 4.306.677.048
26.098.853.122 4.838.361.881
Jumlah Beban Usaha
30.521.006.302
30.937.215.003
LABA USAHA
12.442.513.680
3.808.434.313
83.353.446.787
2b, 25
PENDAPATAN ( BEBAN ) LAIN-LAIN Beban bunga
(11.312.485.128)
11, 17, 26
Bagian atas rugi bersih perusahaan asosiasi (Rugi) laba selisih kurs, bersih Penghasilan bunga Lain-lain, bersih
(7.677.785.343) 234.029.495 8.496.688.861
2h, 8 2n
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
3.355.938.769
2.182.961.565
7.164.373.082
(439.227.898)
LABA BERSIH
1.743.733.667 0,57
3
6.206.014.832 220.219.655 7.886.171.845
(10.259.552.115)
BEBAN PAJAK
LABA ( RUGI ) BERSIH PER SAHAM DASAR
27
(10.956.467.563)
2o
(1.958.255.200) 5.206.117.882
2q
1,70
PT MODERNLAND REALTY Tbk. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009
Saldo Laba ( Defisit ) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Rp
Agio Saham
Yang Belum Ditentukan Penggunaannya
Yang Telah Ditentukan Penggunaannya
Jumlah
Ekuitas ( Defisiensi Modal ) Bersih
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Saldo per 1 Januari 2009 Laba bersih Januari - Juni 2009
1.528.422.844.000 -
3.534.943.500 -
(493.094.211.773) 5.206.117.882
2.500.000.000 -
(490.594.211.773) 5.206.117.882
1.041.363.575.727 5.206.117.882
Saldo per 30 Juni 2009
1.528.422.844.000
3.534.943.500
(487.888.093.891)
2.500.000.000
(485.388.093.891)
1.046.569.693.609
Saldo per 1 Januari 2010 Laba bersih Januari - Juni 2010
1.528.422.844.000 -
3.534.943.500 -
(490.738.756.187) 1.743.733.667
2.500.000.000 -
(488.238.756.187) 1.743.733.667
1.043.719.031.313 1.743.733.667
Saldo per 30 Juni 2010
1.528.422.844.000
3.534.943.500
(488.995.022.520)
2.500.000.000
(486.495.022.520)
1.045.462.764.980
4
PT MODERNLAND REALTY Tbk. LAPORAN ARUS KAS UNTUK 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009
30 Juni 2010
30 Juni 2009
Rp
Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan dari pengoperasian lapangan golf Pembayaran kepada kontraktor / pemasok / pihak ketiga Pembayaran gaji dan tunjangan Pembayaran pajak badan Pembayaran biaya langsung lapangan golf dan lainnya Pembayaran beban usaha
85.758.125.865 16.687.555.883 (72.465.820.591) (11.083.705.460) (4.806.593.869) (8.676.443.627) (17.217.031.633)
119.986.895.089 16.103.304.496 (69.668.813.229) (10.435.948.008) (13.093.975.029) (8.643.097.953) (18.016.069.621)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
(11.803.913.432)
16.232.295.745
Pembebasan tanah Pembelian aktiva tetap
(9.016.601.628) (305.068.925)
(273.308.585) (692.752.005)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(9.321.670.553)
(966.060.590)
25.235.000.379 (14.408.644.963)
28.939.157.067 (60.978.617.357)
10.826.355.416
(32.039.460.290)
(10.299.228.569) 25.346.109.138
(16.773.225.135) 31.570.936.080
15.046.880.569
14.797.710.945
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari hasil pinjaman Pembayaran pinjaman Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
PENAMBAHAN ( PENGURANGAN ) BERSIH KAS KAS DAN BANK AWAL PERIODE KAS DAN BANK AKHIR PERIODE
5
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) 1. U M U M a.
Pendirian Perusahaan PT Modernland Realty Tbk ( Perusahaan ) didirikan berdasarkan akta notaris Hendra Karyadi, SH No. 15 tanggal 8 Agustus 1983. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C27390.HT.01.01.Th.83 tanggal 12 November 1983 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 100, Tambahan No. 1073 tanggal 16 Desember 1983. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Sutjipto, S.H. No. 129 tanggal 25 Februari 2005, antara lain, mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan menjadi Rp 1.600.000.000.000. Perubahan Anggaran Dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. C08611.HT.01.04.TH.2005 tanggal 31 Mei 2005 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 7911, Tambahan No. 59 tanggal 26 Juli 2005. Selanjutnya, pada tahun 2008 Anggaran dasar Perusahaan diubah berdasarkan akta Notaris wahyu Nurani, SH No. 32 tanggal 27 Juni 2008 untuk menyesuaikan dengan ketentuan dalam Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat No.AHU69149.AH. 01.02. tahun 2008 tanggal 24 September 2008. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi, antara lain, pengembangan real estat, golf dan country club, kontraktor dan perdagangan. Pada saat ini, kegiatan Perusahaan berupa pengembangan dan penjualan real estat dan apartemen serta pengelolaan lapangan golf dan restoran club house. Perusahaan berkedudukan di Jalan Hartono Raya Hall Ruko Blok–R, Perumahan Kota Modern Kotamadya Tangerang. Proyek real estatnya, yaitu Kota Modern dan Apartemen Golf Modern berlokasi di Tangerang; Taman Modern dan Jakarta Garden City berlokasi di Cakung, Jakarta Timur serta Bukit Modern berlokasi di Pondok Cabe, sedangkan proyek lapangan golf dan club house ( Padang Golf Modern ) berlokasi di Tangerang. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada bulan November 1989.
b.
Penawaran Umum Saham dan Obligasi Perusahaan Pada tanggal 18 Desember 1992, Perusahaan telah menawarkan 22.800.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham kepada masyarakat melalui pasar modal dengan harga Rp 4.650 per saham. Pencatatan saham dilakukan di Bursa Efek Indonesia ( dahulu Bursa Efek Jakarta ) pada tanggal 18 Januari 1993. Bersamaan dengan pencatatan saham–saham tersebut, seluruh saham milik pemegang saham lama sejumlah 52.000.000 lembar saham juga turut dicatatkan ( Company Listing ). Disamping itu, Perusahaan juga telah menawarkan kepada masyarakat, “Obligasi Modernland I Tahun 1994 Dengan Tingkat Bunga Tetap dan Mengambang” ( Obligasi ) pada tanggal 23 Desember 1993 yang telah dilunasi oleh Perusahaan pada tanggal 13 Januari 1999 dan melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan menerbitkan “Obligasi Wajib Konversi Modernland Pada 6 % Tahun 1995 dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu ( Preemtive Right )” ( OWK ) sebesar Rp 179.520.000.000 pada tanggal 4 Januari 1995. Pencatatan OWK dilakukan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 4 Januari 1995. Pada tanggal 1 Juli 1997, Perusahaan memecah nilai nominal sahamnya ( stock split ) dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham. Pada tanggal 1 Agustus 1997, Perusahaan menerbitkan saham bonus sejumlah 118.700.800 saham dan pada tanggal 30 Maret 1998, Perusahaan juga menerbitkan saham bonus sejumlah 308.389.452 saham dan dividen saham sejumlah 157.780.650 saham.
6
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain )
1.
U M U M ( lanjutan ) b.
Penawaran Umum Saham dan Obligasi Perusahaan ( lanjutan ) Pada tahun 2003, seluruh OWK di atas dikonversikan menjadi 91.319.861 saham. Dengan demikian, pada tanggal 31 Desember 2004, seluruh saham Perusahaan sejumlah 825.790.763 saham telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2005, Perusahaan menerbitkan saham baru sejumlah 1.641.054.925 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham, yang berasal dari konversi pinjaman pokok Perusahaan. Dengan demikian, seluruh saham Perusahaan menjadi sejumlah 2.466.845.688 saham telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2008, Perusahaan menerbitkan saham baru sejumlah 590.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham, yang berasal dari konversi hutang obligasi konversi sebesar Rp 295.000.000 Perusahaan melalui Penambahan Modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih dahulu. Dengan demikian, seluruh saham Perusahaan menjadi sejumlah 3.056.845.688 saham telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
c.
Dewan Komisaris dan Direksi dan Komite Audit serta Karyawan Susunan Dewan Komisaris, Direksi Perusahaan dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris
Dewan Direksi
1. 2. 3.
Luntungan Honoris George Parinas Rosales Herbert Hanwira Ibrahim
- Komisaris Utama - Komisaris - Komisaris Independen
1. 2. 3.
4.
Iwan Suryawijaya
- Komisaris Independen
4.
Edwyn Lim William Honoris Dipa Simatupang Ronny Eduard Mongkar
- Direktur Utama - Direktur - Direktur - Direktur
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: Iwan Suryawijaya : Johan Russ : Surat Triyana
Pada saat Laporan ini dibuat Perusahaan mempunyai 412 karyawan tetap dan 560 tidak tetap.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), peraturan BAPEPAM–LK dan pedoman Penyajian dan pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang ditetapkan oleh BAPEPAM-LK bagi perusahaan yang bergerak pada industri properti yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. Prinsip-prinsip akuntansi yang signifikan tersebut telah diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan. Dasar pengukuran dalam penyusunan Laporan Keuangan adalah konsep akrual, kecuali laporan arus kas, dan konsep biaya perolehan ( historical costs ), kecuali persediaan tanah beserta rumah tinggal/ruko dan tanah untuk pengembangan serta persediaan restoran yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih.
7
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain )
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN ( lanjutan ) Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung (direct metod ) dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan adalah Rupiah. Neraca disajikan dengan metode tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak lancar ( unclassified ) sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ( PSAK ) No. 44 mengenai “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”. b.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Perusahaan mengakui pendapatan dari penjualan real estat dengan metode akrual penuh ( full accrual method ) sesuai dengan PSAK No. 44. Berdasarkan metode di atas, pendapatan dari penjualan real estat diakui dengan metode akrual secara penuh bila seluruh syarat berikut telah terpenuhi : 1.
Penjualan bangunan rumah, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta tanah di atas mana bangunan tersebut didirikan oleh penjual. Syarat-syarat yang harus dipenuhi terdiri dari :
2.
a.
Proses penjualan telah selesai;
b.
Harga jual akan tertagih;
c.
Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan
d.
Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
Penjualan tanah yang pendirian bangunannya akan dilaksanakan oleh pembeli tanpa keterlibatan penjual ( retail land sales ). Syarat–syarat yang harus dipenuhi terdiri dari : a.
Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20 % dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;
b.
Harga jual akan tertagih;
c.
Tagihan penjual tidak subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang;
d.
Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan tanah kavling yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kavling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas–fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang–undangan; dan
e.
Hanya tanah kavling saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas tanah kavling tersebut.
8
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain )
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN ( lanjutan ) b.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Perusahaan mengakui penjualan unit apartemen dengan menggunakan metode persentase penyelesaian apabila semua syarat berikut ini terpenuhi : a.
Proses konstruksi telah melalui tahap awal, yaitu pondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai bangunan telah terpenuhi;
b.
Jumlah pembayaran oleh pembeli telah melebihi 20 % dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;
c.
Jumlah pendapatan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan handal.
Apabila salah satu atau lebih kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka jumlah uang yang diterima dari pembeli akan diakui sebagai uang muka ( deposit ), sampai seluruh kriteria tersebut dipenuhi. Pendapatan lapangan golf dan restoran club house diakui pada saat penyerahan barang atau jasa kepada pelanggan. Beban pokok penjualan tanah terdiri dari biaya perolehan dan pengeluaran–pengeluaran lain untuk pengembangan tanah. Beban pokok penjualan rumah tinggal meliputi seluruh beban pembangunan. Beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya ( accrual basis ). c.
Setara Kas Setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang tidak dibatasi penggunaannya yang jatuh tempo dalam waktu 3 ( tiga ) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dijaminkan. Deposito berjangka dengan pembatasan penggunaanya dikelompokkan sebagai deposito berjangka yang dibatasi penggunaanya.
d.
Piutang Piutang disajikan sebesar nilai nominal dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu–ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir tahun. Sesuai dengan PSAK No. 43 mengenai “Akuntansi Anjak Piutang”, piutang usaha yang dijual dengan recourse, dimana Perusahaan memiliki opsi untuk membeli kembali piutang usaha yang dijual, dicatat sebagai hutang sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi dikurangi retensi dan beban bunga yang belum diamortisasi ( selisih antara piutang usaha yang dialihkan dengan dana yang diterima dari penjualan piutang usaha ).
e.
Transaksi dengan Pihak – pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak–pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, mengenai “Pengungkapan Pihak–pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
9
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain )
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN ( lanjutan ) f.
Persediaan Persediaan tanah siap dipasarkan, rumah tinggal dan ruko dalam penyelesaian, rumah tinggal dan ruko, unit apartemen, serta persediaan restoran club house ( makanan, minuman dan lainnya ) dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih ( the lower of cost or net realizable value ). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata–rata. Biaya persediaan rumah tinggal dan ruko, rumah tinggal dan ruko dalam penyelesaian, dan unit apartemen meliputi seluruh biaya konstruksi bangunan di luar harga tanah. Biaya perolehan tanah meliputi biaya pembelian, pematangan dan pengembangan tanah termasuk beban bunga dan selisih kurs atas pinjaman yang diperoleh untuk membiayai perolehan tanah, pengembangan dan pembangunan prasarana sampai tahap penyelesaian. Biaya perolehan persediaan restoran club house meliputi biaya pembelian dan biaya lainnya yang terjadi hingga persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dipakai. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Penurunan nilai persediaan ditetapkan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai wajar persediaan dan diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
g.
Tanah untuk Pengembangan Tanah yang sudah dimiliki tetapi belum mulai dikembangkan dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih ( the lower of cost or net realizable value ) dan akan dipindahkan sebagai akun persediaan pada saat mulai dikembangkan dan dibangunnya prasarana.
h.
Investasi dan Uang Muka pada Perusahaan Asosiasi Investasi saham dengan pemilikan 20 % sampai dengan 50 %, baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi Perusahaan Asosiasi sejak perolehan sebesar persentase pemilikan dan dikurangi dengan dividen yang diterima ( metode ekuitas ). Bila terjadi penurunan nilai investasi yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan langsung pada laporan laba rugi. Berdasarkan metode ekuitas, jika bagian investor atas kerugian Perusahan Asosiasi sama atau melebihi nilai tercatat dari investasi, maka investasi dilaporkan nihil. Kerugian selanjutnya dicatat oleh investor apabila telah timbul kewajiban atau investor melakukan pembayaran kewajiban Perusahaan Asosiasi yang dijaminnya. Jika Perusahaan Asosiasi selanjutnya melaporkan laba, investor akan mengakui penghasilan apabila setelah bagiannya atas laba menyamai bagiannya atas kerugian bersih yang belum diakui. Laba atas penjualan kepada Perusahaan Asosiasi yang belum direalisasi ditangguhkan sebesar persentase kepemilikan atas Perusahaan Asosiasi dan akan diakui sebagai pendapatan pada saat Perusahaan Asosiasi telah melakukan penjualan kepada pihak ketiga.
i.
Investasi dalam pengendalian bersama operasi Investasi dalam pengendalian bersama operasi dicatat menggunakan metode konsolidasi proporsional dimana setiap aset, kewajiban, penghasilan dan beban dari pengendalian bersama operasi digabungkan satu per satu dalam unsure yang serupa dalam laporan keuangan Perusahaan sebesar jumlah yang menjadi bagian Perusahaan sesuai dengan yang diatur dalam perjanjian kerja sama operasi.
10
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain )
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN ( lanjutan ) j.
Asset tetap Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap kecuali aset tertentu yang dinilai kembali, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Efektif tanggal 1 Jnuari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yeng menggantikan PSAK No. 16 (1994) “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994) “Akuntansi penyusutan” dimana Perusahaan telah memilih model biaya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pangakuan. Selanjutnya pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pangakuan.Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (staight-line method) selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut : Tahun Lapangan golf Bangunan dan prasarana Peralatan golf & club house Alat–alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Peralatan proyek
20 10 dan 20 5 5 4 4
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset ( dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pangakuannya. Pada satiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan diriview dan disesuaikan secara prospektif. Sesuai dengan PSAK No. 48, mengenai “Penurunan Nilai Aktiva”, bila nilai tersebut tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai, maka nilai aktiva tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut. Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aktiva apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dari suatu aktiva lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi pemulihan/penurunan nilai. Pemulihan/penurunan nilai diakui sebagai laba atau beban pada tahun terjadinya.
11
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain )
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN ( lanjutan ) k.
Akuntansi Sewa Sebelum tanggal 1 Januari 2008, transaksi sewa dicatat dengan menggunakan metode financing lease jika memenuhi semua kriteria yang dipersyaratkan dalam PSAK No. 30 (1990), “ Akuntansi Sewa Pembiayaan”, sedangkan transaksi sewa yang tidak memenuhi kriteria dibukukan dengan menggunakan metode sewa menyewa biasa (operating lease method) dan penerimaan (pembayaran) sewa diakui sebagai penghasilan (beban) dalam Laporan Laba Rugi dengan metode garis lurus selama masa sewa. Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “ Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990) “Akuntansi Sewa Pembiayaan”.Berdasarkan PSAK ini penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan, selanjutnya suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Perusahaan sebagi lessee Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen jika ada, dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan ( disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Dalam sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran swa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line method) selama masa sewa. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan methode penyusutan gairs lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari aset sewa pembiayaan yang sama dengan aset tetap pemilikan langsung.
l.
Imbalan Kerja Perusahaan mengakui kewajiban imbalan kerja yang tidak didanai sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 / 2003 tanggal 25 Maret 2003 ( “Undang – undang” ). Berdasarkan PSAK No. 24 ( Revisi 2004 ), penyisihan imbalan kerja berdasarkan Undang – undang ditentukan dengan menggunakan metode penghitungan “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau biaya bila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuaria bersih yang belum diakui untuk masing – masing karyawan pada pelaporan tahun sebelumnya melebihi 10 % dari kewajiban kini imbalan kerja atau nilai wajar aktiva program pada tanggal tersebut, mana yang lebih tinggi. Keuntungan dan kerugian ini diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan.
m.
Beban Tangguhan Jasa Fasilitas Hutang Jangka Panjang Jasa fasilitas yang terjadi atas perolehan hutang jangka panjang ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka waktu pinjaman tersebut.
12
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain )
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN ( lanjutan ) n.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing selain Rupiah dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah nilai tukar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan, kecuali rugi kurs yang dikapitalisasi (catatan 2s).
o.
Pajak Penghasilan Pada tanggal 4 November 2008, telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2008 mengenai Pajak Penghasilan dari Penghasilan atas Pengalihan hak atas Tanah dan/atau Bangunan. Peraturan ini menyatakan bahwa penghasilan atas kepemilikan tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak bersifat fina. Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika Perusahaan mengajukan keberatan. Pajak penghasilan final Perbedaan nilai tercatat aktiva atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aktiva atau kewajiban pajak tangguhan. Beban pajak kini sehubungan dengan penghasilan yang menjadi subyek pajak penghasilan final diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak penghasilan final pada Laporan Laba Rugi diakui sebagai pajak dibayar di muka atau hutang pajak. Pajak penghasilan tidak final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak pada tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban pada tanggal neraca. Kewajiban pajak tangguhan diakui auntuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untukmengurangi penghasilan kena pajak pada masa mendatang. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aktiva dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
p.
Pelaporan Segmen Pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha yang teriidentifikasikan. Segmen usaha yang merupakan komponen yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk dan jasa dan kelompok tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Informasi mengenai segmen usaha konsisten dengan informasi kegiatan usaha yang dilaporkan secara rutin kepada pengambil keputusan operasional.
13
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN ( lanjutan ) q.
Laba per saham Sesuai dengan PSAK No. 56,”Laba Per Saham”, laba per saham dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan, yaitu 3.056.845.688 dan 2.456.845.688 saham pada tahun 2009 dan 2008.
r.
Instrumen derivatif Transaksi derivatif diakui sesuai dengan PSAK No. 55 “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” yang mensyaratkan bahwa semua instrumen derivatif diakui dalam laporan keuangan pada nilai wajarnya. Untuk memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai, PSAK No. 55 mensyaratkan beberapa kriteria tertentu yang harus dipenuhi, termasuk adanya dokumentasi formal pada awal lindung nilai. Perubahan nilai wajar instrumen derivatif yang tidakmemenuhi kriteria lindung nilai dicatat dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Jika instrumen derivatif dirancang dan memenuhi syarat lindung nilai, perubahan nilai wajar yang berkaitan dengan lindung nilai diakui sebagai penyesuaian terhadap aktiva atau kewajiban yang dilindung nilai dalam laba rugi tahun berjalan atau disajikan dalam ekuitas, tergantung pada jenis transaksi dan efektivitas dari lindung nilai tersebut.
s.
Kapitalisasi beban bunga dan selisih kurs Sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi 1997), mengenai “Biaya Pinjaman”, beban bunga dan selisih kurs atas pinjaman yang dieroleh untuk membiayai pembelian dan pengembanagn tanah, pembangunan rumah tinggal dan ruko dan apartemen, pembangunan lapangan golf dan club house dikapitalisasi. Kapitalisasi beban bunga dan selisih kurs dihentikan pada saat berakhirnya semua kegiatan yang berhubungan dengan pembelian dan pengembangan tanah atau pada saat pembangunan aktiva tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
t.
Penggunaan estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan pihak menajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi angka yang dilaporkan. Sesuai dengan sifatnya, estimasi dibuat mengandung adanya ketidak pastian, sehingga jumlah sebenarnya yang dilaporkan di tahun yang akan datang mungkin berbeda dengan estimasi tersebut
14
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) 3.
KAS DAN BANK
Akun ini terdiri dari :
30 Juni 2010 ( Rp )
Kas
30 Juni 2009 ( Rp )
101.728.908
106.728.908
Bank Artha Graha
1.169.013
137.727.639
Bank Central Asia
3.733.074.968
3.665092.103
Bank Mitra Niaga
376.410.703
-
Bank Negara Indonesia
705.258.802
-
Bank Ganesha
161.686.521
-
Bank ICBC
124.981.393
-
Bank Lippo
2.447.828.935
760.936.074
Bank Mayapada
444.320.831
405.218.044
Bank Danamon
751.329.725
-
1.409.999.193
1.412.847.515
PT Bank UOB Indonesia
757.042.637
590.955.144
Bank Mega
212.458.550
331.952.670
Bank Sinar Mas
527.226.914
1.433.480.412
Bank Kesawan
772.793.992
151.767.850
78.840.936
210.007.559
Bank Rakyat Indonesia
971.126.741
188.514.411
Bank DKI
527.463.596
122.463.596
Bank Lainnya ( dibawah Rp 100 Jt )
464.460.910
790.572.231
14.468.374.360
10.201.535.248
7.963.106
4.460.529.220
401.259.805
8.695.602
409.222.911
4.469.224.822
18.454.389
20.221.967
Jumlah Bank
14.945.151.661
14.690.982.037
Jumlah Kas dan Bank
15.046.880.569
14.797.710.945
Bank Rupiah
Bank Tabungan Negara
Bank Hana
Jumlah bank dalam rupiah Dolar Singapura PT Bank UOB Indonesia Bank Central Asia Jumlah bank dalam Dolar Singapura Dolar Amerika Serikat PT Bank UOB Indonesia
15
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) 4.
DANA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA Akun ini terdiri dari :
30 Juni 2010 ( Rp )
30 Juni 2009 ( Rp )
PT Bank Modern ( Beku Operasi )
5.310.288.690
PT Bank UOB Indonesia
4.753.000.000
4.753.000.000
PT Bank Mega Tbk
1.776.367.997
Sub - jumlah
4.753.000.000
11.839.656.687
Dikurangi penyisihan kerugian
(5.310.288.690)
Jumlah
5.
4.753.000.000
6.529.367.997
PIUTANG USAHA 30 Juni 2010 ( Rp )
Akun ini terdiri dari piutang kepada ;
3o Juni 2009 ( Rp )
Pihak ketiga Penjualan tanah dan rumah Pendapatan restoran dan club house Jumlah Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
158.858.873.765
86.606.182.758
1.194.889.996
1.296.814.717
160.053.763.761
87.902.997.475
(1.978.288.378)
(2.071.006.116)
158.075.475.383
85.831.991.359
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Penjualan tanah untuk pengembangan Pendapatan restoran dan pro shop Penjualan tanah dan rumah tinggal Sub-jumlah Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Bersih Jumlah
67.115.548.872 287.833.755 25.000.000 67.428.382.627 ( 375.320.168 ) 67.053.062.459 225.128.537.841
16
(
217.407.187.922 5.080.467 25.000.000 217.437.268.389 230.758.472 ) 217.206.509.917 303.038.501.276
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) Rincian umur piutang usaha ( sebelum penyisihan piutang ragu–ragu ) adalah sebagai berikut : 30 Juni 2010 ( Rp )
30 Juni 2009 ( Rp )
215.808.656.863
291.550.267.273
1 – 30 hari
1.426.503.375
5.318.165.403
31 – 60 hari
1.202.787.230
2.010.017.125
lebih dari 60 hari
8.975.586.477
6.300.485.882
227.413.533.945
305.178.935.683
Belum jatuh tempo Jatuh tempo ;
Jumlah
Mutasi penyisihan piutang ragu–ragu pihak ketiga adalah sebagai berikut : 30 Juni 2010 ( Rp )
30 Juni 2009 ( Rp )
Saldo Awal Tahun Pihak ketiga
2.353.608.546
2.301.764.588
-
-
Perubahan selama tahun berjalan Pihak ketiga Saldo Akhir
2.353.608.546
Pihak ketiga
1.909.675.935
2.301.764.588 1.909.675.935
Sampai dengan tanggal 30 Juni 2010 ini, piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang yang diperoleh dari PT Bank UOB Indonesia, PT Bank Tabungan Negara (Persero) , PT Bank Sinar Mas dan PT Bank ICBC Indonesia. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing–masing pelanggan, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa piutang pada posisi 30 Juni 2010 dan 2009 seluruhnya akan dapat tertagih, dan penyisihan piutang yang dicadangkan cukup.
6.
PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari :
30 Juni 2010 ( Rp )
30 Juni 2009 ( Rp )
Tanah siap dipasarkan
138.471.022.703
127.919.045.697
27.892.383.357
62.658.880.194
35.449.934.974
47.504.240.009
675.753.521
677.007.647
202.488.994.555
238.759.173.547
Apartemen Tower A dan Rumah Susun Sederhana Hak Milik ( Rusunami ) Rumah tinggal dan ruko dalam penyelesaian Makanan, minuman dan lainnya Jumlah
17
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain )
Pada tanggal 30 Juni 2010, sertifikat hak atas persediaan tanah siap dipasarkan seluas sekitar 31 hektar ( 100% ) telah dialihkan menjadi atas nama Perusahaan. Persediaan tanah siap dipasarkan dengan luas 248.616 meter persegi digunakan sebagai jaminan atas hutang yang diperoleh dari PT Bank Tabungan Negara (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk,, PT Bank Hana, PT Bank Kesawan, PT Bank ICBC Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk dan PT Bank Ganesha Pada tanggal 30 Juni 2010, unit apartemen dan Rumah Susun sederhana Hak Milik (Rusunami) diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan jumlah pertanggungan sekitar Rp 166miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup menutup krmungkinan kerugian risiko tersebut.
7.
TANAH UNTUK PENGEMBANGAN Akun ini merupakan tanah milik Perusahaan yang belum dimulai pengembangannya yang berlokasi di Tangerang dan Cakung seluas sekitar sekitar 391 hektar pada 30 Juni 2010 dan 412 hektar pada 30 Juni 2009. dari jumlah tersebut sekitar 71 hektar dan 75 hektar sudah dialihkan menjadi atas nama Perusahaan, sedangkan sisanya masih berupa Surat Pelepasan Hak ( SPH ). Tidak ada tambahan kapitalisasi beban bunga dan rugi kurs selama periode Januari s/d Juni tahun 2010 dan 2009. Nilai tanah untuk pengembangan masing–masing sebesar Rp 623.032.795.844 dan Rp 635.817.979.559 untuk posisi per 30 Juni 2010 dan 2009.
Dalam rangka untuk memperluas areal tanah yang dimilikinya, Perusahaan melakukan pembelian tanah yang berada disekitar perusahaan (Tangerang dan Cakung). Pembelian tanah tersebut dilakukan dengan pembayaran uang muka kepada pemilik tanah melalui beberapa perantara. Jumlah uang muka tersebut dilaporkan didalam neraca sebagai “Uang muka pembelian tanah dan aset tetap”. Saldo uang muka pembelian tanah per tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 masing – masing sejumlah Rp.119.426.118.299 dan 105.630.040.306. Uang muka pembelian tanah tersebut akan direklasifikasi kea kun “Tanah untuk pengembanagn” pada saat harga pembelian tanah tersebut telah dilunasi oleh Perusahaan.
8.
INVESTASI DAN UANG MUKA PADA PERUSAHAAN ASOSIASI Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, investasi dan uang muka pada perusahaan asosiasi terdiri dari :
Investasi : PT Mitra Sindo Sukses
Saldo Awal
Penambahan
Bagian Laba
Saldo Akhir
1 Januari 2010
( Pengurangan )
( Rugi ) Bersih
30 Juni 2010
34.063.522.217
-
(7.187.785.343)
26.875.736.874
PT Mitra Sindo Makmur
114.062.774.813
-
(490.000.000)
113.572.774.813
Sub Jumlah
148.126.297.030
-
(7.677.785.343)
140.448.511.687
Uang Muka Investasi : PT Mitra Sindo Sukses
264.405.085.580
-
-
264.405.085.580
PT Mitra Sindo Makmur
20.616.013.060
-
-
20.616.013.060
Sub Jumlah
285.021.098.640
-
-
285.021.098.640
Jumlah
433.147.395.670
-
(7.677.785.343)
425.469.610.327
18
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain )
Investasi : PT Mitra Sindo Sukses
Saldo Awal
Penambahan
Bagian Laba
Saldo Akhir
1 Januari 2009
( Pengurangan )
( Rugi ) Bersih
30 Juni 2009
54.124.805.519
-
-
54.124.805.519
PT Mitra Sindo Makmur
114.912.317.178
-
-
114.912.317.178
Sub Jumlah
169.037.122.697
-
-
169.037.122.697
Uang Muka Investasi : PT Mitra Sindo Sukses
189.269.639.222
-
-
189.269.639.222
PT Mitra Sindo Makmur
20.616.013.060
-
-
20.616.013.060
Sub Jumlah
209.885.652.282
-
-
209.885.652.282
Jumlah
378.922.774.979
-
-
378.922.774.979
Persentase kepemilikan pada ketiga perusahaan asosiasi tersebut masing – masing sebesar 49 % pada PT Mitra Sindo Sukses dan PT Mitra Sindo Makmur pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009. Dua perusahaan asosiasi yaitu PT Mitra Sindo Sukses dan PT Mitra Sindo Makmur bergerak dalam bidang pengembangan dan pembangunan real estat. Kedua perusahaan asosiasi tersebut didirikan sehubungan dengan kerja sama Perusahaan dengan Le-Vision Pte. Ltd., dan Castlehigh Pte. Ltd., anak perusahaan Keppel Land Ltd., Singapura untuk mengembangkan tanah milik Perusahaan seluas kurang lebih 198 hektar dari keseluruhan luas 262 hektar yang berlokasi di Cakung, Jakarta Timur.
9.
INVESTASI DALAM PENGENDALIAN BERSAMA OPERASI Premier Golf Residence Pada tanggal 19 Maret 2008 Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Premier Qualitas Indonesia (“PQI”) dengan nama proyek “Premier Golf residence” (“PGR”), untuk membangun 82 unit rumah tinggal diatas tanah seluas 45.425 meter persegi di Tangerang. Dalam perjanjian disebutkan bahwa PQI akan menyediakan dana berdasarkan anggaran operasi untuk membangun rumah tinggal dan Perusahaan akan menyediakan tanah yang disepakati dengan nilai Rp 33.953.400.000 untuk proyek PGR. Seperti yang disebutkan dalam perjanjian, hasil operasi proyek PGR setelah poengembalian masing – masing investasi serta dikurangi biaya yang relevan dengan komposisi 50% akan dibagi ke perusahaan dan PQI. Perjanjian tersebut diantaranya mengatur bahwa pengoperasian proyek akan menjadi tanggung jawab PQI, Perusahaan dan PQI sepakat bahwa sertifikat tanah akan tetap atas nama Perusahaan hingga pada saatnya diserahkan ke pembeli, PQI harus mendapatkan persetujuan dari Perusahaan terkait dengan transaksi tertentu dalam proyek. Premier Park Pada tanggal 19 Maret 2008 Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Premier Qualitas Indonesia (“PQI”) dengan nama proyek “Premier park” (“PP”), untuk membangun 120 unit rumah tinggal diatas tanah seluas 41.095 meter persegi di Tangerang. Dalam perjanjian disebutkan bahwa PQI akan menyediakan dana berdasarkan anggaran operasi untuk membangun rumah tinggal dan Perusahaan akan menyediakan tanah yang disepakati dengan nilai Rp 26.182.575.000 untuk proyek PP. Seperti yang disebutkan dalam perjanjian, hasil operasi proyek PP setelah poengembalian masing – masing investasi serta dikurangi biaya yang relevan dengan komposisi 50% akan dibagi ke perusahaan dan PQI.
19
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) Perjanjian tersebut diantaranya mengatur bahwa pengoperasian proyek akan menjadi tanggung jawab PQI, Perusahaan dan PQI sepakat bahwa sertifikat tanah akan tetap atas nama Perusahaan hingga pada saatnya diserahkan ke pembeli, PQI harus mendapatkan persetujuan dari Perusahaan terkait dengan transaksi tertentu dalam proyek. 10.
ASET TETAP
Akun ini terdiri dari : 2010 Saldo Awal 1 Januari 2010 ( Rp )
Penambahan ( Rp )
Saldo Akhir 30 Juni 2010 ( Rp )
Pengurangan ( Rp )
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Hak atas tanah
62.850.100.641
-
-
62.850.100.641
Lapangan golf
34.064.683.310
-
322.000.000
33.742.683.310
Bangunan dan prasarana
51.630.731.569
1.045.879.946
-
52.676.611.517
Peralatan golf dan club house
1.860.064.939
1.997.611.195
-
3.857.676.134
Alat-alat pengangkutan
7.260.206.494
-
1.488.399.455
5.771.807.039
13.043.192.156
-
3.677.981.438
9.365.210.718
2.206.283.395
791.100.069
-
2.997.383.464
5.488.380.893
171.241.472.824
Perabot dan peralatan kantor Peralatan proyek Jumlah
172.915.262.504
3.834.591.212
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Lapangan golf
25.986.530.131
803.610.444
-
26.790.140.575
Bangunan dan prasarana
34.042.167.038
1.480.579.769
-
35.522.746.807
Peralatan golf dan club house
1.152.322.043
2.177.021.941
-
3.329.343.984
Alat-alat pengangkutan
6.646.125.107
-
1.151.271.019
5.494.854.088
11.626.087.785
-
2.995.648.337
8.630.439.448
-
2.704.612.358
4.146.919.356
82.472.137.260
Perabot dan peralatan kantor Peralatan proyek
2.049.366.683
Jumlah
81.502.598.787
Nilai Buku
91.412.663.717
20
655.245.675 5.116.457.829
88.769.335.563
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) 10.
ASET TETAP (lanjutan) Akun ini terdiri dari : 2009 Saldo Awal 1 Januari 2009 ( Rp )
Penambahan ( Rp )
Saldo Akhir 30 Juni 2009 ( Rp )
Pengurangan ( Rp )
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Hak atas tanah
62.850.100.641
-
-
62.850.100.641
Lapangan golf
34.064.683.310
-
-
34.064.683.310
Bangunan dan prasarana
51.630.731.569
-
-
51.630.731.569
Peralatan golf dan club house
1.860.064.939
-
-
1.860.064.939
Alat-alat pengangkutan
5.492.810.767
398.000.000
10.004.273
5.880.806.494
12.648.098.276
269.719.630
42.660.601
12.875.157.305
1.976.986.120
25.032.375
-
2.002.018.495
170.523.475.622
692.752.005
52.664.874
171.163.563.753
Lapangan golf
24.328.419.318
825.940.419
-
25.154.359.737
Bangunan dan prasarana
31.464.173.460
1.310.625.115
-
32.774.798.575
Peralatan golf dan club house
1.112.617.842
74.174.523
-
1.186.792.365
Alat-alat pengangkutan
5.028.075.783
399.044.803
10.004.273
5.417.116.313
10.803.252.232
382.156.499
23.910.881
11.161.497850
1.514.311.600
113.125.123
-
1.627.436.723
Jumlah
74.250.850.235
3.105.066.482
33.915.154
77.322.001.563
Nilai Buku
96.272.625.387
Perabot dan peralatan kantor Peralatan proyek Jumlah
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung
Perabot dan peralatan kantor Peralatan proyek
93.841.561.790
Beban penyusutan yang dibebankan pada biaya administrasi dan umum adalah sebesar Rp 2.220.269.209 dan Rp 2.485.197.374 masing – masing pada 30 Juni 2010 dan 2009, sedangkan pada harga pokok penjualan adalah sebesar Rp 1.251.707.932 dan Rp 1.237.915.519 pada 30 Juni 2010 dan 2009. Tanah seluas sekitar 87 hektar adalah Hak Atas Tanah untuk lapangan golf dan country club merupakan Hak Guna Bangunan ( HGB ) atas nama Perusahaan yang akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2012 sampai dengan 2029, HGB tersebut dapat diperpanjang/diperbaharui pada saat berakhir. Aset tetap, kecuali tanah dan lapangan golf, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan jumlah pertanggungan sekitar Rp 63,85 miliar dan USD 1,000,000 . Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan, tidak terdapat penurunan nilai aktiva tetap Perusahaan sebagaimana diisyaratkan oleh PSAK No. 48, sebab tidak ada kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tetap tersebut tidak dapat dipulihkan kembali.
21
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) 11.
HUTANG BANK, WESEL BAYAR DAN HUTANG ANJAK PIUTANG Akun ini terdiri dari :
30 Juni 2010 ( Rp )
30 Juni 2009 ( Rp )
43.659.223.133
44.434.363.133
5.082.922.216
15.000.000.000
19.983.688.220
47.299.053.810
8.925.000.000
-
PT Bank ICBC Indonesia
22.749.999.997
17.500.000.000
PT Bank Sinarmas Tbk
30.000.000.000
30.000.000.000
PT Bank Negara Indonesia Tbk
22.704.430.662
19.917.447.977
3.030.225
10.000.000.000
15.000.000.000
-
PT Bank Kesawan Tbk
9.440.000.000
10.000.000.000
Jumlah Hutang Bank
177.548.294.453
194.150.864.920
Hutang Bank Pihak ketiga, dalam mata uang Rupiah, terdiri dari ; PT Bank Tabungan Negara ( Persero ) PT Bank BRI PT Bank UOB Indonesia PT Bank Ganesha
PT Bank Hana PT Bank Mitra Niaga
Hutang kepada PT Bank Tabungan Negara ( Persero ) Berdasarkan Akta Notaris Arie Soesanto, S.H., No. 7 tanggal 7 Juli 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas “Kredit Modal Kerja Konstruksi” yang bersifat revolving terbatas dari PT Bank Tabungan Negara sebesar Rp 9.800.000.000. Pinjaman ini digunakan untuk pembangunan perumahan Cluster Pasadena Residences ( Pasadena ). Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan sebesar 15 % per tahun, sekarang 16,5% dan dijamin dengan beberapa bidang tanah milik Perusahaan yang berlokasi di Tangerang, Banten (Catatan 7) cessie atas piutang yang dihasilkan dari penjualan perumahan Pasadena (catatan 5), Perusahaan juga mendapat fasilitas pinjaman untuk pembiayaan pembangunan Cluster Padma di Proyek Modern Hill, Pondok Cabe Tangerang sebesar Rp 5.300.000.000. Disamping kedua fasilitas pinjaman tersebut, Perusahaan juga mendapat fasilitas pinjaman untuk pembiayaan Rumah Susun Sederhana Hak Milik ( Rusunami ), dengan total fasilitas pinjaman sebesar Rp 65.000.000.000 dengan bunga 15 % yang jatuh tempo setelah 12 bulan dan dapat diperpanjang sampai dengan 36 bulan. Hutang kepada PT Bank Rakyat Indonesia Pada tanggal 17 September 2009 Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja Konstruksi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk sebesar Rp 10.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 14,5% per tahun dan dijamin dengan tanah Perusahaan seluas 8.260 meter persegi yang berlokasi di Cikokol. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 17 September 2010.
22
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) 11.
HUTANG BANK, WESEL BAYAR DAN HUTANG ANJAK PIUTANG ( Lanjutan ) Hutang kepada PT Bank UOB Indonesia Pada tanggal 23 November 2006, Perusahaan, PT Bank UOB Indonesia, yang bertindak sebagai kreditur ( “Lender” ), agen fasilitas ( “Facility Agent” ) dan agen penjamin ( “Security Agent” ) dan UOB Asia Limited bertindak sebagai Arranger mengadakan Perjanjian Fasilitas. Sesuai dengan Perjanjian Fasilitas, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman sebagai berikut : -
Tranche A Fasilitas pinjaman maksimum sebesar SGD 14,925,393 dan akan dibayar secara cicilan pada tanggal 30 Maret 2007, 31 Maret 2008 dan 31 Maret 2009 masing – masing sebesar SGD 4,975,131. Perusahaan telah membayar lunas seluruh sisa pinjaman Tranche A tersebut, sehingga sisa hutang sampai dengan tanggal laporan ini adalah nihil.
-
Tranche B Fasilitas pinjaman maksimum sebesar SGD 11,955,318 dan akan dibayar secara cicilan pada tanggal 31 Desember 2007, 31 Desember 2008, 31 Desember 2009 masing – masing sebesar SGD 2,990,696 dan tanggal 31 Desember 2010 sebesar SGD 2,983,230, sisa hutang sampai dengan tanggal laporan ini adalah sebesar SGD 2.983.230 .
Perusahaan telah membayar bunga dimuka untuk fasilitas Tranche A dan B, masing – masing sebesar SGD 1,637,239 (setara dengan Rp 9.676.082.490) dan SGD 2,538,041 (setara dengan Rp 14.999.822.310), pada saat hutang tersebut diterima. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan : 1. 2. 3. 4.
Fiduciary security atas piutang Perusahaan. Saham milik Perusahaan pada PT Mitra Sindo Sukses dan PT Mitra Sindo Makmur. Jaminan fidusia atas dana Perusahaan di bank. Jaminan bersama dan jaminan pribadi dari Bpk. Luntungan Honoris dan Bpk. Siwie Honoris.
Tanpa persetujuan tertulis dari kreditur, Perusahaan tidak diperbolehkan untuk, antara lain : -
Melakukan reorganisasi. Melakukan perubahan dalam kepemilikan Perusahaan. Menjual, mentransfer, meminjamkan atau menghapuskan tanah Perusahaan seluas 900.000 m2 yang berlokasi di Tangerang, Banten. Mengubah kegiatan usaha Perusahaan. Melakukan perjanjian untuk mentransfer piutang.
Hutang kepada PT Bank Ganesha Pada tanggal 29 Oktober 2009 Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman tetap dari PT Bank Ganesha sebesar Rp 10.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 15% per tahun dan dijamin dengan tanah Perusahaan seluas 4.536 meter persegi yang berlokasi di Cipondoh serta piutang dari hasil penjualan perumahan. Pinjaman ini akan jatuh tempo Pada tanggal 11 Desember 2012. Hutang kepada PT Bank ICBC Indonesia Dalam bulan Mei dan September 2009 Perusahaan memperoleh fasilitas kredit pinjaman tetap dalam bentuk Pinjaman tetap Installment 2 (PTI-2) dari PT Bank ICBC Indonesia sebesar Rp 33.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 13,5% - 15,5% par tahun dan dijamin dengan beberapa bidang tanah seluas 76.689 meter persegi milik Perusahaan yang berlokasi di Tangerang dan Pondok cabe. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada bulan Mei dan september 2012.
23
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) 11.
HUTANG BANK, WESEL BAYAR DAN HUTANG ANJAK PIUTANG ( Lanjutan ) Hutang kepada PT Bank Sinarmas Tbk Berdasarkan Akta Notaris Ayni Suwarni Herry, S.H., No. 34 tanggal 23 Maret 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman “Demand Loan Revolving” dari PT Bank Sinarmas Tbk sebesar Rp 30.000.000.000 dan telah ditarik seluruhnya, dana yang diperoleh ini telah digunakan untuk pelunasan pinjaman. Jangka waktu pinjaman ini selama 12 bulan dengan suku bunga sebesar 18 % per tahun dan telah jatuh tempo pada tanggal 23 Maret 2008. Pinjaman ini telah beberapa kali diperpanjang dan terakhir akan jatuh tempo pada 27 Juni 2010, pinjaman ini dijamin dengan Piutang yang dihasilkan dari penjualan perumahan perusahaan.
Hutang kepada PT Bank Negara Indonesia Tbk Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Modal Kerja Konstruksi dari PT Bank Negara Indonesia Tbk sebesar Rp 30.000.000.000, pinjaman ini digunakan untuk pembangunan perumahan Cluster Navarra, Bavaria dan Gren Park. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 13,75% per tahun dan dijamin dengan beberapa bidang tanah seluas 17.826 meter persegi milik Perusahaan yang berlokasi di Tangerang, banten. Pinjaman ini telah jatuh tempo pada tanggal 20 Mei 2010. Pada tanggal 4 Mei 2010 Perusahaan telah mengajukan permohonan untuk meperpanjang pinjaman tersebut.
Hutang kepada PT Bank Hana Pada tanggal 9 Juli 2008 Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Hana sebesar Rp 10.000.000.000 Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 14,5% per tahun dan dijamin dengan beberapa bidang tanah milik Perusahaan yang berlokasi di Tangerang, pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 18 Agustus 2010
Hutang kepada PT Bank Mitra Niaga Pada tanggal 14 Juni 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman demand loan dari PT Bank Mitra Niaga sebesar Rp 5.000.000.000 dengan bunga sebesar 15% per tahun serta term loan sebesar Rp 10.000.000.000 dengan bunga sebesar 14,5% per tahun. Kedua jenis pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 14 Juni 2011 dan dijamin dengan tanah milik Perusahaan seluas 10.015 m2 dan bangunan seluas 3.510 m2.
Hutang kepada PT Bank Kesawan Tbk Berdasarkan Akta Notaris Achmad Kiki Said, SH., No. 24 tanggal 31 Juli 2008, Pertusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Modal Kerja dari PT Bank Kesawan sebesar Rp 12.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 14% per tahun dan dijamin dengan beberapa bidang tanah milik Perusahaan yang berlokasi di Tangerang, Bantern. Pinjaman ini telah diperpanjang dan akan jatuh tempo pada tanggal 7 September 2010..
24
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) 11.
HUTANG BANK, WESEL BAYAR DAN HUTANG ANJAK PIUTANG ( Lanjutan ) Wesel Bayar Wesel Bayar ( promissory notes ) dalam mata uang Rupiah dikeluarkan oleh Perusahaan melalui PT Asia Kapitalindo Securities dan PT Pan Indonesia Bank. Saldo Wesel Bayar pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing – masing sebesar Rp 8.193.637.500. Wesel Bayar tersebut telah jatuh tempo pada berbagai tanggal pada tahun 1998 dan 7 Januari 1999 dan tidak diperpanjang. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2010 hutang tersebut belum dilunasi.
Hutang Anjak piutang Pada tanggal 14 Agustus 1997, Perusahaan mempunyai perjanjian Hutang Anjak Piutang ( factoring ) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 19.750.000.000 dengan PT Putra Modern Finance ( PMF ), pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Berdasarkan Surat Perubahan / Penambahan Perjanjian Factoring tanggal 23 Desember 1998, besarnya hutang anjak piutang dengan basis recourse ini telah ditingkatkan menjadi maksimum sebesar Rp 67,2 miliar dan tidak dikenakan bunga. Hutang anjak piutang ini telah jatuh tempo pada tanggal 23 Februari 1999 dan tidak diperpanjang. Tidak terdapat pembayaran atas hutang anjak piutang sampai dengan tanggal 31 Maret 2010, sehingga posisi per tanggal tersebut masih sebesar Rp 62.589.759.638. Untuk menyelesaikan pinjaman ini, manajemen Perusahaan mengusulkan dengan cara menyerahkan tanah kaveling matang berhubung saat ini Perusahaan masih mengalami kesulitan apabila dibayar dengan uang tunai.
12.
HUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 30 juni 2010 Pihak ketiga
32.524.249.199
25
30 Juni 2009 36.422.938.270
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) 13.
HUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2010
30 Juni 2009
Pihak ketiga: Pinjaman dari Unibank (Beku operasi) PT PuncakArdimulya Kerjasama operasi Lain – Lain Sub-jumlah
8.193.637.500 11.945.104.526 6.662.463.746 26.801.205.772
7.000.000.000 8.193.637.500 586.699.941 15.780.337.441
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Putra Modern Finance PT Puncak Ardimulya Realty Sub-jumlah
62.589.759.638 2.648.036.177 65.237.795.815
62.589.759.638 2.648.036.177 65.237.795.815
Jumlah
92.039.001.587
81.018.133.256
30 Juni 2010 Telah jatuh tempo Pinjaman dari Unibank ( Beku operasi ) PT PuncakArdimulya PT Putra Modern Finance Jumlah
8.193.637.500 62.589.759.638 70.783.397.138
30 Juni 2009
7.000.000.000 8.193.637.500 62.589.759.638 77.783.397.138
Pinjaman dari Unibank ( Beku Operasi ) Pinjaman ini merupakan pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Unibakn, Tbk (dibekukan). yaitu peserta kreditur pinjaman sindikasi yang dikepalai oleh PT Bank Danamon Indonesia, Tbk, sbesar Rp 7.000.000.000 yang dialihkan kepada BPPN pada tahun 2002. Pinjaman sindikasi ini telah jatuh tempo pada tahun 2001, namun sampai tanggal penyelesaian laporan keuangan ini belum dibayar, perusahaan sudah mengupayakan untuk menghubungi pemegang terkahir atas pinjaman ini namun belum bisa diketemukan. Dengan pertimbangan tertentu managemen menghapuskan pinjaman ini ke pendapatan lain – lain, dan apabila di kemudian hari pemegang terakhir tersebut menagih dengan memperlihatkan dokumen asli yang dapat dipertanggung jawabkan maka perusahaan akan membayarnya dan akan dibebankan ke Biaya Lain – lain pula. PT Pan Indoesia bank, Tbk Akun ini merupakan wesel bayar (promissory notes ) dalam mata uang Rupiah yang dikeluarkan oleh Perusahaan melalui PT Pan Indoesia Bank, Tbk. Saldo wesel bayar pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2008 masing – masing sebesar Rp 8.193.637.500. Wesel bayar tersebut telah jatuh tempo pada berbagai tanggal pada tahun 1998 dan pada tanggal 7 januari 1999 dan tidak diperpanjang, sampai saat ini belum ada pembayaran atas pinjaman tersebut karena mengalami kesulitan dalam menghubungi kreditur tersebut. Kerja sama operasi Saldo ini merupakan bagian Perusahaan atas kewajiban kerja sama operasi kepada PT Premier Qualitas Indonesia sehubungan dengan kerja sama operasi.
26
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) PT Putra Modern Finance Pada tanggal 14 Agustus 1997, perusahaan mempunyai perjanjian hutang anjak piutang (factoring) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 19.750.000.000 dengan PT Putra Modern Finance (PMF), pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Berdasarkan Surat Perubahan / penambahan Perjanjian Factoring tanggal 23 Desember 1998, besarnya hutang anajak piutang dengan basis recourse ini telah ditingkatkan menjadi maksimum sebesar Rp 67,2 miliar dan tidak dikenakan bunga. Hutang anjak piutang ini telah jatuh tempo dpada 23 Februari 1999 dan tida diperpanjang, sampai dengan tanggal laporan ini belum ada pengurangan maupun pembayaran.
14.
UANG MUKA PELANGGAN Akun ini merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan untuk penjualan rumah tinggal dan unit apartemen serta tanah, tetapi belum diakui sebagai penjualan sampai seluruh syarat – syarat pengakuan penjualan terpenuhi.
15.
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
30 Juni 2010 ( Rp )
30 Juni 2009 ( Rp )
Akun ini terdiri dari ; Pekerjaan kontraktor
11.650.778.900
12.619.388.670
968.715.111
4.391.216.209
Lain - lain
14.151.108.822
10.608.783.791
Jumlah
26.770.602.833
27.619.388.670
Bunga
16.
KEWAJIBAN IMBALAN KERJA Pada tanggal 31 Desember 2004, Perusahaan mempunyai program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetapnya yang pendanaannya melalui kontribusi bulanan kepada administrasi pendanaan yang terpisah. Pada bulan September 2004, Perusahaan telah membayar iuran sehubungan dengan penghentian keikutsertaan karyawan Perusahaan pada program pensiun tersebut. Manfaat atas program pensiun tersebut telah disesuaikan untuk menutupi manfaat minimum yang ditetapkan dalam Undang–Undang Tenaga Kerja No. 13 / 2003 tanggal 25 Maret 2003. Usia normal pensiun adalah 55 tahun. Rangkuman penghitungan komponen imbalan kerja bersih yang dihitung oleh aktuaria independen - PT Dian Artha Tama sampai dengan 31 Desember 2009 berdasarkan laporannya tanggal 6 Mei 2010 dan 31 Maret 2009 sampai dengan 31 Desember 2008 adalah seebsar Rp 18.105.355.402 dan Rp 16.643.215.406.
17.
HUTANG SEWA PEMBIAYAAN Perusahaan melakukan transaksi sewa pembiayaan atas alat-alat pengangkutan dan peralatan golf dengan PT Mitsui Leasing Capital Indonesia dan PT Orix Indonesia, untuk jangka waktu tiga (3) tahun. Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan, yang pada posisi per 30 Juni 2010 Rp 861.663.554
27
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) 18. HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri dari : 30 Juni 2009 ( Rp )
30 Juni 2010 ( Rp ) Hutang pajak penghasilan lainnya ; Pasal 21
696.439.044
257.696.694
Pasal 23
2.025.132.136
2.033.914.106
Pasal 26
2.500.786.429
2.500.786.429
PPh – Badan tahun 2007
-
9.606.593.569
PPh – Badan tahun 2008
9.972.842.816
9.972.842.816
5.475.322.131
3.891.752.690
20.890.894.092
13.290102.776
Pajak Bumi dan Bangunan
939.709.111
851.637.781
Pajak Pembangunan I
104.319.057
115.432.071
42.605.444.816
42.520.758.932
PPh Final Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 71/2008 yang ditetapkan pada tanggal 4 Novembar 2008, penghasilan dari penjualan atau pengalihan tanah dan bangunan untuk pengembang real estat (developer) dikenakan pajak final. Peraturan ini berlaku mulai tanggal 1 Januari 2009. Dengan ditetapkannya Peraturan ini, saldo aktiva / kewajiban pajak tangguhan yang berhubungan dengan aktivitas real estat pada tanggal 31 Desember 2008 dan selanjutnya dianggap tidak dapat lagi terpulihkan di masa mendatang, sehingga keseleruhan saldo terkait telah dihapusbukukan pada tanggal tersebut.
19. OBLIGASI KONVERSI Akun ini merupakan zero-coupon convertible bonds sebanyak 100 lembar dengan nilai nominal Rp 1 miliar per lembar yang dipegang oleh AA Land Pte. Ltd., Singapura, yang berasal dari konversi saldo hutang bunga dan denda per tanggal 31 Desember 2004 sebesar Rp 394.975.047.381. Konversi tersebut dibuat berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi tanggal 12 Januari 2005 yang dibuat oleh konsultan hukum Wang Tan & Molly Lim LLC. Zero-coupon convertible bonds ini diterbitkan pada tanggal 9 Mei 2005 dan akan jatuh tempo pada tahun ke delapan (8) dari tanggal penerbitan. Tidak ada jaminan atas obligasi konversi ini. Obligasi konversi ini diterbitkan dengan ketentuan-ketentuan antara lain sebagai berikut : 1.
Pada ulang tahun ke–3 ( tiga ) penerbitan obligasi, pemegang obligasi berhak : (a). Menukarkan 25 % ( dua puluh lima persen ) dari nilai pokok obligasi yang dimilikinya dengan uang tunai, dengan menyatakan maksudnya kepada Perusahaan 2 ( dua ) bulan sebelumnya; atau (b). Mengkonversikan seluruh atau sisa obligasi tersebut menjadi saham.
2.
Selama berlakunya obligasi, Perusahaan berhak membayar lunas sebagian atau seluruh obligasi.
3.
Pada saat jatuh tempo, yaitu ulang tahun ke–8 ( delapan ) penerbitan obligasi, obligasi yang belum dibayar dapat ditukarkan dengan sejumlah saham baru yang akan diterbitkan Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham yang mempunyai hak, manfaat dan kewajiban yang sama dengan saham lain yang dikeluarkan Perusahaan
28
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) sebelumnya, serta akan dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Saham – saham baru tersebut diterbitkan dengan nilai nominal Rp 500 per saham, sama dengan saham – saham lain yang telah dikeluarkan Perusahaan sebelumnya.
Obligasi tersebut diterbitkan pada 9 Mei 2005 dan ulang tahun ketiga telah jatuh pada 9 Mei 2008. Berdasarkan akta No. 32 tanggal 27 Juni 2008 dari Notaris Wahyu Nurani, SH., Perusahaan menerbitkan saham baru sejumlah 590.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham, yang berasal dari konversi hutang obligasi konversi Perusahaan sebesar Rp 295.000.000.000 melalui Penambahan Modal tanpa Hak memesan Efek Terlebih Dahulu, dengan dikonversikannya hutang obligasi menjadi saham tersebut maka saldo hutang obligasi menjadi sebesar Rp 99.975.047.381.
20.
UANG JAMINAN KEANGGOTAAN YANG DAPAT DIKEMBALIKAN Uang jaminan keanggotaan yang diterima untuk Padang Golf Modern ( PGM ) yang jumlah seluruhnya sebesar Rp 23.036.816.051, dari 500 anggota pertama sebesar Rp 17.643.769.615 atau 0,96 % dari total aset ( sebesar Rp 1.825.604.865.316 ) akan dikembalikan 100 % setelah 20 tahun sejak tanggal diterimanya uang jaminan tersebut, sedangkan uang jaminan anggota lainnya ( mulai anggota ke–501 sampai dengan ke–777 ) sebesar Rp 5.393.046.436 akan dikembalikan sebesar 50 % atau sebesar Rp 2.696.523.218 atau 0,14 % dari total aset akan dikembalikan setelah 20 tahun sejak tanggal diterimanya uang jaminan tersebut, tetapi bagi anggota ke–778 dan seterusnya seluruh uang jaminan keanggotaan-nya tidak akan dikembalikan.
21.
MODAL SAHAM Berdasarkan Daftar Pemegang Saham dari Biro Administrasi Efek, pemegang saham dan pemilikannya masing–masing adalah sebagai berikut : 30 Juni 2010 dan 2009 ( Nilai Nominal Rp 500 per Saham )
Nama Pemegang Saham
AA Land Pte. Ltd.
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan
Jumlah
( Lembar )
(%)
( Rp )
1.325.654.925
43,37
662.827.462.500
Castle Capital Holding Ltd.
270.758.178
8,86
135.379.089.000
PT Inti Putra Modern
163.502.924
5,35
81.751.462.000
Masyarakat ( masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5% )
Jumlah
1.296.929.661
3.056.845.688
29
42,43
648.464.830.500
1.528.422.844.000
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) 22.
PENJUALAN BERSIH Penjualan bersih terdiri dari : 30 Juni 2010 ( Rp ) Tanah
30 Juni 2009 ( Rp )
12.013.844.745
12.813.450.000
Tanah
24.799.988.646
5.029.970.729
Bangunan
30.955.381.512
20.119.882.916
Unit Rusunami
6.940.255.735
29.286.838.646
74.709.370.158
67.250.142.291
Rumah tinggal :
Jumlah
23.
PENDAPATAN LAPANGAN GOLF DAN RESTORAN CLUB HOUSE Pendapatan ini terdiri dari : 30 Juni 2010 ( Rp )
30 Juni 2009 ( Rp )
Lapangan Golf : Green Fee
4.021.514.526
3.875.451.679
Keanggotaan
1.273.568.520
1.127.505.673
Lain – lain
5.788.398.105
5.642.335.258
11.083.481.150
10.645.292.610
5.604.074.733
5.458.011.886
16.687.555.883
16.103.304.496
Jumlah Restoran club house Jumlah
30
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) 24.
BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG Beban pokok penjualan dan beban langsung terdiri dari : 30 Juni 2010 ( Rp )
30 Juni 2009 ( Rp )
Beban Pokok Penjualan : Tanah
2.604.153.425
1.922.017.500
8.919.955.459
1.810.789.462
Bangunan
21.442.651.596
14.599.282.114
Unit Apartment
5.538.454.021
20.394.694.923
38.505.254.500
38.726.783.999
1.242.822.172
1.278.205.908
Gaji dan tunjangan lainnya
4.584.521.197
4.337.737.499
Penyusutan ( lihat Catatan 7 )
1.251.707.932
1.237.915.519
Lain – lain
2.849.100.258
3.027.154.546
9.928.151.559
9.881.013.472
48.433.406.059
48.607.797.471
Rumah tinggal : Tanah
Jumlah Beban Langsung Lapangan Golf : Makanan dan minuman
Jumlah Jumlah Beban Pokok Penjualan dan Beban Langsung
31
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) 25.
BEBAN USAHA Rincian akun ini adalah sebagai berikut : 30 Juni 2010 ( Rp )
30 Juni 2009 ( Rp )
11.083.705.460
10.435.948.008
Penyusutan ( lihat Catatan 7 )
2.220.269.209
2.485.197.374
Pajak dan perijinan
2.055.647.661
2.002.930.982
Listrik, air, pos dan telekomunikasi
1.571.725.255
1.581.992.184
Honor tenaga ahli
1.554.722.950
2.288.286.696
45.972.500
55.643.060
345.280.391
339.840.602
1.427.230.454
1.690.763.126
Perjalanan
584.778.484
414.876.460
Lain – lain
5.324.996.890
4.803.374.630
26.214.329.254
26.098.853.122
3.420.762.070
3.582.295.931
885.914.978
1.256.065.950
4.306.677.048
4.838.361.881
Umum dan Administrasi : Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
Sumbangan Pemeliharaan aktiva tetap Pemeliharaan prasarana
Jumlah Penjualan : Iklan dan promosi
Biaya penjualan lain-lain
Jumlah
Jumlah Beban Usaha
26.
30.521.006.302
30.937.215.003
BEBAN BUNGA Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2010
27.
30 Juni 2009
Hutang bank Hutang sewa pembiayaan
11.214.944.476 97.540.652
10.689.090.356 267.377.207
Jumlah
11.312.485.128
10.956.467.563
30 Juni 2010
30 Juni 2009
LAIN-LAIN BERSIH Akun ini terdiri dari:
Pendapatan Sewa Pendapatan Lain-lain Jumlah
32
451.109.818 8.045.579.043
2.589.406.777 5.296.765.068
8.496.688.861
7.886.171.845
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) 28.
IINFORMASI SEGMEN Perusahaan mengklasifikasi aktivitas usahanya berdasarkan lokasi proyek. Tidak ada transaksi antar segmen. Informasi segmen Perusahaan adalah sebagai berikut : 30 Juni 2010 Segmen Geografis Cipondoh
Pondok Cabe
Cakung
Jumlah
Pendapatan
91.396.926.041
-
-
91.396.926.041
Hasil (Beban) segmen
32.655.119.441
(3.335.924.845)
(1.717.322.931)
27.601.871.665
Beban perusahaan yang tidak dapat dialokasikan
(15.159.357.985)
Laba (Rugi) usaha
12.442.513.680
Beban bunga
(11.312.485.128)
Laba (Rugi) kurs
-
Penghasilan bunga
234.029.495
Penghasilan lain-lain – bersih
818.903.518
Laba (Rugi) sebelum beban pajak
2.182.961.565
Beban pajak
(439.227.898)
Laba (Rugi) – bersih
1.743.733.667
Cipondoh
Pondok Cabe
Cakung
Jumlah
Aset dan Kewajiban Aset segmen
629.669.732.463
75.762.339.883
444.762.699.803
1.150.194.772.149
Aset perusahaan yang tidak dapat dialokasikan
601.234.731.246
Jumlah Aset Kewajiban segmen
1.751.429.503.395 134.754.292.697
22.380.713.405
87.486.447.784
244.621.453.886
Kewajiban segmen yang tidak dapat dialokasikan
461.345.284.529
Jumlah Kewajiban
705.966.738.415
Informasi Lainnya Pembelian tanah dan aset tetap
9.016.601.628
-
-
9.016.601.628
Penyusutan
3.389.959.398
32.556.635
23.059.332
3.445.575.365
Penyertaan
-
-
-
-
33
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) Segmen Usaha Lapangan Golf dan Restoran Club House
Real Estat Pendapatan
Jumlah
74.709.370.158
16.687.555.883
91.396.926.041
808.880.395.176
(90.794.298.946)
718.086.096.230
Informasi Segmen Lainnya Aset segmen Aset perusahaan yang tidak dapat dialokasikan
1.033.343.407.165
Jumlah Aset
1.751.429.503.395
Pengeluaran modal Pembelian aset tetap
-
-
-
30 Juni 2009 Segmen Geografis Cipondoh
Pondok Cabe
Cakung
Jumlah
Pendapatan
83.353.446.787
-
-
83.353.446.787
Hasil (Beban) segmen
15.831.640.972
(2.271.924.845)
(1.742.322.931)
11.817.393.196
Beban perusahaan yang tidak dapat dialokasikan
(8.008.958.883)
Laba (Rugi) usaha
3.808.434.313
Beban bunga
(10.956.467.563)
Laba (Rugi) kurs
6.206.014.832
Penghasilan bunga
220.219.655
Penghasilan lain-lain – bersih
7.886.171.845
Laba (Rugi) sebelum beban pajak
7.164.373.082
Beban pajak
(1.958.255.200)
Laba (Rugi) – bersih
5.206.117.882
Aset dan Kewajiban Aset segmen
765.359.691.926
70.044.967.537
585.321.027.432
1.420.725.686.895
Aset perusahaan yang tidak dapat dialokasikan
404.879.178.421
Jumlah Aset
Kewajiban segmen
1.825.604.865.316
169.347.117.303
12.132.566.702
169.482.203.625
350.961.887.630
Kewajiban segmen yang tidak dapat dialokasikan
424.073.284.077
Jumlah Kewajiban
775.035.171.707
34
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) Informasi Lainnya Pembelian tanah dan aset tetap
225.435.585
24.748.000
23.125.000
273.308.585
Penyusutan
3.671.886.620
32.773.190
18.453.083
3.723.112.893
Penyertaan
-
-
-
-
Segmen Usaha Real Estat Pendapatan
Lapangan Golf dan Restoran Club House
Jumlah
67.250.142.291
16.103.304.496
83.353.446.787
1.412.290.974.339
(89.658.110.517)
1.322.632.863.822
Informasi Segmen Lainnya Aset segmen Aset perusahaan yang tidak dapat dialokasikan
502.972.001.494
Jumlah Aset
1.825.604.865.316
Pengeluaran modal Pembelian aset tetap
29.
491.879.595
200.872.410
692.752.005
PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI PENTING Perjanjian, ikatan dan kontinjensi penting Perusahaan adalah sebagai berikut : a.
Pada tanggal 2 September 2008, Perusahaan menandatangani Akta No. 09 tanggal 2 September 2008 yang dibuat didepan tuan James Herman Rahardjo, S.H. – notaries, tentang “Pemberian Jaminan” (“Borgthocht”) Perusahaan. Berdasarkan ketentuan didalam Akta tersebut, perusahaan menjamin dan mengikat diri kepada/terhadap PT Bank UOB Indonesia (“Bank UOB”) apabila PT Mitra Sindo Sukses – perusahaan asosiasi, lalai berdasarkan ketentuan Loan Agreement and Acknowledgment of Indebtebness (“Perjanjian”) anatra PT Mitra Sindo Makmur kepada Bank UOB, untuk dan atas permintaan pertamama dari Bank UOB secara tanpa syarat apapun, membayar dengan seketika dan sekaligus lunas kepada Bank UOB, semua dan setiap jumlah uang yang sekarang telah dan/atau dikemudian hari akan terhutang dan wajib dibayar oleh PT Mitra Sindo Makmur kepada Bank UOB, baik hutang pokok hingga jumlah Rp 250.000.000.000 ditambah bunga, loan fee , denda, biaya – biaya atau lain – lain jumlah uang yang wajib dibayar oleh PT Mira Sindo Sukses kepada Bank UOB.
b.
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama Bangun Kelola Serah ( Built, Operate and Transfer ) dengan PT Artamitra Usahamulia ( AU ) dalam rangka pembangunan dan pengelolaan sarana olahraga dan rekreasi Modernland yang dibangun di atas tanah milik Perusahaan seluas sekitar 2,4 hektar yang berlokasi di Tangerang oleh AU dimana AU mempunyai hak kelola selama 20 (dua puluh) tahun mulai tanggal 1 Juli 1995. Nilai perolehan tanah dalam perjanjian ini sebesar Rp 3.599.610.620 disajikan dalam neraca sebagai bagian dari “Aktiva Lain-lain”.
c.
Pada tanggal 17 Desember 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama ( Site A – Master Agreement ) dengan Le-Vision Pte. Ltd., Singapura ( Le-Vision ). Dalam Site A Master Agreement disebutkan bahwa Perusahaan dan Le-vision sepakat untuk membentuk perusahaan patungan yang berlokasi di Cakung, Jakarta Timur, menjadi kawasan perumahan dan pusat niaga terpadu. Sebagai tindak lanjut atas perjanjian kerjasama Le-Vision, pada tanggal 20 September 2005, Perusahaan mengadakan perjanjian ( Site A – Binding Sale and Purchase Agreement ) dengan PT Mitra Sindo Sukses ( MSS ), perusahaan patungan antara Perusahaan dengan Le-Vision, dimana Perusahaan akan menjual tanah kurang lebih seluas 1.333.686. meter persegi kepada MSS. Pada tanggal 17 Desember 2004, Perusahaan juga mengadakan perjanjian kerjasama ( Site B – Master Agreement ) dengan Castlehigh Pte. Ltd., Singapura ( Castlehigh ) dan PT Modern Griyareksa ( MGR ). Berdasarkan Site B –
35
PT MODERNLAND REALTY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain ) Master Agreement, Perusahaan dan Castlehigh sepakat untuk membentuk perusahaan patungan untuk mengembangkan tanah milik Perusahaan dan MGR yang berlokasi di Cakung, Jakarta Timur, menjadi kawasan perumahan dan pusat niaga terpadu. Sebagai tindak lanjut atas perjanjian kerjasama Castlehigh, pada tanggal 20 September 2005, Perusahaan mengadakan perjanjian ( Site B – Binding Sale and Purchase Agreement ) dengan PT Mitra Sindo Makmur ( MSM ), perusahaan patungan antara Perusahaan dengan Castlehigh, dimana Perusahaan akan menjual tanah kurang lebih seluas 655.049 meter persegi kepada MSM.
30.
d.
Perusahaan merupakan tergugat dalam perkara no. 173 mengenai tiga bidang tanah seluas 20.640 meter persegi yang berlokasi di Cakung, Jakarta timur. Sampai dengan tanggal lapora ini, perkara tersebut masih dalam proses di Pengadilan Tinggi Jakarta. Manajemen Perusahaan berpendapat penyelesaian akhir dari masalah hukum tersebut tidak akan berdampak buruk terhadap hasil usaha dan posisi keuangan Perusahaan.
e.
Perusahaan juga merupakan tergugat dalam perkara No. 122 mengenai sengketa tanah seluas 5.670 meter persegi yang berlokasi di cakung, Jakarta Timur. Menanggapi hal tersebut perusahaan menang berdasarkan putusan di mahkamah agung.
f.
Perusahaan juga merupakan tergugat dalam perkara No. 85 mengenai sertifikat No. 1447 atas tanah yang berlokasi di Pondok Cabe, Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Bandung mengeluarkan putusan yang memenangkan Perusahaan, menanggapi hal tersebut, Penggugat mengajukan Memori Kasasi di Mahkamah Agung . Sampai dengan tanggal laporan ini , Perusahaan masih menunggu putusan Memori Kasasi di Mahkamah Agung.
g.
Perusahaan bersama PT Mitra Sindo Sukses merupakan tergugat dalam perkara No. 357 mengenai tanah seluas 7.775 meter persegi yang berlokasi di Cakung, Jakarta Timur. Pengadilan Negeri Jakarta Timur mengeluarkan putusan N.O. (Niet Ontvankeljk Verklaard), tidak ada pihak yang menang. Baik perusahaan maupun penggugat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi.
h.
Perusahaan merupakan tergugat dalam perkara No. 21 mengenai tanah seluas 280 hektar yang berlokasi di Cakung, Jakarta Timur. Penggugat menuntut ganti rugi sebesar 518 miliar. Perusahaan dinyatakan menang berdasarkan putusan Pengadilan Negeri. Atas putusan ini, penggugat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi.
i.
Perusahaan juga merupakan tergugat dalam perkara No. 3492 mengenai tanah seluas 16.400 meter persegi yang berlokasi di Cakung Jakarta Timur, Pengguggat menuntut ganti rugi sebesar Rp 40,84 miliar. Perusahaan telah dinyatakan menang berdasar putusan Mahkamah Agung.
j.
Perusahaan merupakan tergugat dalam perkara No. 212 mengenai tanah seluas 16.400 meter persegi dan 4.858 meter persegi yang berlokasi di Cakung, Jakarta Timur. Perusahaan dinyatakan menang berdasarkan putusan Mahkamah Agung.
KONDISI EKONOMI Krisis keuangan global sejak bulan September 2008 berdampak terhadap Indonesia. Rupiah menjadi lebih labil terhadap beberapa mata uang asing utama seperti Dolar Amerika Serikat dan Euro, dan tetap sensitif terhadap keadaan sosial dan politik dalam negeri, serta faktor regional. Faktor –faktor ini akan terus berdampak antara lain terhadap industri konstruksi dan real estat atau pengembang di Indonesia. Pada saat ini belum dapat dipastikan bagaimana operasi Perusahaan di masa mendatang akan terpengaruh oleh kondisi global dan dalam negeri Indonesia. Sebagai bagian dari usaha yang berkelanjutan untuk menghadapi kondisi diatas, Perusahaan akan terus menjalankan kegiatan Perusahaan dengan prinsip kehati-hatian dan melakukan penghematan biaya.
31.
REKLASIFIKASI AKUN Tidak ada perubahan akun – akun neraca dan laba rugi dalam Laporan Keuangan per 31 Maret 2010 dan 2009.
36