KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG KOMPETENSI: MENGGAMBAR TEKNIK BANGUNAN GEDUNG MODUL / SUB-KOMPETENSI: MENGGAMBAR MACAM-MACAM IKATAN BATU BATA WAKTU (JAM): 8 JAM KODE MODUL: TBG-B01
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2002
KATA PENGANTAR
Modul dengan judul “Menggambar Ikatan Batu Bata” merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktikum peserta diklat (siswa) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu bagian dari kompetensi Menggambar Teknik. Modul ini mengetengahkan pedoman-pedoman menggambar ikatan batu bata yang saat ini banyak dilaksanakan di lapangan yaitu ikatan ½ bata, untuk tembok lurus, pada sudut pertemuan, persilangan dan menggambar pilaster. Modul ini terkait dengan modul lain yang membahas dasar-dasar menggambar perspektif dan menggambar pondasi. Dengan model ini diharapkan peserta diklat dapat menggambar dengan baik dan betul tanpa harus banyak dibantu oleh guru pembimbing.
Tim Penyusun
i
DESKRIPSI
Modul ini terdiri 2 kegiatan belajar yang mencakup menggambar macam-macam hubungan batu bata yang banyak dilaksanakan di lapangan yaitu ikatan ½ batu bata untuk tembok lurus, ikatan ½ batu bata pada sudut dan persilangan tembok, menggambar ikatan pilaster tiang. Pada kegiatan belajar satu membahas tentang ikatan tembok lurus ½ batu persilangan tembok ½ batu, kegiatan belajar dua membahas tentang menggambar ikatan batu bata yang terdiri dari ikatan pilaster pada dinding ½ batu pada sudut, pertemuan dan persilangan.
ii
PETA MODUL BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN (TBG) ORIENTASI: MANDIRI MATERI PRODUK TIF
MATERI PRODUKTIF (Mandiri)
TBG-A01 TBG-A02 TBG-A03 TBG-A04 TBG-A05 TBG-A06 TBG-A07 TBG-A08 TBG-B01 TBG-B02 TBG-B03 TBG-B04 TBG-B05 TBG-B06 TBG-B07 TBG-C01 TBG-D01 TBG-D02 TBG-D03 TBG-E01 TBG-E02 TBG-E03 TBG-E04 TBG-E05 TBG-F01 TBG-F02 TBG-F03 TBG-F04 TBG-F05 TBG-F06 TBG-G01 TBG-G02 TBG-H01 TBG-H02 TBG-H03
TBG-K01 / TGB-AA01 TBG-K02 / TGB-AA01 TBG-K03 / TGB-AA01 TBG-L01 / KKY-DD01 TBG-L02 / KKY-DD02 TBG-L03 / KKY-DD03 TBG-M01 / KKY-EE01 TBG-M02 / KKY-EE01 TBG-M03 / KKY-EE01 TBG-N01/ KKY-GG01 TBG-O01 / KKY-HH01 TBG-O02 / KKY-HH02 TBG-P01 / KKY-II01 TBG-P02 / KKY-II02 TBG-P03 / KKY-II03 TBG-P04 / KKY-II04 TBG-P05 / KKY-II05 TBG-P06 / KKY-II06 TBG-Q01 / KBB-CC01 TBG-Q02 / KBB-CC02 TBG-Q03 / KBB-CC03 TBG-Q04 / KBB-CC04 TBG-Q05 / KBB-CC05 TBG-Q06 / KBB-CC06 TBG-R01 / KBB-DD01 TBG-R02 / KBB-DD02 TBG-R03 / KBB-DD03 TBG-R04 / KBB-DD04 TBG-R05 / KBB-DD05 TBG-R06 / KBB-DD06 TBG-R07 / KBB-DD07 TBG-S01 / KBB-EE01 TBG-S02 / KBB-EE02 TBG-S03 / KBB-EE03 TBG-S04 / KBB-EE04
MATERI PRODUK TIF
MATERI PRODUKTIF (Mandiri)
TBG-H04
TBG-T01 / KBB-GG01 TBG-T02 / KBB-GG02 TBG-T03 / KBB-GG03 TBG-T04 / KBB-GG04 TBG-U01 / KBB-HH01 TBG-U02 / KBB-HH02 TBG-U03 / KBB-HH03 TBG-U04 / KBB-HH04 TBG-V01 / KBA-FF01 TBG-V02 / KBA-FF02 TBG-V03 / KBA-FF03 TBG-V04 / KBA-FF04 TBG-V05 / KBA-FF05 TBG-W01 / TPF-AA01 / KKY-JJ03 TBG-W02 / TPF-AA02 / KKY-JJ04 TBG-W03 / TPF-AA03 TBG-W04 / TPF-AA04 TBG-X01 / TPF-CC01 TBG-X02 / TPF-CC02 TBG-X03 / TPF-CC03 TBG-X04 / TPF-CC04 TBG-X05 / TPF-CC05 TBG-Y01 / TPF-EE01 TBG-Y02 / TPF-EE02
JUMLAH MODUL 36
JUMLAH MODUL 59
Modul yang dibahas
iii
PETA MODUL BIDANG KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK BANGUNAN GEDUNG (TBG) ORIENTASI: INDUSTRI MATERI PRODUK TIF)
TGB Teknik Gambar Bangunan
KKY Teknik Konstruksi Kayu
KONSENTRASI KBB Teknik Konstruksi Batu dan Beton
TBG-A01
TBG-TGB-AA01
TBG-KKY-AA01
TBG-A02
TBG-TGB-AA02
TBG-A03 TBG-A04 TBG-A05 TBG-A06 TBG-A07 TBG-A08 TBG-B01 TBG-B02
KBA Teknik Konstruksi Baja dan Aluminium
TPF Teknik Pekerjaan Finising
TBG-KBB-AA01
TBG-KBA-AA01
TBG-KKY-AA02
TBG-KBB-AA02
TBG-KBA-AA02
TBG-TGB-AA03
TBG-KKY-AA03
TBG-KBB-AA03
TBG-KBA-AA03
TBG-TGB-BB01 / KBA-BB01 TBG-TGB-BB02 / KBA-BB02 TBG-TGB-BB03 / KBA-BB03 TBG-TGB-BB04 / KBA-BB04 TBG-TGB-BB05 / KBA-BB05 TBG-TGB-BB06 / KBA-BB06 TBG-TGB-BB07 / KBA-BB07
TBG-KKY-BB01
TBG-KBB-AA04
TBG-KBA-AA04
TBG-KKY-BB02
TBG-KBB-AA05
TBG-KBA-AA05
TBG-TPF-AA01 / KKY-JJ04 TBG-TPF-AA02 / KKY-JJ03 TBG-TPF-AA03 / KKY-JJ05 TBG-TPF-AA04 / KKY-JJ06 TBG-TPF-BB01
TBG-KKY-BB03
TBG-KBB-AA06
TBG-KBA-AA06
TBG-TPF-BB02
TBG-KKY-BB04
TBG-KBB-AA07
TBG-KBA-AA07
TBG-TPF-BB03
TBG-KKY-BB05
TBG-KBB-AA08
TBG-KBA-BB01
TBG-TPF-BB04
TBG-KKY-CC01
TBG-KBB-AA09
TBG-KBA-BB02
TBG-TPF-BB05
TBG-KKY-CC02
TBG-KBB-BB01
TBG-KBA-BB03
TBG-TPF-CC01
iv
MATERI PRODUK TIF)
TGB Teknik Gambar Bangunan
KKY Teknik Konstruksi Kayu
KONSENTRASI KBB Teknik Konstruksi Batu dan Beton
TBG-B03
TBG-TGB-BB08 / KBA-BB08 TBG-TGB-CC01 / KBB-AA07 TBG-TGB-CC02 / KBB-AA06 TBG-TGB-CC03 / KBB-AA05 TBG-TGB-CC04 / KBB-AA04 TBG-TGB-CC05 / KBB-AA09 TBG-TGB-DD01 / KKY-KK01 TBG-TGB-DD02 / KKY-KK02 TBG-TGB-DD03 / KKY-KK03 TBG-TGB-DD04 / KKY-KK04 TBG-TGB-EE01 / KBA-CC01 TBG-TGB-EE02 / KBA-CC02 TBG-TGB-EE03 / KBA-CC03
TBG-KKY-CC03
TBG-B04 TBG-B05 TBG-B06 TBG-B07 TBG-C01 TBG-D01 TBG-D02 TBG-D03 TBG-E01 TBG-E02 TBG-E03 TBG-E04
KBA Teknik Konstruksi Baja dan Aluminium
TPF Teknik Pekerjaan Finising
TBG-KBB-BB02
TBG-KBA-BB04
TBG-TPF-CC02
TBG-KKY-CC04
TBG-KBB-BB03
TBG-KBA-BB05
TBG-TPF-CC03
TBG-KKY-CC05
TBG-KBB-CC01
TBG-KBA-BB06
TBG-TPF-CC04
TBG-KKY-CC06
TBG-KBB-CC02
TBG-KBA-BB07
TBG-TPF-CC05
TBG-KKY-DD01
TBG-KBB-CC03
TBG-KBA-BB08
TBG-TPF-DD01
TBG-KKY-DD02
TBG-KBB-CC04
TBG-KBA-CC01
TBG-TPF-DD02
TBG-KKY-DD03
TBG-KBB-CC05
TBG-KBA-CC02
TBG-TPF-EE01
TBG-KKY-EE01
TBG-KBB-CC06
TBG-KBA-CC03
TBG-TPF-EE02
TBG-KKY-EE02
TBG-KBB-DD01
TBG-KBA-CC04
TBG-TPF-FF01
TBG-KKY-EE03
TBG-KBB-DD02
TBG-KBA-CC05
TBG-TPF-FF02
TBG-KKY-FF01
TBG-KBB-DD03
TBG-KBA-CC06
TBG-KKY-FF02
TBG-KBB-DD04
TBG-KBA-CC07
TBG-KKY-GG01
TBG-KBB-DD05
TBG-KBA-CC08
v
MATERI PRODUK TIF)
TGB Teknik Gambar Bangunan
KKY Teknik Konstruksi Kayu
KONSENTRASI KBB Teknik Konstruksi Batu dan Beton
TBG-E05
TBG-TGB-EE04 / KBA-CC04 TBG-TGB-EE05 / KBA-CC05 TBG-TGB-EE06 / KBA-CC06
TBG-KKY-HH01
TBG-KBB-DD06
TBG-KBA-DD01
TBG-KKY-HH02
TBG-KBB-DD07
TBG-KBA-DD02
TBG-KKY-II01
TBG-KBB-EE01
TBG-KBA-DD03
TBG-KKY-II02 TBG-KKY-II03 TBG-KKY-II04 TBG-KKY-II05 TBG-KKY-II06 TBG-KKY-JJ01 TBG-KKY-JJ02 TBG-KKY-JJ03 TBG-KKY-JJ04 TBG-KKY-JJ05 TBG-KKY-JJ06 TBG-KKY-JJ07 TBG-KKY-JJ08 TBG-KKY-KK01 TBG-KKY-KK02 TBG-KKY-KK03 TBG-KKY-KK04
TBG-KBB-EE02 TBG-KBB-EE03 TBG-KBB-EE04 TBG-KBB-FF01 TBG-KBB-FF02 TBG-KBB-FF03 TBG-KBB-FF04 TBG-KBB-FF05 TBG-KBB-FF06 TBG-KBB-FF07 TBG-KBB-FF08 TBG-KBB-GG01 TBG-KBB-GG02 TBG-KBB-GG03 TBG-KBB-GG04 TBG-KBB-HH01 TBG-KBB-HH02 TBG-KBB-HH04
TBG-KBA-DD04 TBG-KBA-DD05 TBG-KBA-DD06 TBG-KBA-DD07 TBG-KBA-DD08 TBG-KBA-DD09 TBG-KBA-DD10 TBG-KBA-EE01 TBG-KBA-EE02 TBG-KBA-EE03 TBG-KBA-EE04 TBG-KBA-EE05 TBG-KBA-EE06 TBG-KBA-EE07 TBG-KBA-EE08 TBG-KBA-EE09 TBG-KBA-FF01 TBG-KBA-FF03 TBG-KBA-FF04 TBG-KBA-FF05
TBG-F01 TBG-F02 TBG-F03 TBG-F04 TBG-F05 TBG-F06 TBG-G01 TBG-G02 TBG-H01 TBG-H02 TBG-H03 TBG-H04
vi
KBA Teknik Konstruksi Baja dan Aluminium
TPF Teknik Pekerjaan Finising
MATERI PRODUK TIF)
TGB Teknik Gambar Bangunan
KKY Teknik Konstruksi Kayu
KONSENTRASI KBB Teknik Konstruksi Batu dan Beton
JUMLAH MODUL 36
JUMLAH MODUL 29
JUMLAH MODUL 43
JUMLAH MODUL 45
KETERANGAN: TBG: Teknik Bangunan Gedung (Bidang Keahlian) TGB: Teknik Gambar Bangunan (Program Keahlian) KKY: Teknik Konstruksi Kayu (Program Keahlian) KBB: Teknik Konstruksi Batu dan Beton (Program Keahlian) KBA: Teknik Konstruksi Baja dan Aluminium (Program Keahlian) TPF: Teknik Pekerjaan Finising (Program Keahlian) Modul yang dibahas
vii
KBA Teknik Konstruksi Baja dan Aluminium
TPF Teknik Pekerjaan Finising
JUMLAH MODUL 47
JUMLAH MODUL 20
PRASYARAT
Untuk mempelajari dan menguasai modul ini, terlebih dahulu peserta diklat harus mempunyai kemampuan dalam materi yang terdapat pada modul Dasar-Dasar Menggambar Teknik dan Menggambar Proyeksi. Selain itu peserta diklat harus dapat membedakan dan mampu menggunakan alatalat tulis dan gambar dengan benar dan baik, mampu membuat tebal tipis garis yang berbeda atau sama tebal, mampu membedakan dan membuat garis (tampak/utama, potong, tidak tampak) mampu membuat huruf dan angka dengan baik dan benar, mengerti tentang skala perbandingan gambar dan mampu membedakan gambar potongan dan gambar tampak. Kemampuan awal ini sangat bermanfaat dalam menunjang penguasaan meteri modul ini secara cepat dan tepat sehingga sesuai sasaran yang diharapkan.
ix
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DESKRIPSI PETA MODUL PRASYARAT DAFTAR ISI
i ii iii viii ix
PERISTILAHAN (GLOSSARY) PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL TUJUAN AKHIR MODUL
1 2 3
KEGIATAN BELAJAR KEGIATAN BELAJAR 1 1. Pengetahuan Dasar 2. Lembar Kerja • Tujuan • Bahan dan Alat • Keselamatan Kerja • Langkah Pengerjaan • Petunjuk Penilaian KEGIATAN BELAJAR 2 1. Pengetahuan Dasar 2. Lembar Kerja • Tujuan • Bahan dan Alat • Keselamatan Kerja • Langkah Pengerjaan • Petunjuk Penilaian
4 4 4 8 8 8 8 8 9 10 10 12 12 12 13 13 13
DAFTAR PUSTAKA
14
x
PERISTILAHAN (GLOSSARY)
Batu bata
Tebal Dinding
Spesi
Strek
Knop
Bareh
: Jenis bahan bangunan yang dibuat dari lempung atau tanah liat dengan atau tanpa tambahan bahan lain yang diaduk hingga pulen, dicetak, dikeringkan kemudian dibakar. : Ketebalan dinding pasangan batu bata yang selalu dinyatakan dengan satuan bata (satu bata = panjang satu bata) misalnya tebal dinding satu bata berarti ketebalan dinding tersebut= satu kali panjang batu bata. Jika tebal dinding setengah bata berarti ketebalan dinding tersebut = setengah kali panjang batu bata. : Campuran dari beberapa jenis bahan bangunan yang diaduk menjadi satu adonan dengan diberi air secukupnya sehingga menjadi satu kesatuan yang pulen. Spesi berfungsi sebagai perekat batu bata satu dengan lainnya. : Istilah lain yang biasa dipergunakan sebagai penganti dari panjang batu bata, misalnya pasangan strek atau lapisan strek berarti pasangan tersebut atau lapisan tersebut terdiri dari batu utuh. : Istilah lain yang biasa dipergunakan sebagai pengganti dari lebar batu bata, misalnya pasangan kop atau lapisan kop berarti pasangan tersebut atau lapisan tersebut terdiri dari lebar batu bata. : Istilah yang umum dipakai di lapangan pekerjaan yaitu apabila terdapat atau terjadi siar tegak pada dua lapis berurutan sama atau segaris.
1
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
A. Langkah-langkah belajar yang ditempuh Agar peroses belajar menggambar ikatan batu bata berhasil dengan optimal, cepat, rapi dan benar perlu dicermati langkah-langkah belajar sebagai berikut : a. Supaya dipelajari dan dicermati dengan seksama mengenai tebal setiap dinding batu bata yang akan digambar serta berapa derajat besar sudutnya. b. Supaya dipelajari dan dicermati sengan seksama mengenai jumlah lapis yang ada untuk masing-masing kelompok gambar ikatan batu bata. c. Dalam penggambaran di atas kertas, ukuran batu bata yang sebenarnya diubah dengan skala perbandinggan sebagai berikut : − Panjang batu bata = 2 cm − Lebar batu bata = 1 cm dan − Tebal batu bata = 0,5 cm d. Buatlah kerangka susunan/lapisan batu bata terlebih dhulu dengan lapis pertama menggunakan strek dan lapis kedua menggunakan kop, lapis ketiga dan lapis keempat kop dan seterusnya. e. Biasakan permulaan penggambaran dimulai dengan lapisan strek terlebih dahulu, baru kemudia dilanjutkan pada lapisan kop. B. Perlengkapan yang harus disiapkan Untuk dapat menghasilkan ikatan batu bata yang mudah dimengerti, jelas dan rapi diperlukan perlengkapan alat gambar dan tulis yang memadai. Perlengkapan yang harus dipersiapkan untuk menggambar adalah : a. Meja gambar atau meja yang dapat berfungsi sebagai meja gambar. b. Mesin gambar atau satu set penggaris segi tiga. c. Pensil atau pensil mekanis ukuran 0,3 mm dan 0,5 mm. d. Kertas gambar putih ukura A1. e. Kaet penghapus yang tidak mudah kotor. f. Garisan, jangka, selotip. g. Rapido. h. Cutter. i. Penerangan yang cukup.
2
TUJUAN AKHIR MODUL
Peserta diklat setelah mengikuti dan mempelajari seluruh kegiatan belajar pada modul ini diharapkan dapat mencapai spesifikasi kinerja sebagai berikut : 1. Peserta diklat dapat menggambar dengan benar ikatan ½ batu pada tembok yang lurus. 2. Peserta diklat dapat menggambar dengan ikatan ½ batu pada sudut -sudut tembok persilangan. 3. Peserta diklat dapat menggambar dengan benar ikatan pilaster pada tembok ½ batu. 4. Peserta diklat dapat menggambar dengan benar ikatan pilaster pada sudut pertemuan dan persilangan ½batu.
3
KEGIATAN BELAJAR
KEGIATAN BELAJAR 1: Menggambar macam-macam hubungan batu bata 1. PENGETAHUAN DASAR Pada kegiatan belajar 1 ini, peserta diklat diminta untuk mencermati dinding bangunan gedung atau tembok yang terdiri dari susunan batu atau batu merah (bata merah). Batu merah adalah batu buatan yang terdiri dari tanah liat/lempung dengan atau tanpa tambahan bahan lain yang dalam keadaan pulen dicetak, dikeringkan dan dibakar. Ukuran batu merah untuk daerah satu dengan daerah lainnya tidak seragam. Sebagai pedoman dalam pembuatan batu merah adalah sebagai berikut : a) panjang bata = dua kali lebar bata + tebal siar. B) lebar bata = dua kali tebal bata + siar. C) tebal siar antara 0,8 cm s/d 1,5 cm. Dari berbagai ragam ukuran yang ada di pasaran, dikenal juga ukuran standar yang ditetapkan oleh LPMB (Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan) Bandung yaitu : a) pertama panjang = 240 mm, lebar = 115 mm, tebal = 52 mm. b) kedua panjang = 230 mm, lebar 110 mm, tebal = 50 mm (lihat Gambar 1).
Gambar 1 Ukuran Batu Bata Dalam pelaksanaan pembuatan tembok tidak mungkin menggunakan bata utuh seluruhnya, pasti ada bata yang tidak utuh. Hal ini dikarenakan adanya syarat-syarat ikatan bata yang harus dipenuhi yaitu siar tegak pada dua lapis yang berurutan tidak boleh bareh. Bentuk bata utuh dan bata potongan seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
4
Tebal dinding batu bata atau pasangan bata biasanya dinyatakan dengan satuan batu, tidak dengan satuan centimeter atau meter, misalnya : − Dinding ½batu, berarti tebal dinding ½kali panjang bata. − Dinding 1 ½batu, berarti tebal dinding = 1 ½kali panjan g bata. Pada umumnya pasangan dinding bata atau ikatan-ikatan bata itu terdiri dari : − Ikatan ½bata, khususnya untuk tebal dinding ½bata − Ikatan tegak − Ikatan silang − Ikatan V lain Perlu dicatat dalam modul ini bahwa pembelajaran yang disampaikan pada peserta diklat (siswa) adalah pasangan yang banyak dilaksanakan di lapangan yaitu pasangan ½batu.
Gambar 2 Ukuran Batu Bata
5
Gambar 3 Ikatan Tembok Lurus Tebal ½Batu
Gambar 4 Ikatan Tembok Lurus Tebal 1 Batu dengan Konstruksi Ikatan Tegak
Gambar 5 Ikatan Tembok ½Batu pada Sudut Siku
6
Gambar 6 Ikatan Tembok ½Batu pada Pertemuan
Gambar 7 Ikatan Tembok ½Batu pada Persilangan
7
2. LEMBAR KERJA •
Tujuan Peserta diklat setelah mengikuti dan mempelajari kegiatan belajar modul ini diharapkan dapat mencapai spesifikasi kinerja sebagai berikut : 1. Peserta diklat dapat menggambar lapis-lapis ikatan ½ batu pada tembok lurus dan proyeksi miringnya. 2. Peserta diklat dapat menggambar dengan benar ikatan tembok ½ batu pada sudut siku. 3. Peserta diklat dapat menggambar dengan benar ikatan tembok ½ batu pada pertemuan tembok. 4. Peserta diklat dapat menggambar dengan benar ikatan tembok ½ bata pada persilangan tembok.
•
Bahan dan Alat - Bahan yang digunakan Bahan yang akan digunakan pada kegiatan belajar 1 meliputi : a. Kertas gambar manila/padalarang ukuran A1. b. Isolasi untuk menempel kertas pada meja gambar. - Alat yang digunakan Alat yang harus disiapkan dan akan digunakan pada kegiatan belajar 1 ini meliputi : a. Meja gambar atau meja yang dapat berfungsi sebagai meja gambar. b. Mesin gambar atau satu set penggaris segi tiga. c. Pensil atau pensil mekanis 0,3 mm dan 0,5 mm. d. Karet penghapus yang tidak mudah kotor. e. Garisan, jangka f. Rapido g. Cutter. h. Gambar hubungan/ikatan ½batu pada tembok lurus, ikatan tembok ½ batu pada sudut siku ikatan tembok ½ batu pada pertemuan tembok, ikatan tembok ½batu pada persilangan tembok.
•
Keselamatan Kerja a. Pusatkan konsentrasi pada pekerjaan b. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya c. Laporkan pada pengajar jika ada masalah
•
Langkah Pengerjaan a. Siapkan dan bersihkan meja gambar dari debu dan kotoran lain. b. Siapkan kertas gambar kosong dan tempatkan pada meja gambar. c. Siapkan alat tulis dan gambar. d. Menyalin gambar hubungan batu bat yang tersedia.
8
•
Petunjuk Penilaian No
1
Aspek
Hasil Kerja
Indikator
a. Penampilan gambar/kerapian b. Kebenaran teknis c. Ketelitian/ketepatan d. Kebersihan
Jumlah Skor Maksimal Syarat Skor Minimal Lulus Jumlah Skor Yang Dapat Dicapai
Skor maks
Skor Yang dicapai
Ket
20 50 20 10 100 70 LULUS / TIDAK LULUS
Kesimpulan
9
KEGIATAN BELAJAR 2: Menggambar ikatan pilaster
1. PENGETAHUAN DASAR Pada kegiatan belajar 2 ini, peserta diklat diminta untuk mencermati dan memahami kembali materi kegiatan belajar 1. Khususnya mengenai persyaratan yang harus dipenuhi untuk menyusun pasangan tembok dengan tebal ½batu Materi kegiatan belajar 2 meliputi menggambar ikatan batu bata yang terdiri dari : − Ikatan pilaster tembok pada sisi tebal ½bata dan lebar 1 ½bata. − Ikatan pilaster tembok pada dua sisi. − Ikatan pilaster tembok pada sudut siku pertemuan dan persilangan.
Gambar 8 Perkuatan Tembok pada 1 Sisi Tebal ½Bata dan Lebar 1½Bata
Gambar 9 Perkuatan Tembok pada Dua Sisi 10
Gambar 10 Ikatan Sudut Siku ½X ½Batu Diperkuat 1 X 1 Batu
Gambar 11 Perkuatan Tembok Pada Sudut Siku Rata Dalam
11
Gambar 12 Perkuatan Tembok ½Batu pada Pertemuan dan Persilangan Siku
2. LEMBAR KERJA •
Tujuan Peserta diklat setelah mengikuti dan mempelajari kegiatan belajar modul ini diharapkan dapat mencapai spesifikasi kinerja sebagai berikut : 1.1. Peserta diklat dapat menggambar dengan baik dan benar ikatan pilaster tembok pada satu sisi dan tebal ½batu dan lebar 1 ½batu. 1.2. Peserta diklat dapat menggambar dengan baik dan benar ikatan pilaster tembok ½batu pada sudut siku baik dalam maupun tidak. 1.3. Peserta diklat dapat menggambar dengan baik dan benar ikatan pilaster tembok ½batu pada sudut-sudut persilangan.
•
Bahan dan alat - Bahan yang digunakan Bahan yang akan digunakan pada kegiatan belajar 2 meliputi : a. Kertas gambar manila/padalarang ukuran A1. b. Isolasi untuk menempel kertas pada meja gambar. - Alat yang digunakan Alat yang harus disiapkan dan akan digunakan pada kegiatan belajar 2 ini meliputi : a. Meja gambar atau meja yang dapat berfungsi sebagai meja gambar.
12
b. c. d. e. f. g. h.
Mesin gambar atau satu set penggaris segi tiga. Pensil atau pensil mekanis 0,3 mm dan 0,5 mm. Karet penghapus yang tidak mudah kotor. Garisan, jangka Rapido Cutter. Gambar hubungan/ikatan ½ batu pada tembok ½ bata, baik untuk tembok yang lurus maupun pertemuan, sudut dan persilangan.
•
Keselamatan Kerja a. Pusatkan konsentrasi pada pekerjaan b. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya c. Laporkan pada pengajar jika ada masalah
•
Langkah Pengerjaan a. Siapkan dan bersihkan meja gambar dari debu dan kotoran lain. b. Siapkan kertas gambar kosong dan tempatkan pada meja gambar. c. Siapkan alat tulis dan gambar. d. Menyalin gambar ikatan pilaster yang telah disiapkan.
•
Petunjuk Penilaian No
1
Aspek
Hasil Kerja
Indikator
a. Penampilan gambar/kerapian b. Kebenaran teknis c. Ketelitian/ketepatan d. Kebersihan
Jumlah Skor Maksimal Syarat Skor Minimal Lulus Jumlah Skor Yang Dapat Dicapai
Skor maks
Skor Yang dicapai
Ket
20 50 20 10 100 70 LULUS / TIDAK LULUS
Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Kurikulum Edisi 1999, Jakarta. 2. Hendardji, Djoko Soeyoto, Bangunan Umum A Jakarta : Penebit Buku H Stam. 3. PIJI A. 1993. Ringkasan Ilmu Bangunan Bagian A Terjemahan Hendarsin H Jakarta, Erlangga. 4. Sharma SK Kaul 1976 Atext Book of Building Contruction, New Delhi : S Charnd & Co (Put) LTD. 5. Subarkah Imam 1980 Konstruksi Bangunan Gedung Bandung : Idhea Dharma. 6. Soegihardjo R, PR Soedibyo, 1977. Ilmu Bangunan Gedung I Dikmenjur Depdikbud Jakarta. 7. Soetarman Soekarto 1977. Menggambar Teknik Bangunan I Dikmenjur Depdikbud Jakarta.
14