1
KURIKULUM PROGRAM STUDI AGRIBISNIS YANG BERBASIS KOMPETENSI Kusmantoro Edy, S. Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
ABSTRAK
P
engembangan kurikulum berbasis kompetensi mempunyai sasaran strategis yaitu mampu mengakses kebutuhan tenaga kerja yang tersedia di masyarakat sesuai dengan persyaratan kompetensi yang diperlakukan secara internasional, dapat berperan sebagai modal intelektual (intellectual capital), yang bercirikan kemampuanya sebagai human capital, structural capital, relational costumer capital, serta mempunyai mobilitas tinggi kearah vertical dan horizontal untuk dapat mengakses lapangan kerja yang bersifat volatile, kompetitif dan tidak menentu keberadaannya. Namun demikian kurikulum hanya sebagai alat, bagaimanapun ideal dan baiknya suatu kurikulum seperti Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), tanpa dapat diimplementasikan oleh dosen di lapangan, maka kurikulum tersebut hanya sebatas dokumen saja. Oleh karena itulah dalam proses keberhasilan pelaksanaan suatu kurikulum sangat ditentukan oleh kemampuan dosen. Pandangan dunia industri di
PENDAHULUAN Berkembangnya dunia industri
Indonesia terhadap lulusan perguruan
pada era globalisasi akan berpengaruh
tinggi antara lain :
terhadap
dunia
• Para
Peningkatan
perekonomian
pendidikan. dunia
berdampak pada pasar tenaga kerja sehingga tenaga kerja yang trampil pada bidang keahlianya sangat penting untuk menarik investasi. Dunia pendidikan di
lulusan
tidak
memiliki
keterampilan yang dibutuhkan oleh industri. • Hasil yang diperoleh oleh para lulusan tidak dapat dipercaya. • Para
pendidik
kurang
memiliki
negara maju sudah sangat berkembang
pengalaman
mengikuti kebutuhan pasar. Sehingga
keterampilan yang dibutuhkan oleh
kurikulum yang ditawarkan kepada
industri.
mahasiswa sudah berbasis kompetensi.
AGRITECH, Vol. XI No. 1 Juni 2009 : 1 – 7
di
industri
dan
2
• Sulit bagi industri untuk ikut serta dalam
menentukan
seharusnya
apa
terjadi
di
yang tempat
capital, (ii) relational costumer capital, (c) mempunyai mobilitas tinggi kearah dan horizontal untuk
vertical
dapat
mengakses lapangan kerja yang bersifat
pendidikan (Kadin, 2002). Industri merupakan salah satu lembaga yang setiap saat membutuhkan
volatile, kompetitif dan tidak menentu keberadaannya.
Masih ada
Pada awal abad XXI, dunia
lembaga lain yang sangat membutuhkan
pendidikan di Indonesia menghadapi
lulusan
untuk
tiga tantangan besar. Pertama, sebagai
seperti
akibat dari krisis ekonomi, dunia
lulusan perguruan tinggi. perguruan
menunjang
tinggi
kegiatannya,
lembaga
pendidikan,
lembaga
pendidikan
dituntut
untuk
dapat
penelitian, lembaga pemerintahan dan
mempertahankan
sebagainya.
pembangunan pendidikan yang telah
Banyaknya kritik dari
hasil-hasil
terhadap
kinerja
dicapai. Kedua, untuk mengantisipasi era
tinggi
maka
globalisasi, dunia pendidikan dituntut
Departemen
untuk mempersiapkan sumber daya
Pendidikan Nasional mengembangkan
manusia yang kompeten agar mampu
kurikulum berbasis kompentensi.
bersaing dalam pasar kerja global.
lembaga
tersebut
lulusan
perguruan
pemerintah
melalui
kurikulum
Ketiga, sejalan dengan diberlakukannya
mempunyai
otonomi daerah, sistem pendidikan
sasaran strategis, (a) mampu mengakses
nasional dituntut untuk melakukan
kebutuhan tenaga kerja yang tersedia di
perubahan dan penyesuaian sehingga
masyarakat sesuai dengan persyaratan
dapat mewujudkan proses pendidikan
kompetensi yang diperlakukan secara
yang lebih demokratis, memperhatikan
internasional,
keberagaman
Pengembangan berbasis
kompetensi
(b)
dapat
berperan
sebagai modal intelektual (intellectual
daerah
dan
capital), yang bercirikan kemampuanya
mendorong
sebagai: (i) human capital, (ii)structural
masyarakat.
kebutuhan/keadaan peserta
didik,
peningkatan
Kusmantoro Edy, S. : Kurikulum Program Studi Agribisnis …
serta
partisipasi
3
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan berdasarkan standard
pendidikan
kemampuan
dan
tentang
materi
serta
pengalaman belajar dan penilaian yang digunakan
sebagai
penyelenggaraan
pembelajaran
perguruan
tinggi
Sedangkan
menurut
No:
pedoman
(Sistina,
2005).
Kepmendiknas
045/U/2002,
merupakan
di
kurikulum
rambu-rambu
untuk
menjamin mutu dan kemampuan sesuai program studi yang ditempuh. Surat
Keputusan pendekatan
KBK
dalam
pengembangan kurikulum pendidikan tinggi. Bahkan dalam SK. Mendiknas 045 pasal 2 ayat (2) dikatakan bahwa kelima kelompok mata kuliah yang dikemukakan dalam SK nomor 232 adalah
merupakan
kompetensi. tersebut
elemen-elemen
Selanjutnya,
menetapkan
pengembangan
keputusan pula
program
melalui keputusan nornor 045 maka kurikulum inti berisikan kompetensi utama
sedangkan
institusional
kurikulum
berisikan
kompetensi
pendukung dan kompetensi lainnya. Berdasarkan SK Mendiknas nomor 045 kurikulum inti yang merupakan penciri kompetensi utama, bersifat : a. dasar untuk mencapai kompetensi lulusan b. acuan
baku
minimal
mutu
penyelenggaraan program studi c. berlaku
secara
nasional
dan
internasional
Mendiknas
nomor 045 tahun 2002 ini memperkuat perlunya
kurikulum institusional. Jika diartikan
arah yang
d. lentur dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat cepat di masa mendatang, dan e. kesepakatan kalangan
bersama
antara
perguruan
tinggi,
masyarakat profesi, dan pengguna lulusan. Sedangkan Kurikulurn institusional berisikan kompetensi pendukung serta kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut dengan
kompetensi
(Dipertais, 2004).
dinamakan dengan kurikulum inti dan
AGRITECH, Vol. XI No. 1 Juni 2009 : 1 – 7
utama
4
Kurikulum berbasis kompetensi
menghasilkan kinerja yang unggul pada
adalah kurikulum berdasarkan atas
suatu jabatan atau bidang pekerjaan
elemen-elemen kompetensi yang harus
(Salah
dicapai oleh mahasiswa sebagai peserta
Indonesia, 2002).
Satu
Bank
Pemerintah
di
berbasis
Kompetensi adalah seperangkat
kompetensi menyatakan (1) kompetensi
tindakan cerdas penuh tanggungjawab
secara jelas dari proses pembelajaran:
yang dimiliki seseorang sebagai syarat
(2) proses pembelajaraan berorientasi
dianggap
kepada pencapaian kompetensi dan
dalam melaksanakan tugas di bidang
berfokus pada mahasiswa; (3) lebih
pekerjaan
mengutamakan kesatuan penguasaan
045/u/2002). Menurut Dirjen Dikti,
ranah
KBK adalah kurikulum yang disusun
didik.
Ciri
kurikulum
kognitif,
psikomotorik
dan
mampu
oleh
tertentu
masyarakat
(kepmendiknas
afektif: (4) proses penilaian hasil belajar
berdasarkan
lebih ditekankan pada kemampuan
menghantarkan peserta didik mencapai
untuk
kompetensi sebagai a method of inquiry
mendemontrasikan
kognitif,
yakni
psikomotorik dan afektif.
elemen-elemen
metode
menentukan
yang
pilihan
Kompetensi adalah spesifikasi
hidup atau profesi di masyarakat
dari pengetahuan dan keterampilan
disertai insting belajar sepanjang hayat
serta penerapan dari pengetahuan dan
(learning to learn dan learning throughout
keterampilan tersebut dalam suatu
life). Ciri-ciri KBK adalah kurikulum
pekerjaan atau perusahaan atau lintas
dengan rincian luaran kompetensi yang
industri, sesuai dengan standar kinerja
jelas,
yang
pembelajaran
disyaratkan
(National
Training
Kompetensi adalah keseluruhan
ranah
perilaku
oleh
yang
dan
proses
berorientasi
dan terintegrasi dengan penguasaan
kemampuan, pengetahuan, sikap dan konsisten
materi
pencapaian kompetensi (lebih sinergis
Board, Australia 1992).
yang
desain
kognitif,
psikomotorik
dan
ditunjukkan
secara
afektif) serta berfokus pada minat
individu
untuk
peserta didik. Ujian dan penilaian hasil
Kusmantoro Edy, S. : Kurikulum Program Studi Agribisnis …
5
belajarnya pun lebih ditekankan pada
merumuskan
proses
kemampuan,
Kurikulum yang dirancang tidak lagi
termasuk kemampuan berkreasi, tidak
berorientasi pada isi (content based)
hanya kognitif saja.
melainkan bergeser pada komptensi
formatif
dan
Peran kurikulum dalam dunia pendidikan
(competence based). Pengertian
kurikulum
penting
karena
pedoman
dalam
Pendidikan Tinggi berdasarkan SK
proses pembelajaran dan evaluasinya.
Mendiknas No 232/U/2000 yaitu :
Berdasarkan
No
seperangkat rencana (1) dan pengaturan
045/U/2002 tentang Kurikulum Inti
mengenai isi maupun bahan kajian (2)
Pendidikan
dan
dijadikan
sangat
kompetensinya.
sebuah SK
Mendiknas
Tinggi
bahwa
pada
pelajaran
serta
cara
dan
penilaiannya
prinsipnya kurikulum pendidikan tinggi
penyampaian
harus
(5)yang digunakan sebagai pedoman
memenuhi
lima
elemen
(4)
(3)
kopetensi. Kelima kompetensi tersebut
penyelenggaraan
kegiatan
belajar
adalah: a) landasan kepribadian, b)
mengajar (6) di perguruan tinggi.
penguasaan ilmu dan keterampilan, c)
Dengan penjelasan pengertian
kemampuan berkarya, d) sikap dan
diatas, dapat dipahami bahwa seorang
perilaku
menurut
dosen seyogyanya mampu merancang
tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan
kurikulum mulai dari penentuan profil
keterampilan yang dikuasai, dan e)
lulusan, kompetensi, bahan kajian, mata
pemahaman
kuliah, sks, metode pembelajaran, dan
dalam
berkarya
kaidah
berkehidupan
bermasyarakat sesuai dengan pilihan
asesmen.
keahlian
dalam
berkarya.
pembelajaran
keluarnya
SK
Mendiknas
Sejak
Dengan dari
bergesernya Teacher
Centered
No
Learning ke Student Centered Learning, dan
232/U/2000, kurikulum pendidikan
orientasi kurikulum dari berbasis isi
tinggi tidak diatur lagi oleh Pemerintah
bergeser
Pusat melainkan diserahkan kepada
diperlukan
masing-masing perguruan tinggi dalam
pembelajaran.
ke
berbasis
kompetensi,
perubahan
perencanaan
AGRITECH, Vol. XI No. 1 Juni 2009 : 1 – 7
Perencanaan
6
pembelajaran ini pada pelaksanaannya akan
menjadi
keberhasilan
kontrol
pembelajaran
b. Mampu
merancang
terhadap
mengevaluasi
(Admin,
terpadu secara kreatif dan inovatif. c. Mampu
2009).
sistem
dan agribisnis
menggunakan
prinsip-
prinsip ilmiah dalam merumuskan, KURIKULUM PROGRAM STUDI AGRIBISNIS BERBASIS KOMPETENSI Lulusan
program
studi
agribisnis diharapkan menjadi Sarjana pertanian yang unggul dan memiliki kemampuan mengelola
didalam dan
menciptakan,
mengembangkan
agribisnis pertanian. Untuk menunjang
menganalisis,
dan
mencari
pemecahan terhadap permasalahan agribisnis nyata yang muncul di tengah masyarakat. d. Memiliki softskill yang cukup guna menjadi bekal dalam bekerja dan berkehidupan di masyarakat. e. Profil
lulusan
Program
penguasaan agribisnis petanian, lulusan
Agribisinis dapat menjadi :
harus juga mempunyai kemampuan
• Manajer Agribisnis
menguasai dasar-dasar ilmu yang terkait
• Pengusaha Agribisnis
dengan proses produksi.
• Fasilitator Pengembangan Masyarakat Agribisnis
Kompetensi lulusan Program
• Konsultan/Pengkaji Agribisnis
Studi Agribisnis : a. Menguasai
Studi
konsep
dasar
ilmu
• Perumus Kebijakan Agribisnis
pertanian, yakni pengelolaan lahan, teknik budidaya tanaman, teknik perlindungan tanaman, penanganan dan pengelolaan hasil pertanian, dan dasar-dasar
ilmu
agribisnis
(kompetensi umum) sejalan dengan prinsip-prinsip berkelanjutan
pertanian
PENUTUP Kurikulum hanya sebagai alat, bagaimanapun ideal dan baiknya suatu kurikulum seperti Kurikulum Berbasis Kompetensi, diimplementasikan
tanpa
dapat
oleh
pendidik/
dosen di lapangan, maka kurikulum
Kusmantoro Edy, S. : Kurikulum Program Studi Agribisnis …
7
tersebut hanya sebatas dokumen saja. Oleh karena
itulah dalam proses
keberhasilan kurikulum
pelaksanaan sangat
ditentukan
kemampuan
suatu
Swara Ditpertais 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Swara Ditpertais. No. 17 Th. II, 18 Oktober 200, Indonesia.
oleh
pendidik/dosen.
Pendidik/dosen
dalam
proses
pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting. khususnya
Kemampuan dosen
dosen
program
studi
Agribisnis dan kemauan mahasiswa untuk
bersama-sama
Kurikulum
Berbasis
menerapkan Kompentensi,
diharapkan akan menghasilkan sarjana Agribisnis yang mampu berkompetisi pada dunia kerja. DAFTAR PUSTAKA Admin, 2009. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Dan Pengembangan Proses Pembelajaran. Efkagama, 2007. Hakikat Kurikulum Berbasis Kompetensi Dengan Jaminan Mutu. Media EFKAGAMA, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sugianto, D., 2009. Kurikulum Berbasis Kompetensi Implikasinya dalam Peyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Universitas Negeri Malang, Malang.
AGRITECH, Vol. XI No. 1 Juni 2009 : 1 – 7