FOKUS KEGIATAN : KELAPA SAWIT
LAPORAN TAHUN PERTAMA PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA 2011 – 2025 (PENPRINAS MP3EI 2011-2025)
FOKUS/KORIDOR: KELAPA SAWIT / KORIDOR I
TOPIK KEGIATAN : MOBILE PLANT INTENSIFIKASI PRODUKSI BIODIESEL DARI CPO MENGGUNAKAN CENTRIFUGAL KATALITIK REAKTOR Idral Amri, ST., MT., PhD (0013027101) M Dalil, ST., MT (0014117103) Suwitno, ST., MT. (002116601) Jhon Armedi Pinem, ST, MT (0029057302)
UNIVERSITAS RIAU DESEMBER 2012
C. Sistematika Usul Kegiatan I.
Identitas Kegiatan
1. a. Topik Usulan : MOBIL PLANT INTENSIFIKASI PRODUKSI BIODIESEL DARI CPO MENGGUNAKAN CENTRIFUGAL KATALITIK REAKTOR b. Tema (koridor): KELAPA SAWIT (KORIDOR I)
2. Ketua Peneliti (a) Nama lengkap : IDRAL AMRI, ST., MT.PhD (b) Bidang keahlian : TEKNOLOGI PROSES 3. Anggota peneliti No
Nama dan Gelar
Keahlian
1.
M. Dalil, ST., MT
2.
Suwitno, ST., MT
3.
Jhon Armedi Pinem
4. 5.
Isu Strategis : Peningkatan Produksi Biodiesel dengan metode Pabrik Bergerak(Mobile) Topik Kegiatan : Pilot Plant Mobile Produksi Biodiesel dari Kelapa Sawit dengan menggunakan reactor Centrifugal Katalitik Reaktor. Objek kegiatan (jenis material yang akan diteliti dan segi kegiatan): Perancangan Pilot Plant Mobile Produksi Biodiesel Lokasi Kegiatan: Universitas Riau, Pekanbaru - Riau Hasil yang ditargetkan (beri penjelasan): Meningkatkan produksi Biodiesel Nasional Institusi lain (mitra) yang terlibat: KADIN – Riau, Balitbang – Riau, Pemkab. Pelalawan, BPPT Sumber biaya dari mitra: ..................................... sebesar Rp…................................... Keterangan lain yang dianggap perlu: Masih dianggarkan untuk tahun 2013
6. 7. 8. 9. 10. 11.
Mesin Konversi
Institusi
Instrumentasi dan Elektronika Teknologi Membran
Universitas Riau
Cur ahan Waktu (jam/minggu) 16
Universitas Riau
8
Universitas Riau
8
II. Substansi kegiatan
ABSTRAK Meningkatnya kebutuhan energi dunia, terutama penggunaan energi tak terbarukan, akan berakibat akan menghasilkan gas buang yang berkontribusi pada peningkatan pemanasan global yang akan mengancam generasi mendatang. Untuk mencegah kerusakan yang makin parah, perlu dilakukan penelitian untuk menghasilakn energi baru terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Biodiesel adalah sumber bahan baku yang ramah lingkungan, ketika digunakan kendaraan dan mesin produksi untuk menghasilkan energi, karena tidak mempunyai kandungan sulfur, yang tidak merusak lingkungan. Teknologi untuk menghasilkan biodiesel sudah banyak ditemukan peneliti-peneliti sebelumnya, termasuk menggunakan teknologi centrifugal kontaktor, untuk menghasilkan biodiesel. Teknologi centrifugal kontaktor untuk menghasilkan biodiesel adalah salah satu teknologi yang murah dan ramah lingkungan yang sedang berkembang pesat saat ini, harga produksi biodiesel yang mahal masih merupakan kendala terbesar untuk memproduksi secara masal, kendala ini merupakan tantangan untuk menciptakan teknologi produksi biodiesel yang lebih ramah lingkungan dengan investasi yang rendah, dan penggunaan mobile. Penggunaan centrifugal kontaktor dan teknik mobile plant diharapkan dapat menurunkan biaya produksi dan dapat mengolah cpo dari lahan yang dimiliki oleh koperasi petani, sehingga dapat meningkatkan produksi biodiesel nasional. Key words. Energi fosil, biodiesel, ramah lingkungan, sulfur, centrifugal kontaktor, mobile plant
BAB I . PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Kebutuhan energi secara global telah menunjukan peningkatan yang tajam selama beberapa dekade terakhir ini. Diprediksikan bahwa kebutuhan energi dunia akan meningkat secara drastis sekitar 40% pada tahun 2030 dibandingkan tahun 2007 [1]. Pada tahun 2030 juga diprediksikan kebutuhan akan minyak bumi, batu bara, dan gas alam sebagai sumber energi akan meningkat sekitar 24%, 54%, dan 42% dibandingkan tahun 2007 [1]. Peningkatan kebutuhan akan energi ini secara langsung akan mengakibatkan semakin meningkatnya penggunaan bahan bakar fosil sebagai sumber energi. Walaupun sumber energi yang tersedia bisa mencukupi kebutuhan seperti yang disebutkan di atas, masalah lingkungan menjadi kendala tersendiri dalam pengembangan energi untuk masa yang akan datang. Penggunaan bahan bakar fosil yang berlebihan akan mengakibatkan banyaknya emisi gas buang ke lingkungan yang akan memperparah pemanasan global. Untuk itulah, pengembangan sumber energi yang ramah lingkungan sangat diperlukan untuk utilisasi energi di masa yang akan datang. Biodiesel adalah salah satu sumber energi sekunder yang bersih dan bisa diproduksi dari berbagai macam minyak nabati. Pengembangan mobile biodiesel plant yang menggunakan minyak nabati sebagai bahan baku telah menarik perhatian akhir-akhir ini sebagai energi yang ramah lingkungan. Akan tetapi, teknologi produksi diesel yang berkembang saat ini menggunakan bahan bakar fosil yang menimbulkan emisi gas sulfur, CO dan CO2 serta biaya produksi yang masih mahal. Dengan demikian, produksi biodiesel yang bersih dan ramah lingkungan merupakan suatu tantangan. Teknologi produksi biodiesel yang telah ada perlu dikaji lebih lanjut untuk bisa menjawab tantangan untuk mengembangkan sumber energi yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
1.2.
PERUMUSAN MASALAH
Penggunaan biodisel sebagai sumber energi sekunder yang ramah lingkungan mengalami peningkatan yang signifikan akhir akhir ini. Akan tetapi, biaya teknologi produksi biodiesel itu sendiri masih mahal, karena biaya investasi teknologinya yang masih mahal. Besarnya Capital Cost yang digunakan untuk memproduksi biodiesel tersebut merupakan komponen terbesar yang berkontribusi mahalnya biaya produksi. Untuk itulah, pengembangan teknologi produksi biodiesel perlu dikaji ulang dan dikembangkan agar penggunaan bahan bakar fosil sebagai sumber diesel bisa dikurangi dan diganti dengan bahan-bahan yang terbarukan. Dengan demikian, pembangunan energi yang berkelanjutan (sustainable energy development) untuk masa yang akan datang bisa tercapai.
1.3.
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Meneliti performa mobile produksi biodisel dengan menggunakan centrifugal kontaktor. 2. Meneliti performa produksi biodiesel dari berbagai minyak nabati. 3. Meneliti performa produksi biodiesel dari limbah sawit. 4. Untuk ikut mengembangkan teknologi yang berwawasan lingkungan atau “green technology”.
1.4.
KONTRIBUSI/KEGUNAAN PENELITIAN
1. Untuk mengurangi konsumsi bahan bakar fossil. 2. Untuk memproduksi biodisel secara centrifugal kontaktor dengan menggunakan katalis yang relatif lebih murah. 3. Untuk menaikkan effisiensi reaksi katalitik reaktor dengan meneliti jenis cetrifugal contactor pemisah yang sesuai 4. Untuk memperoleh produk yang memiliki nilai ekonomis yang berasal dari limbah atau polutan 5. Untuk meningkatkan effisiensi reaksi katalitik dengan merancang reaktor termodifikasi berupa centrifugal contactor. 6. Mengurangi emisi sulfur yang berasal dari penggunaan bahan bakar fosil untuk produksi biodisel.
BAB II. STUDI PUSTAKA 2.1. Tinjauan teknologi dan produksi biodiesel. Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang bersifat renewable dan dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar fosil. Bahan bakar ini dapat dibuat dari berbagai jenis minyak dan lemak alami. Biodiesel dihasilkan dengan mereaksikan minyak tanaman dengan alkohol menggunakan zat basa sebagai katalis pada suhu dan komposisi tertentu, sehingga akan dihasilkan dua zat yang disebut dengan alkyl ester (umumnya methyl ester atau yang disebut dengan Biodiesel) dan gliserin sebagai produk samping. Biodiesel mempunyai banyak keunggulan dibanding petrosolar, seperti; tidak beracun, terurai oleh mikroorganisme, tidak mengandung zat karsiogenik, diperoleh dari sumber yang dapat diperbaharui, tidak menimbulkan efek rumah kaca, memiliki sifat pelumasan terhadap piston mesin karena termasuk kelompok minyak tidak mengering (non-drying oil), mampu mengeliminasi efek rumah kaca, merupakan renewable energy (energi terbarukan) karena terbuat dari bahan alam yang dapat diperbarui sehingga kontinuitas ketersediaan bahan baku dapat terjamin, meningkatkan independensi suplai bahan bakar karena dapat diproduksi secara local, bahan bakar ramah lingkungan karena menghasilkan emisi gas buang lebih baik yaitu free sulphur (bebas sulfur), smoke number (bilangan asap) rendah dan angka setana cetane number lebih tinggi (> 60) sehingga efisiensi pembakarannya lebih baik, biodiesel mengandung aroma hidrokarbon yang lebih sedikit : benzofluoranthene
berkurang 56 % , dan benzopyrenes berkurang 71 %, biodiesel mengurangi emisi CO kira-kira 50 % dan CO2 sebesar 78 % di dalam neto lifecycle karena emisi biodiesel yang berupa karbon didaur ulang dari karbon yang sudah ada di atmosfir, pembakarannya terbakar sempurna (clean burning) hingga tidak menghasilkan racun dan dapat terurai [13], seperti dijelaskan dalam table 1. Berikut. Tabel 1. Perbandingan emisi biodiesel dan petrosolar Kriteria SO2 (ppm) CO (ppm) NO (ppm) NO2 (ppm) Total Partikulat (mg/Nm3) Benzen (mg/Nm3) Toluen (mg/Nm3) Xyelen (mg/Nm3) Etilbenzen (mg/Nm3)
Biodiesel 0 10 37 1 0,25 0,3 0,57 0,73 0,3
Solar 78 40 64 1 5,6 5,01 2,31 1,57 0,73
Ada banyak teknologi produksi biodiesel yang berkembang saat ini, seperti reactive distillation, static mixers, high-G reactors/separators, spinning disc, centrifugal contactor, membrane catalytic reactors, heat-exchanger reactors, microreactors, oscillatory flow reactors, reactors/separators driven by external fields (electric, magnetic, sound, gravity, microwaves) Teknologi yang ada masih belum optimal, seperti produksi biodiesel menggunakan reaksi non katalitik masih menggunakan temperatur yang tinggi, atau menggunakan reaktan yang berbahaya, capital costnya yang masih tinggi dan konversinya yang masih belum optimal. Penggunaan centrifugal katalitik reactor menjanjikan hasil yang lebih baik dan capital cost yang lebih rendah, karena pengurangan beberapa unit tangki dan pipa. Belum diperoleh data yang akurat, seberapa besar konversi yang dicapai dengan menggunakan centrifugal katalitik reactor. Kondisi georafis dan kepemilikan lahan sawit di Indonesia yang sebahagian besar dimiliki oleh pengusaha kecil dan unit koperasi yang merupakan tantangan untuk menggunakan system mobile proses intensifikasi produksi biodiesel dari CPO dengan centrifugal katalitik reactor.
2.2. Produksi biodiesel dengan Centrifugal Katalitik Reaktor. Pada dasarnya produksi biodiesel terdiri dari dua langkah proses, yaitu reaksi pembentukan biodiesel dan pemurnian biodiesel itu sendiri, dalam teknologi konvensional produksi biodiesel semua proses itu dilakukan secara berurutan dari reactor esterifikasi, kemudian dilanjutkan dengan pemurnian, seperti pencucian dan pengeringan.
Teknologi saat ini, sudah berkembang cukup pesat, dimana proses reaksi dan pemisahan bisa dilakukan dalam satu unit alat, seperti halnya reactive distillation, membrane reactor dan centrifugal contactor. Membrane reactor masih belum bisa diproduksi secara komersial, karena mahalnya harga membrane yang compatible untuk menghasilkan biodiesel, walaupun konversi yang dihasilkan sudah bagus. Teknologi reactive distillation juga masih belum bisa dikomersialkan secara industry, karena penggunaan energy yang lebih banyak, sehingga ini juga berpotensi untuk menghasilkan biodiesel yang belum competitive. Centrifugal contactor bisa mewakili proses produksi biodiesel, yang secara komersial sangat lambat, reaksinya cepat dan limiting step nya di unit pemisahan. Proses produksi biodiesel dengan metode ini, bisa dilakukan secara continue, gabungan proses reaksi dan pemisahan, pengadukan memungkinkan proses pencampuran didalam pipa lebih baik, sehingga konversi yang dihasilkan akan lebih tinggi (Stankiewicz and Moulijn, I&EC Res., 2002), teknologi ini berpotensi untuk mengurangi capital cost, seperti reactor, heat exchanger, separator, pemipaan, structural support dan konstruksi sipil lainnya. Contactor test menunjukkan hasil yang menjanjikan untuk pemisahan ion cairan, bahkan untuk kasus lain seperti pemisahkan densitas cairan yang berdekatan dan phase organic yang mempunyai viscositas yang tinggi bisa dilakukan menggunakan Centrifugal Contactor ini. (Birdwell, J.F., J. McFarlane, D.L.Schuh, R.D. Hunt, H. Luo, D.W. DePaoli, S. Dai, 2006)
2.3. Mekanisme reaksi katalitik Pada dasarnya reaksi pembentukan biodiesel terdiri dari tiga tahapan reaksi reversibel dengan pembentukan produk antara berupa Digliserida dan Monogliserida [19]. Tahapan reaksi transesterifikasi tersebut disampaikan sebagai berikut: TG + ROH (Trigliserida) (Alkohol) DG + ROH (Digliserida) (Alkohol) MG + ROH (Monogliserida) (Alkohol)
k1 k2 k3 k4 k5 k6
DG + RCOOR………………………….(1) (Digliserida) (Metil ester) MG + RCOOR………………………….(2) (Monogliserida) (Metil ester) GL + (Gliserol)
RCOOR………………………….(3) (Metil ester)
Berdasarkan tahapan reaksi diatas, Trigliserida (TG) berturut-turut diubah menjadi Digliserida (DG), Monogliserida (MG) dan Gliserol. Pada setiap tahap reaksi, satu molekul biodiesel/metil ester terbentuk untuk setiap satu molekul alkohol yang bereaksi [20]. Noureddini dan Zhu (1997) melakukan studi kinetika transesterifikasi minyak kedelai pada reaktor partaian (batch). Hasil studi tersebut menunjukkan tahap pembentukan konversi Trigliserida (TG) menjadi Digliserida (DG) merupakan tahap yang paling lambat dan penentu laju reaksi sedangkan tahap konversi Monogliserida (MG) menjadi Metil Ester dari merupakan
tahap yang paling cepat [21]. Monogliserida (MG) merupakan senyawa yang paling tidak stabil diantaranya senyawa intermediet lainnya dan akan segera terkonversi menjadi Gliserol dan Metil Ester karena konstanta laju reaksinya paling cepat [2,22]. Hasil studi yang sama juga diperoleh oleh Darnoko dan Cheryan (2000) yang melakukan studi kinetika transesterifikasi minyak kelapa sawit dan Vicente dkk (2005,2006) yang melakukan studi kinetika transesterifikasi minyak bunga matahari dan minyak Brassica carinata. Kedua hasil studi tersebut menunjukkan tahap konversi Trigliserida (TG) menjadi Digliserida (DG) merupakan tahap penentu laju reaksi karena merupakan tahap paling lambat [22,23,24]. Menurut hasil studi Vicente (2005,2006), pada temperatur tinggi, penentu laju reaksi adalah konversi Monogliserida (MG) menjadi Metil Ester [23,24]. Hal yang berbeda dalam reaktor partaian (batch) tampak pada studi Diasakou dkk. [1998] yang melakukan transesterifikasi pada kondisi superkritik non-katalitik. Berdasarkan hasil studi tersebut, tahap penentu laju reaksi adalah tahap konversi Monogliserida (MG) menjadi Metil Ester sedangkan tahap paling cepat adalah tahap konversi Trigliserida (TG) menjadi Digliserida (DG) [20]. Kinetika reaksi transesterifikasi pada centrifugal contactor dapat dijelaskan, dimana limiting step ditentukan oleh proses pemisahan, karena reaksi transesterifikasi berlangsung sangat cepat, sehingga desain peralatan yang berfungsi sebagai reactor dan disisi lain berfungsi sebagai media pemisahan merupakan sebuah tantangan.
2.4. Strategi untuk meningkatkan effisiensi produksi biodiesel melalui reaksi centrifugal contactor Strategi yang digunakan untuk mendapatkan desain reactor yang optimal dengan literature review pemanfaatan centrifugal contactor dan berdasarkan desain reactor baik membrane reactor maupun reactive distillation, dengan melakukan studi lapangan proses pembuatan dan pengoperasion dua jenis reactor tersebut didalam negeri maupun luar nergeri, seperti dilaboratorium ITB, UGM dan BPPT yang sudah membuat pilot plat pengolahan Biodiesel dari bahan bakar nabati (BBN). Orisinalitas desain centrifugal contactor, masih belum banyak ditemukan dari beberapa data penelitian dalam negeri, perbedaan konsep desainnya secara general terdapat pada unit reactor dan pemisahannya, dimana dengan konsep centrifugal contactor, senyawa dengan densitas yang lebih besar akan berada pada bagian bawah reactor, percepatan pembentukan batas antara senyawa biodiesel dan pengotornya akan dipercepat dengan adanya energy centrifugal dan grafitasi yang dibantu dengan desain alat yang berbentuk conis, sehingga proses pemisahan akan terjadi dengan lebih baik. Biodiesel yang dihasilkan secara overflow akan diproduksi secara continue pada bagian atas reactor, sedang produk samping pengotor akan dikeluarkan secara batch, pada pengeluaran dibagian bawah reactor. Proses Batch dipengeluaran bawah reactor dilakukan untuk memberikan resident time reactant didalam reactor, dengan begitu diharapkan reaksi antara methanol dan CPO berlangsung sempurna, sehingga diharapkan konversinya lebih tinggi.
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. ROAD MAP PENELITIAN
Rencana Penelitian Produksi Biodiesel dari CPO
Tahun ke-1
Tahun ke-2
Tahun ke-3
- Optimasi dan Modifikasi Reaktor untuk Produksi Maksimum - Penyiapan Adsorber - Penyiapan Kontainer - Penyiapan Truck - Publis di seminar dan Jurnal
- Pembuatan buku ajar untuk produksi Biodisel dari CPO menggunakan centrifugal katalitik reactor. - Sosialisasi ke pabrik pengolahan kelapa sawit - Menghitung Ekonomi Project
Peralatan Yang diperlukan
- Review existing centrifugal contactor - Perancangan Reaktor untuk Produksi Biodiesel - Study lapangan terhadap unit plant produksi biodiesel dari CPO dengan metode konvensional, reactive distillation dan membrane reactor baik didalam maupun diluar negeri - Publikasi diakhir tahun 2012 - GC - Reaktor Katalitik Centrifugal - Bahan-bahan kimia
- Instrumen control - Perancangan Pilot Plan Projek - Modifikasi Reaktor - Bahan-bahan kimia - Review possibilitas alternative bahan bakar - Review nabati lainnya untuk Perancangan produksi biodiesel. Reaktor Baru untuk Pilot Projek - Memanfaatakan sumber daya melimpah berdasakan konsep pemisahan molekuler atomik. - Untuk menciptakan bahan bakar alternatif yang murah dan ramah lingkungan - Optimasi Produksi Biodiesel, mengunakan sumber daya lokal
Urgensi
Lokasi
- Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Riau - Mengutamakan pemnafaatan laboratorium sendiri dan kalau tidak memungkinkan akan menggunakan berbagai laboratorium yang menyediakan peralatan untuk mengenali dan menganalisa produksi Biodiesel kuantitas dan kualitasnya, baik didalam maupun Luar negeri, didalam negeri : ITB Bandung, Luar negeri UTM Malaysia, BPPT dan institusi BATAN Indonesia.
3.2. METODE PENELITIAN 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Review existing unit plant produksi biodiesel. Review Existing Centrifugal Contactor Desain Centrifugal Contactor untuk produksi biodiesel Uji performa Centrifugal Contactor Optimasi Centrifugal Contactor Uji karakteristik Biodiesel yang dihasilkan sesuai persyaratan biodiesel yang diizinkan.
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, telah didesain dan difabrikasi peralatan produksi biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO), berikut adalah gambar peralatan yang digunakan untuk penelitian;
Gambar 1. Gambar Peralatan Tampak Samping Kanan
Gambar 2. Gambar Peralatan Tampak Samping Kiri
Gambar 3. Gambar Peralatan Tampak Samping Kiri dengan Instrumen Tool
Gambar 4. Gambar Peralatan Tampak Depan
Peralatan baru selesai diinstall, selanjutnya akan dilakukan penelitian untuk melihat unjuk kerja peralatan untuk memproduksi biodiesel, dimana diharapkan data hasil percobaan akan dipakai untuk mengoptimalkan kondisi operasi dan akan diinstall didalam container yang diangkut menggunakan truk untuk dibawa kelokasi perkebunan.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN Dari installasi peralatan yang didesain, peralatan ini diharapkan dapat digunakan untuk produksi biodiesel dari CPO secara bergerak, sehingga akan membantu masyarakat pekebun dengan lahan yang kecil untuk memanfaatkan teknologi ini. Disamping itu biodiesel yang dihasilkan juga bisa dipakai untuk pembangkit turbin, system utilitas dan digester didalam unit mesin produksi pabrik kelapa sawit.
SARAN
Karena peralatan yang akan digunakan ini bersifat mobile(bergerak), maka berikutnya diperlukan peralatan tambahan seperti container dan truk mobil untuk mengangkut unit operasi biodiesel. Untuk memurnikan hasil biodiesel yang didapatkan, diperlukan unit proses tambahan berikutnya, berupa adsorber sebagai pengganti unit pencucian dan pengeringan pada pembuatan biodiesel skala konvensional. Dengan kelengkapan alat yang digunakan, diharapkan akan menghasilkan kualitas biodiesel standar seperti yang disyaratkan untuk syarat biodiesel untuk keperluan komersial.
DAFTAR PUSTAKA [1] Ma F. dan Hanna M.A., (1999), “Biodiesel production : A review”, Bioresource Technology, 70, hal. 1-5. [2] Leung D.Y.C., Wu X., dan Weung M.K.H., (2010), “A review on biodiesel production using catalyzed transesterification”,Applied Energy, 87, hal. 1083-1095 [3] Berchmans H.J., dan Hirata S., (2008), “Biodiesel production from crude Jatropha curcas L. seed oil with a high content of free fatty acids”, Bioresource Technology, 99, hal. 1716–21. [4] Demirbas A., (2003), “Biodiesel fuels from vegetable oils via catalytic and non-catalytic supercritical alcohol transesterifications and other methods: a survey”, Energy Convers. Manage., 44, hal. 2093–109. [5] Patil P.D., dan Deng S., (2009) “Optimization of biodiesel production from edible and nonedible vegetable oils.”, Fuel, 88, hal.1302–6. [6] Gui M.M., Lee K.T., dan Bhatia S., (2008), “Feasibility of edible oil vs. non-edible oil vs. Waste edible oil as biodiesel feedstock”, Energy, 33, hal. 1646–53. [7] Demirbas A., (1998), “Fuel properties and calculation of higher heating values of vegetable oils”, Fuel, 77, hal. 1117–20. [8] Harrington K.J., (1986), “Chemical and physical properties of vegetable oil esters and their effect on diesel fuel performance”, Biomass, 9, hal. 1–17. [9] Mudge S.M., dan Pereira G., (1999), “Stimulating the biodegradation of crude oil with biodiesel preliminary results”, Spill.Sci. Technol. Bull., 5, hal. 353–5. [10] Speidel H.K., Lightner R.L., dan Ahmed I., (2000), “Biodegradability of new engineered fuels compared to conventional petroleum fuels and alternative fuels in current use”, Appl Biochem Biotechnol, 84-86, hal. 879–97. [11] Cao P., Dube´ M.A., dan Tremblay A.Y., (2008), “Methanol recycling in the production of biodiesel in a membrane reactor”, Fuel, 87, hal. 825–833. [12] Dube´ M.A., Tremblay A.Y., dan Liu J., (2007), “Biodiesel production using a membrane reactor”, Bioresource Technology, 98, hal. 639–647.Eng. Chem. Res., Vol. 48, No. 5. [13] Hambali, Erliza dkk. 2007. Teknologi Bioenergi. Jakarta. Agromedia. [14] Freedman B., Pryde E.H., dan Mounts T.L., (1984), “Variables affecting the yields of fatty esters from transesterified vegetable oils”, JAOCS, 61, hal. 1638-1643. [15] Diasakou M., Louloudi A., dan Papayannakos N., (1998), “Kinetics of the non-catalytic transesterification of soybean oil”, Fuel, Vol.77, No. 12. [16] Noureddini H., dan Zhu D., (1997), “Kinetics of Transesterification of Soybean Oil”, JAOCS, Vol. 74, No. 11, hal.1457-63. [17] Darnoko D., dan Cheryan M., (2000), “Kinetics of palm oil transesterification in a batch reactor”, JAOCS, Vol. 77, No. 12. [18] Vicente G., Martınez M., Aracil J., dan Esteban A., (2005), “Kinetics of Sunflower Oil Methanolysis”, Ind. Eng. Chem.Res., 44, hal. 5447–5454. [19] Vicente G.,Martınez M. dan Aracil J., (2006), “Kinetics of Brassica carinata Oil Methanolysis”, Energy Fuels, 20, hal. 1722–1726. [20] Demirbas A., (2002), “Biodiesel from vegetable oils via transesterification in supercritical methanol”, Energy Convers. Manage.,43, hal.2349–2356 [21] Freedman B., Butterfield R.O., dan Pryde E.H., (1986), “Transesterification kinetics of soybean oil”, J Am Oil Chem Soc, 63, hal.1375–1380.
[22] Darnoko D., dan Cheryan M., (2000), “Continuous Production of Palm Methyl Esters”, JAOCS, Vol. 77, No. 12. [23] Leung D.Y.C., dan Guo Y., (2006), “Transesterification of neat and used frying oil: optimization for biodiesel production”, Fuel Process Technol., 87, hal. 883-90. [24] Harrington K.J., (1986), “Chemical and physical properties of vegetable oil esters and their effect on diesel fuel performance”, Biomass, 9 hal.1–17. [25] Demirbas A., Kara H., (2006), “New options for conversion of vegetable oils to alternative fuels. Energy Sources Part A: Recovery, Utilization & Environmental Effects”, Taylor & Francis Ltd., hal. 619–26. [26] Demirbas A., (1998), “Fuel properties and calculation of higher heating values of vegetable oils”, Fuel, 77, hal. 1117–20. [27] Al-Zuhair S., (2007), “Production of biodiesel : possibilities and challenges”, Biofuel, Bioprod. Bioref., 1, hal. 57-66. [28] Tremblay A.Y., Cao P., dan Dube M.A., (2008), “Biodiesel Production Using Ultralow Catalyst Concentrations”, Energy & Fuels, 22, hal.2748-2755. [29] He H., Guo X., dan Zhu S., (2006), “Comparison of membrane extraction with traditional extraction methods for biodiesel production”, J. Am. Oi.l Chem. Soc., 83, hal.457–60. [30] Kincs, F.R., (1985), “Meat Fat Formulation”, JAOCS, Vol. 62, No. 4, hal.815-818. [31] de Oliveiraa J.S., Leitea P.M., de Souzaa L.B., Melloa V.M., Silvab E.C., Rubima J.C., Meneghettib S.M.P., dan Suarez [32] P.A.Z., (2009), “Characteristics and composition of Jatropha gossypiifolia and Jatropha curcas L. oils and application for biodiesel production”, Biomass and Bioenergy, 33, hal.449-453. [33] Salunkhe D.V., Chavan J.K., Adsule R.N., dan Kadam S.S., (1992), “World Oilseeds Chemistry, Technology and Utilization”, Van Nostrand Reinhold, New York. [34] Canakci M., dan Van Gerpen J., (2001), “Biodiesel production from oils and fats with high free fatty acids”, Trans ASAE,44, hal.1429-1436. [35] Schuchardt U., Sercheli R., dan Vargas R.M., (1998), “Transesterification of vegetable oils: a review”, J. Braz. Chem. Soc.,9, hal.199-210. [36] Agus, Jekson. 2007. Pemanasan Global dan Perubahan Iklim. Makalah Matakuliah Teknik Pengolahan Limbah Jurusan Teknik dan Manajemen Industri Pertanian Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas PadjadjaranAnonim. 2007. http://dnacdm.menlh.go.id/id/susdev/ [37] Anonim. 2007. http://www.bppt.go.id/ - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Powered. [38]Aun, K.H. “Fredstock for Biofuel-strategien sustainable Feedstock to Biodiesel Industry”, International Biofuel & Alternative Energy Conference, Renaisance, kuala Lumpur 5-6 Desember 2006 [39]Awiati, Wiwiek. 2003. Pengembangan Kelembagaan Yang Mendukung pembangunan Berkelanjutan dan Penyelamatan Aset Alam. Jakarta. Indonesian Center for Environmental Law (ICEL) [40]Columbia University Press. (2004). Encyclopedia. Biodiesel. [41]Darnoko, et al. 2001. Penggunaan Biodiesel Sawit sebagai Bahan Bakar Alternatif. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Diskusi Meja Bundar Mitigasi Emisi Gas Rumah Kaca dan Adaptasi terhadap Perubahan Iklim pada Sektor Energi. Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup. 12 April 2001
[42]Direktorat Jenderal Listrik dan pemanfaatan energi. 2006. “Pokok-pokok pikiran dan permasalaha pemanfaatan Biofuel”, seminar Nasional Biofuel “Implementasi Biofuel sebagai Energi Alternatif”, Jakarta : Depertemen Energi dan Sumber Daya Mineral, 5 Mei 2006 [43]Hendratomo, T. 2007. Pemanfaatan Minyak dari Tumbuhan untuk Pembuatan Biodiesel. Yogyakrta. 13 hlm. [44]Hui,Y.H. Bailey’s Industrial Oil and Fat Products:Edible Oil and Fat Products Processing Technology, New York : Jhon Willey & Sons, Inc. Vol 2 [45]Indartono, Yuli Setio. 2007. Bioethanol, Alternatif Energi Terbarukan: Kajian Prestasi Mesin dan Implementasi di Lapangan http://langitbiru.menlh.go.id/ [46]Macedo, I.C. 2004. Chapter 10 Converting Biomass to Liquid Fuels: Making Ethhanol from Sugar Cane in Brazil. Energy as an Instrument for Socio-Economic Development. UNDPEAP. [47]Morgan, D. 2005. Brazil Biofuel strategy pays off as gas price. Oil substitutes include sugar cane, corn, soybeans, beets, cornstalls. The Washington Post. MSNNBC [48]Nggieng, 2008, Global warming, Apa dan Mengapa.http://langitselatan.com/2008/02/09global-warming-apa-dan-mengapa/
D. PENJELASAN TAMBAHAN Penelitian ini, direncanakan untuk bisa digunakan secara mobile, movable dan easy installed, disamping desain peralatan produksi, juga didesain sehingga bisa ditempatkan didalam container mobile yang bisa di angkut menggunakan truk dari satu tempat ketempat lainnya.
I. PERTIMBANGAN ALOKASI BIAYA Alokasi biaya didasarkan pada kebutuhan untuk pendirian pilot plant, dimana biaya investasi untuk kapasitas 25 liter/j diperlukan biaya 600 juta rupiah, maka pembiayaan pendirian pilot plant dengan centrifugal reactor, diestimasi menggunakan angka itu, detail data pembiayaan lapangan akan ditentukan nanti setelah proposal disetujui, dimana akan disesuaikan dengan ketersediaan dana dan peralatan yang diperlukan. Untuk dana yang tersedia kecil, maka kapasitas alat akan disesuaikan dengan dana yang disetujui.
II. DUKUNGAN PADA PELAKSANAAN PENELITIAN -
Berdasarkan hasil diskusi dengan jajaran kepengurusan KADIN Riau, disepakati dukungan mereka untuk menfasilitasi komersialisasi projek ini, kepada Pemda Pelalawan dan BPPT Dukungan lainnya diberikan oleh Balitbang Riau, untuk diusulkan pada APBD tahun berikutnya.
III. SARANA A. LABORATORIUM B. GC C. HPLC D. AAS
IV. BIODATA PENELITI Lampiran 4. Biodata ketua dan anggota tim peneliti. A. Identitas Diri
1 2
Nama Lengkap (dengan gelar) Jabatan Fungsional
3
Jabatan Struktural
4 5 6 7
NIP/NIK/Identitas lainnya NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Alamat Rumah
8 9
Nomor Telepon/Faks/HP Alamat Kantor
10 Nomor Telepon/Faks 11 Alamat e_mail 12 Lulusan yang Telah Dihasilkan
14
Mata Kuliah yg Diampu
IDRAL AMRI, ST., MT., PhD (L) LEKTOR (DALAM PROSES PENGAJUAN) KETUA PUSAT PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN INDUSTRI UNIVERSITAS RIAU 19710213199903001 00130271 PANDAM GADAM GADANG, 13-02-1971 JALAN TAMTAMA NO. 121, KELURAHAN KOTA TINGGI, KOTA PEKANBARU-RIAU 081275443632 P2TE, GEDUNG LEMLIT, LANTAI 2, KAMPUS BINA WIDYA UNIVERSITAS RIAU, JALAN RAYA PEKANBARUBANGKINANG, KM12, PEKANBARURIAU 0761-567093
[email protected];
[email protected] S-1=5 orang; S-2=-; S-3= 1. Teknologi Membran 2. Utilitas 3. Metode Numerik 4. Pengenalan Profesi Teknik Kimia 5. Teknik Reaksi Kimia 6. Matematik Teknik Kimia 7. Perancangan Proses Teknik Kimia 8. Perancangan Kolom Pemisah 9. Teknik Reaksi Kimia 2
B. Riwayat Pendidikan Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu
S-1 UGMYogyakarta Teknik Kimia
S-2 UGMYogyakarta Teknik Kimia
S-3 UTM-Malaysia Teknik Kimia
Tahun Masuk-Lulus Judul Skripsi/Thesis/Disertasi
Nama Pembimbing/Promotor
1994-1998 Study Phase Behavior, Ledok oil, Brine and Sodium Dodechyl Sulfate System, with Temperature Variables and Sodium Dodechyl Sulphate Concentrate for Enhanced Oil Recovery Ir Hardjono
1999-2002 The Neutralization Kinetic of Crude Palm Oil with Sodium Hydroxide in an Agitated Tank
2004-2010 Comparison Between Axial and Backflow Model of Ion Exchange System for Heavy Metal Removal.
Prof. Dr. Ir. Prof. Dr. Boma Hamdani Saidi WikanTyoso, MSc Prof. Dr. Ir. Wahyudi Budi Sediawan, SU
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi) No.
Tahun
1
2011
2
2011
Judul Penelitian
Pendanaan Sumber* Jml (Juta Rp) Belida Sand Water Treatment Study at Conocophil US$40,500 Conocophillips Indonesia Inc. Ltd lips Indonesia Tank Farm Fire Modeling and Technical Chevron Rp.3,400,000,0 Review Engine Fire Water System at Dumai Pacific 00 Oil Wharves Indonesia
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir No.
Tahun
1
2011
Judul Penelitian
Pendanaan Sumber* Jml (Juta Rp) Belida Sand Water Treatment Study at Conocophil US$40,500 Conocophillips Indonesia Inc. Ltd lips Indonesia
2
2011
3
2011
4
2011
Tank Farm Fire Modeling and Technical Review Engine Fire Water System at Dumai Oil Wharves Instructor of Corrosion Controll and Cathodic Protection at PetroChina, Hotel Ibis, 26-28 September, 2011 Instructor for Gas Engineering Production at Pertamina E&P, Hotel Ibis Jakarta, 26-27 July, 2011
Chevron Pacific Indonesia PetroChina
Rp.3,400,000,0 00
Pertamina Hulu
Rp.165,000,000
Rp. 22,500,000
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir No.
Judul Artikel Ilmiah
Volume/Nom or/Tahun 2006
Nama Jurnal
1
Idral, Saidi, H., 2006,” Modeling, Simulation, and optimization of Continuous Ion Exchange for heavy metal removal from industrial wastewater” Regional Postgraduate Engineering and Science Conference (RPCES), UTM
2
Idral, saidi, H., 2006,” Principles of Novel Continuous Ion Exchange Plate Column for Heavy Metal Remova”, Regional Postgraduate Engineering and Science Conference (RPCES), UTM
2006
RPCES, UTM
Idral, Saidi, H., 2004, “The integrated wastewater treatment for industrial wastewater” PAKSI Journal, Malaysia
2004
PAKSI JURNAL
3
RPCES, UTM
F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan / Seminar Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir No. 1
Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Ilmiah/Seminar Seminar Nasional Teknik 1. Study Hybrid Desain Kimia, 2011, Pekanbaru Membrane Fotokatalitik Riau Reaktor Untuk Menghasilkan
Waktu dan Tempat Hotel Pangeran, Pekanbaru-Riau
Hidrogen dari Air 2.
2
Regional Postgraduate Engineering and Science Conference (RPCES)
Preliminary Study : Karakteristik Pemanfaatan Nitrogen Cair Sebagai Pengganti Chemical Cleaning untuk Pembersihan Tangki Industri
1. Modeling, Simulation, and optimization of Continuous Ion Exchange for heavy metal removal from industrial wastewater” Regional Postgraduate Engineering and Science Conference (RPCES), UTM
UTM, Johor Malaysia
2. Principles of Novel Continuous Ion Exchange Plate Column for Heavy Metal Remova”, Regional Postgraduate Engineering and Science Conference (RPCES), UTM
G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir No.
Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
1 2 H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5-10 Tahun Terakhir No.
Judul/Tema HKI
Tahun
Jenis
Nomor P/ID
1 2 I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 Tahun Terakhir
No. 1 2
Judul/Tema /Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah Diterapkan Jasa Konsultansi Ketahanan Energi Nasional Jasa Konsultansi Pembangunan Infrastruktur untuk Ketahanan Energi Nasional
Tahun 2011 2011
Tempat Penerapan DEN, Jakarta DEN Jakarta
Respons Masyarakat Baik Baik
J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Penghargaan
Tahun
1 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hokum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memnuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian dalam skim Hibah Bersaing.
Pekanbaru, 05 April 2012 Pengusul,
Dr. Idral Amri, MT.
CURICULUM VITAE
Nama Tempat/Tgl Lahir Jenis Kelamin Alamat Pekerjaan Pangkat/Gol Pendidikan Pengalaman Pekerjaan No 1 1
3
KETERANGAN 3
Dosen Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Riau Pembangunan
Jardis
1Maret 1999 sd sekarang
di
Kabupaten Bengkalis pada PT. Geometris.
Pekerjaan Powerlinemen and Hotline Work Training PT.Chevron Pacific Indonesia Tenaga
Ahli
Masterplan 4
Suwitno, MT Simalungun / 02 Nopember 1966 Laki-Laki Jl. Semen GG Dalima no.31 Panam Pekanbaru Dosen Tetap Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro IV-A /Lektor Kepala Pasca Sarjana, Institut Teknologi Bandung, Juni 1999
Pengalaman Pekerjaan 2
Supervisor 2
: : : : : : : :
Penyusunan Transmisi
dan
Juni 2010 sampai Januari 2012
Maret 2009 sd Februari 2010
Perencanaan Distribusi
Kelistrikan di P. PLN Ranting Bagan Tahun 2007 Siapiapi PT.Bernala Nirwana tahun 2007 Jakarta. Tenaga Ahli Penyusunan Rencana Umum Ketenagalistrikan daerah Kabupaten Rokan
5
Hilir tahun 2006 pada PT.Bernala Nirwana Tahun 2006 Jakarta
6
Tenaga Ahli Penyusunan Master Plan Infrastruktur Kota Dumai tahun 2006 pada PT.Pro Perindo Jasatama Jakarta. Tenaga
7
Ahli,
Pemantauan
Tahun 2006
Lingkungan
Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 KV (SUTT 150 KV) di Provinsi Riau.
September s/d Desember 2005,
Tenaga Ahli Penyusunan Rencana Umum Ketenagalistrikan daerah Kabupaten Rokan 8
Hulu tahun 2004 Pada Pusat Pengembang Tahun 2004 Teknologi.dan Energi Universitas Riau
Demikian curriculum vitae ini dibuat dengan sesungguhnya. Pekanbaru, 19 Desember 2012 Hormat saya,
Suwitno, ST.MT.
A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap (dengan gelar) 2 Jabatan Fungsional 3 Jabatan Struktural 4 NIP/NIK/Identitas lainnya 5 NIDN 6 Tempat dan Tanggal Lahir 7 Alamat Rumah 8 9 10 11 12
Nomor Telepon/Faks/HP Alamat Kantor Nomor Telepon/Faks Alamat e-mail Lulusan yang Telah Dihasilkan 13. Mata Kuliah yang Diampu
Jhon Armedi Pinem, ST, MT (L) Lektor Kepala Laboratorium Pemisahan dan Pemurnian 19730529 199903 1 002 0029057302 Medan, 29 Mei 1973 Jl. Flamboyan 4 Timur No 1, Kel. Delima, Tampan, Pekanbaru 08153729626 Jl. HR Subrantas Km 12,5 Simpang Baru, Panam (0761)566937
[email protected] S.1= 40 orang; S.2=0 orang; S.3=0 orang 1. Mekanika Fluida dan Partikel 2. Operasi Pemisahan Difusional 3. Kapita Selekta Pengolahan Limbah 4. Sistem Utilitas 5. Pengantar Profesi Teknik Kimia
B. Riwayat Pendidikan Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk-Lulus Judul Skripsi/Thesis/Disertasi
S-1 USU Medan Teknik Kimia 1991-1997 Pra Rancangan Pabrik Pembuatan HCl
Nama Pembimbing/Promotor
Ir. Merek Sembiring
S-2 ITB Bandung Teknik Kimia 1998-2001 The Effect of Temperature on Membrane Contactor Performance for Flue Gas Desulfurization Dr. Ir. I Gede Wenten, MSc
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun disertasi) No. Tahun Judul Pendanaan Penelitian Sumber* Jumlah (Juta Rp) 1 2008-2011 Sintesis, Hibah Karakterisasi Bersaing Dikti dan
S-3
2
2007-2008
3
2004-2005
Penggunaan Membran Hibrid OrganikAnorganik Untuk Pengolahan Air Gambut Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit dengan Membran Pengolahan Air Gambut Riau
Dana Mandiri
Hibah Pekerti
4 Dst. D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Pendanaan Masyarakat Sumber* Jumlah 1 2 3 4 Dst.
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Artikel Volume/ Nama Jurnal Ilmiah Nomor/Tahun 1 Kinerja Membran Volume 8, Nomor Jurnal Sains dan Reverse Osmosis 1 Bulan Maret Teknologi Terhadap Rejeksi 2010 Sintesis 2 Perlakuan Volume 9, Nomor Jurnal Sains dan pencucian 2, Bulan Teknologi Membran September 2010 Reverse Osmosis terhadap Penurunan Fouling Pada Membran 3
4 Dst. F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan / Seminar Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir No Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan Ilmiah / Seminar Ilmiah Tempat 1 Seminar Nasional Sintesis dan Februari 2011 di Teknik Kimia penggunaan Yogyakarta UPN Yogyakarta Membran Hibrid OrganikAnorganik Untuk Pengolahan Air Gambut 2 Seminar Nasional Sintesis dan Februari 2011 di Teknik Kimia Karakterisasi Yogyakarta UPN Yogyakarta Membran Hibrid PMMA/TEOT: Pengaruh Konsentrasi Polimer 3 Seminar Pengolahan Juli 2011 di Nasinonal Teknik Limbah Cair Pekanbaru Kimia Teknologi Hotel dengan Oleo dan Menggunakan Petrokimia Kombinasi Indonesia KoagulasiFlokulasi dan Ultrafiltrasi 4 Seminar Penyisihan November 2010 Nasinonal Teknik Kandungan di Pekanbaru Kimia Teknologi Warna dalam Air Oleo dan Gambut dengan Petrokimia Membran Indonesia G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir No Judul Buku Tahun Jumlah Penerbit Halaman 1 2 3 4 5 H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5-10 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema HKI 1 2 3 4 5
Tahun
Jenis
Nomor P/ID
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Tahun Tempat Respon Sosial Lainnya yang Telah Penerapan Masyarakat Diterapkan 1 2 3 4 5 J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau instansi lainnya) No. Jenis Instansi Pemberi Tahun Penghargaan Penghargaan 1 2 3 4 5 Semua data yang saya isikan dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabakan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Prioritas Nasional Pekanbaru, 17 Desember 2012 Pengusul,
Curriculum vitae Name Place and date of birth Sex Address
Research of Interest
: M. Dalil, ST., MT : Sungai Tarab, 11 Juni 1969 : Male : Perumahan Griya Binawidya Unri Blok C No. 132 Jl. Garuda Sakti Km. 2, Simpang Baru Pekanbaru Hp: 0813 78969869 Email:
[email protected] &
[email protected] : Fatigue, Corrosion & Failure Analysis of Material and Structure
Educational background: Education 1. Master of Engineering (MT) 2. Bachelor of Engineering (ST) Research, Publication, Seminar and Conference Title Research 1. Pengaruh Air Gambut Terhadap Kekuatan Lelah Baja Struktur 2. Pengaruh Tekukan Terhadap Kekuatan Luluh dan Kekuatan Tarik Maksimum Baja Struktur 3. Kekuatan Lelah Baja Struktur pada Lingkungan Kelembaban Tinggi 4. Hardening Logam Baja dengan Temperatur Austenitizing Bervariasi 5. Pengaruh Perbedaan Waktu Penahanan Suhu Stabil (Holding Time) terhadap Kekerasan Logam Baja Publication 1. Jurnal Penelitian Saintika, “Kekuatan Lelah Baja Struktur pada Lingkungan Kelembaban Tinggi,”Volume 5, No.2, pp. 95-109, 2005 2. Jurnal Penelitian, “Hardening Logam Baja dengan Temperatur Austenitizing Bervariasi,” Edisi IX, Nomor 1, 2000 3. Jurnal Natur Indonesia, “Pengaruh Perbedaan Waktu Penahanan Suhu Stabil (Holding Time) Terhadap Kekerasan Logam,” Volume II, Nomor 1, 1999 Seminar and Conference 1. Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin Indonesia 2. Seminar of the Research Results in Universitas Riau 3. 4th Regional Seminar on Materials, Energy, and Structure 4. The 3rd Regional Seminar Material and Structure
Year 2005 1995
Year
Program of Study Mechanical Engineering Mechanical Engineering
Affiliation and Note
2010
Chief Researcher
2010
Chief Researcher
2005
Chief Researcher
2000
Chief Researcher
1999
Chief Researcher
2005
Main Author
2000
Main Author
1999
Main Author
2011 2010 2006
Presenter Presenter Participant
5. Seminar on Polymer & Composite 6. One-Day Seminar on Materials & Structure 7. Seminar and Technology Briefing Knowledge-Based in Mechanical Engineering
8. One-Day Seminar, The Implementation of Information Technology
2005 2003 2003 2002
Presenter Participant Participant Participant
2002
Participant
Pekanbaru, 19 Desember 2012.
M. Dalil, ST.,MT