2/4/2014
KONVENSI PARTAI DEMOKRAT DI PERSIMPANGAN: DI ANTARA REALITAS DAN HARAPAN
LATAR BELAKANG
• •
Menurut konstitusional, partai politik adalah satu-satunya lembaga yang memunyai kekuatan politik untuk mengajukan kandidat dalam pilpres Partai merupakan institusi politik yang lahir dari publik, menjadi milik publik, dan dalam perjalanannya membutuhkan pertanggungjawaban publik. Konvensi bisa menjadi salah satu bentuk tanggung jawab partai politik di hadapan publik. PD adalah partai kedua yang menggunakan metode konvensi, setelah diinisiasi PG Ide pelaksanaan konvensi sudah begulir sejak Mei 2013 PD menggunakan mix mode konvensi
•
Tradisi politik baru di Indonesia
• •
•
– Memberi peluang kepada non kader untuk adu gagasan dan ide – Konvensi capres yang digelar partai politik sangat baik bagi perkembangan demokrasi.
1
2/4/2014
Q: Apakah Ibu/Bapak/Saudara tahu atau tidak tahu bahwa saat ini Partai Demokrat mengadakan Konvensi? (pertanyaan tertutup) Ya, tahu
Tidak tahu
24%
76%
Dua (2) unit analyis: tingkat pengetahuan publik tentang pelaksanaan Konvensi dan provinsi TT
Ya, tahu
Maluku, Maluku Utara, Papua
3.00% 2.40%
Sulawesi CROSSTABULATION ANALYIS
Kalimantan Bali, NTB, NTT
7.00% 10.80% 6.00% 9.60% 6.60% 3.70% 51.00% 46.70%
Jawa Sumatera
26.50% 26.50%
2
2/4/2014
Dua (2) unit analyis: tingkat pengetahuan publik tentang pelaksanaan Konvensi dan gender Laki-laki
Perempuan
67.60% 55.50% CROSSTABULATION ANALYIS
44.50% 32.40%
Ya, tahu
TT
Q: Jika tahu, sebutkan berapa jumlah peserta konvensi Partai Demokrat? (pertanyaan terbuka) TT/TJ 25 orang 20 orang 13 orang 9 orang 6 orang 17 orang 20 orang 22 orang 100 orang 52 orang 12 orang 10 orang 8 orang 4 orang 143 orang 15 orang 3 orang 42 orang 7 orang 5 orang 11 orang
0.1 0.1 0.1 0.3 0.3 0.2 0.1 0.1 0.2 0.2 0.7 2.1 0.7 0.6 0.2 0.3 0.9 0.2 0.3 0.4 2.2
89.9
3
2/4/2014
Q: Jika tahu, jelaskan tujuan dari pelaksanaan konvensi Partai Demokrat? (pertanyaan terbuka)
TT/TJ
84.2
Untuk mensejahterakan rakyat
0.3
Memperbaiki komunikasi dan citra PD
0.5
Membahas kisruh PD
0.8
Memilih Ketua PD
0.9
Menjaring calon presiden
2.5
Mencari kandidat presiden
10.9
SITUATIONAL ROOM PD “Konvensi Partai Demokrat antara ada dan tiada karena tidak terasa sampai di daerah atau tidak menyentuh masyarakat pemilih.“ Sekretaris DPD Sulawesi Tengah Talitti Paluge, 20/10/2013.
“Kurang blusukan ke daerah-daerah, terutama ke Indonesia Timur” (Anggota Dewan Pembina DPP Partai Demokrat Melani Leimena Suharli, 9/11/2013
4
2/4/2014
“Tidak usah bicara (konvensi) jadi hambar, sementara (proses konvensi) sudah hambar"
PANITIA KONVENSI
“Masa, ada konvensi tidak ada kontestasi. Di banyak negara lain, konvensi kenapa tajam kontestasinya karena saling menyisihkan” Anggota Komite Konvens Effendi Ghazali, 19/10/ 2013 “Hingar-bingar konvensi tengah meredup. para kandidat konvensi masih canggung melakukan aktivitas konvensi karena di saat bersamaan mayoritas kandidat masih mengemban tugas di jabatan lain” Juru Bicara Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Rully Charis, 20/10/2013.
TEMUAN •
• •
Tingkat pengenalan publik terhadap pelaksanaan Konvensi PD terbilang rendah. – Hanya 24 persen publik yang tahu bahwa PD tengah mengadakan Konvensi – Dari 24 persen publik tahu tahu bahwa PD tengah mengadakan Konvensi, hanya 2.2 persen yang tahu persis jumlah peserta Konvensi – Dari 24 persen publik tahu tahu bahwa PD tengah mengadakan Konvensi , hanya 13.4 yang tahu bahwa tujuan pelaksanaan Konvensi adalah mencari atau menjaring Presiden dari PD Tingkat pengenalan publik di Pulau Jawa dan Sumatera tentang pelaksanaan Konvensi PD lebih baik dibandingkan pulau lainnya Dari 24 persen publik tahu, 67,60 persen adalah laki-laki dan 32,40 adalah perempuan
5
2/4/2014
KESIMPULAN •
•
Konvensi tradisi politik baru Indonesia – Konvensi diinsiasi Partai Golkar • Konvensi dilakukan PG dalam menghadapi Pilpres 2004 • Peserta konvensi Akbar Tandjung, Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto, Surya Paloh, dan Wiranto. • Pemenang Konvensi 2004 yakni Wiranto. – Selama ini calon presiden ditentukan melalui penetapan di masing-masing partai politik – Latar belakang yang ikut pemilihan presiden yakni mayoritas berasal dari ketua umum dan ketua pembina atau dewan syuro partai politik. Fenomena ini terjadi sejak reformasi. Mayoritas calon presiden ditetapkan melalui metode penetapan. – PDI Perjuangan, Golkar, Gerindra, PAN, dan PBB.
KESIMPULAN •
•
Dengan metode konvensi, peserta memaparkan Misi dan visi, road map apabila kelak menjadi pemenang, ide tentang Indonesia masa depan yang lebih baik, dan lainnya. – Peserta konvensi tidak mutlak hanya milik ketua umum, ketua dewan syuro. Konvensi bisa saja digunakan sebagai magnet electoral agar publik mau menggunakan hak politiknya – Metode alternatif sebagai jawaban kegamangan masyarakat terhadap capres yang masih didominasi wajah-wajah lama dan gejala pemilih golput makin tinggi – Apabila dilakukan setiap parpol maka akan membuka peluang Jokowi berhadapan dengan Megawati, Pryo Budi Santoso dan Aburizal Bakrie, Hary Tanoesoedibjo dan Wiranto, Lukman Hakim Saefudin dan Suryadharma Alie, Khofifah Indar Parawansa dan Muhaimin Iskandar, Hidayat Nur Wahid dan Anis Matta, Zulkifli Hasan dan Hatta Radjasa
6
2/4/2014
KESIMPULAN •
• •
•
Elektabilitas Demokrat terjun bebas. Mereka butuh cara untuk memulihkan kepercayaan publik kepada mereka – Rebound Konvensi adalah salah satu metode yang dipilih PD – Multiplayer effect dari citra hingga elektabilitas Jebloknya pengetahuan publik tentang pelaksanaan Konvensi juga dipengaruhi citra PD – Berbagai kasus hukum dan tindak pidana korupsi yang melibatkan politisi PD menghancurkan kepercayaan publik pada partai tersebut Tidak sensitive terhadap situasi kekinian – Di saat bersamaan, Anas Urbaningrum mendeklarasikan organisasi masyarakat yang diberi nama Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) – Konsentrasi terpecah karena ada sejumlah tokoh PD hadir dalam acara itu
KESIMPULAN •
•
Konvensi dapat dikatakan jurus pamungkas PD untuk meningkatkan elektabilitas setelah program bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) dinilai tidak efektif sebelum Pileg dan Pilpres 2014 Kredibilitas Konvensi PD diuji – Mekanisme yang tertutup dan ketidakjelasan penentuan kandidat – Empat kandidat yang diundang mengikuti konvensi, tiga di antaranya, yakni Mahfud MD, Rustriningsih, Rusdi Kirana, mengundurkan diri. – Keputusan JK, yang tiga kali menolak tawaran untuk menjadi peserta konvensi, turut mempertebal tanda tanya atas kredibilitas konvensi – Ketidakjelasan mengenai Isran Noor yang tak jadi diundang dan Jumhur tidak lolos – Mahfud MD membacakan penolakan ikut konvensi di depan panitia
7
2/4/2014
"Ada pertanyaan di benak saya yang belum terjawab sampai sekarang meskipun sudah saya sampaikan pada anggota Komite maupun lewat media massa mengenai hak dan kewajiban peserta konvensi Partai Demokrat, terutama setelah konvensi selesai" (Mahfud di Wisma Kodel, Kamis, 29 Agustus 2013)
KESIMPULAN • •
•
Konvensi tersengat publikasi penangkapkan SKK Migas terkait dengan dana penyelenggaraan Konvensi Penggunaan frekuensi Publik (kasus penanyangan acara Konvensi selama 2 jam di TVRI) – Blunder politik yang berujung pemanggilan Direksi TVRI ke Komisi I Aduan penggunaan fasilitas negara oleh Gita Wirjawan untuk berkampanye – Lingkar Madani Indonesia (Lima) – Contohnya adalah iklan Gita di media massa. Iklan muncul setelah ditetapkan sebagai peserta konvensi – Iklan yang mengatasnamakan Kementerian Perdagangan itu lebih menonjolkan sosok sang menteri daripada program Kementerian
8
2/4/2014
KESIMPULAN •
• • •
Enam dari 11 nama peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat masih berstatus pejabat publik. – Gita Wirjawan, Dahlan Iskan, Ali Maskur Musa, Irman Gusman, Marzuki Alie dan Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang. – Dino Pati Djalal dan Hayono Isman sudah mengundurkan diri dari jabatannya. Sebagian besar peserta konvensi baik dari internal maupun eksternal, ikut bukan atas inisiatif sendiri, melainkan diminta langsung oleh SBY. SBY secara aktif menjaring satu peserta calon peserta Peserta konvensi minimal punya kedekatan khusus dengan SBY, atau yang diyakini sosok ”good boy” Konvensi tak ubahnya sebuah mobil derek. Mobil derek itu bertugas untuk mengawal mobil yang tengah mogok lantaran beragam persoalan yang dibawanya. Sayangnya, mobil derek tersebut tidak mendapatkan bahan bakar yang baik berupa perhatian publik – Beban moral dan politik PD sangat berat
9