KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104
Environmental Engineering ITB - 2010
KELOMPOK 2 Dian Christy Destiana Vega Annisa H. Ratri Endah Putri M. Fajar Firdaus Listra Endenta S. Antonius Priyo S. Dinda Fauzani Aziz Kurniawan Irrena Ramahadi
15308012 15308014 15308018 15308020 15308063 15308065 15308067 15308069 15308071
Konsep Penanganan Sampah dilakukan di : Kel. Lebak Gede RW 7, 8, 9, dan 10
Konsep Penanganan Sampah Secara Umum Sampah
Organik
Dapat Dikomposkan
Komposter
Anorganik
Tidak Dapat Dikomposkan
TPS
Tidak Dapat Didaur Ulang
Dapat Didaur Ulang
Bank Sampah
SOSIALISASI
Sasaran Utama : Ibu Rumah Tangga (IRT) Karena : Sebagian besar proses pengolahan sampah dapur dikuasai oleh IRT Ibu Rumah Tangga berpotensi besar dalam pengolahan sampah lain, seperti daur ulang, dsb. Sosialisasi dilakukan berkala : 1 minggu sekali ketika kumpul Ibu PKK atau 1 bulan sekali ketika arisan Target kedua : bapak-bapak Karena : Turut memicu penerapan teknologi pada konsep pengolahan sampah. Sosialisasi dilakukan setelah kerja bakti warga ataupun rapat warga.
Mengapa sosialisasi dilakukan pada Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak?? Agar edukasi mengenai pengolahan sampah dini pada anak dapat terwujud.
Sosialisasi dapat dibagi sesuai jumlah RW dan dapat berbentuk teori atau praktek.
PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK BANK SAMPAH
Sampah Kota
Masalah
Pengurangan
Memiliki nilai ekonomi
Dapat dijual & didaur ulang
Sampah
Sampah Kota
Sampah merupakan masalah karena jumlah dan volumenya yang besar Untuk itu perlu dilakukan pengurangan Sampah masih memiliki nilai ekonomis Sampah dapat dijual maupun didaur ulang kembali
Sampah Kota Komposisi sampah berdasarkan volume menunjukkan bahwa komposisi terbesar dimiliki oleh kemasan, organik, dan kertas. Sampah tersebut masih memiliki nilai ekonomi, baik untuk dijual (anorganik) maupun didaur ulang (organik).
Komposisi Sampah Berdasarkan Volume 0 0,01%
2,17%
6,52%
21,74% 6,52%
63,04%
Organik
Kertas
Kemasan
Tetrapack
Lain-lain
Baterai
BANK SAMPAH
Merupakan sarana untuk melakukan gerakan hijau pengelolaan sampah dan pendidikan gemar menabung untuk masyarakat Tiga komponen penting Bank Sampah: Teller Penabung/nasabah Pengepul
Jenis sampah yang dapat disetor: Organik Anorganik (kertas, plastik kemasan, logam, kemasan, B3, botol plastik, gelas plastik)
Mekanisme Penabungan: Individual Masyarakat secara individu mendaftar sbg nasabah di Bank Sampah Tiap nasabah memiliki buku tabungan Tabungan berupa sampah anorganik •
Sampah anorganik dipilah ditimbang dicatat pada buku tabungan Uang hasil penjualan dapat diambil setelah 3 bulan menabung Hasil penjualan menjadi milik pribadi
Pemilahan sampah oleh warga
Warga menabung sampah terpilah
Pelayanan penabung oleh petugas Bank sampah
Pendapatan Individu
Diambil oleh penabung
Pencatatan, penimbangan, dan pemasukan sampah pada locker di bank sampah
Penjualan ke pengepul
Petugas memasukkan hasil penjualan dalam buku tabungan
Bank Sampah
Pembangunan Bank Sampah terletak di RW 7 karena letaknya yang berdekatan dengan TPS Di samping Bank Sampah terdapat Mig Decomposter untuk pengelolaan sampah organik menjadi kompos
Lokasi Bank sampah 1m
1m
1m
1m
1m
Meja dan
1m
timbangan
1m
Denah Bank Sampah. Skala 1:50
Dengan adanya konsep Bank Sampah ini, diharapkan: Jumlah
sampah akan tereduksi hingga 80% Sampah yang diangkut ke TPS hanya sekitar 20% Sampah yang diangkut merupakan sampah yang tidak layak daur ulang (sampah lain-lain, sampah kotor dan basah atau rusak)
SISTEM PENANGANAN SAMPAH ORGANIK Pengomposan
Pendahuluan
komposting secara komunal maupun individu. Karena sampah yang dihasilkan tiap harinya cukup banyak dan lahan yang tersedia terbatas sistem komposting yang dipilih adalah dengan menggunakan pengomposan dalam tanah, dengan menggunakan MiG decomposer.
Pendahuluan
Untuk pengomposan secara individu, ruang dalam tanah disesuaikan dengan luas halaman rumah yang tersedia. Sementara untuk komunal,pengolahan sampah organik akan dilakukan di sebelah bank sampah (tempat penanganan sampah anorganik).
Teknik Pengomposan
MiG Decomposer merupakan kultur campuran dalam medium cair berwarna coklat yang terdiri dari beberapa mikroorganisme yang menguntungkan bagi kesuburan tanah. Adapun jenis mikroorganisme yang berada dalamnya antara lain : Azotobacter sp., Azospirillum sp., Lactobacillus sp., mikroba pelarut phosphate mikroba selulolitik serta Pseudomonas sp.
Kelebihan MiG Decomposer
memfermentasi bahan organik dalam tanah atau sampah MiG Decomposer juga berperan untuk merangsang perkembangan mikroorganisme tanah setempat (indigenous) yang menguntungkan bagi kesuburan tanah
Pemilahan dan Pewadahan
sampah organik dan anorganik. Sampah yang termasuk ke dalam sampah organik adalah sisa makanan, dedaunan, kotoran hewan, dan sampah yang dapat membusuk lainnya. Sampah yang termasuk ke dalam jenis sampah anorganik adalah plastik kresek, botol bekas minuman, kaleng, tetrapack, dan sampah lain yang tidak dapat membusuk.
Bentuk tempat pengomposan
Berbentuk lubang. (+) : mudah dalam pembuatan dan sampah organik yang akan dikomposkan tinggal dijatuhkan saja. (-) : jika musim hujan, air akan mengenang pada lubang. Bak yang terbuat dari material seperti batu bata, bambu, kayu, dll. (+) : tidak akan tergenang saat musim hujan. (-) : memerlukan biaya cukup mahal untuk membuat dinding. Pada permukaan tanah timbulan langsung ditempatkan di atas tanah tanpa lubang atau dinding, hanya ditutupi terpal. (+) : pengadukan lebih mudah dan tidak akan tergenang saat musim hujan.
Dipilih opsi 2 Paling baik untuk wilayah yang padat penduduk, seperti di Kelurahan Lebak Gede Opsi 2
“Menggunakan bak yang terbuat dari material seperti batu bata, tembok, bambu, kayu, dll” Alasan: Tempatnya tersembunyi sehingga baik secara estetika. Tidak terpengaruh dengan musim hujan sehingga pengomposan bisa dilakukan kapan saja. Tempat pengomposan bisa dibangun secara individu dan komunal disesuaikan dengan lahan yang ada.
Dipilih pengomposan secara komunal untuk memudahkan warga Di pilih tempat pengomposan di RW 7 sebelah bank sampah. Karena lahan kosong yang ada cukup luas.
Pengomposan pada Bank Sampah Sampah organik dari gerobak
Minggu ke-6 pengomposan selesai • Sebagian dipakai untuk penghijauan taman • Sebagian dijual (Rp1000-1500/kg). Hasilnya untuk operasional bank sampah
Diangkut petugas
Pemilahan
2 minggu sekali sampah diaduk
Yang mudah membusuk dimasukkan dalam lubang pengomposan
Skema Areal Pengomposan yang Ada di Sebelah Bank Sampah Total sampah organik yang mau diolah sebanyak 1,3608 m3 atau 605,556 kg Luas lahan lahan pengomposan : minimal 32,4 m2
Kedalaman 1,5 m
Langkah Desain Lubang Pengomposan
Total sampah organik per hari yang dapat dikomposkan : 1,3608 m3 (605,556 kg)
Timbulan sampah per minggu : 9,5256 m3 Volume lubang harus sama atau lebih besar dari angka ini.
Dipilih dimensi lubang sebesar 1,5 x 2,75 x2 ,5 m volume 10,3 m3
Proses pengomposan terjadi selama 6 minggu maka dibuat 6 lubang.
Jadi 1 lubang dipakai untuk mengolah sampah organik selama 1
minggu.
Cara Pembuatan Kompos 1. Buat larutan MiG Decomposer (1 lL MiG Decomposer +10 L air), diamkan sebentar cukup untuk mengkomposkan 1 ton sampah organik Agar pengomposan lebih cepat, sampah dicacah dahulu sebelum dimasukkan dalam lubang pengomposan.
Semprotkan larutan Agrobost tiap ketebalan 20 cm sampai maksimum ketinggian 1,5 meter Cek tiap 2 minggu. Pengomposan berjalan baik bila terjadi penyusutan volume dan bila dipegang terasa panas. Aduk‐aduk sampai rata Kompos yang telah matang berwarna coklat kehitaman, tidak berbau, lunak, dan temperatur pada ke suhu kamar.
Pemilahan & Pewadahan
• Pengolahan agar menjadi lebih mudah Pengolahan Sampah
Penyuluhan kepada masyarakat
• Pentingnya pengolahan terutama pemilahan dan pewadahan
• Berdasarkan karakteristik sampah
Pemilahan & pewadahan
Pemilahan dan pewadahan dingunakan agar proses pengolahan menjadi lebih mudah. Untuk itu, dibutuhkan penyuluhan kepada warga mengenai jenisjenis sampah dan pentingnya pemilahan.
Organik
Sampah Anorganik
Sampah Sistem pemilahan dan pewadahan dilakukan sehingga sampah yang dibuang ke TPS berkurang
Dapat membusuk
Organik
Makanan Dedaunan Kotoran Hewan
Tidak Dapat membusuk
Anorganik
Plastik Botol Tetrapack
Sistem Pengumpulan Rumah
Dikumpulkan dengan gerobak sampah
Bank Sampah
TPS
Dari rumah sampah yang telah dipilah oleh masyarakat, petugas sampah akan menggangkut sampah menggunakan gerobak sampah. Gerobak akan disekat menjadi 2 bagian, yaitu untuk sampah organik & anorganik. Setelah itu sampah diangkut ke bank sampah untuk dipilah & dijadikan kompos. Sampah organik yang tidak dapat dijadikan kompos diangkut ke TPS
Gerobak Sampah Yang Disekat
Organik
Anorganik