2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
1
Higiene Industri - Hendra
2
Main of Reference
2/28/2013
KONSEP ANTISIPASI DAN REKOGNISI Hendra
1
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
3
Higiene Industri - Hendra
4
HISTORY
2/28/2013
Origin of the term • The word hygiene is derived from the name of the Greek
goddess of health known as Hygieia. She was the daughter of Asclepius and sister to Panacea. While her father and sister were connected with the treatment of existing disease Hygeia was regarded as being concerned with the preservation of good health and the prevention of disease. • In Greek mythology, Hygea or Hygieia, was the daughter
of Aesculapius. She was the goddess of health. She was represented as a blooming maid with a bowl in her hand, from which she is feeding a snake, the symbol of health. http://www.probertencyclopaedia.com/D_HYGEA.HTM
2
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
5
Origins of Industrial Hygiene • Seperti halnya profesi yang lain, menentukan kapan pertama
kalinya praktek higiene industri dilakukan sangat sulit untuk ditentukan, bahkan hampir mustahil. Namun, kita bisa mulai menjawabnya dengan mengidentifikasi kapan manusia mulai menyadari adanya bahaya di tempat kerja dan bagaimana cara mengendalikannya.
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
6
Origins of Industrial Hygiene • Pada tahun 370 SM, seorang dokter yang bernama Hippocrates
(460-370SM) membuat tulisan tentang penyakit akibat kerja, keracuan timbal pada pekerja pertambangan dan metalurgi. • Tulisannya ini merupakan tulisan pertama dalam bidang
kedokteran kerja (occupational medicine). • Pada dasarnya, Hippocrates mempelajari tentang kesehatan
masyarakat, bukan hanya pada pekerja.
3
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
7
Origins of Industrial Hygiene • Pada awal abad pertama setelah masehi, Plinius Secundus
(Pliny the Elder) menulis bahwa: • ” sedikit penambang …..menyelimuti mukanya dengan loose bladder
(kain penutup yang terbuat dari kandung kemih binatang), yang memungkinkan mereka melihat tanpa menghirup debu-debu yang berbahaya”. • Dari tulisannya tersebut kita melihat bahwa pada awal abad pertama
setelah masehi, Pliny berhasil mengidentifikasi adanya bahaya debu di tempat kerja dan menuliskan bagaimana sebagian pekerja telah berusaha melakukan kontrol terhadap bahaya tersebut dengan menggunakan alat pelindung diri berupa loose bladder.
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
8
Origins of Industrial Hygiene • Pada tahun 1473, Ellenbog mengenali bahaya dari uap
logam dan menggambarkan gejala-gejala akibat keracunan uap logam timbal dan merkuri. Ellenbog juga memberikan beberapa saran bagaimana cara mencegah keracunan tersebut.
4
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
9
Origins of Industrial Hygiene • Pada tahun 1556, Georgius Agricola menerbitkan tulisan
De Re Metallica • menyatakan bahwa semua aspek di industri pertambangan, peleburan
dan penyulingan, tidak ada yang terbebas dari penyakit dan celaka, dan alat yang bisa digunakan untuk mencegah penyakit dan celaka tersebut adalah ventilasi.
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
10
Origins of Industrial Hygiene • Dilanjutkan dengan adanya hasil penelitian yang luar biasa dari
Paracelsus, pada tahun 1567 tentang penyakit respirasi pada pekerja pertambangan disertai penjelasan tentang keracunan merkuri. • Paracelsus ini dikenal sebagai Bapak Toksikologi karena
ungkapannya yang sangat terkenal bahwa: • ” semua zat itu bersifat racun….. Dosis yang tepatlah yang membedakan
apakah zat tersebut menjadi obat atau bahkan menjadi racun”.
5
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
11
Origins of Industrial Hygiene • De Morbis Artificium Diatriba (penyakit para pekerja) merupakan tulisan pertama
yang dianggap sebagai risalah lengkap dalam bidang penyakit akibat kerja. • Tulisan ini adalah hasil karya Bernardino Ramazzini (1633-1714), yang dikenal
sebagai Bapak kedokteran kerja (occupational Medicine) dan diterbitkan pada tahun 1713. • Melalui observasinya sendiri, Ramazzini menggambarkan dengan sangat akurat
stratifikasi dari pekerjaan, bahaya yang ada di tempat kerja tersebut dan penyakit yang mungkin muncul akibat pekerjaan tersebut. • Meskipun Ramazzini memberikan cara pencegahan penyakit tersebut, seperti
perlunya menutupi wajah untuk menghindari debu, tetapi kebanyakan dari rekomendasinya bersifat terapi dan kuratif. • Perhatiannya untuk melindungi pekerja dan peringatannya kepada para dokter yang
menangani pasien di tempat kerja untuk menanyakan: “apakah pekerjaan anda?” mengantarkan Ramazzini menjadi Bapak Kedokteran Kerja.
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
12
Origins of Industrial Hygiene • Percival Pott (1714-1788), • Pada tahun 1775, menyatakan bahwa para pekerja pembersih cerobong
asap di Inggris menderita penyakit kanker skrotum. • Percival Pott menekankan bahwa adanya jelaga dan kurangnya higiene di
cerobong asap yang menyebabkan terjadinya kanker skrotum. • Dari penelitiannya ini, maka Percival Pott menjadi Occupational
epidemiologist pertama dalam sejarah. Penelitian ini berhasil melahirkan Chimney-sweeps Act pada tahun 1788.
6
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
13
Origins of Industrial Hygiene • Lebih dari 100 tahun setelah tulisan Ramazinni diterbitkan, tidak ada
penambahan yang berarti pada literatur kedokteran kerja . • Baru pada abad ke-19, dua orang dokter yakni Charles Thackrah di Inggris
dan Benjamin W. Mc Cready di Amerika, memulai lahirnya literatur modern dalam bidang rekognisi penyakit akibat kerja. • On the influenece of Trades, Professions, and Occupations in the United
States, in the Production of disease, hasil karya Benjamin Mc Cready, merupakan literatur kedokteran kerja pertama yang dipublikasikan di Amerika.
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
14
Origins of Industrial Hygiene • Pada tahun 1910, Dr Alice Hamilton melakukan penelitian di beberapa
tempat kerja yang dianggap berbahaya. • Penelitian yang dilakukannya meliputi rekognisi penyakit akibat kerja,
melakukan evaluasi dan mengontrol penyebab penyakit akibat kerja tersebut. • Penelitian yang dilakukan oleh Dr Alice Hamilton ini dianggap sebagai
praktek Higiene Industri pertama di Amerika Serikat.
7
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
15
Higiene Industri - Hendra
16
DEFINISI
2/28/2013
DEFINISI HI • Industrial hygiene has been defined as that science and art devoted to the
anticipation, recognition, evaluation and control of those environmental factors or stresses, arising in or from the workplace, which may cause sickness, impaired health and well-being or significant discomfort among workers or among the citizens of the community.
• Higiene industri didefinisikan sebagai ilmu dan seni dalam melakukan
antisipasi, rekognisi, evaluasi, dan pengendalian terhadap faktor-faktor lingkungan atau stresses, yang timbul di atau dari tempat kerja, yang bisa menyebabkan sakit, gangguan kesehatan dan kesejahteraan atau ketidaknyamanan yang berarti bagi pekerja maupun warga masyarakat.
8
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
17
Komponen Definisi HI • science and art • Anticipation • Recognition • Evaluation • Control • environmental factors or stresses • in or from the workplace • may cause sickness, impaired health and well-being or
significant discomfort • among workers or among the citizens of the community
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
18
Komponen Definisi HI • science and art • Merupakan ilmu pengetahuan yang berisikan teori, metode, dan implementasi keilmuan yang memenuhi kaidah ilmiah. • Terdapat aspek seni khususnya dalam mengimplementasikan metode dan pendekatan-pendekatan keilmuan HI di tempat kerja. • Anticipation • Kegiatan memprediksi potensi bahaya yang ada di tempat kerja • Recognition • Melakukan pengenalan atau identifikasi terhadap bahaya yang ada di tempat kerja • Melakukan pengukuran (spot) untuk menemukan keberadaan bahaya di tempat kerja.
9
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
19
Komponen Definisi HI • Evaluation • Melakukan sampling dan pengukuran bahaya di tempat kerja dengan metode yang spesifik. • Melakukan evaluasi dan analisis risiko terhadap semua bahaya yang ada dengan menggunakan standar dan kriteria tertentu.
• Control • Kegiatan untuk mengendalikan bahaya di tempat kerja sehingga keberadaannya tidak menimbulkan dampak kesehatan bagi pekerja khususnya dan masyarakat umumnya.
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
20
Komponen Definisi HI • Environmental factors or stresses • Merupakan faktor lingkungan kerja yang meliputi segala sesuatu yang ada di tempat kerja. • Dalam jumlah tunggal disebut stressor, dan dalam jumlah banyak (multi factor) disebut stresses • in or from the workplace • Terdapat di lingkungan kerja atau di tempat lain namun berasal dari lingkungan kerja • may cause sickness, impaired health and well-being or
significant discomfort • Dapat menyebabkan kesakitan, gangguan kesehatan dan kesejahteraan
atau ketidaknyamanan yang secara objektif sangat signifikan.
10
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
21
Komponen Definisi HI • among workers or among the citizens of the community • Pada pekerja khususnya dan pada warga masyarakat umumnya. • Warga masyarakat yaitu yang tinggal atau bermukim berdekatan dengan lingkungan industri.
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
22
Ruang Lingkup HI • • • •
A NTISIPASI R EKOGNISI E VALUASI P ENGENDALIAN
• Merupakan sekuen atau urutan langkah atau metode dalam implementasi HI • Urutan tidak bisa dibolak-balik • Merupakan suatu siklus yang tidak berakhir (selama aktivitas industri berjalan)
11
2/28/2013
23
Higiene Industri - Hendra
Ruang Lingkup HI IN D U S T RI A L P R O C E S S
P L A N T B A R U
P E R U B A H A N
Ya ANTISIPASI
Aman
PENGENDALIAN Ya
Tidak
Tidak (Maintenance Program)
REKOGNISI
2/28/2013
Berbahaya Berisiko
EVALUASI
Higiene Industri - Hendra
24
The Industrial Hygiene Process. (Adapted with permission from Bridge DP. Developing and implementing an industrial hygiene and safety program in industry. AIHA Journal 40:255–263, 1979.) in FIH 5th Edition
12
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
25
ANTISIPASI DAN REKOGNISI
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
26
Apa itu Antisipasi… • Anticipation is ability to forecast, predicts, estimates potential
hazards which possibly will arise from or in workplace consequently from working activity. • Merupakan kegiatan untuk memprediksi potensi bahaya dan
risiko di tempat kerja yang berasal dari semua faktor lingkungan kerja dan aktivitas. • Tahap awal dalam melakukan atau penerapan higiene industri
di tempat kerja.
13
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
27
Tujuan Antisipasi • Mengetahui potensi bahaya dan risiko lebih dini
sebelum muncul menjadi bahaya dan risiko yang nyata • Mempersiapkan tindakan yang perlu sebelum suatu
proses dijalankan atau suatu area dimasuki • Meminimalisasi kemungkinan risiko yang terjadi pada
saat suatu proses dijalankan atau suatu area dimasuki
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
28
Kunci Antisipasi
INFORMASI
14
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
29
In the workplace, the industrial hygienist should review the following to anticipate potential health stressors: • Raw materials • Support materials • Chemical reactions • Chemical interactions • Products • By-products • Waste products • Equipment • Operating procedures
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
30
Informasi Apa yang dicari…? • Karakteristik bangunan tempat kerja • Mesin-mesin yang digunakan • Proses kerja dari mesin dan alat produksi • Bahanbaku yang digunakan • Alat-alat yang dipakai • Cara kerja yang dilakukan • Jumlah dan karakteristik pekerja • dll
15
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
31
Apa fokus dari semua Informasi…?
Potensi bahaya dan risiko baik kesehatan maupun keselamatan
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
32
Potensi Bahaya apa yang Utama?
Potensi terhadap timbulnya gangguan kesehatan pada pekerja jika bekerja di area atau proses tersebut…
16
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
33
Apa potensi yang lain..? • Dampak terhadap lingkungan • Dampak aspek keselamatan pekerja • Dampak terhadap kerusakan alat dan
terhentinya proses
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
34
Ability of anticipation based on knowledge and understanding of hazards and stresses, and past experience of field, althrough : 1.
Study all available information: Detail information should be obtained regarding types of hazardous materials used in a facility, the type of job operation, how the workers are exposed, work patterns, level of air contamination, duration of exposure, and control measures used.
2.
Study all cases based on past experience and study.
3.
Discussion and consultancy with the experts.
17
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
35
Langkah-Langkah Antisipasi • Pengumpulan Informasi • Melalui studi literatur • Mempelajari hasil penelitian • Dokumen-dokumen perusahaan • Survey lapangan • Analisis dan diskusi • Diskusi dengan pihak terkait yang kompeten • Pembuatan Hasil
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
36
Hasil Antisipasi • Daftar potensi bahaya dan risiko yang dapat dikelompokkan: • Berdasarkan lokasi atau unit • Berdasarkan kelompok pekerja • Berdasarkan jenis potensi bahaya • Berdasarkan tahapan proses produksi • dll
18
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
37
Perhatian…! • Hasil antisipasi hanya berupa daftar potensi bahaya yang belum
tentu membahayakan pada kondisi yang sebenarnya. • Cantumkan semua daftar potensi bahaya sedetil mungkin. • Hasil antisipasi belum bisa dijadikan ukuran untuk menyatakan
suatu area atau proses berbahaya dan berisiko.
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
38
Rekognisi • Merupakan serangkaian kegiatan untuk mengenali suatu
bahaya lebih detil dan lebih komprehensif dengan menggunakan suatu metode yang sistematis sehingga dihasilkan suatu hasil yang objektif dan bisa dipertanggungjawabkan • Mengenali Identifikasi • Mengukur Untuk mendapatkan informasi tentang
konsentrasi, dosis, ukuran (partikel), jenis, kandungan atau struktur, sifat, dll
19
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
39
Tujuan Rekognisi • Mengetahui karakteristik suatu bahaya secara detil (sifat,
kandungan, efek, severity, pola pajanan, besaran, dll) • Mengetahui sumber bahaya dan area yang berisiko • Mengetahui proses kerja yang berisiko • Mengetahui pekerja yang berisiko
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
40
METODE REKOGNISI BAHAYA
20
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
41
Accident or Injury Report • Berguna untuk rekognisi bahaya yang menimbulkan traumatic
injury. • Analisis statistik terhadap data kecelakaan dan injury yang ada
dapat membantu menemukan proses atau area yang berisiko • Memerlukan data investigasi kecelakaan yang detil dan banyak • Pada banyak kasus, metode ini hanya bisa dilakukan setelah
terjadi banyak kejadian kecelakaan
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
42
Physical Examinations • Pemeriksaan fisik (kesehatan) pekerja dapat dijadikan media
untuk rekognisi bahaya yang ada di tempat kerja • Sering dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi kronik yang
mungkin disebabkan kontak dengan bahaya di tempat kerja.
21
43
Physical Examinations • Memerlukan data pemeriksaan awal (pre-employment
examination) • Harus dilakukan pengukuran/pemantauan kesehatan
secara periodik (annual check-up)
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
44
Physical Examinations • Contoh: • Kejadian penurunan tingkat pendengaran dari hasil audiometri pada pekerja mengindikasikan bahwa terjadi pajanan bising yang tinggi dan/atau berulang-ulang. • Tingginya kadar Pb dalam darah menunjukkan adanya pajanan Pb di
tempat kerja.
22
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
45
Employee Notification • Dibeberapa kasus, pekerja di lapangan mengenali bahaya K3
sebelum dilakukan rekognisi oleh petugas K3 • Harus didukung oleh kondisi manajemen yang kondusif
sehingga pekerja mau menyampaikan masalah yang dihadapi di tempat kerja.
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
46
Employee Notification • Kontribusi pekerja terhadap K3 akan merangsang pekerja untuk
mau berdiskusi dengan petugas K3 tentang masalah-masalah K3 yang dihadapi di tempat kerja
23
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
47
Required Inspection • Beberapa bagian dari satu alat memerlukan inspeksi yang rutin • Inspeksi ini dapat mengindikasikan masalah-masalah sebelum
menjadi bahaya K3 bagi pekerja
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
48
Literature & Discussion with Other Professional • Dengan melakukan review secara periodik terhadap suatu
masalah melalui meeting dan training dimana suatu masalah bisa didiskusikan dengan para ahli yang lain • Menjaga komunikasi dengan tenaga ahli di industri lain
24
49
Literature & Discussion with Other Professional • Mungkin masalah yang dihadapi sekarang pernah dialami
oleh perusahaan lain sebelumnya, sehingga input untuk perbaikan sangat mungkin didapatkan dari tenaga ahli yang lain
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
50
Walk Through Inspection • Digunakan untuk melakukan rekognisi bahaya yang sudah jelas
diketahui keberadaannya di tempat kerja • Sebaiknya ada orang yang memahami berbagai jenis bahaya
pada saat melakukan walk through plant
25
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
51
Walk Through Inspection • Tidak semua bahaya dapat
direkognisi pada saat melakukan walk through inspection • Dilakukan oleh tim
• Biasanya menggunakan form
rekognisi atau check-list
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
52
Sampling & Spot Inspection • Kadang hanya terbatas untuk melakukan rekognisi terhadap
bahaya atmosfir (air quality studies) • Masalah yang dihadapi adalah untuk menentukan jumlah
sampel dan titik pengukuran yang tepat
26
53
Sampling & Spot Inspection • Dapat merekognisi berbagai tipe bahaya • Efisiensi dari segi waktu • Kadangkala hasil spot sampling
belum tentu menggambarkan kondisi yang sebenarnya
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
54
Preliminary Hazard Analysis • Dilakukan untuk mempelajari potensi bahaya • Pendekatan ini sangat baik jika dilakukan pada sistem operasi
baru atau yang sudah dimodifikasi untuk menentukan potensi bahaya yang akan timbul pada sistem tersebut jika dioperasikan.
27
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
55
Review of Process Flows • Rekognisi bahaya dengan mengevaluasi potensi bahaya pada
setiap langkah proses produksi atau langkah kerja yang ada dari awal sampai akhir. • Sering digunakan hanya untuk mengidentifi-kasi potensi bahaya
kimia dan kualitas udara • Untuk menentukan reaksi-reaksi mana yang menimbulkan
bahaya kimia baik proses awal, intermediate, maupun akhir
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
56
Review of Process Flows • Pendekatan ini juga sering digunakan untuk identifikasi bahaya
yang terkait dengan mekanik dan elektrik untuk mereview potensi kontak antara pekerja dengan benda yang bergerak, bahaya ergonomik, dan pajanan panas, dll
28
2/28/2013
57
Higiene Industri - Hendra
Fault Tree Analysis • A system safety analysis technique used as an inductive method (top down,
from the known to the unknown) to evaluate fault or failure events in a system or process. • Analisis pohon kesalahan, yang berawal dari suatu kejadian, kemudian dicari
akar permasalahan atau penyebab dasar dari kejadian tersebut. • Merupakan model probabilitas terhadap suatu event atau kejadian. • Dapat menentukan besar kemungkinan dan urutan kejadian terhadap suatu
event atau kejadian.
2/28/2013
58
Higiene Industri - Hendra
Fault Tree Analysis • Banyak digunakan untuk safety analysis
AND
AND
OR OR
29
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
59
Critical Incident Technique • Beberapa pekerja diinterview untuk mendapatkan informasi
tentang perilaku tidak aman (unsafe act) yang mungkin terjadi pada saat mereka bekerja • Critical incident kemudian dikelompokkan dan kemudian secara
sistematik disusun area yang mempunyai potensi bahaya dan harus dikontrol
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
60
Failure Mode and Effect • Suatu teknik rekognisi bahaya dengan
cara mengasumsikan jika terjadi kegagalan pada suatu komponen atau elemen di dalam suatu sistem, lalu ditentukan efek atau dampak dari kegagalan pada komponen atau elemen tersebut. • Teknik ini membantu untuk
menentukan kemungkinan terjadinya kegagalan kecil yang dapat menghasilkan suatu kejadian yang besar
30
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
61
Job Safety Analysis • Setiap pekerjaan diuraikan dalam bentuk task-task dan komponen lain yang
terlibat • Setiap task kemudian direview untuk menentukan potensi bahaya yang
mungkin akan memajan pekerja • Banyak dilakukan untuk mengevaluasi langkah atau prosedur kerja • Tindakan yang diambil untuk mengendalikan potensi bahaya adalah dengan
memodifikasi prosedur kerja, peralatan yang digunakan, dan pengendalian yang bisa dilakukan untuk mengurangi pajanan
2/28/2013
Higiene Industri - Hendra
62
Job Safety Analysis – example form
31
2/28/2013
63
Higiene Industri - Hendra
Metode Apa yang baik…? • Tidak ada metode yang “baik” dalam arti bisa digunakan untuk
semua jenis bahaya dan semua jenis operasi dan lingkungan kerja • Metode rekognisi yang sering digunakan adalah kombinasi dari
beberapa metode dan disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan
2/28/2013
64
Higiene Industri - Hendra
Hazard Recognition Worksheet Date :_________________________ Area : _________________________ ________________________ TYPE OF EXPOSUR E
DESCRIPTIO N OF POTENTIAL HAZARD
EMPLOYEES POTENTIALL Y AFFECTED
Investigator :
PRESENT CONTROLS
LEVEL OF EFFECT LOW-MEDHI
PROBABILIT Y HAZARD EXISTING LOW-MEDHI
PRIORIT Y
32