Konflik Batin Tokoh Utama Zhu Ying Tai (祝英台) dalam Drama Serial 《梁山伯与祝英台》Karya Wang Jian Gong (王建珙) (Kajian Psikoanalisis Sigmund Freud Dan Johnson) KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA ZHU YING TAI (祝英台) DALAM DRAMA SERIAL 《梁山伯与祝英台》KARYA WANG JIAN GONG (王建珙) (KAJIAN PSIKOANALIS IS SIGMUND FREUD DAN JOHNSON)
Erieska Andriani Bahasa dan Sastra Mandarin, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya E-mail :
[email protected] Dosen Pembimbing: Dr. Heny Subandiyah, M.Hum. & Galih Wibisono, B.A., M.Ed. Abstrak Ketertarikan peneliti terhadap drama serial 《梁山伯与祝英台》karena dalam drama serial ini terdapat berbagai konflik batin yang dialami oleh tokoh utama Zhù Yīng Tái 祝英台. Cerita ini adalah cerita rakyat yang melegenda dari negara Tiongkok. Mengisahkan suatu episode kehidupan s eorang pemudi intelektual bernama 祝英台 Zhù Yīng Tái dan seorang pemuda terpelajar bernama 梁山伯 Liáng Shān Bó. Pada penelitian ini dibuktikan bahwa dalam drama serial 《梁山伯与祝英台》 ini terdapat banyak konflik batin kaitannya dengan psikologi sastra. Penelitian ini d ifokuskan pada dua rumusan masalah, yaitu mengenai konflik batin yang dialami oleh tokoh utama 祝英台 Zhù Yīng Tái dan cara tokoh utama 祝英台 Zhù Yīng Tái mengatasi konflik batin. Tujuan dalam penelit ian ini adalah mendeskripsikan konflik batin yang dialami tokoh utama 祝英 台 Zhù Yīng Tái dan mendeskripsikan tokoh utama 祝英台 Zhù Yīng Tái dalam mengatasi konflik batin tersebut. Metode yang digunakan dalam penelit ian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra teori psikoanalisis Sig mund Freud dan Johnson. Sumber data dalam penelit ian ini adalah drama serial yang berjudul 《梁山伯与祝英台》 karya Wang Jian Gong 王 建珙. Data penelitian berupa monolog dan dialog, dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dengan tabel klasifikasi data sebagai instrumen penelitian. Teknik analisis data menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana konflik batin tokoh utama 祝英台 Zhù Yīng Tái dan cara mengatasi konflik batin. Adapun hasil penelitian ini adalah adanya konflik batin yang dialami oleh tokoh utama 祝英台 Zhù Yīng Tái terdapat delapan bentuk konflik batin yaitu, kerinduan, larangan, khawatir, cemburu, kecewa, kesedihan, keyakinan, dan penyesalan. Cara tokoh utama 祝 英 台 Zhù Yīng Tái dalam mengatasi konflik batin tersebut yaitu dengan lima gaya, gaya kura-kura, gaya ikan hiu, gaya kancil, gaya rubah, dan gaya burung hantu. Kata kunci : Konflik Batin, Tokoh Utama, Drama Serial, Psikologi Sastra, Psikoanalisis Sigmund Freud dan Johnson. Abstract The interest of the researchers to the serial drama 《梁山伯与祝英台》 is because in this serial drama there are various inner conflicts experienced by the main character Zhu Ying Tai 祝英台. 《梁山 伯与祝英台》. Th is story is a legendary folklore of the Ch inese state. The story tells about an episode of life of a young intellectual wo men named 祝英台 Zhu Ying Tai and educated young man named 梁山伯 Liang Shan Bo. This research proves that in the drama series 《梁山伯与祝英台》There are a lot of inner conflict related to the psychology of literature. This research focused on two problem formulat ions, which is about the inner conflicts experienced by the main character 祝英台 Zhu Ying Tai and the way the main character 祝英台 Zhu Ying Tai resolve that inner conflicts. The purpose of this research are to describe the inner conflict experienced by the main character 祝英台 Zhu Ying Tai and describe the main character 祝英台 Zhu Ying Tai in resolving that inner conflict. The method used in this res earch is descriptive qualitative method, using a psychological approach to literary theory of psychoanalysis Sig mund Freud and Johnson. The source of the data in this research is a serial drama titled 《梁山伯与祝英台》 by Wang Jian Gong 王建珙. The research data are in the form of monologue and dialogue, and data collection techniq used in this research is documentation with data classification table as a research instrument. Data analysis techniq used analysis description method, that is used to be description how the inner conflict experienced by the main character 祝英台 Zhu Ying Tai and how describe the main character in resolving the inner conflict. 1
Konflik Batin Tokoh Utama Zhu Ying Tai (祝英台) dalam Drama Serial 《梁山伯与祝英台》Karya Wang Jian Gong (王建珙) (Kajian Psikoanalisis Sigmund Freud Dan Johnson) The results of this research there are their inner conflicts experienced by the main character 祝 英台 Zhu Ying Tai, that is longing, prohibition, worry, jealousy, disappointment, sorrow, faith and regret. The way main character 祝英台 Zhu Ying Tai resolve that inner conflict she is experienced by 5 styles that is turtle style, sharks style, deer style, fox style, and the sty le of owls. Keywords : Inner conflict, Main Figures, Serial Drama, Psychology, Literature, Psychoanalysis Sigmund Freud and Johnson. bēijù, xǐjù, zhèngjù děng. Yang art inya yaitu drama merupakan cerita yang dibawakan o leh pemain profesional untuk mencermin kan kehidupan sosial seni serta berbagai konflik dalam keh idupan. Oleh karena itu, seni ini terd iri atas tabel sastra, musik, tari dan gabungan seni lainnya. Adapun drama d ibagi men jadi beberapa macam, yaitu drama modern, drama tradisional, opera, drama tarian, dan sebagainya. Berdasarkan jenisnya, drama d ibagi men jadi tragedi, komedi, drama asli dan sebagainya. Tokoh dalam suatu karya sastra sangat penting kehadirannya, tujuan pengarang menamp ilkan tokoh-tokoh yaitu agar karya sastra tersebut dapat men jadi leb ih hidup. Ada tokoh yang tergolong penting dan ada pula tokoh yang hanya dimunculkan sekali atau beberapa kali dalam cerita. Menurut Nurgiyantoro (2007:176) tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya, ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejad ian maupun yang dikenai kejadian. Selanjutnya menurut A minuddin (2011:79) tokoh utama yaitu seorang tokoh yang memiliki peranan penting dalam suatu cerita serta merupakan tokoh yang sering diberi komentar dan dibicarakan oleh pengarangnya. Konflik merupakan suatu kejadian yang men imbulkan keadaan dramatis, sesuai dengan pengertian Wellek dan Warren (2014:262), konflik adalah sesuatu yang dramatik, mengacu pada pertarungan antara dua kekuatan yang seimbang dan menyiratkan adanya aksi dan aksi balasan. Konflik muncul dalam sebuah cerita karena diawali oleh adanya komp likasi, ko mplikasi merupakan rangkaian peristiwa yang bentuknya bermacam-macam dan berada dalam urutan yang bermacam-macam pula, sesuai dengan pendapat Aminuddin (2011:84) yang mengatakan bahwa ko mplikasi yaitu penyebab awal yang menimbu lkan sebuah konflik. Dalam hal in i ko mplikasi atau ru mitan merupakan bagian tengah alur cerita rekaan atau drama yang mengembangkan tikaian. Konflik d ibagi atas dua macam yaitu konflik internal dan konflik eksternal. Konflik internal atau disebut juga dengan konflik batin menurut Nurgiyantoro (2007:124) adalah konflik yang terjad i di dalam hati, jiwa seorang tokoh atau tokoh-tokoh cerita. Jadi konflik batin merupakan konflik yang dialami manusia dengan dirinya sendiri atau permasalahan intern seorang manusia, misalnya hal tersebut terjadi karena akibat adanya pertentangan antara dua keinginan, keyakinan, p ilihan yang berbeda, harapan atau masalah-masalah lainnya. Tingkat ko mpleksitas konflik yang ditampilkan dalam
PENDAHULUAN Karya sastra lahir dari adanya pengarang atau sastrawan. Tanpa adanya pengarang karya sastra tidak dapat hadir dan d inikmat i o leh para pembaca. Karya sastra ditulis karena bertujuan untuk menuangkan ide serta mengemu kakan obsesinya terhadap lingkungan, baik mengekspresikan pengalaman, pemikiran, harapan, perasaan, kegundahan, serta mengekspresikan keinginankeinginan yang muncul dari dalam jiwa. Pengertian sastra menurut Jabrohim (2001:72) yaitu, sastra merupakan karya seni yang mempergunakan bahasa sebagai mediu mnya. Adapun dalam penelitian in i yaitu menggunakan objek yang berbahasa Mandarin. Selain itu Eag leton (2010:3) mengatakan sastra juga didefinisikan sebagai fakta material yang fungsinya dapat dianalisis lebih seperti orang memeriksa sebuah mesin. Dalam menganalisis sebuah karya sastra, berbagai masalah keh idupan tidak lepas dari berbagai konflik kejiwaan manusia, karena itu pengetahuan tentang ilmu kejiwaan sangatlah penting dalam menganalisis tokoh dalam suatu karya sastra. Adapun karya sastra itu sendiri terd iri dari banyak karya, di antaranya ialah puisi, novel, drama dan masih banyak karya sastra lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Najid (2009:19) karya sastra menurut jenisnya terdiri atas tiga macam, yaitu puisi, prosa fiksi, dan drama. Drama merupakan bagian dari karya sastra, yang bertujuan untuk menggambarkan kehidupan dengan menampilkan pertikaian atau konflik, serta emosi para tokoh melalu i adegan atau dialog. Sesuai pendapat Sudjiman (dalam Siswanto, 2008:163), drama adalah karya sastra yang bertujuan menggambarkan keh idupan dengan mengemukakan tikaian dan emosi lewat lakuan dan dialog. Drama dalam sastra juga diartikan sebagai media dalam mengungkapkan cerita melalui dialog para tokoh. Drama tidak hanya populer di Indonesia saja, melainkan di berbagai negara, misalnya di Tiongkok. Sesuai dengan pengertian drama o leh 词 典 编辑 室 (2009: 1462), yang mengatakan 戏剧是通过演员表 员故事来反映社会生活中的各种冲突的艺术。是 以表员艺术为中心的文学、音乐、舞蹈等艺术的 综合。分为话剧、戏曲、歌剧、舞剧等。按作品 类型又 可以 分为 悲剧 、喜 剧、 正剧 等。Xì jù shì tōngguò yǎnyuán biǎoyuán gùshì lái fǎnyìng shèhuì shēnghuó zhōng de gè zhǒng chōngtú de yìshù. Shì yǐ biǎo yuán yìshù wéi zhōngxīn de wénxué, yīnyuè, wǔdǎo děng yìshù de zònghé. Fēn wéi huàjù, xìqǔ, gējù, wǔjù děng, àn zuòpǐn lèixíng yòu kěyǐ fēn wéi 2
Konflik Batin Tokoh Utama Zhu Ying Tai (祝英台) dalam Drama Serial 《梁山伯与祝英台》Karya Wang Jian Gong (王建珙) (Kajian Psikoanalisis Sigmund Freud Dan Johnson) sebuah karya fiksi dalam banyak hal, menentukan kualitas, intensitas, dan ketertarikan karya tersebut. Konflik batin muncul dari peristiwa atau kejadian yang bersifat tidak menyenangkan dalam d iri atau jiwa tokoh, dan mengakibatkan adanya gangguan psikologis atau kejiwaan. Istilah “psikologi sastra” mempunyai empat kemungkinan pengertian. Yang pertama adalah studi psikologi pengarang sebagai tipe atau sebagai pribadi. Yang kedua adalah studi proses kreatif. Yang ketiga studi tipe dan hukum-huku m psikologi yang diterapkan pada karya sastra. Dan yang keempat mempelajari dampak sastra pada pembaca (Wellek dan Warren, 2014:81). Selanjutnya menurut Minderop (2013:54), psiko logi sastra bertujuan untuk memahami aspek-aspek kejiwaan yang terkandung di dalam suatu karya sastra melalui pemahaman terhadap para tokoh. Minderop juga menjelaskan bahwa psikologi sastra merupakan telaah karya sastra yang diyakini mencermin kan proses dan aktivitas kejiwaan. Adapun kajian yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini yaitu menggunakan kajian psiokologi sastra teori psikoanalisis Sigmund Freud dan Johnson. Psikoanalisis adalah wilayah kajian psikolog i sastra. Menurut Milner (dalam Endraswara, 2013:101) model kajian ini pertama kali dimunculkan oleh Sig mund Freud, seorang dokter muda dari W ina. Ia mengemukakan gagasannya bahwa kesadaran merupakan sebagian kecil dari kehidupan mental sedangkan bagian besarnya adalah ketaksadaran atau tak sadar. Dalam kajian psiko logi sastra, akan berusaha mengungkap psikoanalisis kepribadian yang dipandang meliputi t iga unsur kejiwaan, yaitu: id, ego, dan superego. Psikoanalisis Freud mempunyai tiga struktur kepribadian yaitu id, ego, dan superego. Ketiga struktur ini berpengaruh besar dalam terjadinya konflik batin pada setiap individu. Sesuai dengan pendapat Freud (dalam Yusuf dan Nurihsan, 2013:51) yang mengatakan bahwa tingkah laku manusia merupakan hasil dari rentetan konflik internal yang terus menerus, dan hal in i mengakibatkan bahwa munculnya konflik batin yaitu merupakan akibat dari pertentangan antara ketiga struktur kepribadian id, ego, dan superego terebut sedangkan teori Johnson digunakan peneliti untuk menganalisis cara tokoh utama mengatasi konflik batin. Dengan teori konflik batin oleh Freud dan teori cara mengatasi konflik batin oleh Johnson, maka sangatlah tepat penulis menganalisis penelitian in i dengan menggunakan kajian psikoanalisis Sig mund Freud dan Johnson. Dengan demikian, penulis menggunakan kajian Psikoanalisis Sig mund Freud dan Johnson dalam menganalisis konflik batin yang dialami oleh tokoh utama Zhù Yīng Tái 祝英 台 serta cara mengatasi konflik batin dalam d rama serial《梁山伯与祝英台》 karya Wáng Jiàn Gǒng 王建珙. Dalam penelitian ini penulis tertarik untuk menganalisis konflik batin yang dialami oleh tokoh utama Zhù Yīng Tái 祝英台 dalam drama serial《梁 3
山 伯 与 祝 英 台 》 karya Wáng Jiàn Gǒng 王 建 珙 dengan menggunakan kajian psikoanalisis Sig mund Freud serta cara mengatasi konflik batin dengan teori Johnson.《梁山伯与祝英台》atau bisa disebut juga The Butterfly Lovers adalah cerita rakyat yang melegenda dari negara Tiongkok. Cerita in i mengisahkan suatu episode kehidupan seorang pemudi intelektual bernama 祝 英台 Zhù Yīng Tái dan seorang pemuda terpelajar bernama 梁山伯 Liáng Shān Bó. Cerita tersebut melu kiskan hubungan percintaan antara 祝英台 Zhù Yīng Tái dan 梁山伯 Liáng Shān Bó yang berakhir dengan kematian mereka yang begitu menyedihkan, serta berbagai konflik batin yang dialami o leh tokoh utama 祝英台 Zhù Yīng Tái. Konflik batin yang dialami oleh tokoh utama 祝 英台 Zhù Yīng Tái ini d ipengaruhi oleh pertentangan antara tiga struktur kepribadian Freud yaitu id, ego, dan superego. Cerita 《 梁 山 伯 与 祝 英 台 》 juga begitu terkenal d i kalangan masyarakat, tidak hanya di Tiongkok namun juga diberbagai penjuru dunia. Hal ini sesuai dengan pendapat Oey Kim Tiang (2004:xii) yang mengatakan bahwa kepopuleran cerita 祝英台 Zhù Yīng Tái dan 梁 山 伯 Liáng Shān Bó tidak terbatas pada kalangan orang-orang etnis Tiongkok saja, tetapi juga meresap sampai ke kalangan orangorang bumiputera, khususnya orang-orang etnis Jawa, Betawi dan Bali. Semakin populer cerita 祝英台 Zhù Yīng Tái dan 梁山伯 Liáng Shān Bó, semakin banyak pula masyarakat yang mengetahui kisah serta sejarahnya. Kepopuleran cerita ini d ilatar belakangi karena adanya kisah percintaan yang sangat mengharukan. Pengorbanan, kesetiaan serta keteguhan cinta antara tokoh utama 祝英台 Zhù Yīng Tái dan 梁山伯 Liáng Shān Bó. Sejauh pengamatan peneliti, sampai saat ini belum ada yang melakukan penelitian terhadap drama serial in i dengan menggunakan kajian psikoanalisis Sig mund Freud dan Johnson. Oleh karena itu, penelit i tertarik untuk menganalisis konflik batin tokoh utama 祝英台 Zhù Yīng Tái dalam drama serial《梁山伯与 祝 英 台 》 karya Wáng Jiàn Gǒng 王 建 珙 dengan menggunakan kajian psikoanalisis Sig mund Freud dan Johnson. Alasan peneliti memilih judul ini yaitu karena kepopuleran cerita 《梁山伯与祝英台》The Butterfly Lovers, serta tragisnya kisah percintaan tokoh utama sehingga mengakibatkan terjadinya berbagai konflik batin. Dengan demikian, harapan peneliti yaitu penelit ian ini dapat dijad ikan refererensi serta dapat menambah wawasan ilmu bagi pembaca. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Bagaimana konflik batin yang dialami oleh tokoh utama Zhù Yīng Tái 祝 英台 dalam drama serial 《梁山伯与祝英台》karya Wáng Jiàn Gǒng 王建珙?; (2) Bagaimana cara tokoh utama Zhù Yīng Tái 祝英台 mengatasi konflik batin dalam drama serial 《梁山伯与祝英台》karya Wáng
Konflik Batin Tokoh Utama Zhu Ying Tai (祝英台) dalam Drama Serial 《梁山伯与祝英台》Karya Wang Jian Gong (王建珙) (Kajian Psikoanalisis Sigmund Freud Dan Johnson) Jiàn Gǒng 王 建 珙 ?;. Dalam penelit ian ini penulis hanya membahas mengenai konflik batin yang dialami oleh tokoh utama Zhù Yīng Tái 祝 英 台 dalam drama serial 《梁山伯与祝英台》karya Wáng Jiàn Gǒng 王建珙, serta bagaimana cara tokoh utama mengatasi konflik batin tersebut. Dalam drama serial 《梁山伯与祝英台》 ini terdapat 41 ep isode, namun peneliti hanya memilih 30 episode yang mengandung konflik batin tokoh utama Zhù Yīng Tái 祝英台 serta cara tokoh utama Zhù Yīng Tái 祝 英 台 dalam mengatasi konflik tersebut. Adapun episode yang dipilih dalam drama serial ini yaitu pada episode 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 12, 13, 14, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40 dan 41.
sebagai raja atau ratu, ego sebagai perdana menteri dan superego sebagai pendeta tertinggi. Id berlaku seperti penguasa absolut, harus dihormat i, manja, sewenang-wenang dan mementingkan d iri sendiri, apa yang diinginkannya harus segera terlaksana. Ego sebagai perdana menteri yang diibaratkan memiliki tugas harus menyelesaikan segala pekerjaan yang terhubung dengan realitas dan tanggap terhadap keinginan masyarakat. Superego, ibaratnya seorang pendeta yang selalu penuh pertimbangan terhadap nilai-n ilai baik dan buruk harus mengingatkan si id yang rakus dan serakah bahwa pentingnya perilaku yang arif dan bijak. Cara Mengatasi Konflik Terdapat banyak sekali kiat atau cara-cara seseorang dalam mengatasi konflik. Cara-cara tersebut digunakan untuk mengatasi konflik dalam diri sendiri maupun antar pribadi. Seperti yang dikemu kakan Johnson (dalam Harapan dan Ahmad, 2014:134-135) ada lima gaya dalam mengelo la konflik, diantaranya yaitu: 1) Gaya Kura-kura Konon, kura-ku ra leb ih senang menarik diri bersembunyi di balik tempurung badannya untuk menghindari konflik. Mereka cenderung menghindar dari poko k-poko k soal maupun dari orang-orang yang dapat menimbulkan konflik. Mereka percaya bahwa setiap usaha memecahkan konflik hanya akan sia-sia. Lebih mudah menarik diri, secara fisik maupun psikologis dari konflik daripada menghadapinya. Dalam pewayangan, sikap semacam in i kiranya dapat ditemu kan dalam figur Baladewa. Contoh: setiap mendapat masalah seorang individu selalu menghindar dan tidak ingin memecahkan konflik. Sifat individu tersebut diumpamakan seperti kura kura yang selalu menghindar dari setiap permasalahan. 2) Gaya Ikan Hiu Ikan hiu senang menaklukan lawan dengan memaksanya menerima solusi konflik yang ia berikan. Baginya tercapainya kepuasan pribadi adalah yang utama sedangkan hubungan dengan pihak lain tidak berlaku. Penting baginya konflik harus dipecah dengan cara satu pihak menang dan perihal lainnya kalah. Watak ikan hiu adalah selalu mencari menang dengan cara menyerang, mengungguli, dan mengancam ikan-ikan lain. Dalam pewayangan, sikap ini kiranya dapat ditemukan dalam figur Duryudana. Contoh: seorang individu selalu memaksakan kehendaknya dalam memecahkan konflik dengan orang lain. 3) Gaya Kancil Seekor kancil sangat mengutamakan hubungan dan kurang mementingkan tujuan-tujuan pribadinya. Ia ingin diterima dan disukai oleh binatang lain. Ia berkeyakinan bahwa konflik harus dihindari demi kerukunan. Set iap konflik tidak mungkin dipecahkan tanpa merusak hubungan. Konflik harus didamaikan, bukan d ipecahkan agar hubungan tidak menjad i rusak. Dalam dunia pewayangan, sikap ini kiranya dapat ditemukan
Psikoanalisis Sigmund Freud Adapun penelitian ini yaitu menggunakan teori psikoanalisis Sig mund Freud. Menurut Suryabrata (2015:121-122) Freud menganggap bahwa kesadaran hanya merupakan sebagian kecil saja daripada seluruh kehidupan psikis, Freud memisalkan psyche itu sebagai gunung es di tengah lautan, yang ada di atas permukaan air laut itu menggambarkan kesadaran, sedangkan di bawah permu kaan air laut yang merupakan bagian terbesar menggambarkan ketidak sadaran. Di dalam ketidak sadaran itulah terdapat kekuatan-kekuatan dasar yang mendorong pribadi. Oleh karena itu, untuk benar-benar memahami kepribadian manusia psikologi kesadaran, yang oleh Freud disebut psikologi permukaan tidak mencukupi, orang harus men jelajah lebih dalam ke daerah ketidaksadaran dengan mengembangkan psikologi dalam. Selama leb ih dari 40 tahun Freud men jelajah ketidaksadaran itu dengan metode asosiasi bebas dan berhasil mengembangkan teori kepribadian yang kemudian besar sekali pengaruhnya dalam lapangan psikologi. Teori Sig mund Freud in i d ikenal dengan istilah psikoanalisis. Garis besar pemikiran Sig mund Freud dibedakan atas tiga periode, hal ini ditulis dalam buku terjemahan Freud (1987:xx-xxxv i), diantaranya yaitu periode pertama, merupakan terbentuknya teori psikoanalisis (1895-1905), yang mencakup tentang (a) permu laan psikoanalisis, (b) beberapa unsur teoretis yang umum, (c) teori tentang mimp i, dan (d) teori tentang seksualitas. Periode kedua yaitu pendalaman teori psikoanalisis (1905-1920), periode ini berisi tentang (a) pengakuan dari luar dan kesulitan di dalam, (b) beberapa karangan yang penting, (c) totem dan tabu, dan (d) narsis me. Adapun periode ket iga yaitu revisi teori psikoanalisis (1920-1939), yang meliputi (a) nalu ri kemat ian dan naluri keh idupan, (b) id, ego, dan superego, (c) pandangan baru tentang kecemasan, dan (d) beberapa karya “spekulatif”. Id, ego, dan superego merupakan periode ketiga yaitu revisi teori psikoanalisis. Ket iga struktur kepribadian tersebut digunakan penulis untuk menganalisis penelitian ini. Menurut Freud (dalam Minderop, 2013:21-23), Freud mengibaratkan id 4
Konflik Batin Tokoh Utama Zhu Ying Tai (祝英台) dalam Drama Serial 《梁山伯与祝英台》Karya Wang Jian Gong (王建珙) (Kajian Psikoanalisis Sigmund Freud Dan Johnson) dalam d iri tokoh Puntadewa. Contoh: seorang individu selalu mengupayakan jalan damai apabila ia mendapat konflik dengan orang lain. 4) Gaya Rubah Rubah senang mencari ko mpro mi. Baginya, baik tercapainya tujuan-tujuan pribadi maupun hubungan baik dengan pihak lain sama -sama cukup penting. Ia mau mengorbankan sedikit tujuantujuannya dan hubungannya dengan pihak lain demi tercapainya kepentingan dan kebaikan bersama. Contoh: seorang individu selalu mencari ko mpro mi dengan orang yang mempunyai konflik dengannya. 5) Gaya Burung Hantu Burung hantu sangat mengutamakan tujuantujuan pribadinya sekaligus hubungannya dengan pihak lain. Bag inya, konflik merupakan masalah yang harus dicari pemecahannya dan pemecahan itu harus sejalan dengan tujuan-tujuan pribadinya maupun tujuan-tujuan pribadi lawannya. Baginya, konflik bermanfaat meningkatkan hubungan dengan cara mengurangi ketegangan yang terjadi diantara dua pihak yang berhubungan. Dalam menghadapi konflik burung hantu selalu berusaha mencari penyelesaian yang memuaskan kedua pihak yang mampu menghilangkan ketegangan serta perasaan negatif lain yang muncul di dalam d iri kedua p ihak akibat konflik tersebut. Dalam pewayangan, sikap ini kiranya dapat ditemu kan dalam figur Kresna. Contoh: seorang individu selalu mencari jalan keluar yang terbaik dari permasalahannya dengan orang yang mempunyai konflik dengannya agar mereka merasa puas.
menelaah cerminan psikologis dalam d iri para tokoh yang disajikan sedemikian rupa oleh pengarang sehingga pembaca merasa terbuai oleh problema psikologis kisahan yang kadang kala merasakan dirinya terlibat dalam cerita itu. Karya-karya sastra menampilkan watak para tokoh, walaupun imajinatif, dapat menampilkan berbagai problem psikologis. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa karya sastra drama serial yang berjudul 《梁山伯与祝英台》karya Wáng Jiàn Gǒng 王 建 珙 . Drama serial ini mempunyai 41 episode, namun penelit i hanya memilih 30 episode yang terdapat data konflik batin serta cara mengatasi konflik batin tersebut. Drama serial《梁山伯与祝英 台》 ini disutradarai oleh Chén Jùn Liáng 陈俊良 dan diproduseri oleh Dù Dà Níng 杜 大 宁 . Drama in i dirilis pada tahun 2007 dengan sampul film bergambar tokoh Zhù Yīng Tái 祝英 台 dan Liáng Shān Bó 梁山伯 serta pemain pendukung lainnya. Adapun sumber data penunjang yaitu berupa buku buku yang memuat tentang psikologi sastra kajian psikoanalisis Sigmund Freud. Data dalam penelit ian ini berupa monolog dan dialog yang diubah ke dalam bentuk teks yang menunjukkan konflik batin serta cara mengatasi konflik batin tokoh utama Zhù Yīng Tái 祝 英 台 dalam drama serial 《梁山伯与祝英台》karya Wáng Jiàn Gǒng 王建珙. Instrumen penelit ian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa catatan dokumentasi data berupa korpus data yang sudah berisikan konflik batin oleh tokoh utama Zhù Yīng Tái 祝英台 dalam drama serial 《梁山伯与祝英台》karya Wáng Jiàn Gǒng 王建珙 serta cara mengatasi konflik batin tersebut. Instrumen penelit ian ini dilakukan untuk mempermudah proses penelitian. Untuk mempero leh data dalam menjawab rumusan masalah, yaitu bagaimana konflik batin yang dialami oleh tokoh utama Zhù Yīng Tái 祝 英 台 dalam drama serial 《梁山伯与祝英台》karya Wáng Jiàn Gǒng 王建珙 serta bagaimana cara mengatasi konflik batin tersebut, dibutuhkan teknik pengumpulan data. Pengumpulan data juga dapat dikatakan sebagai langkah yang strategis. Adapun langkah-langkah pengumpulan data yang digunakan dalam penelit ian ini adalah sebagai berikut: 1) Mengunduh drama serial 《梁 山伯与祝英台 》 karya Wáng Jiàn Gǒng 王建珙 melalui internet. 2) Menonton serta memperhatikan drama serial《梁 山伯与祝英台》karya Wáng Jiàn Gǒng 王建珙 secara berulang-ulang untuk memahami keseluruhan isinya mengenai konflik batin serta cara tokoh utama Zhù Yīng Tái 祝英台 dalam mengatasinya. 3) Memahami teori yang digunakan dalam penelitian ini untuk membahas dan mengidentifikasi
METODE Penelitian ini mengkaji aspek psikologis tokoh utama Zhù Yīng Tái 祝英台 dalam drama serial 《梁山伯与祝英台》karya Wáng Jiàn Gǒng 王建珙. Penelitian ini menitikberatkan pada monolog dan dialog yang diubah ke dalam bentuk teks drama yang berupa kata-kata bukan angka. Jadi, jenis penelitian yang digunakan dalam penelit ian in i merupakan jenis metode deskriptif kualitatif, karena dalam proses penelitiannya menggunakan analisis data yang berupa kata-kata, bukan berupa angka-angka. Hal in i sesuai dengan pendapat Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, Lexy 2009:4) yang mengatakan bahwa metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamat i. Dengan demikian deskriptif kualitatif merupakan jenis penelitian yang melibatkan interpretasi peneliti dan berusaha mendeskripsikan makna suatu objek atau keadaan yang menjadi bahasan dalam sebuah penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra. Menurut pendapat Endraswara (2013:96) psikologi sastra dipengaruhi oleh beberapa hal. Pertama, karya sastra merupakan kreasi dari suatu proses kejiwaan dan pemikiran pengarang yang berada pada situasi setengah sadar (subconscious) yang selanjutnya dituangkan ke dalam bentuk (conscious). Kedua, telaah psikologi sastra adalah kajian yang 5
Konflik Batin Tokoh Utama Zhu Ying Tai (祝英台) dalam Drama Serial 《梁山伯与祝英台》Karya Wang Jian Gong (王建珙) (Kajian Psikoanalisis Sigmund Freud Dan Johnson) rumusan masalah, teori tersebut yaitu tentang kajian psikoanalisis Sigmund Freud. 4) Mengumpulkan data yang berupa dialog atau monolog tokoh utama Zhù Yīng Tái 祝 英 台 dengan cara pengodean data sebagai berikut: (1) Konflik Batin : KB, (2) Cara Mengatasi Konflik: CMK, (3) Gaya Kura -Kura: GKK, (4) Gaya Ikan Hiu : GIH, (5) Gaya Kancil: GKA N, (6) Gaya Rubah: GRU, dan (7) Gaya Burung Hantu: GBH. 5) Melakukan validasi data penelit ian yang menunjukkan konflik batin oleh tokoh utama Zhù Yīng Tái 祝 英 台 serta cara mengatasi konflik batin tersebut dan terjemahan naskah drama dalam bahasa Indonesia kepada dosen program studi pendidikan bahasa Mandarin UNESA. 6) Membuat korpus data dan mengklasifikasikan data berdasarkan pada rumusan masalah. Teknik analisis data in i bertujuan untuk membuat gambaran atau lukisan yang sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang ditelit i. Metode analisis deskriptif digunakan pada saat meneliti data berlandaskan sumber pustaka yang terdapat dalam kajian teori, yaitu digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana konflik batin yang dialami o leh tokoh utama Zhù Yīng Tái 祝英台 dalam drama serial 《梁 山 伯 与 祝 英 台 》 karya Wáng Jiàn Gǒng 王 建 珙 dengan menggunakan kajian psikoanalisis Sig mund Freud, serta bagaimana macam-macam cara yang digunakan tokoh tersebut dalam mengatasi konflik batin yang dialaminya. Analisis data merupakan tahap yang sangat penting dalam penelitian, tahap in i merupakan proses menyusun data secara sistematis. Sesuai pendapat Bagdan (dalam Sugiyono, 2009:334), analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain, sehingga men jadi informasi yang mudah dipahami. Adapun langkah-langkah analisis data yang digunakan dalam penelit ian ini adalah sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi data sesuai dengan teori konflik batin serta macam-macam cara mengatasi konflik batin pada tokoh utama Zhù Yīng Tái 祝 英 台 dalam drama serial 《梁山 伯与祝 英台》 karya Wáng Jiàn Gǒng 王建珙 . 2) Memberi pengodean pada data yang dianalisis untuk membuktikan keberadaan data yang didapat dari korpus data, cara penulisan pengodean yaitu sebagai berikut: (LYZ/01/00:33:5000:33:55/ KB1.1) dengan keterangan sebagai berikut, LYZ merupakan kode judul drama serial 《 梁 山 伯 与 祝 英 台 》 , 00:33:50-00:33:55 merupakan waktu terjad inya konflik batin, KB1.1 merupakan kode dari bentuk konflik batin, dan (LYZ/ 00:34:11-00:34:12/ CMK.GIH1) dengan keterangan sebagai berikut LYZ merupakan kode judul drama serial 《 梁 山 伯 与 祝 英 台 》 , 00:34:11-00:34:12 merupakan waktu terjadinya
cara mengatasi konflik batin, CM K merupakan kode dari cara mengatasi konflik, dan GIH1 merupakan cara mengatasi konflik dengan gaya ikan hiu yang pertama. 3) Menganalisis dan mendeskripsikan data sesuai dengan teori konflik batin Sig mund Freud serta teori macam-macam cara mengatasi konflik batin yang telah dijabarkan sebelumnya. 4) Menyimpulkan data yang telah dianalisis, simpulan tersebut berdasarkan deskripsi hasil analisis data, selanjutnya membuat saran penelitian sehingga diperoleh garis besar dari seluruh kegiatan penelitian yang telah dilakukan. 5) Melaporkan hasil penelit ian dan simpulannya berupa laporan penelitian pada skripsi. Prosedur penelitian merupakan tahap-tahap yang dilaku kan oleh peneliti untuk menyelesaikan penelitian dan mempero leh data yang objekt if. Adapun tahap-tahap prosedur penelitian adalah sebagai berikut: 1) Tahap persiapan: Dalam tahap ini penulis menentukan judul penelitian yaitu “Konflik Batin Tokoh Utama Zhù Yīng Tái ( 祝 英 台 ) dalam Drama Serial 《梁山伯与祝英台》Karya Wáng Jiàn Gǒng ( 王 建 珙 ) (Kajian Psikoanalisis Sigmund Freud)” dan permasalahan sesuai dengan rumusan masalah, kemudian mengajukan proposal penelitian kepada dosen pembimbing. 2) Tahap perencanaan: Pada tahap ini penulis melakukan studi pustaka untuk mencari teori mengenai konflik batin serta cara mengatasi konflik dengan menggunakan kajian psikoanalisis Sigmund Freud. 3) Tahap pelaksanaan: Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data, analisis data serta penarikan kesimpulan terhadap objek penelitian yang didasarkan pada rumusan masalah. 4) Tahap pelaporan: Tahap pelaporan merupakan tahap terakhir penulis menyusun kerangka laporan hasil penelitian, penyusunan konsep, pembahasan peneliti, sampai akhirnya pada penggandaan hasil penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian pembahasan yang terdapat dalam subbab berikut in i d ideskripsikan hasil analisis mengenai bagaimana konflik batin yang dialami oleh tokoh utama Zhù Yīng Tái ( 祝英 台) dalam Drama Serial 《梁山伯与祝英台》Karya Wáng Jiàn Gǒng ( 王建珙), serta cara tokoh utama Zhù Yīng Tái (祝英台 ) dalam mengatasi konflik batin tersebut. Konflik batin yang di alami oleh tokoh utama Zhù Yī ng Tái 祝英台 dalam drama serial 《梁山伯与祝 英台》karya Wáng Jiàn Gǒng 王建珙. Pada subbab 4.1 telah dipaparkan mengenai hasil analisis tentang bagaimana konflik batin yang dialami oleh tokoh utama Zhù Yīng Tái 祝英台 dalam drama serial 《梁山伯与 祝英台》karya Wáng Jiàn Gǒng 王 建 珙 . Setelah peneliti menganalisis data konflik batin dengan menggunakan teori psikoanalisis 6
Konflik Batin Tokoh Utama Zhu Ying Tai (祝英台) dalam Drama Serial 《梁山伯与祝英台》Karya Wang Jian Gong (王建珙) (Kajian Psikoanalisis Sigmund Freud Dan Johnson) Sig mund Freud yang terdiri dari tiga struktur kepribadian yaitu id, ego dan superego, selanjutnya menggolongkan menjadi beberapa bentuk konflik batin yang dialami si tokoh. Adapun bentuk konflik batin yang diamat i dalam drama serial ini yakn i terdapat delapan macam bentuk konflik batin yang terdapat pada subbab berikut in i. Di antaranya yaitu, 4.1.1 Kerinduan, 4.1.2 Larangan, 4.1.3 Khawatir, 4.1.4 Cemburu, 4.1.5 Kecewa, 4.1.6 Kesedihan, 4.1.7 Keyakinan, dan 4.1.8 Penyesalan. Dari delapan bentuk konflik batin tersebut dibagi atas beberapa subbab, di antaranya pada bentuk konflik batin kerinduan terdapat (3) subbab yaitu kerinduan terhadap orang tua, kerinduan terhadap Liang Shanbo dan ingin bertemu dengan Liang Shanbo. Pada bentuk konflik batin larangan terdapat (4) subbab, yakni larangan orang tua untuk bersekolah, larangan kakaknya untuk berhubungan dengan Liang Shanbo, disiksa dan dikurung di kamar, dan cinta tak direstui. Pada bentuk konflik batin khawatir terdapat (4) subbab, yakni khawatir penyamarannya akan terbongkar, khawat ir akan perasaannya yang semakin besar, khawatir ibunya akan menyuruh pulang, dan khawatir tidak akan bertemu dengan Liang Shanbo. Pada bentuk konflik batin cemburu hanya terdapat (1) subbab, yaitu cemburu terhadap Liang Shanbo. Pada bentuk konflik batin kecewa terdapat (2) subbab, yaitu kecewa terhadap Liang Shanbo dan ketidak ad ilan yang dialami o leh tokoh utama. Pada bentuk konflik batin kesedihan terdapat (6) subbab, di antaranya yaitu selalu bermasalah dan sering dihuku m, kesedihan karena berp isah dengan Liang Shanbo, kesedihan saat Liang Shanbo belum mengetahui isi hatinya, kesedihan akan kehilangan Liang Shanbo, konflik batin dengan ibunya saat pulang ke ru mah, dan kesedihan karena cintanya tak sampai. Pada bentuk konflik batin keyakinan terdapat (1) subbab yaitu keyakinan hidupnya terhadap Liang Shanbo. Terakhir yaitu pada bentuk konflik batin penyesalan terdapat (2) subbab, di antaranya ialah menyesal telah menyakit i Liang Shanbo dan menyesal telah keh ilangan cinta sejatinya. Adapun beberapa bentuk konflik batin tersebut terjadi karena adanya pertentangan antara id, ego, dan superego. Tampak id yang terdapat dalam d iri si tokoh berkuasa. Namun, ego dan superego yang dimilikinya tidak dapat berjalan dengan seimbang. Ketiga struktur kepribadian itu saling bertentangan sehingga si tokoh mengalami beberapa konflik batin dalam dirinya. Cara tokoh utama Zhù Yī ng Tái ( 祝 英 台 ) meng atasi konflik batin yang di alami dalam Drama Serial 《梁山伯与祝英台》Karya Wáng Jiàn Gǒng (王建珙). Pada bagian pembahasan berikutnya yaitu akan dideskripsikan hasil analisis mengenai bagaimana cara tokoh utama Zhù Yīng Tái ( 祝 英 台 ) mengatasi konflik batin yang dialami dalam Drama Serial 《梁山 伯 与 祝 英 台 》 Karya Wáng Jiàn Gǒng ( 王 建 珙 ) dengan teori Johnson.
Pada subbab 4.2 telah dipaparkan mengenai hasil analisis tentang bagaimana cara tokoh utama Zhù Yīng Tái ( 祝 英 台 ) dalam mengatasi konflik batin. Adapun cara tokoh utama dalam mengatasi konflik batin yang dialaminya yaitu adanya lima macam gaya. Diantaranya ialah, gaya ku ra-kura yang membuat tokoh utama Zhù Yīng Tái ( 祝 英 台 ) cenderung menghindar dari masalah, gaya ikan hiu yaitu dengan cara memaksakan kehendaknya terhadap keinginannya, gaya kancil yang menginginkan perdamian, gaya rubah yang membuat si tokoh mencari ko mpro mi dalam mengatasi konflik batin tersebut, serta gaya burung hantu yaitu digunakan oleh si tokoh dalam mencari jalan keluar untuk penyelesaiannya. Kelima gaya tersebut digunakan tokoh utama dalam mengatasi berbagai konflik batin yang dialaminya. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil analisis pada bab empat, dapat disimpulkan adanya konflik batin yang dialami oleh tokoh utama Zhù Yīng Tái 祝英台 dalam drama serial 《梁山伯与祝英台》karya Wáng Jiàn Gǒng 王建珙. Adapun bentuk konflik batin yang dapat ditemukan d i antaranya yaitu, kerinduan, larangan, khawatir, cemburu, kecewa, kesedihan, keyakinan, dan penyesalan. Dari bentuk konflik batin tersebut dibagi atas beberapa subbab, di antaranya pada bentuk konflik batin kerinduan yaitu kerinduan terhadap orang tua, kerinduan terhadap Liang Shanbo dan ingin bertemu dengan Liang Shanbo. Pada bentuk konflik batin larangan yaitu larangan orang tua untuk bersekolah, larangan kakaknya untuk berhubungan dengan Liang Shanbo, disiksa dan dikurung di kamar, dan cinta tak direstui. Pada bentuk konflik batin khawatir yaitu khawatir penyamarannya akan terbongkar, khawatir akan perasaannya yang semakin besar, khawatir ibunya akan menyuruh pulang, dan khawatir tidak akan bertemu dengan Liang Shanbo. Pada bentuk konflik batin cemburu yaitu cemburu terhadap Liang Shanbo. Pada bentuk konflik batin kecewa yaitu kecewa terhadap Liang Shanbo dan ketidak adilan yang dialami o leh tokoh utama. Pada bentuk konflik batin kesedihan di antaranya yaitu selalu bermasalah dan sering dihukum, kesedihan karena berpisah dengan Liang Shanbo, kesedihan saat Liang Shanbo belum mengetahui isi hatinya, kesedihan akan kehilangan Liang Shanbo, konflik batin dengan ibunya saat pulang ke ru mah, dan kesedihan karena cintanya tak sampai. Pada bentuk konflik batin keyakinan yaitu keyakinan hidupnya terhadap Liang Shanbo. Terakhir yaitu pada bentuk konflik batin penyesalan yaitu menyesal telah menyakiti Liang Shanbo dan menyesal telah kehilangan cinta sejatinya. Berbagai konflik batin yang terjadi tersebut dialami oleh tokoh utama Zhù Yīng Tái ( 祝 英 台 ) dalam d rama serial 《梁山伯与祝英台》karya Wáng Jiàn Gǒng 王建珙 , konflik batin itu terjadi karena 7
Konflik Batin Tokoh Utama Zhu Ying Tai (祝英台) dalam Drama Serial 《梁山伯与祝英台》Karya Wang Jian Gong (王建珙) (Kajian Psikoanalisis Sigmund Freud Dan Johnson) adanya pertentangan antara id, ego, dan superego. Tampak id yang terdapat dalam d iri si tokoh berkuasa. Namun, ego dan superego yang dimilikinya tidak dapat berjalan dengan seimbang. Ket iga struktur kepribadian itu saling bertentangan sehingga si tokoh mengalami beberapa konflik batin dalam dirinya. Adapun cara tokoh utama Zhù Yīng Tái (祝英台 ) dalam mengatasi konflik batin yang dialaminya yaitu adanya lima macam gaya. Diantaranya ialah, gaya kura-kura yang membuat tokoh utama Zhù Yīng Tái ( 祝 英 台 ) cenderung menghindar dari masalah, gaya ikan hiu yaitu dengan cara memaksakan kehendaknya terhadap keinginannya, gaya kancil yang mengingin kan perdamian, gaya rubah yang membuat tokoh utama Zhù Yīng Tái ( 祝 英 台 ) mencari ko mpro mi dalam mengatasi konflik batin tersebut, serta gaya burung hantu yaitu digunakan tokoh utama Zhù Yīng Tái (祝英台) dalam mencari jalan keluar untuk penyelesaiannya. Kelima gaya tersebut digunakan tokoh utama Zhù Yīng Tái ( 祝英台) dalam mengatasi berbagai konflik batin yang dialaminya.
___________________. 2013. Metodologi Penelitian Sastra: Epistemologi, Model, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: Media Pressindo (Anggota IKAPI). Feist, Jess dan Gregory J. Feist. 2010. Teori Kepribadian: Theories of Personality. Terjemahan Handriatno. Jakarta: Salemba Humanika. Freud, Sig mund. 1987. Memperkenalkan Psikoanalisa. Terjemahan K. Bertens. Jakarta: Gramedia. Harapan, Edi dan Syarwani Ah mad. 2014. Komunikasi Antar Pribadi: Perilaku Insani Dalam Organisasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Jabrohim. 2001. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha Widia. Marini, Shelly. 2010. Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu: Tinjauan Psikologi karya. Skripsi. Tidak diterb itkan. JBSI FBS Unesa. Minderop, Albertine. 2013. Psikologi Sastra. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Najid, Mohammad. 2009. Mengenal Apresiasi Prosa Fiksi. Surabaya: University Press-Pixel Production. Nisa, Setiane Mutia. 2014. Konflik Batin Tokoh Utama Pada Film “Okuribito” Karya Yojiro Takita. Skripsi. Tidak diterbitkan. Fakultas Ilmu Budaya UDINUS. Nurgiyantoro, Bu rhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Oey, Kim Tiang. 2004. San Pek Eng Tay: Romantika Emansipasi Seorang Perempuan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Pradita, Linda Eka. 2012. Konflik Batin Tokoh Utama dalam Film Sang Pencerah Karya Hanung Bramantyo (Sebuah Kajian Psikologi Sastra) . Skripsi. Tidak diterb itkan. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. Santoso, Agung Budi. 2007. Teori Sastra, Modul. Malang: IKIP PGRI Malang. Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo. Sobur, Alex. 2011. Psikologi umum. Bandung: Pustaka Setia. Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Suryabrata, Su madi. 2015. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Wellek, Rene dan Austin Warren. 2014. Teori Kesusastraan. Terjemahan Melani Budianta. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Yusuf, Syamsu dan Juntika Nurihsan. 2013. Teori Kepribadian. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 中国社会科学院语言研究所词典编辑室,2009。《现 代汉语词典》,北京:商务印书馆。
Saran Sesuai dengan hasil penelit ian yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan penelit i adalah sebagai berikut. Pertama, bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin, diharapkan mampu untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan psikologi sastra terutama analisis konflik batin tokoh utama dengan menggunakan teori psikoanalisis Sig mund Freud, d ilihat dari banyaknya karya-karya sastra Tiongkok yang semakin berkembang. Kedua, setelah adanya penelitian ini, d iharapkan penulis dapat memberikan masukan serta wawasan bagi pembaca terhadap ilmu sastra khususnya psikologi sastra teori psikoanalisis Sig mund Freud yang sebagian besar bertumpu pada karya-karya sastra. Ketiga, penelitian tentang konflik batin pada tokoh utama Zhù Yīng Tái ( 祝英 台) dalam drama serial 《梁山伯与祝英台》karya Wáng Jiàn Gǒng 王 建珙 ini juga dapat diteliti dari perspektif yang lain selain analisis konflik batin, seperti perwatakan tokoh utama dan lain sebagainya. DAFTAR RUJUKAN Ahmadi, Anas. 2015. Psikologi Sastra. Surabaya: Unesa University Press. Alwisol. 2014. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press. Aminuddin. 2011. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Eagleton, Terry. 2010. Teori Sastra: Sebuah Pengantar Komprehensif (Edisi Terbaru). Terjemahan Harfiah Widyawat i dan Evi Setyarini. Yogyakarta: Jalasutra. Endraswara, Suwardi. 2011. Metode Pembelajaran Drama (Apresiasi, Ekspresi, dan Pengkajian). Yogyakarta: CAPS
8