1
KONFLIK BATIN TOKOH-TOKOH DALAM NOVEL CHEER DANSHI!! KARYA ASAI RYO Ni Putu Yuley Restiti 1001705040 Program Studi Sastra Jepang, Fakulas Sastra dan Budaya, Universitas Udayana
Abstract This thesis entitled internal conflict of the characters in the novel Cheer Danshi!! by Asai Ryo. The purposes of this study are to know internal conflict experienced by characters and to know internal conflict solution of the characters in the novel Cheer Danshi!! by Asai Ryo. This research used descriptive analysis and informal methods as methods. The theories used in this study are psychological theory of literature and theory of Erik Erikson’s psychosocial. Based on the analysis, this research results are seen through psychosocial theory, characters in the novel Cheer Danshi!! by Asai Ryo experience internal conflict caused by four problems, namely: 1) family, 2) social life, 3) self confidence, 4) friendship interaction. Meanwhile, the problems of internal conflict based on the identity crisis of each character can be resolve by the formation of the cheerleading squad. In this study, a team of cheerleaders is exactly into the place of the characters in their process of self discovery. Keywords: psychology literature, internal conflict, identity crisis
1. Latar Belakang Setiap manusia tidak jarang mengalami konflik dalam hidupnya, baik dari faktor internal maupun faktor eksternal. Konflik merupakan sesuatu yang bersifat tidak menyenangkan yang terjadi ataupun dialami oleh seseorang. Konflik tersebut sering kali dipengaruhi oleh ego mereka sendiri. Namun dalam tahap perkembangan manusia, masa yang paling dipenuhi oleh ego adalah masa remaja yaitu pada usia 12 sampai 20 tahun yang tengah dalam proses pencarian jati diri (Meredith dan Fitzgerald, dalam Nurgiyantoro, 2013: 179). Ego tersebutlah yang menyebabkan terjadinya konflik batin yang kerap dialami oleh remaja. Konflik batin merupakan konflik yang terdapat dalam hati seseorang akibat adanya dua atau lebih gagasan atau keinginan yang diakibatkan oleh pertentangan tersebut berpengaruh terhadap perilaku seorang individu (Walgito 2007:147). Dalam penelitian ini, digunakan novel Cheer Danshi!! karya Asai Ryo sebagai objek penelitian, karena pada novel tersebut terdapat 16 tokoh remaja yang digambarkan tengah mengalami konflik batin yang
2
berbeda-beda antara satu sama lain, serta penyelesaian terhadap konflik batin yang dialami oleh masing-masing tokoh.
2. Pokok Permasalahan Berdasarkan latar belakang diatas, maka pokok permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah konflik batin yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam novel Cheer Danshi!! karya Asai Ryo dan penyelesaian konflik batin yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam novel Cheer Danshi!! karya Asai Ryo.
3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dapat dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk menambah sumber kepustakaan penelitian psikologi sastra, serta untuk meningkatkan apresiasi terhadap karya sastra Jepang agar lebih mudah dipahami dan semakin dikenal di masyarakat. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab serta penyelesaian dari konflik batin yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam novel Cheer Danshi!! karya Asai Ryo.
4. Metode Penelitian Mekanisme kerja dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu tahap pengumpulan data, penganalisisan data, dan penyajian hasil analisis data. Objek dari penelitian ini adalah sebuah karya sastra berupa novel, maka metode yang digunakan yaitu metode kepustakaan. Penelitian pustaka (Ratna, 2009: 39) dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian yang dijadikan sebagai sumber yang dapat memperkuat hasil analisis. Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode deskriptif analisis (Ratna, 2009 : 49), yaitu dengan cara mendeskripsikan data-data yang telah diklasifikasikan yang kemudian disusul dengan analisis. Selanjutnya, data yang telah terkumpul dianalisis dan disajikan menggunakan metode informal. Metode informal merupakan metode penyajian melalui kata-kata biasa, bukan dalam angka-angka, bagan, atau statistik (Ratna, 2009: 50).
3
5. Hasil dan Pembahasan
5.1 Penyebab Terjadinya Konflik Batin Tokoh-tokoh dalam Novel Cheer Danshi!! karya Asai Ryo Konflik batin merupakan suatu konflik yang terjadi di dalam batin, pikiran, serta hati seseorang. Setiap tokoh dalam novel Cheer Danshi!! memiliki konflik batin yang berbeda. Konflik batin yang terjadi disebabkan oleh beberapa permasalahan, seperti: 1) keluarga, 2) kehidupan sosial, 3) kepercayaan diri, 4) interaksi pertemanan. Hal ini disebabkan karena para tokoh dalam novel ini berada pada fase remaja. Pada fase ini terjadi konflik terhadap identitas mereka sendiri atau yang sering disebut dengan krisis identitas. Dalam penelitian ini, penyebab konflik batin yang paling banyak dialami oleh tokoh-tokoh dalam novel Cheer Danshi!! karya Asai Ryo ini adalah konflik batin yang disebabkan oleh permasalahan interaksi pertemanan. Pada tahap awal, remaja harus mampu memecahkan masalah tentang hubungan mereka dengan teman sebaya sebelum mampu menjawab pertanyaan tentang siapa diri mereka dalam kaitan mereka dengan masyarakat (Wong, dkk., 2001: 590). Dalam proses tersebut, tidak jarang seorang remaja akan menemukan hambatan-hambatan yang akan membuatnya mengalami konflik dalam dirinya selama interaksi remaja kepada teman-temannya. Seperti yang dialami oleh tokoh Haruki. Haruki yang tanpa ia sadari tidak pernah menganggap Kazuma sebagai saingannya. Sehingga tidak dapat dipercaya bahwa kini Haruki harus berpikir bahwa sahabatnya itu akan menjadi saingan. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut: (1)
一番近くにいた存在なのに、本当は一番勝ちたい存在なのに、ライバ ル視すらできなくなっていた(Cheer Danshi!!, 2013: 299). Ichiban chikaku ni ita sonzai na no ni, hontou wa ichiban kachitai sonzai na no ni, raibaru mirasura dekinaku natte ita.
4
Terjemahan: Padahal, Kazuma adalah sosok yang paling dekat dengannya, padahal ia orang yang paling ingin dia kalahkan. Namun, dia jadi tidak bisa menganggapnya sebagai saingan.
Data (1) menunjukkan bahwa Haruki tidak percaya harus menganggap Kazuma sebagai saingannya, karena pada kenyataannya Kazuma adalah sahabatnya sejak kecil, sejak ia mulai berlatih judo. Hingga akhirnya terjadi konflik dalam dirinya, ketika Haruki dihadapkan pada situasi yang mengharuskannya untuk memilih antara persahabatannya atau peningkatan kemampuannya dalam mempelajari teknikteknik cheers. Dengan berat hati Haruki menjadikan Kazuma sebagai saingan karena dari segi kemampuan motoriknya, Kazuma selangkah lebih unggul darinya. Hal serupa juga dialami oleh tokoh Gen terhadap sahabatnya, Ichiro. Persahabatan yang telah mereka bina sangat lama ternyata telah menyimpan perasaan terpendam. Perasaan tersebut tidak dapat Gen ungkapkan kepada Ichiro yang akhirnya semakin membuat hati Gen menjadi tidak menentu. Keadaan tersebut akhirnya menimbulkan konflik dalam hati Gen, seperti yang dapat ditunjukkan pada kutipan berikut ini: (2)
俺はイチローのことが嫌いなんやろうか。あいつの無神経なー言が、 俺には理解できん。相手のことを考えたら、感覚でやれとか、そのな ことは言えんはずや。そういう一言を聞くたびに、俺はイチローに腹 が立つ。俺がいつも何を思っとるのか、あいつは何もわかってねえ (Cheer Danshi!!, 2013: 458). Ore wa ichiro no koto ga kirainan yarou ka. Aitsu no mushinkeina hitokoto ga, ore ni wa rikai dekin. Aite no koto o angaetara, kankaku de yare toka, sonona koto wa ien hazuya. Sou iu hitokoto o iku tabi ni, ore wa ichiro ni haragatatsu. Ore ga itsumo nani o omottoru no ka, aitsu wa nani mo wakatte nee Terjemahan:
5
Apa aku benci ichiro? walaupun ia melontarkan kata-kata tanpa perasaan, itu karena tdak bisa mengerti akan diriku. Andai ia benar-benar menjaga perasaan orang lain, tidak seharusnya dia berbicara seperti “lakukan saja dengan perasaan.” Aku merasa marah setiap kali kata-kata seperti itu keluar dari mulutnya. Dia tidak pernah mengerti apa yang sebenarnya sedang aku pikirkan.
Pada data (25) ditunjukkan sikap-sikap Ichiro yang membuat Gen tidak jarang merasa kesal dengan sahabatnya itu. Seperti ketika Ichiro berkata. “Ikioide dekiru monya na”, yang berarti “tanpa teknik pun bisa juga ya”. Sindiran dari Ichiro tersebut seolah-olah meremehkan kemampuan Gen dan Gen sama sekali tidak terima dengan perlakuan Ichiro padanya. Namun sayangnya, semua itu tidak dapat Gen katakan secara langsung kepada Ichiro, Gen hanya memendamnya terus dalam hati. Gen diam karena ingin Ichiro menyadari bahwa tingkah lakunya salah dan berharap Ichiro mau mengerti kekesalan Gen selama ini terhadapnya. Hal tersebut yang pada akhirnya menumbuhkan konflik dalam batin Gen.
5.2 Penyelesaian Konflik Batin Tokoh-tokoh dalam Novel Cheer Danshi!! karya Asai Ryo Kontak sosial remaja dengan teman-temannya memiliki unsur kesetiaan yang tinggi. Namun, tidak jarang terjadi perbedaan pendapat diantara mereka yang disebabkan oleh adanya dorongan bersaing untuk menunjukkan diri, mempertahankan prestasi, dan mempertahankan egonya. Rasa persaingan tersebut juga dialami oleh tokoh Haruki terhadap Kazuma yang ditumbuhkan oleh pelatih Takagi, pelatih tim pemandu sorak Breakers, sempat membuatnya tidak percaya akan melakukan hal seperti itu terhadap sahabatnya sendiri. Namun, setelah dipikirkan lebih matang lagi, Haruki memang selalu kalah dalam berbagai hal dari Kazuma, hal itulah yang kini menjadi motivasi Haruki yang ditunjukkan pada kutipan berikut ini: (3)
一馬をライバルだと思えるということ。この真っ赤な気持ちが、自分 の中をこんなにも押してくれると思わなかった。今度こそは、勝ちた
6
い。自分の中にこんな本音が隠れていたとは、思わなかった (Cheer Danshi!!, 2013: 299). Kazuma o raibaru da to omoeri to u koto. Kono makkana kimochi ga, jibun no naka konna ni mo oshite kureru to omowanakatta. Kondo koso wa, kachitai. Jibun no naka ni konna honne ga kakurete ita to wa, omowanakatta. Terjemahan: Kesanggupan untuk menerima Kazuma sebagai saingan. Haruki tidak menyangka pikiran yang membara ini bisa menjadi dorongan di punggungnya. Kali ini Haruki ingin menang. Haruki tak menyangka selama ini perasaan seperti ini tersembunyi di dalam benaknya.
Data (3) menunjukkan adanya dorongan yang sangat kuat dalam diri Haruki yang tidak pernah ia sadari. Dorongan untuk menganggap sahabatnya sendiri sebagai saingan. Namun, pada kenyataannya dorongan tersebut mampu untuk memberikan dukungan lebih kepada Haruki. Haruki merasa ingin berlatih lebih keras lagi untuk dapat meningkatkan kemampuannya. Haruki tidak ingin kalah lagi, kali ini Haruki harus menang dari sahabatnya, Kazuma. Semua itu akhirnya dapat Haruki sadari bahwa untuk menumbuhkan semangat, harus ada hal yang dapat digunakan sebagai motivasi agar kita dapat berjuang lebih keras lagi dalam mencapai tujuan. Permasalahan yang dialami oleh Haruki terhadap Kazuma juga dialami oleh tokoh
Gen.
Permasalahan
tersebut
menyebabkan
renggangnya
hubungan
persahabatan antara Gen dengan Ichiro. Gen sesungguhnya sangat menyayangi sahabatnya itu. Gen ingin agar Ichiro menyadari perubahan sikapnya, tetapi kesadaran tersebut tidak tampak pada sikap Ichiro. Seperti yang ditunjukkan pada kutipan berikut: (4)
あいつにはずっと、俺の憧れであってほしい。いつまでもキラキラし ててほしいんや(Cheer Danshi!!, 2013: 459). Aitsu ni wa zutto, ore no akogare de atte hoshii. Itsu made mo kirakira shitete hoshiin ya.
7
Terjemahan: Aku ingin dia menjadi sumber kekagumanku. Aku ingin dia terus bersinarsinar selamanya.
Pada data (4) menunjukkan perasaan sebenarnya yang dimiliki Gen terhadap Ichiro. Karena Gen merasa ia tidak akan dapat mengalahkan Ichiro, pada akhirnya Gen menyadari bahwa ia hanya ingin Ichiro selalu menjadi sumber kekagumannya. Gen ingin sahabatnya itu terus bergerak maju untuk selau menjadi yang terbaik karena dengan segala kemampuan yang dimiliki oleh Ichiro, Gen tahu bahwa sahabatnya memiliki kemampuan yang lebih dari itu.
6. Simpulan Berdasarkan analisis dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tokoh-tokoh dalam novel secara umum memiliki konflik batin yang didasari oleh permasalahan dan karakter berbeda yang kemudian diklasifikasikan menjadi 4 kelompok, yakni: 1) keluarga, 2) kehidupan sosial, 3) interaksi pertemanan, 4) kepercayaan terhadap diri sendiri. Dalam penelitian ini, diantara empat konflik batin yang terjadi dapat disimpulkan bahwa konflik batin yang paling banyak dialami oleh para tokoh adalah konflik batin yang disebabkan oleh interaksi antar pertemanan. Konflik batin yang dialami oleh 16 tokoh tersebut didasari oleh terjadinya kebingungan dalam pencarian identitas mereka. Sehingga, setelah mereka melewati masa krisis identitas tersebut, pada akhirnya menemukan jati diri mereka. Penemuan jati diri tersebut berasal dari proses penyelesaian permasalahan-permasalahan yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam novel yaitu penyelesaian permasalahan terhadap keluarga, diri sendiri, sosial, dan interaksi pertemanan. Namun, dalam hal ini penemuan jati diri 16 tokoh tersebut berfokus pada tim pemandu sorak yang menjadi wadah dalam penemuan jati diri mereka.
8
Daftar Pustaka Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Walgito, Bimo. 2007. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Wong, Donna L., dkk. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.