KIMIA FISIKA (Kode : C-09)
MAKALAH PENDAMPING
ISBN : 978-979-1533-85-0
PREPARASI, KARAKTERISASI DAN UJI AKTIVITAS KATALIS NiOMoO/ZEOLIT ALAM AKTIF DALAM REAKSI HIDRORENGKAH MINYAK KULIT JAMBU METE (ANACARDIUM OCCIDENTALE) 1,*
2
Darma Santi dan Wega Trisunaryanti Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Papua, Manokwari, Indonesia (
[email protected]) 2 Jurusan Kimia, FMIPA, UGM, Yogyakarta, Indonesia * telp:081392135704, email:
[email protected]
1
Abstrak Telah dipelajari preparasi, karakterisasi dan uji aktivitas katalis NiOMoO/zeolit alam aktif (NiOMoO/ZAA) dalam reaksi hidrorengkah minyak kulit jambu mete menjadi fraksi bensin dan diesel. Zeolit alam diperoleh dari Klaten kemudian diaktivasi dengan HCl 3 M selama 30 menit (sampel ZAA). Preparasi katalis dilakukan dengan mengimpregnasikan logam Mo kemudian Ni pada sampel ZAA menggunakan larutan garam prekursor (NH4)6Mo7O24.4H2O kemudian o Ni(NO3)2.6H2O dilanjutkan dengan kalsinasi menggunakan microwave pada 550 C, 550 watt selama 15 menit o selanjutnya dioksidasi menggunakan O2 pada 400 C selama 1 jam. Karakterisasi katalis meliputi penentuan keasaman menggunakan metode gravimetri adsorpsi uap basa amonia dan piridin dan penentuan jenis situs asam dengan FT-IR, kristalinitas katalis dengan metode difraksi sinar-X, serta porositas katalis dengan Surface Area Analyzer. Proses o hidrorengkah minyak kulit jambu mete dilakukan menggunakan reaktor semi flow jenis fixed-bed, pada temperatur 400 C o dan 450 C, dan rasio berat umpan/katalis 2, 4 dan 6 menggunakan laju alir gas H 2 20 mL/menit. Analisis produk cair menggunakan GC untuk menghitung fraksi bensin, diesel dan minyak berat. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa aktivasi asam dan pengembanan logam Ni dan Mo pada sampel ZAA meningkatkan keasaman katalis serta tidak merusak struktur kristal sampel ZAA secara signifikan. Sampel katalis menunjukkan keberadaan situs asam Lewis dan Bronsted. Luas permukaan spesifik, rerata jejari pori dan volume total pori, berturut-turut untuk katalis NiOMoO/ZAA, 2 yaitu 138,44 m /g, 22,65 Å dan 0,16 cc/g. Konversi produk cair tertinggi menggunakan katalis NiOMoO/ZAA sebesar o 75,42%(b/b) dihasilkan pada temperatur reaksi 450 C dan rasio berat umpan/katalis 6. Selektivitas katalis NiOMoO/ZAA terhadap fraksi bensin, diesel dan minyak berat masing-masing sebesar 50,98, 26,34 dan 22,68%. Kata Kunci: minyak kulit jambu mete, hidrorengkah, katalis, bensin
(gasoline) dan solar (diesel fuel). Keberadaan
PENDAHULUAN Dewasa ini kegiatan eksplorasi sumber energi
semakin
gencar
dilakukan
seiring
polutan tersebut dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan akibat polusi. Salah satu
meningkatnya kebutuhan bahan bakar dalam
alternatif
penggunaannya
menggunakan bahan bakar yang bersifat ramah
transportasi. permasalahan
di
Hal
bidang ini
baru
industri
mengisyaratkan yang
timbul
maupun suatu
lingkungan.
yaitu
memenuhi
solusi
tersebut
Konsep
bahan
karakter-karakter kadar
adalah
dengan
bakar
bersih
sebagai
berikut:
ketersediaan bahan bakar minyak bumi yang
mengurangi
belerang,
terbatas dan bersifat tidak terbarukan, sehingga
senyawa-senyawa
diprediksi akan terjadi kelangkaan bahan bakar
senyawa aromatik, menaikkan angka cetana atau
minyak. Beberapa fraksi minyak bumi yang
oktana dan memenuhi persyaratan-persyaratan
oksigenat,
penambahan pengurangan
banyak dikonsumsi oleh manusia adalah bensin
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 330
lainnya. Bahan bakar bersih pada umumnya
penelitian mengenai preparasi dalam proses
bersumber dari energi terbarukan[1].
hydrocracking minyak kulit jambu mete atau
Berbagai penelitian mengenai preparasi
Cashew
penggunaan
Nut
Shell
(CNSL)
Liquid
dan
katalis
dalam
proses
karakterisasi katalis NiOMoO/zeolit teraktivasi
banyak
dilakukan[2,3,4].
asam (NiOMoO/ZAA). Dalam penelitian ini akan
Minyak yang berasal dari tumbuhan dan lemak
dipelajari karakter, aktivitas serta selektivitas
hewan
katalis NiOMoO/ZAA pada proses hidrorengkah
dan
hidrorengkah
telah
serta
turunannya
mempunyai
kemungkinan sebagai pengganti bahan bakar
CNSL.
diesel[5]. Cashew Nut Shell Liquid (CNSL) atau minyak kulit jambu mete yang diperoleh melalui
PROSEDUR PERCOBAAN
ekstraksi menggunakan suhu pemanggangan o
Peralatan yang digunakan antara lain:
sekitar 190 C menghasilkan cairan dengan mutu
seperangkat alat gelas, seperangkat alat-alat
yang rendah serta warna yang cenderung gelap
gelas, pengayak 250 mesh, seperangkat alat
sehingga hanya dapat dimanfaatkan sebagai
oksidasi, penyaring Buchner, pompa vakum, Hot
bahan pelumas kendaraan, bahan baku industri
plate
cat dan pernis, lapisan tahan karat, plasticizer
furnace,
karet, dll.
(precision), regulator, flowmeter, reaktor fixed-
Perengkahan
hidrokarbon
stirrer,
Thermocouple,
pemanas
listrik,
Thermometer,
desikator,
oven
merupakan
bed, X-ray Diffractometer Shimadzu XRD-6000,
proses dekomposisi hidrokarbon rantai panjang
Spektrofotometer FTIR Shimadzu 8201-FC, GC
menjadi hidrokarbon dengan rantai yang lebih
HEWLET PACARD 5890 series II, dan
pendek[6].
Sorption Analyzer NOVA 1200e Quantachrome.
Hidrorengkah
katalitik
merupakan
perengkahan katalitik yang melibatkan suplai
Bahan
Gas
yang digunakan : minyak kulit
hidrogen secara kontinyu. Ada 3 jenis katalis yang
jambu
dikenal yaitu : (1) katalis logam, misalnya Ni, Pd,
alam(Wonosari, Gunung Kidul), air bebas ion,
Pt; (2) katalis nonlogam, misalnya Al2O3, SiO2,
Asam
zeolit;
(NH4)6Mo7O24.4H2O
(3)
katalis
dengan
logam
teremban,
misalnya Ni/γ-Al2O3, Ni/HZSM-5, Ni/zeolit Y.
mete
(CNSL)
klorida,
hasil
Ni(NO3)2.6H2O (TOSOH,
zeolit
pressing,
(p.a.Merck), Japan),
gas
nitrogen, gas hidrogen, gas oksigen, aseton.
Katalis logam mempunyai keterbatasan, misalnya
Proses preparasi dan modifikasi dimulai
tidak efisien dan tidak tahan temperatur tinggi
dengan proses pencucian zeolit alam dengan
sehingga
akuades kemudian dikeringkan pada suhu 120 C.
penggunaan
katalis
logam
dalam
o
industri minyak bumi menjadi terbatas. Katalis
Kemudian
nonlogam merupakan katalis dimana katalis itu
dealuminasi zeolit alam
bersifat
larutan HCl 3 M melalui proses refluks selama 30
sebagai
asam
dalam
reaksinya
sebagaimana dalam proses perengkahan minyak
dilakukan
proses
aktivasi
dan
dengan penambahan
menit.
bumi. Pada katalis dengan logam teremban
Zeolit alam yang telah diberi asam klorida
(katalis bifungsional), fungsi asam berasal dari
dicuci dan dinetralkan menggunakan air bebas
material pengembannya (alumina, silika, zeolit)
mineral sampai zeolit alam memiliki pH netral.
sedangkan
Kemudian, zeolit alam tersebut dikeringkan dalam
fungsi
hidrogenasi
berasal
dari
o
logamnya. Berdasarkan
oven pada temperatur 120 C diperoleh zeolit alam paparan
diatas,
menjadi hal yang menarik untuk
maka
melakukan
aktif. Zeolit aktif kemudian diimpregnasi logam molibdenum
dengan
konsentrasi
logam
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 331
molibdenum sebanyak 0,5% (b/b) dilanjutkan
panjang gelombang yang menunjukkan interaksi
dengan
dengan
antara katalis dan piridin berdasarkan metode
konsentrasi logam nikel sebanyak 0,5% (b/b).
yang diajukan oleh Tanabe[7]. Berdasarkan hasil
Langkah terakhir ialah proses kalsinasi dan
pengukuran dapat dilihat jumlah situs asam pada
oksidasi dari zeolit yang telah teremban logam
Tabel 1. Distribusi situs asam Bronsted dan Lewis
nikel dan molibdenum.
dengan metode adsorpsi piridin pada sampel
impregnasi
Katalis
logam
nikel
logam-pengemban
NiOMoO/ZAA
katalis
disajikan
pada
Tabel
2.
Secara
yang dihasilkan dari proses preparasi kemudian
keseluruhan,
dikarakterisasi.
dilakukan
meningkatkan kekuatan situs asam baik situs
meliputi identifikasi proses dealuminasi dan situs
asam Bronsted maupun situs asam Lewis yang
TO4 menggunakan FT-IR, penentuan keasaman
ditunjukkan
dengan metode gravimetri, identifikasi kristal
serapan pada daerah bilangan gelombang 1400-
menggunakan XRD, penentuan luas permukaan,
1700 cm .
rerata
jejari
Karakterisasi
pori,
serta
menggunakan
Gas
Selanjutnya,
katalis
yang
volume Surface
total
pengembanan
dengan
logam
bertambahnya
dapat
puncak
-1
pori
Berdasarkan
perbandingan
harga
Analyzer.
intensitas, dapat diketahui bahwa kristalinitas ZAA
logam-pengemban
lebih baik daripada kristalinitas NiOMoO/ZAA,
NiOMoO/ZAA digunakan pada proses reaksi
namun
hidrorengkah minyak kulit jambu mete (CNSL)
kerusakan struktur zeolit. Hal ini dapat diamati
yang diperoleh dengan metode pengepresan
pada penurunan intensitas beberapa puncak ZAA
langsung dengan variasi temperatur reaksi 400
setelah diembankan NiOMoO tanpa merubah pola
o
dan 450 C dimana masing-masing dilakukan
secara
umum
tidak
menyebabkan
umum difraktogram ZAA, tersaji pada Tabel 3.
pada variasi umpan/katalis 2, 4 dan 6 pada laju
Penentuan luas permukaan spesifik, rerata
alir hidrogen yang sama yaitu sebesar 20
jejari pori dan volume total pori selengkapnya
mL/menit. Analisis produk hasil hidrorengkah
disajikan
dilakukan dengan menggunakan Kromatografi
hidrorengkah ditampilkan pada Tabel 5 sebagai
Gas (KG) untuk melihat selektivitas katalis dalam
pembanding
proses perengkahan CNSL menjadi beberapa
perengkahan dengan katalis ZAA pada kondisi
fraksi bahan bakar.
konversi produk cair tertinggi yang diketahui dari
dalam
perengkahan
Tabel
4.
Persentase
perengkahan
menggunakan
termal
katalis
hasil
dan
teremban
o
HASIL DAN PEMBAHASAN
logam, yaitu pada 450 C dengan rasio umpan
Karakterisasi Zeolit
katalis 6.
Spektra
zeolit
alam
Klaten
sebelum
aktivasi memiliki bilangan gelombang 1046,28 cm 1
, sedangkan untuk
-
ZAA memiliki bilangan -1
Hubungan
temperatur
dengan
persentase
konversi Produk
cair
tertinggi
dimiliki
oleh
katalis
gelombang 1064,71 cm , dapat dilihat pada
NiOMoO/ZAA yaitu 75,42% pada suhu tertinggi
Gambar 1. Hal ini menunjukkan keberhasilan
(450 C). adanya pengaruh suhu pada reaksi
dealuminasi
perengkahan
dengan
cara
perlakuan
asam
o
yang cukup akan memberikan
menggunakan HCl 3M. Uji keasaman dilakukan
dorongan tambahan pada molekul reaktan untuk
dengan menggunakan metode adsorpsi piridin
dapat ikut terbawa aliran gas menuju katalis.
dan amonia. Secara kualitatif kekuatan situs asam
Pada kondisi temperatur yang cukup, energi yang
dapat diketahui dari puncak serapan pada daerah
tersedia
mencukupi
sehingga
kemungkinan
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 332
terjadinya
tumbukan
menyebabkan
antar
reaksi
akan
reaktan
yang
semakin
minyak
berat
yang
menunjukkan
adanya
besar,
perbedaan hasil jika dilakukan variasi rasio
sehingga produk cair yang dihasilkan juga akan
umpan terhadap katalis, yang ditunjukan pada
semakin besar.
Tabel 6. Katalis NiOMo/ ZAA pada temperatur
Hubungan rasio berat umpan/katalis dengan
450 C dihasilkan persentase fraksi bensin yang
persentase konversi
meningkat
Secara umum dapat diamati bahwa variasi rasio
umpan/katalis, dengan harga tertinggi pada rasio
umpan/katalis memberikan pengaruh terhadap
umpan/katalis 6.
o
dengan
bertambahnya
rasio
persentase konversi dari proses hidrorengkah. Hasil produk cair yang didapatkan semakin
KESIMPULAN
meningkat seiring dengan semakin besar rasio
Aktivasi dan pengembanan logam nikel
umpan/katalis. Fenomena ini dapat dijelaskan
dan molibdenum dengan metode ko-impregnasi
bahwa jika luas permukaan besar maka situs aktif
pada zeolit alam teraktivasi asam klorida (ZAA)
katalis juga semakin besar yang merupakan
menunjukkan keasaman adsorpsi amonia yang
tempat
katalisis
meningkat. Keasaman zeolit alam (ZA), ZAA dan
terbentuk
NiOMoO/ZAA berturut-turut 2,29, 3,20 dan 5,28.
kemungkinan akan semakin besar. Terbentuknya
Kristalinitas sampel katalis setelah aktivasi dan
kokas pada permukaan katalis akan menutup
modifikasi mengalami peningkatan, sedangkan
situs aktif
katalis, sehingga akan menurunkan
kristalinitas sampel katalis setelah pengembanan
aktivitas katalis. Menurunnya aktivitas katalis
mengalami penurunan namun, tidak signifikan.
disebabkan oleh deaktivasi katalis, sehingga
Karakter permukaan katalis, yang meliputi luas
konversi yang dihasilkan juga menurun.
permukaan spesifik, rerata jejari pori dan volume
Uji Selektivitas Katalis
total pori, berturut-turut untuk ZAA, yaitu 202,74
Selektivitas katalis terhadap fraksi produk cair
m /g, 16,30 Å dan 0,17 cc/g. Untuk NiOMoO/ZAA,
dengan masing-masing kondisi reaksi disajikan
yaitu 138,440 m /g, 22,6450 Å dan 0,1567 cc/g.
terjadinya
heterogen,
proses
sehingga
reaksi
kokas
yang
2
2
dalam Tabel 6. Terlihat adanya perbedaan fraksi
Katalis
NiOMoO/ZAA
menghasilkan
produk cair hasil hidrorengkah menggunakan
konversi produk cair tertinggi sebesar 75,42 %
katalis NiOMoO/ZAA dengan rasio umpan/katalis
pada kondisi temperatur reaksi 450 C dan rasio
o
o
6 pada variasi temperatur 400 C dan 450 C. Hal o
o
umpan/katalis 6. Selektivitas katalis NiOMoO/ZAA
ini dapat dipahami, bahwa dengan suhu 400 C
terhadap fraksi bensin, diesel dan minyak berat
kemungkinan molekul umpan belum terpecah
berturut-turut 50,98, 26,34 dan 22,68%. Kondisi
secara optimal menjadi molekul dengan rantai
reaksi
karbon yang lebih sederhana. Kenyataan ini
(konversi produk cair) maupun selektivitas fraksi
ditunjang dengan persentase fraksi minyak berat
bensin
yang masih sangat tinggi pada hasil hidrorengkah
NiOMoO/ZAA, diperoleh pada temperatur 450 C
o
dengan temperatur 400 C yaitu sebesar 43,35%,
yang
menghasilkan
tertinggi
aktivitas
menggunakan
katalitik
katalis o
dengan rasio umpan/katalis 6.
o
sedangkan untuk temperatur 450 C sebesar 22,68% (pada Tabel 6). Selektivitas katalis juga dapat dipengaruhi oleh jumlah katalis yang digunakan,
hal
ini
dibuktikan
pada
hasil
UCAPAN TERIMAKASIH Segala puji dan syukur sedalam-dalamnya penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
persentase fraksi bensin, fraksi diesel dan fraksi Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 333
atas terselesaikannya penulisan naskah ini. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada. 1. Prof.Dr.Wega Trisunaryanti,M.S.,M.Eng., 2. Laboran-laboran kimia fisika dan organik jurusan Kimia FMIPA UGM. 3. Rekan-rekan
kimia
fisika
Pascasarjana
Jurusan Kimia FMIPA UGM angkatan 2009. Semua pihak yang telah membantu selama proses
penelitian,
penulisan
hingga
terselesaikannya malakah ini.
DAFTAR RUJUKAN [1]Sayles, S., and Ohmes, R., 2005, Clean Fuels: What are the Issues, Hydrocarb. Process, 2, 84, 39-43. [2]Szostak, R., 1991, Modified Zeolites (Van BAkkum, H., Flaningen, E.M., Jansen, J.C., editor, Introduction to Zeolite Science and Practice), Elsevier, Amsterdam.
[3]Oudejans, J.S., 1985, Zeolites Catalysts in Some Organic Reactions, Netherland Foundation for Chemical Research, Amsterdam. [4]Li, D., Xu, H., and Guthrie, G.D.Jr., 2000, Zeolite-Supported Ni and Mo Catalysts for hydrotreatments, J.Catal. 189.281-296. [5]Srivastava, A, dan Prasad, R.,2000, Trigliceride – based diesel fuels, Renewables Suistainable Energy Rev., 4, 111 – 114. [6]Gates, B.C, Katzer, J.R., dan Shuit, G.C.A., 1995, Chemistry of catalytic process, McGraw-Hill, New York. [7]Tanabe, K., 1981, Solid Acid and Base Catalyst in Science and Technology, John R., Anderson and Michael Boudart (eds) Vol.2., Springer Link Berlin, 231-273 .
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 334
LAMPIRAN Gambar 1.
Spektra FT-IR (a) zeolit alam Klaten dan (b) zeolit alam teraktivasi HCl 3 M (ZAA)
. Tabel 1. Katalis
Jumlah situs asam berdasarkan adsorpsi piridin dan ammonia Keasaman amonia Keasaman piridin (mmol/g) (mmol/g) ZA 2,29 0,66 ZAA 3,20 0,97 NiOMoO/ZAA 5,28 1,69 Tabel 2.
Distribusi situs asam Bronsted dan Lewis dengan metode adsorpsi piridin pada sampel katalis dianalisis dengan FT-IR -1 -1 Katalis Situs Bronsted (cm ) Situs Lewis (cm ) ZAA 1543,05 1635,64 1489,05 NiOMoO/ZAA 1635,64
Tabel 3. ZA 2θ dhkl 26,01 3,42(Kl) 22,66 3,92(Kl) 28,12 3,17(Kl) 26,66 3,34(K) 10,11 8,74(Kl) 20,07 4,42(Kl) 26,98 3,30(M) 13,77 6,43(M) 23,49 3,79(M) 26,40 3,37(Kl) Intensitas Total
Intensitas 10 puncak utama difraktogram ZA, ZAA dan NiOMoO/ZAA ZAA NiOMoO/ZAA dhkl std. I 2θ dhkl I 2θ dhkl I 430 25,79 3,45(Kl) 491 26,10 3,41(Kl) 364 3,42(Kl) 375 22,45 3,96(Kl) 413 28,13 3,17(Kl) 236 3,91(Kl) 238 9,86 8,96(Kl) 257 22,72 3,91(Kl) 197 3,17(Kl) 223 27,86 3,20(M) 257 26,87 3,32(K) 189 3,34(K) 188 26,42 3,37(Kl) 211 10,11 8,74(Kl) 171 8,99(Kl) 147 26,74 3,33(K) 191 13,86 6,38(M) 171 4,35(Kl) 142 13,56 6,52(M) 169 20,07 4,42(Kl) 143 3,31(M) 143 19,75 4,49(M) 156 23,58 3,77(M) 140 6,38(M) 135 23,27 3,82(M) 148 42,90 2,11(M) 98 3,76(M) 121 28,20 3,16(Kl) 119 24,09 3,69(M) 92 3,38(Kl) 2142 2412 1801
Tabel 4. Luas permukaan spesifik, rerata jejari pori dan volume pori Jenis katalis Luas permukaan Rerata jejari pori (Å) 2 spesifik (m /g) ZAA 202,74 16,30 NiOMoO/ZAA 138,44 22,65
Volume pori (cc/g) 0,17 0,16
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 335
Tabel 5.
Distribusi komposisi produk pada berbagai jenis katalis dan kondisi reaksi dengan laju alir 20 mL/menit Jenis Kondisi reaksi Konversi produk (% b/b) Katalis Temperatur Umpan/Katalis Cair Gas Kokas o ( C) Termal 450 29,71 70,29 ZAA 450 6 31,08 65,69 3,23 NiOMoO/ZAA 65,67 50,39 450 2 2,71 75, 36 41,29 4 2,97 75, 42 31,65 6 3,02 46,90 30,58 400 2 3,75 55,74 21,15 4 3,49 6 4,38 65,33 20,20 Tabel 6. Jenis katalis Termal NiOMoO/ZAA
Selektivitas katalis terhadap fraksi bensin, diesel dan minyak berat Temperatur Rasio Fraksi Fraksi Fraksi o ( C) umpan/katalis bensin diesel minyak (%) (%) berat (%) 450 400
450
2 4 6 2 4 6
29,71 25,45 26,95 27,12 37,93 47,35 50,98
14,05 30,83 32,31 29,53 31,22 22,44 26,34
56,24 43,72 40,74 43,35 30,85 30,21 22,68
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia III (SN-KPK III)……………………………………………….. 336