Khutbah Idul Fitri Pesan-pesan Ramadhan KHUTBAH PERTAMA
اﻛﺑر ُ ﱠ اﻛﺑر ْ َ َ ھﻼل ٌ َ ِ ھل ﻛﻠﻣﺎ َ ﱠ ْ َ ْ َ ُ(ﷲ3×) اﻛﺑر ْ َ ْ َ ُ(ﷲ3×) اﻛﺑر ْ َ َ ُ(ﷲ3×) ﺻﺎم ْ َ ْ َ ُواﺑد ََر ﷲ َ اﻛﺑر ُ ﱠ ْ َ ْ َ ُﷲ َ َ َ ﻛﻠﻣﺎ واﻓطر ﷲُ َ ْ َ ْ ُ ﱠ واﻣطر َ ُ ﱠ ﺳﺣﺎب ٌ َ َ ﻧﺑت َ َ َ َ وﻛﻠﻣﺎ ٌ َ َ ﺗراﻛم ُ ِ َ اطﻌم ْ َ ْ َ َ ﺻﺎﺋم ْ َ ْ ُ ْ ﻗﺎﻧﻊ َ ﻧﺑﺎت َ َ ْ َ ْ َ ُ ﱠ ْ َ ْ َ َ . ُﷲ َ َ َ َ َ اﻛﺑرﻛﻠﻣﺎ ٌ ِ َ اﻟﻣﻌﺗر َ َ ْ َ وازھروﻛﻠﻣﺎ َ ْ ِ ِ ْ ُ ْ ِ ﺟﻌل ُاﻟﺣﻣد ِ اﻟﺣﻣد ُ ِ ﱠ َ َ َ اﻟذى ْ َ ْ ِ اﻛﺑر َو ْ َ َْ ْ َ ْ َ ُاﻛﺑر ﷲ ْ َ ْ َ ُاﻛﺑر ﻻ َ ِ َاﻟﮫَ ِاﻻ ﱠ ﷲُ َوﷲ ْ َ ْ َ ُاﻛﺑر ﷲ ْ َ ْ َ ُاﻛﺑر ﷲ ْ َ ْ َ . ﻟﻠﻣﺳﻠﻣﯾن ََرﻓﺔ َ َ ﯾوم ﻋ ْ َ ُ اﺷﮭد َ َ َ َ ﺻﯾﺎم ْ َ رﻣﺿﺎن ْ ِ . اﻛﺑر َ ْ َ ْ َوﻋﯾد َ ْ َ ْ َ اﻻﺿﺣﻰ ْ َ اﻟﻔطر ْ َ ْ َ ُ(ﷲ3×) ُان ﻻَ ِ َاﻟﮫَ ِاﻻﱠ ﷲ ِ ْ َ َﺑﻌد ِ َ ِ َﺑﻌد ِ ْ ِ ْ َﻋﯾد ُ ُْ َ َ واﺷﮭدٌ َ ﱠ َ ْ ِ وﺣدَهُ ﻻَ ﺷ ُ ِ َ ْ َُرﯾك َﻟﮫُ َﻟﮫ ُ ْ ﻣﺣﻣدا ﻋ ً ﺳﯾِّدَﻧﺎ َ ُ َ ﱠ ْ َ ﱠﺎﻓﻊ ِﻓﻰ َ ْ َ َ اﻻﻛﺑر َُﺑده َ ان ُ ِ ورﺳوﻟﮫُ اﻟﺷ ْ َ ْ َ ْ اﻟﻌظﯾم ُ ْ ِ َ ْ اﻟﻣﻠك َ َ َ َ ِ ِّ َ َﻠﻰ ْ ِ ﻏﻔر ﷲُ َﻟﮫُ َﻣﺎ َﺗﻘَد َﱠم ْ ﻧﺑﻲ ﺗﺄﺧر ٍ ﺳﯾدﻧﺎ ُ َ ﱠ ْ َ ْ . اﻟﮫ ّ ِ َ اﻟﻠﮭم ِ ِ ْ ﻣن ِ ِ َ ﻣﺣﻣد َوﻋ ََﻠﻰ َ َ ذﻧﺑﮫ َ وﻣﺎ َ ﱠ َ َ َ ﻗد ُﱠ اﻟﻣﺣﺷ َْر َ ِ ﱠ َ ﺻل ﻋ ْ َ ُ َﷲ ِ ﱠ َ ْ ِ واﺻﺣﺎﺑﮫ ﱠ وطﮭر ِ ﻋﺑﺎد اﺗﻘوﷲَ َ ﱠ ِ ِ َ ْ َ َ . اﻛﺑر ِ ِ َ ُ ﺣﻖ ْ َ ﱠﻣﺎ. َﺗﻘﺎﺗﮫ َوﻻ َ ِ ﻓﯾﺎ ََ َ َ َ اﻟذﯾن ْ اﻟرﺟس َ ﱠ ْ َ ْ َ ُﷲ. َ ﺑﻌد ُا َ ْ ّ ِ َﻧﮭم ُ ُ ْ اذھب ﻋ َ ْ ُ ِ ْ ُ واﻧﺗم َُْ ُﱠ ﻣﺳﻠﻣون ْ ُ ْ َ َ ﺗﻣوﺗن ِاﻻ ﱠ Jama'ah sholat Idul Fitri rahimakumullah Sejak tadi malam telah berkumandang alunan suara takbir, tasbih, tahmid dan tahlil sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kemenangan besar yang kita peroleh setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Sebagaimana firman Allah SWT: <>
َ ُْ ُ ْ َ وﻟﻌﻠﻛم ﺗﺷﻛ ِ ْ ُ ِ ْ ُ ِ َ رون ْ ُ َاﻛم َ َ ﱠ ْ ُ وﻟﺗﻛﺑرﷲ ﻋ ََﻠﻰ َﻣﺎ َھد َ ُ ِّ َ ُ ِ َ َوﻟﺗﻛﻣﻠوااﻟﻌدﱠة “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” Rasulullah SAW bersabda:
ﺑﺎﻟﺗﻛﺑﯾر ْ ِ ْ َﻛم ِ ﱠ َ ْ َ زﯾﻧوا ْ ُ ِّ َ ْ ُ اﻋﯾﺎد “Hiasilah hari rayamu dengan takbir.” Takbir kita tanamkan ke dalam lubuk hati sebagai pengakuan atas kebesaran dan keagungan Allah SWT sedangkan selain Allah semuanya kecil semata. Kalimat tasbih dan tahmid, kita tujukan untuk mensucikan Tuhan dan segenap yang berhubungan dengan-Nya. Tidak lupa puji syukur juga kita tujukan untuk Rahman dan Rahim-Nya yang tidak pernah pilih kasih kepada seluruh hambanya. Sementara tahlil kita lantunkan untuk memperkokoh keimanan kita bahwa Dia lah Dzat yang maha Esa dan maha kuasa. Seluruh alam semesta ini tunduk dan patuh kepada perintah-Nya.
اﻛﺑر ْ َ ْ ِ َو ْ َ ْ َ ُ(ﷲ3×) ُاﻟﺣﻣد Jamaah Idul Fitri rahimakumullah Setelah satu bulan penuh kita menunaikan ibadah puasa dan atas karunia-Nya pada hari ini kita dapat berhari raya bersama, maka sudah sepantasnya pada hari yang bahagia ini kita bergembira, merayakan sebuah momentum kemenangan dan
kebahagiaan berkat limpahan rahmat dan maghfiroh-Nya sebagaimana yang tersurat dalam sebuah hadis Qudsi:
َ ِ ﺗﻌﺎﻟﻰ َ َ َ َ َﮭر ُ ِ ْ ِ اﻟﻰ ﻋﯾدﻛ ﻣﻼﺋﻛﺗﻰ ُ ﱡ ُ ْ ُ َ ْم: اﺟره َ ِّاﻧﻰ ِ َ ِ َ َ َﯾﺎ ُ َ ْ ُ ﯾطﻠب ْ ُ َ َ َ رﻣﺿﺎن ْ ُ َ اذا ُ ُ ْ َ َﺎﻣل َ ْ ﺻﺎﻣوا ﺷ ٍ ِ ﻛل ﻋ َ ِ وﺧرﺟوا َ َ َ ُﯾﻘول ﷲ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ُ َ َ َ ْ : ُﻓﯾﻘول ﷲ ْ ﻣﻧﺎزﻟﻛم ِ ْ ُ ِ ْ ِ ﻣﺣﻣد ٌ ﻓﯾﻧﺎدى ُﻣﻧﺎد ٍ َ َ ﺳﯾﺋﺎﺗﻛم ٍ اﻣﺔَ ُ َ ﱠ ِ ُ ﻟﮭم ُ ْ ﻗد ُ ﻗد ﺑَد ُ ْ َ ﺣﺳﻧﺎت َﯾﺎ ُ ﱠ ْ ُ ﻏﻔرت ْ ُ ِ َ ِّ َ َﻟت ْ ُ ِ ِ َ ارﺟﻌوااﻟﻰ ْ َ َ ْ َ َ ُ ُ َ َ ﺗﻌﺎﻟﻰ ِ َ ِ ﻟﻛم َﯾﺎ َ : ﻋﺑﺎدى ْ ُ ْ واﻓطرﺗم ِﻟﻰ ْ ُ ﻣﻐﻔورا ْ ُ ْ َ ﺻﻣﺗم ِﻟﻰ ُْ ْ ُ ً ْ َ ﻓﻘوﻣوا Artinya: “Apabila mereka berpuasa di bulan Ramadhan kemudian keluar untuk merayakan hari raya kamu sekalian maka Allah pun berkata: 'Wahai Malaikatku, setiap orang yang mengerjakan amal kebajian dan meminta balasannya sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka'. Sesorang kemudian berseru: 'Wahai ummat Muhammad, pulanglah ke tempat tinggal kalian. Seluruh keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan'. Kemudian Allah pun berkata: 'Wahai hambaku, kalian telah berpuasa untukku dan berbuka untukku. Maka bangunlah sebagai orang yang telah mendapatkan ampunan.”
اﻛﺑر ْ َ ْ ِ َو ْ َ ْ َ ُ(ﷲ3×) ُاﻟﺣﻣد Jama`ah Idul Fithri yang berbahagia Seiring dengan berlalunya Bulan suci Ramadhan. Banyak pelajaran hukum dan hikmah, faidah dan fadhilah yang dapat kita petik untuk menjadi bekal dalam mengarungi kehidupan yang akan datang. Jika bisa diibaratkan, Ramadhan adalah sebuah madrasah. Sebab 12 jam x 30 hari mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari, semula sesuatu yang halal menjadi haram. Makan dan minum yang semula halal bagi manusia di sepanjang hari, maka di bulan Ramadhan menjadi haram. Sementara dari aspek sosial, semua orang pernah merasa kenyang tapi tidak semuanya pernah merasakan lapar. Oleh karena itu, ada tiga pesan dan kesan Ramadhan yang sudah semestinya kita pegang teguh bersama. Pesan pertama Ramadhan adalah Pesan moral atau Tahdzibun Nafsi Artinya, kita harus selalu mawas diri pada musuh terbesar umat manusia, yakni hawa nafsu sebagai musuh yang tidak pernah berdamai. Rasulullah SAW bersabda: Jihad yang paling besar adalah jihad melawan diri sendiri. Di dalam kitab Madzahib fît Tarbiyah diterangkan bahwa di dalam diri setiap manusia terdapat nafsu/naluri sejak ia dilahirkan. Yakni naluri marah, naluri pengetahuan dan naluri syahwat. Dari ketiga naluri ini, yang paling sulit untuk dikendalikan dan dibersihkan adsalah naluri Syahwat. Hujjatul Islam, Abû Hâmid al-Ghazâlî berkata: bahwa pada diri manusia terdapat empat sifat, tiga sifat berpotensi untuk mencelakakan manusia, satu sifat berpotensi mengantarkan manusia menuju pintu kebahagiaan. Pertama, sifat kebinatangan ْ َ ْ ِ َ ); tanda-tandanya menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan tanpa rasa (ﺑﮭﯾﻣﺔ ْ ; ) َ ُ ِ ﱠtanda-tandanya banyaknya kezhaliman dan sedikit malu. Kedua, sifat buas (ﺳﺑﻌﯾﺔ keadilan. Yang kuat selalu menang sedangkan yang lemah selalu kalah meskipun benar. ketiga sifat syaithaniyah; tanda-tandanya mempertahankan hawa nafsu yang menjatuhkan martabat manusia. Jika ketiga tiga sifat ini lebih dominan atau lebih mewarnai sebuah masyarakat atau bangsa niscaya akan terjadi sebuah perubahan tatanan sosial yang sangat mengkhawatirkan. Dimana keadilan akan tergusur oleh kezhaliman, hukum bisa dibeli dengan rupiah, undang-undang bisa dipesan dengan Dollar, sulit membedakan
mana yang hibah mana yang suap, penguasa lupa akan tanggungjawabnya, rakyat tidak sadar akan kewajibannya, seluruh tempat akan dipenuhi oleh keburukan dan kebaikan menjadi sesuatu yang terasing, ketaatan akhirnya dikalahkan oleh kemaksiatan dan seterusnya dan seterusnya. ْ ;) ِ ﱠ Sedangkan satu-satunya sifat yang membahagiakan adalah sifat rububiyah (رﺑو ْ ُ ُ ﺑﯾﺔ ditandai dengan keimanan, ketakwaan dan kesabaran yang telah kita bina bersamasama sepanjang bulan Ramadhan. Orang yang dapat dengan baik mengoptimalkan sifat rububiyah di dalam jiwanya niscaya jalan hidupnya disinari oleh cahaya AlQur'an, prilakunya dihiasi budi pekerti yang luhur (akhlaqul karimah). Selanjutnya, ia akan menjadi insan muttaqin, insan pasca Ramadhan, yang menjadi harapan setiap orang. Insan yang dalam hari raya ini menampakkan tiga hal sebagai pakaiannya: menahan diri dari hawa nafsu, memberi ma`af dan berbuat baik pada sesama manusia sebagaimana firman Allah:
َ ْ َ ْ واﻟﻛﺎظﻣﯾن َ ْ ِ ِ ْ ُ ْ ﯾﺣب َ ْ ِ َ ْ َ اﻟﻐﯾظ َ ِْ ِ َ َْ اﻟﻣﺣﺳﻧﯾن اﻟﻧﺎس َوﷲُ ُ ِ ﱡ ِ واﻟﻌﺎﻓﯾن ﻋ َِن ﱠ "…dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS Ali Imran: 134) Jama`ah Idul Fithri yang berbahagia Pesan kedua adalah pesan sosial Pesan sosial Ramadhan ini terlukiskan dengan indah indah justru pada detik-detik akhir Ramadhan dan gerbang menuju bulan Syawwal. Dimana, ketika umat muslim mengeluarkan zakat fithrah kepada Ashnafuts Tsamaniyah (delapan kategori kelompok masyarakat yang berhak menerima zakat), terutama kaum fakir miskin tampak bagaimana tali silaturrahmi serta semangat untuk berbagi demikian nyata terjadi. Kebuntuan dan kesenjangan komunikasi dan tali kasih sayang yang sebelumnya sempat terlupakan tiba-tiba saja hadir, baik di hati maupun dalam tindakan. Semangat zakat fitrah ini melahirkan kesadaran untuk tolong menolong (ta`awun) antara orang-orang kaya dan orang-orang miskin, antara orang-orang yang hidupnya berkecukupan dan orang-orang yang hidup kesehariannya serba ُ َ ِ ﻛﻠﻛم kekurangan, sejalan hatinya sebab ِﻋﯾﺎل ﷲ ْ ُ ُ ﱡ, kalian semua adalah ummat Allah. Dalam kesempatan ini orang yang menerima zakat akan merasa terbantu beban hidupnya sedangkan yang memberi zakat mendapatkan jaminan dari Allah SWT; sebagaimana yang terkandung dalam hadis Qurthubi:
َُﻗﺗﮫ َ َ َ ِ َ اﻟﻧﺎر ْ ِ رأﯾت ُ َ ﺻد ْ َ َ َ وﺟﮭﮫ َ َ َ ﯾﺗﻘﻰ ُ ْ َ َ ً اﻟﺑﺎرﺣﺔَ ﻋ ََﺟﺎ ُ ْ َ َ اﻧﻰ ِ ِ َ ِ وﺷررھﺎ َ ﻓﺟﺎﺋت ِ ِ ْ َ ﺑﯾده ﻋ َْن ِ اﻣﺗﻰ َ ﱠ ِ ﻣن ُ ﱠ َ ِ َ ْ رأﯾت َ وھﺞ ﱠ ِ ِّ َ ِ ﺳﺗرا ْ َ َ َ اﻟﻧﺎر ِ ﻣن ﱠ ً ْ ِ ﻓﺻﺎرت Artinya: "Aku semalam bermimpi melihat kejadian yang menakjubkan. Aku melihat sebagian dari ummatku sedang melindungi wajahnya dari sengatan nyala api neraka. Kemudian datanglah shadaqah-nya menjadi pelindung dirinya dari api neraka." Jama'ah sholat Idul Fitri rahimakumullah Pesan ketiga adalah pesan jihad Jihad yang dimaksud di sini, bukan jihad dalam pengertiannya yang sempit; yakni berperang di jalan Allah akan tetapi jihad dalam pengertiannya yang utuh, yaitu:
ْ ِ ﻟﻧﯾل َﻣﺎ ْ ِ َ ﺑذل ْ ِ واﻟﻧﺟﺎة ْ ِ رﺑﮫ ﻋﻘﺎﺑﮫ ِ ِ َ ِ اﻟﯾم ِ ِّ َ َﻋﻧد ِ ِ ْ ُ وﻣﺎ ِﻓﻰ ُ َْ ِ َ ﺛواب َ ﱠ َ َ ُﻣﺎﻋﻧدَه ِ ْ ِ َ ﻣن ِ َ َ ﺟزﯾل ِ ْ ِ َ ﻣن ِ ْ َ ِ وﺳﻌﮫ "Mengecilkan arti segala sesuatu yang dimilikinya demi mendapatkan keridhaannya, mendapatkan pahala serta keselamatan dari Siksa-Nya." Pengertian jihad ini lebih komprehensif, karena yang dituju adalah mengorbankan segala yang kita miliki, baik tenaga, harta benda, atapun jiwa kita untuk mencapai keridhaan dari Allah; terutama jihad melawan diri kita sendiri yang disebut sebagai Jihadul Akbar, jihad yang paling besar. Dengan demikian, jihad akan terus hidup di dalam jiwa ummat Islam baik dalam kondisi peperangan maupun dalam kondisi damai. Jihad tetap dijalankan. Dalam konteks masyarakat Indonesia saat ini, jihad yang kita butuhkan bukanlah jihad mengangkat senjata. Akan tetapi jihad mengendalikan diri dan mendorong terciptanya sebuah sistem sosial yang bermartabat, berkeadilan dan sejahtera serta bersendikan atas nilai-nilai agama dan ketaatan kepada Allah. Mengingat adanya aliran Islam yang mengkampanyekan jihad dengan senjata di negara damai Indonesia ini, maka perlu untuk ditekankan lebih dalam bahwa jihad seharusnya dilandasi niat yang baik dan dipimpin oleh kepala pemerintahan, bukan oleh kelompok atau aliran tertentu. Jangan sampai mengatasnamakan kesucian agama, akan tetapi tidak bisa memberikan garansi bagi kemaslahatan umat Islam. Islam haruslah didesain dan bergerak pada kemaslahatan masyarakat demi mencapai keridhaan Allah dan kemajuan ummat. Pengalaman pahit salah mengartikan jihad menjadikan Islam dipandang sebagai agama teroris. Padahal Islam sebenarnya adalah rahmat bagi alam semesta (rahmatan lil alamin), agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, kedamaian. Dalam konteks masyarakat Indonesia saat ini, jihad yang kita butuhkan adalah upaya mendukung terbangunnya sebuah sistem sosial yang bermartabat, berkeadilan dan sehatera yang bersendikan pada ketaatan kepada Allah. Jihad untuk mengendalikan hawa nafsu dari seluruh hal yang dapat merugikan diri kita sendiri, terlebih lagi merugikan orang lain. Jama`ah Sholat Idul Fitri rahimakumullah
َ ْ ﻟود ْ َ َدﻧﺎ روى َ ﱠ ْ َ ِ ُ َ ﻓﯾﮭﺎ ﷲ ِ اﺣب ِ َاﻟﻰ ِ ﻧﺑﻲ ِ َ َ ﺑﻌض ﱠ َ ْ َ ان َ ْ ِ ﻓﻧﺗﺟر ِ َ َ ّ ِ اي ْ ُ َ اﻟﺻﺣﺎﺑﺔ اﻟﺗﺟﺎرة َ َ ﱡ ََ ﷲ َََ َ ﱡ َ َ ْ َ ان ﻗﺎﻟوا َﯾﺎ َ ِ ﱠ ﻧﻌﻠم َ ﱠ َ ِ ُ ﻓﻧزﻟت ْ ِ ﺗﻧﺟﯾﻛم َ ْ ِ ﯾﺂاﯾﮭﺎ ﱠ َ ْ ُ ِ َ ُ َ ورﺳوﻟﮫ َ ُْ ِ ُْ (اﻟﯾم ْ َ آﻣﻧوا َ َ ﱡ. وﺗﺟﺎھدون ِ ِ ْ ُ َ َ ِ ﺗؤﻣﻧون ِﺑﺎ ٍ َ َ ِ َﻠﻰ ْ ُ َ اﻟذﯾن ٍ ْ ِ َ َذاب ٍ َ ﻣن ﻋ ْ ُ ْ ِ ْ ُ ﺗﺟﺎرة ْ ُ ھل َ ُ ﱡ َ ادﻟﻛم ﻋ ْ ِ . ﺟﻧﺎت َ ْ ُ َ ْ َ ﻛﻧﺗم ﻟﻛم ٍ وﯾدﺧﻠﻛم َ ﱠ ِ ﺳﺑﯾل َِْْ ٌ ْ َ ذاﻟﻛم ْ ُ َ ﺧﯾر ْ ُ ِ َ واﻧﻔﺳﻛم ْ ُ ِ ُ ْ َ َ ﺑﺎﻣواﻟﻛم ُْ ِ َ َِْ ﷲ ْ ُ ْ ُ ان ْ ُ ْ ِ ْ ُ َ ذﻧوﺑﻛم ْ ُ َ ْ ُ ُ ﻟﻛم ْ ُ َ ﯾﻐﻔر ِ ْ ِ َ ﺗﻌﻠﻣون ِﻓﻰ ُ ْ َ ْ ذﻟك ْ ِ ﺗﺟرى َ ِ َ َ َ اﻻﻧﮭﺎر َ ِ َ َدن اﻟﻌظﯾم ِ طﯾﺑﺔً ِﻓﻰ َ ﱠ َ ِ ْ َ ﻣن َ ِّ َ وﻣﺳﺎﻛن ُ َ ْ َ ْ ﺗﺣﺗﮭﺎ َِْ) ُ ْ ِ َ ْ اﻟﻔوز ٍ ْ ﺟﻧﺎت ﻋ "Diriwayatkan bahwa sebagian sahabat mendatangi Rasulullah. Ketika berjumpa, salah seorang dari mereka berkata: "Wahai Nabi Allah, kami ingin sekali mengetahui bisnis apa yang paling dicintai oleh Allah agar kami bisa menjadikannya sebagai bisnis kami". Kemudian diturunkan ayat:
ادﻟﱡ ْ ِ ﺗﻧﺟﯾﻛم َ ْ ِ ﯾﺂاﯾﮭﺎ ﱠ َ ْ ُ ِ َ ُ َ ورﺳوﻟﮫ َ ُْ ِ ُْ ُ َ ھل ْ َ آﻣﻧوا َ اﻟﯾم َ ﱡ ِ ِ ْ ُ َ َ ِ ﺗؤﻣﻧون ِﺑﺎ ٍ َ َ ِ َﻠﻰ ْ ُ َ اﻟذﯾن ٍ ْ ِ َ َذاب ٍ َ ﻣن ﻋ ْ ُ ْ ِ ْ ُ ﺗﺟﺎرة ْ ُ . وﺗﺟﺎھدون َ ﻛم ﻋ َ ُ ْ ْ ْ َ َ ُ َ ُ ْ ِ ﻟﻛم َ ْ ُ ْ َ ﻛﻧﺗم ﺗﻌﻠﻣون ٍ ﱠ ِ ﺳﺑﯾل ْ ِ ْ َ ﻧﺎت ٌ ْ َ ذاﻟﻛم ْ ُ ُ ان ْ ُ ﺧﯾر ْ ُ ِ واﻧﻔﺳﻛم ْ ُ ِ َ َ ﺑﺎﻣواﻟﻛم ُْ ِ َ َِْ ﷲ ْ ُ ِ ْ ُ َ ذﻧوﺑﻛم ْ ُ َ ْ ﻟﻛم ْ ُ ﯾﻐﻔر ِ ْ ِ َ ِﻓﻰ. وﯾدﺧﻠﻛم َﺟ ُ ْ َ ْ ذﻟك ْ ِ ﺗﺟرى َ ِ َ َ َ اﻻﻧﮭﺎر َ ِ َ َدن اﻟﻌظﯾم ِ طﯾﺑﺔً ِﻓﻰ َ ﱠ َ ِ ْ َ ﻣن َ ِّ َ وﻣﺳﺎﻛن ُ َ ْ َ ْ ﺗﺣﺗﮭﺎ َِْ ُ ْ ِ َ ْ اﻟﻔوز ٍ ْ ﺟﻧﺎت ﻋ Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar." (QS Ash-Shaff:10-12) Dalam konteks sosial masyarakat kita saat ini, dimana masih banyak sektor sosial yang perlu pembenahan lebih lanjut. Maka makna jihad harus mengacu pada pengentasan masalah-masalah sosial. Oleh sebab itu, sudah selayaknya pada momentum lebaran saat ini, bukan hanya pakaian yang baru akan tetapi gagasangagasan baru juga harus dikedepankan untuk mengentaskan masalah-masalah sosial yang selama ini membelenggu kemajuan umat Islam Indonesia pada khususnya dan bangsa dan negara Indonesia pada umumnya.
اﻛﺑر ْ َ ْ ِ َو ْ َ ْ َ ُ(ﷲ3×) ُاﻟﺣﻣد Jama'ah Sholat Idul Fithri rahimakumullah Demikianlah tiga pesan yang disampaikan oleh Ramadhan. Oleh sebab itu, marilah kita bersama-sama memikul tanggung jawab untuk merealisasikan ketiga pesan ini ke dalam bingkai kehidupan nyata. Marilah kita bersama-sama mengendalikan hawa nafsu kita sendiri, untuk tidak terpancing pada hal-hal yang terlarang dan merugikan orang lain; menjalin hubungan silaturrahim serta kerjasama sesama muslim tanpa membeda-bedakan status sosial, serta menyandang semangat jihad untuk membangun sebuah sistem sosial yang bermartabat, berkeadilan dan sejahtera.
ﻓﺎن ْ َ ﱠ ْ َ واﻣﺎ َ ِ . ھﻲ اﻟﮭوى َ ِ ﱠ ِ اﻋوذُ ِﺑﺎ ِ ِّ ﻣﻘﺎم ْ ُ َ اﻟرﺟﯾم َ َ ﻣن َ َ ْ اﻟﻧﻔس ﻋ َِن ََﱠ ِ ْ ِ ﱠﯾطﺎن ﱠ َ ْ وﻧﮭﻲ ﱠ َ َ َ ﺧﺎف ِ َ ْ ﻣن اﻟﺷ َ ِ َاﻟﺟﻧﺔ َ َ َ رﺑﮫ ْ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ْ ْ ْ َ ْ ِ ْ ُ َ َ واﻟﻔﺎﺋزﯾن َ ْ ِ ِ َ اﻟﻌﺎﺋدﯾن َ ْ ِ ِ َ ﻣن َ ِ واﯾﺎﻛم ْ َ َ واﻟﻣﻘﺑوﻟﯾن اﻟﻣﺄوى ِ ِ َ ِ ِة َ َ ﻋﺑﺎده َ َ . زﻣر َ ْ ُ واﯾﺎﻛم ِﻓﻰ ْ ُ وادﺧﻠﻧﺎ َ ِ ﱠ ْ ُ ﺟﻌﻠﻧﺎ ﷲُ َ ِ ﱠ َ َ َ ُ ْ ْ َ ْ ْ َ ُﻓﺎﺳﺗﻐﻔرهُ ِ ﱠاﻧﮫ َ َ َ َ ْ ِ ِ ْ ُ وﻟﺳﺎﺋر َ ْ ِِ ﱠ ِ َ ِ ْ ُ َ اﻟﻣﺳﻠﻣﯾن ِ َ ِ َ وﻟﻛم ِ ْ واﻗول ُ ْ َ اﻟﺻﺎﻟﺣﯾن ْ ِ ْ واﻟﻣﺳﻠﻣﺎت ْ ُ َ واﺳﺗﻐﻔر ِﻟﻰ ُ ِ ْ َ ﻗوﻟﻰ ھذا ِ ِ َ ِ َ َي وﻟواﻟد ﱠ اﻟرﺣﯾم ُ َُْ ْ َُ ُ ْ ِ ھواﻟﻐﻔور ﱠ KHUTBAH KEDUA
َ َ ْ ُ َ ﻛﺛﯾرا اﻛﺑر ْ ْ َ ﺑﻛرةً َو ْ َ ْ َ ﻛﺑر ﻛﺑﯾرا ْ َ ْ َ ُ(ﷲ3×) اﻛﺑر ْ َ ْ َ ُ(ﷲ4×) َ أﺻﯾﻼً ﻻَ ِ َاﻟﮫَ ِاﻻﱠ ﷲُ ا َْْ َ ْ ُ وﺳﺑﺣﺎن ﷲ ً ْ ِ َ ِ ُواﻟﺣﻣد َ َ ْ َ َ ُ َ ُ ْ ْ ْ ُاﻟﺣﻣد ِ ِ ِ ْ ِ َ ﺗوﻓﯾﻘﮫ ِ ِ ْ ِ ْ َﻠﻰ ِ ِ َ ْ ِ َﻠﻰ ْ َ ِ اﻛﺑر َو ْ َ ْ. ْ َ ُاﻛﺑر ﷲ ْ َ ﷲُ َواﻟﻠﻠﮫ. واﻣﺗﻧﺎﻧﮫ ُ اﺣﺳﺎﻧﮫ َواﻟﺷ َ ﱡﻛر ﻟﮫ ﻋ َ اﻟﺣﻣدُ ِ ﻋ ْ َ ُ واﺷﮭد واﺷﮭد ُ َ ﱠ َ ْ ِ وﺣدَهُ ﻻَ ﺷ ان ُ ْ ﻣﺣﻣدا ﻋ ً ﺳﯾِّد ََﻧﺎ ُ َ ﱠ ْ َ ُﻻ َ ِ َاﻟﮫَ ِاﻻﱠ ﷲُ َوﷲ َ ْ َ َ َُﺑده َ ْ َ َ َﺄﻧﮫ ِ ِ ْ ﺗﻌظﯾﻣﺎ ِﻟﺷ َ ان ً ْ ِ ْ َ َُرﯾك َﻟﮫُ َﻟﮫ ّوﺳﻠ َ ِ ِّ َ ﺻل ﻋ ََﻠﻰ ُ ْ ُ َ َ ﺗﺳﻠﯾﻣﺎ ٍ ﺳﯾدﻧﺎ ُ َ ﱠ َ ِ ﻣﺣﻣد ّ ِ َ اﻟﻠﮭم ِ َ َ واﺻﺣﺎﺑﮫ ِ ِ َ ْ َ َ اﻟﮫ ِ ِ َ و◌ﻋ ََﻠﻰ ِ ِ َ ْ ِ اﻟﻰ ِ ورﺳوﻟﮫُ اﻟد ً ْ ِ ْ َ ْم رﺿواﻧﮫ ُ ﱠ َ ِ ﱠاﻋﻰ ُ اﻟﻧﺎس ِ ﱠ واﻋﻠﻣوا َ ﱠ ك◌ﺛﯾرا َ َ واﻧﺗﮭوا ﻋ ﱠَﻣﺎ َ ﺑﻌد ُ َﻓﯾﺎ َ َ ﱡ ْ َ اﻣﺎ ْ ُ َ ْ َ اﻣر َُْْ َ َ ْ ِ َاﺗﻘوﷲ َ ﱠ. اﻣرﻛم َ َ َ َ ﻧﮭﻰ َ َ َ ﻓﯾﻣﺎ ُ اﯾﮭﺎ ﱠ ْ ُ َ َ َ ّان ﷲ ً ْ َ ِ . وزﺟر َ َ َ َ َ وﻗﺎل َ َ َ ﺑﻧﻔﺳﮫ َ َ ِ وﻣﻶ ﺗﻌﺎﻟﻰ ِ ﱠ َ ْ ﺋﻛﺗﮫُ ُ َ ﱡ ان َ َ ﺑﻘدﺳﮫ ِ ِ ْ ُ ِ ﺋﻛﺗﮫ ِ ِ َ ِ ﺑﻣﻶ ِ ِ ْ َ ِ ﻓﯾﮫ ِ ْ ِ ﺑﺎﻣر ﺑَدَأ َ اﻟﻧﺑﻰ ﯾﺂ َ ﱡ َ ِ وﺛـﻧﻰ َ َ َﷲ ٍ ْ َ ِ اﯾﮭﺎ ِ َﻠﻰ ﱠ َ ﯾﺻﻠون ﻋ ﻣﺣﻣد َ ﱠ َ ِ ِّ َ ﺻل ﻋ ََﻠﻰ َ ْ ِ ﱠ. وﺳﻠم َوﻋ ََﻠﻰ ﺗﺳﻠﯾﻣﺎ ٍ ﺳﯾدﻧﺎ ُ َ ﱠ ّ ِ َ اﻟﻠﮭم ِ ْ َ ﺻﻠوا ﻋ ِ ْ َ ﺻﻠﻰ ﷲُ ﻋ ْ ُ ّ ِ َ َ َﻠﯾﮫ ْ آﻣﻧوا َ ﱡ ْ ُ َ اﻟذﯾن ً ْ ِ ْ َ وﺳﻠﻣوا ْ ّ ِ َ َ َﻠﯾﮫ ُﱠ ْ َ َ َ َ َ ْ ِ ِ اﻟﺧﻠﻔﺎء ﱠ َ ْ ِ وﻣﻶﺋﻛﺔ ْ ُ ﱠ َ ِ ِ َ ﻣﺣﻣد َوﻋَﻠﻰ َ ُِ ُ اﻧﺑﯾﺂﺋك َو ٍ ﺳﯾدﻧﺎ َ ُ َ ﱠ ِ ِّ َ آل ِ ُ ْ اﻟﻠﮭم ﻋ َِن َ ْ َ اﻟﻣﻘرﺑﯾن ِ َ ِ َ َ رﺳﻠك وارض ُ ﱠ ِ اﻟراﺷدﯾن َ ِاﺑﻰ ْ َ َ َ ْ ِ ِ وﺗﺎﺑﻌﻲ ﱠ َ ْ ِ ِ اﻟﺻﺣﺎﺑﺔ َ ﱠ ّﯾن ِ ِ َ َ واﻟﺗﺎﺑﻌﯾن ِ َ َ ﺑﻘﯾﺔ ﱠ ِ ﺑﻛروﻋﻣروﻋﺛﻣﺎن َوﻋ َِﻠﻰ َوﻋ َْن َ ِ ﱠ َ ُ َ َُ َ ٍَْ ِ ْ َ ِ ﺑﺎﺣﺳﺎن ْ ُ اﻟﺗﺎﺑﻌﯾن ٍ َ ْ ِ ِ ﻟﮭم ِ ْ اﻟﯨﯾوم اﻟ ِد وارض ﻋَﻧﺎﱠ َ ْ ْ َ ْ ْ َ َ َ َ ِ َ ْ َ ِ ﻣﻌﮭم ِ ِ ُ َ ﻟﻠﻣؤﻣﻧﯾن ْ ِ ِ ارﺣم ﱠ ْ ِ ِ ْ ُ َ واﻟﻣؤﻣﻧﺎت ْ ِ ِ ُ ْ ِ اﻏﻔر َ ْ َ اﻟراﺣﻣﯾن ْ ِ ْ اﻟﻠﮭم ْ ُ َ َ . واﻟﻣﺳﻠﻣﯾن َ َ ْ ﺑرﺣﻣﺗك َﯾﺎ ُﱠ َ ْ ّْرك َوا ْ ْ ْ ْ َ َ َ َ َ ﱠ ْ َ َ ْﺷ اﻟ وأذل واﻟﻣﺳﻠﻣﯾن اﻻﺳﻼم اﻋز اﻟﻠﮭم واﻻﻣوات ﻣﻧﮭم ا◌ﻻﺣﯾﺂء واﻟﻣﺳﻠﻣﺎت ِ َ ِْ ُ َ ِ ْ ُ ِ ُ ْ َ ْ َ ِ ُ ﱠ ِ ِ ْ َ َ ُ ِْ ِ ْ َ ِ ﱠ Oleh: Redaksi nu.or.id Sumber: http://www.nu.or.id/post/read/10197/khutbah-idul-fitri-1428-h