1
PENERAPAN METODE LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS V SD NEGERI 006 LIMAU MANIS KECAMATAN KAMPAR Oleh Herlina1, Otang Kurniaman2, Eddy Noviana3 Abstract This research is conducted by starting from still many student which not yet reached is complete of skill write poem. This formula research internal issue is do applying of drill method can uplift skill to write free poem of grade five SDN 006 Limau Manis Kampar District ? Target of this research to increase skill write free poem by applying drill method in grade five SDN 006 Limau Manis Kampar District. This method research use research of class action use drill method in class of five SDN 006 Limau Manis Kampar District with amount of student 21 people. This action conducted at april 2012. Skill write free poem which obtained from data early is 49,52 by 38,09% or 8 complete student people obtain get minimum value 65 according to standard of KKM. After applied by drill method cycle of I UH I, obtained skill mean write free poem of student is 65,28 completely classical 42,85% or 9 student. Cycle of II UH II mount to become 78,14 completely 90,47% or 19 student people. While activity learn cycle of I first meeting with percentage 66,66, second meeting with percentage 79,16. Then cycle of II fourth meeting with percentage 87,5 and fifth meeting with percentage 91,66. And student activity at cycle of I first meeting with percentage 54,16, second meeting with percentage 87,5. This research node is by applying drill method can uplift skill to write free poem grade five SDN 006 Limau Manis Kampar District. Keyword: drill Method, Skill Write Free Poem I. PENDAHULUAN Kegiatan menulis tidak dapat dipisahkan dari kegiatan bahasa lainnya. Menulis didorong oleh kegiatan berbicara, mendengar dan membaca. Keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan,pendapat dan perasaan kepada pihak lain dengan melaiui bahasa tulis. Menulis adalah proses berfikir yang berkesinambungan mulai dari mencoba dan sampai mengulas kembali. Upaya yang dapat dilakukan guru agar siswa senang menulis adalah memberi kebebasan kepada siswa untuk mau menulis apa yang disenanginya sesuai pengembangan tema pembelajaran yang dilaksanakan. Kegiatan menulis yang dapat dikembangkan dan dapat dilaksanakan di kelas antara lain adalah 1
Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Riau, Nim 0905162247, e-mail
[email protected] Dosen Pembimbing I, Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, e-mail
[email protected] 3 Dosen Pembimbing II, Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, e-mail
[email protected] 2
2
menulis puisi. Puisi adalah salah satu bentuk kegiatan menulis, siswa dapat mengungkapkan pikiran dan ide atau gagasan kedalam bentuk tulisan. Melalui kemampuan menulis puisi juga setiap orang termasuk siswa dapat mengekspresikan secara singkat tetapi mendalam tentang segala sesuatu yang dirasakan atau diamati. Bagi siswa Sekolah Dasar menulis puisi masih mengalami kesulitan dalam menuangkan kata-kata kedalam bentuk puisi. Banyak faktor yang menyebabkan siswa tidak dapat mengungkapakan perasaan kedalam tulisan berbentuk puisi, salah satu kemungkinan adalah kesalahan dalam penggunaan strategi pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan wali kelas V yang dilakukan di SDN 006 Limau Manis Kecamatan Kampar, dalam pembelajaran menulis puisi bebas dari 21 siswa, KKM dinyatakan lulus apabila mencapai nilai 65. Ternyata kondisi di lapangan, tidak ada seorang siswa pun yang memperoleh nilai di atas KKM, siswa yang memperoleh nilai lulus KKM yaitu 5 orang siswa (23,81%). Sebanyak 16 orang siswa (76,19%) tidak memperoleh nilai lulus KKM atau tidak tuntas dengan rata-rata 49,52. Pengamatan awal tersbut masih terlihat pembelajaran bahasa Indonesia dalam menulis puisi masih jauh dari yang diharapkan. Melihat kondisi di atas, adanya gejala-gejala dalam proses belajar mengajar yaitu: Kurangnya keseriusan siswa dalam pembelajaran khususnya menulis puisi, Metode yang digunakan guru dalam mengajar pada materi menulis puisi bebas yaitu guru hanya memberikan contoh puisi sehingga siswa sulit untuk memahami materi yang diberikan oleh guru, Guru tidak membahas bersama siswa sehingga siswa tidak mengetahui penggunaan bahasa yang benar dan kurangnya bimbingan guru dalam proses pembelajaran terutama dalam menulis puisi bebas. Berdasarkan gejala-gejala di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa menulis puisi bebas merupakan pembelajaran yang sulit di sekolah dasar, serta sulitnya guru memilih teknik dan model yang tepat dalam pembelajaran puisi. Sementara dituntut berpikir dan berimajinasi dalam menulis puisi bebas. Ketika ditugaskan menulis puisi bebas, siswa kurang menguasai materi yang diajarkan guru. Dengan demikian, perlu diadakan inovasi untuk mengatasi hal ini. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk memperbaiki pembelajarannya dengan metode latihan.Menulis puisi perlu dilakukan secara berulang-ulang agar puisi dapat ditulis dengan diksi yang tepat, sehingga hasilnya dapat memuaskan penulis. Melalui latihan yang berulang-ulang akan membuat siswa lebih mahir dalam penulisan puisi. Kaidah latihan berisi anggapan bahwa semakin sering dan lama suatu latihan diberikan akan semakin tinggi pengalaman dan bentuk keterampilan yang diperoleh.Dalam rangka meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis puisi siswa kelas V SD Negeri 006 Limau Manis Kecamatan Kampar, penulis melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Penerapan Metode Latihan Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Bebas Siswa Kelas V SD Negeri 006 Limau Manis Kecamatan Kampar”. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah Penerapan Metode Latihan dapat Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Bebas pada Siswa Kelas V SD Negeri 006 Limau Manis Kecamatan Kampar. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan Keterampilan menulis puisi bebas melalui metode latihan pada
3
siswa kelas V SD Negeri 006 Limau Manis Kecamatan Kampar .Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi : Bagi siswa bermanfaat untuk memaksimalkan hasil belajar, khususnya materi menulis puisi dengan metode latihan.Bagi guru dapat meningkatkan proses pembelajaran menulis puisi bebas melalui metode latihan, selain itu juga dapat menyempurnakan serta meningkatkan pembelajran sastra anak khususnya di SD.Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan perbandingan dalam rangka perbaikan pembelajaran bahasa Indonesia, sehingga kepala sekolah dan guru lain dapat mempertimbangkan penggunaan metode latihan untuk diterapkan di sekolah dan di kelas. Bagi peneliti lanjutan, kegiatan penelitian ini untuk memperdalam dan memperluas wawasan serta disiplin keilmuan yang ada hubungannya dengan pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia aspek menulis terutama dalam menulis puisi bebas.. Latihan termasuk bagian dari metode pembelajaran. Para siswa diberi berbagai tugas untuk disuruh melakukan kegiatan yang menjadi tujuan dalam pembelajaran. Bilamana tujuan pembelajaran agar siswa mampu berbicara, maka siswa ditugasi untuk melakukan aktivitas berbicara seperti bercerita, berdeklamasi, atau tanya jawab. Kegiatan ini dilakukakan terus menerus untuk mencapai suatu keterampilan (Yamin, 2007:162). Djamarah dan Zein (2006:95) menyatakan bahwa metode latihan yang disebut juga metode training, merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik, juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan. Sedangkan menurut Subana dan Sunarti (2011: 202) menyatakan bahwa metode latihan adalah suatu teknik mengajar yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar memiliki ketangkasan/keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. II. METODE PENELITIAN Penelitan ini dilakukan di kelas V SDN 006 Limau Manis Kecamatan Kampar pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 pada bulan April 2012. Sebagai subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 006 Limau Manis Kecamatan Kampar yang berjumlah 21 orang, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (action research).Menurut Arikunto (2006:16) Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Tindakan kelas yang diberikan pada penelitian ini adalah penerapan metode latihan. Penelitian ini dilakukan dalam 2 (dua) siklus dengan 4 (empat) tahapan yang akan dilalui pada setiiap siklusnya (Arikunto 2008:17) yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus yakni siklus I (pertama) dan siklus II (kedua). Secara umum rincian dari kegiatan siklus adalah siklus pertama terdiri dari dua kali pertemuan dan satu kali ulangan harian, dan siklus kedua terdiri dari dua kali pertemuan dan satu kali ulangan harian..
4
Perecanaan Untuk pelaksanaan tindakan, pada tahap perencanaan ini peneliti menyusun Silabus, Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan mempersiapkan lembar pengamatan. Pelaksanaan Proses pelaksanaan tindakan merupakan penerapan dari perencanaan yang telah dibuat. Pelaksanaan program pembelajaran, pengambilan atau pengumpulan data hasil pengamatan dan penilaian hasil belajar. Pelaksanaan tindakan merupakan pelaksanaan metode yang digunakan. Pengamatan Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau yang dikenalkan terhadap siswa. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Refleksi Tahap repleksi menggunakan hasil atau data yang diperoleh, pada akhir siklus untuk dianalisa yang selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki tindakan pada siklus berikutnya. Teknik Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Lembar observasi aktivitas guru dan siswa berupa lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran. Tes hasil belajar berupa ulangan akhir tiap siklus yang diberikan dalam bentuk objektif untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyerap materi pembelajaran yang diajarkan guru. Teknik Analisis Data Aktivitas Guru dan Aktivitas Siswa Kriteria untuk menentukan keberhasilan guru dan siswa dalam aktivitasnya digunakan rumus sebagai berikut : Nilai =
x 100 % Tim PPL (2006 : 92-107)) Tabel 1 Persentase Interval Aktivitas Guru dan Siswa Interval Kategori 85% - 100% Baik sekali 70% - 84% Baaik 55% - 69% Cukup 40% - 54% Kurang 0% - 39% Kurang sekali Tim PPL (2006 : 92-107))
Hasil Belajar Untuk menentukan nilai hasil belajar siswa (individual) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: (Mulyati Yeti, 2006:8 – 16)
5
Keterangan: KI = Ketuntasan belajar siswa SS = Skor yang diperoleh siswa SM = Skor maksimal Tabel 2 Interval Keterampilan Menulis Puisi Bebas Interval Kategori 86 - 100 Baik Sekali 71 - 85 Baik 56 - 70 Cukup 41 - 55 Kurang ≤ 40 Sangat Kurang Sedangkan ketuntasan klasikal tercapai apabila 80% dari seluruh siswa memperoleh nilai minimal 60 maka kelas itu dikatakan tuntas. Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut : KK
JT X 100% JS
(KTSP, 2007:382)
Keterangan : KK = Persentase ketuntasan belajar klasikal JT = Jumlah siswa yang tuntas JS = Jumlah seluruh siswa III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan menurut disain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan metode latihan yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan dengan satu kali ulangan harian. Adapun tahaptahapnya diuraikan sebagai berikut : Tahap Persiapan Hasil pada tahap persiapan adalah perangkat pembelajaran berupa Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Lembar Latihan Evaluasi. Sebagai nilai pembanding untuk mengetahui peningkatan nilai siswa maka, peneliti telah menyiapkan skor dasar dari ulangan materi sebelumnya, dapat dilihat pada Data Ketuntasan keterampilan menulis puisi bebas, Rubrik Penilaian Aktivitas guru dan Siswa, Lembar Observasi Aktivitas Guru, Lembar Observasi Aktivitas Siswa, Soal Ulangan Akhir Siklus 1dan II. Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar berupa soal evaluasi dalam bentuk essay, soal ulangan harian, lembar observasi kegiatan siswa dan guru. Tahap Penyajian Tindakan Kelas Dalam tahap penyajian tindakan kelas berisikan penerapan metode latihan pada pembelajaran menulis puisi bebas di dalam proses pembelajaran di kelas.
6
Penyajian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan enam kali pertemuan dan dua kali ulangan akhir siklus I dan II. Tiap siklus berisikan 2 kali pertemuan untuk 2 RPP pada materi menulis puisi bebas dan satu kali ulangan siklus. Setiap pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran dengan waktu 2 x 35 menit. Setiap akhir pertemuan diberikan evaluasi untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkan. Adapun penjelasan tiap pertemuan adalah sebagai berikut : Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Pertama (Selasa,03 April 2012) Tindakan pertama dilakukan pada hari Selasa tanggal 03 April 2012 pada jam ke-3 dan ke-4 dari pukul 08.25 WIB sampai dengan pukul 09.30 WIB. Dengan materi pelajaran menulis puisi bebas. Seluruh siswa hadir dan mengikuti proses belajar mengajar. Pelaksanaan ini dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Kegiatan awal ( 10 Menit) sebelum memulai pembelajaran, guru melakukan persiapan, menyiapkan siswa sebelum pelajaran dimulai, berdo’a, dan memberi salam, kemudian guru mengabsen siswa. Selanjutnya guru melakukan appersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari, dan memotivasi siswa dengan menginformasikan materi pembelajaran pada pertemuan ini, menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, menyampaikan langkah-langkah pembelajaran, dan memperkenalkan media untuk pembelajaran . Setelah kegiatan awal selesai, dilanjutkan dengan kegiatan inti ( 40 menit) yaitu guru menjelaskan materi tentang puisi, jenis-jenis puisi, dan unsur-unsur yang membangun puisi. Selanjutnya guru menjelaskan tentang menulis puisi bebas, memperkenalkan dan menjelaskan kepada siswa mengenai langkahlangkah bagaimana menulis puisi bebas. Siswa menyimak tentang metode latihan beserta langkah-langkah penggunaan metode latihan. Siswa melakukan tanya jawab tentang metode latihan. Kemudian guru menerangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis puisi yaitu diksi, pengimajian, bahasa figuratif atau majas dan amanat. Setelah itu mencontohkan cara membuat puisi bebas dengan memperhatikan unsur-unsur yang telah ditentukan dan siswa memperhatikan. Memberikan umpan balik kepada siswa dengan memberikan LKS dan menyuruh siswa untuk mengerjakan LKS tersebut. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan LKS ,dan membahasnya bersama-sama di depan kelas. Setiap siswa diberi kesempatan untuk bertanya hal-hal yang belum mengerti. Masuk pada kegiatan akhir ( 20 menit), guru memberikan evaluasi secara individu yaitu membuat puisi bebas dengan mengacu pada langkah-langkah metode latihan yang telah dijelaskan sebelumnya. Setelah menyelesaikan latihan yang diberikan, siswa kemudian mengumpulkan lembar evaluasi tersebut ke depan kelas. Selanjutnya guru merefleksi hasil pekerjaan siswa dengan cara melakukan tanya jawab tentang evaluasi yang telah dikerjakannya. Akhir pelajaran siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang sudah
7
dipelajari pada hari ini, serta memberikan tugas kepada siswa yang berguna sebagai tindak lanjut. Pertemuan Kedua (Rabu, 04 April 2012) Tindakan kedua dilakukan pada hari Rabu tanggal 04 April 2012 pada jam ke-3 dan ke-4 dari pukul 08.25 WIB sampai dengan pukul 09.30 WIB. Dengan materi pelajaran menulis puisi bebas. Seluruh siswa hadir dan mengikuti proses belajar mengajar. Pelaksanaan ini dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Kegiatan awal ( 10 Menit) guru melakukan persiapan, seperti siswa menyiapkan kelas, berdo’a, memberi salam, dan guru mengabsen siswa. Kemudian guru melakukan apersepsi yaitu mengingatkan kembali pada materi pertemuan pertama yaitu cara menulis puisi dari prosa, dan langkah-langkah membuat puisi bebas dari prosa. Selanjutnya guru menginformasikan materi pelajaran dan memotivasi siswa agar tetap bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam menerima pelajaran. Setelah kegiatan awal selesai, dilanjutkan dengan kegiatan inti ( 40 menit) disini guru masih menginformasikan tentang materi pada pembelajaran sebelumnya, guru mengulas kembali tentang menulis puisi bebas menggunakan metode latihan kepada siswa dengan memberikan contoh. Hal ini dilakukan agar siswa yang kurang lebih mengerti. Kemudian guru mengingatkan siswa kembali tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis puisi bebas (yang sebelumnya telah dijelaskan pada pertemuan pertama). Memberikan umpan balik, guru memberikan contoh menulis puisi bebas dengan memperhatikan unsur-unsur yang telah ditentukan dan siswa memperhatikan di depan kelas. Membimbing siswa dalam mengerjakan Lembar Kerja Siswa dan membahasnya bersama-sama di depan kelas. Sebelum mengerjakan evaluasi setiap siswa diberi kesempatan untuk bertanya serta menanggapi. Kegiatan akhir ( 20 menit), guru memberikan latihan atau evaluasi secara individu untuk puisi bebas. Selanjutnya guru mengadakan tanya jawab tentang soal evaluasi yang telah siswa kerjakan sebelumnya, hal ini sebagai refleksi dari kegiatan guru. Kemudian dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi pelajaran pada hari ini, dan guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah sebagai latihan lanjutan agar siswa siap untuk selanjutnya berupa ulangan harian tentang menulis puisi bebas. Pertemuan ketiga (Selasa,17 April 2012) Tindakan ketiga ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 17 April 2012 jam pelajaran ke -3 dan ke- 4 yaitu dari pukul 08.25 sampai pukul 09.30 WIB. Pada pertemuan ini guru tidak melaksanakan proses pembelajaran tetapi mengadakan ulangan harian siklus I yang dilaksanakan 2 x 35 menit. Soal ulangan harian telah disediakan oleh guru. Soal ulangan ini berbentuk soal tertulis dan dibagikan kepada setiap siswa. Guru memberikan penjelasan mengenai tata cara mengerjakan ulangan siklus I, kemudian siswa diminta untuk mengatur meja dan kursi agar memiliki jarak dengan siswa yang lain, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi keributan yang akan terjadi. Selanjutnya guru membagikan lembaran soal ulangan kepada masing-masing siswa. Selama siswa mengerjakan
8
soal ulangan guru mengawasi siswa dalam bekerja. Setelah waktu yang ditentukan habis, guru mengakhiri pertemuan dengan mengingatkan kepada siswa agar belajar untuk pertemuan berikutnya. Dilihat data pada ulangan harian siklus I pertemuan ketiga dapat disimpulkan kemampuan menulis puisi siswa pada ulangan harian siklus I siswa yang tuntas berjumlah 9 orang (42,85% ) sedangkan 12 orang (57,14%) masih belum tuntas. Hal ini membuktikan keberhasilan secara klasikal pada ulangan harian siklus 42,85% dengan nilai rata-rata siswa 65,28 berarti kemampuan siswa dalam menulis puisi bebas pada siklus pertama sudah mengalami peningkatan, tetapi pada ulangan harian siklus I masih tergolong cukup dan perlu diadakan perbaikan dan pertemuan selanjutnya. Refleksi siklus I Berdasarkan hasil pertemuan ketiga yaitu ulangan harian siswa Siklus I. Pertemuan ini, siswa yang tuntas adalah 9 orang (42,85%) dengan nilai rata-rata 65,28, terlihat meningkat dari pada pertemuan sebelumnya. Sehingga, pada siklus I pertemuan ketiga yaitu ulangan harian, pembelajaran kemampuan menulis puisi bebas melalui metode latihan siswa kelas V SDN 006 Limau Manis Kecamatan Kampar mengalami peningkatan hanya saja masih berkategori cukup dan secara klasikal belum tuntas karena belum mencapai 80% dari jumlah siswa. Ada beberapa faktor penyebabnya yaitu: pada saat pembelajaran berlangsung masih terdapat siswa yang kurang aktif, dan malu bertanya pada materi yang di ajarkan, pada saat mengerjakan latihan siswa terlihat masih ragu dan kurang percaya diri dalam mengerjakannya, kurangnya guru memberikan contoh kepada siswa sehingga anak masih kurang mengerti, masih kurangnya bimbingan guru kepada siswa dalam menulis puisi bebas Kekurangan dan kelemahan pada siklus I, maka perlunya dilakukan langkah selanjutnya yaitu pelaksanaan siklus kedua dengan perencanaan perbaikan yang lebih maksimal yaitu: memberikan pengertian dan memotivasi siswa supaya aktif dalam proses belajar, memotivasi siswa agar mau bertanya tentang hal-hal yang belum ia mengerti, serta menumbuhkan rasa percaya diri siswa tersebut dengan cara memberi kesempatan ia untuk menanggapi, merespon serta menyampaikan hal yang menurutnya benar, memberikan lebih banyak lagi contoh kepadaa siswa bentuk puisi bebas dengan melibatkan siswa, membimbing siswa dalam mengerjakannya serta memberikan motivasi agar anak lebih percaya diri dalam menulis puisi bebas. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Keempat (Rabu, 18 April 2012) Tindakan keempat dilakukan pada hari Rabu tanggal 18 April 2012 pada jam ke - 3 dan ke – 4 yaitu dari pukul 08.25 sampai pukul 09.30 WIB. Materi yang diajarkan pada pertemuan pertama siklus dua adalah menulis puisi bebas pelaksanaan yang sesuai dengan RPP-3. Kegiatan awal ( 10 Menit) Sebelum pelajaran dimulai, siswa diminta untuk merapikan tempat duduknya, siswa menyiapkan, berdo’a, serta memberi salam, dan guru mengabsen siswa. Membahas sekilas tentang ulangan harian I yang sudah dilaksanakan siswa yang dilaksanakan pada pertemuan sebelumnya. Siswa yang mendapat nilai terbaik mendapat pujian serta tepuk tangan dari teman-
9
temannya. Hal ini sebagai motivasi untuk siswa untuk meningkatkan kemampuan menulisnya kembali. Guru kemudian melakukan apersepsi yaitu mencoba menanyakan tentang tata cara menulis puisi (unsur-unsur dalam menulis puisi bebas). Kemudian guru menyampaikan materi pelajaran dan memotivasi siswa. Proses kegiatan selanjutnya kegiatan inti ( menit) yaitu guru memberikan keterangan singkat tentang metode latihan beserta langkahlangkahnya. Membimbing siswa mengerjakan LKS dalam membuat puisi bebas dengan memperhatikan unsur-unsur yang telah ditentukan dan membahasnya bersama-sama di depan kelas. Agar siswa tidak jenuh dengan pembelajaran, sebelum masuk pada kegiatan akhir beberapa orang siswa membaca puisi yang telah dibuat oleh temannya tadi di depan kelas dengan menggunakan ekspresi. Sebelum mengerjakan latihan beberapa orang siswa membaca puisi yang telah dibuat tadi di depan kelas dengan menggunakan ekspresi. Masuk pada kegiatan akhir ( 20 menit), guru memberikan latihan atau evaluasi secara individu, tidak lupa disini guru mengingatkan kembali kepada siswa tentang langkah-langkah metode latihan yang telah dijelaskan. Setelah menyelesaikan latihan yang diberikan, siswa kemudian mengumpulkan lembar evaluasi tersebut ke depan kelas. Selanjutnya guru merefleksi pekerjaan siswa. Kemudian dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi pelajaran pada hari ini, dan guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah sebagai latihan lanjutan. Hal ini agar siswa yang kurang mengerti pada pertemuan berikutnya lebih baik lagi. Pertemuan Kelima (Rabu, 18 April 2012) Tindakan kelima dilakukan pada hari Selasa tanggal 24 April 2012 pada jam ke - 3 dan ke – 4 yaitu dari pukul 08.25 sampai jam 09.30 WIB. Materi yang diajarkan pada pertemuan kelima adalah menulis puisi bebas rencana pelaksanaan yang sesuai dengan RPP. Kegiatan awal ( 10 Menit) sebelum pelajaran dimulai siswa diminta untuk merapikan tempat duduknya, siswa menyiapkan kelas, berdo’a, memberi salam kepada guru, dan guru mengabsen siswa. Sebelum guru masuk ke materi pembelajaran, guru meminta siswa untuk mengumpulkan PR atau tugas yang diberikan guru. Kemudian sebagai pengganti apersepsi, guru dan siswa membahas PR atau tugas yang telah dikumpulkan secara bersama-sama. Setelah itu guru menyampaikan materi pelajaran dan memberikan motivasi. Proses kegiatan selanjutnya kegiatan inti ( menit) yaitu guru mnjelaskan materi pembelajaran, guru juga mengingatkan kembali siswa dengan cara tanya jawab tentang tentang metode latihan beserta langkah-langkahnya. Siswa membuat catatan tentang “Ayah”. Siswa membuat sebuah puisi berdasarkan catatan tentang “Ayah” dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dalam LKS. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan LKS . Setalah itu bersama siswa guru membahas LKS. Setiap siswa diberi kesempatan untuk bertanya serta menanggapi. Untuk mengetahui kemampuan siswa, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal yang kurang mereka mengerti atau pahami.
10
Kegiatan akhir ( 20 menit) guru memberikan latihan secara individu. Setelah siswa menyelesaikan evaluasi atau latihan yang diberikan oleh guru, lembar evaluasi tersebut dikumpulkan ke depan kelas. Kemudian guru melakukan refleksi atas pekerjaan siswa yang baru saja dikumpulkannya. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang sudah dipelajari, dan memberikan tugas kepada siswa yang berguna sebagai tindak lanjut serta sebagai latihan agar siswa lebih memahami menulis puisi bebas. Guru juga mengingatkan siswa untuk mempersiapkan diri mengikuti ulangan harian pada pertemuan berikutnya. Pertemuan Keenam (Rabu, 25 April 2012) Tindakan keenam ini guru mengadakan ulangan harian siklus II yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 25 April 2012 jam pelajaran ke - 3 dan ke- 4 yaitu dari pukul 08.25-09.30 WIB. Pada pertemuan ini guru tidak melaksanakan proses pembelajaran tetapi mengadakan ulangan harian siklus II yang dilaksanakan 2 x 35 menit. Sebelum soal dibagikan, siswa diingatkan untuk dapat mengerjakan sendiri. Hal ini sebagai motivasi agar siswa merasa percaya diri dengan kemampuannya. Jika terdapat kesalahan penulisan dan siswa kurang mengerti mengenai soal ulangan, siswa hanya boleh bertanya pada guru dan tidak bertanya pada teman. Hal ini dikarenakan akan membuat keributan dan mengganggu kosentrasi siswa yang lain. Sebelum mengerjakan soal ulangan, guru memberikan penjelasan mengenai tata cara mengerjakan ulangan harian siklus II. Siswa diperingatkan untuk lebih teliti dalam membaca soal dan perintahnya. Kemudian siswa diminta untuk menggeser meja dan kursi agar berjarak dengan siswa yang lain. Kemudian guru membagikan lembar soal ulangan kepada masing-masing siswa. Selama siswa mengerjakan soal guru mengawasi siswa dalam bekerja. Siswa terlihat tenang. Setelah semua siswa selesai, lembar jawaban dikumpulkan di depan meja guru. Secara singkat siswa dan guru mengulas bersama soal ulangan yang telah dikerjakan sebelumnya. Hal ini dilakukan agar siswa mengetahui gambaran dari puisi yang telah dibuatnya. Kemudian guru mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan terima kasih kepada seluruh siswa atas kerjasama dan perhatiannya, serta selalu hadir dalam setiap proses pembelajaran sehingga penelitian ini terlaksana dengan baik. Adapun data pada perolehan ulangan harian siklus II. Refleksi siklus II Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan kemampuan menulis pada materi menulis puisi bebas di siklus II, rata-rata kemampuan menulis siswa kelas V SD Negeri 006 Limau Manis Kecamatan Kampar dalam melakukan kegiatan menulis puisi bebas yaitu pada pertemuan keempat, kelima mengalami peningkatan baik secara klasikal ataupun hasil kemampuan siswa tersebut. Kemudian pada pertemuan keenam yaitu ulangan harian siswa Siklus II. Dalam pertemuan ini, siswa yang tuntas adalah 19 orang (90,47%) dengan nilai rata-rata 78,14. Dengan demikian, pada pertemuan keenam pembelajaran kemampuan menulis puisi bebas melalui metode latihan siswa kelas V SD Negeri 006 Limau Manis Kecamatan Kampar berkategori baik dan secara klasikal sudah tuntas karena sudah mencapai lebih dari 80% dari jumlah siswa. Maka tidak perlu diadakan siklus selanjutnya. Peningkatan kemampuan menulis puisi bebas untuk siklus I dan siklus II.
11
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa keterampilan menulis puisi bebas siswa di kelas V SDN 006 Limau Manis Kecamatan Kampar terus mengalami peningkatan yaitu dari rata-rata ulangan harian siklus I pertemuan ketiga yaitu 65,28, pada siklus II pertemuan pada pertemuan keenam (ulangan siklus II) meningkat menjadi 78,14. Hasil perbandingan di atas dapat dilihat bahwa dalam penelitian aktivitas guru untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi bebas melalui metode latihan siswa kelas V SD Negeri 006 Limau Manis Kecamatan Kampar. Dapat disimpulakan prolehan aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama berkategori cukup dengan persentase 66,66%, pertemuan kedua berkategori baik dengan persentase 79,16%. Sedangkan siklus II pertemuan keempat berkategori sangat baik dengan persentase 87,5%, pertemuan kelima berkategori baik sekali dengan persentase 91,66%. Karena aktivitas guru telah mencapai hasil yang memuaskan, maka penelitian berakhir pada siklus II pertemuan keempat dan kelima Dari data yang peneliti peroleh disiklus II dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode latihan dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi bebas siswa kelas V SD Negeri 006 Limau Manis Kecamatan Kampar. IV. SIMPULAN Simpulan penelitian tindakan kelas ini adalah terdapat peningkatan keterampilan menulis puisi bebas melalui metode laihan siswa kelas V SD Negeri 006 Limau Manis Kecamatan Kampar. Peningkatan tersebut terlihat pada: Data awal sebelum menggunakan metode latihan rata-rata nilai siswa adalah 49,52 dengan ketuntasan klasikal 38,09% (8 siswa). Setelah menggunakan metode latihan ketuntasan klasikal pada UH siklus I dengan nilai rata-rata 65,28 ketuntasan klasikal 42,85% (9 siswa). Siklus II UH II meningkat kembali dengan nilai rata-rata siswa 78,14 mencapai ketuntasan klasikal 90,47% (19 siswa). Aktivitas guru siklus I pertemuan pertama dengan persentase 66,66, pertemuan kedua dengan persentase 79,16. Kemudian siklus II petemuan keempat dengan persentase 87,5 dan pertemuan kelima dengan persentase 91,66. Aktivitas Siswa I pertemuan pertama dengan nilai 54,16, Pertemuan kedua dengan nilai 66,66. Kemudian siklus II pertemuan keempat dengan nilai 83,33 dan pertemuan kelima dengan nilai 87,5. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyampaikan beberapa saran yaitu sebagai berikut:Bagi sekolah, penggunaan metode latihan dapat menjadi salah satu alternatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya di bidang menulis puisi, sehingga meningkatkan kemampuan menulis siswa perlu dalam proses pembelajaran. Bagi guru, penggunaan metode latihan dapat salah satu alternatif dalam mengajarkan menulis puisi siswa sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi. Bagi peneliti lanjutan, dalam proses pembelajaran sebaiknya dapat menggunakan waktu dengan maksimal dan memberikan banyak contoh agar proses pembelajaran melalui metode latihan berjalan dengan baik.
12
IV. UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti, dalam menyelesaikan skripsi ini, banyak menerima bimbingan, masukan dan sumbangan pemikiran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Ashaluddin Jalil, MS, Selaku Rektor Universitas Riau. 2. Dr. H. M. Nur Mustafa, M. Pd. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau. 3. Drs. Zariul Antosa, M.Sn, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Riau 4. Drs. Lazim N, M.Pd sebagai ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menyusun skripsi ini. 5. Otang Kurniaman, M.Pd sebagai dosen pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, memberi masukan dan mengarahkan peneliti sehingga skripsi ini dapat diselasaikan. 6. Eddy Noviana, M.Pd sebagai dosen pembimbing II yang dengan penuh kesabaran telah membimbing dan mengarahkan peneliti sehingga skripsi ini diselesaikan. 7. Bapak/Ibu dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau yang telah membekali berbagai ilmu kepada peneliti sehingga dapat dimanfaatkan dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Kepada kedua orang tua peneliti yang senantiasa berdoa untuk peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. 9. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Al-Mubari, Dasri.2002. Puisi dan Prosa. Pekanbaru: Yayasan Tamadun Riau. Djamarah dan Zein. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Darin, Darmawin. Dkk. 2010. “Penggunaan Permainan Media Gambar untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Fantasi pada Mata Kuliah Model-model Pembelajaran Bahasa Indonesia Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Riau”.( Penelitian). Pekanbaru : tidak diterbitkan. Hamidi. 2001. Pembahasan Karya Fiksi dan Puisi. Pekanbaru: Universitas Islam Riau Press. KTSP, 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Badan Standar Nasional. Mulyati, Yeti, dkk. 2006. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Jakarta : Erlangga. Razak, Abdul. 2005. Penilaian Hasil Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Pekanbaru: Auto Grafika Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Subana dan Sunarti, 2011. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.
13
Sudjana, Nana. 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press Tarigan, Henry. 1994. Menulis Sebagai Suatu Kemampuan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tim PPL. 2009. ”Pedoman Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar”. (Pedoman). Pekanbaru : tidak diterbitkan.