KONSTRUKTIVISME, Vol. 8, No. 2, Juli 2016 p-ISSN: 1979-9438; e-ISSN: 2442-2355 FKIP Universitas Islam Balitar, Blitar Http: konstruktivisme.unisbablitar.ejournal.web.id
KETERAMPILAN MENGAJAR DAN KEDISIPLINAN GURU DALAM PEMBELAJARAN KEWARGANEGARAAN SISWA SMAN 1 KADEMANGAN
Arief Heryprabawa SMAN 1 Kademangan Jl. Kresna No. 29, Kademangan, Blitar Email:
[email protected] Abstract This study aims to see the effect of teaching skills and teachers’ discipline to improve students’ achievement in civic education subject. This study used explanatory association design where data were analyzed using multiple liniar regression. The study was conducted at SMAN 1 Kademangan Blitar and involved 63 students as sample. The study revealed: (a) teachers’ skill to teavh Civic Education was high proficiency, (b) students’ discipline in learning Civic Education was good, (c) students performed very good attitude in certain environment that annoyed learning process they faced, (d) analysis using ttest indicated that variables of learning motivation, learning discipline and intelligence partially affected students’ achievement on Civic Education subject in the level of significance up to 99%. Simultaneously, the hypothesis testing proved that variables of teacher skills and teachers’ discipline to teach, altogether affected students’ achievement. Keywords: teacher skill, civid education, discipline, achievement. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keterampilan mengajar dan kedisiplinan guru terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan desain eksplanasi asosiatif dan data dianalisis dengan regresi linier ganda. Penelitian dilakukan di SMAN 1 Kademangan Blitar melibatkan 63 sampel. Hasil penelitian menunjukkan: (a) keterampilan guru mengajar Kewarganegaraan ialah baik dengan kategori tinggi, (b) disiplin siswa dalam belajar Kewarganegaraan baik, (c) siswa mampu mengambil sikap dengan sangat baik dalam lingkungan tertentu yang mengganggu proses belajar yang dihadapinya, (d) berdasarkan uji t diperoleh hasil bahwa variabel motivasi belajar, disiplin belajar dan tingkat kecerdasan secara parsial berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran Kewarganegaraan pada tingkat signifikansi 99%. Secara simultan, hasil uji hipotesis membuktikan variabel keterampilan guru dan disiplin guru dalam mengajar secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Kata kunci: keterampilan mengajar, disiplin guru, prestasi siswa 159
160
Heryprabawa, Arief. 2016. Keterampilan Mengajar dan Kedisiplinan Guru dalam Pembelajaran Kewarganegaraan di SMAN 1 Kademangan. Konstruktivisme. 8(2):159-172.
Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai penelitian dan peningkatan kompetensi guru, mengadakan buku alat pengajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, dan peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun demikian, dari berbagai indikator mutu pendidikan ternyata belum menunjukkan peningkatan yang berarti. Sebagian sekolah, terutama di kota-kota menunjukkan peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan, namun sebagian besar lainnya masih memprihatinkan terutama di wilayah pedesaan. Untuk mengupayakan output pendidikan yang bermutu, salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah tenaga pengajar (guru). Pengadaan tenaga pengajar yang mampu melaksanakan tugasnya secara memadai, yaitu secara umum mencerdaskan kehidupan bangsa dalam arti seluas-luasnya seyogyanya menjadi fokus perhatian. Hal ini karena guru sebagai tenaga pengajar, merupakan ujung tombak yang menentukan dalam pencapaian tujuan proses belajar mengajar pada berbagai tingkatan pendidikan. Peranan dan kedudukan guru dalam proses belajar mengajar demikian penting, tidak hanya saat ini melainkan juga pada masa mendatang. Namun demikian, berbagai penelitian tidak memberikan gambaran yang menggembirakan tentang efektifnya peranan guru dalam mempengaruhi mutu hasil belajar. Studi yang telah dilakukan oleh Soedjiarto (1991) misalnya menunjukkan bahwa peranan guru dalam mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa, baik dari aspek afektif maupun kognitif, sangatlah rendah. Pengaruh tersebut demikian rendah hampir mencapai taraf yang tidak berpengaruh bila dibandingkan dengan faktor lainnya. Untuk itu maka diperlukan pemikiran dan kajian secara lebih memadai dalam hubungannya dengan upaya untuk meningkatkan peranan guru dalam meningkatkan kualitas belajar siswa. Disamping kemampuan kompetensi, guru juga dituntut memiliki kemampuan profesional. Soedjiarto (1991) mengemukakan sepuluh kemampuan dasar profesional guru, meliputi: a) Penguasaan bahan, b) Kemampuan mengelola program belajar mengajar, c) Kemampuan mengelola kelas, d) Kemampuan menggunakan media/sumber, e) Kemampuan menguasai landasan kependidikan, f) Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar, g) Menilai prestasi untuk kepentingan pengajaran, h) Menganalisa fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan, i) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah, dan j) Memahami dan menafsirkan hasil-hasil penelitian guna keperluan pengajaran. Indikator kemampuan dasar profesional guru di atas dapat dikategorisasi dalam empat kelompok kemampuan/keterampilan, meliputi: a) Merencanakan program belajar mengajar, b) Melaksanakan dan memimpin proses belajar mengajar, c) Menilai kemajuan proses belajar mengajar, dan d) Menafsirkan dan memanfaatkan hasil penilaian kemajuan belajar mengajar dan informasi lainnya bagi penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan proses belajar mengajar. Ke empat kelompok kemampuan tersebut harus dimiliki guru untuk menjamin terciptanya iklim yang memungkinkan siswa berprestasi secara maksimal. Dengan demikian
KONSTRUKTIVISME, Vol. 8, No. 2, Juli 2016 p-ISSN: 1979-9438; e-ISSN: 2442-2355 FKIP Universitas Islam Balitar, Blitar Http: konstruktivisme.unisbablitar.ejournal.web.id
161
kemampuan profesional guru pada hakekatnya merupakan muara dari pengetahuan teori, penguasaan keterampilan dasar, dan pemahaman yang mendalam tentang subyek pelajaran, objek belajar dan situasi belajar. Aspek penting lain dalam meningkatkan kualitas guru adalah disiplin. Guru haruslah mempunyai disiplin yang tinggi, karena disiplin kerja yang konsisten merupakan iklim yang memungkinkan berlangsungnya proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Disiplin sangatlah penting bagi guru dalam membina mentalitas peserta didik, dalam pengelolaan kelas, dalam mentaati dan melaksanakan aturan dengan penuh kesadaran dan dalam mencapai target pengajaran yang maksimal (Arikunto, 1986). Peran penting disiplin sebagai sikap sentral bagi seorang guru dalam menjalankan tugas dan kewajibannya juga dikemukakan oleh Triyanto (1992) yang mengungkapkan bahwa secara fungsional guru dibebani dalam tugas utama yaitu mendidik, mengajar dan melatih peserta didik. Untuk dapat menjalankan fungsi dan tugas utama tersebut maka salah satu solusinya adalah melalui penegakan disiplin kerja maupun disiplin tingkah laku, salah satunya terlihat dari kesiapannya dalam menyediakan materi pelajaran. Berdasar penjelasan di atas, kemampuan profesional atau keterampilan mengajar dan disiplin kerja guru merupakan dua hal penting dalam mencapai tujuan kegiatan belajar mengajar yang diharapkan memberikan dampak positif terhadap prestasi siswa di sekolah. Dalam penelitian ini, keterampilan dan disiplin kerja guru akan diamati dalam hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Kewarganegaraan di SMAN 1 Kademangan Blitar. METODE Penelitian ini termasuk dalam penelitian terapan, tingkat eksplanasi asosiatif dan jenis data kuntitatif yang dianalisa dengan regresi linier ganda. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SMAN 1 Kademangan Blitar tahun dengan jumlah siswa sebanyak 630. Pengambilan sampel sebesar 10% (63 orang) dilakukan dengan metode proportional Random Sampling. Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: (a). Menggunakan kuisioner (daftar pertanyaan), berupa pertanyaan-pertanyaan yang diisi oleh responden berkenaan dengan informasi yang ditentukan. Kuisioner ini terdiri dan beberapa pertanyaan dengan jawaban tertutup untuk selanjutnya dianalisis dengan statistik; (b) Pedoman wawancara (quesioner guide), berkaitan dengan variabel prestasi belajar (Y) untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat diperlukan data pembanding yang diperoleh dari quesioner guide yang diisi oleh guru Kewarganegaraan yang mengajar di kelas responden. Setelah data dikumpulkan dan agar data tersebut bermakna, maka harus dianalisis agar sesuai dan mudah dipahami. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif dan inferensiai (Faisal, 1985:201).
162
Heryprabawa, Arief. 2016. Keterampilan Mengajar dan Kedisiplinan Guru dalam Pembelajaran Kewarganegaraan di SMAN 1 Kademangan. Konstruktivisme. 8(2):159-172.
Uji Validitas Instrumen Penggunaan instrumen penelitian terlebih dahulu dilakukan pengujian untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen tersebut. Dalam penelitian ini pengujian validitas instrumen penelitian digunakan nilai Perason Correlation dan pengujian reabilitas digunakan nilai alpha cronbach. Koefisien korelasi dalam hal ini adalah koefisien korelasi antar nilai tiap item dengan total nilai item variabel bebas. Nilai koefisien korelasi untuk semua item variabel bebas yakni variabel keterampilan guru mengajar yang terdiri dari 36 item, keseluruhannya memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,10. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa seluruh item pada variabel bebas keterampilan guru mengajar (XI) dinyatakan valid sehingga instrumen tersebut sahih untuk digunakan. Berikutnya adalah uji validitas pada variabel disiplin guru dalam mengajar dengan jumlah item sebanyak 14 pertanyaan. Berdasar hasil analisis, nilai koefisien korelasi setiap item tersebut memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi, lebih kecil dari 0,10. Hasil analisis ini menyimpulkan bahwa seluruh item pada 45 variabel bebas disiplin guru dalam mengajar (X2) secara statistik dinyatakan valid untuk digunakan sebagai instrumen pengambil data. Uji Reabilitas Instrumen Suatu instrumen penelitian dikatakan memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika memiliki nilai koefisien alpha chronbach lebih besar dari 0,60. Nilai koefisien alpha chronbach sebagai indikator tingkat reliabilitas. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai koefisien alpha chronbach untuk seluruh butir item pertanyaan pada variabel keterampilan guru mengajar sebesar 0.6526. Sedangkan pada variabel disiplin mengajar, nilai alpha mencapai 0.740. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa instrumen data telah memenuhi syarat reliabilitas dengan baik sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini. Tabel 1. Hasil Uji Reliabititas Instrumen Penelitian Variabel Keterampilan Guru Mengajar (XI) Disiplin Guru Mengajar (X2)
Koefisien Alpha 0.652 0.740
HASIL Karakteristik Keterampilan Guru Mengajar Pendapat responden tentang keterampilan guru mengajar di SMAN 1 Kademangan Kabupaten Blitar berdasarkan hasil kuesioner seperti tercantum pada Tabel 1. Memperhatikan pendapat responden tentang keterampilan guru mengajar pada SMAN 1 Kademangan Kabupeten Blitar maka dapat diketahui bahwa skor ratarata keterampilan guru mengajar mencapai 3.38. Pada skala penilaian dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari gradasi negatif (skor 1), netral (skor 3) dan
KONSTRUKTIVISME, Vol. 8, No. 2, Juli 2016 p-ISSN: 1979-9438; e-ISSN: 2442-2355 FKIP Universitas Islam Balitar, Blitar Http: konstruktivisme.unisbablitar.ejournal.web.id
163
positif (skor 5), maka skor rata-rata tersebut menunjukkan bahwa tingkat keterampilan guru mengajar di SMAN 1 Kademangan Blitar masuk dalam gradasi positif pada kategori yang baik. Periksa Tabel 2. Tabel 2. Keterampilan Belajar, Disiplin Belajar dan Tingkat Kecerdasan Responden Variabel Keterampilan guru mengajar Disiplin guru mengajar Prestasi belajar
Max. 4.71
Min. 2.17
Mean 3.38
S. Deviasi 0.46
4.57 30.00
2.36 88.00
3.47 64.68
0.55 12.16
Sedangkan standar deviasi nilainya relatif kecil, hanya 0.46. Dengan demikian maka keterampilan guru mengajar di SMAN 1 Kademangan Kabupaten Blitar dapat dikatakan sudah baik. Hasil analisis ini menjadi informasi yang penting sebagai bahan masukan bagi berbagai pihak dalam rangka memberdayakan guru untuk menghasilkan output berupa prestasi belajar siswa yang semakin membaik. Karakteristik Disiplin Guru Mengajar Berdasar data penilaian atas disiplin mengajar yang dikumpulkan dari 60 orang siswa, kemudian ditabulasi dan dianalisis untuk memperoleh gambaran karakteristik variabel tersebut. Pada Tabel 2 dapat diamati bahwa skor disiplin guru mengajar menunjukkan nilai rata-rata sebesar 3.47 dengan skor minimum 2.36 dan skor maksimum sebesar 4.57. Hasil analisis diatas mengungkapkan bahwa tingkat disiplin guru dalam mengajar termasuk kategori baik. Jika dilihat dari nilai minimum dan maksimum maka dapat dikemukakan bahwa tingkat disiplin guru dalam mengajar cukup beragam. Demikian juga penyebaran disiplin cukup tinggi, mulai dari kategori gradasi negatif sampai kategori gradasi sikap positif dalam disiplin mengajar. Skor penyimpangan deviasi sebesar 0.558 menunjukkan bahwa penyimpangan nilai minimum dan nilai maksimum dari nilai rataannya relatif kecil. Dengan demikian maka dapat ditarik simpulan sederhana bahwa disiplin guru dalam mengajar khususnya pelajaran Kewarganegaraan di SMAN 1 Kademangan Kabupaten Blitar sudah cukup baik. Karakteristik Prestasi Belajar Siswa Hasil penelitian mengenai prestasi belajar siswa di SMAN 1 Kademangan Kabupaten Blitar berdasarkan kuesioner yang dikumpulkan disajikan pada Tabel 2. Berdasar hasil analisis deskriptif, rerata nilai yang diperoleh siswa pada test yang dilakukan meliputi komponen kognitif dan afektif, mencapai skor 64.68. Skor ini merupakan indikasi bahwa rataan prestasi belajar siswa di SMAN 1 Kademangan Kabupaten Blitar sudah termasuk kategori tidak terlalu baik. Hal ini didukung oleh
164
Heryprabawa, Arief. 2016. Keterampilan Mengajar dan Kedisiplinan Guru dalam Pembelajaran Kewarganegaraan di SMAN 1 Kademangan. Konstruktivisme. 8(2):159-172.
range nilai terendah dan nilai tertinggi yang cukup jauh, masing-masing 30.00 dan 88.00. Dari data tersebut jelas terlihat bahwa skor prestasi belajar pelajaran Kewarganegaraan pada siswa yang diamati terkonsentrasi pada kisaran nilai 6, dikatakan nilai yang cukup untuk pelajaran Kewarganegaraan. Hasil Uji Asumsi Regresi Persamaan regresi dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan pada pengujian hipotesis dan penarikan simpulan apabila persamaan regresi tersebut memenuhi asumsi yang dipersyaratkan. Beberapa asumsi yang haras dipenuhi dalam penggunaan metode regresi adalah: Asumsi Non Multikolinearitas Persamaan regresi dikatakan tidak mengandung multikolinearitas apabila mempunyai nilai korelasi antar variabel bebas dibawah 0,80 (Gujarati, 1999). Dalam penelitian ini diperoleh nilai-nilai koefisien korelasi pearson antar variabel bebas X1 dan X2 sebesar 0,530. Hasil analisis ini menjelaskan bahwa nilai-nilai koefisien tersebut jauh dibawah standar yang ditetapkan sebagai indikasi multikolinearitas yakni 0.80, sehingga dapat dikatakan bahwa dalam persamaan regresi di atas tidak mengalami kasus multikolinearitas sehingga dapat digunakan dalam pembahasan lebih lanjut. Asumsi Heterokedastisitas Untuk menguji heterokedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan grafik scatter plot antar nilai prediksi dengan nilai residualnya. Jika grafik scatter plot membentuk pola tertentu maka dapat dicurigai terjadi kasus hetero. Berdasar grafik scatter plot, dapat dilihat bahwa tidak terjadi pola tertentu pada hubungan antar nilainilai prediksi hasil analisis regresi dengan nilai-nilai residualnya sehingga dalam persamaan regresi tidak mengandung unsur heterokedastisitas. Asumsi Normalitas Data dalam analisis regresi harus memenuhi unsur kenormalan yakni bahwa data terdistribusi mengikuti distribusi normal. Dalam penelitian ini uji normalitas data dilakukan dengan melihat grafik histogram antar nilai variabel terhadap nilai reratanya untuk setiap variabel bebas. Berdasar hasil analisis, pada histogram terlihat bahwa nilai-nilai residual yang distandarisasi terkonsentrasi pada nilai rataannya, mendekati nilai nol dengan intensitas yang semakin tinggi. Dengan demikian disimpulkan bahwa distribusi data memenuhi asumsi normalitas. Asumsi linieritas Asumsi linearitas dapat dilihat dari grafik probabilitas kumulatif antar nilai presdiksi dengan nilai aktualnya. Nilai-nilai probabilitas bergerak dari kiri bawah ke kanan atas atau berada di sekitar garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi memenuhi unsur linieritas pada variabel maupun liniaritas pada koefisien. Oleh karena itu maka dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi bersifat linier (regresi linier berganda).
KONSTRUKTIVISME, Vol. 8, No. 2, Juli 2016 p-ISSN: 1979-9438; e-ISSN: 2442-2355 FKIP Universitas Islam Balitar, Blitar Http: konstruktivisme.unisbablitar.ejournal.web.id
165
Hasil Analisis Regresi Linear Perhitungan regresi linear berganda menggunakan alat bantu program SPSS dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasar koefisien regresi tersebut dapat disusun persamaan yang menjelaskan pengaruh keterampilan guru dalam mengajar dan keterampilan guru terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran Kewarganegaraan sebagai berikut: Y = 85,460 + 3,070 X1 + 2,91 X2 Persamaan regresi tersebut diinterpretasikan bahwa seluruh variabel bebas yang terdiri dari keterampilan guru dalam mengajar dan disiplin mengajar mempunyai pengaruh positif terhadap variabel terikat prestasi belajar siswa pada pelajaran Kewarganegaraan. Tabel 3.
Hasil Analisis Regresi Pengaruh Keterampilan dan Disiplin Guru Dalam Mengajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Kewarganegaraan
Koefisien Regresi Keterampilan mengajar (X1) 3.070 Disiplin mengajar (X2) 2.991 Variabel terikat : Prestasi Belajar (Y) Kontanta (a) = 85,460 2 R = 0,595 R = 0,771 2 Adjusted R = 0,607 F hitung = 42,015 Sig. F = 0,000 Variabel Bebas
t hitung
Sig. t
3.126 9.495
0.000 0.000
Koefisien regresi variabel keterampilan guru dalam mengajar sebesar 3,070 berarti bahwa kenaikan keterampilan guru dalam mengajar sebesar 1 unit analisis akan diikuti oleh kenaikan prestasi belajar siswa sebesar 3,070 satuan analisis. Nilai koefisien regresi untuk variabel disiplin mengajar sebesar 2,991, berarti bahwa peningkatan kedisiplinan guru dalam mengajar, baik dalam disiplin waktu, tempat dan sebagainya maka akan diikuti oleh kenaikan pretasi belajar siswa dalam pelajaran Kewarganegaraan sebesar 2,991 satuan analisis (asumsi kateris paribus). Pengujian Hipotesis: Uji F Untuk pengujian hipotesis pengaruh secara bersama dari variabel bebas terhadap variabel terikat dilakukan dengan menggunakan uji F. Nilai F hitung diperoleh dari hasil analisis varian. Hasil analisis Anova secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 4.
Heryprabawa, Arief. 2016. Keterampilan Mengajar dan Kedisiplinan Guru dalam Pembelajaran Kewarganegaraan di SMAN 1 Kademangan. Konstruktivisme. 8(2):159-172.
166
Tabel 4. Hasil Analisis Varian pada Uji F Pengaruh Keterampilan dan Kedisiplinan Guru Dalam Mengajar Terhadap Prestasi Belajar Kewarganegaraan Sum of Squares 434.351 294.632 728.983
Model Regression Residual Total
df 2 57 59
Mean F Square 217.175 42.015 5.168
Sig. 0.000
Simpulan H0 ditolak, artinya variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat pada signifikansi 99%. Hasil pengujian di atas membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa variabel keterampilan guru dalam mengajar dan disiplin guru dalam mengajar belajar bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di SMAN 1 Kademangan Kabupaten Blitar dapat diterima statistik. Uji Hipotesis: Uji t Dari hasil analisis dengan menggunakan program SPSS Versi 12 dapat dilihat nilai-nilai t hitung untuk setiap variabel bebas yang menjadi dasar untuk melakukan uji secara individu (uji parsial) pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai t hitung masing-masing variabel bebas dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 5. Tabel 5.
Nilai t hitung masing-masing Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat
Model
Keterampilan Mengajar (X1) Disiplin Mengajar (X2)
Unstandardized Coefficients
Standarize d Coefficient s
t
Sig. t
B 3.070
Std. Error 0.982
0.117
3.126
0.00
2.991
0.315
0.137
9.495
0.00
Pengujian secara parsial dengan uji t dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut: 1) Pengaruh Keterampilan guru mengajar terhadap prestasi belajar Kewarganegaraan : a. Merumuskan hipotesis H0 : X1 tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Y. Ha : X1 berpengaruh signifikan terhadap variabel Y. b. Menentukan tingkat signifikansi
KONSTRUKTIVISME, Vol. 8, No. 2, Juli 2016 p-ISSN: 1979-9438; e-ISSN: 2442-2355 FKIP Universitas Islam Balitar, Blitar Http: konstruktivisme.unisbablitar.ejournal.web.id
167
Tingkat signifikansi yang diharapkan sebesar α = 1% atau dengan tingkat kepercayaan 99% dengan derajat kebebasan dihitung dengan cara (n - k) dimana k jumlah variabel dan n jumlah responden. Pada (n - k) = 59-2 = 57 diperoleh nilai ttabel sebesar 2,74. c. Nilai t hitung Perhitungan dengan SPSS versi 12 diperoleh nilai thitung variabel keterampilan belajar sebesar 3,126 dengan signifikansi sebesar 0,000. d. Membandingkan thitung dengan nilai ttabel Nilai thitung = 3,126 > ttabel = 2,74 dan nilai sig = 0,000 < α = 0,01. e. Keputusan Ha diterima, terdapat pengaruh yang signifikan variabel keterampilan guru dalam mengajar terhadap prestasi belajar Kewaraganegaraan di SMAN 1 Kademangan Kabupaten Blitar dengan signifikansi yang tinggi. 2) Pengaruh Keterampilan guru mengajar terhadap prestasi belajar Kewarganegaraan: a. Merumuskan hipotesis H0 : X1 tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Y. Hi : X2 berpengaruh signifikan terhadap variabel Y. b. Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi yang diharapkan sebesar α = 10 persen atau dengan tingkat kepercayaan 90 persen dengan derajat kebebasan dihitung dengan cara (n - k) dimana k jumlah variabel dan n jumlah responden. Pada (n - k) = 50-3 = 47 diperoleh nilai ttabel sebesar 1,30. c. Nilai thitung Perhitungan dengan SPSS versi 12 diperoleh nilai thitung variabel status sosial ekonomi orang tua sebesar 1,504 dengan signifikansi sebesar 0,000. d. Membandingkan thitung dengan nilai ttabel Nilai thitung = 1.504 > ttabel = 1,30 dan nilai sig = 0,000 < α -0,01. e. Keputusan Ha diterima, terdapat pengaruh yang signifikan variabel disiplin guru mengajar belajar terhadap prestasi belajar Kewarganegaraan di SMAN 1 Kademangan Kabupaten Blitar dengan signifikansi yang tinggi. Pengujian hipotesis dengan pada uji t diperoleh hasil dimana hipotesis bahwa variabel kemampuan mengajar dan disiplin guru dalam mengajar secara parsial berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran Kewarganegaraan di SMAN 1 Kademangan Kabupaten Blitar dapat diterima secara statistik pada tingkat signifikansi yang sangat tinggi. Uji Ketepatan Model Uji ketepatan model dilakukan analisis koefisien determinasi (R2). Hasil perhitungan dengan SPSS diperoleh nilai R2 sebesar 0,595. Artinya bahwa keterampilan variabel bebas keterampilan guru mengajar dan disiplin mengajar
168
Heryprabawa, Arief. 2016. Keterampilan Mengajar dan Kedisiplinan Guru dalam Pembelajaran Kewarganegaraan di SMAN 1 Kademangan. Konstruktivisme. 8(2):159-172.
menjelaskan variasi prestasi belajar Kewarganegaraan di SMAN 1 Kademangan Kabupaten Blitar sebesar 59,50 persen. Atau dengan katan lain bahwa variabel keterampilan dan disiplin mengajar memberikan kontribusi besar terhadap naik turunnya prestasi belajar akuntasi sebesar 59.50 persen. Multiple R merupakan indikator keeratan hubungan secara simultan antara variabel keterampilan dan disiplin guru dalam mengajar terhadap prestasi belajar Kewarganegaraan. Berdasar hasil analisis, nilai R sebesar 0.771, merupakan indikator bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antar variabel bebas terhadap variabel terikat pada persamaan yang diamati. Artinya perubahan prestasi belajar Kewarganegaraan berhubungan erat dengan keterampilan dan kedisiplinan guru dalam mengajar. Hasil Analisis Variabel Dominan Berdasar hasil analisis pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa dari dua buah variabel bebas yang diamati dalam penelitian ini memberikan pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar, maka dapat dilakukan pengujian lebih lanjut untuk mengetahui variabel yang memberikan pengaruh dominan. Pengujian terhadap variabel dominan dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi; dimana variabel yang memiliki nilai kuadrat korelasi terbesar merupakan variabel dominan. Pengertian variabel dominan yakni variabel yang memberikan kontribusi terbesar terhadap perubahan pada variabel terikat. Tabel 6. Koefisien Korelasi pada Variabel Dominan Variabel Koef. Korelasi (r)2 (r) Keterampilan guru mengajar 0.100 0.010 (XI) Disiplin guru mengajar (X2) 0.116 0.026 Tabel 6 menunjukkan nilai-nilai kuadrat dari koefisien korelasi untuk setiap variabel bebas yang diamati. Berdasar indikator tersebut maka jelas terlihat bahwa variabel disiplin guru dalam mengajar (X2) memiliki nilai koefisien korelasi kuadrat lebih besar dibanding dengan variabel bebas lainnya, mencapai 0.026. Sementara koefisien korelasi kuadrat pada variabel keterampilan guru mengajar mencapai 0.010. Hal ini berarti bahwa disiplin guru dalam mengajar mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa, lebih besar dibanding peran yang diberikan oleh faktor lainnya. Dengan demikian berarti bahwa hipotesis keterampilan guru dalam mengajar merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran Kewarganegaraan di SMAN 1 Kademangan Kabupaten Blitar tidak terbukti kebenarannya dan tidak dapat diterima secara statistik. Sebaliknya hipotesis alternatif menjadi pilihan dalam penelitian ini.
KONSTRUKTIVISME, Vol. 8, No. 2, Juli 2016 p-ISSN: 1979-9438; e-ISSN: 2442-2355 FKIP Universitas Islam Balitar, Blitar Http: konstruktivisme.unisbablitar.ejournal.web.id
169
BAHASAN Berdasar hasil analisis dan pengujian non-multikolinearitas, heterokedastisitas, normalitas, dan uji linearitas dapat dikemukakan bahwa variabel keterampilan dan disiplin guru dalam mengajar menunjukkan hasil analisis yang telah memenuhi asumsi-asumsi klasik dalam regresi tersebut di atas sehingga uji regresi dapat dilakukan. Hasil analisis regresi berganda memberikan simpulan bahwa variabel keterampilan dan disiplin guru dalam mengajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar Kewarganegaraan pada siswa SMAN 1 Kademangan Kabupaten Blitar. Apabila keterampilan dan disiplin guru dalam mengajar meningkat, maka akan diikuti oleh peningkatan prestasi belajar siswa terutama pada mata pelajaran Kewarganegaraan. Pengaruh Keterampilan Guru Dalam Mengajar Terhadap Prestasi Pendapat Ali (1993) misalnya mengemukakan bahwa mengajar pada prinsipnya adalah upaya untuk memberi perangsang, bimbingan dan dorongan kepada siswa tersebut agar terjadi proses belajar. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Joni (1990), bahwa dalam kegiatan belajar mengajar seorang guru akan berupaya menciptakan suasana agar siswa dapat melakukan proses belajar. Untuk itu diperlukan keterampilan tertentu yakni keterampilan mengajar yang harus dikuasai oleh guru. Beberapa jenis keterampilan mengajar yang harus dikuasai guru seperti yang dikembangkan oleh Proyek Pembangunan Lembangan Tenaga Pendidikan (P2LPTK) menurut Sulo (1995) meliputi: 1) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran, 2) Keterampilan menjelaskan, 3) Keterampilan bertanya dasar dan lanjut, 4) Keterampilan memberi penguatan, 5) Keterampilan mengadakan variasi, 6) Keterampilan mengelola kelas, 7) Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, dan 8) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil. Hasil analisis regresi di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan guru mengajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa di SMAN 1 Kademangan Kabupaten Blitar. Dengan kata lain, apabila keterampilan guru mengajar meningkat maka akan diikuti peningkatan prestasi belajar siswa. Sebab keterampilan guru mengajar merupakan daya penggerak yang terdapat dalam diri siswa yang dapat menimbulkan kegiatan belajar siswa, sehingga dengan adanya keterampilan guru mengajar yang tinggi diharapkan siswa SMAN maupun Swasta yang berada di Kabupaten Blitar akan bergerak untuk belajar lebih giat yang pada akhirnya dapat mencapai prestasi yang lebih tinggi. Pengaruh Disiplin Guru Dalam Mengajar Terhadap Prestasi Pengertian disiplin dapat dicermati sebagai konsepsi maupun sebagai tindakan. Sebagai konsep, disiplin diartikan sebagai kepatuhan atau ketaatan terhadap normanorma dan aturan-aturan baik aturan tertulis maupun aturan tidak tertulis yang hidup di masyarakat (Suryoharjo, 1994). Pandangan tersebut mengandung pengertian yang luas, artinya berlaku umum, dapat berupa disiplin diri sendiri, disiplin kelompok atau bangsa. Sedangkan munculnya perilaku disiplin dapat berasal dari dalam diri setiap orang, berasal dari luas dan dapat pula berasal dari keduanya, yakni muncul
170
Heryprabawa, Arief. 2016. Keterampilan Mengajar dan Kedisiplinan Guru dalam Pembelajaran Kewarganegaraan di SMAN 1 Kademangan. Konstruktivisme. 8(2):159-172.
dari dalam sebagai wujud pertanyaan dari suara hati nurani untuk senantiasa berperilaku tepat dan benar di masyarakat dan dari luar berupa perilaku penyesuaian terhadap norma-norma yang sudah mapan di lembaga ataupun di masyarakat. Menurut Sahertian (1997), disiplin didefinisikan sebagai: discipline refers fundamentally to the principle that each organism learn in some degrees to control it self so as to conform to the forces around it which it has experience. Definisi tersebut mengandung makna tertentu yang berisi: 1) Moral yang mengatur tata kehidupan, 2) Pengembangan ego dengan segala masalah intrinsik yang mengharuskan orang untuk menentukan pilihan, 3) Pertumbuhan kekuatan untuk memberi jawaban terhadap setiap aturan yang disampaikan, 4) Penerimaan otoritas eksternal yang membantu seseorang untuk membentuk keterampilan dalam keterbatasan hidup. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan disiplin sebagai suatu ketertiban yang menunjuk pada ketepatan melaksanakan peraturan yang berlaku di sekolah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam usaha mencapai tujuan sekolah. Dengan demikian, tingkat kedisiplinan guru merupakan gambaran atas kecenderungan dalam melaksanakan tata tertib guru di sekolah. Tata tertib adalah batasan-batasan yang berlaku terhadap perilaku, tindakan dan kegiatan guru. Dari hasil penelitian terhadap variabel displin guru terhadap prestasi siswa yang telah dilakukan, menunjukkan hasil yang positif. Artinya dengan disiplin guru yang tinggi tentungya akan merangsang siswa untuk belajar lebih giat dan memiliki disiplin yang tinggi pula dalam belajar. Sehingga output yang dihasilkan akan mendapatkan siswa yang mempunyai prestasi yang tinggi pula. Pengaruh Variabel Dominan Terhadap Prestasi Belajar Untuk mengetahui variabel bebas yang berpengaruh paling dominan terhadap variabel terikat dapat dilihat dengan menggunakan koefisien korelasi, dimana variabel yang memiliki nilai kuadrat koefisien korelasi terbesar merupakan variabel yang dominan yakni variabel yang memberikan kontribusi terbesar terhadap perubahan pada variabel terikat. Berdasar indikator tersebut jelas terlihat bahwa variabel disiplin guru dalam mengajar memiliki nilai koefisien korelasi kuadrat lebih besar dibanding dengan variabel bebas lainnya. Sementara koefisien korelasi kuadrat pada variabel disiplin guru dalam mengajar lebih kecil. Hal ini berarti bahwa keterampilan guru dalam mengajar terutama pada kegiatan pembelajaran Kewarganegaraan mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa pada SMAN 1 Kademangan Kabupaten Blitar. Berdasar hasil penelitian ini maka tingkat kedisiplinan (dan ketegasan guru) selama proses kegiatan belajar mengajar menjadi kunci utama keberhasilan seorang siswa terutama terkait dengan pencapaian prestasi belajar. Hal ini sangat dimungkinkan karena kedisiplinan guru dalam mengajar, secara psikologis akan memberikan dampak positif terhadap kedisiplinan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh guru bersangkutan. Kedisiplinan guru yang tinggi yang pada akhirnya memberikan dampak positif terhadap kedisiplinan siswa dalam belajar maka pada akhirnya siswa akan lebih serius dalam mengikuti pelajaran yang diberikan maupun dalam mempersiapkan
KONSTRUKTIVISME, Vol. 8, No. 2, Juli 2016 p-ISSN: 1979-9438; e-ISSN: 2442-2355 FKIP Universitas Islam Balitar, Blitar Http: konstruktivisme.unisbablitar.ejournal.web.id
171
bahan pelajaran dan juga mengerjakan seluruh tugas yang dibebankannya. Meskipun disadari pada awalnya merupakan sebuah keterpaksaan bagi siswa, namun kedisiplinan ini pada akhirnya akan menyebabkan tingkat penyerapan pelajaran oleh siswa meningkat sehingga prestasi belajarnya secara keseluruhan juga akan meningkat. SIMPULAN Dari analisis data dan pembahasan tersebut di atas, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil dari analisis deskriptif, maka menunjukkan bahwa: a) Keterampilan guru mengajar Kewarganegaraan di SMAN 1 Kademangan Kabupaten Blitar dapat dikatakan sudah baik, yakni termasuk dalam kategori keterampilan mengajar yang cukup tinggi. Hasil analisis ini menjadi informasi yang penting sebagai bahan masukan bagi berbagai pihak dalam rangka memberdayakan keterampilan guru mengajar tersebut untuk menghasilkan output berupa prestasi belajar siswa yang semakin membaik. b) Disiplin guru pengajar Kewarganegaraan menunjukkan nilai rata-rata sebesar 3.47 dengan skor minimum 2.36 dan skor maksimum sebesar 4.47. Skor penyimpangan deviasi sebesar 0.55 menunjukkan bahwa penyimpangan nilai minimum dan nilai maksimum dari nilai rataannya relatif kecil. Dengan demikian maka dapat ditarik simpulan sederhana bahwa disiplin siswa dalam belajar Kewarganegaraan di SMAN 1 Kademangan Kabupaten Blitar sudah cukup baik. c) Prestasi siswa sampel di SMAN 1 Kademangan Kabupaten Blitar mempunyai rentangan skor terendah 30.00 sampai skor tertinggi sebesar 88.00 Sementara itu juga terlihat skor rata-rata tingkat prestasi belajar sebesar 64.68 dengan penyimpangan standar yang relatif kecil. Dengan demikian maka dapat dikemukakan bahwa secara umum, siswa mampu mengambil sikap dengan sangat baik dalam lingkungan tertentu yang mengganggu proses belajar yang dihadapinya. 2. Setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan uji t diperoleh hasil di mana hipotesis bahwa variabel motivasi belajar, disiplin belajar dan tingkat kecerdasan secara parsial berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran Kewarganegaraan di SMAN 1 Kademangan Kbupaten Blitar dapat diterima secara statistik pada tingkat signifikansi yang sangat tinggi, mencapai 99%. Sementara itu secara simultan, hasil hipotesis membuktikan variabel keterampilan guru, disiplin guru dalam mengajar secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di SMAN 1 Kademangan Kabupaten Blitar dapat diterima secara statistik.
172
Heryprabawa, Arief. 2016. Keterampilan Mengajar dan Kedisiplinan Guru dalam Pembelajaran Kewarganegaraan di SMAN 1 Kademangan. Konstruktivisme. 8(2):159-172.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rhineka Cipta, Jakarta. Azma. 2001. Disiplin Kerja Guru dan Proses Belajar Mengajar Hubungan dengan Prestasi Belajar Siswa SMU Negeri di Kota Madyapalu. Tesis IPS, Universitas Negeri Malang. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1999. Wawasan Kependidikan Guru, Modul Akta V, Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1999. Penelitian Tindakan (Action Research), Bahan Penelitian, Jakarta. Faisal, Sanapiah. 1995. Format-format Penelitian Sosial Dasar dan Aplikasi, PT. Raja Grafmdo Persada Jakarta. La Sulo. 1995. Pengajaran Mikro, Dirjen Dikti: P2LPTK, Jakarta. Mulyasa, Enco. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah, PT. Remaja Rosidakarya, Bandung. Naskawati, Anggraini. 2002. Hubungan antara Status Kepegawaian, Kemampuan Mengajar dan Disiplin Kerja Guru dengan Prestasi Belajar Siswa SLTPN di kota Mataram Nusa Tenggara, Tesis PPS Universitas Negeri Malang. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan. Prijodarminto, Soegeng. 1993. Disiplin Kiat Menuju Sukses, PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Soedjiarto. 1993. Menuju Pendidikan yang Relevan dan Bermutu, Bali Pustaka, Jakarta. Sudarwan, Danim. 2002. Inovasi Pendidikan, Penerbit Pustaka Setia, Bandung. Trisnantari, Himah Eva (2000), Hubungan Antara Persepsi Mahasiswa Terhadap Keterampilan Mengajar Dosen dengan Motivasi Minat Dan Motivasi Belajar Mahasiswa FPIPS Universitas Negeri Malang, Tesis PPS Universitas Negeri Malang.