KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Televisi merupakan satu media penyiaran suara dan gambar yang paling banyak digunakan di seluruh pelosok dunia. Priyowidodo (2008) menyebutkan bahwa televisi adalah media yang potensial, tidak saja untuk menyampaikan informasi tetapi juga membentuk perilaku seseorang, baik ke arah positif maupun negatif, disengaja ataupun tidak. Oleh sebab itu, menurut Effendy dalam Mulyana (1997) porsi acara-acara televisi semestinya disajikan terutama untuk memenuhi aspek kognisinya agar fungsi televisi sebagai media massa dapat dimanfaatkan secara lebih optimal. Salah satu acara televisi yang fungsinya menekankan pada aspek kognisi yaitu program acara berita. Salah satu stasiun swasta nasional yang memfokuskan diri pada program berita yaitu TV One. Sebelum berperilaku untuk menonton, diduga seseorang memiliki motivasi menonton. Menurut McQuail (2005) motivasi ini terdiri dari informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial serta hiburan. Motivasi informasi berkaitan dengan kebutuhan individu untuk mendapatkan informasi mengenai kejadian aktual yang terjadi di masyarakat. Motivasi identitas pribadi berkaitan dengan kebutuhan individu untuk mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Motivasi integrasi dan interaksi sosial berkaitan dengan kebutuhan individu untuk melakukan interaksi dengan masyarakat lain dan mengetahui kondisi masyakat lain melalui televisi. Motivasi hiburan berkaitan dengan kebutuhan individu untuk mendapatkan hiburan. Pada umumnya, khalayak yang ingin memenuhi kebutuhan mereka akan informasi menonton acara seputar politik, ekonomi, sosial/budaya, IPTEK, mistis, seks, berita aktual, infotainment, film, sinetron, musik, komedi dan olahraga/kesehatan. Gambar 1 menjelaskan bahwa karakteristik individu seperti angkatan, jenis kelamin serta waktu luang memiliki hubungan dengan motivasi menonton program berita TV One. Selain karakteristik individu, lingkungan sosial seperti teman dan
keluarga diduga juga berhubungan dengan motivasi menonton.
Motivasi menonton ditinjau dari motivasi informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial serta motivasi hiburan. Motivasi menonton (gratification
20
sought) merupakan faktor pendorong atau kepuasan yang dicari dan diinginkan pengguna ketika menonton program berita TV One, kemudian motivasi tersebut diduga berhubungan dengan pola menonton program berita TV One. Terdapat tiga hal yang dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk melihat pola perilaku menonton program berita TV One, yaitu: (1) durasi menonton berita dalam sehari, (2) frekuensi menonton program berita TV One dan (3) pilihan acara berita yang ditonton. Menurut Purwanti (2003), terdapat hubungan antara motif menonton televisi dengan pola menonton televisi. Berbagai pola dan motivasi menonton televisi tersebut dapat menghasilkan suatu pemuasan kebutuhan atau gratification obtained. Adapun keterkaitan antara variabel-variabel tersebut, tersaji pada Gambar 1 di bawah ini. Karakteristik Individu • Angkatan • Jenis kelamin • Waktu luang
Lingkungan sosial • Teman • Keluarga
Motivasi Menonton (Gratification Sought) • Informasi • Identitas pribadi • Integrasi dan interaksi sosial • Hiburan
Pola Menonton • Durasi Menonton • Frekuensi Menonton • Pilihan acara: - News One - Talkshow One
Tingkat Kepuasan (Gratification Obtained)
Gambar 1. Kerangka pemikiran keterkaitan peubah motivasi, pola menonton dan tingkat kepuasan mahasiswa terhadap program berita TV One
21
Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan maka disusun hipotesis sebagai berikut: H1 = Terdapat hubungan nyata antara karakteristik individu dengan motivasi menonton program berita TV One. H2 = Terdapat hubungan nyata antara lingkungan sosial dengan motivasi menonton program berita TV One. H3 = Terdapat hubungan nyata antara motivasi menonton program berita TV One dengan pola menonton berita TV One. H4 = Terdapat hubungan nyata antara motivasi menonton dengan kepuasan yang dirasakan oleh mahasiswa terhadap program berita TV One. H5 = Terdapat hubungan nyata antara pola menonton dengan kepuasan yang dirasakan oleh mahasiswa terhadap program berita TV One.
Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan beberapa istilah operasional yang digunakan untuk mengukur berbagai variabel. Masing-masing variabel terlebih dahulu diberi batasan sehingga dapat ditentukan indikator pengukurannya. Istilah-istilah tersebut yaitu: 1. Karakteristik individu adalah keadaan spesifik individu yang berkaitan langsung dengan dirinya. variabel ini dapat diukur dengan: • Mengidentifikasi angkatan mahasiswa yaitu lamanya mahasiswa menjalani jenjang perkuliahan. Variabel ini diukur menggunakan skala nominal dan dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu angkatan 43, 44 dan 45. • Mengidentifikasi jenis kelamin mahasiswa dan dibedakan dengan menggunakan skala nominal menjadi dua kategori yaitu laki-laki dan perempuan. • Mengidentifikasi waktu luang
mahasiswa yaitu banyaknya waktu yang
dimiliki oleh mahasiswa selain kuliah ataupun kegiatan akademik lainnya selama satu minggu terakhir. Waktu luang dinyatakan dalam satuan jam dan diukur dengan skala rasio, kemudian diubah menjadi skala ordinal dan dibedakan menjadi rendah, sedang dan tinggi. Waktu luang dengan selang
22
42-84 jam dalam seminggu dikategorikan rendah, 85-104 jam dikategorikan sedang dan 105-111 jam dikategorikan tinggi. 2. Lingkungan sosial menggambarkan suasana di sekitar mahasiswa, diukur dengan skala ordinal dan dibedakan menjadi kategori sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju dan sangat setuju. Data yang diperoleh kemudian dikelompokkan berdasarkan rataan skor menjadi lemah dan kuat. Rataan skor dengan selang 1−2,50 dikategorikan lemah dan selang 2,51−4 dikategorikan kuat. Indikatorindikator yang digunakan untuk lingkungan sosial adalah sebagai berikut: • Mengidentifikasi teman yaitu orang-orang yang berinteraksi dengan mahasiswa di lingkungan tempat tinggal/kampus dan yang memiliki kemungkinan untuk saling mempengaruhi. • Mengidentifikasi keluarga yaitu hubungan yang terdiri dari ayah, ibu dan anak atau anggota keluarga lain yang memiliki hubungan darah dan tinggal dalam satu atap rumah. 3. Motivasi menonton diukur melalui beberapa indikator. Indikator-indikator motivasi yaitu (a) informasi, (b) identitas pribadi, (c) integrasi dan interaksi sosial serta (d) hiburan. Pengukuran untuk setiap indikator dilakukan dengan menggunakan skala ordinal yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Skoring dilakukan dengan cara menentukan skor dari tiap-tiap butir indikator, yaitu 1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= setuju dan 4= sangat setuju. Data yang diperoleh kemudian dikelompokkan berdasarkan rataan skor menjadi empat kategori yaitu kisaran skor 1−1,75 dikategorikan sangat rendah; 1,76−2,50 dikategorikan rendah; 2,51−3,25 dikategorikan tinggi dan 3,26−4 dikategorikan sangat tinggi. 4. Pola menonton diukur melalui beberapa indikator, yaitu pilihan acara, frekuensi menonton dan durasi menonton. Ketiga indikator tersebut diukur menggunakan skala rasio. a. Frekuensi menonton diketahui berdasarkan tingkat keseringan responden dalam menonton program berita TV One selama satu minggu. Frekuensi menonton diukur dengan satuan kali. Kemudian data yang diperoleh diolah menjadi skala ordinal dan dikelompokkan menjadi rendah, sedang dan tinggi. Responden yang menonton 3-9 kali dalam seminggu dikategorikan
23
rendah, 10-12 kali dikategorikan
sedang dan 13-37 kali dikategorikan
tinggi. b. Durasi menonton diukur berdasarkan total waktu rata-rata yang digunakan responden untuk menonton program berita TV One dalam satu hari. Durasi diukur dengan skala rasio menggunakan satuan menit. Kemudian data yang diperoleh dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu rendah, sedang dan tinggi. Durasi menonton responden dikategorikan rendah jika berada pada selang 53-251 menit dalam sehari, dikategorikan sedang jika 252-450 menit dan dikategorikan tinggi jika 451-1575 menit. c. Pilihan acara berita adalah pilihan acara TV One yang ditonton oleh responden. Pilihan acara dibagi menjadi 2 kategori siaran, yaitu: i. News One adalah program berita hardnews TV One yang dikemas dengan judul Kabar Terkini, Kabar Pagi, Kabar Pasar, Kabar Siang, Kabar Petang dan Kabar Malam. ii. Talkshow One adalah program berita TV One yang ditayangkan di luar studio dengan format talkshow. 5. Tingkat kepuasan (gratification obtained/GO) diukur melalui beberapa indikator yaitu kepuasan informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial serta hiburan. Pengukuran untuk setiap parameter dilakukan dengan menggunakan skala ordinal yaitu sangat tidak puas (STP), tidak puas (TP), puas (P) dan sangat puas (SP). Skoring dilakukan dengan cara menentukan skor dari tiap-tiap butir indikator, yaitu 1= sangat tidak puas, 2= tidak puas, 3= puas dan 4= sangat puas. Data yang diperoleh kemudian dikelompokkan berdasarkan rataan skor menjadi empat kategori yaitu kisaran skor 1−1,75 dikategorikan sangat rendah; 1,76−2,50 dikategorikan rendah; 2,51−3,25 dikategorikan tinggi dan 3,26−4 dikategorikan sangat tinggi.