33
KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Kerangka Berpikir Pendekatan teoritis yang menjadi dasar penelitian mengenai pengaruh keluarga, teman, dan media terhadap sikap pemuda ini adalah perspektif sistem yang dilandasi oleh pemikiran bahwa keluarga, teman dan televisi merupakan sistem mikro dalam mempengaruhi perkembangan pribadi individu.
Orang tua, teman, dan media massa
memegang peranan penting sebagai agen sosialisasi (Puspitawati 2006), di mana pemuda merupakan individu yang berada dalam mikrosistem sehingga pemuda tidak akan terlepas dari pengaruh pada orang tua, teman, dan media massa (televisi dan radio) yang mempengaruhi individu (mikro level). Kalish dan Collier; Eshleman dalam Puspitawati 2006 berpendapat bahwa interaksi dalam keluarga adalah bagian dari proses sosialisasi anak yang dilakukan oleh orangtua. Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam proses sosialisasi ini, yaitu: pola perilaku yang disosialisasikan, agen yang berpartisipasi dalam proses sosialisasi (termasuk orangtua, anak, teman, guru, program televisi), dan teknik serta pelaksanaan dari proses sosialisasi. Konsepsi tersebut menggambarkan bahwa agen sosialisasi yang terdapat pada lingkungan mikro adalah orang tua, anak, teman, guru, dan program televisi. Pada penelitian ini pihak yang ditenggarai berhubungan dengan sikap pemuda adalah keluarga, teman, dan media massa. Sekolah tidak dimasukan karena pemuda dalam penelitian kali ini karena agen – agen sosialisasi yang yang terdapat pada penelitian ini membicarakan informasi pertanian sementara sekolah yang terdapat di wilayah tersebut tidak menginformasikan penelitian karena hanya sekolah yang bersifat umum sehingga dalam penelitian ini pihak yang dinilai berkontribusi kepada sikap pemuda terhadap pertanian adalah orang tua, teman, dan media massa (televisi, radio). Pemilihan orang tua, teman, dan media televisi sebagai pihak yang dapat mempengaruhi persepsi dan sikap pemuda sejalan dengan Model Sistem Ekologi yang berkaitan dengan pihak–pihak yang mempengaruhi perkembangan individu dari Bronfenbrenner (1981) dalam Puspitawati (2006) Gambar 1. Pada dasarnya Brofenbrenner menyajikan pandangan bahwa individu (Pemuda) berinteraksi langsung dengan subsistem
34
– subsistem yang berada pada lingkungan sekitar mereka, interaksi tersebut dapat mempengaruhi perkembangan seseorang individu baik dari aspek sikap. Pengaruh dari daya tarik dan daya dorong di pedesaan juga menyebabkan banyaknya pemuda yang meninggalkan sektor pertanian ke sektor non-pertanian (Tjakrawati, 1988). Pindahnya pemuda dari sektor pertanian ke sektor non-pertanian juga diakibatkan oleh kesempatan kerja di desa yang sangat terbatas, kondisi sumberdaya alam yang tidak memungkinkan diperoleh hasil produksi yang tinggi dan juga upah kerja di pedesaan lebih rendah dibandingkan dengan di kota. Sistem Makro Idieologi Sistem Meso T
P elayanan
etangga
Sistem Mikro K eluarga
empat
S
I
ekolah
ndividu: Usia, Jenis T Kelamin
T eman
M
I
edia
ndustri
P olitisi
Gambar 1. Model Sistem Ekologi dalam Proses Sosialisasi (Brofenbrenner dalam Puspitawati 2009)
Kerangka berpikir pada penelitian ini merupakan turunan dari Model Sistem Ekologi milik Bronfenbrenner dalam Puspitawati (2006) dengan sedikit modifikasi sehingga menekankan pada peranan orang tua, teman, dan media massa yang terjadi. Pada penelitian ini hanya difokuskan saja pada micro level dikarenakan mikro level merupakan lingkungan terdekat dengan individu. Pada penelitian ini Mikro level yang merupakan
35
“agen sosialisasi primer” yang dimaksud merujuk pada Kalish dan Collier; Eshleman dalam Puspitawati (2006) agen yang berpartisipasi dalam proses sosialisasi adalah Keluarga dalam hal ini adalah orang tua, teman, program televisi. Proses terbentuknya sikap pada pemuda akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik sosial ekonomi di mana individu tersebut berada (Ihromi 1999). Sikap pemuda terhadap pertanian pada penelitian ini merupakan sikap pemuda terhadap sektor pertanian sebagai pekerjaan masa kini dan masa depan sehingga dapat terlihat sejauhmana sikap pemuda dalam melihat apakah pertanian dapat memenuhi kebutuhan manusia. Sikap pemuda terhadap pertanian dilihat sebagai buah dari persepsi pemuda terhadap kesempatan kerja, persepsi terhadap sumberdaya alam di desa dan persepsi terhadap pekerjaan pertanian di masa yang akan datang. Sikap pemuda juga merupakan hasil sosialisasi tentang pertanian yang diterima pemuda dari proses sosialisasi pertanian dari orang tua, teman (peers), maupun media massa. Hubungan antara peubah– peubah yang dibangun dijelaskan melalui kerangka berpikir penelitian pada Gambar 2.
37
KERANGKA BERPIKIR
Karakteristik Individu Pemuda
X1. Umur X2. Tingkat Pendidikan X3. Jenis Kelamin X4. Status Kepemilikan Lahan orang tua X5. Luas Kepemilikan Lahan orang tua X6. Tingkat Kekosmopolitan Pemuda
H1
Agen Sosialisasi H2 Interaksi dengan Orang Tua (X7) X7.1 Frekuensi orang – tua bercerita mengenai pertanian X7.2 Tingkat Pelibatan pemuda dalam kegiatan pertanian oleh orang tua Keterdedahan dalam Menggunakan Media Massa (TV, Radio) (X8) X.8.1 Intensitas menggunakan media massa Pertanian X.8.1.1 Lama Menonton X.8.1.2 Lama Mendengarkan Radio X.8.2. Frekuensi menggunakan media massa Pertanian X.8.2.1 Frekuensi Menonton TV X.8.2.2 Frekuensi Mendengarkan Radio (0,130) Interaksi dengan Teman (X9) X.9.1 Tingkat kedekatan dengan teman di bidang Pertanian Persepsi Pemuda terhadap Kondisi di Pedesaan (X10) X10.1. Persepsi pemuda terhadap Kesempatan Kerja di Pedesaan X10.2Persepsi Pemuda terhadap kondisi sumberdaya alam di pedesaan X10.3 Persepsi pemuda terhadap pertanian di masa depan
H3
SIKAP PEMUDA TERHADAP PEKERJAAN DI SEKTOR PERTANIAN (Y1) Y1.1 Kognisi Terhadap Pekerjaan di bidang pertanian Y1.2. Afeksi Terhadap pekerjaan di bidang pertanian: Y.1.3. Kecenderungan Bertindak pemuda di bidang pertanian :
H4
H5
Gambar 2. Kerangka berpikir hubungan orang tua, media massa, dan teman dengan sikap pemuda terhadap pekerjaan di bidang pertanian.
38
Hipotesis Penelitian
H1
: Terdapat hubungan nyata antara karakteristik internal pemuda dengan sikap pemuda terhadap pekerjaan di bidang pertanian
H2
: Terdapat hubungan nyata antara sosialisasi oleh orang tua dengan sikap pemuda terhadap pekerjaan di bidang pertanian
H3
: Terdapat hubungan nyata antara keterdedahan terhadap media massa dengan sikap pemuda terhadap pekerjaan di bidang pertanian
H4
: Terdapat hubungan nyata antara interaksi teman pemuda tani dengan sikap pemuda terhadap pekerjaan di bidang pertanian
H5
: Terdapat hubungan nyata antara persepsi pemuda terhadap kondisi di pedesaan dengan sikap pemuda terhadap pekerjaan di bidang pertanian