KEPIK RENDA LADA, Diconocoris hewett; (DIST.) (HEMIPTERA : TINGIDAE) : BIOLOGI, KELIMPAHAN POPULASI, DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHILANGAN BASIL
IWAYANLABA
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2005
SURAT PERNYATAAN Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pemyataan dalam disertasi saya yang beIjudul:
KEPIK RENDA LADA,Diconocoris hewetJi (DIST.) (HEMIPTERA : TINGIDAE) : BIOLOGI, KELIMPAIIAN POPULASI, DAN PENGARUHNYA TERBADAP KEIllLANGANIIASIL merupakan gagasan atau hasil penelitian saya sendiri, dengan pembimhingan Komisi Pembimbing. kecuali yang dengan jelas ditunjukkan rujukannya. Disertasi ini belurn pemah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di perguruan tinggi manapun. Semua data dan infonnasi yang digunakan !elah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.
Bogor, Juli 2005 I WayanLaba ENT A.426010041
ABSTRAK I WAYAN LABA. Kepik Renda Lada, Diconocoris hewelli (Dist.) (Hemiptera: Tingidae): Biologi, Kelimpahan Populasi, dan Pengaruhnya Terhadap Kebilangan Hasil. Dibimbing oleh AUNU RAUF, UTOMO KARTOSUWONDO, dan M. SOEHARDJAN. Kepik renda lada (KRL), Diconocoris hewelli (Dist.) (Hemiptera: Tingidae), adalab salab satu hama pada pertanaman lada di Indonesia. Penelilian bertujuan
untuk membandingkan berbagai parameter kebidupan dan dernografi KRL pada dua varietas lada, mengkaji fenologi pembungaan lada dalam hubungannya dengan kelimpahan populasi kepik renda, dan menentukan pengarub kerapatan populasi dan jenis instar kepik serta fase perbungaan lada terhadap kerusakan bulir bunga dan kebilangan basil. Penelitian dilakulom di rumab kasa, Kebun Percobaan Petaling, dan kebun petani di Bangka periode Mei 2003-Mei 2004, dengan menggunakan lada varietas LDL dan varietas Chunuk. Hasil penelitian menunjukkan lama perkembangan nimfa D. hewett; 17.3 dan 13.0 hari, lama bidup imago jantan 10.2 dan 18.8 hari, lama bidup imago betina 13.6 dan 16.9 bari, keperidian 13.9 dan 24.5 butir, berturut-turut pada varielas Chunuk dan LDL. Laju pertamhaban inttinsik (r) 0.0741 dan 0.0827,laju reproduksi bersib (Ro) 6.98 dan 8.52, masa generasi (T) 26.21 dan 25.91, laju pertambaban terhalas (l.) 1.0769 dan 1.0862, berturut-turut pada varielas Cbunuk dan LDL. Secara keseluruban, varielas LDL lebib mendukung kebidupan dan perkembangan populasi D. hewelli. Bila lidak tersedia bulir bunga, kepik renda dapat bertaban bidup dengan makan pada pucuk daun alau bulir buab muda Rataan lama bidup imago pada pucuk 12.1 dan pada bulir buab muda 23.5 hari. Pola pembungaan lada varielas Chunuk dan LDL mengikuli pola curab bujan. Tidak semua bulir bunga berbasil menjadi bulir buab, sebagian (20"/0 pada Chunuk) menga1ami keguguran fisiologis. Keguguran paling banyak terjadi pada bulir bunga yang berumur 4-5 minggu. Rataan kelimpahan kepik renda lebib tinggi pada varietas LDL dibandingkan pada varietas Chunuk, terutama selama periode Nopember bingga April. Perkembangan populasi D. hewelli pada varietas LDL meningkat selama bulan Nopember hingga Februari, yang berhubungan dengan banyaknya bulir bunga yan~ tersedia pada periode tersebut. Berdasarkan terhadap rataan (s 1m), populasi kepik D. hewelli urnumnya nisbab _ mernperlihatkan pola tebaran acak, sedangkan pada saat populasi tinggi mernperlihatkan pola tebaran bergerombol. Perbedaan kerapatan populasi kepik berpengarub nyata (P < 0.05) terhadap ken.sakan bulir bunga dan terhadap banyaknya buab terbentuk, sedangkan perbedaan instar KRL tidak memberikan pengarub nyata (P > 0.05). Besamya kerusakan dan kehilangan hasil akibat serangan yang teljadi pada perbungaan fase-3 lebib tinggi daripada fase-l maupun fase-2. Keberadaan kepik satu ekor per bulir bunga dapat menyebabkan kehilangan basil sebesar 70"/0. Hasil survei 1apangan menunjukkan persentase bulir bunga yang rusak selama satu musim pada varietas Chunuk adalab 0.76% alau diperkintkan teljadi kebihmgan basil sebesar 9.2 kgIha, sedangkan pada varietas LDL 6.01% atau diperkirakan terjadi kebilangan basil sebesar 83.26 kgIha
ABSTRACT I WAYAN LABA. Pepper Lace Bug, Dieonoeoris }u,wetti (Dist.) (Hemiptera : Tingidae) : Biology, Population Abundance and its effect to Yield Losses. Supervised by AUNU RAUF, UTOMO KARTOSUWONDO, and M. SOEIIARDJAN. Pepper lace bug (PLB), Dieonoeoris hewetti (Dist.) (Hemiptera: Tingidae), is one of the insect pests attacking pepper in Indonesia. Research was conducted with the objectives to compare various life history and demographic parameters of PLB on two pepper varieties, to study flowering phenology in relation to the pest population abundance; and to evaluate the effects of lace bug densities in relation to instars and development stage of inflorescence on spike damage, number of berries formed, and yield losses. Studies were conducted in a screen house at Petaling Experimental Station. and in fanner field in Bangka island during May 2003 until May 2004, using varieties LDL and Chunuk. Our studies revealed that nymphal development time were 17.3 and 13.0 days, male adult longevity 10.2 and 18.8 days, female adult longevity 13.6 and 16.9 days, fecundity 13.9 and 24.5 eggs per female, respectively on Chunuk and LDL. Intrinsic rate of increase (r) were 0.0741 and 0.0827, net reproductive rate (Ro) 6.98 and 8.52, mean generation time (1) 26.21 and 25.91 days, finite rate of increase~) 1.0769 and 1.0862 on Chunuk and LDL, respectively. Overall, variety LDL was much better food sources for development of D. hewetti. If there were
no inflorescences available. the pepper lace bug was able to survive by feeding on shoots or young berties. Adult longevity was 12.1 days on shoots and 23.5 days on young berries. Flowering phenology of varieties Chunuk and LDL followed rainfall patern. Not all spikes survived to become berries. since some of the spikes (20% in Chunuk) aborted naturally. Abortion occured mostly when spikes 4-5 weeks old. Mean number of lace bug density was higher on LDL than on Chunuk, especially during Nopember until April. D. hewetti population increased during Nopember-February, and it was related to the increase of spikes during that time. Based on variance-mean ratio (s 2/m), D. h£wetti population generally showed a random distribution, but a clumped distribution when population density increased. Differences in lace bug population density affected significantly (p < 0.05) spike damage and number of berries formed, whereas lace bug instars did not (p > 0.05). Level of spike damage and yield losses were higher when PLB infestation occured at stage-3 of inflorescence development than those at stage-I and -2. It was estiIDated that presence of one lace bug per spike could cause 70% yield losses. Field surveys indicated that mean percentage of spike damage by the lace bng during the season was 0.76% or estimated yield losses of 9.2 kg/ha on variety Chunuk, while 6.01% or estimated yield losses of 83.26 kg/ha on LDL variety.
KEPIK RENDA LADA, Diconocoris hewetti (DIST.) (HEMIPTERA: TINGIDAE): BIOLOGI, KELIMPAHAN POPULASI, DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHILANGAN HASIL
IWAYANLABA
Disertasi sebagai salah satu syamt untuk memperoleh geiar Doktorpruia
Departemen Proteksi Tanaman
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
2005
Judul Disertasi
Kepik Renda Lada, Diconocoris heweni (Dist.) (Hemiptera: Tingidae): Biologi, Kelimpahan Populasi, dan Pengaruhnya Terhadap Kehilangan Hasil
Nama Mahasiswa:
I Wayan Laba
NIM
A426010041
Disetujui Komisi Pembimbing
ftts
Prof. Jr. Aunu Ram, M.Sc., Ph.D. Ketua
Prof. Dr. Ir. Utotno Kartosuwondo, M.S. Anggota
Ketua Program Studi Entomologi / Fi't,o!".tolotJ
Ir. Sri Hendrastuti Hidayat, M.Sc.,
Tanggal Ujian : 25 Juli 2005
Dr. Jr. M. Soehardjan, APU. Anggota
,kolah Pascas&jana
iidaManlUWO'to MI.Sc., Ph.D.
Tanggal Lulus :
10 AUG
1111
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunian~
sehingga disertasi ini berhasil diselesaikan. Judul disertasi yang
dipilih adalah kepik renda lada (KRL), Diconocoris hewetti (Dist.) (Hemiptera : Tingidae) : biologi, kelimpahao populasi, dan pengaruhnya terhadap kehilangan hasil. Penelitian dilaksanakan sejak Mei 2003 sampai dengan Mei 2004 di
Bangka. Disertasi ini dibuat sebagai salah satu syarat mahasiswa pascasmjana program 8, untuk memperoleh gelar Doktor pada 8ekolah PascasaJjana, Institut Pertanian Bogor.
Disertasi ini terdiri dari 3 bab bahasan yaitu : 1) parameter kehidupan dan demografi KRL pada vatietas Chunuk dan LDL, 2) fenologi pembungaan dan kelimpahao populasi kepik renda lada dan 3) hubungan kerapatan populasi KRL dan kerusakan bunga serta kehilangan basil. Banyak pengalarnan, ilmu dan ide yang penulis peroleh sejak penyusunan proposal, pelaksanaan penelitian (pengumpulan dan analisis data) hingga penulisan disertasi
ini.
Oleh karena
itu pads kesempatan ini penulis
menyarnpaikan tetima kasih kepada berbagai pihak atas bantuan ilmiah dan
teknisnya dalam penelitian dan disertasi ini. Ucapan terima kasih disarnpaikan kepada komisi pembimbing masingmasing Prof. Jr. Aunu Rauf, M.8c., Ph.D. sebagai ketua, Prof. Dr. Jr. Utomo Kartosuwondo, M.8. dan Dr. Jr. M. Soehardjan, APU sebagai anggota atas bimbingan dan pengarahan yang diberikan sejak penulis menyusun rencana
penelitian hingga selesainya penulisan disertasi. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian, Rektor fpB, dan Dekan 8ekolah PascasaJjana IPB yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti Program Pendidikan 8, di fpB. Ucapan terimakasih disarnpaikan kepada Kepala BaIai Penelitian Tanaman Rempah dan Dbat serta Kepala Pusat Penelitian dan pengembangan Tanaman Perkebunan yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti program pendidikan 8,. Ucapan terimakasih kepada Pimpinan Proyek Pengendaiian Harna Terpadu, Departemen Pertanian yang telah
memberikan bantuan dana penelitian.
viii
Ucapan terimakasih disampaikan kepada Kepala KebWl Percobaan Petaiing, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Kepala BPTP Kepulauan Bangka
Belitung yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas penelitian di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Ueapan terimakasih disampaikan kepada Prof. Ir. Ida Pedanda Gde Nyoman Djelantik Oka, Ph.D., APU, Dr. Ir. J. Soejitno, APU, dan Dr. Ir. Djiman Sitepu,
APU yang telah memberikan dorongan moril serta penilaian terhadap penulis untuk mempromosikan ke IPS, sehingga penulis mendapat kesempatan untuk meneruskan pendidikan S3. Kepada Nurida SP, Ir. Djatnika Kilin, Drs. Iwa Mara Trisawa, M.Si, Drs. Warsi Rahmat Atmadja, Akbyar, Muchyadi dan Zainudin yang telab membantu pelaksanaan penelilian, serta Wartono, S.Si yang telab membantu anaIisis data, disampaikan terima kasih. Kepada semua pihak yang karena masalab ruang tidak
dapat disebutkan namanya dalam tulisan ini diucapkan terimakasih atas segala bantuannya Kepada kedua orang tua penulis (Aim) serta kakak Ir. I Wayan Sudiana,
M.Sc. disampaikan terimakasih yang telah membesarkan dan memberikan pendidikan tinggi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan program S3. Kepada kedua orang mertua penulis disampaikan terimakasih berkat doa dan
dorongan moril sehiogga penulis berhasil menyelesaikan program pendidikan S3_ Secara khusus diucapkan terimakasih kepada istri, Ni Wayan Suadnyani dan anak-anak I Wayan Dharma Putra dan Ni Nengah Sri Kusumadewi alas dorongan,
kesabaran serta doa yang tiada henti
sehingga penuiis dapat menyelesaikan
pendidikan ini. Bogor, Juli 2005 I Wayan Laba
RIWAYATHIDUP Penulis dilahirkan di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali pada tanggal 24 Februari 1953 dari ayah I Nengah Tilem (Aim) dan ibu Ni Nengah Sandek (Aim). Penulis adalah anak kelima dari delapan bersaudara. Pendidikan sarjana diperoleb pada Fakultas Pertanian
Universitas
Padjadjaran Bandung jurusan Proteksi Tanaman pada tahun 1980. Sejak tahun
1981, penulis mengabdi sebagai stafpeneJiti, Balai Penelitian Tanaman Pangan di Bogor. Pada tabun 1982 mendapat kesempatan mengikuti Training Penelitian
Tanaman Buah-buahan di Ketindan Malang, Jawa Timur. Pada tahun 198211983
mendapat kesempatan mengikuti individual Training Cropping System of Entomology di International Rice Research Institute Philippines. Selama tahun
1989 bingga 1991 mengikuti pendidikan Master of Science (S,) pada Entomology
Department, University of the Philippines Los Banos. Perubahan struktur
organisasi di Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian, penulis beralih tugas ke Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Ohat pada tahun 1995 sampai sekarang. Sejak tahun 2001 mengikuti pendidikan untuk memperoleh
gelar Doktor di Institut Pertanian Bogor.
DAFfARISI Halaman
DAFTAR TABEL ........................................................................................
Xl
DAFTARGAMBAR...................................................................................
Xlll
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
xv
BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN......................................................................
1
Lalar Belakang ......... ..................................................... .............
1
Tujuan Penelitian........................................................................
5
Daftar Pustaka ....... ......... .... ...... ..... .............................................
5
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................
7
Botani Tanaman Lada ................................................................
7
Neraca Kehidupan ......................................................................
9
Hubungan antara Kerusakan dan Kehilangan Hasil...................
10
Biologi dan Ekologi Kepik Renda Lada ....................................
12
Persebaran dan Tumbuhan Inang ...................................
12
Siklus hidup kepik .........................................................
14
Perkembangan populasi Kepik .......................................
15
Kerusakan Bulir Buoga ..................................................
16
Pengendalian .............................................................................
17
Daftar Pustaka ............................................................................
17
PARAMETER KEHIDUPAN DAN DEMOGRAFI KEPIK, Diconocoris hewelli (Dist.) (HEMIPTERA: TINGIDAE)
PADADUAVARJETASLADA .............................................
21
Abstrak .......................................................................................
21
Pendahuluan ...............................................................................
21
Bahan dan Metode......................................................................
22
Hasil..........................................................................................
24
Pembahasan ................................................................................
29
Kesimpulan................................ .................................................
33
Daftar Pustaka ............................................................................
33
x
BAB IV
BAB V
FENOLOGI
PEMBUNGAAN
POPULASI
KEPIK.
DAN
Diconocoris
KELlMPAHAN hewett;
(Dist.)
(HEMIPTERA: TINGIDAE) PADA PERTANAMAN LADA
36
Abstrak .......................................................................................
36
Pendahuluan ............................. ..................................................
37
Bahan dan Metode......................................................................
38
Hasil ..........................................................................................
39
Pembahasan................................................................................
47
Kesimpulan.................................................................................
55
Daftar Pustaka ............................................................................
55
HUBUNGAN
KERAPATAN
POPULASI
KEPIK,
Diconocoris hewe"i (Dist.) (HEMIPTERA: TINGIDAE) DAN KERUSAKAN BUNGA SERTA HASIL PADA PERTANAMAN LADA...........................................................
58
Abstrak .......................................................................................
58
Pendahuluan ..............................................................................
59
Bahan dan Metode......................................................................
60
Hasil ..........................................................................................
61
Pembahasan................................................................................
71
Kesimpuian.................................................................................
74
Daftar Pustaka ............................................................................
74
PEMBAHASAN UMUM ..........................................................
76
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................
83
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
85
BAB VI
DAFTAR TABEL Nomor 1.1
Halaman Perkembangan luas areal, produksi, ekspor dan rata-rata harga lada di dalam negeri dan pasar dunia serta perolehan devisa negara ..... _............................................... _....................................
2
Masa perkembangan teiur, dan nimfa serta lama hidup dan keperidian imago kepik renda pada lada varietas LDL dan Chunuk ....................................................................................... .
25
3.2
Statistik demografi kepik renda lada .......................................... .
29
4.1
Lama fase perbungaan pada lada varietas Chunuk .................... .
41
4.2
Nemca kehidupan bulir bunga pada lada varietas Chunuk ........ .
42
4.3
Pola tebaran kepik renda pada pertanaman lada varielas Chunuk di Desa Air Anyir Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka Induk, Provinsi Bangka Belitung, 2005 ..................................... .
44
Pola tebaran kepik renda pada pertanaman lada varielas LDL di Desa Puput Kecamatan Simpang Katis, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Beiitung, 2005 ................................ , ...
45
Analisis ragam pengaruh fase perbungaan, instar, dan kerapatan populasi kepik renda lada terhadap tingkat kerusakan bulir bunga .......................................................................................... .
63
Analisis ragam pengaruh fase perbWlgaan. instar dan kerapatan kepik renda lada terhadap banyaknya buab terbentuk ",."" ..... " ..
64
Tingkat kerusakan bulir bunga, banyaknya buab terbentuk, dan kehilangan basil pada tiga kerapatan populasi kepik renda!ada"
64
Analisis ragam pengaruh fase perbungaan dan kerapatan populasi imago kepik renda lada terbadap kerusakan bulir bunga .... , ... " ... ,................... , .... , ...... , .. ,.. , .... " ... , ......... , ......... ", ...... .
66
Analisis ragam pengaruh fase perbungaan dan kerapatan populasi imago kepik renda !ada terhadap banyaknya buab terbentuk ... , ............. ,... ,......... , .... , ... ,." ..... " ... " ........ ".", .. "", ... " ... .
66
Tingkat kerusakan bulir bunga dan banyaknya buab terbentuk pada tiga fase perbWlgaan varietas LDL .................................... .
66
3.1
4.4
5.1
5.2 5.3
5.4
5.5
5.6
XII
5.7
5.8
5.9
5.10
5.11
Tingkat kerusakan bulir bunga dan banyaknya buab terhentuk pada herbagai kerapatan populasi kepik renda lada ................... .
67
Analisis ragam pengaruh fase perbungaan dan kerapatan populasi nimfa kepik renda lada terhadap persentase bunga rusak ........................................................................................... .
67
Analisis ragam pengaruh fase perbungaan dan kerapatan populasi nimfa kepik renda lada terhadap banyaknya buab
terbentuk ..................................................................................... .
68
Tingkat kerusakan bulir bunga dan banyaknya buab terbentuk pada berbagai kerapatan populasi nimfa kepik renda lada ......... .
68
Jumlah bulir bunga terserang (%) pada varielas Chunuk dan LDL ............................................................................................
70
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman Lama hidup imago betina kepik renda yang dipeJihara pada tiga fase buJir perbungaan bunga pada varietas Chunuk .................... .
26
Lama hidup imago betina kepik renda yang dipelihara pada tiga fase perbungaan varietas LDL .................................................... .
26
Lama hidup satu pasang imago kepik renda yang dipelihara pada pucuk daun dan buah muda lada varietas LDL. .................. .
27
Sintasan dan keperidian harian kepik renda lada pada varietas LDL ............................................................................................ .
28
Sintasan dan keperidian harian kepik renda lada pada varietas Chunuk ....................................................................................... .
28
4.1
Curah hujan di Pulau Bangka pada periode 2003-2004 .............. .
40
4.2
Jumlah bulir bunga pada varietas Chunuk dan LDL .................. .
41
4.3
Kelimpahan populasi kepik renda lada pada varielas Chunuk dan LDL ...................................................................................... .
43
Persentase bulir bunga yang terserang oleh kepik renda lada pada varielas Chunuk dan LDL (Mei 2003 - Mei 2004) ........... .
46
Hubungan kerapatan populasi kepik renda lada dengan persentase bulir bunga terserang pada varietas Chunuk .............. .
47
Hubungan kerapatan populasi kepik renda lada dengan persentase bulir bunga terserang pada varietas LDL. ...................
47
Imago kepik renda lacIa sedang menghisap bulir bunga.............. .
62
Bulir bunga !ada: a. bulir bunga sehal, b. bulir bunga terserang, buah terbentuk tidak sempuma akibat serangan kepik renda !ada, d. buah sehal, tanpa serangan kepik renda lada ................. .
62
5.3
Gejal. akhir bulir bunga l.da akihat serangan kepik renda lada .
63
5.4
Hubungan kerap.tan populasi nimfa kepik renda lada dan banyakny. buah yang terbentuk ................................................. .
65
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
4.4
4.5
4.6 5.1 5.2
c.
XIV
5.5 5.6 5.7
Hubungan kerapatan populasi imago kepik renda lada dan banyaknya buab yang terbentuk ................................................. .
65
Hubungan antara kerapatan populasi nimfa kepik renda lada dan banyaknya buab yang terbentuk .......................................... .
69
Hubungan antara kempatan imago kepik renda lada dan banyaknya buab yang terbentuk .................................................. .
69
DAFfAR LAMPIRAN Nemer I.
Halaman
Data corah hujan, suhu dan kelembaban wilayah Bangka ......... .
92