1
2
3
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapakan kepada Yesus Kristus yang Maha Pengasih, karena berkat dan kemurahan-Nya Penelitian ini dapat dapat diselesaikan. Penulis menyadari bahwa akan keterbatasan kemampuan dan pengalaman sehingga menemukan kendala dalam menyelesaikan Penelitian ini, namun hal ini dapat teratasi dikarenakan bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, sudah sepantasnyalah disampaikan
ucapan terimakasih yang
setulus-tulusnya dan rasa hormat kepada: 1. Bapak Dr. Ir. Jongkers Tampubolon, M.Sc. selaku Rektor Universitas HKBP Nommensen yang memberikan dorongn dan kebijakan dalam hal dana bantuan penelitian bagi dosen-dosen tetap di lingkungan Universitas HKBP Nommensen. 2. Ibu Dra. Rotua Pangaribuan, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas HKBP Nommensen; Bapak Drs. Kamaluddin Galingging, M.Sn sebagai Kepala Prodi Seni Musik yang mendorong penelitian dosen di tingkat Fakultas. 3. Lembaga Penelitian UHN dan Komisi Pertimbangan Penelitian (KPP) dalam hal Penilaian Proposal Penelitian Dosen Semester Ganjil 2011/2012. 4. Seluruh narasumber dalam penelitian ini yang telah memberikan informasi, ide/gagasan dan kritik dalam mendukung tulisan ini. 5. Semua pihak yang telah terlibat secara langsung ataupun tidak langsung, yang telah memberikan bantuan serta pertolongan yang terlihat ataupun tidak
4
terlihat, yang namanya tidak dapat disebutkan dalam halaman yang terbatas ini, penulis ucapkan terima kasih yang tidak terhingga atas semua kasihnya.
Penulis menyadari bahwa tidak akan pernah dapat membahas semua kebaikan yang telah penulis dapatkan, mudah-mudahan segala bantuan, perhatian dan dorongan tersebut mendapat balasan dari Tuhan Yesus. Akhir kata penulis barharap kiranya tulisan ini dapat bermamfaat bagi semua pihak yang membacanya. Terimakasih.
Medan, Penulis
Februari 2013
(Hendrik L. Simanjuntak, M.Sn) (Kartini RM Manalu, S.Sn)
5
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ..................................................................................................
i
DAFTAR ISI ................................................................................................................
iii
I. PENDAHULUAN .....................................................................................................
1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................
1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................
4
1.3. Tujuan Penelitian .....................................................................................
4
1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................................
4
II. TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................................
5
2.1. Proses Pembelajaran ................................................................................
5
2.2. Materi Pembelajaran ................................................................................
6
2.3. Metode Pembelajaran ..............................................................................
6
III. METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................................
9
3.1. Metode Penelitian ....................................................................................
9
3.2. Lokasi Penelitian .....................................................................................
9
3.3. Sumber Data ...........................................................................................
10
3.4. Prosedur Pengambilan Data .....................................................................
10
3.5. Analisis Data ............................................................................................
11
3.6. Pengecekan Keabsahan Data ...................................................................
11
6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 4.1.
13
Pengantar ..............................................................................................
13
4.1.1. Sejarah Singkat Berdirinya PCMS .......................................................
13
4.1.2. Staf Pengajar PCMS .............................................................................
13
4.1.3. Kurikulum .............................................................................................
15
4.1.4. Struktur Organisasi PCMS ...................................................................
16
4.1.5. Tugas dan Wewenang ...........................................................................
17
4.2.
Pembelajaran Piano Pop di PCMS .......................................................
18
4.2.1. Menutup Lagu .......................................................................................
19
4.2.2. Left Hand Bass Play .............................................................................
20
4.2.3. Scale Major ...........................................................................................
22
4.4.4. Scale Minor ...........................................................................................
23
4.2.5. Pedal Point ...........................................................................................
24
4.2.6. Melodi Faking .......................................................................................
26
4.4.7. Introduction to Improvisation ...............................................................
27
V. KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................................
32
5.1. Kesimpulan ..............................................................................................
32
5.2. Saran ........................................................................................................
32
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................
34
GLOSSARIUM ............................................................................................................
35
LAMPIRAN : DAFTAR INFORMAN ......................................................................
36
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS .................................................................
37
7
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Instrumen piano adalah salah satu alat musik yang kini sudah dikenal oleh berbagai macam kalangan dan dari berbagai tingkat kesejahteraan masyarakat. Instrumen piano dikenal sebagai alat musik yang selalu hadir di setiap pertunjukan musik populer maupun klasik, di televisi maupun konser-konser of air yang diselenggarakan diberbagai kota. Hal ini menandakan bahwa instrumen piano sudah tidak dipandang lagi sebagai alat musik eksklusif yang hanya diperuntukkan bagi golangan/kalangan atas saja. Instrumen piano memiliki wilayah nada yang luas, sehingga penggarapan musiknya menjadi lebih luas. Seorang pemain piano bisa secara bersamaan memainkan sebuah lagu dengan berbagai macam unsur di dalamnya, seperti: ritem, bas, harmoni dan melodi. Pemain piano setidaknya memperoleh pengetahuan dalam hal memainkan instrumen ini membutuhkan latihan dan belajar secara serius. Pendidikan musiknya dapat diperoleh melalui belajar di institusi formal dan informal. Dua institusi ini setidaknya dapat membentuk seseorang itu menjadi mampu memainkan alat musik piano dengan baik. Seiring permintaan masyarakat yang menginginkan anaknya atau keluarganya untuk dapat memainkan alat musik piano, maka mereka akan memberikan kepercayaan kepada dua intitusi tadi (baik formal dan informal). Oleh sebab itulah, maka muncul sekolah-sekolah musik atau lembaga musik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Pendidikan musik ini sudah dapat kita temukan di Kota Medan, Sumatera Utara.
8
Seiring dengan berkembangnya musik popular maka salah satu dampak yang nyata adalah lahirnya “konsumtif” untuk belajar piano pop.
Belajar piano pop
dianggap lebih bisa mengaplikasikan langsung secara cepat dalam memainkan komposisi musik lagu-lagu populer. Oleh karena itu, belajar piano pop semakin diminati dan banyak orang tertarik untuk mempelajarinya lebih dalam. Peminat untuk belajar
piano pop biasanya dari berbagai usia sehingga
memiliki tantangan tersendiri. Seperti contoh, ketika mengajar seorang siswa yang berusia dewasa (usia 20 tahun ke atas), seorang guru akan diperhadapakan pada kondisi psikologis dan kemungkinan lingkungan keluarga yang berdampak pada penurunan semangat belajar secara drastis. Hal ini tentu sering dijadikan menjadi alasan bagaimana mereka tidak dapat menyelesaikan materi pembelajaran yang sudah diberikan. Kondisi yang demikian menjadi hal yang menarik untuk diteliti, sebab bagaimanapun juga bagi mahasiswa Prodi Seni Musik UHN baik langsung atau tidak langsung akan berhadapan dengan situasi yang demikian ketika di lapangan. Oleh sebab itu, penelitian ini setidaknya akan memberikan gambaran dan jawaban dari persoalan di atas. Pembelajaran piano dilakukan oleh lembaga-lembaga sekolah musik, baik formal maupun non formal dan bisa juga mengundang guru privat. Perbedaan antara pendidikan musik di lembaga pendidikan atau sekolah musik dengan pembelajaran piano secara privat terletak pada pengembangan materi ajar.
Lembaga sekolah
musik yang formal dan non formal biasanya menerapkan materi ajar yang sama rata bagi siswa pada kelompok umur atau jenis kursus yang setara tingkatnya. Hal ini terjadi karena mengacu pada kurikulum yang di tetapkan pengurus lembaga/sekolah
9
musik tersebut. Penggunaan materi yang telah distandarisasi tersebut sering kali menjadi hambatan perkembangan kemampuan siswa, apalagi pada usia dewasa. Materi ajar yang sama rata tidak bisa mewakili pada semua kalangan. Pembelajaran musik secara privat, materinya murni merupakan pengembangan guru privat itu sendiri. Sehingga guru privat akan lebih leluasa mengembangkan materi ajar sesuai dengan karakteristik dan ketertarikan muridnya. Peneliti memilih untuk mengobsevasi bagaimana pembelajaran piano pop yang dilakukan oleh instruktur piano pop Ms. Angel Samosir, beliau adalah guru piano pop di di Purwacarka Music Studio (PCMS) Medan. Selain mengajar, beliau juga aktif`sebagai pemain piano di berbagai tempat hiburan, pengiring konser-konser paduan suara dan juga sebagai aransemen lagu/musik untuk berbagai kegiatan musik. Sepanjang pengamatan penulis selama ini, beliau aktif dalam memberikan materi pembelajaran sesuai dengan perkembangan musik popular pada saat itu. Penulis melihat pertanyaan-pertanyaan di atas dapat menjadi salah satu bahan penelitian ilmiah yang hasilnya dapat diterapkan pada beberapa mata kuliah di Prodi Seni Musik FBS UHN, sehingga mahasiswa mempunyai pengetahuan bagaimana cara mengembangkan permainan dalam piano pop. Dalam penelitian ini penulis memilih judul: PEMBELAJARAN PIANO POP DI PURWACARAKA MUSIC STUDIO (PCMS) MEDAN.
10
1.2. Perumusan Masalah Penelitian Permasalahan dalam tulisan ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana Sistem Pembelajaran Piano Pop di PCMS ? 2. Bagaimana Materi Pembelajaran Piano Pop di PCMS di Aplikasikan pada Mata Kuliah di Prodi Seni Musik FBS UHN? 1.3. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui sistem Pembelajaran Piano Pop di PCMS. 2.
Untuk mengetahui Materi Pembelajaran Piano Pop di PCMS di Aplikasikan pada Mata Kuliah di Prodi Seni Musik FBS UHN
1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai bahan masukan untuk peningkatan kualitas pembelajaran piano pop dan juga sebagai refrensi bagi siapa saja yang melakukan pembelajaran piano.
11
II. TINJAUAN PUSTAKA
Untuk mendasari penelitian ini, penulis akan mengkaji beberapa pendapat/kosep dan teori untuk mendukung aspek kajian penulis.
2.1 Proses Pembelajaran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistim Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa pendidikan merupakan proses yang dapat membawa perubahan pada diri individu pembelajar. Perubahan tersebut mencakup perubahan sikap, tingkah laku, kemampuan, kecakapan, ketrampilan, watak, pengetahuan dan penyesuaian diri. Dalam sistem pendidikan kita, bahwa seorang guru tidak saja dituntut sebagai pengajar yang bertugas menyampaikan materi pelajaran tertenu, tetapi juga harus dapat berperan sebagai pendidik. Suherman (1993) mengatakan bahwa pendekatan pembelajaran adalah suatu jalan, cara bijaksana yang ditempuh oleh pengajar dalam pencapaian tujuan pembelajaran dilihat dari sudut proses pembelajaran itu umum atau khusus. Pendekatan pembelajaran merupakan suatu konsep atau prosedur yang digunakan dalam membahas suatu bahan pembelajaran untuk pencapaian tujuan pembelajaran. Dari kedua sumber di atas maka di samping proses pembelajaran itu merupakan suatu yang hakiki dalam sebuah lembaga pendidikan musik baik itu pendidikan formal dan informal. Yang menjadi kajian penelitian ini adalah untuk menemukan dan menyusun tahapan pembelajaran yang dibuat oleh instruktur piano pop di PCMS Medan. Secara khusus, konsep pembelajaran yang ditemukan di
12
PCMS Medan setidaknya akan dapat diadopsi dan digunakan oleh mahasiswa/i di Prodi Seni Musik UHN sewaktu dihadapkan dalam mata kuliah Musik Elektronik, Harmoni Manual dan Magang.
2.2 Materi Pembelajaran Materi pembelajaran adalah salah satu komponen penting untuk mencapai tujuan dari pembelajaran.
Udin H.S (1997) berpendapat bahawa materi
pembelajaran merupakan isi yang dipelajari oleh pendidik dalam berlangsungnya proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran piano pop di PCMS Medan, materi pembelajaran yang digunakan tidak selalu merujuk pada kurikulum yang ada. Hal ini menjadi sebuah permasalahan kenapa hal itu dapat terjadi? dan bagaimana instruktur piano pop mengatasinya. Bagaimana instruktur dalam mengembangkan materi ajar untuk siswa menjadi penting, sebab itulah yang sering dihadapi oleh mahasiswa kita ketika memasuki lingkungan kerja sebagai pengajar.
2.3 Metode Pembelajaran Sujana (1989) berpendapat bahwa metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Metode pembelajaran merupakan cara untuk menempuh tujuan pembelajaran. Di PCMS Medan ada beberapa Metode Pembelajaran yang digunakan oleh Instruktur guna menyampaikan materi ajar, yaitu
13
1. Metode Ceramah Metode ini merupakan motode yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. W. James Popham dan Eva L. Barker (1983) menjelaskan bahwa setiap penyajian informal secara lisan dapat disebut ceramah, baik formal dan berlangsung selama empat puluh menit maupun informal dan berlangsung hanya lima menit. Metode ceramah ini umumnya digunakan ketika menjelaskan sesuatu hal kepada siswa baru. 2. Metode Demonstrasi Metode ini dapat membantu dengan cepat dalam proses pembelajaran musik setelah metode ceramah diberikan. Nana Sudjana (1989) berpendapat bahwa demonstrasi merupakan metode mengajar yang sangat efektif, sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar. Metode demonstrasi dapat dilihat, di antaranya mendemonstrasikan posisi duduk dalam bermain piano seperti: (a) duduk dengan tegak dan santai menghadap bagian tengah piano; (b) mangatur jarak kursi sedemikian rupa sehingga apabila lengan tangan di turunkan dan sikut di bengkokkan, jari-jari dapat mencapai papan nada dengan sempurna; (c) mengatur ketinggian kursi sehingga apabila kita duduk, kedudukan lengan dari mulai siku sampai dengan jari-jari sejajar dengan papan nada.
14
3. Metode Latihan Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk melatih siswa agar dapat memahami, menghafal dan mengerti materi yang disampaikan. Sesuai dengan penjelasan Nana Sudjana (1989) mengatakan bahwa metode latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau ketrampilan dari apa yang telah dipelajari. Metode latihan biasanya meliputi; scale (asending, descending, contrary, cromatic), fingering, aural, pitch, arpeggio, brokend chord, cadens dan modulation.
15
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang dapat membantu peneliti untuk mendapatkan hasil dan kesimpulan dari objek yang diteliti.
Melalui metode
penelitian ini, peneliti dapat menarik kesimpulan dari hasil penelitian dengan benar dan tepat.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.
Metode deskriptif
digunakan dalam penelitian ini untuk mengungkapkan bagaimana gambaran pembelajaran piano pop di PCMS Medan.
Dalam penelitian ini peneliti ingin
melihat dan mengkaji sebuah data-data faktual tentang gambaran pembelajaran piano pop yang terjadi di lapangan ke dalam bentuk tulisan. Penelitian kualitatif lebih bersifat alami dibandingkan dengan penlitian kuantitatif. Seperti apa yang dikemukakan oleh Sudjana dan Ibrahim (1989:197), bahwa: Penelitian kuantitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung situasi pendidikan baik dalam lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat sebagaimana adanya tanpa dilakukan perubahan dan intervensi oleh peneliti yang merupakan objek bagi penelitian kualitatif. Peristiwa yang terjadi pada situasi pendidikan terutama peristiwa sosial dalam arti, interaksi manusia seperti interaksi siswa-guru; guru-guru; siswa-siswa; siswalingkungan merupakan kajian utama penelitian kualitatif.
3.2 Lokasi Penelitian Penelitan ini berjudul Pembelajaran Piano Pop di Purwa Caraka Music Studio Medan.
Dari judul di atas kita sudah mengetahui bahwa lokasi penelitian
adalah di Medan.
Adapun lokasi penelitian adalah di jalan Bawang No. 8D
16
(belakang SIS-Abdullah Lubis) Kelurahan Petisah Hulu Kecamatan Medan Baru, Lingkunagn XI.
3.3 Sumber Data Sesuai dengan penelitian ini penulis memperoleh sumber data dari : 1. Sumber data melalui rekaman video/audio, film. 2. Sumber tertulis yang berasal dari sumber tertulis, seperti: partitur lagu, sumber buku, majalah, sumber, dokumen pribadi dan artikel-artikel yang lain.
3.4 Prosedur Pengumpulan Data Lof Land 1 Mengatakan dalam penelitian kulitatif ini penulis harus mengumpulkan data dengan menggunakan observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi.
Dalam rekaman data terdapat dua dimensi yaitu
fidelitas dan struktur. Fidelitas mengandung arti sejauh mana bukti nyata dari lapangan disajikan yaitu dengan memakai instrument Audio dan Video yang memiliki Fidelitas yang kurang. Sedangkan penulis juga menggunakan dimensi struktur yang menjelaskan sejauh mana wawancara dan observasi yang dilakukan penulis secara sistematis dan struktur.
1
Lof Land dalam Moeloeng J.Lexy, 1984. Metode Penelitian Kualitatif. Rosda. Bandung. h. 47
17
3.5 Analisis Data Analisis
data,
menurut
Patton
adalah:
“mengatur
urutan
data,
mengorganisasikanya kedalam suatu pola, kategori, dan suatu uraian dasar”. Taylor mendefenisikan: “Analisis data merupakan proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesa (ide), seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hiportesis itu”. Maka dari pendapat diatas penulis menggunakan teori tersebut dengan menarik garis bawah analisis data bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data yaitu data yang terkumpul yang terdiri dari catatan lapangan dan komentar penelitian gambar. Pekerjaan penulis dalam menganalisis data ini adalah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan memberikan kode, dan meng-kategorikannya. Pengorganisasiannya dan pengelolaan data dilakukan untuk menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substansi. Analisis data dilakukan penulis dalam suatu poses-proses berarti pelaksanaannya sudah mulai sejak pengumpulan data dilakukan dan dikerjakan secara intensif, yaitu sesudah meninggalkan lapangan.
3.6 Pengecekan Keabsahan Data Dalam teknik pengecekan keabsahan data penulis menggunakan teknik triangulasi.
Triangulasi
adalah
teknik
pemeriksaan
keabsahan
data
yang
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya.
Penulis menggunakan
18
teknik triangulasi sesuai dengan teori Patton mengatakan trigulasi sesuai dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan : 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu 4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang. 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
19
IV. HASIL PENELITIAN
4.1 Pengantar Sebelum membahas lebih lanjut mengenai bahagaimana proses pembelajaran piano pop di PCMS Medan, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan latar belakang pendirian lembaga musik ini dari sejak dirintis sampai dengan perkembangannya. Dengan penjelasan yang demikian maka pembaca akan dapat memahami bagimana hubungan antara pusat PCMS dengan Cabang PCMS yang tersebar di seluruh Indonesia.
4.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya PCMS Musik adalah bagian penting dari kehidupan, bahwa semua orang suka musik dan bahwa setiap orang harus memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam musik. Kami di Purwa Caraka Music Studio percaya bahwa musik memiliki nilai intrinsik sendiri
atas
keterampilan
sosial
dan
akademis
seseorang. Bermain musik dalam kelompok dapat mengembangkan keterampilan bersosialisasi dan memperluas jaringan. Sementara keyakinan yang mendorong oleh program kinerja kami. Studi menunjukkan bahwa partisipasi dalam musik memiliki efek menguntungkan pada sektor lain dari pembelajaran dan kecerdasan.
Musik
memiliki manfaat yang signifikan dan jangka panjang dalam pembelajaran yang berhubungan dengan matematika, hubungan spasial dan bahasa. Musik adalah sebuah ekspresi nurani dasar yang memiliki dunianya sendiri. Layaknya sebuah dunia, dunia musik pun disertai oleh bahasa dan warna sebagai
20
sarana ekspresi dan komunikasi. Warna musik adalah semu, tidak hitam, bukanlah putih dan sebagainya.
Warna musik bergantung pada kejujuran hati musisi
dalam memainkan perannya sebagai individu dalam kesatuan. Purwa Caraka Music Studio adalah sebuah perusahaan yang berdedikasi dalam pendidikan musik.
Purwa Caraka Music Studio menawarkan berbagai
kursus yang cocok untuk berbagai usia. Kami melibatkan tim guru yang sangat berkualitas dan terlatih dalam melakukan kurikulum kami dengan cermat dan teknik pengajaran yang inovatif. Buku teks berwarna-warni yang kami gunakan dalam kurikulum kami akan memudahkan siswa dalam menangkap kepentingan dan imajinasi mereka. Diperkaya dan dilengkapi oleh berbagai penampilan dari siswa kami dalam konser reguler dan resital. Tujuan kami adalah untuk menciptakan musisi yang lengkap, musisi yang dapat mengekspresikan diri mereka secara terampil, kreatif dan artistik. Dengan hampir 20 tahun pengalaman, Purwa Caraka Musik Studio memiliki 87 kantor cabang di seluruh Indonesia dengan 22.000 siswa yang terdaftar setiap tahunnya.
4.1.2 Staf Pengajar PCMS Untuk memastikan kualitas pendidikan yang tinggi, masing-masing staf pengajar telah lulus kualifikasi, termasuk melalui tahap audisi dan wawancara yang dilakukan secara pribadi oleh Purwa Caraka selaku Kepala Sekolah. Seminar dan Tutorial yang diberikan kepada staf pengajar kami secara berkala, menetapkan standar pengajaran dan pengetahuan yang tepat untuk melakukan kurikulum dari Purwa Caraka Musik Studio. Staf pengajar kami mampu
21
menyediakan komunikasi yang baik dengan siswa maupun orangtua.
4.1.3 Kurikulum Purwa Caraka Music Studio menggunakan kurikulum yang dibuat dengan teknik pengajaran yang inovatif. oleh
Dikembangkan secara seksama dan internal
tim pendidik, dan menggunakan banyak sumber referensi dari 20 tahun
pengalaman kami mendidik musik. Buku memainkan peranan penting dalam proses pembelajaran.
Selain
buku- buku musik yang tersedia di pasaran, Purwa Caraka Music Studio juga menerbitkan buku-buku pendidikan musik untuk penggunaan di kelas dan latihan siswa di rumah. Menampilkan buku warna-warni untuk anak-anak, menarik minat dan
imajinasi
siswa sambil belajar.
Membuat pengalaman belajar yang
menyenangkan. Studio kami adalah kelas yang dilengkapi dengan instrumen musik dan peralatan yang lengkap untuk memastikan yang terbaik dalam pembelajaran. Peralatan tambahan disediakan tergantung pada kebutuhan kelas dan kurikulum. Dirancang untuk menciptakan lingkungan yang sempurna bagi siswa dan guru, dengan menggunakan pemeriksaan akustik dan suara serta pencahayaan yang mendukung secara sempurna untuk mempelajari buku musik. Konser dan resital dimiliki oleh Purwa Caraka Musik Studio sebagai bagian dari program pengajaran. Siswa akan belajar untuk bisa tampil di depan penonton orang tua, keluarga dan bahkan publik. Ada dua jenis program pertunjukan pada Purwa Caraka Musik Studio: Pertunjukan In-House dan Pertunjukan Utama /
22
Pertunjukan Tahunan. Meskipun perbedaan antara kedua pertunjukan itu cukup signifikan, tetapi baik untuk memastikan siswa memiliki tahap yang baik dan pengalaman belajar.Pertunjukan siswa didukung oleh Department of Performing Art and Sound Engineering yang dimiliki oleh Purwa Caraka Music Studio sendiri.
4.1.4 Struktur Organisasi PCMS Struktur organisasi perusahaan masih relatif pendek dan mudah dikarenakan jumlah tenaga pekerja yang relatif sedikit. Struktur organisasi yang cenderung rendah ini memungkinkan pengawasan kegiatan perusahaan secara efektif dan proses pengambilan keputusan yang cepat karena tim manajemen perusahaan dapat langsung melihat dan mengambil keputusan pada saat permasalahan terjadi.
Susunan organisasi/ kepengurusan PCMS Pusat: 2 •
Pimpinan Pusat
: 1 orang
•
Wakil Pimpinan
: 1 orang
•
Sekretaris
: 2 orang
•
Divisi Keuangan
: 2 orang
•
Divisi Kurikulum
: 2 orang
•
Divisi Buku
: 2 orang
•
Divisi Building & Equipment : 1 orang
•
Divisi Event
: 3 orang
•
Divisi Merchandise
: 2 orang
•
Divisi Website
: 1 orang
2
www.purwacarakamusicstudio.com
23
4.1.5 Tugas dan Wewenang 9 Ir. Purwa Tjaraka (General Manager/Manager Pribadi) Pemilik Merk Dagang PurwaCaraka dan Royalty sekaligus nama pendirinya yang juga sebagai seorang musisi yang berpengalaman dalam mengelola music studio miliknya sendiri di beberapa outlet, serta sebagai peng-Audisi calon instruktur yang akan menjadi staff pengajar/instruktur di music studio miliknya guna memberikan kualitas terbaik bagi para pengguna jasa Merk Dagang PurwaCaraka Music Studio. 9 Perusahaan Sharing (Manager Sharing) Pemilik Music Studio dengan Merk Dagang PurwaCaraka Music Studio yang sifatnya fifty-fifty nilai kepemilikannya dengan Ir. Purwa Tjaraka yang juga menanamkan investasi pada Music Studio tersebut. 9 Pt. Prima Waralaba (Manager Frenchise) Penjual nama Merk Dagang “PURWACARAKA Musik Studio” yang bekerja sama dengan Ir. Purwa Tjaraka secara Frenchise kepada pihak-pihak yang akan menginfestasikan atau mendirikan suatu usaha bisnis music studio (Sekolah Musik) dengan nama Merk Dagang “PURWACARAKA Music Studio” juga mengatur cabang-cabang yang berada di bawah frenchise tersebut dalam pendirian awal usaha bisnis, training pada investor dan staff serta menyediakan sistem operasional outlet, SOP dalam bentuk buku, peralatan musik, fisik bangunan, administrasi dan akuntansi. 9 Owner Pemilik PCMS cabang tertentu dibawah frenchise Pt. Prima Waralaba yang
24
menanamkan modalnya sebagai investasi dalam usaha bisnis serta memiliki kewenangan untuk menerima pegawai yang akan di tempatkan pada Front Office dan Karyawan, namun tidak terhadap calon Staff Pengajar/Guru. 9 Kepala Cabang Pengarah dan pengatur manajemen dari PCMS terkait dengan para karyawannya. Mengajukan program kerja pada Owner serta mengadakan event-event atau special event sebagai bentuk Apresiasi seni, unjuk kebolehan, uji hasil studi, sekaligus melakukan Marketing bersamaan dengan pelaksanaan event-event tertentu. Kepala Cabang berhubungan langsung dengan Ir. Purwa Tjaraka dalam hal penerimaan surat lamaran calon pengajar/guru yang akan diajukan kepada Ir. Purwa Tjaraka untuk di audisi atau seleksi.
4.2 Pembelajaran Piano Pop di PCMS Pada bagian ini, penulis tidak akan membahas pembelajaran piano pop dari tingkat permulaan karena jika ini dilakukan pembahasan akan semakin meluas. Penulis akan membatasi pembahasan terhadap aspek yang secara langsung dibutuhkan oleh mahasiswa/i Prodi Seni Musik dalam Mata Kuliah. Beberapa waktu belakangan ini, banyak mahasiswa/i yang mengeluh tentang berbagai hal seputar pemahaman mereka terhadap bagaimana untuk melakukan improvisasi dasar, bagaiamana caranya menutup lagu dengan tekstur yang tidak murni, bagaimana membuat iringan melodi, bagimana mengubah melodi dan lain sebagainya.
25
Dari permasalahan itu, penulis ingin memberikan masukan bagi mereka dalam mengatasi dan menjawab permasalahan yang dihadapi mereka. Dengan memahami hasil penelitian ini, penulis berkeyakinan bahwa akan ditemukan sesuatu informasi yang setidaknya akan menambah khasanah pemikiran mereka masingmasing. Pembahasan materi akan banyak kepada contoh-contoh lagu sehingga mudah untuk dipraktekkan dan dilatih.
4.2.1 Menutup Lagu Bila menutup sebuah lagu dengan bentuk arpeggio, sering kali terdengar “kurang gizi” karena menggunakan chord-chord murni. Untuk itu penulis akan memberikan contoh bagaimana menutup sebuah lagu.
CM9
PED
CM9
PED Gambar no. 1 (Contoh Menutup Lagu Bentuk Arpeggio)
26
Menutup lagu bentuk-bentuk “menunggu” pada chord-chord dominant 7 misalnya G7, maka contoh berikut dapat digunakan sebagai solusi.
F/G
F/G
3
PED
3
3
PED
Gambar no. 2 (Contoh Menutup Lagu Bentuk “Menunggu”)
4.2.2 Left Hand Bass Play Pada beberapa jenis irama/rhythm patern yang mempunyai pola khusus dan dalam tempo medium sampai cepat, adalah tidak mungkin tangan kiri bermain bass dan chordnya sekaligus sehingga harus dibagi tugas tangan kiri dan kanan sebagai berikut: 1. Tugas tangan kiri memainkan hanya Bass 2. Tugas tangan kanan memainkan melodi, harmoni. Bahkan jika dapat memainkan juga pola ritemnya.
27
Berikut adalah contoh left hand bass play yang dapat dipakai pada lagu-lagu yang style-nya sama.
Gambar no. 3 (Rhythm Patern Rock)
Gambar no. 4 (Rhythm Patern Bossanova)
Gambar no. 5 (Rhythm Patern Beat)
28
Gambar no. 6 (Rhythm Patern Waltz)
4.2.3 Scale Major Tangga nada (scale) dalam belajar piano pop sangat penting diketahui dan dilatih dengan mahir oleh karena tangga nada akan mempengaruhi penggunaan unsur-unsur musik lainnya. Tangga nada ini sama halnya dengan tangga nada dalam piano klasik. Permainan scale yang baik akan membantu posisi penjarian dan independensi tangan kiri dan kanan. Berikut contoh tanggan nada C Mayor dan A Mayor, skala ini dapat dipakai untuk mencari tangga nada mayor lainnya,
Gambar no. 7 (Scale C Mayor dalam 1 oktaf)
TERUSKAN
29
Gambar no. 8 (Scale A Mayor dalam 1 oktaf)
4.2.4 Scale Minor Untuk mengerti perbedaan Mayor dan Minor, harus diperdengarkandan diperbandingkan antara tangga nada mayor dan minor tersebut terutama pada nada ketiganya yang pada tangga nada minor turun ½ nada. Secara detail akan cukup memakan waktu mendalami persoalan tangga nada minor ini, karena ada yang disebut Tonic Minor atau Paralel dan ada juga yang disebut Relative Minor. Minor relative mempunyai tanda mula yang sama dengan tangga nada mayornya. Contoh: C mayor relative minornya adalah A minor; G mayor relative minornya adalah E minor. Ada dua jenis tangganada minor yang umum dikenal, yaitu: minor harmonikyang mana nada naik dan turun adalah sama dan minor melodik yang mana nada naik dan turun tidak sama. Berikut adalah contohnya.
9
Gambar no. 9 (A Minor Harmonik )
30
9
Gambar no. 10 (A Minor Melodik )
4.2.5 Pedal Point Pedal Point dapat dipahami dengan cepat bila sebuah not bass memiliki posisi yang tetap sementara chornya di atas berbeda-beda. Meletakkan sustained note (nada yang tetap/konstan bawah “harmoni asing” disebut pedal point. Not apa saja (sembarang not) mungkin saja digunakan sebagai pedal point (terutama pada musik jazz) adalah nada dominan (V) dan nada tonik (I).
Gambar no. 11 (Pedal Point dengan chord yang berubah )
I
KEY F
II
I
V
Gambar no. 12 (Dominant Pedal Point )
II
I
II
I
V
31
II
I
KEY F
I
II
I
II
I
V
I Gambar no. 13 (Tonic Pedal Point )
Bagaimana aplikasi pedal point pada lagu dapat diperhatikan berikut ini: C Dm7/C C Bb/C
C/G
Dm7/G
CM7/G
Dm7/G
Gambar no. 14 (Aplikasi Pedal Point dalam lagu )
4.2.6 Melody Faking Dalam musik kita sering mendengar lagu yang sama dimainkan dengan perubahan melodi sehingga lagu tersebut terasa lain dari lagu awalnya. Perubahan nilai not sehingga seseorang dapat bermain dengan lebih bebas dalam malakukan variasi dan inilah menjadi sebuah dasar untuk melakukan inprovisasi. Teknik yang demikian disebut dengan istilah melodi faking. Berikut adalah contoh lagu sederhana dalam
32
bentuk nada asli (original tune) dan kemudian dilakukan variasi terhadap lagu tersebut.
YOU ARE MY SUNSHINE F
7
F
11
Bb
C7
Bb
F
F
F
F
Gambar no. 15 (Lagu You Are My Sunshine Original Tune )
YOU ARE MY SUNSHINE F
6
F
11 Bbm
C7
F
F7
Bb
F/C
C7
F7
Bb
Gm7
C7
F
Gambar no. 16 (Lagu You Are My Sunshine Variation )
F
33
4.2.7 Introduction to Improvisation Pada Melodi Faking sudah diperkenalkan bagaimana proses merubah melodi asli sebuah lagu sebagai sebuah ekspresi dari permainan musik itu sendiri. Berikut ini akan memperkenalkan bentuk-bentuk improvisasi sederhana berdasarkan contohcontoh phrase/kalimat yang dibangun atas dasar scale-scale tertentu. Scale-scale ini tidak akan dibahas secara detail karena akan memakan waktu yang lama, tetapi praktisnya contoh-contoh ini akan dipakai sebagai sebuah latihan yang akan diterapkan pada beberapa Chord Progression (pergerakan chord) yang bentuk bakunya. Untuk itu perlu dijelaskan secara sederhana apa itu Chord Progression (Chord Pattern). Misalnya kita mempunyai tangga nada yang dianggap mewakili chord sebagai berikut:
C D E F G A B C I
II
III
IV
V
VI
VII VIII
Chord-chord tersebut diberi symbol dengan angka-angka romawi dibawahnya untuk menjelaskan karakter pergerakannya (pola atau patter-nya). Berikut adalah pergerakan berupa perputaran (circle) yang banyak ditemui pada lagu-lagu:
C
-
Am -
Dm -
G7 -
C
Dimana jika di identifikasi dengan angka/symbol romawi akan menjadi seperti berikut:
I
-
VIm -
IIm -
V7 -
I
34
Bentuk di atas umum sifatnya dan bisa dipindahkan ke chord dasar yang lain, misalnya G, D, F karena mempunyai pola/pattern yang sama.
G
-
Em -
Am -
D7 -
G
D
-
Bm -
Em -
A7 -
D
F
-
Dm -
Gm -
C7 -
F
Beberapa formula/rumusan chord pattern yang dikenal cukup luas dan sering dipakai adalah:
I
-
VI7- IIm -
I
-
VI7 -
I
-
IIIm7-5 - V7 – IIm7 – V7 – I
I
-
I7
-
V7 -
IIm7 -
IV -
V7 -
VII7 -
I I
I
Berikut beberapa contoh chord dasar (tonic) yang perlu dilatih secara berulang-ulang untuk mendapatkan rasa atas pilihan notasinya dan jauh lebih baik jika dapat dibentuk artikulasi dari bahasa kalimat musiknya.
35
Kunci Mayor
Chord Progression I – VIm7 – IIm7 – V7 – I Kunci C
C – Am7 – Dm7 – G7 - C
Phrase 1 C
Am7
Dm7
G7
Gm7 C7 F
Dm7
C
F
G Em7 Am7 D7
D
Bm7
Em7
A7
D
G
Phrase 2 C
Am7
G7
Dm7
C
36
F
Dm7
D
Bm7
G
Em7
Gm7
C7
F
Em7
A7
D
Am7
D7
G
Kunci Minor
Chord Progression Im – IIm7(b5) – V7(b9) – Im Kunci C
Cm – Dm7(5) – G7(b9) – Cm
Phrase 1
Cm
Fm
Dm7(b5)
G7
Cm
Gm7(b5)
C7
Fm
Am
Bm7(b5)
E7
Am
37
Dm
Em7(b5)
A7
Dm
Am7(b5)
D7
Gm
Gm
Phrase 2
Cm
Fm
Am
Gm
G7 Cm
Dm7(b5)
C7 Fm
Gm7(b5)
Bm7(b5)
E7
Am
Am7(b5)
D7
Gm
Untuk dapat memahami phatern di atas, dibutuhkan kemauan yang keras untuk berlatih dengan cara repetition, tempo variations dan hand separately.
38
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 1. Belajar Piano Pop membutuhkan latihan dengan waktu yang relatif lama untuk dapat menguasai metode dan teknik yang diperlukan. 2. Hasil Penelitian meliputi.
Teknik Menutup suatu lagu dengan bentuk arpeggio dan bentuk “menunggu”.
Lef Hand Bass Play
yang membahas pattern gaya musik Rock,
Bossanova, Waltz dan Beat.
Pemakaian Pedal Point serta aplikasi dalam lagu dalam berbagai jenis pembagian dari Pedal Point.
Pemakaian Melody Faking sebagai dasar untuk melakukan perubahan melodi dari sebuah lagu.
Introduction to Improvisation memperkenalkan pola dari chord progression dan mengaplikasikannya ke berbagai kunci mayor dan minor.
5.2 Saran 1. Penelitian terhadap seputar judul peneitian ini masih dapat dilanjutkan dalam berbagai aspek kajian, seperti: Minat siswa/i dalam mempelajari Piano Pop; Model
pengajaran
guru/instruktur
musik
dalam
mengembangkan
39
kemampuan bermain piano anak didik; Problematika dalam belajar Piano Pop; dll.
2. Musisi-musisi besar, baik yang belajar secara formal maupun belajar sendiri mempunyai beberapa persamaan dalam proses untuk mencapai kariernya, salah satunya adalah menghabiskan banyak waktu unutk berlatih. Oleh sebab itu, tanpa latihan yang cukup jangan pernah berharap akan mendapatkan mujijat yang menjadikan seseorang itu langsung menjadi hebat dan menjadi musisi besar.
40
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Banoe, Pono 2003. Kamus Musik. Penerbit Kanisius. Caraka, Purwa. 2012. Piano Pop. Purwa Caraka Music Studio. Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hamalik, O. 2004. Proses Mengajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Moleong, L. 1990. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Sudjana, N. 2002. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo Surya, M. 2007. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy
Sumber Internet http://www.scribd.com/doc/42186618/UU-RI-Nomor 2 Tahun 1989. diakses tanggal 10 September 2012 jam 22.00 wib. Putri,
D. 2009. Mengurai Defenisi Pendidikan Nonformal [online] ; http://warnapastel.multiply.com/journal/item/52mengurai_defenisi_pendidika n_nonformal. diakses tanggal 10 September 2012 jam 22.00 wib.
41
GLOSSARIUM Ekspresi, Pengungkapan atau proses menyatakan maksud, perasaan dan gagasan Harmoni, adalah perihal keselarasan paduan bunyi atau secara teknis meliputi susunan, peranan, dan hubungan dari sebuah paduan bunyi dengan sesamanya maupun bentuk keseluruhan. Hand Seperately adalah memainkan secara terpisah Melodi, adalah rangkaian dari sejumlah nada atau bunyi yang di tanggapi berdasarkan perbedaan tinggi-rendah atau naik turunnya. Ritme dapat disebut sebagai irama atau variasi pengaturan dari durasi nada yang tidak teratur dalam satu pola metrik (birama). Repetition adalah pengulangan terus-menerus sampai betul Tangga nada adalah susunan nada-nada secara berurutan dengan pola jarak tertentu, yang dimulai dengan nada dasr samapai kepada nada oktaf. Tempo merupakan cepat-lambatnya suatu komposisi musik dinyanyikan ataupun melalui musik instrumental. Variasi, istilah umum untuk perubahan salah satu tekstur, sedangakan sumbernya masih nyata.
42
LAMPIRAN DAFTAR INFORMAN 1. Nama Pekerjaan Alamat
: Ms. Angel Samosir : Instruktur Piano Pop PCMS : Medan
2. Nama Pekerjaan Alamat
: Mr. Philip : Instruktur Keyboard PCMS : Medan
43
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS I
Nama
: Hendrik Leonard Simanjuntak
Tempat/Tanggal Lahir
: Tarutung-Tapanuli Utara / 29 Juli 1979
Alamat
: Jl. Flamboyan VI. No. 205 Perumnas Helvetia
Agama
: Kristen Protestan
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pekerjaan
: Dosen Tetap Prodi Seni Musik FBS UHN
Pendidikan
: Sarjana Seni (S.Sn) dari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas HKBP Nommensen, Minat Utama: Kesenimanan, lulus tahun 2004 Magister Seni (M.Sn) Prodi Penciptaan dan Pengkajian Seni - Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
44
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS II Nama
: Kartini RM Manalu
Tempat/Tanggal Lahir
: Kampung Lalang / 21 April 1981
Alamat
: Jl. Flamboyan VI. No. 205 Perumnas Helvetia
Agama
: Kristen Protestan
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: Dosen Tetap Prodi Seni Musik FBS UHN
Pendidikan
: Sarjana Seni (S.Sn) dari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas HKBP Nommensen, Minat Utama: Kesenimanan, lulus tahun 2004 Saat ini sedang Tugas Kuliah di Program Studi Magister (S.2) Penciptaan dan Pengkajian Seni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.