FUNG GSI, TEKN NIK PERM MAINAN IN NSTRUMEN N DAN BENTUK PEN NYAJIAN MUSIK TRADISION T NAL GONDANG G G HASAPI KELUARG GA SENI BATAK B JA APARIS B BAGI MAS SYARAKA AT BATAK K TOBA DI YOGYAK KARTA
RIN NGKASAN N SKRIPSI
Oleh h Awal Ahm mad Syahpu utra Dalimunthe N NIM 06208241025
JU URUSAN PENDIDIK P KAN SENI MUSIK FAKULT TAS BAHA ASA DAN SENI S UN NIVERSITA AS NEGER RI YOGYA AKARTA 20122
RINGKASAN SKRIPSI “Fungsi, Teknik Permainan Instrumen dan Bentuk Penyajian Musik Tradisional Gondang Hasapi Keluarga Seni Batak Japaris bagi Masyarakat Batak Toba di Yogyakarta” A. Pendahuluan Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan di masyarakat Batak Toba, banyak hal yang nampak di luar kendali adat. seperti pada musik pengiring upacara. Tidak jarang di berbagai pesta adat Batak Toba di Yogyakarta, apa yang dikenal dengan musik keyboard, yang kadang kala digabungkan dengan alat musik seperti suling bambu, dan hasapi atau sering juga dengan saxophone di kalangan orang Batak Toba, di samping musik brass band dengan gaya lokal selalu menjadi pilihan. Sementara itu musik tradisionalnya terpinggirkan karena telah menjadi asing di pendengaran mereka; bahkan sebagian mengatakan kuno, sebab terlalu banyak aturan adat yang harus dijalankan untuk menghadirkannya. Faktor lain yang menyebabkan berkurangnya perhatian masyarakat terhadap musik tradisional gondang hasapi adalah masyarakat mulai melupakan sejarah musik tradisional gondang itu sendiri. Masyarakat sebenarnya mempunyai peranan penting dalam mengembangkan dan melestarikan seni musik tradisional serta menjadikan musik tradisional sebagai perbendaharaan seni. Dari uraian singkat tersebut dapat dilihat bahwa musik tradisional gondang hasapi hingga saat ini masih tetap bertahan walaupun keberadaannya sudah mulai tergeserkan oleh alat musik modern. Oleh karena itu, peneliti merasa perlu mengangkat masalah fungsi, teknik permainan instrumen dan bentuk penyajian musik tradisional gondang hasapi keluarga seni Batak japaris bagi masyarakat Batak Toba di Yogyakarta, yang bertujuan untuk menerangkan atau menjelaskan kepada masyarakat tentang fungsi dari musik tradisional gondang hasapi dalam masyarakat, menerangkan bentuk penyajian gondang hasapi, serta menjelaskan teknik dan cara bermain instrumen gondang hasapi.
1
B. Kajian Teori 1. Fungsi Musik Alan P. Meriam dalam Pangaribuan (1999: 56) menyatakan beberapa fungsi musik, yaitu: 1) Sebagai sarana komunikasi, musik memiliki fungsi komunikasi berarti bahwa suatu musik yang berlaku di suatu daerah kebudayaan mengandung isyarat-isyarat tertentu yang hanya diketahui oleh masyarakat pendukung kebudayaan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari teks ataupun melodi musik tersebut. 2) Sebagai sarana hiburan musik memiliki fungsi hiburan mengacu pada pengertian bahwa sebuah musik berfungsi sebagai sarana hiburan bagi pendengarnya. 3) Sebagai penghayatan estetis artinya musik merupakan suatu karya seni. Suatu karya seni apabila memiliki unsur keindahan atatu estetika didalamnya Melalui musik kita dapat merasakan nilai-nilai keindahan baik melalui melodi atau dinamiknya. 4) Sebagai persembahan simbolis artinya musik berfungsi sebagai simbol dari keadaan kebudayaan suatu masyarakat. Dengan demikian kita dapat mengukur dan melihat sejauh mana tingkat kebudayaan suatu masyarakat. 5) Sebagai keserasian norma-norma masyarakat, musik berfungsi sebagai norma sosial atau ikut berperan dalam norma sosial dalam suatu budaya. 6) Sebagai kesinambungan budaya artinya dalam hal ini musik berisi tentang ajaran-ajaran untuk meneruskan sebuah sistem dalam kebudayaan terhadap generasi selanjutnya. 7) Sebagai institusi sosial dan ritual keagamaan, artinya musik memberikan kontribusi dalam kegiatan sosial maupun keagamaan, misalnya sebagai pengiring dalam peribadatan. 8) Sebagai wujud integra dan identitas masyarakat, artinya suatu musik jika dimainkan secara bersama-sama maka tanpa disadari musik tersebut menimbulkan rasa kebersamaan diantara pemain atau penikmat musik itu. 2. Gondang Hasapi Kesenian gondang hasapi adalah kesenian tradisional khas Sumatera Utara yang disajikan secara Ansambel. Kesenian ini biasa digunakan sebagai pengiring dalam upacara-upacara adat Batak Toba di Sumatera Utara. Gondang merupakan sebutan untuk orkes tradisional dari
2
Batak Toba. Ada 2 jenis orkes gondang, yaitu Gondang Sabangunan (dimainkan di luar rumah/di bawah langit) dan Gondang Hasapi atau Uning-uningan (di dalam rumah). Keduanya terdiri dari beberapa alat musik yang hampir sama, meskipun ada juga perbedaan pada tipe permainannya yaitu; gondang Sabangunan memainkan pola ritmis, sedangkan gondang Hasapi cenderung memainkan pola melodis. Gondang hasapi adalah sebuah sajian musik masyarakat Batak Toba yang berbentuk Ansambel dengan instrumen antara lain: Hasapi (chordophone), Sarune Etek (aerophone), Sulim (aerophone), Taganing (membranophone), Garantung (idiophone melodis), Hesek (concussion idiophone) dan Ogung (idiophone).
C. Metode Penelitian Berkaitan dengan judul yang sudah ditetapkan, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan metode kualitatif deskriptif yang bersifat Entografis yang dilakukan dengan menggunakan dua metode pengumpulan data yaitu kerja lapangan dan penelitian perpustakaan. Titik fokus etnografis dapat meliputi studi intensif seni budaya dan bahasa, studi intensif suatu bidang atau domain tunggal, serta historis, observasi dan wawancara, Emzir melalui Abubakar (2011: 34). Data yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data tidak bersifat nomotetik (satu data satu makna). Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi; Kata-kata dan tindakan subyek penelitian, sumber tertulis, dan foto mengenai segala sesuatu tentang fungsi dan bentuk penyajian musik tradisional gondang hasapi keluarga seni Batak japaris bagi masyarakat Batak Toba di Yogyakarta.
3
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan Fungsi musik tradisional gondang hasapi bagi Masyarakat Batak Toba di Yogyakarta sebagai berikut: (1) fungsi musik sebagai pengikat solidaritas sosial, (2) fungsi musik sebagai respon fisik, (3) fungsi musik sebagai kesinambungan budaya, (4) fungsi musik sebagai pengintegrasian masyarakat, (5) fungsi musik sebagai pengungkapan emosional, (6) fungsi musik sebagai pendidikan, (7) fungsi musik sebagai hiburan, (8) fungsi musik sebagai pelengkap ritus religi, dan (9) fungsi musik sebagai wujud integrasi dan identitas masyarakat. Teknik masing-masing instrumen musik gondang hasapi yaitu teknik memainkan alat musik hasapi ialah dengan cara mamiltik atau dahulu disebut tukkel (dipetik). Teknik memainkan instrumen musik garantung menggunakan
mangarapat, maganak-anaki
dan teknik
Polyphonic. Teknik memainkan instrumen sarune etek yang cara memainnkannya dengan cara ditiup dengan menggunakan teknik marsiulak hosa, mandila-dila, manghapit, piltik dila, piltik jari, dan teknik menutup dan membuka lubang angar-angar. Teknik memainkan instrumen sulim Batak Toba yang cara memainkannya dengan cara ditiup menggunakan teknik manggarutu, mangarapol,
mandila-dila,
mambunga-bungai,
manggotapi,
dan
mangandung-andung. Adapun teknik memainkan taganing dengan cara dipukul dengan pola permainan mangodap-odapi, manganak-anaki, dan mangarapat. Teknik memainkan instrumen Ogung oloan dan ogung ihutan teknik memainkannya dengan cara dipukul dengan teknik lepas, di mana gema dari bunyi gong yang dipukul dibiarkan terus berbunyi hingga hilang dengan sendirinya. Ogung panggora dipukul dengan satu tangan, sementara tangan lainnya memegang badan alat musik yang bertujuan untuk menghentikan gema dari gong. Hesek Teknik memainkannya ialah dengan cara memukulkan stik ke botol, agar menghasilkan suara yang nyaring.
4
E. Kesimpulan dan Saran Dari hasil penelitian yang diperoleh tersebut dapat dikatakan bahwa musik kesenian musik tradisional gondang hasapi memiliki fungsi dan bentuk penyajian yang tidak jauh berbeda dengan bentuk penyajian dan teknik musik barat. Hanya saja di dalam musik tradisional gondang hasapi terdapat karakteristik sendiri yaitu dalam penamaan teknik dan bentuk penyajiannya. Untuk itu guna menumbuh kembangkan minat generasi muda dalam mempelajari berbagai macam teknik permainan musik gondang hasapi, sebaiknya dilakukan transkrip notasi bentuk komposisi dan lagulagu gondang hasapi Batak Toba, agar generasi-generasi berikutnya dapat mengerti dan lebih mudah dalam mempelajari gondang hasapi. Hal tersebut juga tentunya berfungsi untuk mendukung pelestarian dan pengembangan sebuah budaya masyarakat, khususnya budaya Batak Toba.
5
DAFTAR PUSTAKA
Gultom, Ibrahim. 2010. Agama Malim di Tanah Batak. Jakarta: Bumi Aksara. Hutajulu dan Harahap. 2005. Gondang Batak Toba Buku I, Bandung: P4ST-UPI. Irawan, Andre. 1994. Kecapi Batak dan Musiknya Sebagai Salah Satu Ekspresi Kultural Suku Batak. Tesis S2. Pengkajian Seni Pertunjukan, Jurusan Ilmu Humaniora, Program Pasca Sarjana UGM Yogyakarta. Kaharudin, Andi. 2010. Bentuk Komposisi dan Teknik Memainkan Alat Musik Tradisional Dambus di Desa Koba Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Skripsi S1. Program Studi Pendidikan Seni Musik, FBS UNY Yogyakarta. Nadeak, Rowilson. 2007. Inkulturasi Gondang Hasapi Dalam Liturgi Gereja HKBP Yogyakarta. Skripsi S1. Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Prier, Karl-Edmund. 2009. Kamus Musik. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi. Purba, Krismus. 2002. Opera Batak Tilhang Serindo Pengikat Budaya Masyarakat Batak Toba di Jakarta. Yogyakarta: Kalika. Purba, Mauly. 2007. “Musik Tradisional Masyarakat Sumatera Utara: Harapan, Peluang, Dan Tantangan”. Pengukuhan Jabatan Guru Besar Dalam Bidang Etnomusikologi pada Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Sianipar, Siguti Aprinnestein. 2010. Komparansi Teknik Permainan Instrumen Flute Dengan Sulim Batak Toba. Skripsi S1. Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Sirait, Febriandy Nicholas. 2009. Perubahan Gondang Hasapi, Studi Kasus pada Masyarakat Batak Toba di Jakarta. Skripsi S1. Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. ALFABETA.
6