JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
1
Analisis Hubungan Persepsi dan Kepuasan Perusahaan terhadap E-Government di Nusa Tenggara Barat Riza Prapascatama Agusdin dan Mudjahidin, ST., MT Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail:
[email protected] Penerapan e-Government di Provinsi Nusa Tenggara Barat direncanakan mampu dirasakan tidak hanya oleh masyarakat tetapi perusahaan-perusahaan disekitarnya. Kedepannya perusahaan diharapkan mampu memanfaatkan e-government dalam memenuhi kebutuhan bisnis nya. Pemerintah NTB yang telah menerapkan e-government belum mengetahui sejauh mana pengaruh e-government terhadap perusahaan. Untuk itu perlu dilakukannya analisis pengaruh e-government terhadap perusahaan. Dilakukan nya analisis dengan menggunakan model struktural pada paper Business perceptions and satisfaction with egovernment: Findings from a Canadian Survey (Christoper G. Reddick and Jeffrey Roy 2012). Pada Model terdapat tiga variabel laten yaitu Satisfaction With E-Government Website, Regulatory Changes, dan Perception of Government. Tiga variabel laten diukur dengan indikator - indikator, terdapat tiga indikator pengukur disetiap variabel nya. Model struktural tersebut di analisis dengan menggunakan SEM (Structural Equation Model). Full Model di analisis menggunakan SEM ternyata model tersebut belum fit karena belum memenuhi kriteria Goodnes of Fit sehingga dilakukan modifikasi model. Setelah dilakukan modifikasi model, model telah menjadi fit dan setiap variabel nya berpengaruh signifikan. Dimana hasil dari penelitian ini ada nya keterkaitan antara Persepsi dan Kepuasan Perusahaan, apabila persepsi baik dan tingkat kepercayaan tinggi terhadap pemerintah akan meningkatkan kepuasan terhadap pemerintah akhirnya implementasi e-government bisa lancar. Kata Kunci : e-Government, NTB, Penelitian Survei , Perusahaan NTB
Nusa Tenggara Barat adalah provinsi yang masih baru dalam melakukan implementasi e-government. Pemerintah Provinsi NTB berkomitmen dalam menerapkan manajemen egovernment di berbagai urusan pemerintah yang menjadi kewenangannya. Hal ini bisa dilihat dari pemanfaatan teknologi informasi dalam aplikasi perkantoran, proses penjaringan aspirasi dan penginformasian hasil pembangunan yang telah dicapai [1]. Penerapan e-government ini direncanakan akan mampu dirasakan tidak hanya oleh masyarakat tetapi juga oleh perusahaan – perusahaan di Provinsi NTB. Kedepannya perusahaan diharapkan mampu memanfaatkan egovernmentdalam memenuhi kebutuhan bisnis nya. Dalam proses peningkatan pengaruh e-government khususnya yang dapat dirasakaan perusahaan maka perlu dilakukan penelitian penerapan e-government dari sudut pandang perusahaan, dikarenakan juga belum pernah dilakukannya penelitian penerapan e-government terhadap perusahan yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dilakukan nya penelitian ini juga didasarkan karena sebagian besar penelitian hanya berfokus pada warga sebagai pengguna, sangat sedikit penelitian yang meneliti pengaruh e-government terhadap perusahaan[2]. Model struktural tersebut di analisis dengan menggunakan SEM (Structural Equation Model). SEM digunakan karena pada model terdapat variabel - variabel laten yang akan dianalisis. Dari penelitian ini hasil nya bisa digunakan sebagai evaluasi terhadap e-governemnt yang telah diterapkan saat ini.
I. PENDAHULUAN
P
ada paper Business perceptions and satisfaction with egovernment: Findings from a Canadian Survey (Christoper G. Reddick and Jeffrey Roy 2012) terdapat model struktural yang digunakan untuk analisis e-government pada negara kanada. Analisis yang dilakukan adalah untuk melihat hubungan persepsi dan kepuasan perusahaan terhadap egovernment. Kanada adalah negara maju dengan teknologi nya, dan juga penerapan e-government yang telah lama. Model struktural dari paper ini akan coba di implementasikan di tempat dengan teknologi yang masih berkembang dan juga tempat yang masih baru dalam melakukan implementasi e-government. Provinsi Nusa Tenggara Barat di negara Indonesia dipilih karena Indonesia adalah negara berkembang dan Provinsi
II. METODOLOGI PENELITIAN A. Tinjauan Pustaka Perception of Government yang dimaksud disini adalah persepsi dari perusahaan terhadap pemerintah. Dimana dalam penelitian ini menguji apakah perusahaan yang memiliki persepsi positif terhadap pemerintah akan berpengaruh pada kepuasan terhadap e-government yang diukur dengan Value Taxes, Acces Service dan Acces Info. Regulatory Changes yang dimaksudkan disini adalah keterlibatan perusahaan dalam suatu pengembangan regulasi. Pada penelitian ini menguji apakah perubahan regulasi berdampak pada kepuasan perusahaan terhadap implementasi e-government yang di ukur dengan Input, Info Impact dan Adequate Time. Satisfaction with e-government Website yang dimaksud adalah seberapa
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
puas perusahaan terhadap e-government yang dilihat dari website/internet pemerintah yang diukur dengan Quality Website, Info Obtained dan Overall Satisfied. Structural Equation Modeling (SEM) adalah metode statistik yang menggabungkan antara analisis variabel (factor analysis) dengan model persamaan simultan (simultaneous equation modeling). Di dalam SEM dibutuhkan sampel yang sangat besar yaitu 100-200 sampel [4]. Di dalam menilai sebuah model maka diperlukan Goodnes of Fit Index. Berikut adalah kerangka model teoritis yang di adopsi dari paper (Christoper G. Reddick, Jeffrey Roy, 2012).
2
100 - 150 data sudah dianggap memadai [4]. Untuk responden yaitu perusahaan menengah, dikatakan perusahaan menengah dikarenakan perusahaan mempunyai kekayaan bersih >500 Juta Rupiah sampai dengan Rp.10M dengan omzet pertahunnya Rp.1M sampai dengan Rp.50M (berdasarkan RUU 2008 tentang UMKM), dengan target pengisi kuisoner adalah direktur utama perusahaan atau yang setingkat/sejajar dengan direktur utama.. B. Kuesioner Pembuatan kuisoner didasarkan pada indikator variabel variabel yang mengacu pada Model yang terlihat pada Gambar 1. Dalam studi kasus menggunakan semua variabel yang ada pada model tersebut yang menyesuaikan dengan kondisi pada Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tiap indikator terwakilkan dengan satu pernyataan/pernyataan pada kuisoner. Untuk mengetahui informasi pengisi/responden dari kuisoner dicantumkan pada kuisoner Nama Perusahaan, Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota, Lama Perusahaan Beroperasi dan Jenis Usaha. Setelah itu ada pilihan apakah responden menggunakan/memanfaatkan website/internet pemerintah atau tidak menggunakan /memanfaatkan. Responden diminta mengisi dengan nilai 1 jika Sangat Tidak Setuju, nilai 2 jika Tidak Setuju, nilai 3 jika Netral, nilai 4 jika Setuju, dan nilai 5 jika Sangat Setuju. Pertanyaan/Pernyataan diadopsi dari paper dan menyesuaikan dari studi kasus. Tabel 1: Indikator Tiap Variabel
Kode X1 X2
Gambar 1 : Model Struktural [3]
Model teoritis yang di adopsi dari paper Business perceptions and satisfaction with e-government: Findings from a Canadian Survey yang dibuat oleh Christoper G. Reddick and Jeffrey Roy 2012. Terdapat tiga variabel, di tiap variabel terdapat tiga indikator pengukur yang berarti terdapat sembilan indikator. Ketiga variabel termasuk variabel endogen (dependen) karena setiap variabel mempunyai keterkaitan. Model ini yang nantinya akan diuji oleh SEM. . III. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA A. Responden Penelitian ini dilakukan pada Provinsi Nusa Tenggara Barat, dimana pada Provinsi Nusa Tenggara Barat ini menguji model yang dibuat oleh Christoper G. Reddick and Jeffrey Roy di Provinsi Nusa Tenggara Barat terhadap e-government yang diterapkan oleh pemerintah. Dalam penggunaan SEM penentuan jumlah sampel harus dalam ukuran besar agar hasil yang didapat mempunyai kredibilitas yang cukup. Untuk model SEM dengan jumlah variabel laten sampai dengan lima buah dan setiap variabel laten dijelaskan oleh tiga atau lebih indikator, jumlah sampel
Variabel
Indikator Quality Website Satisfaction with eInfo Obtained government website Overall X3 Satisfied X4 Value Taxes X5 Perception of Government Acces Service X6 Acces Info X7 Input X8 Regulatory Changes Info Impact X9 Adequate Time Penyebaran dilakukan ke perusahaan - perusahaan menengah pada Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan pengisi/respondennya adalah direktur utama atau setara. Kuisoner diberikan kepada responden lalu responden dibimbing dalam pengisian kuisoner untuk meminimalisir kesalahan persepsi pengisian. Untuk kuisoner yang disebarkan sebanyak 150 buah. Kuisoner yang didapatkan telah memenuhi persyaratan jumlah minimum pengolahan data SEM.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
3
dinyatakan valid, jika memiliki nilai factor loading (Estimate) di atas 0,5 (λ=0,5) [4]. Dan terlihat pada tabel 2 semua indikator telah valid. Berikut hasil CFA validitas konvergen. Tabel 2 : Validitas Konvergen
Gambar 2 : Pengguna Internet Pemerintah
Dari data yang telah dikumpulkan terdapat Perusahaan yang memanfaatkan internet pemerintah dan juga yang tidak memanfaatkan. Data yang akan digunakan yaitu Perusahaan yang memanfaatkan Internet Pemerintah dikarenakan dalam penelitian ini perusahaan yang pernah menggunakan egovernment pemerintah NTB. Dari gambar 2 dapat diketahui jumlah responden berdasarkan Perusahaan yang memanfaatkan E-Government. Untuk responden Perusahaan yang memanfaatkan sebesar 69%, sedangkan yang tidak memanfaatkan sebesar 31%. Dari 150 kuisoner yang tersebar ada 47 responden yang tidak memanfaatkan internet pemerintah dan 103 yang memanfaatkan. Data yang akan digunakan yaitu responden yang memanfaatkan internet pemerintah, jadi data yang digunakan untuk penelitian selanjutnya sebesar 100 karena telah mencukupi untuk melakukan analisis SEM. C. Uji Normalitas Data Untuk analisis SEM mensyaratkan data yang berdistribusi normal, sehingga nantinya hasil analisis tidak menjadi bias. Untuk itu dilakukannya uji normalitas data. Untuk mengetahui data tersebut normal caranya adalah dengan mengamati skewness value. Nilai statistik untuk menguji normalitas disebut sebagai z-value. Bila z-value > z-tabel maka distribusi data tidak normal. Z-tabel dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi yang dikehendaki. Misalnya, bila nilai yang dihitung lebih besar dari ± 2,58 berarti asumsi normalitas ditolak [4]. Nilai skewness yang diluar antara -2,58 sampai +2,58 dapat dikategorikan tidak berdistribusi normal. Untuk data yang di analisis adalah Multivariate. Untuk data multivariate yang di asumsikan normal diamatai pada baris terakhir assesment of normality hasil yang keluar yaitu 1,495 sehingga data dikatakan berdistribusi normal sehingga dapat digunakan untuk analisis. D. Confirmatory Factor Analysis Confirmatory Factor Analysis (CFA) bertujuan untuk menguji apakah indikator-indikator tersebut merupakan indikator yang valid sebagai pengukur konstruk laten (unidimensional). Ada dua tahap pada CFA ini yaitu melakukan uji validitas konvergen dan uji koefisien relibilitas. Uji validitas konvergen dapat diketahui dengan melihat seluruh indikator, dan
Indikator
Factor Loading (Estimate)
Nilai Kritis
Keterangan
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9
0,628 0,536 0,846 0,822 0,549 0,731 0,685 0,727 0,691
0.5 0,5 0,5 0.5 0,5 0,5 0.5 0,5 0,5
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Proses selanjutnya yang dilakukan setelah uji validitas konvergen adalah uji koefisien relibilitas. Berdasarkan ringkasan hasil uji reliabilitas seperti yang terangkum dalam tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha pada masing-masing variabel nilainya lebih besar dari 0,6[4]. Dengan demikian semua butir pertanyaan dalam variabel penelitian adalah handal. Sehingga butir-butir pertanyaan dalam variabel penelitian dapat digunakan. Tabel 3 : Koefisien Relibilitas
E. Full Model Structural Equation Modelling Proses selanjutnya setelah melakukan confirmatory factor analysis. Berikut adalah hasil pengolahan full model structural equation modelling yang sudah dilakukan modifikasi karena kriteria goodness of fit nya belum baik.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
4
faktor tersebut signifikan. Kemudian, apabila P-value kurang dari 0.05 maka faktor tersebut signifikan pula. IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Gambar 2: Full Model SEM
Berikut adalah hasil goodness of fit dari full model structural equation modelling hasil modifikasi. Tabel 4 : Goodnes Off Fit
Goodness of Fit Index Likelihood Chi Square
Kriteria
22,987
Cut Off Value Diharapkan kecil
Probability
0,191
≥0,05
Baik
CMIN/DF
1,277
≤3,00
Baik
RMSEA
0,053
≤0,08
Baik
GFI
0,951
>0,9
AGFI
0,877
>0,9
0,981
≥0,90
0,991
>0.90
TLI CFI
Hasil
Baik
Baik Marginal Baik Baik
Dari hasil tabel di atas, maka diketahui bahwa seluruh kriteria model sudah fit sehingga model dapat dikatakan dapat diterima. Langkah selanjutnya adalah melakukan estimasi parameter untuk mengetahui pengaruh antar variabel. Berikut adalah hasil estimasi parameter Tabel 5 : Signifikansi
Keterangan signifikansi berdasarkan nilai CR dan P-value. Apabila CR lebih dari 1.96 untuk tingkat signifikasi 5%, maka
1. Permasalahan 1 Untuk menjawab dari permasalahan pertama “Apakah kepercayaan dan keyakinan yang lebih besar terhadap pemerintah akan dapat meningkatkan kepuasan terhadap egovernment ? “ , maka nilai yang diperhitungkan adalah nilai dari korelasi antara Satisfaction with E-Government Website dan Perception of Government dengan mempertimbangkan nilai perhitungan dari CR dan P-Value yang terdapat pada tabel. Untuk nilai korelasi Satisfaction with e-government website dan Perception of Government adalah sebesar 1,19 yang menandakan hubungan variabel ini Sangat Kuat. Untuk CR memiliki nilai sebesar 5,521 dan P-value sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut telah memenuhi kriteria signifikan. Sehingga hal ini dapat menjawab Permasalahan Pertama yaitu “Apakah kepercayaan dan keyakinan yang lebih besar terhadap pemerintah akan dapat meningkatkan kepuasan terhadap egovernment ? “ dan jawaban dari pertanyaan ini adalah “iya” dengan artian Kepercayaan dan keyakinan terhadap pemerintah dapat meningkatkan kepuasan terhadap egovernment. Terlihat hubungan yang Sangat Kuat, berpengaruh positif dan signifikan dari Perception of Government dengan Satisfaction with e-government website. Hasil ini menunjukan bahwa perusahaan – perusahaan menengah keatas telah memiliki kepercayaan dan keyakinan yang tinggi terhadap pemerintah, dengan tingkat kepercayaan tinggi dari perusahaan – perusahaan tersebut berpengaruh terhadap tingkat kepuasan terhadap implmentasi e-government di NTB. Bisa dikatakan kepuasan terhadap website pemerintah dapat meningkatkan kepercayaan tiap perusahaan yang menggunakan. Hal ini juga mendukung dari penelitian Parent at All tahun 2005 yang mengatakan “e-government dapat meningkatkan kepercayaan terhadap pemerintah”[5]. 2. Permasalahan 2 Untuk menjawab dari permasalahan Kedua “Apakah dengan dilibatkannya perusahaan dalam perubahan peraturan bisa mempengaruhi persepsi perusahaan terhadap pemerintah ?”, maka nilai yang diperhitungkan adalah nilai dari korelasi antara Perception of Government dan Regulatory Changes dengan mempertimbangkan nilai perhitungan dari CR dan PValue. Untuk nilai korelasi Perception of Government dan Regulatory Changes adalah sebesar 0,97 yang menandakan hubungan variabel ini Sangat Kuat. Untuk CR memiliki nilai sebesar 5,306 dan P-value sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut telah memenuhi kriteria signifikan. Sehingga hal ini dapat menjawab Permasalahan Kedua yaitu “Apakah dengan dilibatkannya perusahaan dalam perubahan peraturan bisa mempengaruhi persepsi perusahaan terhadap pemerintah ?” dan jawaban dari pertanyaan ini adalah “iya” dengan artian dilibatkan nya perusahaan dalam perubahan regulasi/peraturan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
dapat mempengaruhi persepsi dari perusahaan terhadap pemerintah. Terlihat hubungan yang Sangat Kuat, berpengaruh positif dan signifikan Regulatory Changes dengan Perception of Government. Hasil ini menunjukan suatu keterlibatan perusahaan – perusahaan menengah ketas di NTB dalam penyusunan peraturan di NTB, dengan keterlibatan nya dapat menimbulkan persepsi positif terhadap pemerintah karena telah diberikannya wewenang untuk menyusun peraturan pemerintah NTB dan hal ini sesuai dengan teori dari Hilman and Hitt tahun 1999 yang mengatakan “Kolaborasi dan inklusi dengan perusahaan akan lebih cenderung mendukung proyek e-government”[6]. 3. Permasalahan 3 Untuk menjawab dari permasalahan Ketiga “Apakah ada hubungan antara perusahaan yang memberikan masukan terhadap perubahan peraturan, termasuk peraturan tentang proses pengawasan perusahaan, dengan kepuasan terhadap egovernment?” , maka nilai yang diperhitungkan adalah nilai dari korelasi antara Satisfaction with e-government website dan Regulatory Changes dengan mempertimbangkan nilai perhitungan dari CR dan P-Value. Untuk nilai korelasi Satisfaction with e-government website dan Regulatory Changes adalah sebesar 0,95 yang menandakan hubungan variabel ini Sangat Kuat. Untuk CR memiliki nilai sebesar 4,562 dan P-value sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut telah memenuhi kriteria signifikan. Sehingga hal ini dapat menjawab Permasalahan Ketiga yaitu “Apakah ada hubungan antara perusahaan yang memberikan masukan terhadap perubahan peraturan, termasuk peraturan tentang proses pengawasan perusahaan, dengan kepuasan terhadap e-government?” dan jawaban dari pertanyaan ini adalah “iya” dengan artian adanya hubungan perusahaan yang memberikan masukan terhadap perubahan peraturan dengan kepuasan terhadap e-government. Terlihat hubungan yang Sangat Kuat, berpengaruh positif dan signifikan Satisfaction with e-government website dengan Regulatory Changes. Hasil ini menunjukan dimana perusahaan yang memberikan kontribusi terhadap penyusunan peraturan akan lebih puas terhadap implementasi e-government oleh pemerintah, semakin sering kontribusi perusahaan terhadap penyusunan peraturan pemerintah NTB maka tingkat kepuasan terhadap e-government akan tinggi dan hal ini sesuai dengan teori dari Wang and Wart tahun 2007 yang mengatakan “Lingkungan perusahaan yang inklusif, dalam pengembangan peraturan, akan berdampak pada peningkatan kemauan suatu perusahaan untuk menggunakan layanan baru, seperti egoverment, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kepuasan terhadap layanan online”[7]. 4. Analisis Tiap Indikator Setiap variabel latern mempunyai indikator sebagai pengukur dari variabel latern tersebut, dan pada model terlihat ada 3 variabel latern dengan tiap variabel latern tersebut ada tiga indikator pengukurnya. a. Satisfaction with e-government website Pada hasil ini ini terlihat hal yang tidak wajar. Pada Quality Website yang berarti adalah kualitas website dari pemerintah NTB dan Informasi yang diberikan pada website
5
pemerintah dengan Overall Satisfied yang berarti layanan internet secara keseluruhan pemerintah NTB. Pada Quality Website terdapat nilai 0,66 yang menandakan kualitas website yang bagus sedangkan Info Obtained nilai 0,45 yang menandakan Informasi yang diberikan biasa saja (standart). Tetapi angka yang ditunjukan pada Overall Satisfied 0,87 yang berarti layanan internet dari pemerintah NTB secara keseluruhan sudah sangat bagus. Hal ini dikatakan tidak wajar karena kualitas website yang bagus dan informasi yang diberikan pada website biasa saja tetapi layanan internet secara keseluruhan dari pemerintah NTB sangat bagus. Indikator ini mempunyai nilai tinggi berarti ada indikator lain tambahan. Disini dapat diberikan hipotesis bahwa ada nya indikator lain yang perlu ditambahkan dari variabel Satisfaction with e-government website. Karena dilihat dari indikator Overall Satisfied yang sangat bagus tetapi quality website yang bagus dan info obtained yang biasa berarti ada hal lain yang bisa membuat overall satisfied menjadi sangat bagus. b. Perception of Government Perusahaan - perusahaan di Nusa Tenggara Barat setuju bahwa mereka mendapatkan manfaat dari pajak yang telah mereka bayar ke pemerintah dikarenakan implementasi egovernment di Mataram yang baru diterapkan bisa memberikan informasi yang dibutuhkan oleh setiap perusahaan sehingga mereka dengan mudah mendapatkan informasi - informasi terkini terkait regulasi baru yang akan atau sedang diterapkan oleh pemerintah Nusa Tenggara Barat. Layanan yang diberikan terhadap perusahaan masih cukup biasa dikarenakan implementasi ini masih dikatakan baru sehingga layanan yang diberikan belum terlalu maksimal dan harus lebih ditingkatkan lagi. c. Regulatory Changes Peraturan - peraturan yang terkait dengan dunia usaha pada provinsi Nusa Tenggara Barat telah mengakomodir setiap kepentingan perusahaan - perusahaan yang berada di Nusa Tenggara Barat, hal ini dikarenakan Komunitas perusahaan di Nusa Tenggara Barat memberikan kontribusi terhadap pemerintah dalam pembuatan peraturan pemerintah yang terkait dengan dunia usaha. Pemerintah juga memberikan waktu yang cukup terhadap perusahaan untuk beradaptasi dengan peraturan - peraturan baru yang diterapkan V. KESIMPULAN/RINGKASAN Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kepercayaan suatu perusahaan menengah keatas pada Nusa Tenggara Barat terhadap pemerintah berpengaruh terhadap kepuasan perusahaan terhadap pemerintah termasuk kepuasan terhadap implementasi yang e-government yang dilakukan pemerintah. Semakin tinggi tingkat kepercayaan perusahaan menengah ketas ini maka semakin tinggi kepuasan nya terhadap implementasi e-government tersebut
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
dimana e-government ini dapat juga meningkatkan kepercayaan terhadap pemerintah. 2. Suatu Perubahan Regulasi yang dilakukan oleh pemerintah Nusa Tenggara Barat dapat mempengaruhi persepsi perusahaan - perusahaan menengah keatas di Nusa Tenggara Barat. Dimana perubahan suatu regulasi telah mengakomodir setiap perusahaan - perusahaan menengah keatas dan juga setiap perusahaan menengah keatas diberikan waktu untuk menyesuaikan dengan suatu regulasi baru maka persepsi perusahaan - perusahaan menengah keatas terhadap pemerintah NTB telah baik dilihat dari setiap perusahaan - perusahaan menengah keatas merasa mendapatkan manfaat dari yang mereka bayarkan dan kemudahan perusahaan menengah keatas dalam mengakses informasi sehingga bisa dengan cepat menaati regulasi dari pemerintah. 3. Kepuasan perusahaan menengah keatas terhadap implementasi e-government sangat dipengaruhi dari peraturan - peraturan pemerintah terkait dengan dunia usaha (perusahaan). Kepuasan dari segi kualitas website pemerintah dan secara keseluruhan dalam melakukan akses melalui internet telah diarasakan karena perusahaan - perusahaan di NTB ikut berkontribusi dalam pembuatan regulasi dan juga perubahan regulasi yang mempengaruhi perusahaan menengah keatas dapat mengakomodir setiap kepentingan dari perusahaan - perusahaan tersebut. Dari regulasi - regulasi pemerintah ini yang hasil nya dapat membuat kualitas website dan akses layanan pemerintah NTB secara keseluruhan melalui internet menjadi bagus dimata perusahaan - perusahaan menengah keatas di NTB. 4. Rekomendasi yang akan diberikan berupa peningkatan layanan pemerintah NTB terhadap perusahaan – perusahaan dan penambahan informasi yang berada pada website resmi pemerintah. 5. Persepsi dan Kepuasan Perusahaan saling memiliki keterkaitan, berdasarkan model apabila persepsi baik dan tingkat kepercayaan tinggi terhadap pemerintah akan meningkatkan kepuasan terhadap pemerintah akhirnya implementasi e-government bisa lancar. . Adapun saran untuk penelitian mendatang adalah : 1. Untuk responden/sampel lebih diperbanyak karena dirasa 150 perusahaan masih kurang mewakili perusahaan – perusahaan menengah ketas lainnya. 2. Untuk batasan responden/sampel tidak hanya perusahaan menengah keatas tetapi semua jenis perusahaan seperti perusahaan kecil atau mikro. 3. Pada penerapannya di Nusa Tenggara Barat model dari Christoper G. Reddick, Jeffrey Roy, 2012 perlu ada nya penambahan indikator pada variabel Satisfaction with egovernment website. Indikator yang disarankan yaitu Kecepatan mengakses website.
6
DAFTAR PUSTAKA [1] [2] [3]
[4] [5] [6]
[7]
Agus Agusdin. 2012. Laporan Evaluasi e-Government Nusa Tenggara Barat. NTB. 2012 Cohen, J. E. Citizen satisfaction with contacting government on the Internet. Information Policy, 2006 Christoper G.Redick and Jeffrey Roy. Bussines Perceptions and Satisfaction with e-Government : Findings from Canadian Survey. Universty of Texas. 2012 Singgih Santoso, Structural Equation Modeling Konsep dan Aplikasi dengan AMOS, Elex Media Komputindo Jakarta, 2007 Parent, M., Vandebeek, C. A., & Gemino, A. C. Building citizen trust through e-government. Government Information Quarterly. 2005 Hillman, A. J., & Hitt, M. A. Corporate political strategy formulation: A model of approach, participation, and strategy decisions. The Academy of Management Review. 1999 Wang, X., & Wart, M. W. When public participation in administration leads to trust: An empirical assessment of managers' perceptions. Public Administration Review. 2007