JURNAL
IMPLEMENTASI METODE TOPSIS UNTUK MENENTUKAN KELUARGA TIDAK MAMPU PENERIMA RASKIN DI DESA SUKOWIYONO
IMPLEMENTATION OF TOPSIS METHOD TO ESTABLISH THE FAMILY RECIPIENT OF RASKIN IN SUKOWIYONO VILLAGE
Oleh: LUTFI MA’ARIF WIBOWO NPM: 12.1.03.02.0142
Dibimbing oleh : 1. Resty Wuluanningrum, M.Kom 2. Danar Putra Pamungkas, M.Kom.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK (FT) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SURAT PERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017 Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap
: Lutfi Ma’arif Wibowo
NPM
: 12.1.03.02.0142
Telepon/HP
: 081333918967
Alamat Surel (Email)
: wibowomaarif @gmail.com
Judul Artikel
: Implementasi Metode Topsis Untuk Menentukan Keluarga Tidak Mampu Penerima Raskin di Desa Sukowiyono
Fakultas – Program Studi
: Teknik Informatika
Nama Perguruan Tinggi
: Universitas Nusantara PGRI Kediri
Alamat Perguruan Tinggi
: Jln. Kh. Achmad Dahlan No. 76 Kediri
Dengan ini menyatakan bahwa : a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan bebas plagiarisme; b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Mengetahui
Kediri,
Pembimbing I
Pembimbing II
Penulis,
Resty Wulanningrum, M.Kom NIDN. 0719068702
Danar Putra Pamungkas, M.Kom NIDN. 0708028704
Lutfi Ma’arif Wibowo NPM. 12.1.03.02.0142
Lutfi Ma’arif Wibowo | 12.1.03.02.0142 Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
IMPLEMENTASI METODE TOPSIS UNTUK MENENTUKAN KELUARGA TIDAK MAMPU PENERIMA RASKIN DI DESA SUKOWIYONO Lutfi Ma’arif Wibowo 12.1.03.02.0142 Teknik – Teknik Informatika
[email protected] Resty Wulanningrum, M.Kom dan Danar Putra Pamungkas, M.Kom UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil pengamatan peneliti bahwa penentuan penerima raskin melalui musyawarah desa/kelurahan masih kurang efektif dan cenderung subjektif. Hal ini dikarenakan dimana pada prakteknya penentuan penerima raskin masih manual, sering tidak dilakukan perhitungan. berdasarkan uraian tersebut maka permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana mengimplementasikan sistem penentuan penerima raskin yang terkakulasi dan objektif. Untuk membantu permasalahan tersebut maka, dibangunlah sistem pendukung keputusan untuk membantu pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat aplikasi penentuan penerima raskin dengan metode TOPSIS (Technique for Order of Preference by Similiarity to Ideal Solution) yang nantinya dapat menjadikan suatu bahan rekomendasi layak atau tidaknya suatu keluarga menerima raskin berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan adanya aplikasi yang diciptakan ini dapat membantu pihak desa/kelurahan dalam menentukan calon penerima raskin sesuai rekomendasi nilai perangkingan tertinggi yang berhak memperoleh setelah memasukkan jumlah kuota yang berhak menerima, dengan demikian diharapkan dapat memberikan keadilan bagi rumah tangga sasaran penerima raskin .
KATA KUNCI : Topsis, Raskin, Sistem Pendukung Keputusan..
Lutfi Ma’arif Wibowo | 12.1.03.02.0142 Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id || 2||
LATAR BELAKANG
dengan nilai bobot rasio yang sudah
Penyaluran RASKIN (Beras Miskin)
ditentukan.
Dalam
sudah dimulai sejak tahun 1998. Pada
menggunakan
metode
awalnya disebut sebagai Operasi Pasar
kekurangan yaitu orang yang dillibatkan
Khusus (OPK), kemudian diubah menjadi
adalah orang-orang yang memiliki banyak
RASKIN mulai tahun 2002, dan diperluas
pengetahuan yang berhubungan dengan hal
fungsinya tidak hanya menjadi program
yang dipilih dengan metode AHP dan
darurat melainkan sebagai bagian dari
untuk melakukan perbaikan keputusan
Program Perlindungan Sosial. Penentuan
harus dimulai dari tahap awal.
I.
kriteria
penerima
manfaat
RASKIN
Dalam
jurnal
implementasi AHP
Freklin
terdapat
Sihotang
seringkali menjadi persoalan yang rumit.
mengenai sistem pendukung keputusan
Dinamika data kemiskinan memerlukan
penerima beasiswa di SMA Parlilitan
adanya
menyatakan
kebijakan
lokal
musyawarah
melalui
Desa/Kelurahan.
mampu
bahwa
metode
memberikan
TOPSIS
perhitungan
Musyawarah ini menjadi kekuatan utama
perangkingan dan solusi siapa yang layak
program untuk memberikan keadilan bagi
untuk menerima beasiswa.
sesama rumah tangga miskin. Seiring
hal
Berdasarkan jurnal di atas, maka
tersebut
diatas,
dalam
penelitian
ini
dipilih
metode
penunjukkan rumah tangga sasaran selama
TOPSIS untuk menentukan rumah tangga
ini masih dilakukan secara manual, sering
sasaran
tidak dilakukan perhitungan, sehingga
merupakan suatu metode yang memiliki
penentuan prioritas alternatif rumah tangga
konsep dimana alternatif terpilih yang
miskin kurang efektif dan cenderung
terbaik
subjektif.
terpendek dari solusi ideal positif, namun
Penelitian mengenai
penerima
tidak
RASKIN.
hanya
TOPSIS
memiliki
jarak
studi kasus
juga memiliki jarak terpanjang dari solusi
bantuan sosial ini telah dilakukan oleh Dita
ideal negatif. Pada tahun 2013 Desi Leha
Monita
Kurniasih
pada
tahun
2013
dengan
juga
melakukan
penelitian
menggunakan metode Analytical Hierarcy
sistem pendukung keputusan mengenai
Process
pemilihan laptop. Hasil dari penelitian
(AHP).
menjelaskan
Pada
kriteria
-
jurnalnya kriteria
yang
tersebut adalah metode TOPSIS untuk
dibutuhkan dalam mendapatkan bantuan
menyelesaikan permasalahan multikriteria
sosial. Hasil berupa keputusan layak atau
dapat
tidaknya calon penerima dalam menerima
permasalahan pemilihan laptop.
BLT, diperoleh dari hasil perbandingan nilai lamda bobot kategori penilaian
digunakan
dalam
Berdasarkan referensi
memecahkan
yang ada,
TOPSIS terbukti dapat digunakan untuk
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
memecahkan
permasalah
multikriteria.
Diharapkan dengan metode ini dapat
Adapun kriteria berserta bobot tersebut adalah sebagai berikut :
menentukan usulan – usulan rumah tangga sasaran yang berhak menerima bantuan dengan
lebih
tepat
dan
menghindari
Tabel 2.1. Tabel Kriteria Kriteria C1
Atribut
Bobot
Jumlah
Benefit
4
Cost
5
Anggota
keluarga
kecurangan dalam pembagiannya. C2
II.
Keterangan
anggota
kel.
Produktif
METODE C3
Jumlah anak
Benefit
3
C4
Anak bersekolah
Benefit
3
C5
Daya listrik
Cost
2
C6
Luas bangunan
cost
1
TOPSIS (Technique for Order of Preference by Similiarity to Ideal Solution) adalah metode yang didasarkan pada konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik
tidak
hanya
memiliki
jarak
terpendek dari solusi ideal positif, namun
Sedangkan penilaian alternatif untuk setiap kriteria adalah sebagai berikut :
juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal
negatif
(Kusumadewi, 2006:87).
Secara umum, prosedur TOPSIS mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: a. Membuat
matrik
keputusan
ternormalisasi b. Membuat matrik ternomalisai terbobot
Tabel 2.2. Tabel Penilaian alternatif
C1 C2 C3 C4 C5
C6
Sahri
7
2
5
4
450 78
Supari
5
2
3
3
450 74
Pujianto
5
2
3
2
450 75
Suwarno
4
2
2
1
450 74
supardi
8
4
4
3
450 77
c. Menentukan solusi ideal positif dan negatif
a) Menentukan
d. Menghitung separation measure e. Menentukan
nilai
preferensi
keputusan
ternormalisasi tiap
altenatif
|X1| =√72 + 52 + 52 + 42 + 82 = 13,37 R11 =
III. ANALISA SISTEM
R21 =
A. Analisa perhitungan Dalam penentuan penerima raskin dengan metode TOPSIS ini terdapat kriteria yang telah ditentukan berdasarkan kesepakatan perangkat Desa/Kelurahan. Lutfi Ma’arif Wibowo | 12.1.03.02.0142 Teknik – Teknik Informatika
matrik
R31 = R41 = R51 =
𝑥11 𝑥1 𝑥21 𝑥1 𝑥31 𝑥1 𝑥41 𝑥1 𝑥51 𝑥1
= = = = =
7 13,37908 5 13,37908 5 13,37908 4 13,37908 8 13,37908
= 0, 52320 = 0, 37371 = 0, 37371 = 0, 29897 = 0, 59794
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Demikian seterusnya sampai |X6| untuk mendapatkan hasil keputusan matrik ternormalisasi b) Menentukan normalisasi terbobot Setelah matrik keputusan ternormalisasi
dan seterusnya hingga 𝑆5+ sehingga
maka dilakukanlah pembobotan sebagai
diperoleh nilai
berikut :
𝑆2+ = 1.26754
y11 = w1r11 = 5. 0, 52320 = 2.09281
𝑆3+ = 1.51624
y21 = w1r12 = 5. 0, 37371 = 1.49487
𝑆4+ = 2.30060
y31 = w1r13 = 5. 0, 37371 = 1.49487
𝑆5+ = 1.87054
y41 = w1r14 = 5. 0, 29897 = 1.19589
Jarak antara normalisasi setiap alternatif
y51 = w1r15 = 5. 0, 29897 = 2.39179
terhadap solusi ideal negatif
dan seterusnya hingga diperoleh matrik keputusan ternormalisasi Y c) Menentukan solusi ideal positif dan solusi ideal negatif Solusi ideal positif A+
Dan seterusnya hingga 𝑆5− sehingga diperoleh nilai 𝑆2− = 2.18652 𝑆3− = 2.02196 𝑆4− = 1.76792 𝑆5− = 1.85059
Solusi ideal negatif A-
e) Menghitung nilai preferensi 𝑐1 =
2.79143 2.79143 +0.29990
= 0.90298
𝑐2 =
2.18652 2.18652+1.26754
= 0.63302
2.02196
= 0.57146
1.76792
= 0.43453
𝑐3 =2.02196 +1.51624
d) Menghitung separation measure Jarak antara normalisasi terbobot setiap alternatif terhadap solusi ideal positif
𝑐4 = 1.76792+2.30060 1.85059
𝑐5 = 1.85059+1.87054
= 0.49731
Dari perhitungan diatas maka akan dirangking berdasarkan nilai preferensinya masing – masing. Alternatif dengan nilai
Lutfi Ma’arif Wibowo | 12.1.03.02.0142 Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
tertinggi merupakan yang paling layak
topsis, dan proses output perangkingan.
direkomendasikan
DFD Level 1 dapat dilihat pada gambar
menerima
raskin,
seperti tabel berikut ini :
3.2.
Tabel 2.3. Tabel Perangkingan
data pengguna pengguna data pengguna/profil data keluarga data penilaian
No Alternatif Preferensi petugas
1
Sahri
0.90298
2
Supari
0.63302
3
Pujianto
0.57146
5
Supardi
0.49731
4
Suwarno
0.43453
data keluarga data kriteria data penilaian data pengguna
awal
pimpinan
dari
adalah diagram konteks. Diagram konteks diagram
yang
menggambarkan hubungan sistem dengan entitas diluar sistem. Entitas pada studi kasus ini adalah petugas dan pimpinan. Diagram
konteks
data penilaian data kriteria
dapat
dilihat
data keluarga
perhitugan topsis
data penilaian
perancangan proses pembuatan DFD ini
adalah
data kriteria
data penilaian
data keluarga data kriteria data penilaian data pengguna hasil perhitungan
Pengidentifikasian
data keluarga data kriteria
1.2
B. Perancangan proses
sendiri
data keluarga 1.1 input data
pada
gambar 3.1.
hasil perhitungan data pengguna/profil data keluarga data penilaian
hasil perhitungan topsis
1.3
data pengguna
ouput
Gambar 3.2. DFD Level 1 C. Perancangan Basis Data Basis data dalam sistem ini menggunakan
model
basis
data
relasional dimana tabel-tabel dalam basis data tersebut saling berhubungan. Diagram relasi entitas menggambarkan hubungan entitas yang terdapat pada salah satu tabel dengan entitas pada tabel yang lainnya. keluarga
Gambar 3.1. Diagram Konteks Pada DFD Level 1 perancangan sistem pendukung keputusan penentuan penerima RASKIN ini terdapat 3 proses yaitu: proses input data, proses perhitungan Lutfi Ma’arif Wibowo | 12.1.03.02.0142 Teknik – Teknik Informatika
id_keluarga id_pengguna no_kk nama_keluarga gender alamat ttl status
int
int bigint char(25) char(11) char(80) char(30) char(12)
kriteria id_kriteria id_pengguna nama_kriteria atribut bobot
int int char(25) enum float
pengguna id_pengguna nama_pengguna password level
int char(25) char(64) char(12)
penialaian id_penilaian id_kriteria id_keluarga nilai
int int int float
Gambar 3.3. Perancangan Database simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
IV.
HASIL DAN KESIMPULAN
A. Hasil
2.
Penggunaan
metode
topsis
dalam
penelitian ini mampu memberikan
Berikut ini adalah hasil tampilan
perangkingan keluarga yang paling
lapoaran dari perangkingan, pada halaman
berhak dan tidak berhak menerima
ini pimpinan dapat menyeleksi rumah
raskin berdasarkan kriteria yang telah
tangga
ditetapkan.
sasaran
penerima
setelah
memasukkan kuota calon penerima raskin. Gambar penyeleksian dapat dilihat pada gambar 3.4
C. Saran Saran yang dapat diberikan untuk pengembangan
sistem
penentuan
penerima raskin dengan menggunakan metode topsis ini agar menjadi lebih baik antara lain : 1.
Untuk
lebih
memaksimalkan
kinerja sistem, dapat dilakukan Gambar 3.4. Gambar Perangkingan
penamabahan kriteria yang ada. 2.
B. Kesimpulan
Untuk hasil yang lebih akurat sebaiknya metode topsis dapat
Berdasarkan hasil perancangan dan
dipadukan dengan metode sistem
pengujian yang dilakukan pada sistem
pendukung
penentuan
dalam penentuan bobot kriteria.
penerima
menggunakan
raskin
metode
dengan
TOPSIS,
lainnya
terutama
maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
1.
Badan
Apliksi sistem pendukung keputusan
Pusat
statistik.
“Indikator
penentuan penerima raskin dengan
Kesejahteraan Rakyat 2015”. BPS,
mengimplementasikan metode topsis
2015.
dapat
memberikan
pertimbangan
Kustiyahningsih,
Yeni.
2011.
pihak kelurahan dalam menentukan
Pemrograman Basis Data Berbasis
keluarga
Web Menggunakan PHP & MySQL.
yang
berhak
menerima
raskin. Pemilihan keluarga penerima dilakukan setelah memasukkan nilai kuotanya.
Lutfi Ma’arif Wibowo | 12.1.03.02.0142 Teknik – Teknik Informatika
Jakarta: Graha Ilmu. Kusumadewi, Sri., Hartati, S., Harjoko, A., Wardoyo, R. 2006. Fuzzy Multi-
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Attribute Decision Making (FUZZY MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu. Monita, Dita. 2013.“Sistem Pendukung Keputusan
Penerima
Bantuan
Langsung
Tunai
Dengan
Menggunakan
Metode
Analitical
Hierarcy Process”. STIMIK Budi Darma Medan. S.
Lestari
W.
“Implementasi TOPSIS
Priyodiprodjo. metode
untuk
fuzzy
menyeleksi
penerimaan karyawan”.IJCSS, Vol 5. No.2 – 2011. Sihotang,
Freklin.
Pendukung
2013.”Sistem
Keputusan
Beasiswa
Dengan
Penerima Metode
Topsis”.STMIK Budi Darma Medan. Tim
Sosialisasi Bahan
Penyesuaian
Bakar
Subsidi
Minyak.”solusi
masalah kepesertaan & pemutkhiran data penerima kartu perlindungan sosial (kps). TNP2K, 2013.
Lutfi Ma’arif Wibowo | 12.1.03.02.0142 Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id || 8||