ISSN : 2337-3253
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS VIIIB MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED CONVERSATION DI SMPN 11 SURABAYA (Panca Lukitasari) Abstract Improved speaking skills of students in the first cycle has not reached the improvement in the classical study of 80%, but when compared to the percentage of students who pass the pre-action learning is as much as 42% and the number of students who pass the study after the action in the first cycle to 67%, it can be said that there was an increase learning by 25%. In the second cycle carried out repairs to the deficiencies that occur in the implementation of the action cycle I. In the second cycle the percentage classical success. The percentage in the first cycle is 67% to 83% in the second cycle or can be said to have increased by 16%. Based on the description it can be concluded that the implementation of learning English using learning methods guided conversation in improving English speaking skills class VIII b SMPN 11 Surabaya Kata kunci : Keterampilan berbicara, bahasa Inggris, guided conversation Pendahuluan Kemampuan berbicara bahasa inggris (speaking) adalah kemampuan untuk mengungkapkan dan menggunakan bahasa inggris secara lisan dengan penggunaan kosakata bahasa inggris serta ide / gagasan yang tersampaikan dengan baik dan benarKeterampilan berbicara merupakan suatu keterampilan bahasa yang perlu dikuasai dengan baik. Keterampilan ini merupakan suatu indikator terpenting bagi keberhasilan siswa terutama dalam belajar bahasa Inggris. Dengan penguasaan keterampilan berbicara yang baik, siswa dapat mengomunikasikan ide-ide mereka, baik di sekolah maupun dengan penutur asing, dan juga menjaga hubungan baik dengan orang lain Tujuannya untuk memperlancar keterampilan berbicara, memperkaya penggunaan kosa kata, memperbaiki tatanan berbahasa, menyempurnakan ucapan-ucapan kosa kata, kalimat-kalimat bahasa Inggris, dan melatih pendengaran sehingga mudah menangkap pesan dari lawan bicara. alur pembicaraan. Guided Conversation memberikan inspirasi kepada siswa untuk menciptakan suasana komunikatif dalam memberikan ide, pemikiran dan tanggapan
Bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa pengantar untuk mata pelajaran tertentu. Namun, sebahagian dari guru yang Mengajar di sekolah tersebut diatas masih ada yang menyampaikan materi pelajaran secara bilingual (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris) yang bertujuan untuk mensetarakan status sekolah tersebut dengan berskala internasional (School Based Iinternational). Adanya situasi seperti di atas, berarti bisa memotivasi siswa untuk belajar lebih giat dan komprehensif terhadap bahasa Inggris baik secara tulisan maupun lisan. Para siswa harus mampu mengutarakan gagasan, pemikiran dan lain-lain, mereka juga harus dapat menjawab pertanyaan dan mengajukan pertanyaan sesuai tingkatan siswa dengan baik selama pembelajaran berlangsung. Ketika melaksakan diskusi, para siswa dituntut terampil mengemukakan dan mempertahankan pendapat, menyanggah pendapat siswa lain, atau mempengaruhi siswa lain agar mengikuti sekaligus memberikan kritikan dalam membetulkan perbincangan. Guided Conversation juga merupakan sebuah desain yang tepat guna untuk membantu
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 5
Hal. 1
siswa mendapatkan teknik belajar cepat dan bisa menguasai materi bahasa Inggris sekaligus mampu mewujudkan keterampilan berbicara. Kaitan lain yang berhubungan dengan Guided Conversation ialah membimbing siswa bagaimana bertanya dan menjawab yang baik dan benar menurut tata cara berbicara bahasa Inggris disertai dengan tuntunan yang mendekati gaya bicara bahasa native speaker. Dari tuntunan atau bimbingan yang dilakukan guru bahasa Inggris secara terus menerus maka diyakini bahwa peningkatan keterampilan siswa dalam berbicara bisa meningkat. Karena disamping bimbingan atau panduan guru terhadap ucapan siswa terhadap kalimat pendek bahasa Inggris di atas, juga dilengkapi dengan tuntunan ucapan yang tersedia di ujung kalimat bahasa Inggris. Dengan demikian, besar kemungkinan bagi siswa bisa melakukan praktik keterampilan berbicara bahasa Inggris sangat mudah. Berhubungan dengan keterampilan berbicara bahasa Inggris, berarti memberdayakan siswa agar dapat melakukan keterampilan berbicara dengan cara yang paling mudah. Siswa merasa senang terhadap pelajaran bahasa Inggris karena diajarkan melalui strategi yang jauh lebih menyenangkan sehingga terdorong bagi siswa untuk belajar aktif dan kreatif. Apabila siswa sudah merasa senang, aktif dan kreatif terhadap mata pelajaran bahasa Inggris justru kemampuannya baik secara tertulis dan lisan akan meningkat. Guided Converstion Guided Conversation memberikan inspirasi kepada siswa untuk menciptakan suasana komunikatif dalam memberikan ide, pemikiran dan tanggapan sekaligus memberikan kritikan dalam membetulkan perbincangan. Guided Conversation juga merupakan sebuah desain yang tepat guna untuk membantu siswa mendapatkan teknik belajar cepat dan bisa menguasai materi bahasa Inggris sekaligus mampu mewujudkan keterampilan berbicara.
Kaitan lain yang berhubungan dengan Guided Conversation ialah membimbing siswa bagaimana bertanya dan menjawab yang baik dan benar menurut tata cara berbicara bahasa Inggris disertai dengan tuntunan yang mendekati gaya bicara bahasa native speaker. Dengan demikian, antara Guided dan Conversation merupakan paduan percakapan atau perbincangan yang dilakukan siswa dalam bahasa Inggris sederhana dalam rangka memperlancar komunikasi dan meningkatkan hasil belajar dalam keterampilan berbicara bahasa Inggris bagi siswa. Perlakuan dalam percakapan tersebut dilakukan dengan panduan atau petunjuk dan bimbingan dalam durasi panjang dan singkat (Blowerk 2008: 103) yang dilakukan di dalam dan di luar ruangan belajar. Pelaksanaan keterampilan berbicara bahasa Inggris melalui Guided Conversation baik di luar maupun di dalam kelas sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terkait, seperti: Keterkaitan antara pernyataan dan kenyataan yang ada di lapangan. Setiap pernyataan akan sangat berarti apabila ditinjau secara langsung kelapangan sehingga memberikan kepuasan secara pribadi, dengan realita itu muncul lebih banyak lagi bentuk ucapan-ucapan lain yang bersamaan dengan konteks, Situasi baru, kebiasaan siswa dalam melakukan keterampilan berbicara bahasa Inggris dengan bentuk Guided Conversation lebih suka kepada hal-hal yang baru karena disamping memperbanyak praktik keterampilan berbicara dengan kosa kata yang baru juga karena belum pernah membanyangkan keberadaan yang baru sehingga muncul beragam pertanyaan dan jawaban siswa, Keterkaitan antara materi dengan pengalaman belajar siswa. Koneksitas keduanya semakin memperlancar praktik keterampilan berbicara siswa yang dilakoninya secara berulang-berulang. Selanjutnya, Guided Conversation sebagai salah satu bentuk
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 5
Hal. 2
strategi guru bahasa Inggris dalam menuntun siswa untuk m emperlancar keterampilan berbicara bahasa Inggris. Guided Conversation dapat merangsang interest siswa dengan sungguh-sungguh dan siswa berusaha mendapatkan kosa kata baru dengan susunan kalimat yang tepat mengenai sasaran pembicaraan. Dalam proses pelaksanaan keterampilan berbicara bahasa Inggris dengan Guided Conversation siswa diharapkan siap menunggu giliran untuk berbicara dan memberikan jawaban atas pertanyaan atau pernyataan yang mungkin muncul dari pembawa acara/ penuntun dari Guided Conversation (tentu momen ini terjadi dalam ruangan kelas). Namun demikian, belajar keterampilan berbicara bahasa Inggris bukan sesuatu yang mudah atau gampang melainkan membutuhkan cara-cara yang tepat dan menyenangkan. pengembangan keterampilan berbicara bahasa Inggris melalui Guided Conversation dapat meningkatkan kreativitas siswa untuk belajar bahasa Inggris.Kegiatan seperti ini mampu menunjukkan keterampilan khas pribadi siswa dalam berkomunikasi dengan gaya yang bervariasi. Komunikasi dalam hal ini menampilkan kesanggupannya dalam berbicara bahasa Inggris baik di dalam maupun diluar kelas. Siswa diharapkan dapat berbicara dengan sesama kawan sekelas, kawan di sekolah, guru, dan bahkan dengan orang-orang di luar likungan (orang asing). Tujuan perlakuan seperti itu untuk melatih siswa mempraktikkan keterampilan berbicara bahasa Inggris secara kontinyu dengan cara Guided Conversation. Kebiasaan semacam ini yang harus dilakukan guru kepada siswa guna memberdayakan siswa dalam berbahasa Inggris dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dari praktik tersebut akan muncul tahapantahapan penguasaan keterampilan berbicara bahasa Inggris siswa. Persiapan guru dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Inggris adalah:
penguasaan kosa kata, penguasaan grammar, penguasaan strategi belajar, media belajar, fasilitas belajar, penetapan jadwal belajar yang tepat, lingkungan belajar yang baik. Tujuannya adalah bisa memberikan nuansa berbeda dari pembelajaran konvensional, mampu meningkatkan minat siswa untuk kegiatan belajar tanpa bosan. Sementara persiapan siswa adalah berupa kesiapan mental dan rasa percaya diri dalam pelaksaan pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Inggris. Biasanya, siswa yang tertarik dengan pelajaran bahasa Inggris senang melakukan berbicara walaupun dengan beberapa ungkapan kosa kata yang diingatnya. Ucapan-ucapan tersebut akan menjadi lebih baik dan berkembang bilamana diiringi bimbingan, arahan, panduan dan tuntunan guru bahasa Inggris. Selain, persiapan mental dan percaya diri adalah kesiapan materi seperti: buku-buku Short Daily Conversation¸Guide to Everyday English Conversation. Panduan pelaksanaan guide conversation Guru sebagai pengontrol dalam percakapan harus memberikan panduan sesuai dengan prosedur percakapan sehingga semua siswa mendapat kesempatan. a) Menyuruh semua siswa berpartisipasi dalam percakapan terbuka sehingga secara tidak langsung dapat melatih diri untuk melakukan komunikasi yang terpimpin. b) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali lebih dalam sampai mendapatkan jawaban pasti dari berbagai sumber buku guna menciptakan suasana aktif berbicara bahasa Inggris.
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 5
Hal. 3
c)
Siswa diberikan kesempatan untuk melakukan pengamatan pada satu sumber/bedah buku sekedar pembuktian akurat sehingga dapat memberikan laporan dalam bentuk lisan (bahasa Inggris). Cara ini melatih siswa berani mengungkap temuan-temuan kecil yang berhubungan dengan pelajaran yang dilakoninya dalam bahasa Inggris lisan. Tujuan ini memperlancar komunikasi antara sesama teman sekelas dan sekaligus memberi tahu hasil laporan tersebut kepada guru dalam bentuk lisan. Laporan lisan berarti siswa telah melakukan praktik keterampilan berbicara bahasa Inggris melalui Guided Conversation karena memberikan waktu yang cukup sambil memberikan pengarahan terhadap hasil laporan siswa. Bimbingan dan pengarahan itu tidak hanya diberikan oleh guru bahasa Inggris akan tetapi bisa juga diberikan oleh siswa sambil memperaktikkan keterampilan berbicara yang sudah dimilkinya. Inilah sebuah cara untuk membiasakan siswa berkreasi terhadap keterampilan itu menjadi terbiasa dan berekembang semakin baik. Dari gambaran di atas, jelas bahwa pengembangan keterampilan berbicara bahasa Inggris melalui Guided Conversation dapat meningkatkan kreativitas siswa untuk belajar bahasa Inggris. Kegiatan seperti ini mampu menunjukkan keterampilan khas pribadi siswa dalam berkomunikasi dengan gaya yang bervariasi. Komunikasi dalam hal ini menampilkan kesanggupannya dalam berbicara bahasa Inggris baik di dalam maupun diluar kelas. Siswa diharapkan dapat berbicara dengan sesama kawan sekelas, kawan di sekolah, guru, dan bahkan dengan orang-orang di luar likungan (orang asing). Tujuan perlakuan seperti itu untuk melatih siswa mempraktikkan keterampilan berbicara bahasa Inggris secara kontinyu dengan
cara Guided Conversation. Kebiasaan semacam ini yang harus dilakukan guru kepada siswa guna memberdayakan siswa dalam berbahasa Inggris dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Karakteristik berbicara bahasa Inggris melalui guided conversation Untuk melakukan keterampilan berbicara bahasa asing seperti bahasa Inggris memang dirasakan sulit karena harus mengintegrasikan keterampilan lainnya (listening skill, reading skill dan writing kill) kedalam bentuk speaking yang baik. Dengan demikian, proses keterampilan berbicara bisa menjadi lebih sempurna dan aktif. Sedikitnya ada beberapa karakteristik berhasilnya kegiatan keterampilan berbicara bahasa asing (Brown and Yule, 1983: 120, Hyland, 1991: 122), sebagai berikut: 1) Siswa harus berbicara sesering mungkin. Dalam proses kegiatan keterampilan berbicara bahasa, peserta justru harus melakukan lebih banyak komunikasi. Dalam hal yang membicarakan atau yang dibahas permasalahan sesuai dengan topik. Keuntungannya adalah semakin sering melakukan keterampilan berbicara semakin lancar pula refleksi berbicara (Zainil, 2010). 2) Partisipasi. Sebaiknya, dalam proses penerapan keterampilan berbicara melalui Guided Conversation tidak dibenarkan didominasi oleh individu atau sebagian kecil peserta yang bisa berbicara (mampu berbicara bahasa Inggris), melainkan semua peserta/siswa berhak mengeluarkan pendapat dan harus berbicara guna memperlancar diri sampai mahir. Tujuannya adalah membiasakan komunikasi lisan yang logis bukannya sekedar berbicara tanpa menggunakan kaedah bahasa yang baik, penggunaan tata bahasa yang
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 5
Hal. 4
jelas, ucapan yang tepat, penggunaan kosa kata yang benar, intonasi yang sempurna, dan dapat dipahami oleh lawan bicara. 3) Tanggung-jawab Tanggung-jawab berarti kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai menurut kadar kemampuandalam hal ini adalah kemampuan untuk berbicara bahasa Inggris yang dilakukan secara berdiskusi atau berpasangan dan harus bertanggungjawab untuk mempertahankannya. Pelaksanaan praktik keterampilan berbicara bahasa Inggris yang dilakukan secara berpasangan harus saling saling membantu, satu orang yang kurang mampu dalam Tanya jawab maka yang lainnya harus mengatasi segala kesulitan patnernya. Jadi, dalam berpasangan atau secara individu harus merasa bertanggung jawab. Tips Berbicara Bahasa Inggris Seringkali kendala yang timbul dalam belajar bahasa Inggris adalah keterampilan berbicaranya, kesulitan yang muncul disebabkan oleh latar belakang bahasa ibu yang terlalu dominan. Namun, melalui latihan yang intensif, tidak ada yang tidak mungkin bagi mereka yang percaya diri. Keterampilan berbicara bahasa Inggris Anda pun dapat mencapai tahap dimana mampu dipahami oleh setiap orang yang berbahasa Inggris secara global. Berikut adalah beberapa tips meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Inggris. a) Mendengarkan percakapan bahasa Inggris. Tahap awal dalam belajar berbicara bahasa Inggris adalah dengan mengembangkan sebanyakbanyaknya kosa kata dalam bahasa Inggris. Cara terbaik untuk mengembangkan kosa kata verbal adalah dengan mendengarkan percakapan dalam bahasa Inggris serta membaca buku bahasa Inggris.
Dewasa ini, semua fasilitas sangat memungkinkan bagi Anda untuk mengakses percakapan dalam bahasa Inggris baik melalui film, CD, internet atau dari sumber lainnya. Mendengarkan dan menguasai lafal yang berbeda akan membantu Anda dalam menyempurnakan keterampilan berbahasa Inggris Anda. b) Praktek berbicara bahasa Inggris Ingin bisa berbicara bahasa Inggris, tentu saja harus praktek berbicara. Tidak ada cara lainnya selain Anda harus membangun kebiasaan praktek berbicara bahasa Inggris. Dalam hal ini, Anda tidak harus berada dalam lingkungan berbahasa Inggris baru kemudian berbicara dalam bahasa Inggris tersebut. Salah satu cara efektif untuk praktek berbicara bahasa Inggris adalah membaca dengan suara yang kuat/lebih keras. Ini akan memperkuat lidah Anda dalam hal melafalkan kata-kata dengan lebih jelas dan lantang. Cobalah untuk membuat daftar katakata bahasa Inggris yang sulit dan beri perhatian lebih dengan berbicara lebih perlahan pada intonasi yang benar. c) Rekam suara Anda Dalam hal berbicara bahasa Inggris yang dicari bukanlah kesempurnaan melainkan pemahaman. Apakah pada saat Anda berbicara, lawan bicara Anda memahami apa yang Anda katakan atau tidak. Ternyata mendengarkan percakapan Anda sendiri dapat membantu Anda dalam mengevaluasi intonasi serta struktur yang benar. Hal ini akan menjadi sesuatu yang menarik sebagai permainan berbahasa Inggris dalam bentuk cerita atau tanya jawab. d) Mendengar dan menyanyikan musik bahasa Inggris Cara lainnya yang dapat membantu Anda dalam berbicara bahasa Inggris adalah dengan mendengarkan musik
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 5
Hal. 5
berbahasa Inggris dan mencoba untuk menyanyikannya lagi. Anda dapat memiliki koleksi lagu-lagu favorit Anda dalam bahasa Inggris dan mendengarkannya di waktu luang. Sangatlah penting untuk selalu mencoba dan mengucapkan setiap kata baru yang Anda temukan dan mengembangkan kosa kata yang luas serta mempraktekkan cara pelafalan dalam berbicara bahasa Inggris. Desain dan Langkah Penelitian Penelitian tindakan ini dilakukan dengan mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart (1988:47), yaitu: ”action reseach is cyclic process of planning, action, observation, and reflection”, atau model yang berdasarkan pada suatu siklus spiral yang terdiri dari empat komponen, yang meliputi: (1) rencana tindakan (planning), (2) pelaksanaan (action), (3) observasi (observtion), (4) refleksi (reflection). Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dengan cara bersiklus dan akan dilakukan dalam dua siklus. Dalam mengumpulkan data menggunakan metode observasi, dan lembar kerja siswa . bentuk proses pembelajaran yang dilakukan melalui Guided Conversation dalam mempelajari keterampilan berbicara bahasa Inggris yang sesuai dengan kondisi dan mempermudah siswa untuk menguasainya, yakni sebagai berikut: 1) Practice your English as often as possible. 2) Participate in any and all class activities. 3) Review both presents and old materials Keterampilan berbicara dalam menguasai bahasa Inggris sebagai bahasa asing dirasa menjadi keterampilan yang paling utama diperlukan. Keterampilan
berbicara dirasa menjadi yang utama karena dalam mempelajari bahasa asing yang paling penting adalah keterampilan untuk berkomunikasi dan keberanian dalam mengungkapkan pendapat secara lisan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan berbicara siswa melalui metode pembelajaran guided conversation Sedangkan Labov (1984), mengatakan berpendapat ada empat konsep dasar dalam melaksanakan praktik pengembangan keterampilan berbicara bahasa Inggris melalui Guided Conversations: a) Memberikan bermacam gambaran yang berkaitan dengan situasi siswa, proses pembelajaran, pengalaman belajar, pendidikan, sekolah, guru, kemajuan dan budaya, kelemahannya serta sikap siswa terhadap proses pembelajaran. b) Menentukan informan yang tahu permasalahan dan berpengalaman dalam memberikan jawaban-jawaban terutama yang menyangkut dengan sekolah, guru, dan proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah tersebut. c) Mendorong setiap kelompok /individu dalam ruangan kelas untuk turut serta melakukan percakapan atau ikut memberikan tanggapan atas setiap pertanyaan yang muncul dari informan sehingga terkesan bahwa situasi ini benar-benar semua siswa tertarik untuk melakukan praktik keterampilan berbicara. d) Menentukan topik pembicaran sesuai dengan materi pelajaran yang ada sehingga mampu dan mudah memecahkan pokok persoalan yang muncul. Selain topik yang ditentukan berhubungan dengan materi pelajaran, topik pembicaraan juga bisa ditampilkan atau disesuaikan dengan keadaan disekitar sekolah.
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 5
Hal. 6
Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran dengan menggunakan guided conversation mengalami peningkatan mulai dari siklus I sampai siklus II. Peningkatan tersebut dari pra tindakan sebesar 60% menjadi 72% pada siklus I. Kemudian meningkat menjadi 88% pada siklus II. Untuk peninkatan keterampilan berbicara juga mengalami peningkatan. Rata-rata nilai siswa dari setiap kelompok pada pra tindakan, siklus I, dan siklus II selalu mengalami peningkatan walaupun sedikit. Pada pra tindakan, kelompok tinggi mempunyai rata-rata 66,25 menjadi 70,84 pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 81,25. Kelompok sedang mempunyai rata-rata pra tindakan sebesar 50, pada siklus I meningkat menjadi 66,15 dan menjadi 75,32 pada siklus II. Sedangkan pada kelompok rendah pada pra tindakan dengan rata-rata 35 menjadi 56,67 pada siklus I dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 66,46. Untuk aspek keterampilan berbicara yang mengalami peningkatan terbesar adalah aspek keterampilan berbicara kejelasan dan volume suara. Sedangkan aspek keterampilan berbicara yang kurang mengalami peningkatan adalah pada aspek keterampilan berbicara alamiah. Diketahui pula bahwa peningkatan keterampilan berbicara siswa pada siklus I belum mencapai peningkatan belajar secara klasikal yaitu 80%, tetapi jika dibandingkan dengan persentase jumlah siswa yang tuntas belajar pada pra tindakan yaitu sebanyak 42% dan jumlah siswa yang tuntas belajar setelah tindakan pada siklus I menjadi 67% maka dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan belajar sebesar 25%. Pada siklus II dilakukan perbaikan terhadap kekurangan yang terjadi dalam pelaksanaan tindakan siklus I. Pada siklus II terjadi peningkatan persentase keberhasilan klasikal. Persentase pada siklus I yaitu 67%
menjadi 83% pada siklus II atau dapat dikatakan mengalami peningkatan sebesar 16%. Berdasarkan deskripsi tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan metode pembelajaran guided conversation dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Inggris siswa kelas VIII B SMPN 11 Surabaya.
6 5 4 3 2 1 0 Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
Siklus 2 Siklus 1
Grafik Penerapan Metode Guided conversation terhadap keterampilan berbicara bahasa Inggris siswa Simpulan Sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam penelitian dan hasil analisis data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa: a) Terdapat peningkatan keterampilan berbicara bahasa Inggris siswa melalui penerapan metode pembelajaran guided conversation . Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan Pada pra tindakan, kelompok tinggi mempunyai rata-rata 66,25 menjadi 70,84 pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 81,25. b) Peningkatan keterampilan berbicara kelompok sedang mempunyai ratarata pra tindakan sebesar 50, pada siklus I meningkat menjadi 66,15 dan
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 5
Hal. 7
menjadi 75,32 pada siklus II. Sedangkan pada kelompok rendah pada pra tindakan dengan rata-rata 35 menjadi 56,67 pada siklus I dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 66,46. Daftar Rujukan Abin Syamsuddin. 2003. Peran Guru Membimbing Keberhasilan Siswa. Bandung: Sinar Baru. Abubakar, dkk. 1986. Pengembangan Kosa Kata dalam Berbahasa. Yogjakarta: Penerbit Liberty. Anna Sotter. 2008. Practicing English Speaking Skill through Small Group Discussion. Ohio State University Press. Bock, John C. 1992. Education and Development: A Conflict Meaning. Ohio State: Ohio State University Press. Brown, G., Anderson, A., Shilcock, R., & Yule, G. 1984. Teaching Talk: Strategies for Production and Assessment. Cambridge. Cambridge University Press.
Guntur,
Tarigan. 1986. Pengajaran kosakata. Bandung: Penerbit Angkasa. Guntur, Tarigan. 1981, Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Penerbit Angkasa. Hall, S. 1997. Integrating pronunciation for fluency in presentation skills. ERIC Document, pp. 408–856. Hamalik. 2003. Peranan Motivasi terhadap Keberhasilan dalam Belajar. Bandung: Angkasa. Ibnu Hadjar. 1996. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sadli, Hassan. 1989. Kamus Inggris Indonesia-Indonesia Inggris. Jakarta:
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya; Volume 5
Hal. 8