1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan model OSI dan TCP/IP. 3. Mendeskripsikan tujuan dan operasi dasar protokol-protokol dalam model OSI dan TCP/IP. 4. Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan model OSI dan TCP/IP serta keterkaitan layer-layer kedua model tersebut.
Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi(peramban web). Dua buah komputer misalnya dikatakan terkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasi.
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.
Prinsip dalam membuat protokol ada tiga hal yang harus dipertimbangkan, yaitu efektivitas, kehandalan, dan kemampuan dalam mengatasi kondisi gagal di network. Protokol distandarisasi oleh beberapa organisasi yaitu •
IETF (Internet Engineering Task Force),
•
ETSI (European Telecommunications Standards Institute),
•
ITU (International Telecommunication Union),
•
ANSI (American National Standards Institute).
Tugas yang biasanya dilakukan oleh sebuah protokol dalam sebuah jaringan diantaranya adalah : 1. Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer / mesin lainnya. 2. Melakukan metode “jabat-tangan” (handshaking). 3. Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan. 4. Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan. 5. Bagaimana format pesan yang digunakan.
6. Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna. 7. Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya. 8. Mengakhiri suatu koneksi.
dan
•
Membantu mem-”break-down” fungsi-fungsi dalam network menjadi lebih spesifik.
•
Membentuk standar pembuatan perangkat network bagi para vendor.
•
Mengacu pada sebuah model dapat mempermudah proses troubleshoot masalah-masalah yang ditemukan pada network.
•
Memungkinkan vendor untuk fokus pada sebuah area tertentu dalam network dalam membuat produk.
Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model). Kemudian ISO me-release Model OSI pada tahun 1984.
•
Model OSI, sebuah standar yang mendefinisikan semua aspek komunikasi dalam network.
•
Open System berarti sekumpulan protokol yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar sistem yang berbeda.
•
Model OSI hanyalah sebuah model untuk memahami cara kerja dan arsitektur jaringan komputer.
•
Model OSI berbentuk kerangka berlapis (layered framework) untuk mendesain sebuah network.
•
Model OSI terdiri dari 7 layer.
•
Setiap layer mendefinisikan sekumpulan fungsi layanan (service) yang berbeda sehingga memungkinkan komunikasi data melalui jaringan komputer.
•
Dalam satu mesin, setiap layer mendapat servis dari layer dibawahnya.
•
Dalam mesin yang berbeda, layer yang sama saling berkomunikasi (peer-to-peer communication) dan diatur oleh sebuah protokol.
•
Layer dimana user berinteraksi dengan network.
•
Sebagai interface (penghubung) memungkinkan aplikasi-aplikasi berkomunikasi melalui network.
•
Contoh service : • • • •
Mail services Directory services File transfer dll
yang saling
•
Mendefinisikan bagaimana format data ditampilkan sehingga data yang dikirimkan dapat dikenali oleh komputer penerima.
•
Translasi : interopearbilitas antara metode encoding yang berbeda.
•
Compression : kompresi data pada sisi pengirim dan dekompresi pada sisi penerima.
•
Encryption : enkripsi pada sisi pengirim dan dekripsi pada sisi penerima.
•
Contoh format data : jpg, avi, ASCII, binari.
•
Mendefinisikan bagaimana menjalin, mengontrol, dan mengakhiri komunikasi antara 2 host (komputer).
•
Komunikasi antar 2 host disebut sebagai session.
•
Menjaga agar session-session yang terjalin antar 2 host tetap terpisah.
•
Menjalin komunikasi end-to-end logik antar 2 sistem.
•
Segmentasi data pada sisi penerima dan menyatukan kembali (reassemble) pada sisi penerima.
•
Memastikan data sampai pada tujuan dengan urutan yang benar (sequencing) dan terhindar dari error (error recovery).
•
Mendefinisikan well-known services (ports) • • • •
Port 80 untuk http Port 21 untuk ftp Port 25 untuk smtp dll
•
Juga menyediakan fitur : • • •
•
Ada 2 tipe metode pengiriman data : • •
•
Flow control. Acknowledgement. Retransmission (pengiriman ulang).
Reliable, Connection-Oriented. Unreliable, Connectionless.
Bentuk data : Segment
•
Menyediakan pengalamatan logik (IP Address).
•
Menemukan alur terbaik ke suatu tujuan (Routing).
•
Juga menyediakan fitur : • •
Packet Filtering. Packet Forwarding.
•
Device : Switch Layer 3, Router.
•
Bentuk data : Paket.
•
Menyediakan pengalamatan fisik (MAC Address).
•
Mendeteksi error (error detection) dengan Frame Check Sequence (FCS).
•
Tidak melakukan error recovery.
•
Flow control : agar penerima tidak kebanjiran data yang diterima.
•
Device : Switch Layer 2, Bridge.
•
Protocol : ARP, RARP.
•
Bentuk data : Frame.
•
Mengatur bagaimana komunikasi (kabel).
data
diletakkan
dalam
media
•
Melakukan konversi bit-bit frame data link menjadi sinyalsinyal elektronik (encode) kemudian mengirimkan sinyal tersebut ke media fisik.
•
Juga mendefinisikan fungsi dan prosedur agar transmisi data bisa terjadi.
•
Transmission rate : Menentukan kecepatan pengiriman data.
•
Media Fisik : Kabel UTP, Fiber, Wireless
•
Bentuk data : Bits.
•
Data yang dikirimkan oleh user akan menuruni 7 layer model OSI dari layer application sampai ke layer physical.
•
Setiap layer akan membungkus data user dengan sebuah header. Proses ini disebut enkapsulasi data.
•
Header berisi informasi-informasi yang spesifik pada setiap layer.
•
Proses enkapsulasi data.
•
Layer 6 sampai layer 2 menambahkan header yang berisi informasi yang diperlukan oleh layer yang setara pada sisi penerima.
•
Selain header, data menambahkan trailer.
link
layer
juga
•
Data yang diterima oleh user akan menaiki 7 layer model OSI dari layer physical sampai ke layer application.
•
Setiap layer akan mengupas bungkus header yang bersesuaian. Proses ini disebut dekapsulasi data.
•
Informasi yang ada pada header akan dibaca untuk diproses lebih lanjut.
•
Proses dekapsulasi data.
•
Layer 2 sampai layer 6 mengupas headerheader yang ditambahkan oleh layer yang sama pada sisi pengirim.
•
Trailer FCS digunakan untuk mengecek adanya error.
•
Same Layer Interaction : Header yang diletakkan oleh sebuah layer OSI pada sisi host pengirim akan dikupas pleh layer OSI yang sama pada sisi host penerima.
•
Adjacent Layer Interaction : Interaksi antar-layer pada host yang sama. Layer Network berinteraksi dengan Layer Transport dan Layer Data Link, dan seterusnya.
Any Question ?