Katalog BPS : 4302002.11
INDIKATOR PENDIDIKAN PROVINSI ACEH 2013 id
A
o.
T
.g
A
ps
D
ht
tp
://
ac
eh
.b
MENCERDASKAN BANGSA
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH JL. TGK H. M. DAUD BEUREUEH NO. 50 BANDA ACEH 23121 TELP (0651)23005 FAKS (0651) 33632 EMAIL:
[email protected]
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH
tp
ht ac
:// .b
eh id
o.
ps .g
Katalog BPS : 4302002.11
ht
tp
://
ac
eh
.b
ps .g
o.
id
INDIKATOR PENDIDIKAN PROVINSI ACEH 2013
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH
tp
ht ac
:// .b
eh id
o.
ps .g
BPS Provinsi Aceh
INDIKATOR PENDIDIKAN PROVINSI ACEH 2013
: 11522.1403 : 4302002.11
UkuranBuku Jumlah Halaman
: 17,6 cm x 25 cm : 56 halaman
Naskah
: Bidang Statistik Sosial
ht
tp
://
ac
eh
.b
ps .g
Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya
o.
id
No.Publikasi Katalog BPS
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
i
BPS Provinsi Aceh
TIM PENULIS
PenanggungJawab
:
Hermanto, S.Si, MM
Editor
:
Hermanto, S.Si, MM Muhammad Taufiq, Dp, Sc,M.Si
:
Triono, S.ST
Asisten Penulis
:
Maulidya
Pengolah Data
:
Triono, S.ST
ht
tp
://
ac
eh
.b
ps .g
o.
id
Penulis
ii
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
tp
ht ac
:// .b
eh id
o.
ps .g
tp
ht ac
:// .b
eh id
o.
ps .g
BPS Provinsi Aceh
DAFTAR ISI
Hal KATA PENGANTAR…………………………………….……..…………………………. iii DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..........
v
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………….. vii DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………….…. viii DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………………
ix
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1
1.1.
Latar Belakang……………………………………………………………………………. 1
1.2.
Tujuan…………………………………………………………….....................
1.3.
Ruang Lingkup……………………………………………………………………… 2
1.4.
Sistematika Penulisan…………………………………………………………................ 3
.b
ps .g
o.
id
2
eh
BAB II METODOLOGI…………………………………………………………………………… 7 Sumber Data………………………………………………………………………. 7
2.2.
Metode Pengumpulan Data…………………………………………………………7
2.3.
Metode Analisis…………………………………………………………………… 8
2.4.
Konsep Definisi………………………………………………………………………… 8
ht
tp
://
ac
2.1.
BAB III KEADAAN PENDIDIKAN DI ACEH……………………………................
19
3.1.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).......................................................................... 20
3.2.
Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun………………………………………………… 22
3.3.
Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills)…………………………………………………. 27
3.4.
Pendidikan Keaksaraan dan Pendidikan Berkelanjutan........................................... 28
3.5.
Pendidikan Berkeadilan Gender…………………………………..................
34
3.6.
Peningkatan Mutu Pendidikan…………….................................................
34
3.7.
Kualitas Manusia di Provinsi Aceh................................................................ 38
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
v
BPS Provinsi Aceh
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………………. 43 4.1.
Kesimpulan……………………………............................................................... 43
4.2.
Saran…………………………………………………………………………………… 44
ht
tp
://
ac
eh
.b
ps .g
o.
id
LAMPIRAN………………………………………………………………………………
vi
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
47
BPS Provinsi Aceh
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
21
Angka Partisipasi Murni (APM) menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin Provinsi Aceh, Tahun 2013……………….
26
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Aceh, Tahun 2012-2013...............................................................................
32
Jumlah Sekolah, Murid serta Jumlah Guru Provinsi Aceh, Tahun 2012-2013…………………………………………………
35
Rasio Sekolah-Murid, Guru-Murid dan Rasio Sekolah-Guru Pada Jenjang SD, SLTP dan SLTA di Provinsi Aceh,Tahun 2012-2013..………………………………………………………..
36
40
tp
://
ac
eh
.b
Kategori Capaian IPM per Kabupaten se-Provinsi Aceh, Tahun 2013………………………………………………………..
ht
Tabel 3.6
ps .g
o.
id
Tabel 3.5
Angka Partisipasi Anak pada Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Aceh, Tahun 2012-2013………………..
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
vii
BPS Provinsi Aceh
DAFTAR GAMBAR Halaman
Gambar 3.4
Gambar 3.5
Gambar 3.6
24
Angka Partisipasi Kasar (APK) Provinsi Aceh, Tahun 2012-2013..........................................................................
25
Perbandingan Angka Melek Huruf dan Buta Huruf Provinsi Aceh dan Indonesia, Tahun 2012-2013...............
28
Persentase Angka Melek Huruf Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Aceh, Tahun 2013………………………………….
29
Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah Provinsi Aceh, Tahun 2008- 2013.............................................................
31
Penduduk 10 Tahun Keatas yang Tamat SLTP Keatas Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Aceh, Tahun 2013…………………………………………………………
33
Persentase Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Bahan Bukan Makanan di Provinsi Aceh, Tahun 2013………….. Perkembangan IPM Provinsi Aceh, Tahun 2008 – 2013..
ht
Gambar 3.9
tp
://
Gambar 3.8
ac
eh
.b
Gambar 3.7
Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Provinsi Aceh, Tahun 2012-2013………………………………………….....
id
Gambar 3.3
20
o.
Gambar 3.2
Persentase Penduduk Umur 3–6 Tahun Menurut Partisipasi Pendidikan Pra Sekolah di Provinsi Aceh, Tahun 2013……………………………………………………
ps .g
Gambar 3.1
viii
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
37 39
BPS Provinsi Aceh
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
47
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Dirinci menurut Tingkat Pendidikan dan Kabupaten/Kota Provinsi Aceh, Tahun 2013………………………………………………………………..
48
Angka Partisipasi Kasar (APK) Dirinci menurut Tingkat Pendidikan dan Kabupaten/Kota Provinsi Aceh, Tahun 2013.
49
Angka Partisipasi Murni (APM) Dirinci menurut Tingkat Pendidikan dan Kabupaten/Kota Provinsi Aceh, Tahun 2013.
50
APS Dirinci menurut Jenis Kelamin Provinsi Aceh, Tahun 2012-2013…………………………………………………………
51
53
Persentase Penduduk 10 tahun Ke Atas Dirinci menurut Ijazah Tertinggi yang Dimiliki per Kabupaten/Kota Provinsi Aceh,Tahun 2013…………………………………………………
54
.b
ps .g
APM Dirinci menurut Jenis Kelamin Provinsi Aceh, Tahun 2012-2013…………………………………………………………
Tabel 10
Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas Dirinci menurut Ijazah Tertinggi yang Dimiliki dan Jenis Kelamin Provinsi Aceh, Tahun 2013………………………………………………..
55
Angka IPM dan Komponennya Dirinci Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Aceh, Tahun 2013………………….
56
ht
Tabel 9
tp
://
Tabel 8
52
eh
Tabel 7
APK Dirinci menurut Jenis Kelamin Provinsi Aceh, Tahun 2012-2013…………………………………………………………
ac
Tabel 6
o.
id
Tabel 5
Angka Partisipasi Anak Usia 3-6 Tahun pada Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Aceh, Tahun 2013……………………………………………………………..
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
ix
tp
ht ac
:// .b
eh id
o.
ps .g
tp
ht .b
eh
PENDAHULUAN ac
://
id
o.
ps .g
BAB I
tp
ht ac
:// .b
eh id
o.
ps .g
BPS Provinsi Aceh
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang
Pendidikan
pada
hakekatnya
merupakan
usaha
manusia
untuk
mengembangkan kepribadian dan meningkatkan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Usaha ini bukan merupakan usaha perorangan atau hanya merupakan usaha pemerintah saja, tetapi merupakan
secara Nasional berdasarkan
o.
Pendidikan
id
tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga. Pancasila
dengan
tujuan
keterampilan,
mempertinggi
mempertebal
semangat
budi
ps .g
meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan pekerti,
.b
kebangsaan
dan
memperkuat cita-cita
kepribadian
leluhur
agar
dan dapat
eh
menumbuhkan manusia pembangunan yang dapat membangun diri sendiri
:// tp
Aceh.
ac
maupun pembangunan bangsa, terutama pembangunan pendidikan di Provinsi
ht
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah maupun Jangka Panjang bahwa pendidikan harus merupakan prioritas utama yang perlu ditingkatkan kualitasnya karena pendidikan merupakan modal dasar untuk mencapai cita-cita pembangunan nasional. Dengan tingkat pendidikan yang baik diharapkan tingkat kesejahteraan akan tercapai. Sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah/Panjang (RPJM/RPJP), pembangunan sektor pendidikan diarahkan dan dititikberatkan pada mutu dan perluasan kesempatan belajar. Upaya peningkatan mutu pendidikan dimaksudkan untuk peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, sedangkan usaha perluasan kesempatan belajar dimaksudkan supaya penduduk usia sekolah dapat memperoleh kesempatan pendidikan. Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
1
BPS Provinsi Aceh
Latar belakang dari penulisan publikasi ini adalah dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang data pendidikan yang berupa angka-angka statistik yang dapat digunakan untuk. Analisis diskriptif yang dapat digunakan untuk membuat angka-angka tersebut menjadi lebih menarik dan mudah dibaca oleh para pengguna data dan pada akhirnya dipahami khususnya oleh para pengambil keputusan serta oleh masyarakat luas.
1.2.
Tujuan
Secara umum penulisan publikasi Indikator Pendidikan Provinsi Aceh Tahun
o.
id
2013 ini untuk memberikan gambaran keadaan serta kondisi pendidikan yang telah
ps .g
dan sedang dicapai oleh masyarakat di Provinsi Aceh. Untuk selanjutnya agar lebih dipahami oleh para pemakai data serta ditindaklanjuti sebagai salah satu
.b
data yang dapat digunakan perencanaan dalam rangka menyongsong program
eh
pemerintah di bidang pendidikan menuju Gerakan Pendidikan Untuk Semua (PUS)
tp
Ruang Lingkup
ht
1.3.
://
ac
dan Program Wajib Belajar (Wajar).
Indikator pendidikan diklasifikasikan menurut bentuk pendidikan yaitu pendidikan umum, pendidikan masyarakat dan pendidikan kedinasan. Pendidikan umum maknanya kurang lebih sama dengan pendidikan formal, maka indikator ini berlaku untuk semua jenjang pendidikan, meliputi: 1. Pendidikan dasar dimulai dari pendidikan prasekolah (TK) penduduk usia 3 – 6 tahun dan pendidikan sekolah dasar umur 7 – 12 tahun serta Paket A. 2. Pendidikan menengah yang meliputi pendidikan menengah pertama usia 13 – 15 tahun baik umum maupun Paket B dan menengah lanjutan 16 – 18 tahun baik umum atau kejuruan maupun Paket C. 3. Pendidikan tinggi yang meliputi universitas, institut, sekolah tinggi maupun akademi dengan usia 19 – 24 tahun. 2
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
BPS Provinsi Aceh
Data indikator pendidikan yang disajikan pada publikasi ini bersifat umum, sesuai dengan yang tercakup pada tabel hasil pengolahan yang bersumber dari Susenas, terutama data KOR. Data yang disajikan meliputi partisipasi sekolah, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah, pendidikan tertinggi yang telah ditamatkan serta fasilitas sekolah. Data yang digunakan untuk semua kelompok usia sekolah dan kelompok umum untuk mendapatkan keadaan pendidikan baik pada usia sekolah maupun kelompok umur yang sudah tidak pada usia sekolah. Selain bersumber dari data primer, indikator ini juga membahas indikator pendidikan yang bersumber dari data sekunder dari instansi lain seperti jumlah sekolah, jumlah guru serta jumlah
Sistematika Penulisan
.b
1.4.
ps .g
o.
id
fasilitas pendidikan.
eh
Sesuai dengan jenis data dan ruang lingkup data pendidikan yang tersedia,
ac
maka analisis sederhana dikelompokkan menurut urutan proses dan dampak
tp
://
program pendidikan yang dilaksanakan oleh pemerintah.
ht
Bab I menjelaskan tentang latar belakang dilakukannya analisis ini dan tujuan yang diharapkan. Sedangkan Bab II memberikan penjelasan tentang metodologi dari pengumpulan data serta konsep yang dipergunakan. Setelah secara umum diketahui maksud dan tujuan publikasi ini, maka besaran angkanya dianalisis secara sederhana yang tertuang di dalam Bab III. Bab ini membahas tentang situasi pendidikan masyarakat di Provinsi Aceh yang berkaitan dengan Program Pendidikan Untuk Semua (PUS). Akhirnya Bab IV menyajikan kesimpulan dari pembahasan dan saran yang diharapkan.
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
3
tp
ht ac
:// .b
eh id
o.
ps .g
tp
ht .b
eh
METODOLOGI ac
://
id
o.
ps .g
BAB II
tp
ht ac
:// .b
eh id
o.
ps .g
BPS Provinsi Aceh
BAB II METODOLOGI 2.1.
Sumber Data
Sumber data utama dari penulisan Indikator Pendidikan Provinsi Aceh ini, adalah hasil pengolahan data KOR Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2013. Dari beberapa kegiatan pengumpulan data yang dilaksanakan BPS, Susenas merupakan wahana yang memiliki beberapa kelebihan dan keuntungan.
id
Pertama, bila dibandingkan dengan kegiatan lain, Susenas memiliki cakupan data
o.
sosial paling luas dimana salah satu diantaranya adalah data pendidikan. Kedua,
ps .g
Susenas dapat memenuhi sebagian kesenjangan kebutuhan data yang paling mendesak. Hal ini dimungkinkan karena variabel-variabel yang dicakup dalam
.b
modul Susenas yang dikumpulkan setiap tiga tahun sekali, secara bertahap dapat
Metode Pengumpulan Data
ht
tp
2.2.
://
ac
eh
ditarik kedalam data KOR Susenas yang dikumpulkan setiap tahun.
Pengumpulan data Susenas dilakukan dengan mendatangi langsung rumah tangga terpilih dan melakukan wawancara secara langsung antara petugas pencacah dengan responden. Untuk pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang ditunjukan kepada individu, maka yang menjadi responden untuk mendapatkan keterangan ini adalah individu yang bersangkutan. Berbeda dengan keterangan individu, maka data tentang rumah tangga dapat dikumpulkan melalui wawancara dengan kepala rumah tangga, suami/istri kepala rumah tangga, atau anggota rumah tangga lain yang mengetahui tentang karakteristik rumah tangga yang ditanyakan.
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
7
BPS Provinsi Aceh
2.3.
Metode Analisis
Data yang dibahas dalam publikasi Indikator Pendidikan Provinsi Aceh ini meliputi data pendidikan yang bersifat umum dan berkaitan langsung dengan perkembangan
pendidikan masyarakat. Analisis yang dilakukan mencoba
memberikan gambaran umum tentang keadaan pendidikan penduduk di Provinsi Aceh pada tahun 2013. Analisis bersifat sederhana dan deskriptif terhadap tabeltabel yang tersedia dan disajikan dalam publikasi ini.
Konsep Definisi
o.
id
2.4.
ps .g
Dalam berbagai pembahasan, seringkali kita memandang sesuatu dengan cara yang berbeda, untuk itu di dalam publikasi ini guna menghindari persepsi dan
.b
anggapan yang berbeda telah disepakati konsep dan definisi yang digunakan
ac
eh
antara lain :
tp
://
2.4.1. Keterangan Pendidikan
ht
Keterangan pendidikan yang dimaksud meliputi angka partisipasi sekolah, jenjang pendidikan tertinggi yang pernah/sedang diduduki, ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki, dan persentase penduduk yang buta huruf. Seseorang dikatakan bersekolah apabila ia terdaftar dan aktif mengikuti proses belajar di suatu jenjang pendidikan formal, maupun non formal (Paket A/B/C) baik yang di bawah pengawasan Depdiknas maupun departemen/instansi lain. Jenjang pendidikan formal terdiri dari: 1. Jenjang pendidikan dasar meliputi Sekolah Dasar (SD) termasuk SD kecil/pamong (pendidikan anak oleh masyarakat, orang tua, dan guru), Sekolah Luar Biasa (SLB) tingkat dasar, Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) umum/kejuruan (termasuk SMP terbuka, SMEP, ST, SKKP) Madrasah Tsanawiyah (MTs), serta Paket A dan Paket B. 8
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
BPS Provinsi Aceh
2. Jenjang pendidikan menengah meliputi Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (a.l. SMEA, STM, SMIP, SPG, SGA, termasuk sekolah kejuruan yang dikelola oleh departemen selain Depdiknas), serta Paket C. 3. Jenjang pendidikan tinggi meliputi: a. Program
gelar
adalah
program
yang
memberikan
tekanan
pada
pembentukan keahlian akademik, yaitu keahlian yang berkaitan dengan penelitian
dan pengembangan, peningkatan/penerapan konsep, dan
metode operasional dalam suatu bidang ilmu, teknologi, atau seni yang
id
dikelola oleh suatu perguruan tinggi, mencakup pendidikan sarjana muda,
o.
pendidikan sarjana/strata I (S1), pendidikan pasca sarjana/strata II (S2), dan
ps .g
pendidikan doktor/strata III (S3).
b. Program non-gelar adalah program yang memberikan tekanan pada
.b
pembentukan keahlian profesional, seperti keahlian yang menekankan pada
eh
keterampilan dan penerapan suatu bidang ilmu pengetahuan, teknologi atau
ac
seni dalam pekerjaan. Program ini mencakup pendidikan diploma I (D.I),
://
pendidikan diploma II (D.II), pendidikan diploma III (D.III), pendidikan
tp
diploma IV (D.IV), pendidikan spesialis 1 (Sp 1), pendidikan spesialis 2 (Sp
ht
2). Partisipasi sekolah Partisipasi
sekolah
yaitu
menunjukkan
keadaan
status
pendidikan
seseorang saat ini. Partisipasi sekolah terbagi menjadi tiga yaitu : Tidak/belum pernah bersekolah adalah tidak/belum pernah terdaftar dan tidak/belum pernah aktif mengikuti pendidikan baik di suatu jenjang pendidikan formal, maupun non formal (Paket A/B/C), termasuk juga yang tamat/belum tamat taman kanak-kanak tetapi tidak melanjutkan ke sekolah dasar; Masih bersekolah adalah mereka yang terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan di suatu jenjang pendidikan formal, maupun non formal (Paket A/B/C) yang berada di bawah pengawasan Kemendiknas, Kementerian Agama (Kemenag), Instansi Negeri Lain maupun Instansi Swasta; Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
9
BPS Provinsi Aceh
Catatan: 1.
Bagi mahasiswa yang sedang cuti dinyatakan masih bersekolah.
2.
Bagi yang sudah diterima namun belum mulai sekolah dinyatakan masih bersekolah.
Tidak bersekolah lagi adalah pernah terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan di suatu jenjang pendidikan formal, maupun non formal (Paket A/B/C) tetapi pada saat pencacahan tidak lagi terdaftar dan tidak aktif. Catatan:
o.
dikelola oleh suatu perguruan tinggi.
id
Program Diploma I hanya program diploma pada pendidikan formal yang
ps .g
Jenjang dan jenis pendidikan tertinggi yang pernah/sedang diduduki:
.b
Jenjang pendidikan tertinggi yang pernah/sedang diduduki adalah jenjang
eh
pendidikan tertinggi yang pernah diduduki oleh seseorang yang sudah tidak
ac
bersekolah lagi atau yang sedang diduduki oleh seseorang yang masih
tp
://
bersekolah.
ht
Sekolah Dasar(SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah Sekolah Dasar 5/6/7 tahun atau yang sederajat (sekolah luar biasa tingkat dasar, sekolah dasar kecil, sekolah dasar pamong); Sekolah
Menengah
Pertama
(SMP)/Madrasah
Tsanawiyah
(MTs)/
sederajat/kejuruan adalah Sekolah Menengah Pertama baik umum maupun kejuruan, Madrasah Tsanawiyah atau yang sederajat {MULO, HBS 3 tahun, Sekolah Luar Biasa Menengah Pertama, Sekolah Kepandaian Putri (SKP), Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP), Sekolah Teknik (ST), Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama (SKKP), Sekolah Keterampilan Kejuruan, Sekolah Usaha Tani, Sekolah Pertanian Menengah Pertama, Sekolah Guru Bantu (SGB), Pendidikan Guru Agama (PGA), Kursus Pegawai Administrasi (KPA), Pendidikan Pegawai Urusan Peradilan Agama}; 10
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
BPS Provinsi Aceh
Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)/sederajat adalah Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah atau yang sederajat (HBS 5 tahun, AMS, dan Kursus Pegawai Administrasi Atas (KPAA)); Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) adalah sekolah kejuruan setingkat SMA misalnya Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial (SMPS), Sekolah Menengah Industri Kerajinan, Sekolah Menengah Seni Rupa, Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI), Sekolah Menengah Musik, Sekolah Teknologi Menengah Pembangunan, Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA), Sekolah Teknologi Menengah,
Sekolah
Menengah
Teknologi
Pertanian,
Sekolah
Menengah
Teknologi Perkapalan, Sekolah Menengah Teknologi Pertambangan, Sekolah
o.
id
Menengah Teknologi Grafika, Sekolah Guru Olahraga (SGO), Sekolah Guru
ps .g
Pendidikan Luar Biasa (SGPLB), Pendidikan Guru Agama 6 tahun, Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak, Kursus Pendidikan Guru (KPG), Sekolah Menengah Analis
.b
Kimia, Sekolah Asisten Apoteker (SAA), Sekolah Bidan, Sekolah Pengatur
eh
Rontgen;
ac
Program D.I/II adalah program D.I/D.II pada suatu perguruan tinggi yang
tp
://
menyelenggarakan program diploma I/II pada pendidikan formal;
suatu
ht
Program D.III adalah program D.III atau mendapatkan gelar sarjana muda pada akademi/perguruan
tinggi
yang
menyelenggarakan
program
diploma/mengeluarkan gelar sarjana muda; Contoh: a.
Akademi Seni Musik Indonesia
b.
Akademi Seni Tari Indonesia
c.
Akademi Bahasa Asing
d.
Akademi Pimpinan Perusahaan
e.
Akademi Kimia Analis
f.
Akademi Meteorologi dan Geofisika
Program D.IV/S1 adalah program pendidikan diploma IV, sarjana pada suatu perguruan tinggi; Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
11
BPS Provinsi Aceh
S2/S3 adalah program pendidikan pasca sarjana (master atau doktor), spesialis 1 atau 2 pada suatu perguruan tinggi. Catatan: 1. Bagi mereka yang bersekolah di dua sekolah (atau lebih) dicatat pada salah satu saja. Contoh:
Anak yang bersekolah di SD Negeri dan Madrasah Ibtidaiyah akan dicatat di SD atau Madrasah Ibtidaiyah, tergantung jawaban responden.
2. Pendidikan spesialis 1 disetarakan dengan S2 dan spesialis 2 disetarakan
o.
id
dengan S3.
ps .g
Ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki
Tidak punya ijazah SD dan sederajat adalah mereka yang tidak memiliki ijazah
.b
SD/MI/sederajat. Mereka pernah bersekolah di Sekolah Dasar 5/6/7 tahun atau
eh
yang sederajat (antara lain Sekolah Luar Biasa tingkat dasar, Madrasah Ibtidaiyah,
ac
Sekolah Dasar Pamong, Sekolah Dasar Kecil, paket A1-A100, Paket A Setara) tetapi tidak/belum tamat. Termasuk juga mereka yang tamat sekolah dasar 3 tahun
ht
tp
://
atau yang sederajat;
SD adalah tamat Sekolah Dasar 5/6/7 tahun atau yang sederajat (Sekolah Luar Biasa tingkat dasar, Sekolah Dasar Kecil, Sekolah Dasar Pamong, atau paket A1A100); Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah tamat Madrasah Ibtidaiyah yang sederajat dengan Sekolah Dasar; Paket A adalah tamat mengikuti ujian Paket A yang diselenggarakan oleh Kemendiknas;
SMP Umum/Kejuruan adalah tamat Sekolah Menengah Pertama baik umum maupun kejuruan, atau yang sederajat, MULO, HBS 3 tahun, Sekolah Luar Biasa Menengah Pertama, Sekolah Kepandaian Putri, Sekolah Menengah Ekonomi Pertama, Sekolah Teknik, Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama, Sekolah 12
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
BPS Provinsi Aceh
Keterampilan Kejuruan 4 tahun, Sekolah Usaha Tani, Sekolah Pertanian Menengah Pertama, Sekolah Guru Bantu, Pendidikan Guru Agama 4 tahun, Kursus Pegawai Administrasi, dan Pendidikan Pegawai Urusan Peradilan Agama; Madrasah Tsanawiyah (MTs) adalah tamat Madrasah Tsanawiyah yang sederajat dengan Sekolah Menengah Pertama; Paket B adalah tamat mengikuti ujian Paket B yang diselenggarakan oleh Kemendiknas;
SMA/sederajat adalah tamat Sekolah Menengah Atas, atau yang sederajat (HBS 5 tahun, AMS, dan Kursus Pegawai Administrasi Atas);
id
Madrasah Aliyah (MA) adalah tamat Madrasah Aliyah yang sederajat dengan
ps .g
o.
Sekolah Menengah Atas;
SMK adalah tamat sekolah kejuruan setingkat SMA misalnya Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial, Sekolah Menengah Industri Kerajinan, Sekolah Menengah Seni
eh
.b
Rupa, Sekolah Menengah Karawitan Indonesia, Sekolah Menengah Musik, Sekolah Teknologi Menengah Pembangunan, Sekolah Menengah Ekonomi Atas,
ac
Sekolah Teknologi Menengah, Sekolah Menengah Teknologi Pertanian, Sekolah
://
Menengah Teknologi Perkapalan, Sekolah Menengah Teknologi Pertambangan,
tp
Sekolah Menengah Teknologi Grafika, Sekolah Guru Olahraga, Sekolah Guru
ht
Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Guru Agama 6 tahun, Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak, Kursus Pendidikan Guru, Sekolah Menengah Analis Kimia, Sekolah Asisten Apoteker, Sekolah Bidan, Sekolah Pengatur Rontgen, HBS 5 tahun; Paket C adalah tamat mengikuti ujian Paket C yang diselenggarakan oleh Kemendiknas; Diploma I/II adalah tamat program DI/DII pada suatu lembaga pendidikan formal yang khusus diberikan untuk program diploma;
Diploma III/Sarjana Muda, adalah yang telah mendapatkan gelar sarjana muda pada suatu perguruan tinggi;
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
13
BPS Provinsi Aceh
Diploma IV/S1 adalah tamat program pendidikan diploma IV, sarjana pada suatu universitas/institut/sekolah tinggi;
S2/S3 adalah tamat program pendidikan pasca sarjana, doktor, spesialis 1 dan 2 pada suatu universitas/institut/sekolah tinggi.
Dapat membaca dan menulis Huruf latin, bila responden dapat membaca dan menulis huruf latin, misalnya kalimat “Anda harus berlaku adil”;
ps .g
o.
latin, misalnya huruf arab, cina dan sebagainya;
id
Huruf lainnya, bila responden hanya dapat membaca dan menulis selain huruf Huruf latin dan huruf lainnya, bila responden dapat membaca dan menulis huruf
.b
latin dan huruf lainnya;
eh
Tidak dapat, bila responden tidak dapat membaca dan menulis, baik huruf latin maupun huruf lainnya.
ac
Dapat membaca dan menulis artinya dapat membaca dan menulis kata-
ht
Catatan:
tp
://
kata/kalimat sederhana dalam aksara tertentu.
1. Orang buta yang dapat membaca dan menulis huruf braille digolongkan dapat membaca dan menulis huruf latin. 2. Orang cacat yang sebelumnya dapat membaca dan menulis, kemudian karena cacatnya tidak dapat membaca dan menulis digolongkan dapat membaca dan menulis. 3. Orang yang hanya dapat membaca saja tetapi tidak dapat menulis atau sebaliknya, dianggap tidak dapat membaca dan menulis. Angka Melek Huruf, proporsi penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis dalam huruf latin atau lainnya.
14
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
BPS Provinsi Aceh
Angka Partisipasi Sekolah, proporsi dari keseluruhan penduduk dari berbagai kelompok usia tertentu (7-12, 13-15, 16-18 dan 19-24) yang masih duduk di bangku sekolah)
Rata-rata Lama Sekolah (RLS), menggambarkan lamanya pendidikan yang ditempuh, dapat disetarakan dengan jenjang pendidikan. Angka Partisipasi Sekolah (APS), adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui
besarnya
penduduk
usia
sekolah
(PUS)
yang
bersekolah
o.
id
dibandingkan dengan penduduk usia sekolah pada jenjang tertentu.
ps .g
Angka Partisipasi Murni (APM), adalah indikator yang digunakan untuk
ht
tp
://
ac
eh
.b
mengetahui besarnya penduduk usia sekolah (PUS) yang bersekolah tepat waktu.
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
15
tp
ht ac
:// .b
eh id
o.
ps .g
ps .g
o.
id
BAB III
ht
tp
://
ac
eh
.b
KEADAAN PENDIDIKAN ACEH
tp
ht ac
:// .b
eh id
o.
ps .g
BPS Provinsi Aceh
BAB III KEADAAN PENDIDIKAN DI ACEH
Sumber daya manusia berperan penting terhadap kemajuan suatu bangsa, oleh karena itu perlu diupayakan peningkatan sumber daya manusia demi tercapainya keberhasilan pembangunan. Salah satu upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah peningkatan kualitas pendidikan, baik formal maupun non formal.
id
Titik berat pendidikan formal adalah peningkatan mutu pendidikan dan
o.
perluasan pendidikan dasar. Selain itu, ditingkatkan pula kesempatan belajar pada
ps .g
jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sedangkan pendidikan non formal
.b
dimaksudkan untuk memberikan keterampilan hidup (life skill) kepada masyarakat.
eh
Pendidikan non formal juga dapat membekali sikap kemandirian yang mendorong
ac
tercapainya kesempatan untuk berwirausaha, yang pada akhirnya diharapkan
tp
dalam berbagai aspek.
://
mampu membawa peningkatan taraf kehidupan bagi individu maupun masyarakat
ht
Untuk mencapai sasaran tersebut, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah misalnya pada tahun 1994 pemerintah telah melaksanakan program wajib belajar 9 tahun. Dengan semakin lamanya usia wajib belajar ini diharapkan tingkat pendidikan anak semakin membaik dan tentunya akan berpengaruh pada tingkat kesejahteraan penduduk. Selain itu, pada
tahun 2000 pemerintah
Indonesia juga mencanangkan program Pendidikan Untuk Semua (PUS) atau Education For All (EFA), sebagai upaya lain dalam meningkatkan pendidikan. Dalam program PUS ini, pelayanan pendidikan harus dapat dirasakan semua lapisan masyarakat. Dimana terdapat 6 (enam) target PUS yang akan dicapai hingga tahun 2015 yang meliputi pendidikan anak usia dini, wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan keaksaraan
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
19
BPS Provinsi Aceh
dan berkelanjutan, pendidikan berkeadilan gender dan peningkatan mutu pendidikan.
3.1.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pendidikan anak usia dini bertujuan agar semua anak usia dini, baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan tumbuh kembang secara optimal guna melejitkan kecerdasan yang dimilikinya. PAUD juga merupakan modal pendidikan dalam rangka persiapan untuk mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya. Secara
o.
id
lebih spesifik program ini bertujuan meningkatkan akses dan mutu pelayanan pendidikan melalui : (1) PAUD non
.b
Taman Penitipan Anak (TPA) atau
ps .g
formal seperti kelompok bermain,
Gambar 3.1 Persentase Penduduk Umur 3-6 Tahun Menurut Partisipasi Pendidikan Pra Sekolah Di Provinsi Aceh, Tahun 2013
eh
bentuk lain yang sederajat, dan (2)
ac
PAUD formal seperti Taman Kanak-
://
Kanak (TK), Raudhotul Atfal (RA)
tp
dan bentuk lain yang sederajat.
13,86
Pernah
ht
Melalui PAUD diberikan pendidikan, perawatan dan pengembangan anak secara
terpadu,
sehingga
diharapkan masa keemasan (the
18,12
Sedang
golden age) tersebut dapat secara optimal dikembangkan. Berdasarkan
data
68,02
Sensus
Tidak
Penduduk tahun 2010, jumlah anak usia dini (usia 3 – 6 tahun) di
0
20
40
60
80
Provinsi Aceh tercatat 379.693 anak. Menurut data Susenas, baru 31,98
20
Sumber : Susenas 2013
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
BPS Provinsi Aceh
persen anak di Provinsi Aceh yang memperoleh akses terhadap PAUD, dengan rincian 13,86 persen telah mengikuti program PAUD dan 18,12 persen sedang mengikuti program PAUD. Angka PAUD pada tahun ini mengalami peningkatan sebesar 2,48 persen jika dibandingkan pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2012, anak yang memperoleh akses PAUD di Aceh sebesar 29,50 persen.
Tabel 3.1. Angka Partisipasi Anak pada Program Pendidikan Anak Usia Dini
id
(PAUD) Provinsi Aceh, Tahun 2012-2013 Partisipasi Sekolah
o.
Tahun
Sedang
(2)
(3)
ps .g
Pernah dan Sedang
.b
(1)
ac
eh
2012
16,68
31,98
18,12
://
2013
29,50
ht
tp
Sumber : Susenas Kor 2012-2013
Sementara itu, angka partisipasi PAUD Indonesia berdasarkan laporan UNESCO tahun 2005 menduduki peringkat terendah di dunia, yaitu hanya sekitar 20 persen dari 20 juta anak yang dapat menikmati PAUD. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya peningkatan partisipasi pendidikan PAUD di Provinsi Aceh ke depan dengan membangun fasilitas pendidikan TK/RA atau lainnya. Sehingga diharapkan masa keemasan anak (the golden age)dapat tumbuh dan berkembang secara baik dan menjadi kader-kader penerus pembangunan di Provinsi Aceh yang berkualitas dimasa mendatang.
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
21
BPS Provinsi Aceh
3.2.
Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan kemampuan belajar minimal
(minimum learning capacity) melalui pemerataan dan perluasan pelayanan pendidikan dasar yang bermutu dan terjangkau, baik melalui jalur formal maupun non formal, yaitu : SD, SMP dan SMA serta Kejar Paket A, B, dan C . Sehingga diharapkan seluruh anak usia 7-15 tahun baik laki-laki maupun perempuan dapat memperoleh pendidikan setidaknya sampai sekolah menengah pertama atau sederajat. Untuk mencapai sasaran tersebut, berbagai upaya dilakukan oleh
kurikulum,
bahkan
sejak
tahun
pemerintah
juga
telah
ps .g
melaksanakan program wajib belajar 9 tahun.
1994
o.
perbaikan
id
pemerintah misalnya dengan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan,
Dengan semakin lamanya usia wajib belajar ini diharapkan tingkat
.b
pendidikan anak semakin membaik dan tentunya akan berpengaruh pada tingkat
eh
kesejahteraan penduduk. Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan
ac
program wajib belajar dasar 9 tahun adalah indikator Angka Partisipasi Sekolah
ht
tp
://
(APS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS).
3.2.1 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Angka partisipasi sekolah dapat menggambarkan berapa banyak penduduk usia pendidikan yang sedang bersekolah, sehingga terkait dengan pengentasan program wajib belajar. Indikator inilah yang digunakan sebagai petunjuk berhasil tidaknya program tersebut. Sebagai standar program wajib belajar dikatakan berhasil jika nilai APS umur 7-12 sudah di atas 95 persen dan APS umur 13-15 tahun sudah di atas 70 persen. Berdasarkan data Susenas Tahun 2013, APS penduduk 7–12 tahun mencapai 99,66 persen, ini berarti masih terdapat 0,34 persen penduduk 7-12 tahun yang belum sekolah atau tidak sekolah lagi. Dari 99,66 persen penduduk umur 7-12 tahun yang bersekolah ada yang masih sekolah di SD, adapula yang 22
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
BPS Provinsi Aceh
sudah duduk di bangku SMP. Sedangkan APS penduduk umur 13-15 tahun sebesar 95,20 persen artinya 4,8 persennya masih belum sekolah atau tidak sekolah lagi. 95,20 persen penduduk berumur 13-15 tahun tersebut masih aktif bersekolah pada tingkat SD, SLTP atau sudah di bangku SLTA. Dari uraian diatas terlihat bahwa capaian APS untuk usia 7-12 tahun (99,66 persen) sudah memenuhi target wajib belajar yang mencapai 95 persen, sedangkan target APS usia 13-15 tahun sudah terlampaui. Sehingga dikatakan penerapan program wajib belajar 9 tahun di Provinsi Aceh sudah berhasil, terutama pada jenjang pendidikan SD atau sederajat. Upaya pemerintah untuk memacu APS usia 7-12 tahun dalam mencapai program wajib belajar pada tahun
o.
id
ini sudah menunjukkan hasil yang menggembirakan.
ps .g
Jika dilihat dari sudut gender tidak terdapat perbedaan partisipasi sekolah antara laki-laki dengan perempuan. Dimana biasanya penduduk laki-laki
.b
mempunyai kesempatan lebih besar untuk bersekolah dibanding penduduk
eh
perempuan. Hasil Susenas mengindikasikan bahwa APS perempuan lebih tinggi
ht
tp
://
ac
dari APS laki-laki di semua jenjang pendidikan (lihat Tabel 5 pada lampiran).
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
23
BPS Provinsi Aceh
Gambar 3.2 Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Provinsi Aceh Tahun 2012-2013
16-18
2013
13-15
o.
id
2012
20
40
60
80
100
tp
://
ac
eh
.b
0
ps .g
7-12
ht
3.2.2 Angka Partisipasi Kasar (APK) Angka partisipasi kasar (APK), indikator ini mengukur proporsi anak sekolah pada suatu jenjang pendidikan tertentu dalam kelompok umur yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. APK memberikan gambaran secara umum tentang banyaknya anak yang sedang/telah menerima pendidikan dasar dan menengah. Berdasarkan data Susenas tahun 2013, nilai APK pada jenjang sekolah dasar sebesar 110,44 persen. Hal ini menunjukkan jumlah murid yang sedang sekolah di jenjang SD/sederajat lebih besar jika dibandingkan dengan penduduk berumur 7-12 tahun.
24
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
BPS Provinsi Aceh
Gambar 3.3 Angka Partisipasi Kasar (APK) Provinsi Aceh, Tahun 2012-2013 120 100 80 2012
60
2013 40
id
20 0
o.
SMP
SMU
ps .g
SD
.b
Berbeda halnya dengan APK SD, APK untuk jenjang sekolah SMP dan
eh
SMA nilainya dibawah seratus. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak semua dari
ac
anak berusia 13-15 dan 16-18 tahun yang sedang bersekolah pada jenjang
://
pendidikan tersebut, kemungkinan sisanya sedang sekolah pada jenjang
tp
pendidikan di bawah/diatasnya. Oleh karena itu, untuk memperjelas lagi arti APK
ht
diperlukan indikator APM.
.
3.2.3 Angka Partisipasi Murni (APM) Angka partisipasi murni (APM) dapat menunjukkan proporsi anak sekolah pada satu kelompok umur tertentu yang bersekolah tepat pada tingkat yang sesuai dengan kelompok umurnya. Menurut definisi, besarnya APM akan selalu lebih kecil daripada APK. Nilai APM yang lebih kecil daripada nilai APKnya dapat menunjukkan komposisi umur penduduk yang sedang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan. APK pada jenjang SD/sederajat pada tahun 2013 sebesar 110,44 persen sedang APM SD/sederajat hanya sebesar 96,99 persen berarti bahwa murid SD/sederajat yang berumur 7-12 tahun sebanyak 96,99 persen sedang selisih Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
25
BPS Provinsi Aceh
antara APK dan APM sebesar 13,45 persen memiliki arti bahwa diantara murid SD/sederajat 13,45 persennya berumur kurang dari 7 tahun atau lebih dari 12 tahun. Pada jenjang SMP/sederajat, APK nya sebesar 94,42 persen sedang APM nya sebesar 82,58 persen yang berarti bahwa hanya 82,58 persen penduduk usia 13-15 tahun yang terserap sebagai murid SMP/sederajat dan sisanya bisa terserap dijenjang pendidikan SD, SMU/sederajat. Selisih antara APK dan APM SMP/sederajat sebesar 11,84 persen, hal ini menunjukkan bahwa diantara murid SMP/sederajat 11,84 persennya berumur kurang dari 13 tahun atau lebih dari 15 tahun. Begitupula untuk jenjang SMU/sederajat, nilai APKnya juga lebih besar
ps .g
o.
id
daripada APMnya. Tabel 3.2.
.b
Angka Partisipasi Murni (APM) menurut Jenjang Pendidikan
eh
dan Jenis Kelamin Provinsi Aceh, Tahun 2013
2
3
Perkotaan
ac
Pedesaan
Perkotaan + Pedesaan
Angka Partipasi Murni (APM) SD
SMP
SMA
(4)
(5)
(6)
Lk
95,68
83,67
69,49
Pr
95,80
79,64
67,84
Total
95,74
81,66
68,64
Lk
97,71
81,45
59,96
Pr
97,13
84,29
62,66
Total
97,44
82,92
61,27
Lk
97,17
82,07
62,49
Pr Total
96,78 96,99
83,07 82,58
64,15 63,31
://
(2)
tp
(1) 1
Jenis Kelamin
Kota / Desa
ht
No
(3)
Sumber : Susenas Kor 2013
Ditinjau dari sudut gender, terdapat perbedaan APM antara laki-laki dan perempuan. Pada jenjang SD nilai APM laki-laki (97,17 persen) sedikit lebih besar 26
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
BPS Provinsi Aceh
dari APM perempuan (96,78 persen), yang berarti pada jenjang ini laki-laki cenderung memiliki kesempatan sekolah yang sedikit lebih besar dibanding perempuan. Sedangkan pada jenjang SMP, nilai APM laki-laki lebih kecil dari APM perempuan. Banyaknya penduduk perempuan usia 13-15 yang bersekolah pada jenjang SMP menyebabkan APM perempuan menjadi lebih besar dari APM lakilaki. Pada jenjang SMA, APM untuk laki-laki lebih kecil 1,66 persen jika dibandingkan dengan APM perempuan.
Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills)
o.
id
3.3.
ps .g
Istilah Kecakapan Hidup (life skills) diartikan sebagai kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani menghadapi problema hidup dan
.b
penghidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan
eh
kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya
ac
(Dirjen PLSP, Direktorat Tenaga Teknis, 2003). Penyelenggaraan pendidikan
://
selama ini lebih berorientasi kognitif (akademik) dan telah melahirkan lulusan
tp
lembaga pendidikan yang memiliki pengetahuan tetapi kurang atau tidak memiliki
ht
keterampilan vokasional yang justru lebih diperlukan, baik untuk bekerja maupun berusaha mandiri.
Dengan adanya Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) diharapkan mampu memberikan pendidikan yang lebih memberikan keterampilan (vocational skill) kepada penduduk usia 15 tahun ke atas, khususnya siswa putus sekolah atau yang tidak melanjutkan. Lulusan perguruan tinggi yang tidak bekerja dan penduduk usia produktif baik laki-laki maupun perempuan yang masih belum memiliki pekerjaan. Dengan demikian program PKH ini dapat juga dijadikan sebagai salah satu strategi bagi pemerintah Provinsi Aceh untuk mengurangi kemiskinan dan penanggulangan pengangguran.
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
27
BPS Provinsi Aceh
3.4.
Pendidikan Keaksaraan dan Pendidikan Berkelanjutan
Pendidikan keaksaraan merupakan program pendidikan dalam rangka memberantas penduduk buta aksara supaya menjadi melek aksara (huruf). Seseorang dikatakan melek huruf jika orang tersebut mampu membaca dan menulis huruf latin atau huruf lainnya. Pendidikan keaksaraan ini diperuntukkan bagi orang dewasa (adult education) untuk penduduk usia dewasa (15 tahun ke atas). Indikator-indikator yang biasa dijadikan ukuran keberhasilan program pendidikan keaksaraan diantaranya angka melek huruf, rata-rata lama sekolah dan
ps .g
o.
id
pendidikan yang ditamatkan penduduk.
yang
sangat
eh
Ukuran
.b
3.4.1 Angka Melek Huruf (AMH) Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas
ac
mendasar dari tingkat pendidikan
://
adalah kemampuan membaca dan
100
tahun ke atas. Kemampuan ini
90
dipandang sebagai kemampuan
80
ht
tp
menulis penduduk berumur 15
dasar minimal yang harus dimiliki oleh setiap individu, agar paling tidak
memiliki
50
pembangunan. Tinggi rendahnya
20
angka
10
mencerminkan
kualitas masyarakat tersebut.
3.25
Melek Huruf
30
masyarakat
5.86
60
terlibat dan berpartisipasi dalam
suatu
3.89
Buta Huruf
40
huruf
6.90
70
untuk
buta
peluang
Gambar 3.4 Perbandingan Angka Melek Huruf dan Buta Huruf Provinsi Aceh dan Indonesia, Tahun 2012 - 2013
93.10
94.14 96.11
96.75
0 Indonesia Aceh 2012
Indonesia Aceh 2013
Berdasarkan Susenas 2013, sekitar 96,75 persen penduduk 15 tahun ke atas 28
di Provinsi Aceh telah bebas buta huruf, dengan kata lain terdapat 3,25 Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
BPS Provinsi Aceh
persen penduduk yang masih belum dapat membaca dan menulis huruf latin atau buta huruf. Dibanding dengan tahun sebelumnya, terdapat peningkatan penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa baca tulis. AMH penduduk usia 15 tahun ke atas dari tahun 2012 – 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,64 persen. Dibanding dengan AMH Indonesia, AMH Aceh di atas nilai AMH Indonesia. Dengan demikian upaya pemerintah untuk terus meningkatkan pembangunan disektor pendidikan sudah bisa dikatakan berhasil sehingga kedepan penduduk Aceh bisa lebih maju lagi dan tidak tertinggal bila dibandingkan dengan Provinsi lainnya di Indonesia.
o.
id
Gambar 3.5 Persentase Angka Melek Huruf Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Aceh, Tahun 2013
ps .g
Gayo Lues Subulussalam Pidie Jaya
.b
Nagan Raya
eh
Pidie
ac
Aceh Barat Daya Aceh Singkil
://
Aceh Timur
Aceh Besar
ht
Aceh Barat
tp
Aceh Jaya
Aceh Tamiang Aceh Utara Aceh Timur AcehTenggara Bireuen Sabang Bener Meriah Aceh Tengah Langsa Banda Aceh Lhokseumawe Simeulue 84,00
86,00
88,00
90,00
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
92,00
94,00
96,00
98,00
100,00
29
BPS Provinsi Aceh
Hasil Susenas 2013 juga mengindikasikan adanya disparitas angka melek huruf antar-kabupaten/kota. Kabupaten Simeulue merupakan daerah yang penduduknya bisa baca tulis terbanyak atau angka melek hurufnya tertinggi yaitu sebesar 99,79 persen atau hampir semua penduduknya bisa baca tulis. Selain Kabupaten Simeulue, penduduk Kota Banda Aceh, Kota Langsa dan Kota Lhokseumawe merupakan kabupaten/kota yang angka melek hurufnya tinggi atau di atas 99 persen. Sementara itu, Kabupaten Gayo Lues, merupakan wilayah dengan tingkat angka melek huruf terendah yaitu sebesar 90,37 persen. Untuk lebih jelasnya
3.4.2 Rata-Rata Lama Sekolah
ps .g
o.
id
dapat dilihat pada lampiran tabel 10.
.b
Rata-rata lama sekolah digunakan untuk mengidentifikasi jenjang kelulusan
eh
pendidikan penduduk suatu daerah. Rata-rata lama sekolah merupakan lamanya
ac
pendidikan yang telah ditempuh oleh seseorang. Sebagai gambaran, seseorang
tp
://
yang telah menamatkan pendidikan sampai tingkat SD maka ia telah memiliki lama
ht
sekolah sebanyak 6 tahun. Rata-rata lama sekolah dapat juga digunakan untuk monitoring pelaksanaan Program Wajib Belajar (Wajar) 9 tahun yang dicanangkan. Artinya untuk melewati target program tersebut maka rata-rata lama sekolah harus sudah mencapai 9 tahun. Angka Rata-rata Lama Sekolah di Provinsi Aceh pada tahun 2013 sebesar 8,85 tahun. Dengan kata lain penduduk di Provinsi Aceh baru bisa menikmati pendidikan rata-rata sampai kelas 2 SMP. Angka ini masih sedikit dibawah target program Wajar yang dicanangkan pemerintah. Rata-rata lama sekolah gabungan seluruh provinsi di Indonesia juga masih di bawah wajib belajar, yaitu 7,5 tahun. Namun secara angka penduduk Indonesia sudah dapat menikmati pendidikan sampai tingkat 1 SLTP yaitu setahun lebih rendah dari rata-rata lama sekolah penduduk Aceh. 30
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
BPS Provinsi Aceh
Rata-rata lama sekolah di Provinsi
Aceh
cukup
peningkatannya.
Gambar 3.6 Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah Provinsi Aceh, Tahun 2008 - 2013
lambat
Selama
kurun
waktu 4 tahun terakhir, secara tahun
9.1
mengalami
9
peningkatan, yaitu sebesar 8,81,
8.9
keseluruhan
dalam
berturut-turut
3
8,90 dan 8,93 persen di tahun
9.02 8.93 8.81
8.90
8.8
2010-2012. Hal ini bisa disebabkan 8.7
Pada tahun 2013, rata-rata lama
8.5
yang
sekolah mengalami peningkatan
spasial,
rata-rata
lama
eh
secara
8.4 8.3
.b
yaitu sebesar 0,09 persen. Ditinjau
8.50
id
8.6
pendidikan
ps .g
ada.
fasilitas
8.63
o.
karena faktor ekonomi atau faktor
ac
sekolah tertinggi berada di Kota
2008
2009
2010
2011
2012
2013
://
Banda Aceh (12,27 tahun) dan
8.2
ht
(7,66 tahun).
tp
terendah di Kota Subulussalam
Berkaitan dengan wajib belajar 9 tahun, Kota Banda Aceh, Sabang, Langsa dan Kota Lhokseumawe, begitu pula dengan Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Tengah, Aceh Besar, Bireuen, dan Aceh Utara merupakan Kabupaten/Kota yang sudah memenuhi target tersebut.
3.4.3 Pendidikan yang Ditamatkan
Komposisi
penduduk
menurut
tingkat
pendidikan
yang
ditamatkan
memberikan gambaran terhadap kualitas sumber daya manusia. Semakin banyak penduduk yang berpendidikan tinggi menunjukkan
keadaan kualitas penduduk
yang semakin baik Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
31
BPS Provinsi Aceh
Tabel 3.3. Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke atas menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Aceh, Tahun 2012-2013 Tahun
Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
2013 (3)
Tdk Tamat SD
19,88
19,55
SD
27,46
27,73
SMP
20,98
20,10
SMA / SMK
24,36
25,34
D-/D-2/D-3
2,83
D-4/S-1 +
4,48
4,38
52,66 100,00
52,73 100,00
.b
ps .g
o.
id
(1)
2012 (2)
ac
eh
SMP + Total
2,90
tp
://
Sumber : Susenas 2012 dan 2013
ht
Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari semakin tingginya persentase penduduk 10 tahun ke atas yang menamatkan pendidikan tinggi. Tabel 3.3 menyajikan persentase penduduk 10 tahun ke atas menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan. Dari tabel tersebut terlihat persentase penduduk yang berpendidikan SLTP ke atas mengalami kenaikan. Pada tahun 2012 penduduk yang telah menamatkan pendidikannya minimal SLTP sebesar 52,66 persen dan pada tahun 2013 naik menjadi 52,73 persen. Ini menunjukkan keberhasilan dari program wajib belajar yang dicanangkan pemerintah pada tahun ini mengalami kenaikan. Secara keseluruhan proporsi penduduk yang belum memiliki pendidikan dasar masih rendah. Proporsi penduduk yang tidak tamat SD nilainya mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, yaitu dari 19,88 persen menjadi 19,55 persen. 32
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
BPS Provinsi Aceh
Gambar 3.7 Penduduk 10 Tahun Ke atas yang tamat SLTP Ke atas Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Aceh, Tahun 2013
90,00 80,00 70,00 60,00
o.
id
50,00
ps .g
40,00
.b
30,00
ac
eh
20,00
Aceh Timur
Subulussalam
Aceh Barat Daya
Gayo Lues
Aceh Singkil
Aceh Selatan
Aceh Tamiang
Aceh Utara
Aceh Jaya
Nagan Raya
Aceh Barat
Pidie
Simeulue
Bireuen
Pidie Jaya
Aceh Tenggara
Bener Meriah
Aceh Tengah
ht
Langsa
Aceh Besar
Lhokseumawe
Sabang
Banda Aceh
0,00
tp
://
10,00
Gambar 3.7 memperlihatkan perbandingan antar-kabupaten/kota tentang penduduk yang telah menyelesaikan pendidikannya sampai tamat SLTP atau telah menyelesaikan program wajar. Dari 23 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Aceh, hanya Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Timur, Aceh Utara, Aceh Barat Daya, Gayo Lues, Aceh Tamiang, Nagan Raya, Aceh Jaya dan Kota Subulussalam yang penduduknya belum menamatkan pendidikannya sampai SLTP di bawah 50 persen. Sedangkan kabupaten lainnya sudah di atas 50 persen. Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
33
BPS Provinsi Aceh
3.5.
Pendidikan Berkeadilan Gender
Dalam rangka mensejajarkan peranan kaum perempuan dan laki-laki pemerintah telah menetapkan kebijakan pendidikan berwawasan gender (Program Pendidikan
Berwawasan
Gender).
Program-program
pendidikan
yang
diselenggarakan diharapkan mampu mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender. Dimana diperlukan adanya kesetaraan peran, partisipasi dan layanan pendidikan yang adil bagi perempuan dan laki-laki. Seperti yang telah dibahas di atas, partisipasi perempuan di Provinsi Aceh
o.
id
pada sektor pendidikan baik dilihat dari angka melek huruf, ijazah tertinggi yang
ps .g
dimiliki serta angka partisipasi sekolah secara keseluruhan persentasenya sudah hampir seimbang bila dibandingkan dengan persentase laki-laki. Ini berarti hampir
.b
tidak ada lagi terjadi gap antara laki-laki dan perempuan dalam bidang pendidikan.
eh
Oleh karena itu peranan pemerintah terutama dinas terkait perlu secara
yang
berwawasan
://
pendidikan
ac
berkesinambungan mengadakan sosialisasi, desiminasi serta terus mengadakan gender.
Sehingga
diharapkan
kesadaran
3.6.
ht
meningkat.
tp
masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi anak laki-laki dan perempuan terus
Peningkatan Mutu Pendidikan
Kebijakan mutu pendidikan diarahkan pada pencapaian mutu pendidikan yang semakin meningkat yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP). SNP meliputi berbagai komponen yang terkait dengan mutu pendidikan mencakup standar isi, standar proses, standar kompetensi kelulusan, standar pendidik dan sarana prasarana, standar pengelolaan dan standar pembiayaan.
34
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
BPS Provinsi Aceh
3.6.1 Fasilitas Pendidikan Salah satu standar yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah standar pendidik dan sarana prasarana. Standar ini dapat dipantau dengan melihat jumlah sarana pendidikan yang tersedia beserta rasio tenaga pendidik dengan murid. Jumlah sarana pendidikan di Provinsi Aceh pada tahun 2012/2013 dapat dilihat pada tabel 3.4. Jumlah sekolah SD sebanyak 3.993 sekolah, SLTP sebanyak 1.391 sekolah dan jumlah sekolah SLTA sebanyak 852 sekolah. Sedangkan jumlah murid yang tercacat di sekolah SD sampai dengan SLTA
id
berturut-turut sebesar 618.903, 286.880 dan 223.705 orang, dengan tenaga
ps .g
o.
pengajar masing-masing seperti yang tercantum pada tabel dibawah ini.
eh
.b
Tabel 3.4. Jumlah Sekolah, Murid serta Jumlah Guru di Provinsi Aceh Tahun 2012- 2013
ac 2013 (3)
Jumlah Murid
Jumlah Guru
2012 (4)
2013 (5)
2012 (6)
2013 (7)
3.918
3.993
617.105
618.903
58.838
58.836
SLTP
1.408
1.391
272.111
286.880
28.563
30.733
SLTA
789
852
215.919
223.705
28.451
24.901
ht
SD
2012 (2)
://
(1)
Jumlah Sekolah
tp
SEKOLAH
Sumber : Aceh Dalam Angka
Indikator jumlah sekolah, jumlah guru maupun jumlah murid tentu saja tidak cukup mempunyai arti jika hanya berupa penjumlahan. Pada tabel berikut akan ditampilkan rasio sekolah-murid maupun rasio murid guru keadaan tahun 2012/2013. Dari tabel 3.5 terlihat bahwa setiap sekolah terdapat 7 guru pada jenjang sekolah SD dan sebanyak 5 guru pada jenjang sekolah SLTP serta sebanyak 3 Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
35
BPS Provinsi Aceh
guru pada jenjang SLTA. Jumlah rasio sekolah-murid ini mengalami penurunan pada jenjang SD dan SLTA sedangkan pada jenjang SLTP mengalami peningkatan, dimana pada jenjang SD setiap sekolah dapat menampung sebanyak 155 murid, jenjang SLTP setiap sekolah dapat menampung sebanyak 206 murid. Sementara itu rasio sekolah-murid pada jenjang SLTA sebesar 1 : 263. Tabel 3.5. Rasio Sekolah-Murid, Guru-Murid dan Rasio Sekolah-Guru pada Jenjang SD, SLTP dan SLTA di Provinsi Aceh, Tahun 2012-2013
Sekolah - Guru
Sekolah - Murid
Guru - Murid
2013
(2)
(3)
1:7
1:7
SLTP
1:5
1:5
SLTA
1:3
2013
2012
2013
(4)
(5)
(6)
(7)
1 : 158
1 : 155
1 : 10
1 : 11
1 : 193
1 : 206
1 : 10
1:9
1 : 274
1 : 263
1:8
1:9
ac
eh
SD
2012
o.
2012
id
Rasio
ps .g
(1)
Rasio
.b
SEKOLAH
Rasio
://
1:3
ht
tp
Sumber : Aceh Dalam Angka
Penurunan angka rasio sekolah-murid pada jenjang pendidikan SD dan SLTA terjadi karena adanya peningkatan jumlah sarana pada ke-dua jenjang pendidikan tersebut. Sementara itu rasio guru-murid menggambarkan beban guru mengawasi murid dalam kegiatan belajar mengajar. Dari tabel tersebut dapat terlihat bahwa setiap guru pada jenjang SD mempunyai beban terhadap 11 murid, begitupun pada jenjang SLTP, 1 guru berbanding 9 murid. Sementara pada jenjang SLTA 1 guru mengajar sebanyak 9 murid.
3.6.2 Pembiayaan Sektor Pendidikan Pembiayaan sektor pendidikan merupakan salah satu indikator dalam menentukan mutu pendidikan. Pendidikan yang berkualitas dan bermutu di 36
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
BPS Provinsi Aceh
Provinsi Aceh dapat tercapai jika ditunjang dengan anggaran yang cukup. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) harus lebih memprioritaskan kepada sektor pendidikan, yang secara nasional dialokasikan sebesar 20 persen. Selain anggaran pendidikan dari pemerintah, anggaran yang dikeluarkan oleh rumah tangga untuk keperluan pendidikan anaknya juga dapat mempengaruhi kualitas pendidikan. Tersedianya alat tulis, buku-buku pelajar serta peralatan sekolah lainnya dapat memotivasi siswa untuk terus belajar. Berdasarkan data Susenas Tahun 2013, rata-rata pengeluaran per kapita penduduk di Provinsi Aceh kebanyakan digunakan untuk bahan makanan (59,84
id
persen), sedangkan pengeluaran untuk bahan bukan makanan hanya sebesar
o.
40,16 persen. Dimana pengeluaran bahan bukan makanan terbesar digunakan
ps .g
untuk keperluan perumahan (40,67 persen), sedangkan pengeluaran sektor
ac
eh
.b
pendidikan persentasenya relatif kecil, hanya 7,13 persen.
ht
tp
://
Gambar 3.8 Persentase Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Bahan Bukan Makanan di Provinsi Aceh, Tahun 2013
Perumahan
10,68
Aneka Barang & Jasa
9,96 40,67
Biaya Pendidikan
5,62 Biaya Kesehatan 7,13 Pakaian dan Alas Kaki 25,94
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
Barang Tahan Lama dan lainnya
37
BPS Provinsi Aceh
3.7
Kualitas Manusia di Provinsi Aceh
Rancangan
pembangunan
manusia
yang
sesungguhnya
adalah
menempatkan manusia sebagai tujuan akhir dari pembangunan, dan bukan sebagai alat bagi pembangunan. Hal ini berbeda dengan konsep pembangunan yang memberikan perhatian utama pada pertumbuhan ekonomi, pembangunan manusia memperkenalkan konsep yang lebih luas dan lebih komprehensif yang mencakup semua pilihan yang dimiliki oleh manusia di semua golongan masyarakat pada semua tahapan pembangunan. Pembangunan manusia juga
o.
id
merupakan perwujudan tujuan jangka panjang dari suatu masyarakat, dan
ps .g
meletakkan pembangunan di sekeliling manusia, bukan manusia di sekeliling pembangunan.
.b
Untuk mengukur kualitas manusia dapat dilihat dari capaian angka Indek
eh
Pembangunan Manusia (IPM). Angka IPM terdiri dari 3 komponen yaitu
ac
Kesehatan, Pendidikan, dan Kualitas Hidup Layak. Perserikatan Bangsa Bangsa
://
(PBB) telah mengembangkan konsep pembangunan manusia menurut 4 (empat)
tp
kategori yang tercermin dari peringkat kinerja pembangunan manusia pada skala
ht
0,0 – 100,0. Adapun kategori tersebut sebagai berikut :
Tinggi
Menengah Atas
: IPM antara 66,0 – 79,9
Menengah Bawah
: IPM antara 50,0 – 65,9
Rendah
: IPM kurang dari 50,0
: IPM lebih dari 80,0
IPM merupakan gambaran komprehensif mengenai tingkat pencapaian pembangunan manusia di suatu daerah, sebagai dampak dari kegiatan pembangunan yang dilakukan di daerah tersebut. Perkembangan angka IPM, memberikan indikasi peningkatan atau penurunan kinerja pembangunan manusia pada suatu daerah.
38
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
BPS Provinsi Aceh
Gambar 3.9 Perkembangan IPM Provinsi Aceh, Tahun 2008 – 2013
Kinerja
pembangunan
manusia Provinsi Aceh tercermin pada angka IPM tahun 2013, yang
73.5
73.05
angka IPM tersebut lebih tinggi bila
73
72.51
72.5
dibandingkan dengan keadaan tahun 2012 yaitu sebesar 72,51. Dengan
72.09
72
71.7
capaian IPM 73,05, maka Provinsi
71.31
71.5
Aceh
menurut
Pembangunan
70.76
dikembangkan
id
71
mencapai angka 73,05. Pencapaian
Manusia oleh
yang
Perserikatan
o.
70.5
Konsep
ps .g
Bangsa-Bangsa (PBB) masuk dalam 70
kategori
2009
2010
2011
2012
2013
://
ac
eh
2008
.b
69.5
manusia
kinerja “Menengah
pembangunan Atas”
yaitu
capaian IPM diantara 66,0 – 79.9. Kategori
capaian
IPM
per
kabupaten/kota dapat terlihat pada
tp
Tabel 3.6. Terdapat 23 Kabupaten/Kota dengan capaian kinerja pembangunan
ht
manusianya masuk katagori menengah atas. Dilihat menurut peringkatnya, IPM tertinggi di capai Kota Banda Aceh dan diikuti oleh Kota Lhokseumawe dengan nilai IPM pada tahun 2013 masing-masing sebesar 79,00 dan 77,84. Sedangkan Kabupaten Gayo Lues merupakan kabupaten dengan capaian IPM terendah yaitu sebesar 69,09. Sementara itu peringkat pembangunan manusia Provinsi Aceh jika dibandingkan dengan provinsi lain se-Indonesia menempati urutan menengah, yaitu peringkat 20 dari 34 provinsi. Ini menggambarkan kualitas manusia di Provinsi Aceh masih tertinggal dibanding 19 Provinsi yang ada di Indonesia.
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
39
BPS Provinsi Aceh
Tabel 3.6. Kategori Capaian IPM per Kabupaten se-Provinsi Aceh, Tahun 2013 Kabupaten/Kota
IPM
Kategori IPM
Peringkat
1
2
3
4
5
70,76
Menengah Atas
20 22
Simeulue
2
Aceh Singkil
69,79
Menengah Atas
3
Aceh Selatan
71,18
Menengah Atas
18
4
Aceh Tenggara
72,81
Menengah Atas
11
5
Aceh Timur
71,79
Menengah Atas
16
6
Aceh Tengah
75,04
Menengah Atas
5
7
Aceh Barat
72,24
Menengah Atas
13
8
Aceh Besar
74,51
Menengah Atas
6
9
Pidie
73,32
Menengah Atas
10
10
Bireuen
Menengah Atas
7
11
Aceh Utara
73,51
Menengah Atas
9
12
Aceh Barat Daya
72,07
Menengah Atas
14
13
Gayo Lues
Menengah Atas
23
14
Aceh Tamiang
72,04
Menengah Atas
15
15
Nagan Raya
71,50
Menengah Atas
17
16
Aceh Jaya
71,00
Menengah Atas
19
17
Bener Meriah
72,39
Menengah Atas
12
18
Pidie Jaya
73,69
Menengah Atas
8
19
Banda Aceh
79,00
Menengah Atas
1
20
Sabang
77,23
Menengah Atas
3
21
Langsa
75,10
Menengah Atas
4
22
Lhokseumawe
77,84
Menengah Atas
2
23
Subulussalam
70,60
Menengah Atas
21
73,05
Menengah Atas
20
ht
tp
://
ac
eh
69,09
ACEH
40
o.
ps .g
74,03
id
1
.b
No
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
.b
ps .g
o.
id
BAB IV
ht
tp
://
ac
eh
KESIMPULAN DAN SARAN
tp
ht ac
:// .b
eh id
o.
ps .g
BPS Provinsi Aceh
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Dari berbagai uraian tentang Indikator Pendidikan Provinsi Aceh, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) dimaksudkan untuk mengoptimalkan perkembangan masa keemasan anak (the golden age). Partisipasi PAUD di
o.
id
Provinsi Aceh mencapai 18,12 persen, artinya masih banyak anak usia 3-6
Program wajib belajar 9 tahun di Provinsi Aceh sudah tercapai, dimana nilai
.b
2.
ps .g
tahun belum diperkenalkan pada pendidikan.
eh
APS kelompok umur 7-12 tahun sebesar 99,66 persen sudah di atas target
ac
(95 persen). Jika dilihat dari nilai rata-rata lama sekolah yang sudah
://
mencapai 8,85 tahun. Angka ini mengandung arti bahwa penduduk Aceh
3.
ht
tp
baru bisa menikmati pendidikan rata-rata sampai kelas 8 atau kelas 2 SMP.
Bila dilihat dari angka melek huruf penduduk usia 15 tahun ke atas, nampak masih terdapat 3,25 persen penduduk yang masih buta huruf. Artinya masih adanya penduduk di Provinsi Aceh yang belum bisa membaca dan menulis huruf latin.
4.
Ditinjau dari ijazah tertinggi yang dimiliki, lebih dari separuh penduduk Aceh berpendidikan rendah. Hasil Susenas 2013 mengindikasikan bahwa terdapat sekitar 47,28 persen penduduk 10 tahun ke atas di Provinsi Aceh berpendidikan SD ke bawah, diantaranya
yang tidak tamat SD 19,55
persen dan tamat SD 27,73 persen. Sementara itu penduduk yang berhasil menamatkan pada jenjang SLTP ke atas sebanyak 52,73 persen. Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
43
BPS Provinsi Aceh
5.
Dilihat dari sudut pandang gender, hampir sudah tidak ada lagi terjadi gap antara perempuan dan laki-laki dalam hal pendidikan.Partisipasi perempuan dalam pendidikan relatif hampir seimbang dengan laki-laki.
6.
Analisis IPM memberikan gambaran umum tentang kinerja pembangunan manusia, Provinsi Aceh berada pada kategori “ Menengah atas” dengan IPM sebesar 73,05
Walaupun data Indikator Pendidikan ini adalah hasil survei yang tentunya
o.
id
masih mengandung sampling error namun setidaknya, dapat digunakan sebagai
.b
ps .g
indikator untuk menggambarkan keadaan pendidikan di Provinsi Aceh.
ac
eh
4.2. Saran
://
Pemerintah selayaknya terus mengembangkan sistem pelayanan umum,
tp
terutama di bidang pendidikan, sehingga benar-benar menyentuh masyarakat
ht
yang paling bawah, karena yang tak terlayani itu umumnya adalah kalangan dari mereka yang tergolong berada di wilayah pedalaman yang notabene belum memiliki fasilitas pendidikan yang memadai. Juga diperlukan political will secara serius guna memperhatikan pemerataan pembangunan pendidikan. Disamping itu selain jalur pendidikan formal, perlu dimaksimalkan program pendidikan informal seperti pemberantasan buta aksara, PAUD dan lainnya guna mensukseskan program Pendidikan Untuk Semua (PUS) yang dicanangkan pemerintah dan mencapai target capaian pembangunan milenium yang tercermin dalam MDG’s.
44
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
tp
ht ac .b
eh
LAMPIRAN ://
id
o.
ps .g
TABEL
tp
ht ac
:// .b
eh id
o.
ps .g
BPS Provinsi Aceh
Tabel 1 Angka Partisipasi Anak Usia 3-6 Tahun pada Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Aceh, Tahun 2013 Angka Partisipasi Pra Sekolah No
Kabupaten
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
33,51
16,72
49,77
Aceh Singkil
8,98
32,13
58,89
3
Aceh Selatan
19,54
20,82
59,64
4
Aceh Tenggara
5,85
9,58
84,56
5
Aceh Timur
10,30
11,12
78,58
6
Aceh Tengah
21,07
17,51
61,42
7
Aceh Barat
11,44
26,53
8
Aceh Besar
16,08
9
Pidie
15,15
10
Bireuen
11
Aceh Utara
12
Aceh Barat Daya
13
Gayo Lues
14
Aceh Tamiang
15
Nagan Raya
16
Aceh Jaya
17
Bener Meriah
18
Pidie Jaya
71
62,03
20,39
63,53
7,01
77,83
20,49
73,51
13,58
13,80
72,61
23,21
13,42
63,38
4,87
7,78
87,35
13,84
24,14
62,03
14,14
15,68
70,18
23,34
34,48
42,19
4,65
15,51
79,84
5,99
18,69
75,32
Banda Aceh
24,07
42,75
33,19
72
Sabang
27,20
26,73
46,07
73
Langsa
18,49
12,20
69,31
74
Lhokseumawe
12,02
25,89
62,09
75
Subulussalam
9,67
11,48
78,85
13,86
18,12
68,02
ht
tp
://
ac
.b
6,00
ps .g
id
2
Tidak
o.
Simeulue
Ya, sedang
eh
1
Ya, pernah
Total Sumber : Susenas Kor 2013
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
47
BPS Provinsi Aceh
Tabel 2 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Dirinci Menurut Tingkat Pendidikan dan Kabupaten/Kota Provinsi Aceh, Tahun 2013 Angka Partisipasi Sekolah (APS) No
Kabupaten
(1)
(2)
7-12
13-15
16-18
(3)
(4)
(5)
Simeulue
98,38
95,31
82,47
2
Aceh Singkil
99,32
97,20
87,05
3
Aceh Selatan
99,60
94,95
73,05
4
Aceh Tenggara
99,34
97,51
79,82
5
Aceh Timur
99,70
89,82
65,40
6
Aceh Tengah
99,14
7
Aceh Barat
99,87
8
Aceh Besar
9
Pidie
10
Bireuen
11
Aceh Utara
12
Aceh Barat Daya
13
Gayo Lues
14
Aceh Tamiang
15
Nagan Raya
16
Aceh Jaya
17
Bener Meriah
18
Pidie Jaya
71
Banda Aceh
72
id
1
o.
99,22
79,32 77,49
100,00
93,40
74,50
100,00
94,29
70,26
99,76
97,70
76,34
100,00
94,40
74,53
99,11
95,11
73,61
98,90
97,42
81,88
100,00
93,61
66,03
100,00
97,64
70,61
99,99
91,80
79,21
99,58
92,94
75,87
100,00
94,61
69,72
99,42
95,57
77,29
Sabang
100,00
100,00
67,66
73
Langsa
98,88
96,11
75,51
74
Lhokseumawe
99,56
98,54
85,22
75
Subulussalam
98,88
98,30
79,13
2013
99,66
95,20
74,60
2012
99,35
94,41
74,44
ht
tp
://
ac
eh
.b
ps .g
97,36
Total
Sumber : Susenas Kor 2013
48
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
BPS Provinsi Aceh
Tabel 3 Angka Partisipasi Kasar (APK) Dirinci Menurut Tingkat Pendidikan dan Kabupaten/Kota Provinsi Aceh, Tahun 2013 Angka Partisipasi Kasar (APK)
(1)
(2)
SD
SMP
SMA
(3)
(4)
(5)
Simeulue
115,66
88,85
97,47
2
Aceh Singkil
106,46
105,46
76,53
3
Aceh Selatan
113,28
81,74
84,22
4
Aceh Tenggara
112,71
93,41
92,49
5
Aceh Timur
111,96
91,31
59,84
6
Aceh Tengah
105,32
98,47
88,24
7
Aceh Barat
110,01
83,58
98,25
8
Aceh Besar
116,02
91,02
70,55
9
Pidie
113,33
96,15
66,22
10
Bireuen
110,37
95,24
70,09
11
Aceh Utara
116,21
91,46
71,88
12
Aceh Barat Daya
107,97
103,32
66,63
13
Gayo Lues
103,47
98,97
78,99
14
Aceh Tamiang
105,64
90,50
67,64
15
Nagan Raya
109,81
100,74
83,03
16
Aceh Jaya
111,04
92,21
86,31
17
Bener Meriah
98,86
107,10
77,86
18
Pidie Jaya
102,18
97,22
65,12
71
Banda Aceh
111,74
95,61
61,40
72
Sabang
110,15
94,17
75,41
73
Langsa
101,38
100,36
84,25
74
Lhokseumawe
103,98
107,31
89,76
75
Subulussalam
114,75
91,79
93,75
ps .g
.b
ac ://
tp
ht
Total
o.
1
id
Kabupaten
eh
No
2013
110,44
94,42
74,90
2012
108,39
96,47
77,35
Sumber : Susenas Kor 2013
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
49
BPS Provinsi Aceh
Tabel 4 Angka Partisipasi Murni (APM) Dirinci Menurut Tingkat Pendidikan dan Kabupaten/Kota Provinsi Aceh, Tahun 2013 Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten
(1)
(2)
SD
SMP
SMA
(3)
(4)
(5)
Simeulue
95,61
75,45
75,46
2
Aceh Singkil
98,27
85,20
66,36
3
Aceh Selatan
99,21
74,61
65,19
4
Aceh Tenggara
98,86
87,93
72,07
5
Aceh Timur
98,66
84,53
58,36
6
Aceh Tengah
94,76
79,79
65,96
7
Aceh Barat
99,30
77,84
71,44
8
Aceh Besar
98,74
80,06
62,74
9
Pidie
99,00
90,59
60,82
10
Bireuen
98,74
88,88
65,37
11
Aceh Utara
99,58
81,90
58,70
12
Aceh Barat Daya
95,39
87,22
63,48
13
Gayo Lues
97,79
87,21
70,58
14
Aceh Tamiang
94,80
75,90
57,31
15
Nagan Raya
91,56
82,18
63,59
16
Aceh Jaya
95,08
73,68
70,16
17
Bener Meriah
93,51
85,85
65,91
18
Pidie Jaya
92,24
73,75
53,54
71
Banda Aceh
95,13
86,09
55,83
72
Sabang
94,85
79,68
57,47
73
Langsa
90,58
75,70
64,13
74
Lhokseumawe
91,44
84,82
76,95
75
Subulussalam
95,87
77,51
67,68
2013
96,99
82,58
63,31
2012
94,60
74,84
61,71
ps .g
.b
eh ac ://
tp
ht
Total
o.
1
id
No
Sumber : Susenas Kor 2013
50
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
BPS Provinsi Aceh
Tabel 5 APS Dirinci Menurut Jenis Kelamin Provinsi Aceh, Tahun 2012 - 2013 Tahun Kelompok Umur
Jenis Kelamin 2012
2013
(3)
(4)
Laki-Laki
99,36
99,63
Perempuan
99,34
99,70
Total
99,35
99,66
Laki-Laki
93,61
94,04
95,18
96,30
94,41
95,20
69,88
71,98
Perempuan
79,26
77,29
Total
74,44
74,60
(2)
7 - 12
id
(1)
.b
Laki-Laki
ps .g
Total
o.
Perempuan
13 – 15
ac
eh
16 - 18
ht
tp
://
Sumber : Susenas Kor 2013
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
51
BPS Provinsi Aceh
Tabel 6 APK Dirinci Menurut Jenis Kelamin Provinsi Aceh, Tahun 2012 - 2013 Tahun Jenjang Pendidikan
Jenis Kelamin 2012
2013
(3)
(4)
Laki-Laki
108,04
109,59
Perempuan
108,77
111,39
Total
108,39
110,44
Laki-Laki
94,87
93,46
Perempuan
98,00
SD
SMP
.b
Laki-Laki Perempuan
eh
SMA/MA/MK
96,47
94,42
74,13
74,08
80,74
75,75
77,35
74,90
ac
Total
95,33
ps .g
Total
id
(2)
o.
(1)
ht
tp
://
Sumber : Susenas Kor 2013
52
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
BPS Provinsi Aceh
Tabel 7 APM Dirinci Menurut Jenis Kelamin Provinsi Aceh, Tahun 2012 - 2013 Tahun Jenjang Pendidikan
Jenis Kelamin 2012
2013
(3)
(4)
Laki-Laki
94,57
97,17
Perempuan
94,63
96,78
Total
94,60
96,99
Laki-Laki
77,47
82,07
Perempuan
80,15
83,07
SD
SMP
id
(2)
.b
Laki-Laki Perempuan
eh
SMA/MA/MK
82,58
60,04
62,49
63,47
64,15
61,71
63,31
78,84
ps .g
Total
o.
(1)
ac
Total
ht
tp
://
Sumber : Susenas Kor 2013
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
53
BPS Provinsi Aceh
Tabel 8 Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas Dirinci Menurut Ijazah Tertinggi Yang Dimiliki per Kabupaten/Kota Provinsi Aceh, Tahun 2013 Ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki Kabupaten/Kota
Tidak Sekolah/ Tidak Tamat SD
SD/MI
SLTP
SMA/ SMK/MA
Diploma I-III
S1-S3
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Simeulue
17,51
31,62
19,61
24,73
3,63
2,89
2
Aceh Singkil
28,82
26,68
19,30
20,42
2,09
2,69
3
Aceh Selatan
22,22
32,07
19,45
20,50
2,68
3,08
4
Aceh Tenggara
17,98
26,46
24,14
26,73
2,28
2,41
5
Aceh Timur
22,87
36,14
21,03
16,81
1,67
1,49
6
Aceh Tengah
13,99
28,55
22,09
28,48
2,31
4,59
7
Aceh Barat
21,63
27,99
21,89
23,52
2,28
2,69
8
Aceh Besar
16,66
20,39
33,50
3,26
5,00
9
Pidie
23,20
.b
21,19
26,08
21,47
22,14
3,20
3,92
10
Bireuen
18,52
29,80
22,23
23,34
2,35
3,76
11
Aceh Utara
20,97
32,49
18,65
21,87
2,28
3,74
12
Aceh Barat Daya
21,41
35,97
15,35
19,64
3,60
4,02
13
Gayo Lues
27,44
28,51
19,86
16,96
3,71
3,52
14
Aceh Tamiang
22,84
31,33
19,43
22,30
1,79
2,31
15
Nagan Raya
21,10
30,10
21,43
20,66
3,55
3,16
16
Aceh Jaya
18,09
34,99
20,60
21,38
2,46
2,48
17
Bener Meriah
16,16
26,39
25,25
25,72
2,36
4,12
18
Pidie Jaya
24,14
23,00
23,18
21,29
2,64
5,74
71
Banda Aceh
7,94
10,39
12,29
46,49
7,91
14,97
72
Sabang
11,66
18,70
20,30
34,97
5,69
8,69
73
Langsa
14,68
21,58
17,71
35,52
2,41
8,09
74
Lhokseumawe
11,51
22,51
17,40
38,31
3,66
6,61
75
Subulussalam
31,82
26,38
16,05
19,07
2,49
4,19
2013
19,55
27,73
20,10
25,34
2,90
4,39
2012
19,88
27,46
20,98
24,36
2,83
4,48
o.
ps .g
eh
ac tp ht
id
1
://
(1)
Aceh Sumber : Susenas Kor 2013
54
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
BPS Provinsi Aceh
P
L+P
(2)
(3)
(4)
17,49
21,58
19,55
SD/MI
27,35
28,10
27,73
SLTP
20,79
19,41
20,10
SMA/ SMK/ MA
28,49
22,23
25,34
Diploma / Sarjana
5,88
8,68
7,29
(1) Tidak Sekolah / Tidak Tamat SD
ps .g
Ijazah Tertinggi
o.
L
id
Tabel 9 Persentase Penduduk 10 Tahun Ke atas Dirinci Menurut Ijazah Tertinggi Yang Dimiliki dan Jenis Kelamin Provinsi Aceh, Tahun 2013
ht
tp
://
ac
eh
.b
Sumber : Susenas Kor 2013
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
55
BPS Provinsi Aceh
Tabel 10 Angka IPM dan Komponennya dirinci Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Aceh, Tahun 2013
No
Kabupaten / Kota
(1)
Angka Harapan Hidup
Angka Melek Huruf
Rata-Rata Lama Sekolah
(3)
(4)
(5)
Pengeluaran Per Kapita Yang Disesuaikan (Rp) (6)
(2)
IPM
(7)
Simeulue
63,32
99,79
8,97
628,09
70.76
2
Aceh Singkil
65,58
96,27
7,83
620,40
69.79
3
Aceh Selatan
67,54
96,60
8,51
616,71
71.18
4
Aceh Tenggara
69,69
98,08
9,38
609,76
72.81
5
Aceh Timur
70,26
98,33
8,58
599,27
71.79
6
Aceh Tengah
70,26
98,98
9,77
628,15
75.04
7
Aceh Barat
70,55
95,12
8,81
610,22
72.24
8
Aceh Besar
71,17
97,00
9,86
619,61
74.51
9
Pidie
70,34
96,32
8,75
622,80
73.32
10
Bireuen
72,63
98,55
9,31
603,75
74.03
11
Aceh Utara
70,26
97,87
9,26
616,46
73.51
12
Aceh Barat Daya
67,78
96,51
8,35
628,41
72.07
13
Gayo Lues
67,62
88,19
8,76
610,93
69.09
14
Aceh Tamiang
68,75
98,38
8,89
610,37
72.04
15
Nagan Raya
92,12
8,40
615,23
71.50
16
Aceh Jaya
17
Bener Meriah
18
Pidie Jaya
71
o.
ps .g .b eh
ac
:// tp
70,26 68,53
id
1
8,77
607,36
71.00
98,94
8,98
617,52
72.39
69,76
95,54
8,75
634,12
73.69
Banda Aceh
71,72
99,39
12,27
643,83
79.00
72
Sabang
71,89
99,14
10,63
636,22
77.23
73
Langsa
71,23
99,36
10,60
613,00
75.10
74
Lhokseumawe
72,03
99,69
10,67
641,23
77.84
75
Subulussalam
66,63
96,57 .
7,66
624,12
70.60 .
Total
2013
69,40
97,04
9,02
621,40
73,05
2012
68,94
96,99
8,93
618,79
72,51
ht
95,67
68,04
Sumber : Susenas Kor 2013
56
Indikator Pendidikan Provinsi Aceh 2013
tp
ht ac
:// .b
eh id
o.
ps .g
Katalog BPS : 4302002.11
INDIKATOR PENDIDIKAN PROVINSI ACEH 2013
T
.g
o.
id
A
A
ps
D
ht
tp
://
ac
eh
.b
MENCERDASKAN BANGSA
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH JL. TGK H. M. DAUD BEUREUEH NO. 50 BANDA ACEH 23121 TELP (0651)23005 FAKS (0651) 33632 EMAIL:
[email protected]
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH