BPS PROVINSI JAWA BARAT 38/07/32/Th. XVIII, 1 Juli 2016 No. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015
Pembangunan manusia di Jawa Barat pada tahun 2015 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Barat. Pada tahun 2015, IPM Jawa Barat telah mencapai 69,50. Angka ini meningkat sebesar 0,7 poin dibandingkan dengan IPM Jawa Barat pada tahun 2014 yang sebesar 68,80.
Pada tahun 2015, pembangunan manusia di Jawa Barat masih berstatus “sedang”, masih sama dengan statusnya pada tahun 2014. IPM Jawa Barat pada tahun 2015 tumbuh sebesar 1,01 persen dibandingkan tahun 2014.
Selama periode 2014 hingga 2015, komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan. Bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 72,41 tahun, meningkat 0,18 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,15 tahun, meningkat 0,07 tahun dibandingkan pada 2015. Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 7,86 tahun, meningkat 0,15 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran per kapita disesuaikan (harga konstan 2012) masyarakat telah mencapai Rp. 9.778 ribu rupiah pada tahun 2015, meningkat Rp 331 ribu rupiah dibandingkan tahun sebelumnya.
1.
Perkembangan IPM Jawa Barat Tahun 2010-2015
Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk ( enlarging people choice). IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan metode penghitungan direvisi pada tahun 2010. BPS mengadopsi perubahan metodologi penghitungan IPMyang baru pada tahun 2014 dan melakukan backcasting sejak tahun 2010.
IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat ( a long and healthy of living). Umur panjang dan life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak (decent standard hidup sehat digambarkan oleh Angka Harapan Hidup saat lahir (AHH) yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola angka Pengetahuan diukur melalui kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi. indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Standar hidup yang layak digambarkan oleh
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat No. 38/07/32/Th.XVIII, 1 Juli 2016
1
pengeluaran per kapita disesuaikan, yang ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli. IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks pengetahuan, dan indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks ini dilakukan dengan melakukan standardisasi dengan nilai minimum dan maksimum masing-masing komponen indeks. IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian. Secara umum, pembangunan manusia Jawa Barat terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2015. IPM Jawa Barat meningkat dari 66,15 pada tahun 2010 menjadi 69,50 pada tahun 2015. Selama periode tersebut, IPM Jawa Barat rata-rata tumbuh sebesar 0,99 persen per tahun. Pada periode 2014-2015, IPM Jawa Barat tumbuh 1,01 persen. Pertumbuhan pada periode tersebut lebih tinggi apabila dibandingkan dengan kenaikan pada perode 2013-2014, hanya tumbuh sebesar 0,80 persen. Meskipun selama periode 2010 hingga 2015 IPM Jawa Barat menunjukkan kemajuan yang besar, status pembangunan manusia Jawa Barat masih stagnan. Hingga saat ini, pembangunan manusia Jawa Barat masih berstatus “sedang”, dan masih sama sejak tahun 2010. Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Barat, 2010-2015
69,50 68,80 68,25 67,32 66,67 66,15
2010
2.
2011
2012
2013
2014
2015
Pencapaian Kapabilitas Dasar Manusia
Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Oleh karena itu, peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya. Seiring dengan meningkatnya angka IPM, indeks masing-masing komponen IPM juga menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun. Tabel 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Barat Menurut Komponen, 2010-2015 Komponen
Satuan
2010
2011
2012
2013
2014
2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Angka harapan hidup saat lahir (AHH)
Tahun
71,29
71,56
71,82
72,09
72,23
72,41
Harapan lama sekolah (HLS)
Tahun
10,69
10,91
11,24
11,81
12,08
12,15
Rata-rata lama sekolah (RLS)
Tahun
7,40
7,46
7,52
7,58
7,71
7,86
Pengeluaran per kapita disesuaikan
Rp 000
9.174
9.249
9.325
9.421
9.447
9.778
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat No. 38/07/32/Th.XVIII, 1 Juli 2016
2
IPM
66,15
Pertumbuhan IPM
%
66,67
67,32
68,25
68,80
69,50
0,79
0,97
1,38
0,81
1.01
A. Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat Angka Harapan Hidup saat lahir yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2015, Jawa Barat telah berhasil meningkatkan Angka Harapan Hidup saat lahir sebesar 1,12 tahun. Selama periode tersebut, secara ratarata Angka Harapan Hidup tumbuh sebesar 0,31 persen per tahun. Pada tahun 2010, Angka Harapan Hidup saat lahir di Jawa Barat hanya sebesar 71,29 tahun, dan pada tahun 2015 telah mencapai 72,41 tahun. Gambar 2 Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH) Jawa Barat (tahun), 2010-2015
71,29
71,56
71,82
72,09
72,23
72,41
2010
2011
2012
2013
2014
2015
B. Dimensi Pengetahuan Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2015, Harapan Lama Sekolah di Jawa Barat telah meningkat sebesar 1,46 tahun, sementara Ratarata Lama Sekolah meningkat 0,46 tahun. Selama periode 2010 hingga 2015, Harapan Lama Sekolah secara rata-rata tumbuh sebesar 2,61 persen per tahun. Meningkatnya Harapan Lama Sekolah menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah. Di tahun 2015, Harapan Lama Sekolah di JawaBarat telah mencapai 12,15 yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA atau D1. Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah di Jawa Barat tumbuh 2,61 persen per tahun selama periode 2010 hingga 2015. Pertumbuhan yang positif ini merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia Jawa Barat yang lebih baik. Hingga tahun 2015, secara rata-rata penduduk Jawa Barat usia 25 tahun ke atas telah mengenyam pendidikan hingg kelas VIII (SMP kelas II).
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat No. 38/07/32/Th.XVIII, 1 Juli 2016
3
Gambar 3 Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah Jawa Barat (tahun), 2010-2015
10,91
11,24
11,81
12,08
12,15
10,69
7,40
7,46
7,52
7,58
7,71
7,86
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Harapan Lama Sekolah (HLS)
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
C. Dimensi Standard Hidup Layak Dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standard hidup layak yang direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita (harga konstan 2012). Pada tahun 2015, pengeluaran per kapita masyarakat Jawa Barat mencapai Rp 9,77 juta per tahun. Selama lima tahun terakhir, pengeluaran per kapita disesuaikan masyarakat meningkat sebesar 1,29 persen per tahun.
Gambar 4 Pengeluaran per Kapita Disesuaikan di Jawa Barat (Rp 000), 2010-2015
3.
9.174
9.249
9.325
9.421
9.447
2010
2011
2012
2013
2014
9.778
2015
Pencapaian Pembangunan Manusia di Tingkat Kabupaten
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat No. 38/07/32/Th.XVIII, 1 Juli 2016
4
Pada tahun 2015, pencapaian pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota cukup bervariasi. IPM pada level kabupaten/Kota berkisar antara 62,42 (Cianjur) hingga 79,67 (Kota Bandung). Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, Angka Harapan Hidup saat lahir berkisar antara 68,36 tahun (Kota Tasikmalaya) hingga 74,48 tahun (Kota Bekasi). Sementara pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah berkisar antara 11,39 tahun (Bandung) hingga 13,73 tahun (Kota Cimahi), serta Rata-rata Lama Sekolah berkisar antara 5,46 tahun (Indramayu) hingga 10,78 tahun (Kota Cimahi). Sedangkan, pengeluaran per kapita disesuaikan di tingkat kabupaten/kota berkisar antara Rp. 6,8 juta rupiah per tahun (Garut) hingga Rp. 15,61 juta rupiah per tahun (Kota Bandung). Kemajuan pembangunan manusia pada tahun 2015 juga terlihat dari perubahan status pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota. Jumlah kabupaten/kota yang berstatus “sedang” berkurang dari 18 kabupaten/kota pada tahun 2014 menjadi 17 kabupaten/kota pada tahun 2015. Satu kabupaten yang berstatus “sedang” pada tahun 2014 berubah status menjadi “tinggi” pada tahun 2015 yaitu Kabupaten Bandung. Pada tahun 2015 ini terdapat 9 kabupaten/kota yang berstatus pembangunan manusia “tinggi”, yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Bekasi,Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Bekasi, Kota Depok, dan Kota Cimahi. Gambar 5 IPM Jawa Barat Menurut Kabupaten/kota dan Status Pembangunan Manusia, 2015
BEKASI KOTA BEKASI KARAW ANG KOTA DEPOK SUBANG
KOTA BOGOR BOGOR
INDRAMAYU
PURWAKARTA CIREBON KOTA CIREBON SUMEDANG
KOTA CIMAHI BANDUNG BARAT KOTA SUKABUMI
MAJALENGKA
KOTA BANDUNG
KUNINGAN
SUKABUMI CIANJUR
BANDUNG CIAMIS KOTA TASIKMALAYA KOTA BANJAR GARUT TASIKMALAYA CIAMIS
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat No. 38/07/32/Th.XVIII, 1 Juli 2016
5
Peningkatan IPM Provinsi Jawa Barat juga tercermin pada level kabupaten/kota. Selama periode 2014 hingga 2015, seluruh kabupaten/kota mengalami peningkatan IPM. Pada tahun 2015 ini, tiga kabupaten/kota dengan kemajuan pembangunan manusia paling cepat, yaitu Kabupaten Garut (1,57.%), Kabupaten Bandung Barat (1,49%), dan Kabupaten Bandung (1,43%). Sementara itu, kemajuan pembangunan manusia di Kota Cimahi (0,47%), Kabupaten Pangandaran (0,51%), dan Kabupaten Cianjur (0,54%) tercatat paling lambat di Jawa Barat selama tahun 2014-2015.
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat No. 38/07/32/Th.XVIII, 1 Juli 2016
6
(1) Tabel 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota, 2014-2015 AHH (tahun)
Kabkot
HLS (tahun)
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (Rp 000)
RLS (tahun)
IPM Pertumbuhan (%)
Capaian
2014
2015
2014
2015
2014
2015
2014
2015
2014
2015
2014-2015
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
Bogor
70.49
70.59
11.81
11.83
7.74
7.75
9,066
9,368
67.36
67.77
0.61
Sukabumi
69.73
70.03
12.12
12.13
6.36
6.51
7,824
7,849
64.07
64.44
0.58
Cianjur
69.08
69.28
11.82
11.83
6.52
6.54
6,733
6,877
62.08
62.42
0.54
Bandung
72.97
73.07
11.74
12.13
8.34
8.41
8,999
9,375
69.06
70.05
1.43
Garut
70.49
70.69
11.62
11.65
6.83
6.84
6,372
6,875
62.23
63.21
1.57
Tasikmalaya
67.96
68.36
12.41
12.44
6.87
6.88
6,830
6,934
62.79
63.17
0.60
Ciamis
70.34
70.74
13.57
13.59
7.44
7.45
8,162
8,296
67.64
68.02
0.56
Kuningan
72.24
72.64
12.01
12.03
7.04
7.20
8,393
8,516
66.63
67.19
0.84
Cirebon
71.28
71.38
11.60
11.79
6.31
6.32
9,013
9,261
65.53
66.07
0.83
Majalengka
68.66
69.06
11.61
11.74
6.75
6.80
8,233
8,477
64.07
64.75
1.05
Sumedang
71.89
71.91
12.89
12.90
7.66
7.66
8,844
9,279
68.76
69.29
0.77
Indramayu
70.29
70.59
11.62
12.09
5.45
5.46
8,668
8,769
63.55
64.36
1.26
Subang
71.22
71.52
11.44
11.46
6.44
6.45
9,287
9,831
65.80
66.52
1.10
Purwakarta
69.96
70.26
11.33
11.44
7.17
7.35
10,521
10,550
67.32
67.84
0.77
Karawang
71.45
71.55
11.64
11.69
6.78
6.81
9,768
10,217
67.08
67.66
0.87
Bekasi
73.16
73.18
11.73
11.93
8.38
8.66
10,232
10,323
70.51
71.19
0.96
Bandung Barat
71.56
71.76
11.06
11.39
7.51
7.53
7,188
7,522
64.27
65.23
1.49
Pangandaran
69.84
70.24
11.89
11.99
7.05
7.06
8,232
8,265
65.29
65.62
0.51
Kota Bogor
72.58
72.88
12.23
12.36
10.01
10.20
10,532
10,576
73.10
73.65
0.75
Kota Sukabumi
71.76
71.86
13.18
13.24
8.70
9.08
9,641
9,729
71.19
71.84
0.91
Kota Bandung
73.80
73.82
13.33
13.63
10.51
10.52
15,048
15,609
78.98
79.67
0.88
Kota Cirebon
71.77
71.79
12.93
12.94
9.53
9.76
10,606
10,732
72.93
73.34
0.55
Kota Bekasi
74.18
74.48
13.28
13.36
10.55
10.71
14,558
15,116
78.84
79.63
1.00
Kota Depok
73.96
73.98
13.30
13.54
10.58
10.71
14,239
14,424
78.58
79.11
0.68
Kota Cimahi
73.56
73.58
13.71
13.73
10.78
10.78
10,681
11,012
76.06
76.42
0.47
Kota Tasikmalaya
70.96
71.26
13.36
13.37
8.51
8.56
8,210
8,785
69.04
69.99
1.37
Kota Banjar
70.24
70.26
12.42
12.95
7.77
8.06
9,439
9,476
68.34
69.31
1.42
Jawa Barat
72.23
72.41
12.08
12.15
7.71
7.86
9,447
9,778
68.80
69.50
1.01
(1)
Keterangan : AHH : Angka Harapan Hidup saat lahir HLS : Harapan Lama Sekolah RLS : Rata-rata Lama Sekolah
Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat No. 38/07/32/Th.XVIII, 1 Juli 2016
7
CATATAN TEKNIS I.
Penyusunan Indeks Sebelum menghitung IPM, setiap komponen IPM harus dihitung indeksnya. Formula yang digunakan dalam penghitungan indeks komponen IPM adalah sebagai berikut: Indeks Kesehatan 𝐼𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 =
𝐴𝐻𝐻0 − 𝐴𝐻𝐻0𝑚𝑖𝑛 𝐴𝐻𝐻0𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝐴𝐻𝐻0𝑚𝑖𝑛
Indeks Pendidikan 𝐼𝐻𝐿𝑆 =
𝐻𝐿𝑆 − 𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛 𝐻𝐿𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐼𝑅𝐿𝑆 =
𝑅𝐿𝑆 − 𝑅𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛 𝑅𝐿𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑅𝐿𝑆𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐼𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 =
𝐼𝐻𝐿𝑆 + 𝐼𝑅𝐿𝑆 2
Indeks Pengeluaran 𝐼𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 =
ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛) − ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑖𝑛 ) ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑎𝑘𝑠 ) − ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑖𝑛 )
Untuk menghitung indeks masing-masing komponen IPM digunakan batas maksimum dan minimum seperti terlihat dalam tabel berikut. Komponen
Satuan
Min
Max
Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH0)
Tahun
20
85
Harapan Lama Sekolah (HLS)
Tahun
0
18
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
Tahun
0
15
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan
Rupiah
1.007.436
26.572.352
Selanjutnya nilai IPM dapat dihitung sebagai: 3
𝐼𝑃𝑀 = √𝐼𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 × 𝐼𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 × 𝐼𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 II. Status Pembangunan Manusia Capaian pembangunan manusia di suatu wilayah pada waktu tertentu dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Pengelompokkan ini bertujuan untuk mengorganisasikan wilayah-wilayah menjadi kelompok-kelompok yang sama dalam dalam hal pembangunan manusia. 1. Kelompok “sangat tinggi”: IPM ≥ 80 2. Kelompok “tinggi”: 70 ≤ IPM < 80 Berita Resmi Statistik BPS 3. Kelompok “sedang”: 60Provinsi ≤ IPM <Jawa 70 Barat No. 38/07/32/Th.XVIII, 1 Juli 2016 4. Kelompok “rendah”: IPM < 60
8