No. 30/06/14/Th. XVII, 15 Juni 2016
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 IPM Riau Tahun 2015 Pembangunan manusia di Riau pada tahun 2015 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Riau. Pada tahun 2015, IPM Riau telah mencapai 70,84. Angka ini meningkat sebesar 0,51 poin dibandingkan dengan IPM Riau pada tahun 2014 yang sebesar 70,33. Pada tahun 2015, pembangunan manusia di Riau sudah berstatus “tinggi”, masih sama dengan statusnya pada tahun 2014. IPM Riau pada tahun 2015 tumbuh sebesar 0,73 persen dibandingkan tahun 2014. Selama periode 2014 hingga 2015, komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan. Bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 70,93 tahun, meningkat 0,17 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,74 tahun, meningkat 0,29 tahun dibandingkan pada 2014. Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 8,49 tahun, meningkat 0,02 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran per kapita disesuaikan (harga konstan 2012) masyarakat telah mencapai 10,364 juta rupiah pada tahun 2015, meningkat Rp 102 ribu rupiah dibandingkan tahun sebelumnya.
1. Perkembangan IPM Riau Tahun 2010-2015 Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk (enlarging people choice). IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan metode penghitungan direvisi pada tahun 2010. BPS mengadopsi perubahan metodologi penghitungan IPM yang baru pada tahun 2014 dan melakukan backcasting sejak tahun 2010. IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak (decent standard of living). Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Angka Harapan Hidup saat lahir (AHH) yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi. Pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Standar hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan, yang ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli. Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 30/06/14/Th. XVII, 15 Juni 2016
1
IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks pengetahuan, dan indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks ini dilakukan dengan melakukan standardisasi dengan nilai minimum dan maksimum masing-masing komponen indeks. IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian. Secara umum, pembangunan manusia Riau terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2015. IPM Riau meningkat dari 68,65 pada tahun 2010 menjadi 70,84 pada tahun 2015. Selama periode tersebut, IPM Riau rata-rata tumbuh sebesar 0,63 persen per tahun. Pada periode 2014-2015, IPM Riau tumbuh 0,73 persen. Pertumbuhan pada periode tersebut lebih tinggi apabila dibandingkan dengan kenaikan pada perode 2013-2014, hanya tumbuh sebesar 0,60 persen. Selama periode 2010 hingga 2015 IPM Riau menunjukkan kemajuan yang besar, saat ini pembangunan manusia Riau sudah berstatus “tinggi”.
Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Riau, 2010-2015 69.91 68.65
68.90
70.84
70.33
69.15 Target APBN, 69.40
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2. Pencapaian Kapabilitas Dasar Manusia Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Oleh karena itu, peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya. Seiring dengan meningkatnya angka IPM, indeks masing-masing komponen IPM juga menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun.
Tabel 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Riau Menurut Komponen, 2010-2015 Komponen
Satuan
2010
2011
2012
2013
2014
2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Angka harapan hidup saat lahir (AHH)
Tahun
70,15
70,32
70,49
70,67
70,76
70,93
Harapan lama sekolah (HLS)
Tahun
11,76
11,78
11,79
12,27
12,45
12,74
Rata-rata lama sekolah (RLS)
Tahun
8,25
8,29
8,34
8,38
8,47
8,49
Pengeluaran per kapita disesuaikan
Rp 000
9.857
9.957 10.058 10.180 10.262 10.364
68,65
68,90
69,15
69,91
70,33
70,84
0,36
0,36
1,10
0,60
0,73
IPM Pertumbuhan IPM
2
%
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 30/06/14/Th. XVII, 15 Juni 2016
A. Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat Angka Harapan Hidup saat lahir yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2015, Riau telah berhasil meningkatkan Angka Harapan Hidup saat lahir sebesar 0,78 tahun. Selama periode tersebut, secara rata-rata Angka Harapan Hidup tumbuh sebesar 0,22 persen per tahun. Pada tahun 2010, Angka Harapan Hidup saat lahir di Riau hanya sebesar 70,15 tahun, dan pada tahun 2015 telah mencapai 70,93 tahun. Gambar 2 Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH) Riau (tahun), 2010-2015
70.15
70.32
70.49
70.67
70.76
70.93
2010
2011
2012
2013
2014
2015
B. Dimensi Pengetahuan Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah dan Ratarata Lama Sekolah. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2015, Harapan Lama Sekolah di Riau telah meningkat sebesar 0,98 tahun, sementara Rata-rata Lama Sekolah meningkat 0,24 tahun. Selama periode 2010 hingga 2015, Harapan Lama Sekolah secara rata-rata tumbuh sebesar 2,33 persen per tahun. Meningkatnya Harapan Lama Sekolah menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah. Di tahun 2015, Harapan Lama Sekolah di Riau telah mencapai 12,74 yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA atau D1. Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah di Riau tumbuh 0,58 persen per tahun selama periode 2010 hingga 2015. Pertumbuhan yang positif ini merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia Riau yang lebih baik. Hingga tahun 2015, secara rata-rata penduduk Riau usia 25 tahun ke atas telah mengenyam pendidikan hingg kelas VII (SMP kelas II).
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 30/06/14/Th. XVII, 15 Juni 2016
3
Gambar 3 Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah Riau (tahun), 2010-2015
11.76
11.78
11.79
12.27
12.45
12.74
8.25
8.29
8.34
8.38
8.47
8.49
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Harapan Lama Sekolah (HLS)
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
C. Dimensi Standard Hidup Layak Dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standard hidup layak yang direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita (harga konstan 2012). Pada tahun 2015, pengeluaran per kapita masyarakat Riau mencapai Rp 10,364 juta per tahun. Selama lima tahun terakhir, pengeluaran per kapita disesuaikan masyarakat meningkat sebesar sebesar 0,99 persen per tahun.
Gambar 4 Pengeluaran per Kapita Disesuaikan di Riau (Rp 000), 2010-2015 10,058
10,180
10,364
9,957
10,262
9,857
2010
2011
2012
2013
2014
2015
3. Pencapaian Pembangunan Manusia di Tingkat Kabupaten/Kota Pada tahun 2015, pencapaian pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota cukup bervariasi. IPM pada level kabupaten/kota berkisar antara 63,25 (Kepulauan Meranti) hingga 79,32 (Pekanbaru). Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, Angka Harapan Hidup saat lahir berkisar antara 66,72 tahun (Kepulauan Meranti) hingga 71,65 tahun (Pekanbaru). Sementara pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah berkisar antara 11,38 tahun (Indragiri Hilir) hingga 14,86 tahun (Pekanbaru), serta Rata-rata Lama Sekolah berkisar antara 6,82 tahun (Indragiri Hilir) hingga 10,97 tahun (Pekanbaru). Sedangkan, pengeluaran 4
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 30/06/14/Th. XVII, 15 Juni 2016
per kapita disesuaikan di tingkat kabupaten/kota berkisar antara 7,030 juta rupiah per tahun (Kepulauan Meranti) hingga 14,126 juta rupiah per tahun (Pekanbaru). Saat ini, terdapat 5 kabupaten/kota yang berstatus pembangunan manusia “tinggi”, yaitu Kabupaten Siak, Kabupaten Kampar, Kabupaten Bengkalis, Kota Pekanbaru dan Kota Dumai. Sedangkan kabupaten/kota lainnya berstatus pembangunan manusia “sedang”. Gambar 5 IPM Indonesia Menurut Provinsi dan Status Pembangunan Manusia, 2015
Peningkatan IPM di tingkat provinsi juga tercermin pada level kabupaten/kota. Selama periode 2014 hingga 2015, seluruh kabupaten/kota mengalami peningkatan IPM. Pada periode ini, tercatat tiga kabupaten dengan kemajuan pembangunan manusia paling cepat, yaitu Kabupaten Pelalawan (1,67%), Kabupaten Indragiri Hilir (1,57%), dan Kabupaten Indragiri Hulu (1,33%). Kemajuan pembangunan manusia di Kabupaten Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan Pelalawan didorong oleh dimensi pendidikan. Sementara itu, kemajuan pembangunan manusia di Kabupaten Rokan Hulu (0,40%), Kota Dumai (0,47%), dan Kabupaten Kepulauan Meranti (0,54%) tercatat paling lambat di Riau selama tahun 2014-2015.
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 30/06/14/Th. XVII, 15 Juni 2016
5
Tabel 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota, 2014-2015
Kabupaten/Kota
AHH (tahun) 2014
(1)
HLS (tahun)
2015
2014
2015
RLS (tahun) 2014
2015
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (Rp 000) 2014
2015
IPM Capaian 2014
2015
Pertumbuhan (%) 2014-2015
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
Kuantan Singingi
67,66
67,86
11,96
12,64
8,17
8,18
9.719
9.770
67,47
68,32
1,26
Indragiri Hulu
69,64
69,74
11,51
11,92
7,55
7,82
9.726
9.776
67,11
68,00
1,33
Indragiri Hilir
66,54
66,84
10,67
11,38
6,81
6,82
9.738
9.787
63,80
64,80
1,57
Pelalawan
70,13
70,23
11,02
11,56
7,82
8,17
11.391
11.422
68,67
69,82
1,67
Siak
70,54
70,54
11,81
12,26
9,05
9,20
11.531
11.604
71,45
72,17
1,01
Kampar
69,80
70,00
12,72
12,86
8,62
8,84
10.651
10.710
70,72
71,28
0,79
Rokan Hulu
68,93
69,03
12,36
12,39
7,83
7,84
8.786
8.942
67,02
67,29
0,40
Bengkalis
70,38
70,58
12,35
12,39
8,80
8,82
10.661
10.965
70,84
71,29
0,64
Rokan Hilir
69,27
69,47
11,42
11,75
7,62
7,62
9.051
9.176
66,22
66,81
0,89
Kepulauan Meranti
66,42
66,72
12,34
12,41
7,44
7,45
6.945
7.030
62,91
63,25
0,54
Kota Pekan Baru
71,55
71,65
14,07
14,86
10,95
10,97
14.023
14.126
78,42
79,32
1,15
Kota Dumai
70,05
70,25
12,40
12,46
9,56
9,57
10.870
11.058
71,86
72,20
0,47
Riau
70,76
70,93
12,45
12,74
8,47
8,49
10.262
10.364
70,33
70,84
0,73
Keterangan : AHH : Angka Harapan Hidup saat lahir HLS: Harapan Lama Sekolah RLS: Rata-rata Lama Sekolah
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 30/06/14/Th. XVII, 15 Juni 2016
CATATAN TEKNIS I.
Sumber Data o o
Angka Harapan Hidup saat lahir: Sensus Penduduk 2010 (SP-2010), Proyeksi Penduduk, Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS). Angka Harapan Lama Sekolah, Rata-rata Lama Sekolah dan Pengeluaran Perkapita Disesuaikan: Survei Sosial Ekonomi Nasional dan (SUSENAS)
II. Penyusunan Indeks Sebelum menghitung IPM, setiap komponen IPM harus dihitung indeksnya. Formula yang digunakan dalam penghitungan indeks komponen IPM adalah sebagai berikut: Indeks Kesehatan
𝐼𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 =
Indeks Pendidikan
𝐼𝐻𝐿𝑆 = 𝐼𝑅𝐿𝑆 =
𝐴𝐻𝐻−𝐴𝐻𝐻𝑚𝑖𝑛 𝐴𝐻𝐻𝑚𝑎𝑘𝑠 −𝐴𝐻𝐻𝑚𝑖𝑛
𝐻𝐿𝑆−𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛 𝐻𝐿𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 −𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛 𝑅𝐿𝑆−𝑅𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛 𝑅𝐿𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 −𝑅𝐿𝑆𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐼𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 =
𝐼𝐻𝐿𝑆 +𝐼𝑅𝐿𝑆 2
Indeks Pengeluaran 𝐼𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 =
ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛) − ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑖𝑛 ) ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑎𝑘𝑠 ) − ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑖𝑛 )
Untuk menghitung indeks masing-masing komponen IPM digunakan batas maksimum dan minimum seperti terlihat dalam tabel berikut. Komponen
Satuan
Min
Max
Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH0)
Tahun
20
85
Harapan Lama Sekolah (HLS)
Tahun
0
18
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
Tahun
0
15
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan
Rupiah
1.007.436
26.572.352
Selanjutnya nilai IPM dapat dihitung sebagai: 3
𝐼𝑃𝑀 = √𝐼𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 × 𝐼𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 × 𝐼𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 III. Status Pembangunan Manusia Capaian pembangunan manusia di suatu wilayah pada waktu tertentu dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Pengelompokan ini bertujuan untuk mengorganisasikan wilayah-wilayah menjadi kelompok-kelompok yang sama dalam dalam hal pembangunan manusia. 1. Kelompok “sangat tinggi”: IPM ≥ 80 2. Kelompok “tinggi”: 70 ≤ IPM < 80 3. Kelompok “sedang”: 60 ≤ IPM < 70 4. Kelompok “rendah”: IPM < 60 Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 30/06/14/Th. XVII, 15 Juni 2016
7