BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 39/ 06/ 61/ Th XIX , 1 Juli 2016
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 IPM Kalimantan Barat Tahun 2015
Pembangunan manusia di Kalimantan Barat pada tahun 2015 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Barat. Pada tahun 2015, IPM Kalimantan Barat telah mencapai 65,59. Angka ini meningkat sebesar 0,70 poin dibandingkan dengan IPM Kalimantan Barat pada tahun 2014 yang sebesar 64,89
Pada tahun 2015, pembangunan manusia di Kalimantan Barat masih berstatus “sedang”, masih sama dengan statusnya pada tahun 2014. IPM Kalimantan Barat pada tahun 2015 tumbuh sebesar 1,08 persen dibandingkan tahun 2014.
Selama periode 2014 hingga 2015, komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan. Bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 69,87 tahun, meningkat 0,11 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,25 tahun, meningkat 0,36 tahun dibandingkan pada 2014. Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 6,93 tahun, meningkat 0,11 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran per kapita disesuaikan (harga konstan 2012) masyarakat telah mencapai 8,28 juta rupiah pada tahun 2015, meningkat Rp 104,35 ribu rupiah dibandingkan tahun sebelumnya.
1.
Perkembangan IPM Kalimantan Barat Tahun 2010-2015
Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk (enlarging people choice). IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan metode penghitungan direvisi pada tahun 2010. BPS mengadopsi perubahan metodologi penghitungan IPM yang baru pada tahun 2014 dan melakukan backcasting sejak tahun 2010. IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak (decent standard of living). Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Angka Harapan Hidup saat lahir (AHH) yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi. Pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Harapan Lama Sekolah (HLS) Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 39/ 06/ 61/ Th. XIX, 1 Juli 2016
1
didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Standar hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan, yang ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli. IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks pengetahuan, dan indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks ini dilakukan dengan melakukan standardisasi dengan nilai minimum dan maksimum masing-masing komponen indeks. IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian. Secara umum, pembangunan manusia Kalimantan Barat terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2015. IPM Kalimantan Barat meningkat dari 61,97 pada tahun 2010 menjadi 65,59 pada tahun 2015. Selama periode tersebut, IPM Kalimantan Barat rata-rata tumbuh sebesar 1,14 persen per tahun. Pada periode 2014-2015, IPM Kalimantan Barat tumbuh 1,08 persen. Pertumbuhan pada periode tersebut lebih tinggi apabila dibandingkan dengan kenaikan pada perode 20132014, hanya tumbuh sebesar 0,91 persen. Meskipun selama periode 2010 hingga 2015 IPM Kalimantan Barat menunjukkan kemajuan yang besar, status pembangunan manusia Kalimantan Barat masih stagnan. Hingga saat ini, pembangunan manusia Kalimantan Barat masih berstatus “sedang”, dan masih sama sejak tahun 2010. Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Barat, 2010-2015
66 65 64 63 62 61 60
65.59 64.3 63.41 61.97
2010
2.
64.89
62.35
2011
2012
2013
2014
2015
Pencapaian Kapabilitas Dasar Manusia
Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Oleh karena itu, peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya. Seiring dengan meningkatnya angka IPM, indeks masing-masing komponen IPM juga menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 39/ 06/ 61/ Th. XIX, 1 Juli 2016
Tabel 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Barat Menurut Komponen, 2010-2015 Komponen
Satuan
2010
2011
2012
2013
2014
2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Angka harapan hidup saat lahir (AHH)
Tahun
69.06
69.26
69.46
69.66
69.76
69.87
Harapan lama sekolah (HLS)
Tahun
10.79
10.80
11.11
11.60
11.89
12.25
Rata-rata lama sekolah (RLS)
Tahun
6.27
6.32
6.62
6.69
6.83
6.93
Pengeluaran per kapita disesuaikan
Rp 000
7,654
7,825
8,002
8,127
8,175
8,279
61.97
62.35
63.41
64.30
64.89
65.59
0.63
1.70
1.39
0.91
1.08
IPM Pertumbuhan IPM
%
A. Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat Angka Harapan Hidup saat lahir yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2015, Kalimantan Barat telah berhasil meningkatkan Angka Harapan Hidup saat lahir sebesar 0,81 tahun. Selama periode tersebut, secara ratarata Angka Harapan Hidup tumbuh sebesar 0,23 persen per tahun. Pada tahun 2010, Angka Harapan Hidup saat lahir di Kalimantan Barat hanya sebesar 69,06 tahun, dan pada tahun 2015 telah mencapai 69,87 tahun. Gambar 2 Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH) Kalimantan Barat (tahun), 2010-2015
B. Dimensi Pengetahuan Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah dan Ratarata Lama Sekolah. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2015, Harapan Lama Sekolah di Kalimantan Barat telah meningkat sebesar 1,46 tahun, sementara Rata-rata Lama Sekolah meningkat 0,66 tahun. Selama periode 2010 hingga 2015, Harapan Lama Sekolah secara rata-rata tumbuh sebesar 2,59 persen per tahun. Meningkatnya Harapan Lama Sekolah menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 39/ 06/ 61/ Th. XIX, 1 Juli 2016
3
penduduk yang bersekolah. Di tahun 2015, Harapan Lama Sekolah di Kalimantan Barat telah mencapai 12,25 yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA atau D1. Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah di Kalimantan Barat tumbuh 2,03 persen per tahun selama periode 2010 hingga 2015. Pertumbuhan yang positif ini merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia Kalimantan Barat yang lebih baik. Hingga tahun 2015, secara rata-rata penduduk Kalimantan Barat usia 25 tahun ke atas telah mengenyam pendidikan hingg kelas VII (SMP kelas I). Gambar 3 Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah Kalimantan Barat(tahun), 2010-2015
10.79
10.80
11.11
11.60
11.89
12.25
6.27
6.32
6.62
6.69
6.83
6.93
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Harapan Lama Sekolah (HLS)
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
C. Dimensi Standard Hidup Layak Dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standard hidup layak yang direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita (harga konstan 2012). Pada tahun 2015, pengeluaran per kapita masyarakat Kalimantan Barat mencapai Rp 8,28 juta per tahun. Selama lima tahun terakhir, rata-rata pengeluaran per kapita disesuaikan masyarakat meningkat sebesar 129 ribu per tahun. Gambar 4 Pengeluaran per Kapita Disesuaikan di Kalimantan Barat, (Rp 000), 2010-2015
7,654
2010
4
7,825
2011
8,002
2012
8,127
8,175
8,279
2013
2014
2015
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 39/ 06/ 61/ Th. XIX, 1 Juli 2016
3.
Pencapaian Pembangunan Manusia di Tingkat Kabupaten/Kota
Pada tahun 2015, pencapaian pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota cukup bervariasi. IPM pada level kabupaten/kota berkisar antara 60,09 (Kayong Utara) hingga 77,52 (Kota Pontianak). Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, Angka Harapan Hidup saat lahir berkisar antara 67,33 tahun (Kayong Utara) hingga 72,99 tahun (Bengkayang). Sementara pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah berkisar antara 10,67 tahun (Sanggau) hingga 14,48 tahun (Kota Pontianak), serta Rata-rata Lama Sekolah berkisar antara 5,37 tahun (Kayong Utara) hingga 9,77 tahun (Kota Pontianak). Sedangkan, pengeluaran per kapita disesuaikan di tingkat kabupaten/kota berkisar antara 6,64 juta rupiah per tahun (Kapuas Hulu) hingga 13,74 juta rupiah per tahun (Kota Pontianak). Kemajuan pembangunan manusia pada tahun 2015 juga terlihat dari perubahan status pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota. Dari 14 kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Barat, tahun 2015 terdapat 2(dua) kota berstatus “tinggi” yaitu kota Pontianak dan kota Singkawang, sedangkan 13 kabupaten/kota lainnya berstatus “sedang”. Keadaan ini meningkat dari tahun sebelumnya yang mana pada tahun 2014 kota Singkawang berstatus “sedang” dan kabupaten Kayong Utara berstatus “rendah” . Peningkatan IPM di tingkat provinsi juga tercermin pada level kabupaten/kota. Selama periode 2014 hingga 2015, seluruh kabupaten/kota mengalami peningkatan IPM. Pada periode ini, tiga kabupaten/kota dengan kemajuan pembangunan manusia paling cepat, yaitu Kabupaten Kayong Utara (2,69%), Kabupaten Sanggau (1,60%), dan Kabupaten Sintang (1,56%). Kemajuan pembangunan manusia di 3(tiga) kabupaten tersebut didorong oleh dimensi pendidikan.
Tinggi (70-80) 2 Kota : Pontianak & Singkawang
Sedang (60-70) 12 Kabupaten : Sambas, Bengkayang, Landak, Mempawah, Sanggau, Ketapang , Sintang, Kapuas Hulu, Sekadau Melawi, Kayong Utara, Kubu Raya
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 39/ 06/ 61/ Th. XIX, 1 Juli 2016
5
Tabel 2 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota, 2014-2015 AHH Provinsi/Kabupaten/ 2014 2015 Kota
HLS
RLS
Pengeluaran
IPM
2014
2015
2014
2015
2014
2015
2014
2015
KALIMANTAN BARAT
69.76
69.87
11.89
12.25
6.83
6.93
8,175
8,279
64.89
65.59
Sambas
67.74
67.94
11.46
11.70
5.80
6.13
9,153
9,195
63.28
64.14
Bengkayang
72.89
72.99
11.11
11.14
5.97
5.98
8,363
8,489
64.40
64.65
Landak
71.97
72.07
12.00
12.03
7.05
7.06
6,417
6,670
63.59
64.12
Pontianak
70.28
70.28
11.75
11.91
6.33
6.45
7,063
7,238
62.78
63.37
Sanggau
70.28
70.58
10.60
10.67
6.37
6.74
7,411
7,622
62.06
63.05
Ketapang
70.51
70.51
10.90
10.95
6.22
6.56
8,159
8,350
63.27
64.03
Sintang
70.95
71.05
10.25
10.84
6.63
6.70
8,098
8,224
63.19
64.18
Kapuas Hulu
71.94
71.94
11.80
11.83
6.65
7.00
6,440
6,640
62.90
63.73
Sekadau
70.80
70.90
11.12
11.23
6.54
6.55
6,689
6,795
61.98
62.34
Melawai
72.38
72.38
10.65
10.78
6.00
6.42
7,727
7,841
62.89
63.78
Kayong Utara
67.03
67.33
10.89
11.74
5.19
5.37
6,769
6,950
58.52
60.09
Kubu Raya
69.64
69.74
12.34
12.55
6.41
6.56
7,973
7,994
64.52
65.02
Kota Pontianak
72.01
72.11
13.84
14.48
9.62
9.77
13,706
13,737
76.63
77.52
Kota Singkawang
70.84
71.04
12.80
12.84
7.26
7.28
10,950
10,982
69.84
70.03
Keterangan : AHH : Angka Harapan Hidup saat lahir HLS : Harapan Lama Sekolah RLS : Rata-rata Lama Sekolah
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 39/ 06/ 61/ Th. XIX, 1 Juli 2016
CATATAN TEKNIS I.
Sumber Data o Angka Harapan Hidup saat lahir: Sensus Penduduk 2010 (SP-2010), Proyeksi Penduduk, Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS). o Angka Harapan Lama Sekolah, Rata-rata Lama Sekolah dan Pengeluaran Perkapita Disesuaikan: Survei Sosial Ekonomi Nasional dan (SUSENAS)
II. Penyusunan Indeks Sebelum menghitung IPM, setiap komponen IPM harus dihitung indeksnya. Formula yang digunakan dalam penghitungan indeks komponen IPM adalah sebagai berikut: Indeks Kesehatan
Indeks Pendidikan
Indeks Pengeluaran
Untuk menghitung indeks masing-masing komponen IPM digunakan batas maksimum dan minimum seperti terlihat dalam tabel berikut. Komponen
Satuan
Min
Max
Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH0)
Tahun
20
85
Harapan Lama Sekolah (HLS)
Tahun
0
18
Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
Tahun
0
15
Pengeluaran per Kapita Disesuaikan
Rupiah
1.007.436
26.572.352
Selanjutnya nilai IPM dapat dihitung sebagai:
III. Status Pembangunan Manusia Capaian pembangunan manusia di suatu wilayah pada waktu tertentu dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Pengelompokan ini bertujuan untuk mengorganisasikan wilayah-wilayah menjadi kelompok-kelompok yang sama dalam dalam hal pembangunan manusia. 1. Kelompok “sangat tinggi”: IPM ≥ 80 2. Kelompok “tinggi”: 70 ≤ IPM < 80 3. Kelompok “sedang”: 60 ≤ IPM < 70 4. Kelompok “rendah”: IPM < 60
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 39/ 06/ 61/ Th. XIX, 1 Juli 2016
7
VISI BPS : Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua
Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Martalena, MM Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Telepon: 0561-735345 E-mail :
[email protected]
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
8
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Barat No. 39/ 06/ 61/ Th. XIX, 1 Juli 2016