ILMU HAMA, PENYAKIT DAN GULMA Pokok Bahasan
Konsep Hama
Konsep Hama No.
Substansi
1. 2.
Konsep AE, KE, ALE, dll.
3.
Teknik percobaan menentukan respons tanaman terhadap kerusakan
4.
Status hama
5.
Mekanisme terjadi hama
Faktor-faktor yang Mempengaruhi ALE
Metode Pembelajaran Tatap muka di kelas dg cara: 1. Tanya jawab materi minggu sebelumnya 2. Dosen menerangkan materi dengan in focus/OHP 2. Tanya jawab di tengahtengah kuliah dan pada akhir kuliah
Tindakan P engendalian Baru Dilakukan Apabila dengan Tindakan tsb diperoleh M anfaat Ekonom i
Pemantauan → Populasi Hama di lahan ↓ Aras Keputusan Pengendalian Tercapai ↓ Pengendalian secara ekonomik dapat dipertanggungjawabkan
Satuan Aras Keputusan Pengendalian
Jumlah individu hama per satuan atau per unit sampel, exp : 5 ekor wereng / rumpun Prosentase atau intensitas serangan, exp : 10% kerusakan anakan sebelum berbunga karena PBP.
Akibat Serangan Hama Perubahan fisiologis → Kerusakan tanaman (Biologi) Penurunan hasil (Ekonomi)
Aras Ekonomi dalam pengendalian menghubungkan parameter biologi dan ekonomi
Latar Belakang Konsep Aras Ekonomik
Muncul dan berkembang karena adanya kecenderungan penggunaan pestisida berlebihan : - Sistem penyemprotan berjadwal - Tujuan preventif
Tidak efisien (ekonomis) & beresiko terhadap kualitas lingkungan (ekologis).
Jadi perlu pengelolaan pestisida, sehingga muncul pertanyaan : Pada aras populasi berapakah serangan hama dianggap merusak ? ↓ Pada aras populasi berapakah pengendalian dengan pestisida perlu dilakukan ? → Salah satu pendorong munculnya Konsep Aras Ekonomik
Konsep Pengendalian Hama Terpadu (Stern, 1959), termasuk Konsep Aras Ekonomik
Dalam Konsep Aras Ekonomik terdapat : * Konsep Kerusakan Ekonomik (Economic Damage) * Konsep Aras Luka Ekonomik (Economic Injury Level) * Konsep Ambang Ekonomik (Economic Threshold)
Luka & Kerusakan Tanaman (Main, 1977)
Luka (Injury) : Setiap bentuk penyimpangan fisiologis tanaman sebagai akibat aktivitas atau serangan hama. Kerusakan (Damage) : Kehilangan yang dirasakan oleh tanaman akibat serangan hama, a.l. dalam bentuk penurunan kuantitas & kualitas.
Kerusakan Ekonomik : Tingkatan kerusakan tanaman akibat serangan hama yang membenarkan adanya pengeluaran biaya untuk tindakan pengendalian secara buatan (pestisida). Biaya pengendalian yang dikeluarkan = Nilai kehilangan hasil potensial yang dapat diselamatkan oleh usaha pengendalian tersebut.
Aras Luka Ekonomik (ALE) : Kepadatan populasi hama terendah yang dapat mengakibatkan kerusakan ekonomik. Konsep ALE (Stern) menurut Numford & Norton (1982) : merupakan titik impas dalam pengendalian hama (Break - even Concept).
ALE – Titik Impas Diperoleh Keuntungan ↑ Penyemprotan pestisida ↑
ALE – Titik Impas (tercapai Kerusakan ekonomik) ↓ Penyemprotan pestisida ↓ Diperoleh Kerugian
Nilai Kehilangan Hasil Potensial (Rp) = Berat kehilangan hasil potensial (Penurunan hasil akibat serangan hama) (dalam satuan berat) X Harga produksi (Rp / satuan berat)
Pada saat ALE – Titik Impas : Nilai Kehilangan Hasil (Rp) = Biaya Pengendalian (Rp / ha) Nilai kehilangan hasil potensial yang terjadi pada titik impas disebut Ambang Pendapatan (Gain Thershold)
Ambang Pendapatan Ambang Pendapatan (ton / ha) : Biaya Pengelolaan (Rp / ha) -----------------------------------------Harga Produk (Rp / ton)
PENGHITUNGAN ALE 1.
2.
ALE berada pada aras populasi dimana nilai kehilangan hasil yang dapat diselamatkan (NKH) = Biaya pengendalian (B) NKH = H x BKH H : Harga produksi (Rp/kg) BKH : Berat Kehilangan Hasil tanaman karena adanya populasi tersebut (kg/ha)
PENGHITUNGAN ALE 3. BKH = P x L x R P : Kepadatan populasi hama (populasi hama/ha) L : Besarnya luka tanaman per individu hama (% defoliasi) R : Berat kerusakan tanaman per unit luka tanaman (misal : pengurangan berat tanaman per % defoliasi)
PENGHITUNGAN ALE Jadi NKH = H x P x L x R 4. ALE terjadi pada waktu NKH = B, Sehingga diperoleh persamaan : NKH = B = H x P x L x R ALE merupakan aras populasi sehingga ALE ↔ P.
Jadi dari persamaan tersebut dapat diperoleh nilai ALE sebagai berikut : B ALE = ---------------- → P pada titik impas HxLxR adalah ALE
5. Apabila tindakan pengendalian hama yang dilakukan tidak dapat menekan kehilangan hasil sepenuhnya (100%) tetapi hanya 90% atau 0,9 dalam perhitungan perlu dimasukkan faktor koreksi (K) sehingga : B ALE = -------------------HxLxRxK
6. Untuk beberapa jenis hama terutama yang mempunyai alat mulut penghisap tidak dapat dibedakan antara L (luka) dan R (kerusakan atau kehilangan hasil) karena kedua variabel ini untuk kelompok hama tersebut sulit untuk diukur.
Untuk menghitung besarnya penurunan hasil dapat digunakan metode regresi linier dengan menghubungkan jumlah serangga dan hasil. Y = a + bx Y = hasil per ha a = konstanta (intersep y) b = kehilangan hasil per serangga hama x = jumlah hama / daerah
Regresi linier
a.
b.
Regresi Linier yang menyatakan hubungan antar jumlah atau kepadatan populasi hama (absis) dan hasil tanaman (ordinat) → bentuk seperti a.
Apabila persamaan regresi telah diketahui : Y = a + b x Maka dapat diperoleh nilai kehilangan hasil per individu hama, rumus ALE berubah menjadi : B B ALE = P = ----------- atau --------------Hxb HxbxK Cara tersebut merupakan generalisasi perhitungan ALE.
selesai