III. METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian dan Pendekatan
Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif. Penelitian ini lebih menekankan pada proses penelitian dari pada hasil penelitian, sehingga bukan kebenaran mutlak yang dicari tetapi pemahaman yang mendalam tentang sesuatu. Penelitian deskriptif ditujukan untuk: 1) mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada; 2) mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktekpraktek yang berlaku; 3) membuat perbandingan atau evaluasi; 4) menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang (Rakhmat, 2004: 4). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (qualitative
research).
Bogdan
dan
Taylor
dalam
(Moleong
2007:4)
mendefinisikan metologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dari individu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Kaitannya dengan penelitian ini adalah bahwasanya
54 penelitian
ini
menggunakan
penelitian
denga
tipe
deskriptif
untuk
menggambarkan kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung dalam melakukan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja, serta menguraikan kendala-kendala yang menjadi pendorong atau penghambat kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung. B. Fokus Penelitian
Menurut moleong (2005:94) penetapan fokus sebagai masalah yang penting dalam penelitian sehingga dengan menentukan batas penelitian dapat menemukan lokasi penelitian dan dapat menyaring informasi yang masuk. Adapun fokus dalam penelitian ini adalah: 1.
Evaluasi Kinerja pada Dinas Ketenagakerjaan dalam pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di Kota Bandar Lampung dengan menggunakan indikator penilian kinerja menurut Dwiyanto. Adapun indikator yang digunakan untuk menilai kinerja yaitu: a.
Produktivitas yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi tetapi juga mengukur efektifitas pelayanan. 1) Efisiensi dilihat dari perbandingan antara ketersediaan dana sarana dan prasarana dalam peningkatan kualitas pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja bagi tenaga kerja di Kota Bandar Lampung. 2) Efektifitas
dilihat
dari
meningkatnya
kualitas
pembinaan
keselamatan dan kesehatan kerja bagi tenaga kerja di Kota Bandar Lampung.
55 b.
Kualitas Pelayanan, dalam hal ini dapat dilihat dari tingkat kepuasan tenaga kerja terhadap kualitas pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di Kota Bandar Lampung.
c.
Responsivitas dapat dilihat dari: 1) Pengetahuan Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandar Lampung akan kebutuhan masyarakat guna pemberian Pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja. 2) Penyusunan agenda dinas ketenagakerjaan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja. 3) Pengembangan program-program pelayanan masyarakat sesuai dengan kebutuhan dalam hal pemberian pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja.
d.
Responsibilitas yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar dengan kebijakan birokrasi baik yang eksplisit maupun implisit.
e.
Akuntabilitas yaitu menunjuk kepada seberapa besar kebijakan dan kegiatan Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandar lampung yang diberikan kepada masyarakat sebagai pertanggungjawabannya.
2.
Kendala-kendala yang dihadapi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung dalam melakukan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di Kota Bandar Lampung. a.
Internal, yaitu kendala dari dalam organisasi atau yang terlibat langsung dalam keselamatan dan kesehatan kerja oleh Dinas Tenaga Kerja Kota
56 Bandar Lampung yang dapat berupa dana, sumber daya manusia, informasi serta kebijakan peraturan perundang-undangan. b.
Eksternal, yaitu kendala yang berasal dari luar Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung seperti kendala dalam bidang ekonomi dan sumber daya alam.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian dalam menagkap fenomena atau peristiwa yang seharusnya terjadi dari objek yang diteliti dalam rangka mendapatkan data-data penelitian yang lebih akurat. Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung. Alasan peneliti memilih Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung sebagai lokasi penelitian karena Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung merupakan unsur pelaksana tugas Walikota, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan kota di bidang ketenagakerjaan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan, untuk itu diperlukan upaya keras dari Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung dalam melakukan pembinaan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja guna meminimalisir kecelakaan kerja yang terjadi di kota Bandar Lampung sehingga para tenaga kerja mendapatkan jaminan perlindungan dan menerima pembinaan yang baik sesuai bidang pekerjaannya.
57 D. Jenis Data dan Sumber Data
1.
Jenis Data
a.
Data Primer Data primer adalah kata-kata atau tindakan informan serta peristiwa-peristiwa tertentu yang berkaitan dengan fokus penelitian dan merupakan hasil pengumpulan peneliti sendiri selama berada di lokasi penelitian. Data-data tersebut berupa hasil wawancara, dan pengamatan (observasi) yang peneliti dapatkan selama melakukan penelitian. Data-data ini merupakan bahan analisis utama yang digunakan dalam penelitian ini.
b.
Data Sekunder Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh oleh orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2009:225). Adapun data sekunder dalam penelitian ini seperti peraturan perundang-undangan berkaitan dengan ketenagakerjaan, data-data kecelakaan kerja dan gambaran umum Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung, Lakip dan SOP dari dinas tenaga kerja.
2.
Sumber Data
Langkah awal untuk memperoleh informasi dalam penelitian ini adalah dengan menentukan terlebih dahulu informan penelitian. Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini adalah dengan teknik purposive (disengaja) dan bersifat tidak acak dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu. Menurut Lofland dalam
58 (Moleong, 2007:157) sebuah data utama dalam penelitian kualitatif adalah katakata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lainlainya. Sumber data utama tersebut dicatat melalui catatan tertulis atau perkembangan audio atau vide tapes, pengambilan foto, atau film. Adapun sumber data dalam penelitian ini meliputi: a.
Informan Informan adalah orang-orang atau pihak yang terkait dan dinilai memiliki informasi tentang keselamatan kerja di Kota Bandar Lampung. Informan yang dimaksud sebagai berikut:
Tabel 3.1. Informan Terkait Eveluasi Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung dalam Meminimalisir Kecelakaan Kerja
No. 1 2 3 4 5 6
INFORMAN Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung Kepala Bagian Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Seksi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Manager Operasional Perusahaan Swasta (PT. Prabu Tirta Lestari) Manager Operasional Perusahaan Swasta (PT. Timur Jaya) Masyarakat (Tenaga Kerja)
Sumber: Hasil lapangan, Maret 2014 b. Dokumen-dokumen
Dokumen adalah arsip yang berkaitan dengan evaluasi kinerja Dinas tenaga kerja Kota Bandar Lampung dalam meminimalisir kecelakaan kerja yaitu nota pengawasan keperusahaan dan laporan pembinaan keselamtan dan kesehatan kerja.
59 E. Instrumen Penelitian
Pengumpulan data dalam penelitian ini dibantu dengan menggunakan instrumen penelitian antara lain, peneliti, sebagai instrumen merupakan alat perencana, pelaksana, pengumpulan data, analisis, penafsiran data dan menjadi pelapor hasil penelitian. Perangkat penunjang lainnya adalah interview guide (pedoman wawancara), field note (catatan lapangan) dan kamera (dokumentasi gambar).
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara observasi (pengamatan), interview (wawancara),
kuesioner (angket),
dokumentasi
dan gabungan
keempatnya (Sugiyono, 2009 : 225). Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui teknik sebagai berikut : 1.
Observasi Teknik observasi adalah teknik pengambilan data yang sistematis dan teliti dalam mencari jawaban suatu masalah yaitu dengan jalan mengamati dan meneliti secara langsung pada objek penelitian. Dalam penelitian ini peneliti mengamati kegiatan pembinaan dan pegawasan keselamatan dan kesehatan kerja, sosialisasi Dinas Tenaga Kerja kepada tenaga kerja tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Selain itu hal lainya yang ingin diketahui peneliti adalah mengenai kendala internal dan eksternal yang diindikasikan sebagai faktor penghambat atau pendorong kinerja Dinas Tenga Kerja Kota Bandar Lampung.
60 2.
Wawancara Teknik wawancara ini dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran tentang evaluasi kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung dalam melakukan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja serta perusahaan yang memiliki jaminan asuransi terhadap kecelakaan kerja.
3.
Studi Dokumentasi Yaitu metode pengumpulan data melalui cara pencatatan terhadap dokumendokumen, laporan-laporan, arsip-arsip atau bahan-bahan teori yang berkaitan dengan masalah penelitian. Data-data yang dapat dijadikan informasi dalam penelitian ini yaitu data-data yang ada kaitannya dengan pelaksanaan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja yang dilakukan oleh Dinas Tenga Kerja Kota Bandar Lampung.
G. Teknik Analisis Data Sugiyono (2012:335) menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2012:337), bahwa aktivitas dalam analisis data pada penelitian kualitatif meliputi tahap-tahap sebagai berikut: a.
Reduksi data Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Sehingga data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan
61 data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data berlangsung secara terus menerus selama proses penelitian berlangsung. Karena saat penelitian berlangsung, banyak informasi pemilihan data untuk menemukan hal-hal pokok yang berkaitan dengan penelitian ini. b.
Penyajian data Dengan menyajikan data makan akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdsarkan apa yang telah dipahami tersebut. Pada penelitian ini, secara teknis data-data akan disajikan dalam bentuk teks naratif.
c.
Penarikan kesimpulan Peneliti menarik keseimpulan atas penelitian setelah dilakukan verifikasi secara terus-menerus, sejak awal memasuki lapangan dan selama proses penelitian berlangsung. Peneliti berusaha untuk menganalisa dan mencari keterkaitan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya yang dituangkan dalam kesimpulan yang tentatif.
H. Keabsahan Data
Untuk menentukan keabsahan data, menurut Sugiyono (2009 : 270-277) ada empat kriteria yang digunakan untuk memeriksa keabsahan data tersebut, antara lain: 1.
Derajat Kepercayaan (Creadibility) Kriteria ini berfungsi melaksanakan inkuri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan
penemuannya
dapat
dicapai,
mempertunjukan
derajat
kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti
62 pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Kriteria ini menggunakan teknik pemeriksaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan dengan pihakpihak yang terlibat, memperbanyak referensi dan juga manganalisis kasus negatif sebagai perbandingan. 2.
Keteralihan (Tranferability) Maksudnya adalah sebagai upaya melaporkan hasil penelitian menjadi seteliti dan secermat mungkin sehingga diharapkan pembaca mendapatkan gambaran utuh mengenai masalah yang dibahas dalam penelitian.
3.
Kebergantungan Kriteria ini dilakukan dengan melalukan pemeriksaan terhadap keseluruhan proses penelitian. Hasil penelitian yang diperoleh di lapangan kemudian dikonsultasikan dengan pembimbing skripsi sehingga keabsahannya dapat terjaga dan diperoleh taraf kebenaran dari hasil penelitian.
4.
Kepastian Dalam penelitian kualitatif, uji kepastian ini maksudnya adalah menguji hasil penelitian yang dikaitkan dengan proses yang dilakukan dalam penelitian. Kepastian yang dimaksud berasal dari konsep yang objektif, sehingga penelitian kualitatif menghendaki agar penekanan bukan pada orang melainkan pada data. Derajat ini dapat dicapai melalui audit atau pemeriksaan yang cermat terhadap seluruh komponen dan proses penelitian serta hasil penelitiannya. Pemeriksaan yang dilakukan pembimbing menyangkut kepastian asal-usul data, logika penarikan kesimpulan dari data dan penilaian derajat ketelitian serta telaah terhadap kegiatan penelitian tentang keabsahan data.
63 Dari empat kriteria data peneliti menggunakan derajat kepercayaan dan keteralihan. Keteralihan dilakukan dengan teknik uraian rinci yaitu dengan melaporkan
hasil
penelitian
seteliti
dan
secermat
mungkin
dengan
menggambarkan konteks lokasi penelitian diselenggarakan. Dengan keteralihan diharapkan pembaca mendapatkan gambaran utuh mengenai masalah yang dibahas dalam penelitian. Selain itu peneliti juga menggunakan teknik keabsahan data derajat kepercayaan, yaitu penerapan kriterium derajat kepercayaan pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dari nonkualitatif. Kriterium ini berfungsi dalam melaksanakan inkuri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai dan mempertunjukan derajat hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang diteliti. Untuk memeriksa credibility
menurut Sugiono (2012:270) maka dilakukan kegiatan sebagai
berikut: 1.
Perpanjangan pengamatan.
2.
Peningkatan ketekunan.
3.
Triangulasi.
4.
Diskusi drngan teman sejawat.
5.
Analisis kasus negatif.
6.
Membercheck.
64 Kemudian dalam penelitian ini akan menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi. Triangulasi merupakan cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan kontruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat me-rechek temuannya dengan jalan membandingkan berbagai sumber, metode atau teori. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber.