http://jurnal.fk.unand.ac.id
Artikel Penelitian
Hubungan Jumlah Paritas dengan Usia Menopause 1
2
Hadya Gorga , Putri Sri Lasmini , Arni Amir
3
Abstrak Menopause merupakan waktu penghentian menstruasi secara permanen yang terjadi setelah hilangnya aktivitas ovarium. Saat ini jumlah wanita usia menopause meningkat seiring dengan peningkatan usia harapan hidup. Studi tentang menopause sangat penting, terutama terkait akibat yang akan terjadi pasca menopause seperti penyakit kardiovaskuler dan osteoporosis. Tujuan penelitian ini adalah menentukan usia menopause alami dan menganalisis hubungannya terhadap jumlah paritas pada wanita di Kelurahan Bandar Buat Padang. Penelitian ini merupakan studi analitik cross-sectional terhadap wanita usia 45-60 tahun yang berada di Kelurahan Bandar Buat Padang. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner di rumah atau di tempat kerja mereka. Hasil penelitian menunjukan 69 wanita yang diteliti didapatkan rata-rata jumlah paritas adalah 3,663 dengan jumlah paritas 1 dan terbanyak memiliki 10 orang anak. Rata-rata usia menopause responden dalam penelitian ini adalah usia 50,65 tahun dengan usia termuda 46 tahun dan tertua 58 tahun. Terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah paritas dan usia menopause di Kelurahan Bandar Buat dengan hasil p< 0,01. Kata kunci: menopause, jumlah paritas, penyakit kardiovaskuler, osteoporosis
Abstract Menopause is the permanent cessation of menstruation period that occurs after the loss of ovarian activity. Currently, the number of women of menopausal age increases as the increase in life expectancy. The study of menopause is very important, especially related to the consequences that will occur after the menopause such as cardiovascular disease and osteoporosis. The objective of this study was to determine the age of natural menopause and analyze its relationship on the amount of parity in the Village Bandar Buat Padang. This study was a crosssectional analytic study to women aged 45-60 years in the Village of Bandar Buat Padang. Data collected through interviews using a questionnaire at home or at their workplace. The results showed that from 69 women obtained the average number of parity at the menopausal women is 3.663 with the lowest mumber of parity 1 and the highest had 10 children. The average age of menopause respondents in this study was 50.65 years of age, the youngest is 46 years old and the oldest is 58 years. There is a significant relationship between the number of parity and the age of menopause in the Village District of Bandar Buat Lubuk Kilangan the result of p =0.00 ( p<0.01). Keywords: menopause, total parity, cardiovascular disease, osteoporosis Affiliasi penulis: 1. Pendidikan Dokter FK UNAND (Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang), 2. Bagian Obstetri dan Ginekologi FK UNAND/RSUP Dr. M.Djamil Padang, 3. Bagian Biologi
menopause yang mencakup perubahan dari siklus ovulasi
normal
penghentian
menstruasi
dikenal
FK UNAND
sebagai tahun transisi perimenopause yang ditandai
Korespondensi: Hadya Gorga, Email:
[email protected].
dengan ketidakteraturan siklus menstruasi.
1
Telp:081298543174
Studi tentang menopause sangat penting, terutama terkait akibat yang akan terjadi pasca
PENDAHULUAN
menopause
seperti
penyakit
kardiovaskuler
dan
Menopause merupakan waktu penghentian
osteoporosis. Penyakit kardiovaskuler menyebabkan
menstruasi secara permanen yang terjadi setelah
8,6 juta kematian pada wanita setiap tahun. Morbiditas
hilangnya aktivitas ovarium. Pada tahun sebelum
dan
mortalitas
wanita
menopause
lebih
tinggi
Jurnal Kesehatan Andalas. 2016; 5(2)
395
http://jurnal.fk.unand.ac.id
dibandingkan wanita premenopause. Risiko penyakit
pemerintah. Bahkan diproyeksikan tahun 2014 rata-
jantung koroner pada wanita menopause sebesar 50%
rata wanita melahirkan anak akan menurun menjadi
2
dan 31% diantaranya akan mengakibatkan kematian.
Wanita menopause juga memiliki risiko tinggi mengalami
osteoporosis.
Berdasarkan
2,4 anak. Untuk wilayah Sumbar, angka Total fertility Rate (TFR) adalah 3,01 dan kota padang 2,67.
7
penelitian
Dalam sebuah penelitian kohort, pengaruh
Darmawan pada tahun 2002, insidensi osteoporosis
paritas terhadap usia menopause dikaitkan dgn
pada wanita meningkat dari 15% pada usia 60-64
aktivitas progesteron dan pengaruhnya terhadap
tahun, menjadi 70% pada usia lebih dari 80 tahun.
reseptor
Pada wanita usia ≥ 50 tahun terdapat 30% yang
dengan
mengalami osteoporosis, 37-54% osteopenia dan 54%
progesteron yang sangat tinggi terbukti meningkatkan
berisiko terhadap fraktur osteoporotik.
3
Anti-Mullerian
Hormone
perubahan hormonal
(AMH).
Seiring
saat hamil, kadar
ekspresi reseptor AMH tersebut di jaringan. Tingginya
Studi tentang menopause menjadi semakin
jumlah
reseptor
AMH
ini
pada
akhirnya
akan
penting disebabkan meningkatnya jumlah wanita usia
memperkuat efek inhibisi proses initial recruitment dari
menopause seiring dengan peningkatan usia harapan
folikel perimordial sehingga memperlambat kejadian
hidup. Berdasarkan data BPS, usia perempuan yang
menopause.
8
telah memasuki usia menopause atau besar dari 45
Seorang wanita yang sering melahirkan akan
tahun sebanyak 26,6 juta orang dan total jumlah
semakin banyak terjadi peningkatan progesteron yang
perempuan 118.048.78, sedangkan untuk wilayah
signifikan sehingga akan semakin sering terjadi inhibisi
Sumatera
576.000
pelepasan folikel. Semakin sering wanita melahirkan
penduduk yang memasuki usia menopause dengan
maka makin lama (lambat) ia mengalami menopause,
jumlah perempuan 2.442.532 atau sekitar 23% total
sebuah studi kohort lainnya menyatakan bahwa
jumlah perempuan. Di Kota Padang terdapat 432.680
perbedaan usia menopause yang terjadi antara
perempuan, menyebar di 11 kecamatan yang ada. Di
nullipara dengan multipara berkisar 0,4 – 4,8 tahun
wilayah kecamatan Lubuk Kilangan terdata jumlah
lebih cepat untuk perempuan nullipara.
Barat
terdapat
lebih
kurang
8
perempuan sebanyak 25.221 jiwa. Untuk wilayah kelurahan Bandar Buat terdapat 246 orang wanita 4
yang telah memasuki usia menopause.
METODE Penelitian
Usia rata-rata perempuan mengalami periode 5
ini
menggunakan
desain
cross
sectional study yang melakukan observasi atau
menstruasi terakhir mereka adalah 51,5 tahun ,
pengukuran data variabel dependen dan independen
sedangkan Spencer dan Brown menyatakan bahwa
hanya satu kali dalam satu saat. Teknik pengambilan
usia wanita memasuki menopause dialami wanita
sampel dalam penelitian ini adalah proportional
pada rentang usia 45-55 tahun. Dapat disimpulkan
stratified random sampling. Berdasarkan data yang
bahwa usia seseorang mengalami menopause sangat
didapatkan dari kantor kelurahan Bandar Buat maka
bervariasi. Jika diambil rata-ratanya, seseorang akan
dapat ditentukan jumlah subjek yang akan diambil di
mengalami menopause sekitar usia 45-55 tahun.
6
9
setiap Rukun Warga (RW). Penentuan jumlah subjek
Terdapat banyak faktor yang berhubungan
yang diambil berdasarkan masing-masinng wilayah
dengan usia terjadinya menopause. Salah satunya
RW tersebut ditentukan kembali dengan rumus n =
adalah paritas. Paritas merupakan keadaan seorang
(populasi kelas / jml populasi keseluruhan) x jumlah
wanita sehubungan dengan kelahiran anak yang dapat
sampel yang ditentukan.
hidup. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik,
dalam penelitian ini melalui lembar kuesioner.
ditemukan
rata-rata
wanita
melahirkan
10
Instrumen yang digunakan
wanita
Indonesia 4-5 anak pada tahun 1980 dan 3,82 anak
HASIL
pada tahun 2006 serta 3,82 anak pada tahun 2007.
Analisis univariat menggambarkan distribusi
Hal ini menunjukan penurunan grafik rata- rata wanita
frekuensi dari variabel yang diteliti, baik variabel
melahirkan
program
independen maupun variabel dependen. Analisis ini
Keluarga Berencana (KB) yang telah dijalankan
menyajikan karakteristik responden seperti usia dan
seiring
dengan
berjalannya
Jurnal Kesehatan Andalas. 2016; 5(2)
396
http://jurnal.fk.unand.ac.id
jenis kelamin, selain itu analisis univariat ini juga
hormonal. Jika dipilah berdasarkan jenis kontrasepsi
menggambarkan nilai mean, median dan modus.
yang
Semua itu disajikan
menggunakan
dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi.
digunakan,
22
pil,
orang
yang
(55%)
pernah
menggunakan
suntik
sebanyak 10 orang (25%), implan sebanyak 1 orang dan lainnya sebanyak 7 orang (17,5%).
Distribusi Karakteristik Responden Tabel 1. Distribusi responden menurut karakteristik
Tabel 2. Distribusi frekuensi berdasarkan lamanya
responden
menyusui frekuensi
%
Pegawai
36
52,2
Pedagang
8
11,6
Petani
2
2,9
Usia Menopause
Pekerjaan (n=69)
Ibu rumah tangga
23
33, 3
45-50 tahun f % <6 bulan 6-12 bulan >1 tahun
Lama menyusui
Usia (n=69) 45-50
9
13
51-55
38
55,1
22
31,9
>55
Total
51-55 tahun f %
>55 tahun f
%
18
54,5
9
27,3
2
6,67%
14
42,4
20
60,6
1
3.33
1
3,1
4
12,1
0
0
33
33
3
Faktor perancu lainnya yang tidak diekslusi adalah riwayat lamanya menyusui. Berdasarkan Tabel
Memakai Kontrasepsi hormonal
40
57,97
2, wanita yang menyusui <6 bulan sebanyak 29 orang
Pil
22
55
(42%), wanita yang lama menyusui antara 6-12 bulan
Suntik
10
25
35 orang (50,7%). Wanita yang lama menyusui besar
Implan
1
2,5
Dll
7
17,5
dari 1 tahun hanya 5 orang (7,3%).
Tabel 3. Nilai rerata usia menopause pada responden Berdasarkan Tabel 1, didapatkan gambaran ditribusi
frekuensi
berdaasarkan
pekerjaan.
yang
memiliki
riwayat
kontrasepsi
hormonal dan memiliki riwayat lama menyusui
Responden yang bekerja sebagai pegawai menempati urutan pertama dengan frekuensi 36 orang atau 52,2%,
Kontrasepsi
diikuti dengan ibu rumah tangga sebesar 33,3 % dan
hormonal
pedagang sebesar 11,6%. Frekuensi terendah pada
Lamanya menyusui
data ini adalah responden dengan pekerjaan sebagai
o
<6 bulan
petani sebesar 2,9%.
o
6-12 bulan
o
>1 tahun
Gambaran distribusi responden berdasarkan
pemakaian
Rerata
Standar deviasi
50,16 (n=40)
3,307
47,33 (n=29)
0,707
48 (n=35)
0,86
51,87 (n=5)
3,89
usia memperlihatkan responden golongan usia 51-55 merupakan frekuensi terbanyak atau sekitar 38 responden (55,1%), 22 orang dari wanita usia >55 tahun (31,9%) dan 9 orang dari golongan usia 45-55
Penelitian ini perancu
menopause pada masing-masing variabel perancu. Rata-rata usia menopause pada responden yang menggunakan kontrasepsi hormonal adalah 50,16
tahun (13 %).
faktor
Tabel 3 memperlihatkan nilai rerata usia
tidak mengekslusi beberapa
seperti
penggunaan
kontrasepsi
hormonal dan lamanya menyusui. Berdasarkan Tabel 1 dari total 69 responden, 40 orang (58%) diantaranya pernah memakai kontrasepsi hormonal dan hanya 29 (42%) yang tidak ada riwayat penggunaan kontrasepsi
tahun. Nilai rerata usia menopause berdasarkan lamanya waktu menyusui adalah 47,33 untuk lama menyusui <6 bulan, 48 tahun untuk lama menyusui antara 6-12 bulan. Sedangkan wanita dengan lama menyusui > 1 tahun memiliki nilai rerata usia menopause 50,87.
Jurnal Kesehatan Andalas. 2016; 5(2)
397
http://jurnal.fk.unand.ac.id
Analisis
Statistik
Jumlah
Paritas
dan
usia
Menopause
Tabel 5. Nilai mean, modus, median, standar deviasi, minimum dan nilai maksimum data
Penelitian ini memiliki 2 variabel yang akan Distribusi Data
diteliti, yaitu jumlah paritas dan usia menopause. Kedua
variabel
tersebut
akan
dianalisis
secara
Variabel
Mean
Modus
Median
SD
Minmax
univariat dan bivariat. Analisis univariat pada kedua variabel
tersebut
akan
menghasilkan
gambaran
distribusi frekuensi, nilai mean, median, modus masing-masing variabel.
paritas dan usia menopause
3
3
1,8 1-10
Usia
50,65
51
51
2,6 46-58
Tabel
5
merupakan
gambaran
deskripsi
statistik data berdasarkan jumlah paritas dan usia
Jumlah paritas
Usia Meno pause
3,66
paritas
menopause
Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan jumlah
Primi para
Jumlah
Multi para
menopause. Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui
f
%
f
%
Grande Multi para f %
4550
4
100
24
50
5
5155
0
0
22
45,8
11
64,7
>55
0
0
2
4,2
1
5,88
29,4
sebaran distribusi data dari jumlah paritas dan usia menopause. Nilai rata-rata dari jumlah paritas adalah 4, nilai tengah adalah 4 dan jumlah paritas yang paling sering adalah 3 (27,5%). Standar deviasi (SD) dari paritas adalah 1,884.
Didapatkan jumlah paritas
paling kecil adalah 1 dan paling banyak adalah 10. Distribusi
frekuensi
berdasarkan
usia
menopause berdasarkan Tabel 5 ditemukan nilai tengah dari usia menopause responden adalah 51
Total
4
48
tahun, dengan rata-rata usia menopause adalah 50,65.
17
Usia menopause dengan frekuensi paling tinggi adalah usia 51 tahun (15,9%), diikuti usia 50 tahun Pada Tabel 4 dapat dilihat frekuensi Jumlah
14,5%, usia 52 tahun dan usia 53 tahun sebesar 13%.
memiliki
Data ini juga menunjukan usia minimum menopause
frekuensi paling banyak dengan 48 orang dari total
pada penelitian ini adalah 46 tahun dan usia
responden, diikuti oleh grande multipara sebanyak 17
maksimum adalah 58 tahun.
Paritas
diantara
responden,
multipara
orang dan primipara sebanyak 4 orang. Seratus persen wanita dengan primipara menopause pada
Analisis Bivariat
rentang usia 45-55 tahun, sedangkan 50% wanita
Analisis ini untuk melihat apakah terdapat
multipara banyak mengalami menopause pada usia
hubungan yang bermakna secara statistika antara
45-55 tahun, 45,8% lainnya mengalami menopause
jumlah paritas dengan usia menopause. Analisis ini
pada rentang usia 50-55. Hanya 2 orang wanita
juga dapat menggambarkan kekuatan serta arah
multipara yang mengalami menopause di usia >55
korelasi antara jumlah paritas dengan usia menopause. Berdasarkan hasil uji normalitas distribusi data
tahun. Wanita yang memiliki anak 5 orang atau lebih
didapatkan bahwa distribusi data dari jumlah paritas
sebagian besar menopause diusia 50-55 tahun
tidak normal (p<0,05), sedangkan distribusi data untuk
(64,7%). Terdapat 1 orang wanita grandemultipara
variabel usia menopause normal (p>0,05). Oleh
yang menopause pada usia >55 tahun dan 5 orang
karena salah satu variabel menunjukan hasil distribusi
yang menopause diusia 45-50 tahun.
yang tidak normal maka untuk uji korelasi yang akan digunakan adalah uji Non-parametric Spearman.
Jurnal Kesehatan Andalas. 2016; 5(2)
398
http://jurnal.fk.unand.ac.id
Hubungan
Jumlah
Paritas
dengan
Usia
Menopause
bias. Hal ini bisa terjadi karena beberapa wanita mungkin tidak ingat persis
Tabel 6. Hasil uji korelasi Spearman
mereka berhenti menstruasi. Selain itu, masih terdapat
Jumlah Paritas Koefisien p Korelasi 0,513 0,000
Usia
pada saat usia berapa
faktor perancu yang tidak bisa diekslusi dari penelitian Arah korelasi +
seperti penggunaan kontrasepsi hormonal dan riwayat lamanya
menyusui. Data dalam penelitian ini
memperlihatkan bahwa 40% sampel dalam penelitian
Menopause
ini Data hasil analisis bivariat dapat menentukan kekuatan korelasi (r), nilai kemaknaan (p) dan arah
pernah
dimana
menggunakan
sebagian
kontrasepsi
besar
hormonal
menggunakan
oral
contraseptive.
korelasi. Hasil uji korelasi Spearman menyatakan
Kontrasepsi hormonal yang paling banyak
bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara
digunakan adalah pil (f=22). Hal ini sejalan dengan
jumlah paritas dengan usia menopause dengan p>
Penelitian Broomberger et al
17
18
serta Olaolorun dan
0,01. Kekuatan korelasi antara kedua variabel adalah
Lawoyin
yang menyatakan bahwa oral contraceptive
sedang (r=0,513) dengan arah korelasi positif.
merupakan jenis kontrasepsi hormonal yang paling banyak digunakan. dilaporkan
PEMBAHASAN Hasil analisis univariat memperlihatkan rerata usia menopause alami pada responden penelitian ini adalah 50,65±2,559 tahun. Hasil ini kurang lebih sama dengan penelitian lain yang menggunakan metode retrospektif seperti Szwejser dan Szostek (usia rerata 11
12
=50,89) , Meschia et al (usia rerata = 50.90) , Pawlińska dan Szwed (usia rerata = 49,81, median = 13
50,00 lat) . Nilai yang sedikit berbeda dilaporkan dari penelitian
Szwejser
dan
Szostek,
menopause rata-rata 48,57 tahun
14
dengan
usia
dan penelitian
Abdollahi et al (usia rerata 47,6 ± 4,45, median = 48 15
tahun).
Rerata usia menopause dalam peneltian ini juga sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan negara yang memiliki pendapatan yang tinggi seperti Inggris
(48,1
tahun) dan
Yunani
(48,7
tahun).
Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh perbedaan metode sampling. Secara umum usia menopause responden dalam penelitian ini berada dalam interval 46-58 tahun.
16
Nilai rerata untuk jumlah paritas adalah 3,663. Angka ini jauh lebih tinggi dari angka Total Fertility Rate Kota Padang (TFR=2,67) dan Provinsi Sumatera Barat (TFR=3,01). Angka ini memperlihatkan tingginya angka kelahiran per wanita usia menopause di Kelurahan Bandar Buat.. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini perlu digaris bawahi. Hasil penelitian ini mungkin akan terpengaruh oleh kesalahan pengukuran akibat recall
menopause.
18
Pemakaian kontrasepsi hormonal
berhubungan Menurut
dengan
Palmer
et
usia
terjadinya
al,
pemakaian
kontrasepsi hormonal terutama oral contraceptives akan
menekan
proses
ovulasi
sehingga
berpengaruh terhadap usia menopause.
19
akan
Hal yang
sedikit berbeda dilaporkan dari penelitian Olaolorun dan Lawoyin yang menyatakan kontrasepsi hormonal secara statistik tidak terlalu signifikan berpengaruh terhadap usia menopause.
18
Faktor lain yang tidak diekslusi adalah lamanya periode
menyusui.
Hal
ini
disebabkan
semua
responden pernah menyusui dengan periode waktu yang berbeda-beda. Data penelitian ini menunjukan lamanya waktu menyusui terbanyak berada pada kisaran
6-12
mempengaruhi
bulan. usia
Proses
menopause
menyusui karena
akan adanya
peningkatan hormon prolaktin. Peningkatan kadar prolaktin inilah yang akan menghambat tejadinya pematangan sel telur dan ovulasi, selain itu prolaktin juga mempengaruhi proses up regulation dari AMH sehingga akan menginhibisi pelepasan folikel.
20
Berdasarkan data tabulasi silang antara jumlah paritas dengan usia menopause, terdapat total 2 responden
dengan
jumlah
paritas
sedikit
tetapi
menopause pada usia diatas rerata usia menopause responden penelitian (50 ± 2,559 tahun). Selain itu, juga ditemukan 5 responden yang memiliki jumlah paritas yang banyak tetapi menopause di usia<50 tahun. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh faktor perancu yang tidak diekslusi dari penelitian.
Jurnal Kesehatan Andalas. 2016; 5(2)
399
http://jurnal.fk.unand.ac.id
Hasil analisis data bivariat memperlihatkan adanya hubungan yang signifikan antara jumlah
UCAPAN TERIMA KASIH Terima
kasih
kepada
semua
pihak
atas
paritas dengan usia menopause (p< 0,01) dengan
bimbingan, arahan dan motivasi dalam penyelesaian
kekuatan korelasi yang sedang. Temuan ini mirip
penelitian ini.
dengan penelitian Abdollahi di Yazd, Iran pada tahun 2012
15
21
dan penelitian Broomberger pada tahun 2001 .
DAFTAR PUSTAKA
Sebuah studi yang membandingkan usia menopause
1. Gibbs RS, Karlan BY, Haney AF, Nygaard I,
pada nullipara dan multipara, menemukan perempuan
Danforth's obstetrics and gynecology, Edisi ke-10.
nullipara berpotensi mengalami menopause 16 bulan
Lippincott Williams & Wilkins.2008. hlm. 967-88.
lebih cepat (p < 0,10) dibandingkan dengan multipara).
2. Yusnidar. Faktor-faktor risiko penyakit jantung
Menguatkan hasil penelitian tersebut, sebuah studi
koroner pada wanita (studi kasus di RSUP Dr.
kohort
Kariadi Semarang) (tesis). Semarang: Universitas
menyatakan
bahwa
perbedaan
usia
menopause yang terjadi antara nullipara dengan multipara berkisar 0,4 – 4,8 tahun lebih cepat (p = 0,005) untuk perempuan nullipara.
Diponegoro;.2007. 3. Darmawan
ABH,
kepadatan
tulang
Santosha
S.
Gambaran
8
wanita
menopause
pada
Hal yang sama juga dilaporkan dari penelitian
kelompok ‘X‘ di Bandung. MCU vol 2, 2008.
Reynold dan Obermeyer serta Dvornyk et al .Jumlah
(diunduh 21 Februari 2014). Tersedia dari: URL:
rata-rata anak yang dilahirkan seorang wanita terbukti
HYPERLINK http://majour.maranatha.edu/
mempengaruhi
tinggi
4. BPS. Hasil sensus penduduk Indonesia 2010.
dikatakan menunda onset menopause. Pada sisi lain,
Jakarta 2010 (diunduh 21 Februari 2014). Tersedia
jumlah paritas yang sedikit atau nulliparity, telah
dari: URL: HYPERLINK http://www.bps.go.id/
dikaitkan cepat.
22,23
onset
dengan
menopause.
onset
Namun,
Paritas
menopause
yang
menarik
yang
untuk
lebih
5. Cunningham
FG,
Schorge
JO,
Schaferr
JI,
dicatat,
halforson RM, Hoffman BL. Williams Gynecology.
berdasarkan penelitian dari Gonzales dan Villena
.New York: The McGrawHill companies Inc; 2006.
diketahui bahwa wanita di Peru dan Maya yang
hlm.446-71.
memiliki paritas tinggi, telah dilaporkan mengalami menopause yang lebih cepat yang dimulai pada usia 45-47 tahun. Hasil ini dikaitkan dengan pengaruh faktor genetik.
6. Spencer F, Brown P. Simple guide menopause. Jakarta: Erlangga; 2007. 7. BKKBN. Profil pendataan keluarga tahun 2011.
24
Pengaruh
Jakarta 2011(diunduh 21 Februari 2014). Tersedia jumlah
paritas
dengan
usia
dari: URL: HYPERLINK http://www.bkkbn.go.id/
menopause ini disebabkan oleh peningkatan dari
8. Kevenaar ME, Axel PN, JoopSE, Andre´ G. A
ekspresi reseptor AMH akan menginhibisi proses initial
polymorphism in the AMH type II receptor gene is
recruitment sehingga memperlambat usia menopause.
associated with age at menopause in interaction
Peningakatan ekspres reseptor AMH diakibatkan oleh
with parity. Human Reproduction. 2007;22(9):
peningkatan kadar progesteron yang sangat tinggi
2382–88.
pada saat akhir kehamilan dan sesudah melahirkan, dengan demikian sering melahirkan maka peningkatan kadar progesteron akan sering terjadi, sehingga akan
9. Ryanto A. Aplikasi metodologi penelitian kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2011. 10. Notoatmodjo S. Metodologi penelitian kesehatan.
8
semakin memperlambat usia.
Jakarta: Rineka Cipta; 2005. 11. Szwejser E, Szostek K. The influence of selected
KESIMPULAN
environmental factors on the time of natural hubungan yang signifikan antara
menopause in women living in the Małopolskie
jumlah paritas dengan usia menopause di Kelurahan
voivodeship. Anthropological Review. 2012;75(2):
Bandar Buat Kecamatan Lubuk Kilangan.
117–28.
Terdapat
Jurnal Kesehatan Andalas. 2016; 5(2)
400
http://jurnal.fk.unand.ac.id
12. Meschia M, Pansini F, Modena AB, de Aloysio D,
18. Olaolorun F, Lawoyin T. Age at menopause and
Gambaccini M. Determinants of age at menopause
factorsassociated with attainment ofmenopause in
in Italy: results from a large cross-sectional study.
an urban communityin Ibadan, Nigeria. JHU
Maturitas. 2005;34:119–25.
Climateric. 2009;12:352–63.
13. Pawlińska-Chmara R, Szwed A. Cigarette smoking
19. Palmer JR, Rosenberg L, Wise LA, Horton NJ,
and age at natural menopause of women in
Adams-Campbell LL. Onset of natural menopause
Poland. J Biol Anthropol. 2008;2(1): doi:10.5580/
in African American women. Am. J. Public Health.
4c7.
2003;93(2): 299-306.
14. Szwejser E, Szostek K. The influence of selected
20. Guyton AC, Hall JE. Text Book of medical
environmental factors on the time of natural
physiology. Edisi ke-11. Philadelphia: Elsevier Inc;
menopause in women living in the Małopolskie
2010.
voivodeship. Anthropological Review. 2012;75(2): 117–28.
21. Bromberger JT, Gold EB, Sybil C, Samuels S, Greendale GD, Harlow SD, Skurnick J. Factors
15. Abdollahi AA, Qorbani M, Asayesh H. The
associated with age at natural menopause in a
menopausal age and associated factors in Gorgan,
multi ethnic sample of midlife women. American
Iran. Medical Journal of the Islamic Republic of
Journal of Epidemiology. 2001;153(9) (diunduh 21
Iran. 2012;27(2) (diunduh 21 Februari 2014).
Februari 2014). Tersedia dari: URL: HYPERLINK
Tersedia dari: URL: HYPERLINK http://www.
http://aje.oxfordjournals.org 22. Reynolds RF, Obermeyer CM. Age at natural
ncbi.nlm.nih.gov 16. Brand PC, Lehert PH. A new way of looking
menopause in Spain and the United States: results
atenvironmental variables that may affect the ageat
from the DAMES project. Am J Hum Biol
menopause. Maturitas.1998:121–32.
2005;17:331–40.
17. Bromberger JT, Matthews KA, Kuller LH,Rena RW,
23. Dvornyk V, Long JR, Liu PY, et al. Predictive
Meilahn EN, Plantinga P. Prospective study of the
factors for age at menopause in Caucasian
determinants of age at menopause. American
females. Maturitas. 2006;54:19–26.
Journal of Epidemiology. 2008;145(2) 2 (diunduh 21
Februari
2014).
Tersedia
dari:
HYPERLINK http://aje.oxfordjournals.org
URL:
24. Gonzales GF, Villena A. Age at menopause in central Andean Peruvian women. Menopause. 1997;4:32–8.
Jurnal Kesehatan Andalas. 2016; 5(2)
401