HERMENEUTIKA AL-QUR’ÂN FARID ESACK (Telaah Metodologi dan Aplikasinya Terhadap Penafsiran Ayat-ayat Pluralitas)
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Theologi Islam (S. Th.I) Dalam Bidang Tafsir Hadits.
Oleh: IZHAB ABIDIN NIM: 244. 032. 014
STAIN PONOROGO JURUSAN USHULUDDIN PROGRAM STUDI TAFSIR HADITS JUNI 2008
HERMENEUTIKA AL-QUR’ÂN FARID ESACK (Telaah Metodologi dan Aplikasinya Terhadap Penafsiran Ayat-ayat Pluralitas)
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Theologi Islam (S. Th.I) Dalam Bidang Tafsir Hadits.
Oleh: IZHAB ABIDIN NIM: 244. 032. 014
Pembimbing: Dr. Ahmad Munir, M.Ag Aksin Wijaya, M.Ag.
STAIN PONOROGO JURUSAN USHULUDDIN PROGRAM STUDI TAFSIR HADITS JUNI 2008
NOTA PEMBIMBING
Ponorogo, 11 Juni 2008 : Persetujuan Munaqasah Skripsi
Hal
Kepada Yang Terhormat, Bapak Ketua Jurusan Ushuluddin STAIN Ponorogo Assalamu ‘alaikum wr. wb. Setelah secara cermat membaca kembali, dan telah diadakan perbaikan/penyempurnaan sesuai dengan petunjuk dan arahan, maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara: Nama NIM Jurusan Judul
: Izhab Abidin : 244032014 : Ushuluddin : Hermeneutika Al-Qur’ân Farid Esack (Telaah Metodologi dan Aplikasinya dalam Penafsiran ayatayat tentang pluralitas)
Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang ujian munaqasah skripsi Jurusan Ushuluddin STAIN Ponorogo. Untuk itu kami mengharap agar skripsi tersebut dapat segera dimunaqasahkan. Atas perhatian Bapak disampaikan terima kasih. Wassalamu ‘alaikum wr. wb.
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Ahmad Munir, M.Ag. NIP 150289393
Aksin Wijaya, M.Ag. NIP 150368920
ABSTRAK Nama NIM Judul
: : :
Izhab Abidin 244032014 Hermeneutika Al-Qur’ân Farid Esack (Telaah metodologi dan Aplikasinya terhadap Penafsiran ayat-ayat pluralitas)
Kata kunci: Hermeneutika al-Qur’an, penafsir yang terlibat, pluralitas. Skripsi ini adalah hasil penelitian kepustakaan tentang metodologi penafsiran khususnya hermeneutika yang dikembangkan oleh Farid Esack yang telah berhasil bersama-sama rakyat Afrika Selatan lepas dari cengkraman apartheid. Skripsi ini berangkat dari kegelisahan penulis dengan berbagai fenomena kekerasan yang banyak tejadi dengan wujud yang beragam, mulai dari konflik bernuansa etnik, ekonomi dan agama baik secara kolektif ataupun individu. Seperti kasus kerusuhan di NTT, Timor Timur, Sambas, Ambon dan lain-lain. Oleh karnanya, dibutuhkan metode yang bisa menjembatani beberapa konflik yang terjadi di negeri ini. Skripsi ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang teori yang digunakan Farid Esack; bagaimana teori hermeneutika al-Qur’ân yang dikembangkan oleh Farid Esack?, bagaimana penerapannya dalam menafsirkan ayat-ayat tentang pluralitas? Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa, dengan posisi Farid Esack sebagai penafsir yang terlibat, maka hasil tafsirnya berbasis pada kontek. Ia berangkat dari konteks menuju teks dan menjadikan audiens sebagai pusat makna. Ia berusaha merekonstruksi metodologi tafsir yang dilakukan mufassir sebelumnya dan menggagas suatu hermeneutika al-Qur’ân dengan konsepkonsep kunci hermeneutis yang ia kembangkan. Dengan mengelaborasi konsepnya Segundo, Arkoun dan Rahman, dan mengkaji kekurangankekurangan dari konsep itu, dan ia menutupi kekurangan itu dengan menambahkan 6 kunci hermeneutis seperti taqwa, tauhid, al-nas, almustadh’afūn fi al-ardh, al-adl wa al-qisth, serta jihad. Kerangka metodologisnya dalam memahami al-Qur’an berangkat dari asumsi bahwa alQur’an adalah wahyu yang bersifat progresif. Asumsi ini membawanya pada penggunaan hermeneutika penerimaan dan ini yang menjadi ciri khas hermeneutikanya. Dengan memakai teori hermeneutikanya, ia hendak memberi landasan teologis bagi terlaksananya kerjasama antar umat beragama di Afrika Selatan demi tercapainya cita-cita bersama. Berdasarkan hermeneutikanya ia
mencapai kesimpulan bahwa kerjasama dengan umat agama lain adalah dibolehkan atau bahkan dianjurkan.