ARTIKEL ILMIAH
GERAK TUBUH SEBAGAI EKSPRESI JIWA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS
Oleh : I Wayan Muliarta NIM 2006 04 030 Minat Seni Lukis Proram Studi Seni Rupa Murni
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2012
ABSTRAK
GERAK TUBUH SEBAGAI EKSPRESI JIWA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS Gerak tubuh merupakan salah satu pengungkapan ekspresi, karena melalui gerak tubuh dapat mengungkapkan segala jenis perasaan yang ada dalam jiwa, seperti gerak yang timbul akibat kesedihan, rasa takut, senang dan sebagainya sehingga terjadi suatu komunikasi. Pemahaman terhadap beberapa gerak dan sikap yang ada dalam kehidupan ini menimbulkan dorongan estetis dan pengalaman estetis untuk divisualisasikan ke dalam media seni lukis. Pada visualisasi karya ini pencipta menampilkan berbagai macam gerak tubuh dan beberapa penambahan objek pendukung seperti buku, botol, jam, roket dan sebagainya untuk mendukung tema dalam penyampaian ide. Penciptaan ini dilakukan melalui tinjauan kepustakaan dan pengalaman dalam upaya mewujudkan berbagai karakter gerak. Sumber penciptaan diperoleh melalui kajian buku refrensi, hasil karya seni, internet dan sumber lainnya. Dalam visualnya menggunakan unsur-unsur seni rupa yaitu garis, bidang, warna, bentuk, tekstur dengan menerapkan unsur-unsur estetika yang terbentuk dari penyusunan komposisi, proporsi, pusat perhatian, keseimbanggan dan irama. Proses penciptaan melalui beberapa tahapan seperti proses penjajagan (eksplorasi), proses percobaan (eksperimen), proses pembentukan (forming), proses penyelesaian (finishing). Dalam wujud karya mengandung aspek ideoplastis menyangkut gagasan dan aspek fisikoplastis menyangkut fisik karya tentang teknik, elemen visual serta unsur-unsur seni didalamnya, sehingga terwujud dua belas karya seni lukis sesuai dengan tema yang diinginkan seperti : (1) Setres, (2) Dibawah tekanan, (3) Dalam kebuntuan, (4) Semangat, (5) Ambisi, (6) Kompetisi, (7) Bayang – bayang, (8) Tarian botol dan gelas, (9) Phobia, (10) Perang saudara, (11) Impian, (12) Berpacu dengan waktu. Akhirnya dapat disimpulkan terkait dengan tema diatas, penciptaan ini merupakan pengungkapan ekspresi melalui gerak tubuh yang divisualisasikan kedalam media seni lukis, sehingga diharapkan dapat dijadikan motivasi maupun perbandingan dalam menjalani kehidupan. Kata Kunci : Gerak Tubuh, Ekspresi, Jiwa
ii
ABSTRACT
GESTURE FOR SOUL EKSPRESSIONS IN CREATION OF PAINTING Gesture is one of the expession show because from the gesture can reveal many kinds of feeling that exist in human soul. For instance the gesture of sad effect, fear, happy, and the other feeling in order to make a comunication. The understanding of the motion and the things in this life caused an esthetic motion and esthetic experience in other to visualized in the painting media in this visualized work, the creator display many kinds of gesture and some other objects as book, bottole, rocket, clock and orthers to support the theme in idea explaination. The realization of this creation is achived though library research and some expreiences in order to create many motion character. The source can get from book refrences, art work, the internet and other souces. In the visual thing used art paint elements as the elements of art line, sepace,colour, shape, texture which and used the other esthetic element that created from compotition, proportion, attention,balace and rhythm. The creation process through several stages such as scopingprosess(exploration), eksperiment process( experiment), the forming process.(forming), and the finishing process( finishing). The work cantion of ideoplastic aspect related to the theme, and physicoplastic aspect related to physical work in technique,visual element and art element inside of the art work. The are 12 art work created as the theme such as : (1) Stress, (2) Unther the pressure, (3) In impesse, (4) Spirit, (5) Ambition, (6) competition, (7) Shawdow, (8) Bottle and glass dance, (9) Phobya, (10) Family war, (11) Dream, (12) Competition with the time. Finally can be said that the theme of all, this art creation is one of the expression show according to the gesture which visualized in art paint media in order to be amotivation and also comparison to continue the life.
Key words : Gesture, Expression, Soul.
iii
PENDAHULUAN
Latar belakang
Manusia terdiri dari dua unsur yaitu badan dan roh yang diberi kekuatan oleh energi alam ini. Kehidupannya sangat di tentukan oleh alam dan lingkungan yang merupakan faktor utama dalam pembentukan jati diri manusia. Tubuh manusia bukan hanya fenomena biologis saja (yang terdiri dari kerangka yang dibentuk dari beberapa jenis tulang, tengkorak, otot, sendi, darah , jantung, dan panca indra seperti , mata, telinga, hidung, kulit dan mulut), tetapi juga fenomena rohani yaitu jiwa yang sangat menentukan mental maupun psikologis manusia. Gerak langkah manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial masyarakat dimana ia berada, kehidupan sosial manusia dengan segala normanya, berjalan sesuai dengan kesepakatan, sehingga terjadi proses komunikasi. Komunikasi
terjadi
dimasyarakat
merupakan
mekanisme
sosial,
adalah
komunikasi antar manusia dengan segala simbol-simbol, baik yang diucapkan dengan bahasa ucap maupun bahasa tulis, bahasa gerak, juga dikemukakan dengan simbol - simbol berupa tanda (huruf dan gambar) semuanya berdasarkan norma dan etika yang berlaku di masyarakat , sehingga menjadi tata krama dalam pergaulan. Erat kaitannya dengan komunikasi sosial adalah komunikasi ekspresif yang dapat dilakukan baik sendirian maupun dalam kelompok. Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrument untuk menyampaikan perasaan - perasaan (emosi) kita. Perasaan - perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan - pesan non verbal” (Mulyana, 2005: 21) Dalam arti yang lebih sempit semua aktifitas manusia ditunjang oleh gerak sebagai media komunikasi yang paling mudah dimengerti . Dalam era globalisasi
iv
1
seperti sekarang ini jarang sekali menemui sikap diam dalam kehidupan sehari hari, karena kehidupan itu selalu dinamis atau bergerak dan gerak sangat penting sebagai pernyataan kehidupan pada manusia. Gerak dapat diartikan sebagai tingkah laku, kegiatan dan perpindahan. Tubuh merupakan bagian penting sebagai sarana untuk mengekspresikan segala sesuatu yang ingin disampailan oleh manusia dan menimbulkan gerak secara alami seperti halnya gerak tubuh gemetar dan terpaku yang dapat diartikan seseorang mengalami ketakutan karena melihat atau mengalami suatu hal yang menyeramkan, gerak tubuh yang tidak bisa diam atau mondar - mandir menandakan kegelisahan, gerak tubuh yang selalu merunduk menandakan seseorang sedang malu, gerak mengamuk yang menandakan seseorang sedang mengekspresikan rasa marah dan gerak melompat - lompat dan menari - nari yang menandakan seseorang sedang gembira. Persoalan gerak banyak dipengaruhi oleh waktu dan kepentingan, seperti gerak lambat karena di pengaruhi rasa takut, gerak cepat yang dipengaruhi oleh suatu kegiatan, seperti saat bekerja atau berlari, gerak santai yang dipengaruhi oleh aktifitas tubuh yang sedang beristirahat. Pemahaman terhadap beberapa gerak dan sikap yang ada dalam kehidupan, menimbulkan doronggan estetis dan pengalaman estetis tersendiri untuk diekspresikan kedalam karya seni lukis. Dalam mengekspresikan pengalaman estetis memerlukan langkah – langkah antara lain: mengungkap gerak yang ditekankan pada pesan yang ingin disampaikan. Penggambaran gerak dari berbagai arah menjadi pertimbangan untuk mencapai nilai artistik yang maksimal pada karya. Proses lain adalah melakukan observasi dari pelukis – pelukis yang menonjolkan gerak tubuh pada karyanya seperti Ida Bagus Putu Purwa dan Putu Suta Wijaya. Dalam berkarya pencipta masih dipengaruhi oleh pelukis – pelukis senior, maka tidak menutup kemungkinan hasil karya yang dicapai bisa menyerupai karya – karya mereka, merupakan suatu kewajaran karena pencipta masih dalam proses belajar, namun tetap berusaha untuk menonjolkan penggambaran yang berbeda baik dari segi gerak, ide, konsep, maupun wujud visual sehingga diharapkan mempunyai nilai originalitas pada karya dalam proses mencari jati diri.
v
2
Ide Penciptaan
Ide merupakan rencana yang tersusun dalam pikiran, gagasan dan cita- cita (Santoso Ananda Kamus Besar Bahasa Indonesia 1995 : 141). Jadi ide merupakan daya penggerak dari proses penciptaan karya seni, sebagai langkah dalam melukis untuk melahirkan suatu karya baru, ide atau gagasan muncul apabila didasari oleh konsep dalam penciptaan. Bila ditinjau dari arti kata konsep merupakan pokok pertama yang mendasari seluruh pemikiran. Dari uraian di atas konsep adalah dasar dari ide dalam penciptaan karya seni lukis. Beranjak dari konsep gerak tubuh sebagai sumber inspirasi dalam berkarya, Pencipta melahirkan ide - ide untuk menggambarkan berbagai macam ekspresi gerak tubuh yang di tuangkan dalam ekspresionis. Pemindahan objek dengan kecepatan menjadi pertimbangan guna dapat mengekspresikan gerak yang di inginkan. Permainan warna, komposisi
dan
pertimbangan reduksi elemen - elemen seni rupa serta perpaduan teknik yang di kuasai memegang peranan penting guna mendukung pencapaian harmoni untuk mewujudkan ide dalam penciptaan karya seni lukis secara kreatif.
Rumusan Masalah
Dalam menciptakan karya seni lukis dengan mengangkat gerak tubuh sebagai ekspresi jiwa, dirumuskan permasalahan sebagai berikut: a. Bagaimana mewujudkan karakter gerak tubuh ke dalam media seni lukis? b. Bagaimana
menuangkan elemen – elemen seni rupa sehingga dapat
menjadi media komunikatif sesuai dengan ide yang ingin dicapai? c. Bagaimana menerapkan teknik dan material yang dipakai untuk mengungkap gerak tubuh sesuai dengan pesan yang ingin di sampaikan?
vi
3
Tujuan penciptaan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam menciptakan karya seni lukis adalah sebagai berikut: a. Ingin mengekspresikan gerak tubuh dalam berkarya seni lukis yang memiliki konsep. b. Ingin memenuhi dorongan kreativitas dalam mengekspresikan pengalaman estetik melalui elemen - elemen seni rupa kedalam seni lukis. c. Ingin mengembangkan diri dengan berolah rasa dan menerapkan berbagai teknik seni lukis, untuk mendapatkan kemungkinan kemungkinan terkait dengan ide.
Manfaat penciptaan
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam karya seni lukis adalah: a. Dapat mengembangkan kreativitas diri khususnya dalam bidang seni lukis yang akan memberikan masukan yang berarti. b. Dapat memberikan pemaknaan yang lebih spesifik tentang gerak tubuh yang nantinya memberikan masukan dalam mencari jati diri. c. Dapat menjadi apresiasi dalam perkembangan seni lukis bagi masyarakat.
vii
4
METOTE PENCIPTAAN
Proses penciptaan merupakan runtutan atau tahapan dalam mewujudkan suatu karya seni yang harus di lewati. Rangkaian proses kreatifitas merupakan perwujudan ide - ide menjadi sebuah karya seni yang dapat dinikmati oleh indra penglihatan. Proses perwujudan karya seni didasari dengan adanya sebuah konsep dan adanya kemampuan untuk mencapai tujuan yang sudah terbentuk dalam diri dan diwujudkan kedalam media seni lukis. Adapun proses yang pencipta lakukan yaitu :
Proses Penjajagan (Eksplorasi)
Tahap penjajagan bagi pencipta merupakan suatu penjelajahan ide yang berawal dari hasil pengamatan yang berkembang menjadi beberapa motif, kemudian menjadi sebuah gagasan untuk mewujudkan sebuah karya seni. Pengamatan yang berkaitan dengan tema dapat dicapai melalui proses interaksi dari fenomena
- fenomena sosial yang berkembang di masyarakat.
Fenomena tersebut didukung oleh interaksi pergaulan manusia yang mana di dalamnya terjadi sebuah reaksi gerak tubuh sebagai wujud komunikatif. Gerak tubuh mengalami berbagai perubahan dari jaman ke jaman yang dipengaruhi sikap (biologis) dan mental (fsikis). Dalam penjajagan tentang gerak tubuh manusia, pencipta melakukan pengamatan di tempat–tempat olah raga seperti Fitnes center, karena pada tempat tersebut terdapat berbagai aktivitas pengolahan bentuk tubuh sesuai dengan yang diinginkan, terutama dalam mencari bentuk fisik luarnya. Pengamatan lainnya juga pencipta dapatkan dari pasar, jalan dan berbagai media diantaranya media cetak dan media elektronik, juga dari pembicaraan masyarakat tentang gerak. Penjajagan ini pencipta lakukan untuk mengetahui tentang reaksi
viii
5
tubuh dalam menghadapi fenomena kehidupan. Ketertarikan ini pencipta jadikan sumber inspirasi yang dituangkan ke dalam media seni lukis. Pengamatan wujud karya seni dilakukan dari beberapa seniman yang mengangkat gerak tubuh dari konsep, ide maupun perwujudannya dengan harapan memberi masukan pada karya.
Proses Percobaan ( Eksperimen)
Proses ini merupakan tahap pemilihan alat dan bahan yang cocok dan sesuai dengan harapan. Eksperimen di awali dengan sketsa – sketsa pada kertas HVS sebagai penuangan ide sebelum diterapkan ke kanvas. Sketsa ini bagi pencipta sangat berguna disamping sebagai perekam suatu momen estetik saat pencipta mengalami situasi tertentu juga sebagai miniatur karya sebelum ide itu diwujudkan. Selanjutnya eksperimen dengan alat dan bahan yang tersedia pada kanvas yang berukuran kecil untuk memperoleh nilai artistik sebelum dipindahkan ke dalam media yang lebih besar. Kemudian berbagai efek akan di hasilkan dari eksperimen- eksperimen yang dilakukan dengan beberapa elemen seni rupa. Pencipta harapkan mengalami proses pengembangan yang merupakan respon dari yang tidak disengaja sebelumnya. Figur – figur manusia dan bentuk yang mendukung tema juga latar belakang tidak semuanya berpedoman pada efek - efek artistik sebelumnya, begitu juga dalam pewarnaan serta aksen – aksen yang mendukung tema.
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penciptaan karya sebagai berikut:
Bahan a. Kanvas Kanvas adalah bidang dua dimensi yang terbuat dari kayu (spanram) kemudian ditutupi kain yang pori - porinya sudah ditutup dengan cat dasar.
ix
6
b. Cat Cat benda kental berwarna.Dalam hal ini pencipta menggunakan cat jenis akrilik karena cat lebih cepat kering dan mudah diencerkan akrilik yang dipakai adalah Meries akrilik yaitu meries black, titanium white, crimson red, green, blue, yellow pall, coklat, raw siena. c. Pastel Pastel merupakan kapur berwarna yang digunakan dalam melukis. Pastel terbuat dari campuran pignen warna kapur dam bahan pengkat yang cair dan transparan untuk merekatkan pigmen dan kapur. d. Air Air merupakan pelarut warna akrilik dalam menentukan kekentalan dan encernya warna yang diinginkan.
Alat Selain bahan – bahan di atas alat juga mempunyai peranan penting dalam proses kreativitas, sifat serta fungsi dari alat tersebut di dalam proses melukis guna mendapatkan kesan atau suasana kejiwaan yang di inginkan. Alat mempunyai fungsi sebagai suasana yang dapat membantu dan mepermudah dalam berkarya seni lukis, sehingga kemudahan tersebut diharapkan dapat menghasilkan karya – karya yang sesuai dengan standar estetis yang digunakan. Adapun alat dan badan yang digunakan dalam proses berkarya antara lain : a. Kuas Kuas adalaah alat yang dipergunakan untuk memasang cat pada permukaan kanvas. Dalam hal ini pencipta menggunakan kuas bright (kuas persegi dengan ujung runcing dengan termin lebar digunakan untuk teknik sapuan). Kuas yang digunakan adalah kuas nomor satu hingga dua satu. b. Palet Palet digunakan untuk mencampur cat, berupa plat yang terbuat dari plastik.
x
7
c. Kain lap Kain lap berfungsi untuk membersihkan kuas. d. Wadah air pencuci kuas.
Teknik Dalam hal ini pencipta menggunakan beberapa teknik dalam perwujudan karya yaitu : a.
Teknik Blok Suatu tehnik pewarnaan dengan memberikan warna mendatar atau merata.
b.
Teknik Lelehan Suatu tehnik pewarnaan dengan cara mencampur warna agak sedikit cair yang diterapkan pada kanvas dengan menggunakan kuas, warna yang cair dibiarkan meleleh sehingga menimbulkan suatu efek warna yang artistik.
c.
Teknik Kuas Kering Tehnik pewarnaan ini menggunakan sedikit air sebagai pencampur cat dengan menggunakan kuas sebagai alat untuk melukis, efek dari tehnik ini adalah pewarnaan yang tipis serta tidak merata sehingga cat sebelumnya masih kelihatan.
Foto Alat dan bahan:
xi
8
Proses Pembentukan (Forming) Tahap pembentukan adalah tahap penuangan elemen – elemen seni rupa seperti garis, bidang, warna, tekstur, volume, ruang dan lainnya yang dikomposisikan dengan nilai - nilai tuntutan konsep, nilai estetik merupakan suatu perasaan atau sesitivitas yang erat hubungannya dengan selera atau kesenangan (Darsono 2004: 17). Untuk mendapatkan nilai estetik, pemahaman konsep estetika mutlak diperlukan seperti unity (kesatuan) diperoleh dari penyusunan unsur – unsur seni rupa secara harmonis.compleksity (kerumitan) dihubungkan dengan teknik – teknik tertentu, dan intensity (pusat perhatian) diciptakan dari bentuk – bentuk yang lain atau warna yang mencolok . Dalam proses pembentukan pencipta harapkan dapat mencurahkan segala kegelisahan ide dan hal – hal yang terpendam dalam batin melalui ketrampilan dan kemampuan skil yang dimiliki. Dalam proses ini pencipta melakukan penuangan dalam pembentukan garis, warna , ruang dan tekstur. Penuangan ini meliputi tumpahan cat atau blok warna kontras seperti hijau, merah, kuning, biru, coklat, dan sebagainya. Dan beberapa torehan palet pada permukaan kanvas dengan agar menimbulkan goresan meliputi besar atau kecil. Efek - efek yang ditimbulkan dari blok warna tadi berupa garis , alat transisi warna yang mengesankan ruang atau torehan figur manusia. Semua efek yang ditimbulkan dari eksperimen tadi tidak dibiarkan agar tidak mengganggu objek utama. Dalam tahapan ini pencipta menggunakan bahan seperti acrilyc, pastel oil, pensil untuk mencapai teknik beraneka ragam. Secara keseluruhan karya – karya pencipta antara yang satu dengan yang lain mengalami proses pembentukan yang berbeda karena, ide melukis kadang datang secara begitu saja sehingga prosesnya pun mengalami perbedaan yang satu dengan yang lain. Kombinasi teknik yang pencipta miliki seperti blok warna, cipratan lelehan kerok sehingga mewakili kegelisahan pencipta mewujudkan sebuah karya.
xii
9
Untuk kesan yang lebih dekat atau fokus dalam sebuah karya pencipta melakukan penerapan warna lebih terang dan digarap lebih detail guna memberikan kesan lebih berbeda dari objek pendukung dan latar belakang.
Foto Saat Berkarya :
Proses Penyelesaian ( Finising)
Setelah melalui beberapa tahap dalam proses berkarya, dilanjutkan dengan penerapan detail pada figur manusia yang dipakai sebagai pusat perhatian dengan menambahkan pencahayaan pada bagian – bagian tertentu terhadap figur – figur manusia maupun pada bentuk – bentuk lain untuk pencapaian kesempurnaan penampilan karya Dalam hal pengontrolan ini pencipta memfokuskan dirinya hanya pada satu karya secara bertahap dengan harapan hasil akhir karya secara keseluruhan dapat mendukung tema baik ide yang ingin di sampaikan. Pencipta juga mengalami perenungan yang terkadang cukup lama dan menyita waktu berjam – jam, dan hasil perenungan tersebut bisa saja terjadi atau muncul gagasan baru dari rencana semula sudah ada sehingga timbulah keinginan untuk memberi aksen – aksen untuk mendukung karya tersebut
xiii
10
Pada tahap evaluasi pencipta dihadapi pada sebuah pilihan, apakah memang benar – benar selesai atau belum, maka pencipta berusaha untuk mengontrol kembali, kadang – kadang terjadi perubahan dengan spontan mengganti beberapa warna objek yang sudah ada hingga intensitasnya menemui kedalaman tertentu. Setelah tahap evaluasi dirasakan cukup maka pada bagian sudut bawah dicantumkan identitas sebagai salah satu syarat dari standarisasi untuk sebuah karya yang telah selesai dikerjakan dan sebagai pertanggung jawaban pada karya yang dibuat Dalam upaya antisipasi kerusakan yang mungkin muncul pada karya akibat dari binatang ,serangga , kotoran debu dan jamur diberikan pelindung berupa vernis khusus. Sebagai tahap paling akhir, memberi frem pada karya yang dianggap perlu dan disesuaikan untuk keharmonisan dan kerapian penampilan karya.
xiv
11
WUJUD KARYA
Wujud karya merupakan bentuk visual yang bersumber dari pernyataan ide, gagasan tema dan unsur-unsur seni rupa kedalam bidang dua dimensional. Secara umum wujud dari karya pencipta dapat diuraikan menjadi dua aspek , yaitu aspek ideoplastis dan fisikoplastis, Aspek idioplastis sebagai aspek internal merupakan gambaran tentang ide, gagasan atau dasar pemikiran yang diekspresikan menjadi isi dari wujud karya . Aspek ini adalah tidak kasat mata namun dapat diketahui melalui pendalaman, perenungan terlebih lagi kita sebelumnya mengetahui ekspresi gerak tubuh yang dijadikan acuan, aspek ideoplastis dalam karya, antara karya yang satu dengan yang lainnya akan ada persamaan dan perbedaan. Apek fisikoplastis adalah aspek visual karya, tampak jelas dari penuangan unsur - unsur seni rupa seperti garis, bidang , warna, ruang dan tekstur dalam wujud karya, semua unsur tersebut pencipta susun semaksimal mungkin dengan kemampuan teknik dan kepekaan yang dimiliki untuk mewujudkan gagasan yang ada sehingga tercipta karya seni yang harmonis.
Berikut adalah salah satu contoh karya:
xv
12
Foto karya
Judul : Ambisi Ukuran : 150 x 130 cm Media : Pastel, akrilik di atas kanvas Dalam karya ini di viusualkan objek – objek manusia
yang
dipunggungnya berisikan roket dengan beragam gaya dan gerak. Jauh ke belakang tampak lingkaran besar berupa bola bumi dengan warna biru kehijauan. Dari visual tersebut memiliki makna bahwa manusia – manusia pada zaman ini lebih mementingkan kepentingan individu guna memperoleh apa yang diinginkan tanpa memperhatikan dampaknya bagi lingkungan dan bumi, menganggap dirinya sebagai pencipta yang terhebat diantara yang lain, ingin berada di atas di antara yang ada. Saling bersaing menciptakan hal – hal baru demi kepuasannya. Meski
xvi
tujuannya untuk mencapai hidup yang lebih baik, instan, dengan sedikit tenaga namun memperoleh yang ingin diperolehnya, namun disisi lain mereka tidak menyadari bahwa hal yang dilakukannya cenderung merusak. Gerak – gerak yang ditampilkan merupakan cerminan manusia yang selalu ingin menjadi nomor satu, dan roket – roket pada punggungnya merupakan cerminan dari ambisi seseorang, untuk mendorong manusia melakukan segala cara tanpa memikirkan dampaknya. Latar belakangnya diberi warna cenderung mengarah pada warna gelap dengan sentuhan beberapa warna yang dipadukan, dimaksudkan untuk mewujudkan sifat manusia yang gelap akan kebutuhan jasmaninya.
xvii
13
Kesimpulan
Berdasarkan proses yang dilakukan pencipta dari pencarian ide serta eksperimen dan eksplorasi teknik serta bahan maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : a.
Dalam karya pencipta, menampilkan berbagai ekspresi gerak dengan penambahan objek seperti sayap, jam, botol gelas dan sebagainya yang kesemuanya dapat mewakili pengalaman pribadi maupun di sekitar pencipta, baik yang bersifat konvensional maupun simbol pribadi yang mengarah pada keindahan suatu karya.
b.
Dalam pemilihan bahan, dipilih berdasarkan berbagai eksperimen, berikut penerapan teknik dalam berkarya seperti, teknik blok, teknik kuas kering, lelehan, kerok dan penerapan warna secara bertahap untuk menghasilkan tumpang tindih warna .
c.
Aspek yang terkandung dalam karya seni lukis meliputi aspek ideoplastis sebagai isi atau sumber ide dan aspek fisikoplastis sebagai bentuk yang banyak dipengaruhi oleh ketrampilan teknik yang digunakan
dalam penciptaan serta ketrampilan dalam menerapan
elemen – elemen seni rupa serta prinsip – prinsip penyusunan seni rupa. Semua aspek diatas digabungkan dan dipadu dengan imajinasi pencipta yang mengangkat gerak tubuh sebagai ekspresi jiwa dalam penciptaan karya seni lukis.
xviii
14
Saran – Saran Sebelum mengakhiri tulisan ini pencipta ingin memberikan saran – saran antara lain sebagai berikut: a. Berbagai fenomena yang ada pada diri sendiri maupun interaksi dengan lingkungan masyarakat merupakan pengalaman yang takkan pernah habis diungkap untuk dituangkan kedalam media seni lukis . b. Bagi mahasiswa hendaknya menambah wawasan dan kreativitas dalam berkarya rajin membaca, bereksperimen, berdiskusi tentang seni dan melihat perkembangan seni lukis di dalam negri maupun di luar negri
xix
15
DAFTAR PUSTAKA
Bates Lowry, 1966, The Visual Experience, an Introduction to Art, Harry N. Abrams,Incorporated, New York,N.y. Deddy Mulyana,M.A.,Ph.D., 2005, Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar, Penerbit PT.Remaja Rosdakarya Bandung. Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan, 1995, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta. Dharsono Sony Kartika, 2004, Seni Rupa Modern. Rekayasa Sains, Bandung. Djlantik, AAM, 1990. Estetika Sebuah Pengantar, Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia Bandung. Edmund Burke Feldman, 1967, Art As Image And Idea, Prentice – Hall, Inc, Englewood Cliffs, New Jersey. Gie, The Liang. 1999.Filsafat Seni. Yogyakarta : Pusat Belajar Ilmu Berguna (PUBIP)Yoyakarta. Google
images
for
http://Taufiq
Suryo.files.wordpress.com/2010/gerak
manusiajpg?=500&h=375,Diunduh pada 20 mei 2012,pukul13:10 wita. Hidayat Robby, 2005.Wawasan Seni Tari Penetahuan Praktis Bagi Guru Seni Tari: Jurusan Seni Dan Deain,Fakultas Sastra UNIMA. Jan Mukarovsky, 1977, Structure, Sign, and Function,Edited by John Burbank and Peter Steiner, New Haven and London Yale University Press. Jana Made,2005,Dasar – Dasar Keindahan Seni Rupa,FSRD Institut Seni Rupa Denpasar, Denpasar . Katalog, Purwa Ida Bagus,2009,Sign Session,Tonyraka Art Galery,Bali.
xx
16
Katalog,2007, Soul of Expressions, Tonyraka Art Galery,Bali. Sanyoto, Sadjiman Ebdi.2009. Dasar – Dasar Seni dan Desain Edisi revisi, Jalasutra Yogyakarta. Susanto mikke.2002.Diksi Rupa,kumpulan Seni Rupa.Yogyakarta : Kanisius. Yuono,Trisno dan Pius Abdulah, Kamus Bahasa Indonesia Praktis, Aracola Surabaya.
xxi
17