BAB III CARA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian tentang sistem penanganan keluhan berbasis web studi kasus Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menggunakan metode Software Development Life Cycle (SDLC) model waterfall. Model waterfall digambarkan seperti pada Gambar 3.1. Requirementa Definition
System and Software Design
Implementation and Unit Testing
Integration and System Testing
Operation and Maintenance
Gambar 3.1. SDLC Alur Penelitian a.
Tahap perencanaan menyangkut studi tentang kebutuhan pengguna, kelayakan baik secara teknik maupun secara teknologi. Tahap (SDLC) model waterfall dilakukan perencanaan tentang sistem yang akan dibangun. Dalam hal ini website Penanganan Keluhan Fakultas Teknik.
b. Tahap analisis, merupakan proses pendalaman mengenai segala permasalahan dan resiko pada pengguna. c.
Tahap perancangan, menyangkut perancangan sistem dimana akan memberikan rencana solusi dari masalah yang muncul pada tahap analisis.
18
19
d. Tahap implementasi, adalah tahapan dimana sistem diimplementasikan pada situasi nyata dengan pemilihan perangkat keras dan penyusunan desain (coding). Untuk implementasi yaitu dengan memberitahu user, melatih user, memasang sistem (install sistem). e.
Tahap
pengujian, tahap untuk menguji sistem sudah berjalan sesuai
rencana yang sudah disepakati sebelumnya, termasuk pengujian masing-masing menu apa masih ada error atau tidak. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk meminimalisir cacat desain web sehingga sistem yang dikembangkan benar-benar dapat berjalan dengan sebaik mungkin.
Pengujian
ini
akan
dilakukan
interview
dengan
mewawancarai beberapa orang yang akan berkaitan dengan web Penanganan Keluhan Fakultas Teknik. f.
Tahap pemeliharaan, adalah tahap dimana dilakukan perawatan dan pemeliharaan web. Jika diperlukan akan dilakukan perbaikan kecil kemudian jika periode sistem sudah habis akan masuk lagi pada tahap perencanaan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini yaitu Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Adapun waktu penelitian tentang Penanganan Keluhan Fakultas Teknik. Ini dilaksanakan dari bulan April sampai Juni 2016. 3.3 Subject Penelitian Sesuai dengan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, maka yang ditetapkan sebagai subyek penelitian adalah website yang ada di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta serta user yang akan terlibat dengan website yang akan dibuat nantinya. 3.4 Alat dan Bahan Penelitian Penelitian membutuhkan piranti-piranti untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi website, antara lain:
20
3.4.1 Perangkat Keras Personal Computer (PC)/Laptop a. 32/64 bit architecture processor b. 4 GB Random Access Memmory (RAM) 3.4.2 Perangkat Lunak a. phpDesigner Perangkat lunak phpDesigner merupakan alat utama dalam melaksanakan pembuatan web Penanganan Keluhan Fakultas Teknik. b. MySql Sebagai alat yang digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta isinya. c. Xampp Sebagai alat yang digunakan untuk menjadi sebuah server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah Bahasa yang ditulis dengan Bahasa pemrograman PHP dan Perl. d. Bootstrap Sebagai alat yang digunakan untuk membuat sebuah tampilan halaman
website
yang
dapat
mempercepat
pekerjaan
seorang
pengembang website ataupun pendesain website e. Sistem Operasi Windows 8 Windows 8 adalah nama dari versi terbaru Microsoft Windows, serangkaian sistem operasi yang diproduki oleh Microsoft untuk digunakan pada komputer pribadi, termasuk komputer rumah dan bisnis, laptop, netbook, tablet PC, server, dan PC pusat media. Sistem operasi ini menggunakan mikroprosessor ARM selain mikroprosesor x86 tradisional buatan intel dan AMD.
21
3.5 Arsitektur Web Penangan Keluhan Database User Server
Internet
Admin
Gambar 3.2. Arsitektur Penanganan Keluhan Database server yang digunakan pada aplikasi MySQL dan menggunakan Xampp sebagai web server. Komunikasi antar pengguna dan web server menggunakan internet dan web browser pada perangkat pengguna. Saat pengguna mengakses aplikasi, web server memuat antarmuka dan melakukan pengambilan data yang diperlukan dari database server. Melalui antarmuka yang dimuat web server pengguna bisa menyimpan data ke database server. Tabel 3.1. Keterangan komponen arsitektur penanganan keluhan User Admin Berisi data-data sebagai berikut: 1. Data Petugas 2. Data Group Akses 3. Data Mahasiswa 4. Data Prodi
Database
5. Data Fakultas 6. Data Kategori 7. Data Pengaduan 8. Data tahun 9. Data setting
22
Server digunakan sebagai tempat untuk
penyimpanan
data-data
tersebut.
3.6 Teknik Pengumpulan Data Tahap pada alur teknik pengumpulan data digambarkan dalam flow chart pada gambar 3.3. Penelitian sistem penanganan keluhan berbasis web studi kasus Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menggunakan metode SDLC, hal ini bertujuan apabila dalam perjalanan sistem tersebut terdapat kesalahan, kerusakan ataupun error maka dilakukan analisis kebutuhan kembali dari awal memperbaiki sistem. Alur penelitian penulis dilakukan dalam beberapa tahap sebagai berikut: 1. Menganalisis kebutuhan Analisis kebutuhan pada dasarnya merupakan tahap merancang dan membangun sebuah sistem informasi. Analisis kebutuhan mencakup kebutuhan software dan kebutuhan hardware, analisis kebutuhan isi dan interaksi menu pada aplikasi. Sebelum membuat program aplikasi berbasis web, terlebih dahulu melakukan wawancara terhadap beberapa orang terkait pengguna. Wawancara yang dilakukan akan melengkapi data dari kuisioner yang sangat terbatas jumlah data yang dapat diterima. Wawancara akan memberikan data terkait bagaimana fitur-fitur yang diharapkan oleh pengguna berupa web agar web yang dibuat sesuai dengan harapan pengguna.
23
Mulai
Observasi
Analisis kebutuhan
Hasil Analisis Kebutuhan
Pengumpulan Data Tidak
Apakah Data dan Kebutuhan Lengkap?
Ya
Perancangan dan Pembuatan Sistem
Hasil Rancangan dan Sistem Tidak
Pengujian Sistem
Apakah Berhasil ?
Ya
Membuat Laporan Akhir
Laporan
Selesai
Gambar 3.3. Alur Teknik Pengumpulan Data
24
2. Pengumpulan data dan menentukan kebutuhan Pengumpulan data berasal dari requirement yang telah ditentukan berdasarkan penggabungan data primer dan sekunder. requirement merupakan daftar kebutuhan dan persyaratan dari aplikasi. Dengan adanya requirement, pembuatan aplikasi akan dapat terarah dan terstruktur. Selain itu, requirement juga dapat membantu dalam melakukan testing ketika aplikasi telah selesai dibuat. 3. Perancangan dan pembuatan sistem Sebelum sistem atau aplikasi dibuat, penulis membuat rancangan dari aplikasi web. Pembuatan rancangan tersebut bertujuan agar web yang dibuat dapat sesuai dengan yang diharapkan dan tidak akan ada fitur yang dihilangkan atau tertinggal. 4. Pengujian sistem Sistem akan diuji sesuai dengan requirement yang telah ditentukan sebelumnya. Seluruh requirement harus terpenuhi dan tidak ada yang tertinggal ataupun tidak sesuai dengan requirement. Pengujian akan dilakukan dengan menggunakan metode balckbox. 3.7 Rancangan Dalam pembuatan aplikasi dilakukan perancangan database menggunakan bantuan Diagram ER. Metode perancangan lain yang digunakan dalam aplikasi adalah Unified Markup Language (UML). Model UML yang dipakai dalam pengembangan aplikasi yaitu model Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram. 3.7.1 Use Case Diagram Gambaran Use Case Diagram yang digunakan dalam aplikasi dapat dilihat pada gambar 3.4.
25
Gambar 3.4. Use Case Diagram Berikut Penjelasan tentang Gambar 3.4: 1. Terdapat 2 actor pada use case diagram aplikasi yakni mahasiswa dan admin 2. Actor mahasiswa tanpa melakukan login mahasiswa hanya bisa mengakses blog. 3. Pada use case login mahasiswa berhubungan include dengan use case pengaduan dan batasan pengaduan yang artinya bahwa use case login mahasiswa memerlukan use case pengaduan dan batasan pengaduan untuk melakukan tugasnya. 4. Pada use case login admin berhubungan include dengan use case menambahkan
petugas,
menambahkan
mahasiswa,
menambahkan fakultas, menambahkan kategori, mendata pengaduan, blog, dan setting yang artinya bahwa use case login admin
memerlukan
menambahkan
use
case
mahasiswa,
menambahkan menambahkan
petugas, fakultas,
menambahkan kategori, mendata pengaduan, blog, dan setting untuk melakukan tugasnya.
26
3.7.2 Activity Diagram Gambar 3.5 menunjukkan Activity Diagram pada kegiatan web penanganan keluhanan. Mahasiswa melakukan login, setelah itu admin memberikan batasan untuk pengaduannya, mahasiswa masuk ke halaman pengaduan, kemudian mahasiswa mengisi halaman pengaduan, mahasiswa memilih tujuan untuk ke pengaduannya yaitu fakultas atau prodi, kemudian mahasiswa mengirim pengaduan berdasarkan tujuannya. Admin mendata hasil pengaduannya, kemuadian admin memberikan hasil pengaduannya ke fakultas atau prodi yang dituju pada mahasiswa. Lalu fakultas atau pun prodi memberikan konfirmasi hasil pengaduan tersebut ke pada admin.
Gambar 3.5. Activity Diagram
27
3.7.3 Class Diagram Gambaran Class Diagram yang digunakan dalam aplikasi dapat dilihat pada gambar 3.6.
Gambar 3.6. Class Diagram Berikut adalah penjelasan class diagram pada gambar 3.6. a. Pada class petugas, memliki fungsi untuk meyimpan data petugas, di dalam class petugas petugas bisa melakukan menambah petugas, edit petugas dan menghapus data petugas, b. Pada class group_akses, memiliki fungsi untuk memberikan akses pada petugas dan mahasiswa untuk melakukan akses pengaduan. c. Pada class mahasiswa memiliki fungsi menyimpan data mahasiswa untuk melakukan akses pengaduan, di dalam class mahasiswa petugas dapat melakukan menambah mahasiswa dan menghapus data mahasiswa. d. Pada class fakultas, memiliki fungsi untuk memberikan tujuan pada setiap pengaduan ke masing-masing fakultas, di dalam class fakultas petugas dapat melakukan menambah fakultas dan menghapus data fakultas.
28
e. Pada class prodi, memiliki fungsi untuk memberikan tujuan pada setiap pengaduan ke masing-masing prodi, di dalam class prodi petugas dapat melakukan menambah prodi dan menghapus data prodi. f. Pada class kategori, memliki fungsi untuk memberikan tujuan pada setiap pengaduan yang terdiri dari fasilitas, pelayanan, dan akademik, di dalam class kategori petugas dapat melakukan menambah kategori dan menghapus kategori. g. Pada class pengaduan, memiliki fungsi untuk mengumpulkan data setiap pengaduan dari mahasiswa, di dalam class prodi petugas bisa mendata pengaduan berdasarkan fakultas, prodi, kategori, dan tanggal, petugas juga bisa melakukan konfirmasi pengaduan yang sudah ditangani dan petugas juga bisa menghapus data pengaduan, sedangkan mahasiswa bisa melakukan isi judul, memilih tujuan antara prodi dan fakultas, memilih kategori. h. Pada class tahun, memiliki fungsi untuk melakukan input data tahun angkatan mahasiswa, di dalam class tahun petugas dapat melakukan menambahkan tahun angkatan dan mengaktifkan tahun angkatan. i. Pada class setting, memiliki fungsi untuk megubah batasan akses pengaduan pada setiap mahasiswa, di dalam class setting petugas bisa merubah batasan pengaduan untuk mahasiswa. Class petugas memiliki association dengan class group_akses, class petugas dapat mengakses apa saja yang tersedia di dalam website melalui method Getid(). Class group_akses memiliki association dengan class mahasiswa, class mahasiswa dapat mengakses pengaduan melalui method Getid(). Class kategori memiliki composition dengan class pengaduan, artinya class kategori merupakan bagian dari class pengaduan. Class kategori tidak dapat berdiri sendiri apabila class pengaduan tidak ada. Class mahasiswa memiliki association dengan class pengaduan, class mahasiswa
boleh
Getmahasiswaid().
melakukan
akses
pengaduan
melalui
method
29
Class mahasiswa memiliki association dengan class prodi, class mahasiswa dapat mengakses prodi melalui method Getid(). Class fakultas memiliki association dengan class prodi, class fakultas dapat mengakses prodi melalui method Getid(). 3.7.4 ER Diagram Gambaran ER Diagram yang digunakan dalam aplikasi dapat dilihat pada gambar 3.7
Gambar 3.7. ER Diagram Pada gambar 3.7 dapat dilihat database yang dirancang memiliki 9 buah entitas yaitu: a. Petugas b. Group_akses c. Mahasiswa d. Pengaduan e. Kategori f. Fakultas g. Prodi
30
h. Tahun i. Setting Pada entitas tahun dan setting tidak terdapat relasi ke entitas lainnya, relasi antar entitas dimiliki oleh entitas petugas berelasi one-to-one dengan entitas group_akses serta entitas mahasiswa berelasi one-to-many dengan entitas pengaduan, dan entitas kategori berelasi many-to-many dengan entitas fakultas dan entitas prodi. Relasi one-to-one antara entitas petugas dan entitas group_akses mempunyai arti bahwa satu data pada entitas petugas hanya bisa mempunyai satu data pada entitas group_akses, dan satu data entitas group_akses hanya bisa mempunyai satu data pada entitas petugas. Relasi one-to-many antara entitas mahasiswa dan entitas pengaduan mempunyai arti bahwa satu data pada entitas mahasiswa bisa mempunyai banyak data pada entitas pengaduan, sedangkan setiap data pada entitas pengaduan hanya mempunyai satu data pada entitas mahasiswa Relasi many-to-many antara entitas kategori dengan entitas fakultas, entitas prodi mempunyai arti bahwa satu baris atau lebih data pada tabel pertama bisa dihubugkan ke satu atau lebih baris data pada tabel ke dua. Artinya ada banyak baris di tabel satu dan tabel dua yang saling berhubungan satu sama lain. Relasi antar entitas kategori dan entitas fakultas. Satu baris prodi bisa berhubungan dengan banyak baris fakultas begitu juga sebaliknya. Tabel-tabel tersebut antara lain: Tabel 3.2. Struktur tabel kategori No
Field Name
Key Type
Null
Data Type
Max. Length
1
Kat_id
PK
NN
Int
11
2
Kat_nama
NN
Varchar
50
3
Kat_keterangan
NN
Text
31
Tabel 3.3. Struktur tabel petugas No
Field Name
Key Type
Null
Data Type
Max. Length
1
Ptg_id
PK
NN
Int
11
2
Ptg_nama
NN
Varchar
30
3
Ptg_telp
NN
Varchar
15
4
Ptg_alamat
NN
Text
5
Ptg_user
NN
Varchar
10
6
Ptg_pass
NN
Varchar
10
7
Ptg_create
NN
Timestamp
8
Ga_id
NN
Int
11
Tabel 3.4. Struktur tabel group_akses No
Field Name
Key Type
Null
Data Type
Max. Length
1
Ga_id
PK
NN
Int
11
2
Ga_nama
NN
Varchar
50
Tabel 3.5. Struktur tabel mahasiswa No
Field Name
Key Type
Null
Data Type
Max. Length
1
Mhs_id
PK
NN
Int
11
2
Mhs_kode
NN
Varchar
20
3
Mhs_nim
NN
Varchar
50
4
Mhs_nama
NN
Varchar
50
5
Mhs_tahun
NN
Year
4
6
Mhs_pass
NN
Varchar
50
7
Pr_id
NN
Int
11
8
Ga_id
NN
Int
11
32
Tabel 3.6. Struktur tabel pengaduan No
Field Name
Key Type
Null
Data Type
Max. Length
1
Pg_id
PK
NN
Int
11
2
Pg_kode
NN
Varbinary
50
3
Pg_judul
NN
Varchar
100
4
Pg_tujuan
NN
Varchar
100
5
Pg_isi
NN
Text
6
Pg_create
NN
Timestamp
7
Pg_status
NN
Int
11
8
Pr_id
NN
Int
11
9
Kat_id
NN
Int
11
10
Mhs_id
NN
int
11
Tabel 3.7. Struktur tabel fakultas No
Field Name
Key Type
Null
Data Type
Max. Length
1
Fk_id
PK
NN
Int
11
2
Fk_nama
NN
Varchar
100
3
Fk_kode
NN
Varchar
100
Tabel 3.8. Struktur tabel prodi No
Field Name
Key Type
Null
Data Type
Max. Length
1
Pr_id
PK
NN
Int
11
2
Pr_nama
NN
Varchar
50
3
Pr_kode
NN
Varchar
50
4
Pr_kode_fk
NN
Varchar
10
5
Fk_id
NN
Int
10
33
Tabel 3.9. Struktur tabel tahun No
Field Name
Key Type
Null
Data Type
Max. Length
1
Th_id
PK
NN
Int
11
2
Th_tahun
NN
Year
4
3
Th_active
NN
Int
11
Tabel 3.10. Struktur tabel setting No
Field Name
Key Type
Null
Data Type
Max. Length
1
Set_id
PK
NN
Int
11
2
Set_pengaduan
NN
Int
11
34
3.7.5 Rancangan Antarmuka (User Interface) User Interface sangatlah penting dalam suatu aplikasi karena merupakan bagian dari perangkat lunak yang menjadi sarana komunikasi antar pengguna dengan sistem serta dapat memberikan kemudahan bagi pengguna dalam melakukan aktivitasnya. 3.7.5.1 Rancangan Antarmuka Halaman Utama Rancangan antarmuka halaman utama merupakan tampilan utama dari aplikasi yang dapat dilihat oleh mahasiswa dan admin. Gambaran rancangan antarmuka halaman utama aplikasi dapat dilihat pada Gambar 3.8.
Gambar 3.8. Rancangan Halaman Utama Aplikasi
35
3.7.5.2 Rancangan antarmuka halaman login Rancangan untuk halaman login mahasiswa. Berfungsi untuk dapat masuk ke halaman pengaduan. Gambaran rancangan antarmuka menu login dapat dilihat pada Gambar 3.9.
Gambar 3.9. Rancangan Halaman login
36
3.7.5.3 Rancangan antarmuka halaman blog Rancangan antarmuka halaman blog yang dapat dilihat mahasiswa dan admin. Halaman blog berfungsi untuk memberikan informasi tentang tata cara menggunakan web pengaduan. Gambaran rancangan antarmuka halaman blog dapat dilihat pada Gambar 3.10.
Gambar 3.10. Rancangan Halaman blog
37
3.7.5.4 Rancangan antarmuka halaman pengaduan Rancangan antarmuka halaman pengaduan merupakan halaman yang digunakan untuk memasukkan keluhan atau aspirasi yang di isi oleh mahasiswa berserta tujuannya. Gambaran rancangan antarmuka halaman pengaduan dapat dilihat pada Gambar 3.11.
Gambar 3.11. Rancangan Halaman pengaduan
38
3.7.5.5 Rancangan antarmuka halaman selesai pengaduan Rancangan antarmuka halaman selesai pengaduan merupakan halaman yang digunakan untuk memastikan bahwa mahasiswa sudah memberikan aspirasi atau keluhan. Gambaran rancangan antarmuka halaman selesai pengaduan dapat dilihat pada Gambar 3.12.
Gambar 3.12. Rancangan Halaman selesai pengaduan
39
3.7.5.6 Rancangan antarmuka halaman admin Rancangan antarmuka halaman utama admin merupakan tampilan utama dari aplikasi yang dapat dilihat oleh admin. Gambaran rancangan antarmuka halaman admin dapat dilihat pada Gambar 3.13.
Gambar 3.13. Rancangan Halaman admin
40
3.7.5.7 Rancangan antarmuka halaman petugas Rancangan antarmuka halaman petugas merupakan halaman yang digunakan untuk admin menambah atau menghapus dan mencari petugas. Gambaran rancangan antarmuka halaman petugas dapat dilihat pada Gambar 3.14.
Gambar 3.14. Rancangan Halaman petugas
41
3.7.5.8 Rancangan antarmuka halaman mahasiswa Rancangan antarmuka halaman mahasiswa merupakan halaman yang digunakan untuk admin menambah atau menghapus dan mencari mahasiswa sesuai fakultas, prodi dan tahun angkatan. Gambaran rancangan antarmuka halaman mahasiswa dapat dilihat pada Gambar 3.15.
Gambar 3.15. Rancangan Halaman mahasiswa
42
3.7.5.9 Rancangan antarmuka halaman fakultas Rancangan antarmuka halaman fakultas merupakan halaman yang digunakan untuk admin menambah atau menghapus dan mengubah data fakultas dan prodi. Gambaran rancangan antarmuka halaman fakultas dapat dilihat pada Gambar 3.16.
Gambar 3.16. Rancangan Halaman fakultas
43
3.7.5.10 Rancangan antarmuka halaman kategori Rancangan antarmuka halaman kategori merupakan halaman yang digunakan untuk admin menambah atau menghapus dan mengubah data tujuan kategori. Gambaran rancangan antarmuka halaman kategori dapat dilihat pada Gambar 3.17.
Gambar 3.17. Rancangan Halaman kategori
44
3.7.5.11 Rancangan antarmuka halaman pengaduan Rancangan antarmuka halaman pengaduan merupakan halaman yang digunakan untuk admin mendata keluhan atau aspirasi mahasiswa berdasarkan tujuan dan mengkonfirmasi data yang sudah dijalankan berdasarkan hasil keluhan dan aspirasi. Gambaran rancangan antarmuka halaman pengaduan dapat dilihat pada Gambar 3.18.
Gambar 3.18. Rancangan Halaman pengaduan
45
3.7.5.12 Rancangan antarmuka halaman pengeditan blog Rancangan antarmuka halaman pengeditan blog merupakan halaman yang digunakan untuk admin mengisi, mengedit, dan menambahkan isi blog dari admin. Gambaran rancangan antarmuka halaman pengeditan blog dapat dilihat pada Gambar 3.19.
Gambar 3.19. Rancangan Halaman pengeditan blog
46
3.7.5.13 Rancangan antarmuka halaman tahun Rancangan antarmuka halaman tahun merupakan halaman yang digunakan untuk admin mengedit tahun angkatan untuk menambahkan mahasiswa berdasarkan tahun angkatan mahasiswa. Gambaran rancangan antarmuka halaman tahun dapat dilihat pada Gambar 3.20.
Gambar 3.20. Rancangan Halaman tahun
47
3.7.5.14 Rancangan antarmuka halaman jumlah Rancangan antarmuka halaman jumlah merupakan halaman yang digunakan untuk admin mengedit batasan pengaduan agar tidak terjadi penumpukan data pengaduan. Gambaran rancangan antarmuka halaman jumlah dapat dilihat pada Gambar 3.21.
Gambar 3.21. Rancangan Halaman jumlah
48
3.8 Pengujian Pengujian perangkat lunak merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi serta mengevaluasi mengenai kualitas dari produk atau layanan yang sedang diuji. Tujuan pengujian dalam pengembangan aplikasi adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan dengan mendasari pada rancangan dan pengembangan perangkat lunak. Metode pengujian yang dipakai dalam pengembangan aplikasi adalah black box testing. Black box testing atau tes fungsional adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak yang dikembangkan. Hal-hal yang menjadi perhatian dalam pengujian adalah sebagai berikut: a. Aplikasi dapat menerima dan menyimpan hasil keluhan atau aspirasi mahasiswa. b. Aplikasi dapat menerima dan menyimpan hasil keluhan atau aspirasi berdasarkan kategori dan tujuan c. Aplikasi dapat menampilkan hasil keluhan atau aspirasi berdasarkan fakultas atau prodi.
49