BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1.
Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Karangmulya yaitu salah satu sekolah
yang terletak di Desa Ciherang Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang. Sekolah tersebut dijadikan tempat penelitian di karenakan letaknya cukup dekat dengan lingkungan rumah peneliti. Alasan lainnya adalah karena adanya permasalahan dalam pelajaran pendidikan jasmani, khususnya dalam pembelajaran renang gaya bebas di kelas V (lima), sehingga sekolah ini perlu mendapatkan perubahan dalam pembelajaran renang gaya bebas dengan model pembelajaran kooperatif TGT. Untuk lebih jelasnya dibawah ini merupakan denah SDN Karangmulya.
1
2
3
4
5
6
Gambar 3.1 Denah SDN Karangmulya
31
32
2.
Waktu Penelitian Lamanya penelitian ini adalah selama enam bulan, yaitu dari bulan Januari
2013 sampai dengan bulan Juni 2013. Penelitian ini diawali dengan pengambilan data awal, penyusunan proposal, seminar proposal, dan perbaikan proposal berdasarkan saran dari dosen penguji pada saat seminar proposal. Selanjutnya direncanakan dan dilaksanakan tindakan siklus 1 sampai dengan tujuan pembelajaran dapat tercapai serta penyusunan laporan penelitian. Apabila laporan telah tersusun dengan baik serta disetujui oleh dosen pembimbing, maka dilanjutkan dengan sidang skripsi. Tabel 3.1 Jadwal Penelitan WAKTU PELAKSANAAN No.
Uraian Kegiatan
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1.
Persiapan
2.
Perencanaan
3.
Pelaksanaan siklus I
4.
Pelaksanaan siklus II
5.
Pelaksanaan siklus III
6.
Pengolahan data
7.
Penyusunan laporan
B. Subjek Penelitian 1.
Kondisi Guru Guru SDN Karangmulya berjumlah 13orang, yang terdiri dari, 1 orang guru
Bahasa Inggris, 1 orang guru Agama, 1 orang guru penjas, 1 orang guru TIK, 1 orang guru SBK, dan 8 orang guru kelas. Yang telah menjadi PNS berjumlah 10 dan yang 3 orang hanya guru sukuwan.
33
2.
Kondisi Siswa Siswa yang dijadikan sabjek peneliti yaitu siswa kelas V yang berjumlah 41
orang, yang terdiri dari 19 orang laki-laki dan 22 orang perempuan, tetapi peneliti mengambil siswa yang mempunyai nilai renang gaya bebas yang di atas KKM dan yang di bawah KKM yaitu dengan KKM 70 dengan jumlah siswa 24 orang.
C. Metode dan Desain Penelitian 1.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.Metode tersebut
dirancang dengan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Metode ini lebih menekankan peneliti yang harus mampu mengungkap gejala sosial di lapangan.Tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki praktik (proses dan hasil) pembelajaran pendidikan jasmani. Menurut Komara, mengenai penelitian tindakan kelas menerangkan bahwa: Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelaahan atau inkuiri melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peserta kegiatan pendidikan tertentu, seperti guru dan atau kepala sekolah dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran serta keabsahan dari praktik sosial atau kependidikan, pemahaman mengenai praktik tersebut, dan situasi kelembagaan tempat praktik dilaksanakan. Penelitian tindakan kelas yaitu siatu kegiatan menguji cobakan suatu ide ke dalam praktik atau situasi nyata dalam harapan kegiatan tersebut mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar (Riyanto, 2001). Menurut Mc Taggart ( Dikdasmen, 1993: 3), “Penelitian Tindakan Kelas biasanya dilakukan oleh guru di kelas atau sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses pembelajaran yang sudah dilakukannya”. Menurut Sugiyono (2005: 1) menyebutkan bahwa: Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)
34
dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpul data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Selain metode penelitian kualitatif ada juga metode penelitian kuantitatif yaitu menurut Setiawan (1995) “metode penelitian kuantitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara objektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial dijabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variabel dan indikator. Setiap variabel yang di tentukan diukur dengan memberikan simbol-simbol angka yang berbeda-beda sesuai dengan katagori informasi yang berkaitan dengan variabel tersebut”. Mc
Millan
dan
Schumacher
(Syamsuddin,
dan
Damaianti,
2006)
mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka secara langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian. Dari beberapa pendapat tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian tindakan yang dilakukan di kelas atau di lapangan dengan tujuan untuk memperbaiki serta meningkatkan kualitas praktek pembelajaran Penjas sehingga PTK berfokus pada permasalahan praktek yaitu permasalahan yang muncul pada proses pembelajaran penjas yaitu pada anak yang kurang mampu menguasai gerak dasar renang gaya bebas. Dengan demikian bidang kajian penelitian ini yaitu praktik pembelajaran Penjas dengan memfokuskan pada upaya meningkatkan kemampuan gerak dasar renang gaya bebas melalui model pembelajaran kooperatif TGT pada siswa kelas V SDN Karangmulya Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang. 2.
Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengacu kepada
rancangan penelitian model spiral refleksi dari Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja). Penelitian tersebut dimulai dengan tahap perencanaan (planning) yaitu tahap untuk mempersiapkan segala sesuatu yang mungkin dibutuhkan saat penelitian, pada tahap ini juga harus direncanakan segala kemungkinan dan antisipasi yang akan dilakukan.
35
Tindakan (action) yaitu tahap realisasi dari apa yang sudah direncanakan pada tahap perencanaan. Pengamatan (observing) yaitu tahap dimana peneliti melakukan kegiatan mengamati objek yang diteliti untuk memperoleh data yang akurat. Refleksi (reflecting) yaitu tahapan untuk mengetahui evaluasi terhadap keberhasilan dan ketercapaian tujuan tindakan, refleksi dilakukan untuk mengetahui segala hal yang terjadi baik kelebihan ataupun kekurangan segala hal yang terjadi baik dalam proses atupun hasil pembelajaran Penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc Taggart ini merupakan pengembangan dari konsep dasar dalam berbagai model penelitian tindakan terutama dalam penelitian tindakan kelas. Keempat tahap tersebut harus dilakukan oleh peneliti pada siklus yang akan dilakukan. Kemudian pada siklus berikutnya perencanaan serta pelaksanaan penelitian yang telah direfleksi sebelumnya menjadi bahan perbaikan untuk pelaksanaan siklus selanjutnya. Desain penelitian yang dikembangkan Kemmis dan Mc.Teggart dilakukan secara berulang dan berkelanjutan artinya semakin lama semakin meningkat pembelajaran dan hasil sesuai yang diharapkan. Berikut ini merupakan gambar model Spiral menurut Kemmis dan Taggart adalah sebagai berikut: REFLEKSI
RENCANA
Siklus I
OBSERVASI
TINDAKAN
REFLEKSI
P E R B A IK A N RENCANA
Siklus II
OBSERVASI
TINDAKAN
REFLEKSI
P E R B A IK A N RENCANA
OBSERVASI
TINDAKAN
Siklus III
Gambar 3.2 Model Spiral Kemmis dan McTaggart (Wiriaatmaja, 2005 : 66)
36
Perencanaan (planning) berdasarkan hasil identifikasi masalah yang telah dilakukan melalui pengamatan awal dilapangan telah ditemukan bahwa siswa kurang mampu untuk membuat denah berdasarkan penjelasan yang didengar. Oleh karena itu untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat denah berdasarkan penjelasan yang didengar peneliti merencanakan tindakan dengan menerapkan permainan estapet bola air. Pelaksanaan (action) tindakan merupakan implementasi dari semua rencana yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan ini berupa langkah-langkah yang dilakukan untuk melaksanakan rencana yang telah disusun yaitu penerapan TGT dengan permainan estapet bola air pada siswa kelas V SDN Karangmulya Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang. Pengamatan (observing) dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya terhadap proses dan hasil intruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu instrumen yang dikembangkan oleh peneliti. Kegiatan ini yaitu mengamati proses kinerja guru dan aktifitas siswa serta hasil yang diperoleh setelah pembelajaran dilaksanakan. Refleksi (reflecting) merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat saat dilakukan pengamatan. Data yang telah didapat kemudian ditafsirkan serta dianalisis terhadap semua informasi yang diperoleh dari hasil observasi selama permainan estapet bola air dilaksanakan. Refleksi tersebut bertujuan untuk memperbaiki segala kekurangan pada saat pembelajaran berlangsung, sehingga diharapkan adanya peningkatan pembelajaran pada siklus selanjutnya. Tahapan dalam desain penelitian ini dilakukan selama penelitian dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan dengan beberapa siklus hingga target penelitian dapat tercapai. Yaitu siswa memiliki nilai mecapai KKM dalam materi renang gaya bebas.
37
D. Prosedur Penelitian 1.
Perencanaan Tindakan
a.
Peneliti meminta izin kepada Kepala Sekolah SD Negeri Karang Mulya Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang untuk membicarakan maksud dan tujuan dalam melakukan penelitian.
b.
Mengadakan penelitian awal untuk mengidentifikasi masalah yang perlu diatasi. Dalam tahap ini peneliti melakukan observasi pada proses pembelajaran renang gaya bebas.
c.
Membuat Rencana Pembelajaran (RPP) untuk setiap siklus.
d.
Peneliti dan guru mengadakan diskusi mengenai cara melakukan tindakan mengenai langkah-langkah penerapan tiga kunci memotivasi anak untuk belajar.
e.
Menyiapkan alat pembelajaran dalam rangka meningkatkan kemampuan gerak dasar renang gaya bebas.
f.
Mendesain alat evaluasi untuk melihat :
1) Apakah kemampuan gerak dasar renang gaya bebas dapat meningkat? 2) Apakah melalui model pembelajaran kooperatif TGT dapat meningkatkan teknik dasar renang gaya bebas dan mampu menjadikan alat bantu untuk meningkatkan proses pembelajaran? 2.
Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan yaitu proses pembelajaran menggunakan tindakan metode
demonstrasi dan penguasaan yang meliputi langkah-langkah sebagai berikut: a.
Kegiatan awal (±15 menit)
1) Menyiapkan alat-alat pembelajaran. 2) Guru dan siswa berdo’a bersama. 3) Siswa dan guru melakukan pemanasan sesuai petunjuk guru. 4) Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan siswa. Pada kegiatan ini peneliti menerapkan strategi memotivasi siswa belajar atau berlatih yang berorientasi pada keberhasilan.
38
b.
Kegiatan inti (±45 menit)
1) Peneliti yang berperan sebagai guru dan observer melakukan pengamatan terhadap perilaku siswa yang sedang belajar sebagai informasi peneliti. Proses pengamatan harus didasari dengan sadar, kritis, sistematis dan objektif. c.
Kegiatan akhir (±10 menit)
1) Setelah pembelajaran berakhir, peneliti mencatat segala bentuk kegiatan, kejadian, kendala-kendala yang muncul selama pembelajaran berlangsung kedalam lembar observasi yang disiapkan. 2) Murid duduk membuat formasi setengah lingkaran, guru menjelaskan kembali materi yang sudah disampaikan, kemudian menyampaikan tindak lanjut. 3.
Observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui kinerja guru dan aktivitas siswa pada
saat pembelajaran renang gaya bebas melalui model kooperatif TGT, serta untuk mengumpulkan data dengan menggunakan catatan lapangan mengenai hal-hal yang terjadi dalam proses pembelajaran berlangsung. Observasi yang digunakan adalah observasi terbuka. 4.
Refleksi Adapun langkah-langkah dari kegiatan refleksi ini adalah sebagai berikut.
a.
Analisis, sintesis dan interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan.
b.
Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan tindakan.
c.
Memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan dan pelayanan pembelajaran secara berkelanjutan. Dalam kegiatan refleksi ini, para pelaku (peneliti, guru dan kepala sekolah)
yang terlibat dalam penelitian tindakan kelas mempunyai banyak kesempatan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran renang gaya bebas.
39
E. Instrumen Penelitian 1.
Pedoman Observasi Pedoman observasi digunakan untuk mengamati dan mengetahui kinerja guru
dan aktivitas siswa kelas V SDN Karangmulya saat mengikuti pembelajaran renang gaya bebas melalui model kooperatif TGT. Seperti yang dikatakan Sukardi (2003: 78) mengenai pedoman observasi yaitu sebagai berikut: Dalam penelitian kualitatif, instrumen observasi lebih sering digunakan sebagai alat pelengkap instrumen lain, termasuk kuesioner dan wawancara. Dalam observasi ini peneliti lebih banyak menggunakan salah satu dari pancaindranya yaitu indra penglihatan. a.
Format IPKG 1 Tabel 3.2 INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU
No. A
B
C
D
Komponen Rencana Pembelajaran PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Rumusan tujuan pembelajaran 2. Kejelasan rumusan 3. Kejelasan cukupan rumusan 4. Kesesuaian dengan kompetensi dasar Jumlah Persentase MENGAMBANGKAN DAN MENGORGANISASIKAN MATERI MEDIA SUMBER BELAJAR DAN METODE PEMBELAJARAN 1. Mengembangakan dan dan mengorganisasikan materi pembelajaran 2. Menentukan dan mengembangkan alat bantu pambelajaran 3. Memilih sumber belajar 4. Memilih metode pembelajaran Jumlah Persentase MERENCANAKAN SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Menentukan jenis kegiatan penbelajaran 2. Menyusun langkah-langkah kegiatan penbelajaran 3. Menentukan alokasi waktu pembelajaran 4. Kesesuaian media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran 5. Kesesuaian metode, materi, dan peserta didik Jumlah Persentase MERENCANAKAN PROSEDUR, JENIS DAN MENYIAPKAN ALAT PENILAIAN 1. 2. 3.
E
Menentukan proses dan jenis penilaian Membuat alat penilaian Menentukan kriteria penilaian Jumlah Persentase TAMPILAN DOKUMEN RENCANA PEMBELAJARAN 1. Kebersihan dan kerapian 2. Penggunaan bahasa tulis Jumlah Persentase Persentase Total
Aspek yang Dimati 4 3 2 1
BS
Tafsiran B C
K
40
A. Merumuskan Tujuan Pembelajaran Untuk butir ini perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Rumusan tujuan pembelajaran berdasarkan standar kompetensi dasar dan indikator dengan dilengkapi komponen-komponen tujuan yang dinyatakan dengan jelas sehingga tidak menimbulkan tapsiran ganda. b. Rumusan tujuan pembelajaran dinyatakan lengkap, bila memenuhi komponenkomponen: a. Subjek belajar (A=Audience). b. Tingkah laku yang diharapkan dapat diambil dan diukur (B=Behavior). c. Kondisi. d. Kriteria keberhasilan (D=Degree). c. Tujuan pembelajaran berurutan secara logis, dari yang mudah ke yang sukar, dari yang sederhana ke yang kompleks, dari yang konkret ke yang abstrak, dan dari ingatan dan evaluasi. Skor Nilai 1.
Rumusan tujuan pembelajaran tidak jelas dan tidak lengkap. Rumusan tujuan pembelajaran jelas tapi tidak lengkap atau tidak jelas tapi
2.
lengkap. Rumusan tujuan pembalajaran jelas dan lengkap, atau jelas dan logis atau
3.
lengkap dan logis.
4.
Rumusan tujuan pembelajaran lengkap dan disusun secara logis.
B. Mengembangkan dan Mengorganisasikan Meteri, Media (Alat Bantu Pembelajaran), Metode Pembelajaran dan Sumber Pembelajaran 1. Mengembangkan dan mengorganisasikan meteri pembelajaran Dalam mengembangkan dan mengorganisasikan meteri pembelajaran, perlu diperhatikan deskriptor-deskriptor berikut: a.
Cakupan materi (keleluasaan dan kedalaman) yang sesuai dengan GBPP.
b.
Sistematika materi.
c.
Kesesuaian dengan kemampuan dan kebutuhan siswa.
41
d.
Kemutakhiran (kesesuaian dengan perkembangan terakhir dalam bidangnya).
2. Menentukan dan mengembangkan alat pembelajaran Yang dimaksud dengan alat pembelajaran (media) adalah segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, sehingga memudahkan siswa belajar (misalnya: gambar, model, benda asli, peta) tidak termasuk papan tulis, penghapus, kapur dan sejenisnya. Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian sebagai berikut: Skor Nilai 1. Direncanakan penggunaan satu macam media tetapi tidak sesuai dengan tujuan. 2. Direncanakan penggunaan lebih dari satu macam media tetapi tidak sesuai dengan tujuan. 3. Direncanakan penggunaan satu macam media yang sesuai dengan tujuan 4. Direncanakan penggunaan lebih dari satu macam media yang sesuai dengan tujuan. 3. Memilih sumber belajar Sumber belajar dapat berupa narasumber, buku paket, buku pelengkap, museum, lingkungan, laboratorium dan sebagainya. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor seperti di bawah ini: a.
Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan.
b.
Kesesuaian sumber belajar dengan perkembangan siswa.
c.
Kesesuaian sumber belajar dengan materi yang akan di ajarkan.
d.
Kesesuaian sumber belajar dengan lingkungan siswa.
Skor Nilai 1.
Satu deskriptor nampak.
2.
Dua deskriptor nampak.
3.
Tiga deskriptor nampak.
4.
Empat deskriptor nampak.
42
4. Memilih metode pembelajaran Metode adalah cara guru dalam mensiasati murid agar terjadi pembelajaran yang efektif dan efisien. Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian sebagai berikut: Skor Nilai 1. Direncanakan penggunaan satu macam media tetapi tidak sesuai dengan tujuan 2. Direncanakan penggunaan lebih dari satu macam media tetapi tidak sesuai dengan tujuan 3. Direncanakan penggunaan satu macam media yang sesuai dengan tujuan 4. Direncanakan penggunaan lebih dari satu macam media yang sesuai dengan tujuan C. Merencanakan Skenario Kegiatan Pembelajaran 1. Menentukan jenis kegiatan pembelajaran Kegiatan pembelajaran dapat berupa mendengarkan penjelasan guru, observasi, diskusi, belajar kelompok, melakukan percobaan, membaca dan sebagainya. Penggunaan lebih dari satu jenis kegiatan pembelajaran sangat diharapkan dengan maksud agar perbedaan individu siswa dapat dilayani dan kebosanan siswa dapat dihindari. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut: a. Sesuai dengan tujuan. b. Sesuai dengan perkembangan anak. c. Sesuai dengan bahan yang diajarkan. d. Sesuai dengan waktu yang tersedia. e. Sesuai dengan sarana dan atau lingkungan yang tersedia. f. Bervariasi. g. Memungkinkan terbentuknya dampak pengiring yang direncanakan.
43
h. Memungkinkan keterlibatan siswa. Skor Nilai 1. Satu sampai dua deskriptor nampak 2. Tiga sampai empat deskriptor nampak 3. Lima sampai enam deskriptor nampak 4. Tujuh sampai delapan deskriptor nampak 2. Menyusun langkah-langkah pembelajaran Langkah-langkah
pembelajaran
adalah
tahap-tahap
pembelajaran
yang
direncanakan guru sejak awal sampai akhir pembelajaran. Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian sebagai berikut: Skor Nilai 1. Dicantumkan langkah pembukaan, inti, penutup tetapi tidak rinci 2. Dicantumkan langkah pembukaan, inti, dan penutup secara rinci tatapi tidak sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran 3. Dicantumkan langkah pembukaan, inti, dan penutup secara rinci dan sesuai dengan tujuan atau sesuai dengan materi pembelajaran 4. Dicantumkan langkah pembukaan, inti, dan penutup secara rinci serta sesuai dengan tujuan dan meteri pembelajaran 3. Menentukan alokasi waktu pembelajaran Alokasi waktu pembelajaran adalah pembagian waktu untuk setiap tahapan jenis kegiatan dalam suatu pertemuan. Untuk penilaian butir ini perlu diperhatikan penyediaan waktu bagi kegiatan pembukaan, inti dan penutup sebagaimana tampak pada deskriptor berikut: Skor Nilai 1. Alokasi waktu keseluruhan dicantumkan pada rencana pembelajaran 2. Alokasi waktu untuk setiap langkah (kegiatan pembukaan, inti dan penutup) dicantumkan 3. Alokasi waktu kegiatan inti lebih besar daripada jumlah waktu kegiatan
44
pembukaan dan penutup 4. Alokasi waktu untuk setiap kegiatan dalam langkah-langkah pembelajaran dirinci secara proporsional 4. Kesesuaian metode, materi dan tujuan Strategi, pendekatan dan metode pembelajaran relevan dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Untuk menilai butir ini digunakan skala: Skor Nilai 1.
Dicantumkan strategi pembelajaran digunakan
2.
Dicantumkan strategi pembelajaran sesuai dengan tujuan
3.
Dicantumkan strategi pembelajaran sesuai dengan meteri dan tujuan
4.
Dicantumkan strategi pembelajaran sesuai dengan materi dan tujuan secara rinci
5. Kesesuaian metode, materi dan peserta didik Metode dan materi dipilih sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif, karakteristik apektif dan keterampilan motorik anak didik. Untuk menilai butir ini digunakan skala: Skor Nilai 1. Dicantumkan metode, materi yang memudahkan peserta didik 2. Dicantumkan metode, materi yang dapat didemonstrasikan peserta didik 3. Dicantumkan metode, materi yang dapat menyebabkan perubahan peserta didik 4. Dicantumkan metode, materi yang dapat menyebabkan perubahan watak, sikap dan keterampilan peserta didik. D. Merencanakan Prosedur, Jenis, dan Menyiapkan Alat Penilaian 1. Merencanakan prosedur dan jenis penilaian Prosedur penilaian meliputi:
45
a. Penilaian awal b. Penilaian tengah c. Penilaian akhir Skor Nilai 1.
Tercantum prosedur atau jenis penilaian saja tetapi tidak sesuai dengan tujuan
2.
Tercantum prosedur atau jenis penilaian saja yang sesuai dangan tujuan
3.
Tercantum prosedur dan jenis penilaian salah satu diantaranya sesuai dengan tujuan
4.
Tercantum prosedur dan jenis penilaian keduanya sesuai dengan tujuan
2. Membuat alat penilaian sesuai dengan tujuan Yang dimaksud dengan alat penilai adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan informasi mengungkap perubahan prilaku setelah berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Untuk menilai butir ini digunakan skala penilaian sebagai berikut: Skor Nilai 1.
Tidak tercantum alat penilaian yang sesuai dengan bentuk penilaian
2.
Alat penilai ada tapi tidak sesuai dengan bentuk perubahan dan tidak lengkap
3.
Alat penilaian ada sesuai dengan bentuk perubahan tetapi tidak lengkap
4.
Alat penilai ada sesuai dengan bentuk perubahan dan lengkap
3. Menentukan kriteria penilaian Kriteria penilaian adalah ukuran yang menjadi dasar penilaian sebagai ramburambu untuk memperoleh informasi keberhasilan anak dalam belajar. Untuk menilai butir ini perlu memperhatikan deskriptor berikut: a. Menulisakan deskriptor keberhasilan secara jelas. b. Kriteria penilaian ditulis dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami. c. Tafsiran penilaian mewakili hasil hasil kegiatan. d. Deskriptor atau kunci jawaban jelas dan sesuai dengan alat penilaian. Skor Nilai
46
1. Satu deskriptor nampak 2. Dua deskriptor nampak 3. Tiga deskriptor nampak 4. Empat deskriptor nampak E. Tampilan Dokumen Rencana Pembelajaran 1. Kebersihan dan kerapihan Penjelasan: Kebersihan dan kerapihan rencana pembelajaran dapat dilihat dari penampilan fisik rencana pembelajaran. Untuk menilai butir ini perlu memperhatikan deskriptor berikut: a. Tulisan dapat dibaca dengan mudah b. Tidak banyak coretan c. Bentuk dan ukuran tulisan baku d. Tulisan tegak bersambung 2. Penggunaan bahasa tulis Penjelasan: Bahasa tulis yang digunakan dalam rencana pembelajaran hendaknya mengikuti kaidah bahasa tulis yang baik dan komunikatif. Untuk menilai butir ini perlu memperhatikan deskriptor berikut: a. Bahasa komuniktif, mudah dimengerti dan dilaksanakan b. Pilihan kata tepat c. Struktur kalimat baku d. Struktur penulisan sesuai dengan EYD
47
b.
Format IPKG 2 Tabel 3.3 IPKG 2 INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU (Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran)
No. A
B
Aspek yang Diamati PRA PEMBELAJARAN 1. Kesiapan ruang, alat, dan media pambelajaran 2. Memeriksa kesiapan siswa Jumlah Persentase MEMBUKA PEMBELAJARAN 1. Melakukan kegiatan apersepsi dan pemanasan 2.
C
D
E
F
Menyiapkan komponen (tujuan) yang akan dicapai dan rencana kegiatan
Jumlah Persentase MENGELOLA INTI PEMBELAJARAN 1. Memberikan petunjuk dan contoh gerakan renang gaya bebas pada pembelajaran 2. Mengenal respon dan pertanyaan siswa 3. Melakukan komunikasi lisan, isyarat, dan gerakan badan 4. Memicu dan memelihara ketertiban siswa 5. Memantapkan penguasaan keterampilan gerak siswa dalam pembelajaran renang gaya bebas Jumlah Persentase MENDEMONSTRASIKAN KEMAMPUAN KHUSUS DALAM PEMBELAJARAN PENJAS 1. Merangkai gerakan 2. Memberikan kesempatan secara leluasa kepada siswa melakukan aktifitas gerak 3. Membimbing siswa melakukan gerakan dan melakukan aktifitas gerak 4. Memberikan pertolongan kepada siswa yang mengalami kesulitan 5. Penggunaan media dan alat pembelajaran Jumlah Persentase MELAKSANAKAN EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR 1. Melaksanakan penilaian selama proses dan akhir pembelajaran 2. Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran Jumlah Persentase KESAN UMUM KINERJA GURU 1. Keefektifan proses pembelajaran 2. Penampilan guru dalam pembelajaran Jumlah Persentase Persentase Total
4
Penilaian 3 2
1
BS
Tafsiran B C
K
48
Deskriptor : A. Pra Pembelajaran 1 = Satu deskriptor tampak 2 = Dua deskriptor tampak 3 =Tigadeskriptor tampak 4 = Empat deskriptor tampak B. Membuka Kegiatan Pembelajaran Penjelasan 1. Menarik perhatian anak 2. Memotivasi anak 3. Mengaitkan materi dengan pengalaman anak 4. Mengarah pada kegiatan Keterangan: 1 = Satu deskriptor tampak 2 = Dua deskriptor tampak 3 = Tigadeskriptor tampak 4 = Empat deskriptor tampak C. Mengelola Inti Pembelajaran Penjelasan 1. Isi kegiatan disampaikan benar, tidak ada yang menyimpang 2. Penyampaian lancar, tidak tersendat-sendat 3. Penyampaian sistematis 4. Materinya jelas dan benar mudah dimengerti anak Keterangan: 1. = Satu deskriptor tampak 2. = Dua deskriptor tampak 3. = Tiga deskriptor tampak 4. = Empat deskriptor tampak
49
D. Mendemonstrasikan Kemampuan Khusus dalam Pembelajaran Penjelasan: 1. Melakukan gerakan persiapan, pelaksana dan akhir 2. Leluasa melakukan aktivitas gerak 3. Mengarahkan dan mengoreksi gerakan 4. Media dan alat pembelajaran sesuai dengan tujuan Keterangan: 1 = Satu deskriptor tampak 2 = Dua deskriptor tampak 3 = Tiga deskriptor tampak 4 = Empat deskriptor tampak E. Melaksanakan Penilaian Profesi dan Hasil Belajar Penjelasan: 1. Melaksanakan penilaian sesuai dengan bentuk penilaian yang ada 2. Menilai kemajuan anak secara individual maupun kelompok 3. Mengajukan pertanyaan atau tugas selama kegiatan berlangsung 4. Member latihan dan perbaikan dari hasil penelitian Keterangan: 1. = Satu deskriptor tampak 2. = Dua deskriptor tampak 3. = Tiga deskriptor tampak 4. = Empat deskriptor tampak F. Kesan Umum Kinerja Guru Penjelasan: 1.
Guru terlibat langsung dalam pembelajaran
2.
Guru memberikan kesempatan untuk leluasa pada siswa
3.
Pakaian guru yang sesuai dengan kondisi di lapangan
4.
Menutup pembelajaran
50
Keterangan: 1. = Satu deskriptor tampak 2. = Dua deskriptor tampak 3. = Tiga deskriptor tampak 4. = Empat deskriptor tampak c.
Format Aktivitas Siswa Tabel 3.4 Format Observasi Aktivitas Siswa Aspek yang Diamati Kriteria
No.
Nama Siswa
Semangat
3 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. ….
Jumlah Persentase (%)
2
Kerjasama
1
3
2
Skor
Keberanian
1
3
2
1
B
C
K
51
Penjelasan: Semangat: 1. Jika siswa tidak bersemangat 2. Jika siswa kurang bersemangat 3. Jika siswa semangat Kerjasama: 1. Jika siswa tidak dapat bekerjasama dengan baik dan rasa tanggung jawab yang kurang. 2. Jika siswa dapat bekerjasama tetapi tanggung jawab kurang atau tidak ada. 3. Jika siswa bekerjasama dengan baik dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. Keberanian: 1. Jika siswa tidak berani turun ke air 2. Jika siswa kurang berani turun ke air 3. Jika siswa berani turun ke air Nilai= skor yang diperoleh X 100 skor maksimal (9) d.
Format Hasil Tes Alat yang digunakan dalam melaksanakan tes ini adalah teknik dasar renang
gaya bebas. Tes renang gaya bebas ini dilakuan secara individu. Tujuannya adalah untuk memperoleh data mengenai tingkat keberhasilan siswa dalam menulis dialog sederhana. Dengan hasil tes belajar maka peneliti dapat mengetahui keberhasilan belajar siswa, sebelum dan sesudah penerapan model kooperatif TGT, dengan cara membandingkan nilai yang diperoleh siswa.
52
Tabel 3.5 Format Penilaian
No
Nama Siswa
Gerakan Meluncur 1 2 3 4
Aspek yang Diamati Gerakan Gerakan Lengan Tungkai 1 2 3 4 1 2 3 4
Batas Lulus Jml
Nilai
L
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. ….
Jumlah Persentase % Deskriptor Penilaian Renang Gaya Bebas Deskriptor penilaian Gerakan meluncur 1.
Kaki menempel atau ditekuk ke dinding kolam untuk menjadi tolakan.
2.
Meluncur dengan cara melakukan tolakan oleh kaki yang menempel kedinding.
3.
Pada saat meluncur, posisi kaki, kepala, badan dan tangan dalam keadaan lurus dan sejajar dengan permukaan air.
4.
Melaju dengan jauh
Gerakan Tungkai 1.
Kedua tungkai lurus rileks berdekatan, kedua telapak kaki menghadap belakang atas.
2.
Kaki atau tungkai digerakan ke atas dan ke bawah secara bergantian.
3.
Gerakan kaki dimulai dari pangkal paha.
4.
Gerakan kaki secara berirama.
BL
53
Gerakan Lengan 1.
Kedua tangan sejajar dan lurus kedepan dengan jari-jari tangan dirapatkan..
2.
Tangan kanan ditekuk kedalam, kemudian sikut diangkat ke atas, kemudian tangan diluruskan kedepan di atas permukaan air, sementara tangan kiri tetap lurus.
3.
Pada waktu tangan kanan kembali lurus ke permukaan air, segeralah gerakan tangan kiri seperti tangan kanan.
4.
Gerakan tangan secara berirama
Keterangan: Diisi dengan tanda ceklis (√) sesuai dengan kriteria berikut: Skor 4 : jika empat indikator dilaksanakan. Skor 3 : jika tiga indikator yang dilaksanakan. Skor 2 : jika hanya dua indikator yang dilaksanakan. Skor 1 : jika hanya satu indikator yang dilaksanakan. Jumlah skor ideal per indikator adalah 4 Skor ideal = 12
2.
Pedoman Wawancara Pengertian pedoman wawancara menurut Sukardi (2003: 79) yaitu sebagai
berikut: Pada teknik ini peneliti datang berhadapan muka secara langsung denganresponden atau subjek yang diteliti. Mereka menanyakan sesuatu yang telah direncanakan kepaada responden. Hasilnya dicatat sebagai informasi penting dalam penelitian. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui pendapat guru dan siswa mengenai pelaksanaan pembelajaran renang gaya bebas mengenai teknik dasar renang gaya bebas yang telah berlangsung, serta masalah-masalah yang mereka hadapi.
54
Alat pedoman wawancara ini adalah pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan sebagai acuan melakukan tanyajawab. a.
Format Wawancara Guru Tabel 3.6
Format Wawancara Untuk Guru No. Pertanyaan Jawaban 1. Bagaimana pendapat bapak pembelajaran renang gaya bebas menggunakan model pembelajaran kooperatif TGT? 2. Bagaimana menurut bapak adakah kesulitan dalam melaksankan pembelajaran renang gaya bebas melalui penerapan model pembelajaran kooperatif TGT? 3. Kemudahan apa yang akan didapat jika bapak melaksanakan pembelajaran tadi?
4.
5.
6.
Bagaimana menurut bapak model pembelajaran kooperatif TGT dapat mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran renang gaya bebas? Hal apa saja yang bapak dapat selama proses pembelajaran renang gaya bebas melalui penerapan model pembelajaran TGT? Menurut bapak hal-hal apa saja yang harus diperbaiki dalam pembelajaran renang gaya bebas melalui penerapan model pembelajaran kooperatif TGT?
55
b.
Format Wawancara Siswa Tabel 3.7 Format Wawancara Untuk Siswa
No. 1.
Pertanyaan
Jawaban
Apakah menurut kamu pembelajaran renang gaya bebas tadi lebih menarik?
2.
Bagaimana menurut kamu tentang pembelajaran renang gaya bebas melalui pertandingan-pertandingan?
3.
Apakah kesulitan kamu pada saat renang gaya bebas melalui pertandinganpertandingan dalam permainan estapet bola air?
3.
Catatan Lapangan Bog dan Biklen (Moleong, 2004: 153) menyatakan “Catatan lapangan adalah
catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data kualitatif dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif”. Catatan lapangan digunakan untuk mencatat data kualitatif untuk melukiskan suatu proses dan kejadian-kejadian yang terjadi dalam pembelajaran mengenai renang gaya bebas. Kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan catatan lapangan adalah mencatat. Segala sesuatu dari berbagai aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru dan siswa, interaksi siswa dan siswa yang terjadi dalam proses pembelajaran mengenai menulis dialog sederhana, dari awal sampai akhir pembelajaran.
56
Tabel 3.8 Catatan Lapangan
Pelaksanaan Tindakan Hari/Tanggal Waktu Pertemuan Ke Fokus
: : : : Deskripsi Proses Pembelajaran
Target
Analisis
Refleksi
Kegiatan Awal Pembelajaran Kegiatan Inti Pembelajaran Kegiatan Akhir Pembelajaran
B. Teknik pengolahan dan Analisi Data 1.
Teknik Pengolaahan
a.
Data Proses
1) Observasi Kinerja Guru Untuk menilai kinerja guru dalam mengajar, aspek yang dinilai yaitu dari kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan guru dimulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Adapun aspek yang harus dinilai sudah tercantum dalam format observasi kinerja guru (terlampir). Pengolahan data kinerja guru dilakukan dengan menginterpretasikan berdasarkan kriteria baik sekali (BS), baik (B), cukup (C), dan kurang (K). Kriteria baik sekali (BS) jika guru melaksanakan 4 indikator pada setiap aspek baik (B) jika guru melaksanakan 3 indikator pada setiap aspek, cukup (C) jika guru melaksanakan 2 indikator pada setiap aspek, dan kurang (K) jika guru melaksanakan 1 indikator pada setiap aspek.
57
2) Aktivitas Siswa Dalam pengolahan data proses aktivitas siswa dengan mengolah data yang terkumpul dalam instrumen (lembar observasi) kemudian disesuaikan dengan indikator atau aspek yang diamati dan menginterpretasikan dengan rentang skala yang telah ditentukan. Aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa ada 2 aspek yaitu kerjasama dan sportivitas. Masing-masing aspek memiliki skor tertinggi 3, dan data proses dapat diperoleh saat pelaksanaan tindakan berlangsung. b.
Data Hasil Untuk mengetahui seberapa jauh tingkat keberhasilan belajar siswa tentang
menulis dialog sederhana, maka pada akhir setiap siklus diberikan tes. Alat penilaian yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa yaitu berupa format penilaian hasil dengan indikator/ aspek yang dinilai yaitu gerakan meluncur, gerakan tungkai, gerakan lengan, dan skor maksimal masing-masing aspek adalah 4, jadi skor idealnya adalah 4. Langkah selanjutnya menghitung perolehan dan menentukan lulus atau tidaknya siswa dalam renang gaya bebas. Nilai ini diperoleh siswa dengan penilaian skor perolehan dari tiga aspek dibagi skor ideal dikali 100. 2.
Analisis Data Sugiyono (2005: 88) menyatakan bahwa: Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat lebih mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukandengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit untuk melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Dalam analis data terdapat data kualitatif dan data kuantitatif. Menurut
Suherman (2012:84) data berdasarkan bentuk dan sifatnya ada dua yaitu: a. Data kualitatif Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka.Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan
58
data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip).Bentuk lai dari data kualitatif adalah gambar yang dipeoleh dari pemotretan atau rekaman video. b. Data kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan.Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika. Miles dan Huberman (Sugiyono, 2005: 91) menyatakan analisis data dalam penelitian dilakukan pada saat pengumpulan data dalam periode tertentu dengan melakukan kegiatan dalam analisis data yaitu reduksi (data reduction), penyajian data (data
display),
serta
penarikan
kesimpulan
dan
verifikasi
(conclusion
drawing/verification). Pertama, kegiatan reduksi data dalam penelitian ini dilakukan dengan membuat rangkuman terhadap pokok-pokok penting dari keseluruhan data yang sudah terkumpul juga membuang data yang dianggap tidak begitu penting.Kedua, menyusun data yang sudah direduksi dalam bentuk uraian deskriptif atau tabel, kemudian disusun berdasarkan kategorinya, sehingga memudahkan peneliti untuk menafsirkan data.Ketiga, mengadakan pemeriksaan keabsahan data dengan membuat penarikan kesimpulan awal berdasarkan data-data yang ada. Kesimpulan awal yang ditemukan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan buktibukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Dengan demikian proses analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan menelaah dan mempelajari seluruh data yang terkumpul dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan dan tes hasil belajar. Kemudian data tersebut direduksi dengan membuat pokok-pokok yang penting dalam rangkuman, sehingga akan memberikan gambaran yang lebih jelas. Setelah itu hasil data tersebut dikumpulkan
59
dan disusun sesuai dengan kategorinya serta disajikan, sehingga akan semakin dipahami dan diakhiri dengan ditarik kesimpulan.
C. Validasi Data Keabsahan data penelitian dapat dilihat dari kemampuan menilai data dari aspek validitas data penelitian. Untuk menguji validitas penelitian dapat dilakukan dengan teknik member chek, triangulasi, audit trail dan expert opinion. (Wiriaatmadja,2009: 168-171). 1.
Member check adalah memeriksa kembali informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber, apakah informasi atau penjelasan itu tetap sifatnya sehingga dapat dipastikan keajegannya, dan data itu terperiksa kebenarannya. Waktu
: 19 Maret 2013
Tempat
: SDN Karang Mulya
Kegiatan : Dalam kegiatan ini, peneliti mengadakan pertemuan khusus bersama Kepala Sekolah SDN Karang Mulya, yaitu mengobservasi dan mewawancarai mengenai aktivitas guru, aktivitas siswa mengenai renang gaya bebas bahwa hasil renang gaya bebas siswa kelas V banyak yang tidak tuntas. 2.
Triangulasi adalah memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan membandingkan dengan hasil orang lain atau mitra peneliti lain yang hadir dan menyaksikan situasi yang sama. Waktu
: 19 Maret 2013
Tempat
: SDN Karang Mulya
Kegiatan
: Dalam kegiatan ini peneliti mengadakan pertemuan dengan Guru
Pamong olahraga SDN Karang Mulya, yaitu membandingkan hasil observasi dan wawancara mengenai data renang gaya bebas dengan hasil yang telah telah ada di Guru Pamong.
60
3.
Audit Trailadalah mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpul data dengan mendiskusikan dengan pembimbing dan teman-teman mahasiswa. Waktu
: 18 Maret 2013
Tempat
: UPI Kampus Sumedang
Kegiatan
:Dalam kegiatan ini peneliti mengadakan pertemuan dengan
pembimbing 1 (Drs. Respaty Mulyanto) dan pembimbing ke-2 (Indra Safari M.Pd), yaitu mendiskusikan data-data yang telah diperoleh juga prosedur penelitian apakah benar prosedur dan metode penelitian tersebut dapat dicek kebenarannya dan juga diberi pengarahan oleh pembimbing mengenai prosedur dan metode pengumpulan data. 4.
Expert opinion adalah pengecekan terakhir terhadap kesalahan temuan peneliti kepada pakar profesional, dalam hal ini peneliti mengkonfirmasikan temuan kepada pembimbing atau dosen untuk memperoleh arahan dan masukan sehingga validasi temuan penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Waktu
: 18 Maret 2013
Tempat
: UPI Kampus Sumedang
Kegiatan
:Dalam kegiatan ini peneliti mengadakan pertemuan dengan
pembimbing 1 (Drs. Respaty Mulyanto) dan pembimbing ke-2 (Indra Safari M.Pd), yaitu
mendiskusikan hasil penelitian bersma pembimbing 1 dan
pembimbing 2 tentang renang gaya bebas bahwa hasil belajar renang gaya bebas dapat meningkat melalui model pembelajaran kooperatif TGT.