Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Motivasi Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam: Studi Kualitatif Naturalistik di SMA Martia Bhakti Bekasi
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Motivasi Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam: Studi Kualitatif Naturalistik di SMA Martia Bhakti Bekasi Fitriah Fajar & Agus Supriyanto Abstract. The purpose of this study was to find out the principal's leadership role in increasing the motivation of teachers to teach Islamic Education in High School of Martia Bhakti-Bekasi. This research uses method of naturalistic-qualitative. This method also uses phenomenology and tries to understand the meaning of events and its implications for the research object. From this research we know that principals of leadership have sought to increase the motivation of teachers to teach Islamic Education. The attitude of the principal is very positive, excited, interested, and ready and has the duties and responsibilities as a principal agency to promote education by improving the motivation of teachers to teach Islamic Education.
Pendahuluan Bagi suatu organisasi, peran seorang pemimpin sangat penting artinya. Hal ini dikarenakan seorang pemimpin adalah otak organisasi, pemimpin organisasi selalu membuat keputusan, membuat rencana dasar dan menentukan tujuan organisasi. Keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan oleh pemimpin dan gaya kepemimpinannya dalam organisasi. Menurut Winardi gaya kepemimpinan adalah cara yang dilakukan oleh seseorang yaitu pemimpin dalam menjalani suatu hubungan dan mempengaruhi bawahannya untuk bekerja sama secara sukarela dalam mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan untuk mencapai hal yang diinginkan oleh pemimpin. Gaya kepemimpinan kepala sekolah yang kurang efektif juga berpengaruh terhadap peningkatan profesionalitas guru. Dengan berbagai macam perbedaan yang ada pada Turats, Vol. 8, No. 1, Januari 2012
guru, seperti : karakteristik, tingkah laku, latar belakang pendidikan, agama, suku dan sebagainya menuntut kapada pimpinan sekolah untuk lebih profesional dalam memahami kondisi bawahannya. Kesalahan dalam mengaplikasikan gaya kepemimpinan sering terjadi, karena kepala sekolah kurang memahami perbedaan-perbedaan yang ada pada guru sebagai bawahan, sebaliknya guru kurang memahami kebijakan dan keputusan yang telah ditetapkan oleh kepala sekolah Didalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya, seorang guru akan sangat membutuhkan adanya dorongan semangat dan motivasi dari pimpinan mereka sebab hal ini merupakan modal yang sangat penting sehingga hampir setiap tindakan dan kebijakan yang diambil/dilakukan oleh seorang pemimpin mempunyai dampak yang positif dan negatif bagi bawahan yang dipimpinnya. Seorang pemimpin harus 29
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Motivasi Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam: Studi Kualitatif Naturalistik di SMA Martia Bhakti Bekasi
dapat memotivasi bawahannya sedemikian rupa sehingga dalam melaksanakan tugasnya, guru akan memiliki kerja yang tinggi dan diharapkan mampu membuahkan hasil yang memuaskan, baik bagi sekolahan maupun guru itu sendiri. Tenaga guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang mempunyai peran sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan tujuan pendidikan, karena guru yang langsung bersinggungan dengan peserta didik, untuk memberikan bimbingan yang akan menghasilkan tamatan yang diharapkan. Guru merupakan sumber daya manusia yang menjadi perencana, pelaku dan penentu tercapainya tujuan organisasi. Guru merupakan tulang punggung dalam kegiatan pendidikan terutama yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Tanpa adanya peran guru maka proses belajar mengajar akan terganggu bahkan gagal. Oleh karena itu dalam manajemen pendidikan peranan guru dalam upaya keberhasilan pendidikan selalu ditingkatkan, kinerja atau prestasi kerja guru harus selalu ditingkatkan mengingat tantangan dunia pendidikan untuk menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing di era globalisasi. Penyelenggaraan proses pendidikan dapat mencapai hasil yang optimal bila perhatian pemimpin sekolah lebih banyak dipusatkan kepada guru agama. Guru merupakan pelaksana operasional program pendidikan di sekolah. Semua pihak mengakui bahwa di lembaga pendidikan, kurikulum, tenaga non pengajar, sarana dan prasarana yang mendukung merupakan faktor yang sangat penting bagi pengajar.
30
Pendidikan adalah suatu proses yang sadar akan tujuan, maksud dari tujuan tersebut adalah kegiatan belajar mengajar yang merupakan suatu peristiwa yang saling terikat, terarah pada tujuan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut perlu diciptakan adanya sistem lingkungan (kondisi) belajar yang kondusif, dengan melalui berbagai komponenkomponen belajar yang masingmasing akan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Dalam kegiatan proses belajar mengajar akan senantiasa berkaitan erat dengan proses kegiatan interaksi antara dua unsur manusiawi, diantaranya yaitu siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar, dengan siswa sebagai subjek pokoknya. Sebagai seseorang yang terus belajar sepanjang hidup, kita akan dapat belajar lebih cepat, lebih singkat dan lebih mudah jika keenam prinsip tersebut dikelola dengan baik oleh seseorang guru yang terlibat (involver) bukan seorang penceramah (lecturer), tetapi lebih bertindak sebagai fasilitator. Manusia berbeda satu sama lainnya, sangat jarang bahkan mustahil ditemukan dua pribadi yang memilki kesamaan meskipun itu adalah dua orang pribadi yang kembar. Begitu pun halnya pada anak didik yang tentunya mereka mempunyai karakterkarakter yang berbeda-beda, dalam proses ini seorang pengajar harus lebih memperhatikan bagaimana cara agar anak-anak yang berbeda karakter ini dapat belajar seperti apa yang mereka butuhkan dalam fase perkembangan mereka, salah satunya adalah mengajar dan sering mengajak anak-anak kreatif dalam proses belajar mengajar.
Turats, Vol. 8, No. 1, Januari 2012
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Motivasi Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam: Studi Kualitatif Naturalistik di SMA Martia Bhakti Bekasi
Kemampuan untuk cepat tanggap terhadap prinsip yang baru kemampuan untuk bersifat fleksibel dan berekspresi secara bebas dan kemampuan untuk tanggap terhadap permasalahan-permasalah yang melingkupi seseorang. Dalam proses belajar mengajar menempati posisi yang sangat penting dalam usaha mengakseskan kegiatan pengajaran dan pendidikan yang baik adalah usaha yang berhasil membawa semua peserta didik kepada tujuan, apa yang diajarkan hendaknya dipahami sepenuhnya oleh semua peserta didik.1 Agama Islam merupakan pedoman bagi setiap manusia dalam segala tindakan dan perbuatannya, sehingga terhindar dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik, agama membimbing manusia pada tingkah laku yang baik yang dapat mengantarkan pada kehidupan yang sempurna untuk mencapai kebagiaan hidup didunia maupun diakhirat. Pendidikan bukan hanya sekedar mengajarkan anak dalam beragam dan melatih anak dalam hal beribadah, akan tetapi pendidikan agama islam lebih luas bertujuan membentuk pribadi anak sesuai dengan ajaran agama islam, pembinaan sikap, mental dan akhlak untuk dapat lebih menyelesaikan dirinya dengan lingkungan berdasarkan syari’at islam. Di lingkungan SMA Maria Bhakti Bekasi khususnya, para pendidik mempunyai peranan penting dalam membimbing dan membina para siswa-siswinya yang keseluruhan berjumlah 1350 siswa, dalam perkembangan kecerdasannya serta membina pertumbuhan sikap-sikap dan nilai-nilai akhlak yang baik dalam
diri anak. Disinilah letak pentingnya keprofesionalan guru. Temuan Penelitian Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa hal yang perlu dipaparkan dalam temuan penelitian ini, antara lain : 1. Bagaimana Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Motivasi Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam di SMA Martia Bhakti Bekasi Peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam merupakan sebagai pengayom dan memberikan motivasi kepada guru Pendidikan Agama Islam. Penyelenggara proses pendidikan dapat mencapai hasil yang optimal bila perhatian pemimpin sekolah lebih banyak dipusatkan kepada guru. Seperti mengadakan kegiatan-kegiatan untuk seminar, penataran-penataran, work shop Pendidikan Agama Islam dan sebagainya, baik di tingkat sekolah atau pun di Kota Bekasi adalah peran aktif kepemimpinan kepala sekolah dalam rangka meningkatkan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam. Guru merupakan pelaksana operasional program pendidikan di sekolah. Faktor lain yang ikut menentukan tingkat motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam adalah motivasi terhadap guru merupakan hal mutlak yang harus dilakukan oleh kepala sekolah sebagai pemimpin yang semua itu merupakan peran dalam meningkatkan mitivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam dalam pengajaran disekolahsekolah tempat mereka mengajar. 2
1
S. Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2003).h.35 Turats, Vol. 8, No. 1, Januari 2012
2
Wawancara dengan Fatahilah, M.Pd. sebagai Kepala Sekolah SMA Martia 31
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Motivasi Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam: Studi Kualitatif Naturalistik di SMA Martia Bhakti Bekasi
Demikian disampaikan oleh kepala sekolah SMA Martia Bhakti Bekasi. Dari penjelasan tersebut nampak bahwa motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam menjadi suatu kewajiban dalam melaksanakan tugas. Peran dalam meningkatkan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam yang diselenggarakan oleh kepala sekolah merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting untuk dapat memenuhi tuntutan kemajuan zaman, penguasaan dan kemampuan para guru Pendidikan Agama Islam tersebut yang telah diutus dan ditentukan tersendiri berdasarkan kebutuhannya. Adapun cara lain kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam dengan memberikan pendidikan yang dapat menimbulkan potensi keagamaan dengan berbagai macam kegiatan, baik dalam bentuk mengajar, memberikan motivasi, memberikan pujian, selalu diarahkan, dibimbing pengajaran, penilaian dalam evaluasi, memberikan teladan yang baik dan lain-lain yang diharapkan dapat menghasilkan pengaruh yang baik bagi pendidikan dan mengajar guru Pendidikan Agama Islam.3 Peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam dimaksud agar lebih meningkatkan kemampuan guru dalam kegiatan pengajaran, dan peran yang dilakukan guru adalah dengan meningkatkan potensi keagamaan yang dimiliki kepala sekolah sebagai pemimpin disekolah dan tanggung Bhakti Bekasi, pada tanggal 21 Maret 2011 3 Ibid 32
jawab untuk dapat meningkatkan motivasi mengajar yang dimiliki oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam pendidikan keagamaan pada khususnya. Peran dan tanggungjawab yang dilakukan kepala sekolah selama ini adalah salah satu usaha dan kewajiban bagi semua pihak untuk dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam sebaik mungkin, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki agar kemampuan guru dalam kegiatan pengajaran lebih ditingkatkan dan Pendidikan Agama Islam lebih baik lagi.4 Karena tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam tidaklah ringan, maka bagi kepala sekolah tidak hanya membentuk peran guru memiliki kematangan secara fisik saja, guru Pendidikan Agama Islam juga harus secara maksimal untuk meningkatkan motivasi dalam pengajaran dengan serius untuk dapat melaksanakan pengajaran Pendidikan Agama Islam disekolah sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada sekarang ini. Tujuan kepala sekolah akan tercapai dengan baik apabila suatu lembaga pendidikan dapat menjalankan peningkatan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam tersebut dengan baik, khususnya meningkatkan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam disekolah. 5 Peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam disekolah harus lebih serius agar dapat mencetak guru-guru yang semangat dalam pengajaran, akhlak, 4 5
Ibid Ibid Turats, Vol. 8, No. 1, Januari 2012
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Motivasi Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam: Studi Kualitatif Naturalistik di SMA Martia Bhakti Bekasi
aqidah dan berjiwa sosial sehingga mutu pendidikan yang diharapkan dapat terwujud dengan baik. Disamping itu pula, guru dapat menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat pada saat ini dan yang akan datang. Peran yang dilakukan kepemimpinan Kepala Sekolah antara lain: (1) Memberikan pelatihanpelatihan kepada guru dalam pengelola kelas dan pemberi materi agar tidak menjenuhkan dalam belajar seperti seminar dan pertemuan KKG (Kelompok Kerja Guru) Pendidikan Agama Islam; (2) Memberikan Penataran-penataran kepada guru untuk meningkatkan kinerja dalam pengajaran; (3) Work shop, pelatihan secara langsung seperti pembuatan kurikulum, RPP, silabus, kalender pendidikan dan peningkatan keagamaan.6 Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa guru Pendidikan Agama Islam di SMA Martia Bhakti Bekasi, berperan untuk meningkatkan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam. Adapun kebijakan peran kepemimpinan kepala sekolah yaitu : Pertama, Kepala Sekolah Sebagai Educator (Pendidik). Yaitu kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dan guru merupakan pelaksana dan pengembang utama kurikulum disekolah. Kepala sekolah yang menunjukkan komitmen tinggi dan fokus terhadap pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar disekolahnya, sekaligus juga akan senantiasa berusaha memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat terus menerus 6 Wawancara dengan Somantri, S.Ag. sebagai Guru Bidang Studi Pendidikan Agama Islam SMA Martia Bhakti Bekasi, pada tanggal 23 Maret 2011
Turats, Vol. 8, No. 1, Januari 2012
meningkatkan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan efektif dan efisien. Kedua, Kepala Sekolah Sebagai Manager. Dalam mengelola tenaga kependidikan, salah satu tugas yang harus dilakukan kepala sekolah adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi para guru. Dalam hal ini, kepala sekolah dapat memfasilitasi dan memberikan kesempatan yang luas kepada guru untuk dapat melaksanakan kegiatan pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan, baik yang dilaksanakan ditingkat sekolah atau pun di Kota Bekasi seperti In house training, seminar Pendidikan Agama Islam, work shop, penataran-penataran kepada guru untuk meningkatkan kinerja dalam pengajaran. Ketiga, Kepala Sekolah Sebagai Administrator. Khususnya berkenaan dengan pengelolaan keuangan, bahwa untuk tes tercapainya peningkatan kompetensi guru tidak lepas dari faktor biaya. Keempat, Kepala Sekolah Sebagai Supervisor. Untuk mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran, secara berkala kepala sekolah perlu melaksanakan kegiatan supervisi yang dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses pembelajaran secara langsung terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode, media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Kelima, Kepala Sekolah Sebagai Leader (Pemimpin). Kepemimpinan seseorang sangat berkaitan dengan kepribadian dan kepribadian kepala sekolah sebagai pemimpin akan tercermin dalam sifat-sifat jujur, percaya diri, tanggung jawab, berani mengambil resiko dan keputusan, berjiwa besar, emosi yang stabil dan 33
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Motivasi Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam: Studi Kualitatif Naturalistik di SMA Martia Bhakti Bekasi
teladan. Keenam, Kepala Sekolah Sebagai Pencipta Iklim Kerja. Budaya dan iklim kinerja yang konsusif akan memungkinkan setiap guru lebih termotivasi untuk menunjukkan kinerjanya secara unggul. Oleh karena itu, dalam upaya menciptakan budaya dan iklim kerja yang kondusif, kepala sekolah hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : (a) Para guru akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang dilakukannya menarik dan menyenangkan. (b) Tujuan kegiatan perlu di susun dengan jelas dan di informasikan kepada para guru juga dapat dilibatkan dalam penyusunan tujuan tersebut. (c) Pemberian hadiah lebih baik dari hukuman, namun sewaktu-waktu hukuman juga diperlukan. (d) Usahakan untuk memenuhi kebutuhan sosio-psiko-fisik guru sehingga memperoleh kepuasan. Ketujuh, Kepala Sekolah Sebagai Wirausahawan. Dalam menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan dihubungkan dengan peningkatan kompetensi guru, maka kepala sekolah dapat menciptakan pembeharuan, keunggulan komparatif serta memanfaatkan berbagai peluang. Kepala sekolah dengan sikap kewirausahaan yang kuat berani melakukan perubahan-perubahan yang inovatif disekolahnya.7 Kebijakan kepala sekolah dapat berupa suatu keputusan tertulis maupun tidak tertulis dari seorang kepala sekolah dalam mempengaruhi maju mundurnya suatu organisasi atau lembaga sekolah guna tercapainya tujuan sekolah. Peran kepala sekolah dalam memotivasi belajar siswa perlu didukung oleh civitas sekolah, karena kepala sekolahlah yang memiliki peranan 7
Temuan, Tgl 8 April 2011
34
penting dalam menjalankan visi dan misi sekolah setelah pengurus yayasan kepala sekolah yang baik adalah kepala sekolah yang tidak otoriter, artinya segala bentuk-bentuk kebijakan harus dimusyawarahkan kepada citivitas sekolah atau yayasan. Seorang siswa siswi akan termotivasi manakala segala bentuk kebijakan yang diberikan oleh atasan (kepala sekolah) hak-hak siswa siswi yang berhak mendapat pengajaran dari guru dan mendapatkan kenyamanan dalam belajar. Selanjutnya kepala sekolah selalu memberikan motivasi kepada setiap guru untuk lebih giat lagi dan berperan aktif dalam memotivasi kegiatan belajar mengajar dengan cara memberikan penghargaan berupa pertasi guru teladan yang pelaksanaannya bisa dilakukan diakhir tahun ajaran.8 2. Bagaimana Tanggapan Guru Pendidikan Agama Islam Terhadap Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Motivasi Mengajar Guru di SMA Martia Bhakti Bekasi SMA Martia Bhakti Bekasi adalah salah satu lembaga pendidikan swasta (yayasan) yang bercorak pada pendalaman ajaran agama Islam. Disamping itu pula dalam kemajuan pendidikan baik ditingkat kota atau di tingkat wilayah. Jadi, setiap kurikulum-kurikulum yang baru dicoba pelajari kemudian dipraktekkan sedikit demi sedikit termasuk di dalam Pendidikan Agama Islam. Yang dilakukan disekolah untuk kemajuan guru-guru khususnya guru Pendidikan Agama
8
Ibid Turats, Vol. 8, No. 1, Januari 2012
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Motivasi Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam: Studi Kualitatif Naturalistik di SMA Martia Bhakti Bekasi
Islam jadi, perannya sangat luar biasa untuk kemajuan pendidikan.9 Ibnu Abdullah mengatakan, bahwa peran yang dilakukan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam adalah dapat memajukan agama di sekolah SMA Martia Bhakti Bekasi khususnya karna, memang yang pertama kali harus di bangun untuk generasi adalah agama-agama sangat mendorong sekali apapun bentuk pembelajarannya.10 Sedangkan Agus Hermawan mengatakan, bahwa peran yang dilakukan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam adalah untuk kemajuan guru-guru khususnya guru Pendidikan Agama Islam yang selalu di ikuti dalam pelatihan-pelatihan dan seminar agama untuk menambah keilmuannya.11 Usaha-usaha yang telah dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam adalah memberikan kepercayaan kepada semua guru untuk mengelola kelas dengan sebaikbaiknya, dengan berbagai macam metode yang telah dimiliki oleh guru, baik di dunia kampus maupun setelah mereka mengajar di SMA Martia Bhakti Bekasi. 9
Wawancara dengan Somantri, S.Ag. sebagai Guru Bidang Pendidikan Agama Islam SMA Martia Bhakti Bekasi, pada tanggal 23 Maret 2011 10 Wawancara dengan Ibnu Abdullah, SHI. Sebagai Guru Bidang Studi Pendidikan Agama Islam SMA Martia Bhakti Bekasi, pada tanggal 25 Maret 2011 11 Wawancara dengan Agus Hermawan, S.Ag, sebagai Guru Bidang Studi Pendidikan Agama Islam SMA Martia Bhakti Bekasi, pada tanggal 23 Maret 2011 Turats, Vol. 8, No. 1, Januari 2012
Adapun usaha-usaha yang telah dilaksanakan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam adalah: (1) Memberikan pelatihanpelatihan kepada guru dalam pengelolaan kelas dan pemberian materi agar tidak menjenuhkan dalam belajar seperti seminar dan pertemuan KKG (Kelompok Kerja Guru) PAI. (2) Memberikan penataran-penataran kepada guru unruk meningkatkan kinerja dalam pengajaran. (3) Work shop, pelatihan secara langsung seperti pembuatan kurikulum, RPP, silabus, kalender pendidikan dan peningkatan keagamaan.12 Dari hasil wawancara dengan guru Pendidikan Agama Islam di SMA Martia Bhakti Bekasi, berupaya untuk meningkatkan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam. Guru mempunyai motivasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas mengajar apabila di dukung latar belakang yang baik dan di dukung oleh sarana dan prasarana serta hubungan yang terjalin secara harmonis antara semua personilnya yang ada. Demikian juga guru dalam proses belajar mengajar harus memiliki kemampuan tersendiri guna mencapai harapan yang dicita-citakan dalam melaksanakan pendidikan pada umumnya dan proses belajar mengajar pada khususnya. Untuk memiliki kemampuan tersebut guru perlu membina diri secara baik, karena fungsi itu sendiri adalah membina dan mengembangkan kemampuan siswa secara professional di dalam proses belajar mengajar.13 Sebagai seorang guru, kita memiliki berbagai tanggung jawab dan tugas yang harus dilaksanakan sesuai 12 13
Ibid Temuan, Tgl 8 April 2011 35
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Motivasi Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam: Studi Kualitatif Naturalistik di SMA Martia Bhakti Bekasi
dengan tuntutan profesi. Tugas utama dan terpenting yang menjadi tanggung jawab seorang guru adalah memajukan, merangsang dan membimbing pelajar dalam proses belajar mengajar. Segala usaha kearah itu harus dirancang dan dilaksanakan. Guru yang berkesan dalam menjalankan tugasnya adalah guru yang berjaya menjadikan pelajarnya bermotivasi dalam pelajaran. Oleh karena itu untuk keberkesamaan dalam pengajaran, guru harus berusaha memahami makna motivasi belajar itu sendiri dan mengembangkan serta menggerakkan motivasi pembelajaran pelajar itu ke tahap yang maksimum. Guru dapat motivasi belajar sewaktu mengajar dapat melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut : (a) Mengenal pasti tingkat kecerdasan para siswa; (b) Melaksanakan teknik memotivasi siswa; (c) Merumuskan tujuan belajar dan mengaitkan tujuan itu dengan keperluan dan minat siswa; (c) Menerapkan kemahiran bertanya kepada siswa; (d) Melaksanakan aktiviti pengajaran dengan urutan yang sistematik; (e) Melaksanakan penilaian diagnostic; (f) Melaksanakan komunikasi interpersonal.14 Memotivasi merupakan salah satu langkah awal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam pengajaran dan pembelajaran. Jika guru telah berjaya membangun motivasi semasa pengajaran dan pembelajaran bermakna guru itu telah berjaya mengajar. Namun pekerjaan ini tidaklah mudah, memotivasi tidak hanya menggerakkan siswa agar aktif dalam pelajaran, tetapi juga mengarahkan dan menjadikan siswa terdorong untuk belajar secara terus menerus, walaupun dia berada di luar kelas ataupun setelah 14
36
Ibid
meninggalkan sekolah. Untuk meyakinkan diri kita bahwa momotivasi siswa dalam belajar merupakan tugas guru dan berkewajiban pula melaksanakannya. Guru seharusnya menggunakan masa yang banyak sewaktu mengajar untuk memotivasi siswa-siswinya, siswa yang termotivasi dengan baik dalam pelajaran akan melakukan lebih banyak aktivitas dan lebih cepat belajar jika dibandingkan dengan siswa yang kurang atau tidak termotivasi semasa belajar. Ini memandangkan, jika guru dapat membangunkan motivasi siswa terhadap pelajaran tersebut. Sesungguhnya usaha memotivasi siswa dalam pendidikan adalah merupakan suatu proses yaitu : (a) Membimbing siswa untuk memasuki berbagai pengalaman yakni proses belajar secara langsung; (b) Proses menimbulkan semangat dan keaktifan pada diri siswa sehingga dia benar-benar bersedia untuk belajar; (c) Proses yang menyebabkan perhatian siswa tertumpu kepada satu arah atau tujuan pada satu masa, yaitu tujuan belajar.15 Guru harus mengatur persekitaran atau suasana belajar secara bijaksana sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Dalam proses mengajar dan belajar, guru dituntut memiliki berbagai pengetahuan dan pemahaman yang bermanfaat untuk menimbulkan dan meningkatkan motivasi pelajarnya semasa belajar, sehingga proses belajar yang dibimbingnya berjaya secara optimal. Oleh karena itu, guru perlu memahami dan menghayati serta menerapkan berbagai prinsip dan teknik-teknik untuk membangkitkkan dan meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran. 15
Ibid Turats, Vol. 8, No. 1, Januari 2012
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Motivasi Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam: Studi Kualitatif Naturalistik di SMA Martia Bhakti Bekasi
3. Faktor Pendukung dan Penghambat Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Motivasi Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam di SMA Martia Bhakti Bekasi Di samping itu pula peran yang dilakukan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam terdapat faktor pendukung dan penghambat, diantaranya : Faktor Pendukung: (a) Amanah suatu motivasi yang kuat serta membina dan mendidik sebagai pemimpin.; (b) Memberikan semangat kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran; (c) Suasana kerja (keharmonisan dalam bekerja); (d) Adanya jiwa pengabdian yang tinggi sebagai penanggung jawab terhadap tugas yang diberikan; (e) Ketersediaan alatalat dalam proses belajar mengajar. Faktor Penghambat: (a) Memberikan dengan nilai-nilai keadilan dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin.; (b) Kebijakan-kebijakan pemerintah dari pihak ketidakadilan.16 Kedua faktor tersebut, baik faktor yang mendukung dan menghambat diharapkan dapat menjadi pemicu keberhasilan, karena akan sangat mempengaruhi keberhasilan peran kepemimpinan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk menjadikan guru-guru Pendidikan Agama Islam khususnya menjadi guru yang profesional dalam pengajaran.17 Di samping permasalahan tentang faktor yang mendukung dan menghambat, permasalahan waktu juga 16 Wawancara dengan Ibnu Abdullah SHI, sebagai Guru Bidang Studi Pendidikan Agama Islam SMA Martia Bhakti Bekasi, pada tanggal 25 Maret 2011 17 Ibid
Turats, Vol. 8, No. 1, Januari 2012
sangat perlu untuk diperhatikan. Karena urgensi waktu yang dipersiapkan kepala sekolah untuk guru Pendidikan Agama Islam.18 Peran kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam dibuat dan dipersiapkan berdasarkan keseluruhan yang disampaikan dalam satu atau beberapa kali pertemuan dengan tujuan agar pelaksanaan pembelajaran yang akan diberikan pada guru akan lebih terarah atau berhasil.19 Beberapa faktor penting serta pengaruhnya terhadap keberhasilan Kepala Sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam, adalah (1) Adanya jiwa pengabdian sebagai tenaga pengajar yang mampu meningkatkan kinerja bawahannya, yaitu menjadi guru yang profesional, (2) Sarana dan prasarana pembelajaran yang dapat mendukung proses belajar mengajar serta meninjau kegiatan keagamaan dan memberikan motivasi khususnya kepada guru Pendidikan Agama Islam, (3) metode pembelajaran yang dipersiapkan oleh guru sebagai alat pendukung keberhasilan proses belajar mengajar.20 Kebutuhan terhadap sarana dan prasarana dalam pembelajaran sangat menentukan sekali terhadap keberhasilan pembelajaran dan mutu pendidikan guru, terutama terhadap peningkatan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam dengan ketersediaan sarana dan prasarana penunjang untuk keberhasilan belajar. Diharapkan pelaksanaan tersebut dapat berlangsung sesuai dengan tujuan pendidikan.
18
Ibid Ibid 20 Ibid 19
37
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Motivasi Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam: Studi Kualitatif Naturalistik di SMA Martia Bhakti Bekasi
Di samping itu diharapkan agar setiap guru dapat bertambah ilmu pengetahuannya mengenai Pendidikan Agama Islam dan disampikan pada orang lain, sehingga mutu Pendidikan Agama Islam dapat meningkat. Dengan demikian, guru akan terus berusaha sekuat tenaga untuk menambah ilmu pengetahuan dan keagamaan yang dimiliki, dengan cara mencari tahu melalui perpustakaan, internet, toko buku dan pengalaman orang lain.21 Pembahasan Temuan 1. Bagaimana Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Motivasi Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam di SMA Martia Bhakti Bekasi Pihak sekolah dalam menggapai visi dan misi pendidikan perlu ditunjang oleh kemampuan kepala sekolah dalam menjalankan roda kepemimpinan. Dalam pelaksanaannya pekerjaan kepala sekolah merupakan pekerjaan berat yang menuntut kemampuan ekstra. Sebagai pemimpin formal kepala sekolah bertanggung jawab atas tercapainya tujuan pendidikan melalui peran peningkatan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam. Kepala sekolah telah mempersiapkan pengajaran yang akan disampaikan kepada para guru sebelum mengajar, berupa silabus yang digunakan sebagai panduan untuk mengajar. Pihak sekolah memberikan kesempatan kepada para guru untuk mengikuti pengalaman tambahan berupa pelatihan-pelatihan untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan yang berkaitan dengan bidang studi yang
mereka kuasai agar dapat disampaikan kepada para siswa.22 Pengalaman tambahan tersebut diberikan dalam bentuk kegiatan pelatihan-pelatihan, penataran-penataran, seminar, work shop Pendidikan Agama Islam dan sebagainya. Materi itu semua yang diberikan kepada guru Pendidikan Agama Islam di samping materi-materi yang lainnya, yang dapat meningkatkan pengajaran pada khususnya. Nilai-nilai inilah yang ditanamkan kepala sekolah kepada guru-guru, khususnya guru Pendidikan Agama Islam di SMA Martia Bhakti Bekasi. Selain itu juga tugas kepala sekolah sebagai educator yaitu selain dapat menciptakan iklim sekolah yang kondusif kepala sekolah juga terlihat setiap hari terkadang kepala sekolah mengontrol ke masing-masing kelas yang kosong dengan memberikan motivasi-motivasi kepada siswa agar lebih giat lagi dalam belajarnya.23 Sistem evaluasi pembelajaran sangat berguna untuk dapat meningkatkan prestasi atau keberhasilan guru dalam mengajar. Dengan sistem ini, kepala sekolah dapat mengukur tingkat keberhasilan guru dalam memberikan materi serta dapat mengevaluasi yang telah diajarkan melalui keberhasilan. Startegi yang lainnya adalah menanamkan sikap kekeluargaan antara siswa, guru dan kepala sekolah, sehingga setiap ada masalah selalu diselesaikan secara kekeluargaan dan melakukakan kunjungan ke kelaskelas untuk mendapatkan informasi secara langsung tentang sejauh mana materi yang disampaikan guru kepada siswa. Sehingga dengan mengetahui 22
21
38
Ibid
23
Ibid Ibid Turats, Vol. 8, No. 1, Januari 2012
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Motivasi Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam: Studi Kualitatif Naturalistik di SMA Martia Bhakti Bekasi
daya serap yang miliki siswa maka guru akan dapat memperhatikan materi yang nantinya akan disampaikan.24 Sebagai manager kepala sekolah terlihat memberi arahan kepada dewan guru baik sebelum maupun sesudah mengajar agar selalu ada kebersamaan dalam menjalankan visi dan misi yang bermuara kepada hasil pendidikan yang berkualitas. 2. Bagaimana Tanggapan Guru Pendidikan Agama Islam Terhadap Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Motivasi Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam di SMA Martia Bhakti Bekasi. Adapun tanggapan terhadap pembinaan yang telah dilakukan kepala sekolah mendapat respon yang baik, sehingga pada saat ini guru yang ada di SMA Martia Bhakti berusaha menjadikan dirinya seorang guru yang aktif dan kreatif dalam kegiatankegiatan kemajuan pendidikan baik di tingkat Kota atau di tingkat Wilayah jadi setiap ada kurikulum-kurikulum yang baru dicoba dan dipelajari kemudian dipraktekkan, yakni dengan cara mengembangkan dan melaksanakan pembinaan yang telah di dapatnya. Pada akhirnya sedikit demi sedikit kualitas guru dan kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam dapat meningkat, terbukti dalam hal menguasai materi dan kompetensi berkaitan dengan mata pelajaran yang dibinanya, menguasai metodologi mengajar, menguasai teknik evaluasi yang baik dan pada akhirnya para siswa dapat memahami, menghayati
24
Ibid
Turats, Vol. 8, No. 1, Januari 2012
dan juga mengamalkan nilai-nilai moral.25 Selaku kepala sekolah terlihat selalu mengontrol dan memberi arahan kepada guru khususnya guru Pendidikan Agama Islam lebih meningkatkan dalam pengajaran. Sebagai kepala sekolah SMA Martia Bhakti Bekasi melakukan supervisi keberbagai hal yang berada di lingkungan lembaga pendidikan, baik kaitannya dengan proses belajar mengajar yaitu dengan melakukan dialog langsung dengan siswa pada saat menjadi insfektur upacara atau pada momen tertentu.26 Di bidang extrakurikuler kepala sekolah terkadang melakukan pengontrolan langsung setiap kegiatannya agar siswa merasa termotivasi bahwa kepala sekolahnya betul-betul memperhatikan semua proses belajar mengajar dengan antusias. Sebagai pemimpin / kepala sekolah tidak hanya memberikan instruksi atau perintah tetapi memberikan contoh langsung dengan perbuatan. Dalam memajukan agama di SMA Martia Bhakti Bekasi khususnya hal yang pertama kali harus di bangun untuk generasi adalah agamanya maka dari itu kepala sekolah dikatakan sangat mendorong dalam bentuk pembelajarannya atau pun kegiatan-kegiatannya. 27 Sebagai motivator kepala sekolah SMA Martia Bhakti Bekasi ini cukup 25 Wawancara dengan Somantri, S.Ag. sebagai Guru Bidang Studi Pendidikan Agama Islam SMA Martia Bhakti Bekasi, pada tanggal 23 Maret 2011 26 Ibid 27 Wawancara dengan Ibnu Abdullah, SHI. sebagai Guru Bidang Studi Pendidikan Agama Islam SMA Martia Bhakti Bekasi, pada tanggal 25 Maret 2011
39
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Motivasi Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam: Studi Kualitatif Naturalistik di SMA Martia Bhakti Bekasi
energik juga, hal ini terlihat cara-cara yang ditempuh baik dalam hal memberikan motivasi kepada guru maupun kepada siswa-siswinya. Kepada guru, kepala sekolah sering memberikan dorongan semangat dalam segala hal baik di dalam maupun di luar sekolah, selain itu memberikan hadiah bagi guru yang berprestasi dan berdedikasi tinggi juga salah satu motivasi kepala sekolah terhadap guru. Terhadap siswa yang sering dilakukan kepala sekolah dalam rangka membangun motivasi belajar siswa adalah kepala sekolah sering berdialog dengan siswa yang terkesan seperti layknya orang tua terhadap anaknya sendiri, dimana kepala sekolah mendengar keluhan, mencari solusi pemecahan masalah dan itu dilakukan tidak ditempat yang formal saja, tetapi dimana saja bila terlihat ada siswa yang mempunyai masalah atau ada siswa yang ingin curhat maka terlihat kepala sekolah selalu menjadi solusinya. Ada beberapa hal yang menjadikan kegiatan proses belajar mengajar mengalami peningkatan, selain faktor yang mendukung terlaksanannya peningkatan motivasi belajar siswa di antaranya gedung milik sendiri, memiliki ruang perpustakaan, ruang laboratorium fisika maupun computer, sarana olahraga, sarana ibadah dan lain-lain, juga adanya kerjasama yang baik antara orang tua, guru dan masyarakat sekitar SMA Martia Bhakti Bekasi. 3. Faktor Pendukung Penghambat Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Motivasi Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam di SMA Martia Bhakti Bekasi
40
Sedangkan faktor pendukung dan penghambat dalam peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam di SMA Martia Bhakti Bekasi adalah sebagai berikut: Faktor Pendukung: (a) Amanah suatu motivasi yang kuat serta membina dan mendidik sebagai pemimpin. (b) Memberikan semangat kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran; (c) Suasana kerja (keharmonisan dalam bekerja) (d) Adanya jiwa pengabdian yang tinggi sebagai penanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. (e) Ketersediaan alat-alat dalam proses belajar mengajar. Faktor Penghambat: (a) Memberikan dengan nilai-nilai keadilan dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin. (b) Kebijakan-kebijakan pemerintah dari pihak ketidakadilan Kedua faktor tersebut, baik faktor yang mendukung dan menghambat diharapkan dapat menjadi pemicu keberhasilan, karena akan sangat mempengaruhi keberhasilan peran kepemimpinan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk menjadikan guru-guru Pendidikan Agama Islam khususnya menjadi guru yang profesional dalam pengajaran. Kepala sekolah menghimbau kepada guru khususnya guru Pendidikan Agama Islam, agar guru memperoleh pendidikan yang berkualitas dan menghasilkan para generasi yang berkualitas pula, diharapkan setiap guru dapat menambahkan ilmu pengetahuannya dan memperkaya dirinya dengan pengalaman-pengalaman mengajar yang bisa membentuk siswa yang lebih baik.
Turats, Vol. 8, No. 1, Januari 2012
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Motivasi Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam: Studi Kualitatif Naturalistik di SMA Martia Bhakti Bekasi
Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan tentang peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam di SMA Martia Bhakti Bekasi sebagai berikut : Peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam di SMA Martia Bhakti Bekasi, meliputi pengadaan pelatihanpelatihan, penataran-penataran, work shop Pendidikan Agama Islam, seminar dan lain sebagainya dalam meningkatkan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam dalam pengajaran disekolah. Dalam meningkatkan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting untuk dapat memenuhi tuntutan kemajuan zaman, penguasaan dan kemampuan para guru Pendidikan Agama Islam tersebut yang telah di utus dan ditentukan tersendiri berdasarkan kebutuhannya. Selain itu peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam di SMA Martia Bhakti Bekasi dengan memberikan pendidikan yang dapat menimbulkan potensi keagamaan dengan berbagai macam kegiatan baik dalam bentuk mengajar, memberikan motivasi, memberikan pujian, selalu diarahkan, dibimbing pengajaran, penilaian dalam evaluasi, memberikan teladan yang baik dan lain-lain yang diharapkan dapat menghasilkan pengaruh yang baik bagi pendidikan dan mengajar bagi guru Pendidikan Agama Islam. Faktor-faktor pendukung dan penghambat peran kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi mengajar guru Pendidikan Agama Islam di SMA Martia Bhakti Bekasi. Faktor Turats, Vol. 8, No. 1, Januari 2012
Pendukung: (a) Amanah suatu motivasi yang kuat serta membina dan mendidik sebagai pemimpin. (b) Memberikan semangat kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran; (c) Suasana kerja (keharmonisan dalam bekerja) (d) Adanya jiwa pengabdian yang tinggi sebagai penanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. (e) Ketersediaan alat-alat dalam proses belajar mengajar. Faktor Penghambat: (a) Memberikan dengan nilai-nilai keadilan dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin. (b) Kebijakan-kebijakan pemerintah dari pihak ketidakadilan Kedua faktor tersebut, baik faktor yang mendukung dan menghambat diharapkan dapat menjadi pemicu keberhasilan, karena akan sangat mempengaruhi keberhasilan peran kepemimpinan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk menjadikan guru-guru Pendidikan Agama Islam khususnya menjadi guru yang profesional dalam pengajaran.
Daftar Pustaka Abin, Makmum, Syamsudin. Psikologi dengan Pendekatan Baru. Bandung : IKIP, 1981 Ali, Muhamad. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Aksara, 2003 Daradjat, Zakiah. Metode Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001 Dryden Gorden, Jeannet Vos. The Learning Revolution. Bandung : Mizan Pustaka, 2000 Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara, 2003
41
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Motivasi Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam: Studi Kualitatif Naturalistik di SMA Martia Bhakti Bekasi
Indrafachrudi, Soekarto. Bagaimana Memimpin Sekolah Secara Efektif. Malang: Ghalia Indonesia, 1993 Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2003 Muhaimin, et.al. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2003 Mulyasa, E. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003 Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara, 2003 Ramayulis, Pengajaran Agama Islam. Jakarta : Kalam Mulia, 2001 Rohani Ahmad, Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : PT. AlGesindo, 2004 Sabari Ahmad. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Ciputat : Quantum Teaching, 2007
42
Sabri, Alisuf. Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 2001 Sardiman, AM. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo, 2001 Syafarudin, Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta : PT. Ciputat Press, 2005 Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2003 Syaodih, Nana. Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2003 Uzer Usman, M. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2004 Wowono, Trisno, Abdullah Plus. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis. Surabaya : Arkola, 1994
Turats, Vol. 8, No. 1, Januari 2012