1
SURVEI PERKEMBANGAN FASILITAS OLAHRAGA REKREASI DI TEMPAT-TEMPAT PARIWISATA DI KABUPATEN SEMARANG DALAM 3 TAHUN TERAKHIR (2009-2011)
SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: SRI WICAHYANI 6101407041
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
2
SARI Sri Wicahyani, 2011. Survei Perkembangan Fasilitas Olahraga Rekreasi di Tempat-tempat Pariwisata di Kabupaten Semarang Dalam 3 Tahun Terakhir (2009-2011). Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan olahraga rekreasi di tempat-tempat pariwisata di wilayah Kab Semarang dalam 3 tahun terakhir (2009-2011) dan untuk mengetahui motif pengelola tempat wisata mengembangkan olahraga rekreasi di tempat wisata yang dikelola. Populasi dalam penelitian ini adalah obyek wisata yang ada di wilayah Kab. Semarang sejumlah 46 obyek wisata yang terdiri dari wisata alam, wisata rekreasi, wisata budaya, dan wisata restorasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling atau pengambilan sampel dengan maksud tertentu yang dapat memberikan informasi mengenai apa yang akan diteliti, yakni sejumlah 15 obyek wisata yang tergolong wisata alam atau wisata rekreasi. Metode pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan analisa data sekunder yang didukung data hasil observasi lapangan dan penyajian data dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian menyatakan bahwa ditinjau dari fasilitas yang ada di obyek wisata pada tahun 2009 fasilitas olahraga rekreasi yang ada di 15 obyek wisata sejumlah 67 item (59,8%) dari jumlah keseluruhan fasilitas (daya tarik & daya dukung) 112 item, pada tahun 2010 sebanyak 75 item (63,6%) dari jumlah keseluruhan fasilitas (daya tarik & daya dukung) 118 item, dan tahun 2011 sejumlah 78 item (62,4%) dari jumlah keseluruhan fasilitas (daya tarik & daya dukung) 125 item. Sejumlah 7 dari 15 obyek wisata (47%) menyatakan bahwa motif utama mengembangkan olahraga rekreasi di tempat wisata yang dikelola adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan fasilitas olahraga yang rekreatif, sejumlah 6 obyek wisata (40%) menyatakan bahwa motif utama mengembangkan olahraga rekreasi diobyek wisata yang dikelola adalah untuk memanfaatkan sumber daya yang ada guna menambah nilai dari sumber daya tersebut, dan sejumlah 2 obyek wisata (13%) menyatakan bahwa motif utama mengembangkan olahraga rekreasi di obyek wisata yang dikelola adalah memperluas usaha untuk mengembangkan bisnis. Saran yang diajukan dari penelitian diatas: 1) Pengelola obyek wisata hendaknya senantiasa mengikuti perkembangan IPTEK dan situasi sosial budaya di masyarakat agar dapat menawarkan fasilitas rekreasi yang bervariatif dan sesuai dengan kebutuhan serta kesenangan masyarakat. 2) Dinas Pariwisata dapat berkerjasama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga untuk menyelenggarakan event-event atau kegiatan olahraga yang rekreatif di obyek wisata untuk memberikan apresiasi terhadap perkembangan olahraga rekreasi di obyek wisata.
ii
3
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah disetujui untuk diajukan dalam sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada : Hari
:...............
Tanggal
:...............
Menyetujui Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Drs. H. Endro Puji P, M.Kes. NIP.19590315 198503 1 003
Mohamad Annas, S. Pd. M.Pd NIP. 19751105 200501 1002
Mengetahui, Ketua Jurusan PJKR
Drs. Hermawan Pamot Raharjo, M.Pd. NIP. 19651020 199103 1 002
iii
4
PENGESAHAN
Telah dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada : Hari
: Senin
Tanggal
: 19 September 2011
Tempat
: Ruang Ujian Skripsi Jurusan PJKR Panitia Ujian
Ketua
Sekretaris
Drs. Said Junaidi, M.Kes. NIP. 19690715 199403 1 001
Dra. Heny Setyawati, M.Si NIP. 19670610 199203 2 001 Dewan Penguji
1. Andry Akhiruyanto, S.Pd., M.Pd. NIP. 19810129 200312 1 001
( Ketua ) ________________
2. Drs. H.Endro Puji Purwono, M.Kes. NIP. 19590315 198503 1 003
(Anggota) ________________
3. Mohamad Annas, S.Pd., M.Pd. NIP.19751105 200501 1 002
(Anggota)________________
iv
5
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto: Sepi ing pamrih rame ing gawe, berbudi bawa laksana, memayu hayuning bawana (R. Sastro Kartono)
Persembahan: Skripsi ini kupersembahkan untuk: Bapakku, Sri Waluyo dan Ibuku, Surati atas kasih sayang dan motivasinya
v
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya skripsi ini bukan atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang dalam-dalamya kepada yang terhormat: 1. Rektor Universitas Negeri Semarang, yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menempuh studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan. 2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan kemudahan dalam pengurusan ijin penelitian. 3. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Keseharan & Rekreasi, yang telah memberikan arahan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 4. Drs. H. Endro Puji Purwono, M.Kes. selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, dan pengarahan sehingga akhir penyusunan skripsi ini. 5. Mohamad Annas, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, petunjuk dan pengarahan sehingga akhir penyusunan skripsi ini. 6. Kepala
Dinas
Pemuda,
Olahraga,
Kebudayaan
dan
Pariwisata
Kab.Semarang, yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di obyek wisata di wilayah Kab. Semarang.
vi
7
7. Pengelola obyek wisata di Kab. Semarang, yang telah membantu dalam observasi lapangan untuk melengkapi data dalam penyelesaian skripsi ini. 8. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan bekal pengetahuan sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu atas bantuan dan kerjasama yang telah diberikan dalam penelitian ini. Semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal atas kebaikan beliau semua. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca semua.
Semarang, Juni 2011
Penulis
vii
8
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
SARI ................................................................................................................
ii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................
iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................
v
KATA PENGANTAR ....................................................................................
vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................
1
1.2 Fokus Masalah ...............................................................................
10
1.3 Tujuan Penelitian ...........................................................................
10
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................
11
1.5 Penegasan Istilah ...........................................................................
12
BAB II LANDASAN TEORI ..........................................................................
16
2.1 Olahraga ........................................................................................
16
2.2 Olahraga Rekreasi ..........................................................................
18
2.3 Rekreasi ..........................................................................................
24
2.4 Pariwisata .......................................................................................
31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................
38
3.1 Populasi .........................................................................................
38
3.2 Sampel ...........................................................................................
39
3.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................
39
3.4 Instrumen Penelitian.......................................................................
41
3.5 Reliabilitas .....................................................................................
42
3.6 Teknik Analisis Data ......................................................................
42
viii
9
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................
44
4.1 Hasil Penelitian .............................................................................
44
4.2 Pembahasan ....................................................................................
50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................
55
5.1 Kesimpulan ...................................................................................
55
5.2 Saran ..............................................................................................
56
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
57
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..............................................................................
58
ix
10
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Fasilitas (daya tarik & daya dukung) di 15 obyek wisata ............................
44
2. Fasilitas olahraga rekreasi di 15 obyek wisata tahun 2009 .........................
46
3. Fasilitas olahraga rekreasi di 15 obyek wisata tahun 2010 .........................
47
4. Fasilitas olahraga rekreasi di 15 obyek wisata tahun 2011 .........................
48
5. Perbandingan jumlah fasilitas (daya tarik & daya dukung) dan fasilitas olahraga rekreasi yang disediakan obyek wisata tahun 2009-2011 .......................................................................................
49
6. Motif pengelola obyek wisata mengembangkan olahraga rekreasi di tempat wisata yang dikelola ..................................................................
50
7. Klasifikasi Kondisi Kolam Renang..............................................................
74
x
11
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Halaman
Jumlah fasilitas (daya tarik & daya dukung) obyek wisata tahun 2009-2011 .................................................................................
2.
Jumlah fasilitas olahraga rekreasi di 15 obyek wisata tahun 2009-2011 .................................................................................
3.
51
52
Motif pengelola 15 obyek wisata mengembangkan olahraga Rekreasi ...............................................................................................
xi
54
12
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Surat Keterangan Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi...........................
58
2. Surat Ijin Penelitian Awal Penyusunan Proposal Skripsi dari FIK .............
59
3. Surat Pengantar Penelitian Awal Penyusunan Proposal Skripsi dari Kesbangpol & Linmas Kab. Semarang .......................................................
60
4. Surat Keterangan Ijin Penelitian Awal Penyusunan Proposal Skripsi dari Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan & Pariwisata Kab. Semarang.............................................................................................
61
5. Surat Ijin Penelitian Skripsi dari FIK ..........................................................
62
6. Surat Pengantar Penelitian Skripsi dari Kesbangpol & Linmas Kab. Semarang .............................................................................................
63
7. Surat Keterangan Ijin Penelitian dari Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan & Pariwisata Kab. Semarang ................................................
64
8. Prosedur Penelitian ......................................................................................
65
9. Tabel Obyek Wisata di Wilayah Kab. Semarang ........................................
66
10. Form Instrument Observasi Lapangan .....................................................
68
11. Form Kunjungan Observasi Lapangan 15 Obyek Wisata .........................
70
12. Form Contact Person 15 Obyek Wisata ....................................................
72
13. Tabel Klasifikasi Kondisi Kolam Renang .................................................
74
14. Data Obyek Wisata ....................................................................................
75
15. Hasil Wawancara Observasi Awal ............................................................
93
16. Dokumentasi Penelitian .............................................................................
94
xii
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Mencerdaskan kehidupan bangsa melalui instrumen pembangunan nasional di bidang keolahragaan merupakan upaya meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia secara jasmaniah, rohaniah, dan sosial dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, sejahtera, dan demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional yang dapat menjamin pemerataan akses terhadap olahraga, peningkatan kesehatan dan kebugaran, peningkatan prestasi, dan manajemen keolahragaan yang mampu menghadapi tantangan serta tuntutan perubahan kehidupan nasional dan global. (UU No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional) Pembangunan disegala bidang dilakukan untuk mewujudkan tujuan nasional. Pembangunan tersebut diantaranya meliputi pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan ekonomi, pembangunan olahraga, bahkan pembangunan moral. Yakni moral yang sesuai dengan falsafah negara Indonesia yaitu Pancasila. Semua itu perlu mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, dimana sumber daya alam dan sumber daya manusia melimpah. Namun kuantitas sumber daya tidaklah menjamin keberhasilan dalam memajukan negara tanpa kualitas
1
2
sumber daya yang mendukung. Dengan berpikir lebih kritis, maka kita akan tahu betapa banyak hal-hal kecil yang dapat kita kembangkan dan memunculkan kesempatan bagi kita untuk ikut serta memberikan sedikit sumbangan dalam membangun negara kita. Kita dapat menyimpulkan sendiri bagaimana perkembangan olahraga di negara kita dengan melihat prestasi olahraga yang dapat dikatakan kurang memuaskan pada saat ini. Perkembangan olahraga di negara berkembang seperti negara kita tentu sangat berbeda dengan negara-negara maju. Kesadaran olahraga bagi orang-orang di negara maju lebih besar dari negara berkembang. Dan sebenarnya prestasi olahraga nasional berakar dari olahraga masyarakatnya. Di negara maju olahraga dianggap sebagai kebutuhan pokok bagi masyarakat. Pemerintah pun mendukung hal itu dengan memfasilitasi kebutuhan olahraga tersebut yakni dengan menyediakan fasilitas olahraga. Baik dalam ranah pendidikan, pembinaan olahraga prestasi, maupun olahraga rekreasi bagi masyarakat. Negara-negara maju seperti Inggris, Amerika, Jepang, Singapura, benar-benar memanfaatkan sumber daya yang ada dengan maksimal, efektif, dan efisien. Sebagai contoh kolam renang, lapangan futsal, lapangan basket yang dibuat diatas gedung, kantor-kantor, hotel, dll. Mereka masih menyempatkan untuk bergerak melakukan aktifitas fisik di sela-sela kesibukan mereka dalam bekerja. Itu adalah salah satu wujud bahwa kesadaran berolahraga di negara maju lebih tinggi dibandingkan dengan negara berkembang yang rata-rata masyarakatnya lebih mementingkan bekerja, mencari uang untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya.
3
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Alifian Mallarangeng mengatakan bahwa pembangunan bidang keolahragaan harus diawali dari olahraga rekreasi, yang melibatkan masyarakat secara luas sebagai gaya hidup. Ia mengungkapkan keinginannya tersebut dalam pelantikan pengurus nasional Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) masa bakti 2009-2014 di Wisma Menpora, Senayan, Jakarta, Kamis (3/6). "Kalau kita ingin membangun olahraga harus dimulai dari basisnya yaitu olahraga rekreasi. Masyarakat luas akan ikut merasakan betapa pentingnya olahraga bagi bangsa dan negara ini”, tutur Andi Mallarangeng, di depan pengurus nasional FORMI yang diketuai mantan Menpora, Hayono Isman. Ia mengungkapkan dengan adanya FORMI sebagai wadah bagi olahraga rekreasi tersebut, akan merangsang masyarakat Indonesia untuk menjadikan olahraga rekreasi sebagai gaya hidup. "Salah satu efek dari olahraga rekreasi ini adalah membuat masyarakat menjadi sehat, jadi kembangkanlah olahraga rekreasi sebagai gaya hidup masyarakat," katanya. Hal senada juga diungkapkan Hayono Isman selaku ketua umum FORMI, yang mengatakan FORMI adalah tempat perhimpunan olahraga non prestasi. (http://bataviase.co.id/node/237851) Olahraga rekreasi merupakan olahraga masyarakat dengan induk ornagisasi dengan nama FORMI (Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia). Tentang olahraga rekreasi disebutkan dalam Undang-Undang
4
Republik Indonesia No.3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional pasal 17 yang membagi ruang lingkup olahraga menjadi 3 macam, yaitu: 1. Olahraga Pendidikan Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani. 2. Olahraga Rekreasi Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran, dan kegembiraan. 3. Olahraga Prestasi Olahraga mengembangkan
prestasi
adalah
olahragawan
olahraga
secara
yang
terencana,
berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai
membina
dan
berjenjang,
dan
prestasi dengan
dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Secara umum olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan untuk tujuan rekreasi. Olahraga rekreasi merupakan suatu kegiatan bersifat fisik yang dilakukan dalam rangka mencari kesenangan, berekreasi, dalam rangka refreshing baik secara individu maupun kelompok. Misalnya bersama dengan keluarga, rekan kerja, teman, dan lain-lain.
5
Tujuan dari olahraga rekreasi seperti yang ada dalam pasal 19 ayat 3 UU No.3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional adalah sebagai berikut: a. Memperoleh kesehatan, kebugaran jasmani, dan kegembiraan; b. Membangun hubungan sosial; dan/atau c. Melestarikan dan meningkatkan kekayaan budaya daerah dan nasional. Dalam UU No. 3 tahun 2005, tentang Sistem Keolahragaan Nasional pada pasal 26 disebutkan pengembangan olahraga rekreasi dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan atau masyarakat dengan membangun dan memanfaatkan potensi sumber daya, prasarana dan sarana olahraga rekreasi. Pengembangan olahraga rekreasi yang bersifat tradisional dilakukan dengan menggali, mengembangkan, melestarikan, dan memanfaatkan olahraga tradisional yang ada dalam masyarakat. Pengembangan olahraga rekreasi dilaksanakan berbasis masyarakat dengan memperhatikan prinsip mudah, murah, menarik, manfaat, dan massal. Pengembangan ini dilaksanakan sebagai upaya
menumbuh-kembangkan
sanggar-sanggar dan mengaktifkan perkumpulan olahraga dalam masyarakat, serta menyelenggarakan festival olahraga rekreasi yang berjenjang dan berkelanjutan pada tingkat daerah, nasional, dan internasional. Pengembangan tersebut diawali dari tatanan/managemen organisasi olahraga rekreasi tingkat pusat dan daerah. Dan secara konkret hal yang bisa diupayakan adalah dengan pemerataan akses terhadap olahraga.
6
Kegiatan olahraga rekreasi tidak lepas dari fasilitas (sarana/prasarana) yang digunakan untuk melakukan kegiatan olahraga rekreasi. Ketersediaan fasilitas olahraga rekreasi terutama, sangat penting dalam rangka sosialisasi dalam membentuk budaya olahraga di masyarakat. Sedikit banyak ketersediaan fasilitas olahraga juga berpengaruh pada kesadaran berolahraga bagi masyarakat. Untuk itu perlu adanya pelayanan terhadap akses fasilitas olahraga di masyarakat. Pengembangan fasilitas olahraga rekreasi sangat penting, yaitu dalam rangka menyediakan fasilitas untuk masyarakat dan secara tidak langsung untuk memasyarakatkan olahraga, memassalkan olahraga sebagai upaya mengembangkan kesadaran masyarakat dalam rangka meningkatkan kesehatan, kebugaran sehingga dapat menunjang keproduktifan dalam melakukan aktivitas kerja bagi masyarakat pada umumnya, lembaga pemerintah, satuan pendidikan, dll. Misalnya dalam lingkup satuan pendidikan, seorang guru penjas bisa memanfaatkan adanya fasilitas olahraga yang ada di tempat-tempat rekreasi sebagai satu agenda tahunan dengan menyelenggarakan acara outing dengan para siswa. Dan kegiatan yang dilakukan misalnya outbound, kemah raya, atau perayaan pesta kenaikan kelas di tempat rekreasi yang diisi dengan kegiatan olahraga. Kegiatan rekreasi berupa kegiatan olahraga merupakan satu kegiatan dalam rangka rekreasi jasmani maupun rohani. Rekreasi merupakan salah satu kegiatan yang dibutuhkan oleh setiap manusia, baik sekarang dan masa yang akan datang. Recreation is a fundamental and universal human need. (George D Butler, 1979:14)
7
Kebutuhan manusia meliputi kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan tersebut harus seimbang, seimbang dalam arti kita tidak boleh hanya berorientasi pada kebutuhan fisik saja. Jika jasmani/fisik tubuh kita memerlukan istirahat, maka rohani kita juga memerlukan hal yang sama. Secara psikologi orang di lapangan akan merasa jenuh dengan setiap kesibukan dan masalah, sehingga mereka membutuhkan istirahat dari bekerja, tidur dengan nyaman, bersantai bersama keluarga, bersama orang-orang terdekat, rekan kerja, dll. Untuk itu masyarakat akan mencari tempat yang menyajikan kebutuhan rekreasi mereka. Dan tempat yang dituju yaitu tempattempat yang memiliki daya tarik seperti tempat wisata. Kabupaten Semarang merupakan wilayah yang memiliki beragam obyek wisata yang menarik. Kabupaten Semarang memiliki potensi sumber daya alam yang sangat menunjang kelangsungan hidup dan pertumbuhan kepariwisataan daerah yang kompetitif. Ibu kota Kabupaten Semarang yaitu Ungaran, yang berada pada jalur lalu lintas pariwisata Joglosemar (Jogja-SoloSemarang). Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang melakukan pengembangan pariwisata dengan membangun obyek-obyek wisata yang ada. Menimbang bahwa pembangunan dibidang pariwisata memiliki prospek yang cukup memberikan peluang dan harapan sejalan dengan konsep pembangunan yang meliputi berbagai aspek kehidupan dan penghidupan masyarakat yang didukung dengan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan peninggalan sejarah purbakala dimasa lalu. Posisi strategis Kabupaten Semarang sebagai daerah penyangga ibukota Provinsi Jawa Tengah
8
memberikan peluang dan kesempatan untuk lebih mengembangkan segenap potensi yang ada. Menyadari akan besarnya potensi dan peluang investasi melalui visi dan misi yang diembannya, Dinas Pariwisata sebagai unsur pelaksana daerah dibidang kepariwisataan melalui tahapan pembangunan yang berkesinambungan berusaha untuk selalu siap menjawab tantangan yang ada, baik di dalam memposisikan diri sebagai sumber pelayanan dan penyebaran informasi Pariwisata maupun dalam rangka promosi PESONA WISATA di Kabupaten Semarang. Olahraga dan pariwisata Kabupaten Semarang berada dalam satu instansi pemerintah yaitu Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata. Berdasarkan data dari hasil observasi di Disparta Kabupaten Semarang pada tahun 2011 tercatat sebanyak 46 obyek wisata yang tersebar di wilayah Kabupaten Semarang. Mulai dari wisata alam, wisata budaya, wisata rekreasi, wisata restorasi, dan wisata spiritual. Kita dapat melihat akhir-akhir ini obyek-obyek wisata dibangun dengan segala fasilitas yang ditawarkan tentunya untuk menarik minat wisatawan. Fasilitas itu mulai dari tempat perbelanjaan
souvenir,
penginapan,
olahraga,
kafe,
restoran,
dll.
Perkembangan itu didukung oleh kemudahan aksestabilitas jalur lalu lintas dan ekonomi menuju semua obyek wisata yang ada di wilayah Kabupaten Semarang, sehingga menjadikan paket perjalanan wisata dapat mencapai banyak obyek wisata dengan mudah dan banyak diminati oleh masyarakat.
9
Keterkaitan antara pengembangan pariwisata dengan perkembangan olahraga rekreasi dapat dilihat dari adanya fasilitas (sarana/prasarana) olahraga rekreasi di banyak obyek wisata di Kabupaten Semarang dan eveneven olahraga rekreasi yang diselenggarakan oleh masyarakat maupun oleh pengelola obyek wisata. Fasilitas olahraga rekreasi yang beragam seperti paket outbound, kolam
renang, wahana flying fox, rapeling, lapangan futsal,
playground, dan lain-lain. Fasilitas tersebut dibuat sebagai daya tarik utama obyek wisata dalam menarik wisatawan maupun sebagai daya dukung obyek wisata. Selain dikembangkan di obyek wisata rekreasi, olahraga rekreasi sangat berpotensi untuk dikembangkan di obyek wisata alam terutama. Olahraga rekreasi erat sekali kaitannya dengan ”back to nature”, banyak memanfaatkan sumber daya yang tersedia di alam. Sebagai contoh, pohonpohon tinggi besar untuk permainan jembatan udara (air bridge), tebingtebing sebagai prasarana rapeling, angin untuk paralayang, sungai untuk arum jeram, dll. Bertolak dari itu semua perlu diketahui tentang perkembangan fasilitas olahraga rekreasi di obyek wisata di wilayah Kabupaten Semarang. Selain mengetahui gambaran tentang bagaimana perkembangan fasilitas olahraga rekreasi di kancah pariwisata Kabupaten Semarang dan juga motif pengembangannya, dari hasil penelitian ini kita akan dapat mengetahui peluang-peluang yang dapat dikembangkan oleh Dinas Pariwisata dan pengelola obyek wisata dalam rangka memberdayakan dan menambah nilai guna sumber daya yang ada di obyek wisata. Secara tidak langsung sekaligus
10
dapat mengembangkan dan memassalkan olahraga rekreasi. Sehingga akses terhadap fasilitas olahraga rekreasi oleh masyarakat mudah. Dengan itu pula diharapkan nantinya olahraga berangsur-angsur menjadi gaya hidup di masyarakat. Olah karena itu, penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul ”Survei Perkembangan Fasilitas Olahraga Rekreasi di Tempat-Tempat Pariwisata di Kabupaten Semarang dalam 3 Tahun Terakhir (2009-2011)”.
1.2 Fokus Masalah Berdasarkan latar belakang, fokus masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Perkembangan fasilitas olahraga rekreasi di tempat-tempat pariwisata di wilayah Kabupaten Semarang dalam 3 tahun terakhir (2009-2011). 2. Motif
pengelola tempat wisata mengembangkan olahraga rekreasi di
tempat wisata yang dikelola.
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan fasilitas olahraga rekreasi di tempat-tempat pariwisata di wilayah Kabupaten Semarang dalam 3 tahun terakhir (2009-2011). 2. Untuk mengetahui apa motif pengelola tempat wisata mengembangkan olahraga rekreasi di tempat wisata yang dikelola.
11
1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penilitian ini sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti a) Untuk
memenuhi
syarat
dalam
memempuh
program
sarjana
Pendidikan Jasmani, Kesehatan, & Rekreasi di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES. b) Untuk menambah wawasan tentang aplikasi pengetahuan olahraga rekreasi yang diperoleh dibangku kuliah. 2. Bagi Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang a) Untuk mengetahui elemen kepariwisataan yang dapat diupayakan dalam rangka pengembangan pariwisata di Kabupaten Semarang, dalam hal ini adalah olahraga rekreasi. b) Untuk mengetahui deskripsi tentang perkembangan olahraga rekreasi yang ada di tempat-tempat pariwisata di wilayah Kabupaten Semarang. 3. Bagi FORMI (Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia) a) Untuk mengetahui bagaimana perkembangan olahraga rekreasi di kancah pariwisata Kabupaten Semarang tahun 2009-2011. b) Untuk mengetahui motif pengelola tempat rekreasi mengembangkan olahraga rekreasi di tempat pariwisata yang dikelola. 4. Bagi Pengelola Obyek Wisata Sebagai
motivasi
dalam
rangka
menciptakan
peluang
pengembangkan potensi obyek wisata dengan memberdayakan secara maksimal sumber daya yang ada di obyek wisata tersebut.
12
5. Bagi Masyarakat Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan secara umum dan memberikan informasi tentang fasilitas olahraga rekreasi yang ada di tempat-tempat wisata di Kabupaten Semarang.
1.5 Penegasan Istilah Penegasan istilah disini dimaksudkan agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul skripsi dan memberikan gambaran yang lebih jelas kepada pembaca dalam judul skripsi: ”Survei Perkembangan Fasilitas Olahraga Rekreasi di Tempat-Tempat Pariwisata di Kabupaten Semarang dalam 3 Tahun terakhir (2009-2011)” Istilah-istilah yang perlu dijelaskan dalam judul skripsi ini adalah sebagai berikut: 1.5.1 Survei Survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuasioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. (Masri Singarimbun, 1989:3) Survei yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penelitian terhadap suatu masalah secara sistematis, kritis, dan ilmiah untuk meningkatkan
pengetahuan
dan
pengertian
terhadap
sesuatu,
mendapatkan fakta yang baru, atau penafsiran yang lebih baik terhadap obyek penelitian.
13
1.5.2 Perkembangan Perkembangan merupakan perubahan secara kualitatif dan kuantitatif sebagai deretan progresif dari perubahan yang teratur dan koheren. Progresif menandai bahwa perubahannya terarah, membimbing untuk
maju,
bukan
mundur.
Sedangkan
teratur
dan
koheren
menunjukkkan hubungan yang nyata antara perubahan yang terjadi dan yang telah mendahului atau mengikutinya. (Soeparwoto, 2007:5) Perkembangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perubahan secara kualitas atau secara kuantitaas dalam jangka waktu tertentu. Perkembangan dapat ditinjau dari fisik maupun non fisik dengan melihat kualitas maupun kuantitas obyek. Yakni dengan menginterpretasikan data mengenai obyek penelitian dalam waktu yang telah ditentukan. 1.5.3 Fasilitas Olahraga Fasilitas olahraga ialah semua prasarana olahraga yang meliputi lapangan dan bangunan olahraga beserta perlengkapannya untuk melaksanakan program kegiatan olahraga. Fasilitas olahraga sudah mencakup pengertian prasarana dan sarana perlengkapan olahraga. (Soepartono, 2000:6-7) Fasilitas olahraga
rekreasi dalam penelitian ini meliputi
sarana/perlengkapan olahraga rekreasi dan prasarana yang mendukung pelaksanaan olahraga rekreasi.
14
1.5.4 Olahraga Dalam UU No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional disebutkan bahwa olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial. Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila. (http://ayinosa31.wordpress.com/2010/03/29/rekreasi-olahraga) Olahraga disini merupakan aktivitas fisik yang dilakukan dengan sukarela dan senang hati, didalamnya terdapat unsur kompetisi yang disertai dengan fairplay. 1.5.5 Rekreasi Rekreasi adalah aktivitas yang dilakukan pada waktu senggang (lapang) yang bertujuan untuk membentuk, meningkatkan kembali kesegaran fisik, mental, pikiran dan daya rekreasi (baik secara individual maupun secara kelompok) yang hilang akibat aktivitas rutin sehari-hari dengan jalan mencari kesenangan, hiburan dan kesibukan yang berbeda dan dapat memberikan kepuasan dan kegembiraan yang ditujukan bagi
kepuasan lahir dan batin manusia.
15
(repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19556/2/Chapter%20II.pdf ) 1.5.6 Olahraga Rekreasi Dalam UU No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran, dan kegembiraan. Olahraga rekreasi disini merupakan jenis kegiatan olahraga sebagai alternatif dalam manfaatkan waktu luang dengan melakukan aktifitas olahraga yang berintensitas rendah, bersifat menyenangkan secara individu maupun kelompok. 1.5.7 Pariwisata Dalam UU No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan disebutkan bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah. Pariwisata dalam penelitian ini adalah kegiatan wisata yang didalamnya terdapat berbagai aktivitas yang rekreatif (bersifat rekreasi) di suatu tempat.
16
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Olahraga 2.1.1 Pengertian Olahraga Dalam UU No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional disebutkan bahwa olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial. Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila. http://ayinosa31.wordpress.com/2010/03/29/rekreasi-olahraga/ Olahraga merupakan aktivitas fisik yang dilakukan oleh seorang individu maupun kelompok dengan sukarela dan senang hati, yang didalamnya terdapat unsur kompetisi (kompetisi dengan waktu, kompetisi dengan orang lain) yang disertai dengan fairplay.
16
17
2.1.2 Ruang Lingkup Olahraga Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional ruang lingkup olahraga disebutkan pada Pasal 17 yaitu meliputi: 1. Olahraga Pendidikan Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan
untuk
memperoleh
pengetahuan,
kepribadian,
keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani. 2. Olahraga Rekreasi Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran, dan kegembiraan. 3. Olahraga Prestasi Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. 2.1.3 Sarana/Prasarana Olahraga Prasarana lingkungan
yang
olahraga
adalah
digunakan
tempat
untuk
atau
kegiatan
ruang
termasuk
olahraga
dan/atau
penyelenggaraan keolahragaan. Misalnya lapangan sepak bola, lapangan
18
tenis, lapangan golf, sungai, tebing, dll. Sedangkan sarana olahraga adalah peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk kegiatan olahraga. Misalnya raket, bola, net, perahu karet, parasut, karabiner, sepeda, dll. (Soepartono, 2000:5) Dalam penyelenggaraan olahraga menggunakan sarana dan prasarana untuk menunjang pencapaian tujuan dari olahraga. Sarana dan prasarana olahraga dapat dimodifikasi dan dikembangkan sesuai dengan kreatifitas, kebutuhan, tujuan, dan kondisi tertentu. 2.1.4 Fasilitas Olahraga Fasilitas olahraga ialah semua prasarana olahraga yang meliputi lapangan dan bangunan olahraga beserta perlengkapannya untuk melaksanakan program kegiatan olahraga. Fasilitas olahraga sudah mencakup pengertian prasarana dan sarana perlengkapan olahraga. (Soepartono, 2000:6-7)
2.2 Olahraga Rekreasi 2.2.1 Pengertian Olahraga Rekreasi Olahraga rekreasi adalah jenis kegiatan olahraga yang dilakukan pada waktu senggang atau waktu-waktu luang. Olahraga rekreasi merupakan alternatif dalam manfaatkan waktu luang dengan melakukan aktifitas olahraga yang berintensitas rendah, bersifat menyenangkan secara individu maupun kelompok. Berikut pengertian olahraga rekreasi:
19
a) Dalam UU No.3 Sistem Keolahragaan Nasional tahun 2005, olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat
setempat
untuk
kesehatan,
kebugaran,
dan
kegembiraan. b) Olahraga rekreasi adalah jenis kegiatan olahraga yang dilakukan pada waktu senggang atau waktu-waktu luang. http://ayinosa31.wordpress.com/2010/03/29/rekreasi-olahraga/, Dapat disimpulkan bahwa olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan baik secara individu maupun kelompok dalam waktu tertentu untuk tujuan rekreasi berupa aktifitas-aktifitas fisik yang bersifat menyenangkan. 2.2.2 Tujuan Olahraga Rekreasi Tujuan olahraga rekreasi dalam UU No. 3 tentang Sistem Keolahragaan Nasional disebutkan dalam pasal 19 ayat 1-3, yaitu: (1) Olahraga rekreasi dilakukan sebagai bagian proses pemulihan kembali kesehatan dan kebugaran. (2) Olahraga rekreasi dapat dilaksanakan oleh setiap orang, satuan pendidikan, lembaga, perkumpulan, atau organisasi olahraga.
20
(3) Olahraga rekreasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan: a) Memperoleh kesehatan, kebugaran jasmani, dan kegembiraan; b) Membangun hubungan sosial; dan/atau c) Melestarikan dan meningkatkan kekayaan budaya daerah dan nasional. 2.2.3 Pembinaan & Pengembangan Olahraga Rekreasi Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi disebutkan dalam Undang-Undang No.3 tentang Sistem Keolahragaan Nasional tahun 2005 Pasal 26 ayat 1-5 sebagai berikut: (1) Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi dilaksanakan dan diarahkan
untuk
mengembangkan
memassalkan kesadaran
olahraga
masyarakat
sebagai
dalam
upaya
meningkatkan
kesehatan, kebugaran, kegembiraan, dan hubungan sosial. (2) Pembinaan dan pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan
oleh
Pemerintah,
pemerintah
daerah,
dan/atau
masyarakat dengan membangun dan memanfaatkan potensi sumber daya, prasarana dan sarana olahraga rekreasi. (3) Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi yang bersifat tradisional
dilakukan
dengan
menggali,
mengembangkan,
melestarikan, dan memanfaatkan olahraga tradisional yang ada dalam masyarakat.
21
(4) Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi dilaksanakan berbasis masyarakat dengan memperhatikan prinsip mudah, murah, menarik, manfaat, dan massal. (5) Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi dilaksanakan sebagai
upaya
menumbuhkembangkan
sanggar-sanggar
dan
mengaktifkan perkumpulan olahraga dalam masyarakat, serta menyelenggarakan festival olahraga rekreasi yang berjenjang dan berkelanjutan pada tingkat daerah, nasional, dan internasional. 2.2.4 Wadah Olahraga Rekreasi Wadah olahraga rekreasi nasional Indonesia yaitu FORMI (Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia). FORMI pada mulanya didirikan oleh perhimpunan-perhimpunan olahraga nonprestasi yang ada di Indonesia. Berdasarkan kesepakatan induk-induk organisasi olahraga masyarakat dan induk organisasi perhimpunan olahraga nonprestasi di Indonesia, wadah olahraga rekreasi pada tanggal 9 September 2000 didirikan dengan nama Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia (FOMI). Pada Musyawarah Nasional III FOMI, disepakati untuk disesuaikan dengan UU No.3 tentang Sistem Keolahragaan Nasional sehingga pada tanggal 5 Desember 2009, Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia (FOMI) diubah menjadi Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI). FORMI merupakan satu satunya
22
federasi olahraga yang mempunyai anggota organisasi olahraga masyarakat, olahraga tradisional, dan olahraga rekreasi. 2.2.5 Fasilitas Olahraga Rekreasi 2.2.5.1 Fasilitas Olahraga Rekreasi Fasilitas olahraga rekreasi meliputi sarana dan prasarana perlengkapan bangunan,
olahraga
atau
rekreasi.
lapangan
Prasarana
beserta
berupa
area,
sarana/perlengkapannya.
Fasilitas olahraga rekreasi dapat kita temukan di tempat-tempat pariwisata, karena olahraga tersebut bersifat rekreatif. Misalnya outbound field, flying fox, air bridge, horse riding, ATV off road, jogging track, tennis court, swimming pool, futsa court l , dll. 2.2.5.2 Keamanan Fasilitas Olahraga Rekreasi Faktor keamanan (safety) fasilitas olahraga rekreasi yakni sarana/prasarana olahraga rekreasi (yang ada di obyek wisata) merupakan
hal
paling
utama
untuk
diperhatikan.
Sarana/prasarana harus memenuhi standar keamanan dan dengan tim pelaksana yang berkompeten yaitu orang-orang yang telah berpengalaman, atau orang yang telah mendapat pelatihan khusus tentang pengoperasian sarana/prasarana olahraga rekreasi. Dalam pasal 19 bab VI, UU No.3 tahun 2005 SKN, bahwa: Setiap orang yang menyelenggarakan olahraga rekreasi tertentu
yang
mengandung
risiko
terhadap
kelestarian
23
lingkungan, keterpeliharaan sarana, serta keselamatan dan kesehatan wajib: a)
Menaati ketentuan dan prosedur yang ditetapkan sesuai dengan jenis olahraga; dan
b) Menyediakan instruktur atau pemandu yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan jenis olahraga Upaya kemungkinan
proteksi/perlindungan terjadinya
kecelakaan
dan secara
pencegahan teknis
untuk
mencegah terjadinya kecelakaan yakni dengan menggunakan fasilitas dan alat-alat yang standar, instruktur/pemandu yang berkompeten dalam jenis olahraga rekreasi tertentu, serta memberlakukan peraturan-peraturan yang jelas untuk jenis olahraga rekreasi yang ekstrim. Sebagai contoh jenis olahraga flying fox dengan tinggi 150 meter khusus untuk orang dewasa diatas 17 tahun, dilarang untuk usia anak-anak. Dan upaya nonteknis untuk mengantisipasi kecelakaan dan sebagai jaminan kesehatan dan keselamatan pengunjung, dikenakan biaya asuransi jiwa bagi setiap pengunjung pada tiket masuk obyek wisata. 2.2.5.3
Pengawasan
terhadap
Keamanan
Fasilitas
Olahraga
Rekreasi Pengawasan terhadap keamanan dan kelayakan fasilitas di obyek wisata termasuk didalamnya fasilitas olahraga rekreasi di
24
obyek wisata tersebut dilakukan oleh Disparta yaitu sie-bidang sarana/prasarana ODTW (Obyek & Daya Tarik Wisata) dengan dibantu oleh UPTD
(Unit Pelaksana Teknis Daerah).
Pengawasan dilakukan dengan pemeriksaan secara berkala dengan terjun langsung ke lapangan, untuk meninjau langsung dan memberikan pengarahan kepada pihak pengelola obyek wisata.
2.3 Rekreasi 2.3.1 Pengertian Rekreasi Rekreasi berasal dari bahasa Latin yaitu creature yang berarti mencipta, lalu diberi awalan re yang berarti kembali yang diartikan pemulihan daya cipta atau penyegaran daya cipta. Kegiatan rekreasi biasanya dilakukan diwaktu senggang (leasuretime). Leasure berasal dari kata licere (bahasa Latin) yang berarti diperkenankan menikmati saat-saat yang bebas dari kegiatan rutin untuk memulihkan atau menyegarkan kembali. Berikut beberapa pengertian rekreasi: a) Recreation is a feeling of well-being that result from experiences in which the individual receive a pleasurable and gratifying response to use of his physical, mental, or creative powers. Rekreasi adalah sebuah perasaan menjadi lebih baik sebagai hasil dari pengalaman yang diterima seorang individu yaitu sebuah keyakinan dan kepuasan
25
untuk merespon dengan menggunakan fisik, mental, dan kreatifitas mereka. (George D. Butler, 1979:10) b) Rekreasi adalah aktivitas yang dilakukan pada waktu senggang (lapang) yang bertujuan untuk membentuk, meningkatkan kembali kesegaran fisik, mental, pikiran dan daya rekreasi (baik secara individual maupun secara kelompok) yang hilang akibat aktivitas rutin sehari-hari dengan jalan mencari kesenangan, hiburan dan kesibukan yang berbeda dan dapat memberikan kepuasan dan kegembiraan yang ditujukan bagi kepuasan lahir dan batin manusia. (repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19556/2/Chapter%20II.pdf ) Dari pengertian diatas disimpulkan bahwa rekreasi adalah aktivitas yang dilakukan pada waktu senggang yang bertujuan untuk membentuk, meningkatkan kembali kesegaran fisik, mental, pikiran dan daya rekreasi yang hilang akibat aktivitas rutin sehari-hari dengan jalan mencari kesenangan, hiburan dan kesibukan yang berbeda dan dapat memberikan kepuasan dan kegembiraan yang ditujukan bagi kepuasan lahir dan batin manusia baik secara individual maupun secara kelompok. 2.3.2 Landasan Filosofis Mengenai Rekreasi Rekreasi memiliki landasan filosofis seperti yang terlihat dalam upaya manusia dalam menginterpretasikan dan menjelaskan nilai-nilai dalam berbagai teori. Berikut beberapa paham yang menjelaskan tentang rekreasi:
26
a) Paham Naturalis Paham ini memandang bahwa semua aktivitas rekreasi berhubungan dengan alam. Dimana asumsi bahwa manusia menyukai ”back to nature”, kembali ke alam untuk menemukan kedamaian,
keindahan
untuk
menghilangkan
stres,
mencari
pengalaman baru, dsb. b) Paham Eksperimentalis Paham ini cenderung menghasilkan kegiatan rekreasi dengan menemukan sesuatu. Sesuatu yang ditemukan dapat diterapkan dalam kehidupan dan berguna. c) Paham Realis Paham ini memandang bahwa rekreasi adalah aktivitas yang berhubungan dengan kenyataan. Bagaimana pengetahuan yang didapatkan seseorang dan obyeknya harus benar-benar nyata sehingga pengalaman yang diperoleh itu bernilai dan rasional. d) Paham Idealis Paham ini cenderung memandang tentang keberadaan atau empirik dari kegiatan rekreasi secara ideal. Paham ini melihat bagaimana kegiatan rekreasi didasarkan pada ideologi suatu bangsa atau berdasarkan norma-norma agama yang menjadi keyakinannya. Rekreasi dapat memberikan kontribusi dalam bentuk nilai-nilai moral dan nilai-nilai agama. (Muhammad Murni dan Yudha M. Saputra, 2000:5)
27
2.3.3 Pentingnya Rekreasi Recreation is a fundamental and universal human need. Rekreasi adalah kebutuhan yang fundamental/mendasar dan universal bagi setiap manusia. (George D. Butler, 1979:14) Recreation and health: The value of recreation as a means of maintaining physical health applies to young people and adults. The primary contribution of recreation to the field of health lies in its value in preventing illness by contributing to healthful, happy living. Rekreasi dan kesehatan: bahwa rekreasi memiliki kontribusi dalam usaha pencegahan terhadap penyakit, dengan hidup bahagia, senang, tidak tertekan. (George D. Butler, 1979:22-23) Recreation and mental health: Recreation is also use increasingly in the mental rehabilitation of the individual. Therefore, psychiatrists believe that recreative activity can also be a valuable preventive of mental and emotional ill health. Rekreasi berperan dalam mental dan emosional. Seseorang akan depresi jika jenuh, secara terus menerus melakukan pekerjaan yang lama-kelamaan akan membosankan. Jika bosan itu tidak diatasi maka mental dan emosional akan terganggu, seseorang akan menjadi mudah marah, mudah emosi. Rekreasi juga dapat dilakukan untuk rehabilitasi mental misalnya kegiatan-kegiatan rekreasi yang khusus diadakan untuk korban bencana alam, korban gunung meletus, korban peperangan, dll. (George D. Butler, 1979:23)
28
Recreation and character development: Forms of recreation, especially ectivities of a highly competitive nature, tend to shape the attitudes and conduct of participants. Under recreation leaders of integrity and ability, people are taught respect for rules, fair play, courage, and ability to subordinate their selfish interests to the welfare of the group. Rekreasi dan pembangunan karakter, format kegiatan rekreasi terutama aktivitas kompetisi dapat membentuk sikap dan kelakuan subjeknya. Hikmah dari pada itu adalah seseorang mengerti tentang peraturan, tidak curang, melatih keberanian, dan kemampuan untuk mengatasi keegoisan dalam suatu kelompok. (George D. Butler, 1979:23-24) 2.3.4 Tujuan rekreasi Tujuan rekreasi secara khusus antara lain sebagai berikut: a) Menambah wawasan untuk tujuan pendidikan, misalnya study tour ke museum, study tour ke obyek wisata peninggalan sejarah, dll sebagai agenda tahunan satuan pendidikan (SD, SMP, atau SMA). b) Membangun hubungan sosial dan meningkatkan kerjasama, misalnya workshop rapat kerja tahunan utnuk evaluasi, dll. Adapun tujuan rekreasi secara umum antara lain : a) Memperoleh kesenangan dan kepuasan karena dapat memenuhi rasa ingin tahu/ bertualang. b) Menciptakan dan membina hubungan manusia. c) Mempertahankan kelestarian alam dan nilai-nilai budaya.
29
d) Memulihkan kesehatan jasmani dan rohani e) Menghabiskan waktu luang bersama keluarga, orang terdekat, dll. f) Memperoleh revitalisasi tubuh, baik fisik maupun mental. 2.3.5 Sarana/Prasarana Rekreasi Ada
tiga
lingkungan
yang
dapat
dimanfaatkan
sebagai
sarana/prasarana rekreasi, yaitu: a)
Lingkungan yang sengaja dibuat Misalnya mall, hotel, resort, musium, fasilitas olahraga, pusat-pusat seni & budaya, serta pusat-pusat hiburan.
b)
Lingkungan sosial Misalnya festival, pameran produksi dalam negeri, pagelaran musik tradisional, rangkaian opening ceremony kegiatan olahraga tingkat Asean, Asia, maupun internasional.
c)
Lingkungan alam Misalnya gunung, pantai, lembah, sungai, danau, peninggalan sejarah. (Muhammad Murni, Yudha M. Saputra, 2000:21)
2.3.6 Jenis-jenis Rekreasi Berdasarkan aktifitas/kegiatannya jenis rekreasi dikelompokkan sebagai berikut: a)
Big muscle activities: rekreasi yang memerlukan tenaga atau fisik.
30
b) Social activities: rekreasi yang bertujuan sosial, seperti: bercakapcakap, jalan-jalan bersama, melibatkan interaksi sosial sebagi kegiatan utama. c) Physical recreation: memerlukan usaha atau kegiatan fisik sebagai kegiatan utama. d) Cognitive recreation: melibatkan kebudayaan, pendidikan, dan kreatifitas. e) Environment-related
recreation:
rekreasi
yang
memanfaatkan
potensi alam dalam kegiatannya, seperti olahraga arung jeram. f) Rhythms and music: rekreasi yang diakibatkan oleh irama dan musik yang memberikan kesenangan, persahabatan, seperti bernyanyi dan berdansa. g) Hand intellect: rekreasi yang mengembangkan keterampilan tangan dan pikiran, misalnya : melukis dan mematung. h) Creative play: rekreasi yang mengembangkan imajinasi, daya khayal akan sesuatu yang bukan sesungguhnya, misalnya : membuat bangunan dari pasir. i) Nature learning: rekreasi di alam terbuka (berkemah dan mendaki gunung). j) Mental: rekreasi yang merupakan ekspresi dari aktifitas masyarakat yang berisfat mendidik, misalnya berdebat, berdiskusi, dll.
31
k) Collecting: mengumpulkan benda-benda sebagai hobi, masuk ke dalam kelompok sosial tertentu atau memilih salah satu cara kehidupan yang khusus. l) Service activities: sebagian orang tertentu merupakan kesenangan tersendiri jika melakukan pelayanan kegiatan umum, misalnya : sebagai juri, grur, dan lain-lain. m) Shopping activities: sebagian orang berbelanja menjadi aktifitas rekreasi yang merupakan suatu kesenangan. Antara lain kesempatan untuk memperoleh pelayanan, kesenangan dalam tawar-menawar, cuci mata dengan melihat-lihat. n) Relaxation: rekreasi yang bertujuan melepaskan diri dari ketegangan dan kelelahan mental dan fisik untuk mencapai kesenangan dan kesegaran, misalnya untuk menikmati pemandangan alam, duduk di taman, dan lain-lain. o) Solitude: menyendiri untuk melepaskan kesibukan sehari-hari dengan beristirahat di tempat tertentu yang sepi, seperti keluar kota, ke gunung. (repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19556/2/Chapter%20II.pdf )
2.4 Pariwisata 2.4.1 Pembangunan Pariwisata Pembangunan kepariwisataan sebagai bagian dari pembangunan nasional mempunyai tujuan antara lain memperluas kesempatan
32
berusaha dan lapangan kerja. Sejalan dengan tahap-tahap pembangunan nasional,
pelaksanaan
dilaksanakan
secara
berkesinambungan.
pembangunan menyeluruh,
Disini
dapat
kepariwisataan
berimbang, diambil
nasional
bertahap,
kesimpulan
dan bahwa
pembangunan di bidang kepariwisataan tersebut mempunyai tujuan akhir untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pariwisata merupakan industri gaya baru yang mampu memacu pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup, dan dalam mengaktifkan sektor lain di dalam negara penerima wisatawan. Di samping itu pariwisata sebagai suatu sektor yang kompleks, mampu menghidupkan sektor-sektor lain meliputi industri-industri seperti industri kerajinan tangan, industri cinderamata, penginapan, dan transportasi. Pariwisata sebagai industri jasa cukup berperan penting dalam menciptakan kesempatan kerja, dengan alasan semakin sehubungan dengan meningkatnya wisata pada masa yang akan datang. Hal ini dituangkan dalam TAP MPR No IV/MPR/1978, yaitu bahwa pariwisata perlu ditingkatkan dan diperluas untuk meningkatkan penerimaan devisa, memperluas lapangan kerja, dan memperkenalkan kebudayaan. Pembinaan serta pengembangan pariwisata dilakukan dengan tetap memperhatikan terpeliharanya kebudayaan dan kepribadian nasional. Untuk itu perlu diambil langkah-langkah dan pengaturan-
33
pengaturan yang lebih terarah berdasarkan kebijaksanaan yang terpadu, antara lain bidang promosi, penyediaan fasilitas serta mutu, dan kelancaran pelayanan. Penyediaan fasilitas bervariasi, semakin banyak fasilitas yang ditawarkan, tentunya akan semakin menarik minat wisatawan untuk datang. 2.4.2 Klasifikasi Obyek Pariwisata Klasifikasi obyek wisata menurut Dirjen Pariwisata
Republik
Indonesia tahun 1985 adalah sebagai berikut di bawah ini: a) Obyek wisata alam (Natural resourses) Bentuk dan wujud dari obyek wisata ini berupa pemandangan alam, seperti obyek wisata berwujud pada lingkungan, pegunungan, pantai, lingkungan hidup yang berupa flora dan fauna. b) Obyek wisata budaya (Cultural resourses) Bentuk dan wujud dari obyek wisata ini lebih banyak di pengaruhi oleh lingkungan maupun manusia, seperti tarian tradisional maupun kesenian, upacara adat, upacara keagamaan, upacara pemakaman dan lain-lain. c) Obyek wisata buatan manusia (Man made resourses) Bentuk dan wujud obyek wisata ini sangat dipengaruhi oleh upaya dan aktivitas manusia. Wujudnya dapat berupa museum, tempat ibadah, permainan musik kawasan wisata yang dibangun seperti taman mini, kawasan wisata ancol, dan lain sebagainya. http://etd.eprints.ums.ac.id/2371/1/E100020023.pdf
34
2.4.3 Istilah dalam Kepariwisataan Dalam
Undang-Undang
RI No.10
Tahun
2009
tentang
Kepariwisataan istilah-istilah dalam kepariwisataan disebutkan sebagai berikut: a) Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. b) Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata. c) Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. d) Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha. e) Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. f) Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut Destinasi Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau
35
lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan. g) Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata. h) Pengusaha Pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha pariwisata. i) Industri-industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata. 2.4.4 Pengelolaan dan Pengembangan Pariwisata Strategi pengelolaan (managemen) pariwisata merupakan hal pelik dalam rangka upaya mempertahankan dan mengembangkan usaha pariwisata. Pengelolaan pariwisata haruslah mengacu pada prinsipprinsip pengelolaan yang menekankan nilai-nilai kelestarian lingkungan alam, komunitas, dan nilai sosial yang memungkinkan wisatawan menikmati kegiatan wisatanya serta bermanfaat bagi kesejahteraan komunitas lokal. (I Gde Pitana, I Ketut Surya Diarta, 2009:81) Untuk dapat menyajikan sesuatu yang baru sesuai dengan kebutuhan dan selera masyarakat, seorang pengelola hendaknya senantiasa mengikuti perkembangan sosial dan budaya di masyarakat.
36
Karena seiring dengan perkembangan jaman dan IPTEK yang semakin canggih, kebutuhan dan gaya hidup masyarakat bersifat dinamis. Segala sesuatu disajikan secara menarik, elegan, dan profesional. Termasuk didalamnya yaitu pengelolaan usaha obyek wisata. Pengelolaan secara sederhana dengan menggunakan analisis SWOT (Strengh, Weakness, Opportunity, Treath). Berikut contoh analisa sebuah obyek wisata: a) Strengh yaitu kekuatan, dalam hal ini sebagai contoh adalah ciri khas dan daya tarik yang diunggulkan di obyek wisata itu merupakan kekuatan untuk dimaksimalkan, diperkenalkan kepada masyarakat. b) Weakness yaitu kelemahan, dalam hal ini misalnya kelemahan suatu obyek wisata letaknya sangat jauh dari pusat kota, sehingga diperlukan sosialisasi yang lebih sehingga masyarakat tahu
dan
tertarik dengan keberadaan obyek wisata tersebut. c) Opportunity yaitu kesempatan/peluang, peluang yang dimaksud adalah peluang pengembangan ragam fasilitas tambahan di obyek tersebut agar lebih optimal. Misalnya obyek wisata perkebunan kopi, dari situ pengelola dapat menambahkan fasilitas tambahan, seperti outbound, kafe, tracking sepeda, joging, horsing track, kolam renang, dll. Karena semakin banyak daya dukung yang melengkapi daya tarik di suatu obyek wisata, maka semakin menarik bagi wisatawan untuk berkunjung. d) Treath yaitu ancaman, ancaman yang dimaksud disini adalah daya saing. Daya saing dengan tempat lain/obyek wisata lain. Daya saing
37
ini misalnya dalam hal keprofesionalan penyediaan fasilitas & kualitas. Antara satu pengelola dan pengelola lain di suatu obyek wisata tentunya memiliki strategi masing-masing. Setiap pengelola obyek wisata memiliki motif dan motivasi tertentu dalam pengembangan obyek wisatanya. Motif
merupakan
dorongan atau kehendak yang mengakibatkan seseorang melakukan sesuatu. Motivasi menunjukkan dorongan atau usaha yang dilakukan untuk suatu tujuan tertentu. Teori kognitif yang dikemukakan oleh Jean Peaget menyatakan bahwa apabila seseorang harus memilih motif mana yang mesti dilakukan, maka pada umumnya yang bersangkutan akan memilih alternatif motif yang membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi yang bersangkutan. Dengan kemampuan berpikir seseorang akan dapat melihat apa yang telah terjadi sebagai bahan pertimbangan disamping melihat apa yang terjadi sekarang dan juga dapat melihat apa yang akan terjadi dalam seseorang bertindak. (Bimo Walgito, 2004:16) Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam, sumber daya manusia beserta nilai-nilai dan budayanya. Dengan pengelolaan yang baik dan dukungan dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, maka usaha pengembangan pariwisata dengan memanfaatkan kekayaan yang ada akan dapat menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa Indonesia di dunia internasional.
38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian merupakan syarat mutlak di dalam suatu penelitian ilmiah. Berbobot tidaknya suatu penelitian tergantung pada pertanggungjawaban metodologi penelitiannya. Penggunaan metodologi penelitian harus tepat dan mengarah pada tujuan serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metodologi dalam penelitian ini meliputi: populasi, sampel, teknik pengumpulan data, instrument penelitian, uji validitas, uji reliabilitas, dan teknik analisis data.
3.1 Populasi Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2008:61) Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. (Suharsimi Arikunto, 2006:130) Dalam penelitian ini sebagai polulasinya adalah semua obyek wisata di Kabupaten Semarang yang tercatat di Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang tahun 2009-2011.
38
39
3.2 Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. (Suharsimi Arikunto, 2006:131) Pengambilan sampel dimaksudkan untuk memperoleh data mengenai obyek penelitian. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling yaitu menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal. (Suharsimi Arikunto, 2006:16) Sampel dalam penelitian ini adalah obyek wisata kategori wisata alam dan wisata rekreasi sebanyak 15 obyek wisata dari 24 obyek wisata alam dan wisata rekreasi yang ada di Kabupaten Semarang. 15 obyek wisata tersebut diantaranya yaitu The Fountain Waterpark & Resto, Kampoeng Kopi Banaran, Umbul Sidomukti, Kopeng Treetop, Agro Wisata Tlogo, Kartika Wisata, Bandungan Indah, Langen Tirto Muncul, Tirto Argo, dan Pemandian Muncul.
3.3 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data baik data primer maupun sekunder untuk keperluan penelitian. Mengumpulkan data adalah mengamati variabel yang akan diteliti dengan metode interview, tes observasi, kuesioner, dan sebagainya. (Suharsimi Arikunto, 2006:232) Tujuan dari pengumpulan data ini adalah untuk memperoleh data yang relevan, akurat, dan reliabel yang berkaitan dengan penelitian untuk kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan berdasarkan data tersebut.
40
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.3.1 Metode Observasi Observasi sering disebut sebagai metode pengamatan. Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. (Suharsimi Arikunto, 2006:229) Format yang disusun terdiri atas item-item yang mencakup data apa saja yang diperlukan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik observasi terus terang dan tersamar, dimana seorang peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Tersamar disini suatu saat peneliti tidak terus terang atau tersamar dalam observasi untuk menghindari data yang dicari merupakan data yang dirahasiakan. (Sugiyono, 2008:226) Pengamatan yang dilakukan adalah mengamati fasilitas olahraga rekreasi yang ada di obyek wisata untuk mengetahui keragaman fasilitas olahraga rekreasi, dan juga kelayakan dan keamanan sarana/prasarana tersebut. 3.3.2 Metode wawancara Wawancara
adalah
percakapan
dengan
maksud
tertentu.
(Moleong, 2008:186) Wawancara diartikan sebagai suatu proses pengumpulan data untuk
penelitian yang berupa data untuk penelitian yang berupa
41
percakapan dengan maksud untuk memperoleh keterangan mengenai tujuan penelitian yang dilakukan dengan cara tanya jawab bertatap muka antara pewawancara dan yang diwawancarai. Dalam wawancara ini teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Dengan demikian peneliti menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. (Sugiyono, 2008:233) 3.3.3 Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legeer, agenda, dan sebagainya. (Suharsimi Arikunto, 2006:231) Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental. (Sugiyono, 2008:240) Metode dokumentasi digunakan peneliti untuk memperoleh data mengenai jumlah, lokasi, klasifikasi, dan daya tarik serta daya dukung obyek wisata.
3.4 Instrument Penelitian Instrumen penelitian atau alat penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai intrumen juga harus
42
divalidasi seberapa jauh peneliti siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya. Peneliti kualitatif sebagai human instrumen, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagi sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya.
3.5 Reliabilitas Reliabilitas berkenaan dengan derajad konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Suatu data dikatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda. (Sugiyono, 2008:268) Untuk memastikan reabilitas data dalam penelitian ini dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber, yakni dari wawancara dengan Dinas Pariwisata, website Dinas Pariwisata dan dari hasil observasi lapangan.
3.6 Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan
43
kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait dan metode survei dengan penelitian yang menitikberatkan pada survei instansional yang didukung dengan observasi lapangan dan wawancara untuk mengetahui gambaran secara umum mengenai obyek wisata alam yang akan dijadikan sampel. Karena pengumpulan data sekunder dirasa masih kurang dan belum mencukupi maka dilakukan pengumpulan data primer dengan cara terjun langsung ke lapangan dengan melakukan observasi untuk mendukung atau melengkapi data yang ada. Serta untuk mengetahui keadaan up to date tentang fasilitas yang ada dan kelayakan fasilitas tersebut. Teknik penyajian data menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. (Sugiyono, 2008:29) Data yang diperoleh dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik atau gambar diagram sehingga lebih mudah untuk dibaca dan dipahami maknanya.
44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.2.1 Fasilitas (Daya Tarik dan Daya Dukung) di Obyek Wisata Fasilitas yang ada di obyek wisata berupa daya tarik dan daya dukung obyek wisata. Daya tarik yaitu fasilitas yang diunggulkan dan menjadi ikon utama di obyek wisata tersebut untuk menarik minat wisatawan. Sedangkan daya dukung adalah fasilitas tambahan sebagai pendukung fasilitas utama yang ditawarkan di obyek wisata. Berdasarkan hasil penelitian dari observasi lapangan, wawancara di Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata yakni dengan Kasi ODTW (Obyek dan Daya Tarik Wisata) dan pengelola tempat-tempat pariwisata di wilayah Kabupaten Semarang,
serta dokumentasi dari
Disparta diperoleh data obyek wisata sebagai berikut: Tabel 1. Fasilitas (daya tarik & daya dukung) di 15 obyek wisata
No.
Fasilitas yg disediakan (daya tarik & daya dukung)
Nama Obyek Wisata
Tambahan Fasilitas
2009
2010
2011
2009-2011
1
The Fountain Water Park & Resto
7 item
7 item
9 item
Bicycle & jogging track
2
Kampoeng Kopi Banaran
15 item
15 item
16 item
Cottage
3
Umbul Sidomukti
9 item
9 item
11 item
ATV & home stay
4
Kompeng Treetop Adventure Park
2 item
2 item
2 item
-
5
Argo Wisata Tlogo
11 item
13 item
13 item
Bicycle & jogging track
6
Kartika Wisata Kopeng
11 item
11 item
11 item
-
7
Bandungan Indah
6 item
6 item
6 item
-
44
45
Nama Obyek Wisata
No.
8
Taman Ria Langen Tirto Muncul
Fasilitas yg disediakan (daya tarik & daya dukung)
Tambahan Fasilitas
2009
2010
2011
2009-2011
8 item
10 item
10 item
Outbound & Flying fox
9
Tirto Argo (Siwarak)
4 item
4 item
4 item
-
10
Bukit Lerep Indah (BLI)
5 item
6 item
6 item
Flying fox
11
Wana Wisata Penggaron
7 item
7 item
9 item
Bicycle & jogging track
12
Taman Indah Sari
12 item
13 item
13 item
Futsal court
13
Taman Wisata Ria Rawa Permai
6 item
6 item
6 item
-
14
Bukit Cinta
7 item
7 item
7 item
-
15
Pemandian Muncul
2 item
2 item
2 item
-
112 item
118 item
125 item
JUMLAH
4.2.2 Fasilitas Olahraga Rekreasi di Obyek Wisata Fasilitas olahraga rekreasi yang beragam ditawarkan di obyek wisata sebagai daya tarik ataupun daya dukung obyek wisata tersebut. Berdasarkan observasi di 15 obyek wisata, ada sebanyak 19 macam fasilitas olahraga rekreasi yang ditawarkan. Fasilitas tersebut yaitu kolam renang, flying fox, fishing area, lapangan tenis, lapangan sepak bola, lapangan voli, outbound field, bicycle track, horse riding, rapeling, jambatan gantung (air bridge), play ground, jogging track, ATV/motor cross, tenis meja, dayung, dan billiard. Data jumlah fasilitas olahraga rekreasi yang diperoleh dari hasil observasi di masing-masing obyek wisata dari tahun 2009-2011 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
13 item
46
3
4
5
6 7
8
9
10
11 12
13 14 15
v
v
v
v
v
v
v
Billiard
Dayung
v
Tennis meja
v
Driving range
Playground
Jembatan gantung
Rapeling
Horse riding
Bicycle track
Outbound field
v
Lap. Voli
v
v
Lap. Sepakbola
v
Lap. Futsal
v
Lap. Tennis
v
Fishing area
v
ATV/motor cross
2
The Fountain Water Park & resto Kampoeng Kopi Banaran Umbul Sidomukti Kopeng Treetop Adventure Park Argo Wisata Tlogo Kartika Wisata Kopeng Bandungan Indah Taman Ria Langen Tirto Muncul Tirto Argo (Siwarak) Bukit Lerep Indah (BLI) Wana Wisata Penggaron Taman Indah Sari Taman Wisata Ria Rawa Permai Bukit Cinta Pemandian Muncul JUMLAH
Jogging track
1
Nama Obyek Wisata
Flying fox
No.
Kolam renang
Tabel 2. Fasilitas olahraga rekreasi di 15 obyek wisata tahun 2009
v
v v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v v
v
v
v 12
7
4
3
2
1
1
8
0
3
2
2
13
1
4
1
1
1
1
47
3
4
5
6 7
8
9
10
11 12
13 14 15
v
v
v
v
v
v
v
Billiard
Dayung
v
Tennis meja
v
Driving range
Playground
Jembatan gantung
Rapeling
Horse riding
Bicycle track
Outbound field
v
Lap. Voli
v
v
Lap. Sepakbola
v
Lap. Futsal
v
Lap. Tennis
v
Fishing area
v
ATV/motor cross
2
The Fountain Water Park & resto Kampoeng Kopi Banaran Umbul Sidomukti Kopeng Treetop Adventure Park Argo Wisata Tlogo Kartika Wisata Kopeng Bandungan Indah Taman Ria Langen Tirto Muncul Tirto Argo (Siwarak) Bukit Lerep Indah (BLI) Wana Wisata Penggaron Taman Indah Sari Taman Wisata Ria Rawa Permai Bukit Cinta Pemandian Muncul JUMLAH
Jogging track
1
Nama Obyek Wisata
Flying fox
No.
Kolam renang
Tabel 3. Fasilitas olahraga rekreasi di 15 obyek wisata tahun 2010
v
v v
V
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v v
v
v
v 12
9
4
3
3
1
1
9
2
3
2
2
13
3
4
1
1
1
1
48
3
4
5
6 7
8
9
10
11 12
13 14 15
v
v
v
Billiard
v
Dayung
v
Tennis meja
v
Driving range
v
v
ATV/motor cross
v
Jogging track
v
Playground
v
Jembatan gantung
v
Rapeling
v
Horse riding
v
v
Lap. Voli
v
v
Lap. Sepakbola
v
v
Lap. Futsal
v
Lap. Tennis
v
Fishing area
v
Bicycle track
2
The Fountain Water Park & resto Kampoeng Kopi Banaran Umbul Sidomukti Kopeng Treetop Adventure Park Argo Wisata Tlogo Kartika Wisata Kopeng Bandungan Indah Taman Ria Langen Tirto Muncul Tirto Argo (Siwarak) Bukit Lerep Indah (BLI) Wana Wisata Penggaron Taman Indah Sari Taman Wisata Ria Rawa Permai Bukit Cinta Pemandian Muncul JUMLAH
Outbound field
1
Nama Obyek Wisata
Flying fox
No.
Kolam renang
Tabel 4. Fasilitas olahraga rekreasi di 15 obyek wisata tahun 2011
v v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v v
v
v
v 12
9
4
3
3
1
1
9
3
3
2
2
13
4
5
1
1
1
1
49
Tabel 5. Perbandingan jumlah fasilitas (daya tarik & daya dukung) dan fasilitas olahraga rekreasi yang disediakan obyek wisata tahun 2009-2011
No.
Nama Obyek Wisata
Fasilitas yg disediakan (daya tarik & daya dukung)
Fasilitas Olahraga Rekreasi
2009
2010
2011
2009
2010
2011
1
The Fountain Water Park & Resto
7 item
7 item
9 item
5 item
5 item
7 item
2
Kampoeng Kopi Banaran
15 item
15 item
16 item
9 item
9 item
9 item
3
Umbul Sidomukti
9 item
9 item
11 item
7 item
8 item
4
Kopeng Treetop Adventure Park
2 item
2 item
2 item
1 item
1 item
1 item
5
Argo Wisata Tlogo
11 item
13 item
13 item
7 item
9 item
9 item
6
Kartika Wisata Kopeng
11 item
11 item
11 item
7 item
7 item
7 item
7
Bandungan Indah
6 item
6 item
6 item
3 item
3 item
3 item
8
Taman Ria Langen Tirto Muncul
8 item
10 item
10 item
4 item
6 item
6 item
9
Tirto Argo (Siwarak)
4 item
4 item
4 item
2 item
2 item
2 item
10
Bukit Lerep Indah (BLI)
5 item
6 item
6 item
3 item
4 item
4 item
11
Wana Wisata Penggaron
7 item
7 item
9 item
4 item
6 item
6 item
12
Taman Indah Sari
12 item
13 item
13 item
8 item
9 item
9 item
13
Taman Wisata Ria Rawa Permai
6 item
6 item
6 item
3 item
3 item
3 item
14
Bukit Cinta
7 item
7 item
7 item
3 item
3 item
3 item
15
Pemandian Muncul
2 item
2 item
2 item
1 item
1 item
1 item
112 item
118 item
125 item
67 item
75 item
78 item
JUMLAH
7 item
4.1.3 Motif Pengelola Obyek Wisata Mengembangkan Olahraga Rekreasi Berdasarkan hasil wawancara kepada pihak pengelola obyek wisata, motif pengelola mengembangkan olahraga rekreasi di tempat wisata yang dikelola adalah sebagai berikut:
50
Tabel 6. Motif pengelola obyek wisata mengembangkan olahraga rekreasi di tempat wisata yang dikelola
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nama Obyek Wisata
The Fountain Water Park & Resto Kampoeng Kopi Banaran Umbul Sidomukti Kopeng Treetop Adventure Park Argo Wisata Tlogo Kartika Wisata Kopeng Bandungan Indah Taman Ria Langen Tirto Muncul Tirto Argo (Siwarak) Bukit Lerep Indah (BLI) Wana Wisata Penggaron Taman Indah Sari Taman Wisata Ria Rawa Permai Bukit Cinta Pemandian Muncul
Jumlah
Memenuhi kebutuhan masyarakat akan olahraga yang rekreatif
Memanfaatkan sumber daya yg ada di ibyek wisata untuk menambah nilai sumber daya tersebut
Lain-lain (memperluas usaha untuk kepentingan bisnis)
v v v v v v v v v v v v v v v 7
6
4.2 Pembahasan 4.2.1 Data Obyek Wisata Dalam kurun waktu 3 tahun (2009-2011) beberapa obyek wisata mengalami perkembangan dilihat dari peningkatan jumlah fasilitas (daya tarik & daya dukung) dan beberapa obyek wisata tidak mengalami peningkatan. Berikut adalah deskripsi perkembangan fasilitas (daya tarik & daya dukung) yang ada 15 obyek wisata tahun 2009-2011:
2
51
18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
Fasilitas (Daya Tarik & Daya Dukung)
2009 2010 2011
Gambar 1 Jumlah fasilitas (daya tarik & daya dukung) obyek wisata tahun 2009-2011 a) Obyek wisata dengan ragam fasilitas terbanyak adalah obyek wisata Kampoeng Kopi Banaran, sebanyak 16 item. b) Obyek wisata dengan ragam fasilitas paling sedikit yang ditawarkan adalah Kopeng Treetop Adventure Park, Tirto Argo (Siwarak), dan Pemandian Muncul, sebanyak 2 item. c) Selama kurun waktu 3 tahun (2009-2011) dari 15 obyek wisata, sebanyak 8 obyek wisata bertambah fasilitasnya yaitu obyek wisata The Fountain Waterpark & Resto, Kampoeng Kopi Banaran, Umbul Sidomukti, Agro Wisata Tlogo, Langen Tirto Muncul, Bukit Lerep Indah, Penggaron, dan Taman Indah Sari. d) Selama kurun waktu 3 tahun (2009-2011) dari 15 obyek wisata, sebanyak 7 obyek wisata tidak mengalami perubahan dari jumlah fasilitas yang ditawarkan yaitu obyek wisata Kopeng Treetop, Kartika
52
Wisata, Bandungan Indah, Tirto Argo, Rawa Permai, Bukit Cinta, dan Pemandian Muncul. e) Penambahan jumlah fasilitas (daya tarik & daya dukung) berkisar antara 1-2 item. 4.2.2 Fasilitas Olahraga Rekreasi Dalam kurun waktu 3 tahun (2009-2011) beberapa obyek wisata mengalami perkembangan dilihat dari peningkatan jumlah fasilitas olahraga rekreasi dan beberapa obyek wisata tidak mengalami peningkatan. Berikut adalah deskripsi mengenai perkembangan olahraga rekreasi di 15 obyek wisata tahun 2009-2011:
Gambar 4.2 Jumlah fasilitas olahraga rekreasi di 15 obyek wisata tahun 2009-2011
53
a) Obyek wisata dengan ragam fasilitas olahraga rekreasi terbanyak adalah Kampoeng Kopi Banaran, Agro Wisata Tlogo, dan Taman Indah Sari, yaitu sebanyak 9 item. b) Obyek wisata dengan ragam fasilitas olahraga rekreasi paling sedikit adalah Kopeng Treetop Adventure Park dan Pemandian Muncul sebanyak 2 item. c) Selama kurun waktu 3 tahun (2009-2011) dari 15 obyek wisata sebanyak 7 obyek wisata bertambah fasilitas olahraga rekreasinya yaitu obyek wisata The Fountain Water Park & Resto, Umbul Sidomukti, Agro Wisata Tlogo, Langen Tirto Muncul, Bukit Lerep Indah, Penggaron, dan Taman Indah Sari. d) Selama kurun waktu 3 tahun (2009-2011) dari 15 obyek wisata sebanyak 8 obyek wisata tidak mengalami perubahan jumlah fasilitas yang ditawarkan yaitu obyek wisata Kampoeng Kopi Banaran, Kopeng Treetop, Kartika Wisata, Bandungan Indah, Tirto Argo, Rawa Permai, Bukit Cinta, dan Pemandian Muncul. e) Penambahan jumlah fasilitas berkisar antara 1-2 item.
4.2.3 Motif Pengelola Obyek Wisata mengembangkan Olahraga Rekreasi Berikut adalah deskripsi mengenai motif pengelola 15 obyek wisata mengembangkan olahraga rekreasi di obyek wisata yang dikelola:
54
Motif Utama P eng elola O byek Wis ata Meng embang kan O lahrag a R ekreas i
Memenuhi kebutuhan mas yarakat akan fas ilitas olahraga yang rekreatif
13%
47%
40%
Memanfaatkan s umber daya yang ada di obyek wis ata untuk menambah nilai s umber daya ters ebut L ain-lain (memperluas us aha untuk mengembangkan bis nis )
Gambar 4.3 Motif pengelola 15 obyek wisata mengembangkan olahraga rekreasi
a) Dari 15 obyek wisata, sebanyak 7 obyek wisata (47%) menyatakan bahwa motif utama mengembangkan olahraga rekreasi di obyek wisata yang dikelola adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan fasilitas olahraga yang rekreatif. b) Dari 15 obyek wisata, sebanyak 6 obyek wisata (40%) menyatakan bahwa motif utama mengembangkan olahraga rekreasi di obyek wisata yang dikelola adalah untuk memanfaatkan sumber daya yang ada di obyek wisata untuk menambah nilai sumber daya tersebut. c) Dari 15 obyek wisata, sebanyak 2 obyek wisata (13%) menyatakan bahwa motif utama mengembangkan olahraga rekreasi di obyek wisata yang dikelola adalah memperluas usaha untuk mengembangkan bisnis.
55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Fasilitas olahraga rekreasi yang ada di 15 obyek wisata pada tahun 2009 sejumlah 67 item (59,8%) dari jumlah keseluruhan fasilitas (daya tarik &daya dukung) 112 item, pada tahun 2010 sejumlah 75 item (63,6%) dari jumlah keseluruhan fasilitas (daya tarik & daya dukung) 118 item, dan tahun 2011 sejumlah 78 item (62,4%) dari jumlah keseluruhan fasilitas (daya tarik & daya dukung) 125 item. Kenaikan jumlah fasilitas olahraga rekreasi dari tahun 2009 ke 2010, 67 item menjadi 75 item (11,9%). Dan dari tahun 2010 ke tahun 2011, 75 item menjadi 78 item (4%). Sejumlah 7 dari 15 obyek wisata (47%) menyatakan bahwa motif utama mengembangkan olahraga rekreasi di
tempat wisata yang dikelola
adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan fasilitas olahraga yang rekreatif, sejumlah 6 obyek wisata (40%) menyatakan bahwa motif utama mengembangkan olahraga rekreasi diobyek wisata yang dikelola adalah untuk memanfaatkan sumber daya yang ada guna menambah nilai dari sumber daya tersebut, dan sejumlah 2 obyek wisata (13%) menyatakan bahwa motif utama mengembangkan olahraga rekreasi di obyek wisata yang dikelola adalah memperluas usaha untuk mengembangkan bisnis.
55
56
5.2 Saran a) Pengelola obyek wisata hendaknya senantiasa mengikuti perkembangan IPTEK dan situasi sosial budaya di masyarakat agar dapat menawarkan fasilitas rekreasi yang bervariatif dan sesuai dengan kebutuhan serta kesenangan masyarakat. b) Dinas Pariwisata dapat berkerjasama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga untuk menyelenggarakan event-event atau kegiatan olahraga yang rekreatif di obyek wisata untuk memberikan apresiasi terhadap perkembangan olahraga rekreasi di obyek wisata.
57
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta Butler, George D. 1979. Introduction to Community Recreation. Unites States of America Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Murni, Muhammad & Yudha M. Saputra. 2000. Pendidikan Rekreasi. Depdiknas Pitana, I Gde & I Ketut Surya Diarta. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: ANDY Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta:LP3ES Soepartono. 2000. Sarana dan Prasarana Olahraga. Depdiknas Soeparwoto. 2007. Psikologi Perkembangan. UPT Unnes Press Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2008. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDY Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU RI No. 3 Tahun 2005). Jakarta : Sinar Grafika http://bataviase.co.id/node/237851) (accesed 05/01/2011) (http://ayinosa31.wordpress.com/2010/03/29/rekreasi-olahraga/ (accesed 10/01/2011) (repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19556/2/Chapter%20II.pdf ) (accesed 05/01/2011) phrijateng.com/pdf/UU-TentangKepariwisataannet1.pdf (accesed 05/01/2011) http://etd.eprints.ums.ac.id/2371/1/E100020023.pdf (accesed 05/01/2011)
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
Lamjutan Lampiran 9
68
69
Lanjutan Lampiran 10
70
71
Lanjutan Lampiran 11
72
73
Lanjutan Lampiran 12
74
75
LAMPIRAN 14
DATA OBYEK WISATA TAHUN 2011 A. Data & Fasilitas (Daya Tarik & Daya Dukung) Obyek Wisata Berdasarkan hasil penelitian dari observasi lapangan, wawancara di Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata yakni dengan Kasi ODTW (Obyek dan Daya Tarik Wisata) dan pengelola tempat-tempat pariwisata di wilayah Kabupaten Semarang, serta dokumentasi dari Disparta diperoleh data obyek wisata sebagai berikut: I.
The Fountain Water Park & Resto a) Nama Obyek Wisata : The Fountain Water Park & Resto b) Lokasi
: Desa Lerep, Kec. Ungaran Barat
c) Luas Lokasi
: ± 1 Ha
d) Peresmian
: 11 Februari 2008
e) Klasifikasi
: Wisata Rekreasi
f) Pengelola
: PT. Kuwat Djaya Abadi
g) Daya Tarik
: Kolam renang, outbound kids, flying fox kids, playground, futsal court, camping ground
h) Daya Dukung
: Meeting room, restoran, joglo
i) Fasilitas Olahraga Rekreasi 1. Kolam renang a) Kolam dewasa
Luas
: 195 m²
Kedalaman
: 150 cm
Permainan
: Polo air, basket air, air mancur
Kondisi
: Baik
b) Kolam remaja
Luas
: 112 m²
Kedalaman
: 100 cm
Permainan
: Basket air, air mancur
Kondisi
: Baik
76
c) Kolam anak-anak
Luas
: 65 m²
Kedalaman
: 50 cm
Permainan
: Basket air, air mancur
Kondisi
: Baik
d) Kolam batita
Luas
: 242 m²
Kedalaman
: 30 cm
Permainan
: Water slide, air tumpah
Kondisi
: Baik
2. Outbound Field
Luas
: ± 2100 m²
Alas
: Rumput
3. Flying Fox Kids
Tinggi
:6m
Panjang
: 48 m
4. Playground
Luas
: ± 2200 m²
Fasilitas
: Spider web, bamboo surfing, kolam lumpur, ayunan, happy hopper, futsal mini, jungkat-jungkit
5. Futsal court
Luas
: ± (25 x 10) m²
Alas
: Rumput
6. Jogging track
Panjang lintasan : 1-2 km
Alas
: Beton
7. Bicycle track
Panjang lintasan : 1-2 km
Alas
: Beton
77
II.
Kampoeng Kopi Banaran a) Nama Obyek Wisata : Kampoeng Kopi Banaran b) Lokasi
: Bawen, Kec. Bawen
c) Luas Lokasi
: ± 20 Ha (lokasi wisata) ± 400 Ha (kebun kopi)
d) Peresmian
: Tahun 2005
e) Klasifikasi
: Wisata Alam
f) Pengelola
: PT. Perkebunana Nusantara IX
g) Daya Tarik
: Kolam renang, outbound, lapangan tenis, lapangan futsal, flying fox, playground, camping ground, kereta wisata, jogging track, ATV off road, horse riding
h) Daya Dukung
: Meeting room, cottage, restoran, gazebo, taman
i) Fasilitas Olahraga Rekreasi 1. Kolam renang
Luas
: 300 m²
Kedalaman
: 30 cm, 50 cm, & 150 cm
Permainan
: Basket air, air mancur, air tumpah
Kondisi
: Baik
2. Lapangan tennis
Ukuran
: Standar (± 23,77 x 10,97) m²
Jumlah
: 2 ban
Alas
: Beton
Kondisi
: Baik
3. Lapangan futsal
Ukuran
: ± (27 x 11) m²
Jumlah
:2
Alas
: Beton
Kondisi
: Baik
78
4. Flying fox a. Flying fox kids
Tinggi
:5m
Panjang
: 50 m
b. Flying fox dewasa
Tinggi
: 10 m
Panjang
: 150 m
5. Playground
Luas
: 150 m²
Fasilitas
: Ayunan, jungkat-jungkit, bangku
berputar, besi panjat 6. Jogging track
Panjang lintasan : ± 1 km
Alas
: Beton
7. ATV off road
Panjang lintasan : 2,5 km
Alas
: Tanah
Jumlah
: 6 unit
8. Horse riding
Panjang track
: ± 1 km
Alas
: Beton, tatanan batu
Jumlah
: 3 ekor
9. Outbound field
III.
Luas
: ± 1 Ha
Alas
: Rumput, beton
Umbul Sidomukti a) Nama Obyek Wisata : Umbul Sidomukti b) Lokasi
: Desa Sidomukti, Kec. Bandungan
79
c) Luas Lokasi
: ± 12 Ha
d) Peresmian
: 2 Agustus 2007
e) Klasifikasi
: Wisata Alam
f) Pengelola
: Swasta (dr. Ir. Siswono Yudho Husodo)
g) Daya Tarik
: Kolam
renang,
pemandangan
alam,
outbound, flying fox, camping ground, rapeling, ATV off road, horse riding, playground h) Daya Dukung
: Villa, restoran
i) Fasilitas Olahraga Rekreasi 1. Kolam renang a) Kolam dewasa
Luas
: 50 m²
Kedalaman
: 110 cm
Permainan
:-
Kondisi
: Baik
b) Kolam anak-anak
Luas
: 25 m²
Kedalaman
: 50 cm
Permainan
:-
Kondisi
: Baik
2. Flying fox a) Flying fox lembah
Tinggi
: 70 m
Panjang
: 110 m
b) Flying fox speed
Tinggi
:5m
Panjang
: 50 m
3. Rapeling
Tinggi
: 20-50 m
Medan
: Tebing
80
4. Marine bridge
Tinggi
: 30 m
Panjang
: 50 m
5. ATV off road
Panjang lintasan : ± 1,5 km
Alas
: Tanah
Jumlah
: 4 unit
6. Horse riding
Panjang lintasan : 2 km
Alas
: Tanah, tatanan batu
Jumlah
: 10 ekor
7. Outbound field
Luas
: ± 8 Ha
Alas
: Rumput, tanah
8. Playground
IV.
Luas
: ± 500 m²
Fasilitas
: Spider net, papan panjat
Kopeng Treetop Adventure Park a) Nama Obyek Wisata : Kopeng Treetop Adventure Park b) Lokasi
: Desa Kopeng, Kec. Getasan
c) Luas Lokasi
: ± 3 Ha
d) Peresmian
: Juni 2009
e) Klasifikasi
: Wisata alam
f) Pengelola
: PT. Kopeng Treetop
g) Daya Tarik
: Treetop area sebanyak 5 Circuit Outbound (Mini circuit, purple circuit, red circuit, blue circuit, black circuit) dengan 125 macam permainan
h) Daya Dukung
: Pemandangan alam
81
i) Fasilitas Olahraga Rekreasi 1. Circuit Outbound Treeetop a) Mini circuit
: Untuk anak-anak usia 4-8 tahun
b) Purple circuit
: Untuk remaja, dewasa
c) Red circuit
: Untuk dewasa, jalur ekstrim
d) Blue circuit
: Untuk dewasa
e) Black circuit
: Untuk dewasa, jalur ekstrim
2. Permainan
: 125 macam
Macam-macam permainannya antara lain flying fox, V-net, tarzan jump, down hill, up hill, Duck foot pad, zig-zag, spider net, horse track, high fly swing, nepalis, metalis, real will bridge, fox hole
V.
Agro Wisata Tlogo a) Nama Obyek Wisata : Agro Wisata Tlogo b) Lokasi
: Desa Tlogo, Kec. Tuntang
c) Luas Lokasi
: ± 3 Ha
d) Peresmian
: 30 Oktober 1999
e) Klasifikasi
: Wisata alam
f) Pengelola
: Perusda & PT. Batavia Graha Cipta Utama
g) Daya Tarik
: Wisata agro kebun kopi, fishing area, kolam renang, playground, flying fox, jogging track, bicycle track, billiard, lap. sepak bola tenis meja
h) Daya Dukung
: Penginapan, restoran, meeting room
i) Fasilitas Olahraga Rekreasi 1.
Kolam renang
Luas
: 91 m²
Kedalaman
: 0,5 & 1,5 m
Permainan
:-
Kondisi
: Baik
&
82
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
VI.
Flying fox
Tinggi
:4-5m
Panjang
: 50 m
Billiard
Ukuran
: 1,6 m x 1,8 m
Jumlah
: 1 buah
Tenis meja
Ukuran
: Standar 5,4 x 1,5 x 0,76 cm
Jumlah
: 1 buah
Fishing area
Luas
: ± 150 m ²
Perkap
: Gazebo
Playground
Luas
: ± 400 m²
Fasilitas
: Ayunan, titian balok
Jogging track
Panjang lintasan : 0,7-1 km
Alas
: Beton
Bicycle track
Panjang lintasan : 0,7-1km
Alas
: Beton
Jumlah
: 3 unit
Lapangan sepakbola
Ukuran
: ± (110 x 50) m²
Alas
: Rumput
Kartika Wisata Kopeng a) Nama Obyek Wisata : Kartika Wisata Kopeng b) Lokasi
: Desa Kopeng, Kec. Getasan
c) Luas Lokasi
: ± 3,5 Ha
d) Peresmian
: Tahun 1950-an
83
e) Klasifikasi
: Wisata rekreasi
f) Pengelola
: Puskop Kartika
g) Daya Tarik
: Lapangan tenis, lapangan voli, horse riding, flying
fox,
outbound,
kolam
playground, pasar sayur & buah h) Daya Dukung
: Penginapan, restoran, meeting room
i) Fasilitas Olahraga Rekreasi 1. Kolam renang Luas
: 400 m²
Kedalaman : 1-2,5 m Permainan : Water slide Kondisi
: Kurang
2. Lapangan tennis Ukuran
: Standar (± 23,77 x 10,97) m²
Jumlah
: 2 ban
Alas
: Beton
Kondisi
: Baik
3. Lapangan voli Ukuran
: Standar 9 m x 18 m
Jumlah
:1
Alas
: Tanah
Kondisi
: Kurang
4. Horse riding Panjang track: ± 1 km Alas
: Tanah, beton
Jumlah
: 3-6 ekor (freeland)
5. Outbound field Luas
: ± 500 m²
Alas
: Rumput
renang,
84
6. Flying fox Tinggi
: 4 m- 5 m
Panjang
: 50 m
7. Playground Luas
: 400 m²
Fasilitas
: Ayunan, besi panjat
VII. Bandungan Indah a) Nama Obyek Wisata : Bandungan Indah b) Lokasi
: Bandungan, Kec. Ambarawa
c) Luas Lokasi
: ± 3,5 Ha
d) Peresmian
: Tahun 1960
e) Klasifikasi
: Wisata rekreasi
f) Pengelola
: PT. KAI
g) Daya Tarik
: Lapangan tenis, kolam renang, playground, pasar bunga
h) Daya Dukung
: Restoran, penginapan
i) Fasilitas Olahraga Rekreasi 1. Kolam renang Luas
: 200 m²
Kedalaman : 1,2 m – 2 m Permainan : Water slide Kondisi
: Kurang
2. Lapangan tenis Ukuran
: Standar (± 23,77 x 10,97)
Jumlah
: 2 ban
Alas
: Beton
Kondisi
: Baik
3. Playground Luas
: 100 m²
Fasilitas
: Ayunan, jungkat-jungkit
85
VIII. Taman Ria Langen Trito Muncul a) Nama Obyek Wisata : Taman Ria Langen Tirto Muncul b) Lokasi
: Desa Rawabone, Kec. Banyubiru
c) Luas Lokasi
: ± 8 Ha
d) Peresmian
: 05 April 1990
e) Klasifikasi
: Wisata rekreasi & restorasi
f) Pengelola
: Swasta (Drs. H Karseno)
g) Daya Tarik
: Fishing area, kolam renang, outbound, flying fox, ATV, kebun binatang mini, playground, wahana permainan air, kereta gantung
h) Daya Dukung
: Restoran
i) Fasilitas Olahraga Rekreasi 1. Kolam renang Luas
: 60 m²
Kedalaman : 80 cm – 100 cm Permainan : Water slide Kondisi
: Baik
2. Fishing area Luas
: 216 m²
Fasilitas
: Gazebo
3. Flying fox Tinggi
:8m
Panjang
: 12 m
4. ATV Panjang lintasan: 1 km Alas
: Beton
Jumlah
: 1 unit
5. Playground Luas
: ± 1 Ha
Fasilitas
: Spider net, ayunan, jungkat-jungkit
86
6. Outbound field
IX.
Luas
: ± 180 m²
Alas
: Rumput, tanah
Tirto Argo (Siwarak) a) Nama Obyek Wisata : Tirto Argo (Siwarak) b) Lokasi
: Desa Siwarak, Kec. Ungaran
c) Luas Lokasi
: ± 2 Ha
d) Peresmian
: Tahun 1968
e) Klasifikasi
: Wisata rekreasi
f) Pengelola
: Swasta (Keluarga Besar Tedjo Kusuma)
g) Daya Tarik
: Kolam renang & macam-macam wahana permainan air, playground
h) Daya Dukung
: Restoran, taman
i) Fasilitas Olahraga Rekreasi 1. Kolam renang a. Kolam dewasa Luas
: 700 m²
Kedalaman
: 1 m - 2,5 m
Permainan
: Water slide
Kondisi
: Baik
b. Kolam anak-anak 1 Luas
: 125 m²
Kedalaman
: 40 cm - 50 cm
Permainan
: Air tumpah, water slide
Kondisi
: Baik
c. Kolam anak-anak 2 Luas
: 125 m²
Kedalaman
: 30 cm
Permainan
:-
Kondisi
: Baik
87
d. Kolam batita Luas
: 64 m²
Kedalaman
: 25 cm
Permainan
: Water slide
Kondisi
: Baik
2. Playground Luas
: 500 m²
Fasilitas
:Ayunan,
jungkat-jungkit,
patung
hewan-hewan
X.
Bukit Lerep Indah (BLI) a) Nama Obyek Wisata : Bulit Lerep Indah b) Lokasi
: Desa Lerep, Kec. Ungaran Barat
c) Luas Lokasi
: ± 3 Ha
d) Peresmian
: September 2009
e) Klasifikasi
: Wisata rekreasi
f) Pengelola
: Swasta (Handoko)
g) Daya Tarik
: Kolam renang, playground, outbound kids
h) Daya Dukung
: Meeting room, penginapan, restoran
i) Fasilitas Olahraga Rekreasi 1. Kolam renang a.
b.
Kolam dewasa 1 Luas
: 240 m²
Kedalaman
: 1m - 1,5m
Permainan
:-
Kondisi
: Baik
Kolam dewasa 2 Luas
: 240 m²
Kedalaman
: 1,5 m - 2 m
Permainan
:-
Kondisi
: Baik
88
c.
d.
Kolam anak-anak 1 Luas
: 240 m²
Kedalaman
: 50 cm
Permainan
: Water slide
Kondisi
: Baik
Kolam anak-anak 2 Luas
:115 m²
Kedalaman
: 50 cm
Permainan
: Water slide, air mancur
Kondisi
: Baik
2. Outbound kids Luas
: ±180 m²
Alas
: Rumput
3. Flying fox Tinggi
:7m
Panjang
: 20 m
4. Playground Luas
: ± 150 m²
Fasilitas
:
Ayunan,
jungkat-jungkit,
besi
panjat, patung hewan & tokoh kartun
XI.
Wana Wisata Penggaron a) Nama Obyek Wisata : Wana Wisata Penggaron b) Lokasi
: Desa Susukan, Kec. Ungaran
c) Luas Lokasi
: ± 500 Ha
d) Peresmian
: Tahun 1980
e) Klasifikasi
: Wisata alam
f) Pengelola
: PT. Perhutani
g) Daya Tarik
: Camping ground, panorama alam, driving range, off road motor cross,outbound field, playground
89
h) Daya Dukung
: Taman satwa mini
i) Fasilitas Olahraga Rekreasi 1. Driving range Luas
: ± 3 Ha
Fasilitas
: Hole 1-9, shelter
2. Off road motor cross Luas
: ± 5-10 Ha
Fasilitas
: Motor off road (freeland)
3. Outbound field Luas
: ± 1-2 Ha
Alas
: Rumput
4. Playground Luas
: 600 m²
Fasilitas
: Ayunan, besi panjat
XII. Taman Indah Sari a) Nama Obyek Wisata : Taman Indah Sari b) Lokasi
: Desa Wujil, Kec. Bergas
c) Luas Lokasi
: ± 2,2 Ha
d) Peresmian
: Tahun 1999
e) Klasifikasi
: Wisata rekreasi
f) Pengelola
: Swasta (Yuliana Hartono)
g) Daya Tarik
: Restoran,
playground,
kolam
renang,
lapangan futsal, outbound, flying fox, air bridge, rapeling h) Daya Dukung
: Ruang pertemuan, gazebo, taman
i) Fasilitas Olahraga Rekreasi 1. Kolam renang Luas
: 500 m²
Kedalaman
: 1,2 m
Permainan
: Water slide
90
Kondisi
: Baik
2. Outbound field Luas
: ± 1 Ha
Alas
: Rumput
3. Lapangan futsal Ukuran
: ±200 m²
Jumlah
:1
Alas
: Rumput
Kondisi
: Sedang
4. Flying fox Tinggi
: 15 m
Panjang
: 100 m
5. Playground Luas
: ± 700 m²
Fasilitas
:
Ayunan,
jungkat-jungkit,
panjat 6. ATV Panjang lintasan
: ± 500 m
Alas
: Beton
Jumlah
: 7 unit
7. Rapeling Tinggi
: 12 m
Medan
: Dinding panjat buatan
8. Air Bridge Tinggi
: 12 m
Panjang
:4m
9. Fishing area Luas
: ±100 m²
Fasilitas
: Gazebo
besi
91
XIII. Taman Wisata Ria Rawa Permai a) Nama Obyek Wisata : Taman Wisata Ria Rawa Permai b) Lokasi
: Desa Lopait, Kec. Tuntang
c) Luas Lokasi
: ± 4,3 ha
d) Peresmian
: Tahun 1990
e) Klasifikasi
: Wisata rekreasi
f) Pengelola
: Swasta (keluarga besar Alm. Sugondo)
g) Daya Tarik
: Kolam renang, play ground, flying fox, kereta mini
h) Daya Dukung
: Restoran, dekat dengan pusat oleh-oleh dan kerajinan tangan
i) Fasilitas Olahraga Rekreasi 1. Kolam renang Luas
: 500 m²
Kedalaman
: 50-150 cm
Permainan
: Water slide
Kondisi
: Baik
2. Flying fox Tinggi
:5m
Panjang
: 20 m
3. Playground Luas
: ±750 m²
Fasilitas
:Ayunan,
jungkat-jungkit,
hewan-hewan
XIV. Bukit Cinta a) Nama Obyek Wisata : Bukit Cinta b) Lokasi
: Desa Rawapening, Kec. Banyubiru
c) Luas Lokasi
: ± 4 Ha
d) Peresmian
: 1 Januari 1985
e) Klasifikasi
: Wisata alam
patung
92
f) Pengelola
: Dinas Pariwisata Kab. Semarang
g) Daya Tarik
: Pemandangan telaga Rawa Pening, dayung, fishing area, playground, akuarium berbagai spesies ikan air tawar
h) Daya Dukung
: Taman, pusat oleh-oleh dan kerajinan tangan
i) Fasilitas Olahraga Rekreasi 1. Fishing area Lokasi
: Telaga Rawa Permai
Perkap
: Gazebo, perahu motor (freeland)
2. Dayung Lokasi
: Telaga Rawa Pening
Jumlah
: 5-10 unit perahu dayung (freeland)
3. Playground
XV.
Luas
: ± 0,7 Ha
Fasilitas
:Ayunan, jungkat-jungkit, besi panjat
Pemandian Muncul a) Nama Obyek Wisata : Pemandian Muncul b) Lokasi
: Banyubiru, Kec. Banyubiru
c) Luas Lokasi
: ± 2 Ha
d) Peresmian
: Tahun 1990
e) Klasifikasi
: Wisata rekreasi
f) Pengelola
: Dinas Pariwisata
g) Daya Tarik
: Kolam renang
h) Daya Dukung
: Taman
i) Fasilitas Olahraga Rekreasi 1. Kolam renang Luas
: 1200 m²
Kedalaman
: 1,6 m - 2 m
Permainan
:-
Kondisi
: Baik
93
LAMPIRAN 15
Hasil Wawancara Observasi Awal
1. Nara Sumber
: Kasi ODTW (Obyek & daya Tarik Wisata)
2. Hari/tanggal
: Kamis, 24 Februari 2011
3. Tempat
: Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan & Pariwisata Kab. Semarang
4. Pukul
: 10.00 WIB
5. Pertanyaan & jawaban dari nara sumber : a) Ada berapa obyek wisata di Kab. Semarang? Jawab: Sebanyak 46 obyek wisata, dengan klasifikasi wisata alam, wisata rekreasi, wisata budaya, dan wisata spiritual. b) Berapa obyek wisata yang termasuk klasifikasi wisata alam dan wisata rekreasi? Jawab: Ada 24 obyek wisata c) Apakah olahraga rekreasi berkembang di obyek-obyek wisata Kab. Semarang? Jawab: Berkembang dilihat dari banyaknya fasilitas olahraga rekreasi yang ditawarkan oleh obyek wisata dan berpotensi untuk lebih dikembangkan lagi. d) Di obyek wisata mana saja yang mempunyai fasilitas olahraga rekreasi? Jawab: The Fountain Waterpark & Resto, Kampoeng Kopi Banaran, Umbul Sidomukti, Kopeng Treetop, Agro Wisata Tlogo, Kartika Wisata, Bandungan Indah, Langen Tirto Muncul, Tirto Argo, dan Pemandian Muncul, Bukit Cinta, Taman Ria Rawa Permai, Bukit Lerep Indah, Pemandian Bu Sri.
94
LAMPIRAN 16 DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 1& 2. Dokumentasi penelitian di obyek wisata Kampoeng Kopi Banaran
Gambar 3. Sampan dayung di obyek
Gambar 4. Kolam renang di obyek
wisata Bukit Cinta
wisata Bukit Lerep Indah (BLI)
Gambar 5. Fishing area di obyek
Gambar 6. Outbound Treetop di obyek
wisata Argo Wisata Tlogo
wisata Kopeng Treetop Adventure Park
95
Gambar 7 & 8. Permainan air di kolam renang obyek wisata Water Park & Resto
Gambar 9. Tennis court di obyek
Gambar 10. Marine Bridge (air bridge)
wisata Bandungan Indah
di obyek wisata Sidomukti
Gambar 11. Futsal Court di obyek
Gambar 12. Outbound Kids di obyek
wisata Waterpark & Resto
wisata Kampoeng Kopi Banaran
96
Gambar 13. Playground di obyek
Gambar 14. Futsal mini di obyek
wisata Taman Indah Sari
wisata Water Park & Resto
Gambar 15. Flying fox Kids di obyek
Gambar 16. Mini Circuit di obyek
wisata Kampoeng Kopi Banaran
wisata Kopeng Treetop Adventure Park
Gambar 17. Jogging Track di obyek
Gambar 18. Fishing area di obyek
wisata Water Park & Resto
wisata Taman Langen Tirto Muncul