FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PELAKSANAAN LATIHAN UKM KARATE INKAI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: Cartu Gustiar NIM. 12601241006
PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017
FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PELAKSANAAN LATIHAN UKM KARATE INKAI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: Cartu Gustiar NIM. 12601241006
PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017
i
MOTTO 1. Sukses milik siapa saja yang benar-benar menyadari, menginginkan, dan memperjuangkan dengan sepenuh hati. (Mario Teguh) 2. Hiduplah seperti pohon kayu yang berbuah lebat, hidup di tepi jalan dan ketika dilempar orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah (Abu Bakar Sibli) 3. Siapa yang berjalan di suatu jalan untuk menuntut ilmu pengetahuan Allah akan memudahkan baginya untuk menuju jalan keluar (H.R. Muslim) 4. Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangung Karsa, Tut Wuri Handayani( Ki Hajar Dewantara ) 5. Jangan tanyakan apa yang telah Negara berikan padamu tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan pada Negaramu (TNI-AD)
v
PERSEMBAHAN Bismillaahirrohmaanirrahiim Karya sederhana ini untuk orang-orang yang berjasa dalam perjalanan hidupku. 1. Kedua orang tua tercinta Bapak Endang Daryono dan Ibu Kaniem yang telah melahirkan, merawat, membimbing dengan penuh kesabaran dan memenuhi segala keperluanku dari kecil sampai dewasa, itu tidak lain hanya untuk mencapai cita-cita yang indah. Terima kasih atas segala cinta dan kasih sayang yang telah engkau berikan, serta doa-doa yang selalu mengiringi langkahku. 2. Kakak saya Cartem yang selalu membantu saya dari segi biaya dari saya SMA hingga saat ini, dan terima kasih atas doa-doa yang selalu ada buat saya. Semoga kita semua termasuk orang yang tepat dapat meraih kesuksesan dan kebahagiaan dunia akhirat. Aamiin. Barakallah.
vi
FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PELAKSANAAN LATIHAN UKM KARATE INKAI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Oleh : Cartu Gustiar 12601241006 ABSTRAK Berdasarkan permasalahan latar belakang karena kurang adanya dukungan terhadap UKM Karate INKAI UNY maka bisa diambil faktor - faktor pendukung latihan yang masih belum terlihat maksimal untuk pelaksanaan UKM karate di Universitas Negeri Yogyakarta. Faktor – faktor pendukung pelaksanaan latihan yang diambil dari faktor internal diantaanya fisik, psikologis, dan kelelahan, faktor dari eksternal diantaranya keluarga, pelatih dan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor pendukung pelaksanaan Latihan UKM karate INKAI Universitas Negeri Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Instrumen penelitian berupa angket. Populasi `penelitian adalah peserta UKM karate di Universitas Negeri Yogyakarta sebanyak 24 orang. Teknik analisis data menggunakan statistik deskristif dengan persentase. Berdasarkan hasil penelitian diketahui berdasarkan tabel dan gambar di atas di ketahui faktor-faktor pendukung pelaksanaan UKM Karate Inkai di UNY di ketahui pada faktor internal yang terdiri dari aspek fisik 76,31 %, aspek psikologi 82,76 %, aspek kelelahan 77,70 % hasil tersebut dapat dikategorikan dalam kriteria baik. Pada Faktor eksternal yang terdiri dari aspek keluarga memperoleh 70,42 %, aspek pelatih memperoleh 72,27 %, aspek masyarakat memperoleh 65,21 % hasil tersebut dikategorikan dalam kriteria cukup. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa Faktor-Faktor yang menjadi pendukung pelaksanaan Latihan UKM Karate INKAI Universitas Negeri Yogyakarta sebagian besar didukung oleh faktor internal Kata kunci : Faktor Pendukung, UKM karate, Universitas Negeri Yogyakarta.
vii
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Faktor-Faktor Pendukung Pelaksanaan Latihan UKM Karate INKAI Universitas Negeri Yogyakarta” dengan lancar. Dalam penyusunan skripsi ini pastilah penulis mengalami kesulitan dan kendala. Dengan segala upaya, skripsi ini dapat terwujud dengan baik berkat uluran tangan dari berbagai pihak, teristimewa pembimbing. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan menempuh pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. 2. Bapak Prof. Dr. Wawan S. Suherman, M.Ed., Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan ijin dalam melaksanakan penelitian ini. 3. Bapak Dr. Guntur M.Pd., Ketua Prodi Pendidikan Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kelancaran dan kesempatan dalam melaksanakan penelitian. 4. Bapak Drs. Suhadi M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik, yang telah memberikan bimbingan studi serta motivasi selama pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta.
viii
5. Bapak Dr. Sugeng Purwanto, M.Pd., Dosen Pembimbing, yang telah memberikan bimbingan skripsi selama penelitian berlangsung. 6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Karyawan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu selama penulis kuliah dan telah membantu peneliti dalam membuat surat perijinan. 7. Almamater tercinta Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memeberikan banyak sekali ilmu, wawasan dan pengalaman, belum banyak yang bias saya berikan untuk almamater saya,dan setelahnya saya akan mengabdikan dan membagi ilmu dari apa yang saya dapatkan di Universitas Negeri Yogyakarta. 8. Teman–teman mahasiswa UKM Karate INKAI UNY yang sudah membantu dalam pengumpulan data penelitian sekripsi ini 9. Organisasi Resimen Mahasiswa, yang telah mendidik saya , menempa saya dan membuat saya menjadi sosok yang seperti ini, saya sangat berterima kasih sekali. 10. Teman-teman satu kelas, teman-teman organisasi, teman-teman latihan yang selalu ada buat saya ketika saya berada dibawah ataupn diatas,ketika saya sedih ataupun senang, kalian lah yang selalu menghibur saya. 11. Seseorang yang saya cintai dan sayangi Jesica Lesmana, dimana telah dan selalu mengajarkan saya arti tentang kesabaran, kesetian, kesederhanaan, usaha ,kerja keras dan tanggung jawab. Disisi lain selalu memberikan dorongan semangat dan motivasi agar saya selalu bergerak untuk beraktivitas yang positif. 12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
ix
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kelengkapan skripsi ini. Penulis berharap semoga hasil karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan khusunya dan bagi semua pihak pada umumnya.
Yogyakarta, Mei 2017 Penulis
x
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL....................................................................................... HALAMAN PERSETUAN ........................................................................... HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... MOTO ............................................................................................................. PERSEMBAHAN ........................................................................................... ABSTRAK ...................................................................................................... KATA PENGANTAR .................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................. DAFTAR TABEL ........................................................................................... DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. A. B. C. D. E. F.
Latar Belakang ................................................................................ Identifikasi Masalah ....................................................................... Batasan Masalah ............................................................................. Rumusan Masalah........................................................................... Tujuan Penelitian ........................................................................... Manfaat Penelitian .........................................................................
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ A. Deskripsi Teori ............................................................................... 1. Faktor-Faktor Pendukung ............................................................... a. Faktor Intern ............................................................................ b. Faktor Ekstern ......................................................................... 2. Hakikat Latihan .............................................................................. a. Pengertian Latihan .................................................................. 3. Hakikat UKM ................................................................................. a. Pengertian dan Tugas Pokok UKM......................................... 4. Karakteristik Mahasiswa ................................................................ 5. Hakikat Karate ................................................................................ a. Pengertian Karate .................................................................... b. Sejarah Karate ......................................................................... c. Filosofi Karate......................................................................... d. Teknik Karate .........................................................................
xi
i ii iii iv v vi vii viii xi xiii xiv xvi 1 1 4 5 5 6 6 7 7 7 7 8 12 12 14 14 16 18 18 19 20 22
e. Teknik Dasar Karate ............................................................... B. Peneliti yang Relevan ......................................................................... C. Kerangka Berpikir ...............................................................................
23 33 34
BAB III. METODE PENELITIAN................................................................. A. Metode Penelitian................................................................................ B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................ C. Popolasi Penelitian .............................................................................. D. Instrument Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ........................ E. Teknik Analisis Data ...........................................................................
36 36 36 37 37 41
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN ........................... A. Hasil Penelitian .................................................................................. 1. Faktor Internal ............................................................................... 2. Faktor Eksternal ............................................................................. B. Pembahasan .........................................................................................
43 43 44 46 48
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... A. Kesimpulan ........................................................................................ B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... C. Saran ....................................................................................................
52 52 52 53
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... LAMPIRAN ...................................................................................................
54 56
xii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Jawaban Angket .................................................................................
36
Tabel 2. Kisi-kisi Angket .................................................................................
38
Tabel 3. Hasil Penelitian Skoring atau Penelitian dengan Kriteria Konversi ..
42
Tabel 4. Hasil Analisis Faktor-Faktor Pendukung Pelaksanaan Latihan UKM Karate INKAI UNY............................................................................
43
Tabel 5. Analisis Pada Faktor Internal Yang menjadi Pendukung Pelaksanaan Latihan UKM Karate INKAI UNY ....................................................
45
Tabel 6. Analisis Pada Faktor Eksternal Yang menjadi Pendukung Pelaksanaan Latihan Karate INKAI UNY ..............................................................
xiii
46
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Gerakan Tangkisan Gedan Barai ...........................................
23
Gambar 2. Gerakan Tangkisan Age-uke...................................................
24
Gambar 3. Gerakan Tangkisan Soto-uke .................................................
24
Gambar 4. Gerakan Tangkisan Uchi-uke .................................................
24
Gambar 5. Gerakan Tangkisan Shuto-uke .................................................
25
Gambar 6. Gerakan Tangkisan Tate Shuto-uke.........................................
25
Gambar 7. Gerakan Tangkisan Kake Shuto-uke ......................................
25
Gambar 8. Gerakan Tangkisan Haishu-uke .............................................
26
Gambar 9. Gerakan Tangkisan Kakuto-uke ..............................................
26
Gambar 10. Gerakan Tangkisan Keito-uke ...............................................
26
Gambar 11. Gerakan Tangkisan Seiryuto-uke ..........................................
27
Gambar 12. Gerakan Tangkisan Teisho-uke .............................................
27
Gambar 13. Gerakan Tinjuan Gyaku-Tsuki ..............................................
27
Gambar 14. Gerakan Tinjuan Oi-Tsuki.....................................................
28
Gambar 15. Gerakan Tinjuan Age-Tsuki ...................................................
28
Gambar 16. Gerakan Tinjuan kizami-Tsuki ..............................................
28
Gambar 17. Gerakan Tinjuan Ura- Tsuki .................................................
29
Gambar 18. Gerakan Tinjuan Kagi-tsuki ..................................................
29
Gambar 19. Gerakan Tinjuan Mawashi-uke ............................................
29
Gambar 20. Gerakan Tinjuan Awase-Tsuki..............................................
30
xiv
Gambar 21. Gerakan Tinjuan Yama-tsuki .................................................
30
Gambar 22. Gerakan Tinjuan Heiko-tsuki ................................................
30
Gambar 23. Gerakan Tinjuan Hasami-tsuki .............................................
31
Gambar 24. Gerakan Rangkaian Tendangan Mae Geri ...........................
31
Gambar 25. Gerakan Tendangan Yoko Geri Keage……….. ...................
31
Gambar 26. Gerakan Tendangan Yoko Geri Kekomi ................................
32
Gambar 27. Gerakan Tendangan Mawashi Geri.......................................
32
Gambar 28. Gerakan Tendangan Ushiro Geri ..........................................
32
Gambar 29. Gerakan Tendangan Tobi Geri ..............................................
33
Gambar 30. Analisis Faktor-Faktor Pendukung .......................................
43
Gambar 31. Analisis Faktor Internal ........................................................
44
Gambar 32. Analisis Faktor Eksternal .....................................................
46
xv
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Kartu Bimbingan TAS .........................................................
56
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian ..............................................................
58
Lampiran 3. Surat Keterangan Penelitian .................................................
59
Lampiran 4. Surat Expert Judgement .......................................................
60
Lampiran 5. Angket Penelitian .................................................................
61
Lampiran 6. Data Hasil Analisis Penelitian ..............................................
64
Lampiran 7. Dokumentasi .........................................................................
69
xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggalian dan pengembangan potensi yang ada pada mahasiswa dapat diupayakan melalui olahraga, salah satunya yaitu olahraga karate. Karate merupakan seni beladiri dari Jepang yang mengandalkan seluruh tubuh sebagai sarana untuk mempertahankan diri serta meningkatkan kesegaran jasmani. Dalam beberapa dekade terakhir tampaknya indonesia popularitas karate terus meningkat, tidak hanya diindonesia tetapi juga dibelahan dunia. Hingga saat ini karate banyak dipelajari oleh berbagai kalangan dari sastra sosial, pria, wanita, remaja, anak-anak dan orang dewasa, yang tidak hanya berkembang dilingkungan masyarakat pada umumnya tetapi dilingkungan kampus atau perguruan tinggi juga mengalami perkembangan yaitu Unit Kegiatan Mahasiswa. Salah satu kegiatan pembinaan potensi ditingkat perguruan tinggi tersebut yaitu melalui UKM. UKM berkedudukan ditingkat perguruan tinggi dan meruupakan lembaga non struktural. Sedangkan tugas pokok UKM menurut Herminarto Sofyan (2007: 4) adalah menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan karakteristik UKM masing-masing dan fungsi UKM adalah sebagai wahan untuk merencakan dan mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat penalaran, keilmuan, pengembanga potensi minat dan kegemaran, kesejahterahan mahasiswa serta pengabdian pada masyarakat sesuai dengan karakteristik masing-masing UKM.
1
UKM hampir ada diseluruh perguruan tinggi di Indonesia. Universitas Negeri Yogyakarta merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang memiliki UKM, dimana UKM tersebut
meliputi UKM bidang penalaran,
UKM bidang seni, UKM bidang Kesejahteraan, UKM bidang Khusus, dan UKM bidang olahraga. Salah satu UKM yang memiliki peran penting kepada mahasiswa terhadap lingkungan sosialnya adalah UKM olahraga. UKM olahraga selain mengisi waktu luang juga bisa meningkatkan kesegaran jasmani dan meningkatkan prestasi di bidang olahraga. Salah satu UKM olahraga yang ada di Universitas Negeri Yogyakarta adalah UKM karate, selain UKM karate juga ada UKM olahraga yang lainya yaitu, UKM Judo, UKM Taekwondo, UKM Silat, UKM sepak bola, UKM takraw, UKM Atletik, UKM Renang, UKM Bola Basket, UKM Bola Voli, UKM Tenis lapang, UKM Tenis Meja, UKM Bulu Tangkis dan UKM Panahan. UKM olahraga merupakan Bidang minat dan kegemaran mahasiswa dalam bidang olahraga yang dikembangkan oleh perguruan tinggi. UKM juga merupakan wahana untuk melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat pengembangan bakat jasmani untuk meningkatkan keterampilan dengan manajamen mahasiswa. Dengan adanya UKM, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan potensi, mengerjakan kegiatan yang selaras dengan bakat, motivasi, inisiatif, kreatifitas, keterampilan dan kepribadian. Agus Nashrudin ( 2009:1)
2
Adapun tujuan tujuan pembinaan bidang minat dan kegemaran dalam bidang olahraga adalah untuk menyalurkan minat dan kegemaran mahasiswa dalam bidang olahraga yang dapat mengembangkan kemampuan beroganisasi, kepemimpinan, meningkatkan kesehatan jasmani, menanamkan sportifitas, kedisiplinan dan pencapaian prestasi dalam bidang olahraga. UKM diarahkan untuk membina serta meningkatkan bakat, minat dan keterampilan. Kegiatan ini diharapkan dapat memunculkan atlet berprestasi, karena prestasi harus di capai dengan usaha dan kerja keras serta tidak bisa dicapai dengan waktu yang singkat. UKM karate Universitas Negeri Yogyakarta didirikan pada tahun 1975 yang pada waktu itu masih IKIP Yogyakarta. Sejak didirikan Unit Kegiatan Mahasiswa telah mencetak banyak prestasi, dari tingkat daerah hingga tingkat nasional. Tidak hanya saat awal berdirinya UKM INKAI, saat ini sudah banyak prestasi yang sudah dicapai oleh para Karate-ka ,UKM karate juga berhasil menjadi panitia penyelenggaran kejuaraan Karate tingkat Asean. Disamping dengan prestasi yang banyak tetapi jumlah anggota yang latihan tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa yang masuk setiap tahunnya, terlihat ketika Ospek dan PAB (Penerimaan Anggota Baru) banyak yang mendaftarkan dirinya ke UKM karate tetapi setalah berrjalanya waktu banyak menghilang, karena para mahasiswa belum banyak mengetahui dan paham apa manfaat belajar UKM karate yang sesungguhnya. Hal tersebut terjadi karena kurang adanya dukungan yang bisa menghidupkan kembali UKM karate agar seimbang dengan jumlah mahasiswa yang masuk. Kegiatan ekstrakurikuler 3
karate akan berlangsung dengan baik jika ada pendukung-pendukung yang kuat untuk menunjang kegiatan UKM karate berjalan dengan baik. Fasilitas latihan UKM karate Universitas Negeri Yogyakarta masih terbatas, terutama tempat latihan yang berada ditempat umum yaitu di hall Rektorat Univestitas Negeri Yogyakarta dan belum mempunyai tempat sendiri atau gedung khusus. Kondisi tersebut secara tidak langsung akan berpengaruh pada dukungan terhadap pelaksanaan UKM karate yang berjalan setiap satu minggu tiga kali. Dari permasalahan ini peran pimpinan Universitas Negeri Yogyakarta untuk memberikan fasilitas gedung khusus beladiri yang bisa digunakan dengan maksimal dan layak dipakai agar setiap kegiatan berjalan dengan lancar. Atas dasar uraian dan penjelasan dalam latar belakang masalah diatas, maka sangat perlu diadakan penelitiaan mengenai faktor-faktor pendukung pelaksanaan Latihan UKM karate INKAI Universitas Negeri Yogyakarta. Diharapakan dengan adanya faktor pendudukung yang kuat maka peneliti mengetahui seberapa penting faktor pendukung terhadap pelaksanaan latihan karate sehingga minat mahasiswa terhadap UKM karate menjadi betambah dan ramai agar pada saat pelaksanaan bisa diringi dengan perasaan yang senang dan ikhlas. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan penjelasan diatas, permasalahan yang muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut :
4
1. Jumlah peserta atau anggota yang mendaftar tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa yang masuk setiap tahunnya. 2. Kurangnya kesadaran mahasiswa dalam mengikuti proses latihan di UKM karate di Universitas Negeri Yogyakarta. 3. Manfaat karate yang belum diketahui oleh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. 4. Fasilitas yang masih kurang untuk menunjang pelaksanaan UKM karate Universitas Negri Yogyakarta 5. Faktor- faktor pendukung latihan
yang masih belum terlihat maksimal
untuk pelaksanaan UKM karate INKAI Universitas Negeri Yogyakarta. C. Pembatasan Masalah Dari identifikasi masalah diatas supaya permaasalahan tidak meluas, untuk itu perlu diadakan pembatasan masalah. Mengingat keterbatasan waktu, tenaga, biaya yang ada pada peneliti sehingga masalah ini dibatasi pada faktorfaktor pendukung pelaksanaan latihan UKM karate INKAI Universitas Negeri Yogyakarta D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “ Apa saja yang menjadi faktor-faktor pendukung pelaksanaan latihan UKM karate IKKAI Universitas Negeri Yogyakarta Negeri ?”.
5
E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor pendukung
pelaksanaan latihan UKM karate INKAI Universitas Negeri
Yogyakarta. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penilitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara teoritis Dari hasil penelitian ini diharapakan akan memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat terutama bagi para peneliti, khususnya cabang olahraga karate supaya lebih diminati oleh mahasiswa. 2. Secara praktis a) Dapat mengetahui faktor-faktor pendukung pelaksanaan latihan UKM karate INKAI Universitas Negeri Yogyakarta. b) Dengan penelitian ini dapat memberikan masukan kepada pelatih dan lembaga Universitas Negeri Yogyakarta mengenai faktor-faktor pendukung pelaksanaan latihan UKM karate INKAI Universitas Negeri Yogyakarta.
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Faktor–Faktor Pendukung Pelaksanaan Latihan UKM Karate Dalam upaya meningkatkan peserta ekstrakurikuler maka perlu melihat faktor-faktor pendukung yang menjadikan daya tarik bagi siswasiswi. Untuk mencapai sebuah prestasi tinggi tanpa adanya dukungan oleh bakat yang memadai merupakan pekerjaan sia-sia. Akan tetapi bukan berarti bakan merupakan modal utama untuk sebuah prestasi, seperti yang dikemumakan oleh yunus (1992:120), bahwa bakat bukan merupakan satusatunya penentuan pencapaian puncak. Faktor-faktor yang diidentifikasi pada penelitian ini, sebagai faktor yang menimbulkan kesulitan pada pelaksanaanm kegiatan UKM karate di Universitas Negeri Yogyakarta. Dilihat dari visi dan misi UKM karate INKAI
UNY
yaitu
sangat
mengedepankan
prestasi
tetapi
tidak
memperlihatkan faktor pendukung yang kurang sehingga tidak berjalan secara maksimal.Selain hal tersebut berbagai macam faktor pendukung sehingga pelaksanaan UKM karate banyak dimintai oleh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta diantaranya yang dikemumakan oleh Slameto (2010: 54-72 ) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi ada dua macam yaitu: a. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu. Adapun faktor-faktor yang ada dalam individu meliputi: faktor fisik, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. 7
1) Faktor fisik a) Faktor kesehatan Sehat berarti baik dalam segenap badan beserta bagian-bagiannya bebas dari
penyakit.
Proses
latihan
seseorang akan
terganggu
jika
kesehatannya terganggu. b) Cacat tubuh Sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh dan jugga badan misal: buta, tuli, patah kaki,patah lengan dan sebagainya. 2) Faktor psikologis Misalnya: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan atau kesiapan. 3) Faktor kelelahan a) Kelelahan jasmani Kelelahan
jasmani
terlihat
dari
lemahnya
tubuh
dan
timbul
kecenderungan untuk membaringkan tubuh. b) Kelelahan rohani Sedikit kelelahan rohani dapat diliat dengan adanya kelesuhan sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu akan hilang b. Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu. Adapin faktor yang ada diluar individu meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan masyarakat.
8
1) Faktor keluarga Menurut Gunarsa (2009: 6-7) aspek lingkungan keluarga yang mempengaruhi tingkah laku anak diantaranya adalah contoh dari orang tua, kasih sayang orang tua, dan keutuhan keluarga. menurut Fuad Ihsan (2005: 19) faktor lingkungan keluarga yang mepengaruhi perkembangan anak didik yaitu perhatian dan kasih sayang dari orang tua, pigur keteladanan orang tua bagi anak, dan keharmonisan keluarga. menurut Gerungan
(2002:
185)
peranan
lingkungan
keluarga
terhadap
perkembangan anak meliputi: status sosio ekonomi, keutuhan keluarga, sikap dan kebiasaan orang tua, dan status anak. Dari uraian-uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktorfaktor lingkungan keluarga yang mempengaruhi anak didik terutama yang mempengaruhi anak didik dalam hal pembentukan sikap disiplin meliputi perhatian dan kasih sayang orang tua, keutuhan orang tua, keharmonisan keluarga, dan sifat keteladanan atau contoh dari orang tua. 2) Faktor pelatih Pelatih adalah seorang yang mempunyai tugas membimbing anak latihnya dalam olahraga, tentu saja yang dimaksud disini adalah membentuk anak latihnya hingga mempunyai prestasi yang maksimal dalam olahraga (Menpora, 1960). Pet, at, all, dalam Kasio Dwijowinoto (1993: 5), pelatih adalah seorang yang profesional yang tugasnya membantu olahragawan dan tim dalam memperbaiki penampilan olahraganya. Pelatih adalah suatu profesi, sehingga pelatih diharapkan 9
dapat meberikan pelayanan sesuai standar atau ukuran profesional yang ada. Pelatih harus mengikuti perkembangan ilmu pelatihan yang ada untuk mengoptimalkan penampilan atlet. Pencapaian prestasi atlet yang dilatih dipengaruhi oleh kualitas seorang pelatih. Oleh karena itu, pelatih harus memenuhi kriteria sebagai pelatih yang baik. Adapun syarat-syarat menjadi pelatih baik menurut Suharno (1984: 6) pelatih baik memiliki kemampuan menguasai ilmu sesuai bidangnya secara teoritis dan praktis, memiliki skill yang baik sesuai bidangnya. Mengingat ilmu dan
tekniknya terus berkembang,
maka pelatih perlu menambah atau mengembangkan ilmu dan skill sesuai kemajuan yang ada. Selain itu pelatih harus mempunyai kemampuan psikis yang baik dalam arti memiliki daya pikir, daya cipta, dan imajinasi yang tinggi, perasaan yang stabil motivasi besar, daya perhatian dan konsentrasi yang tinggi, pelatih juga harus memiliki kepribadian yang baik sesuai norma hidup yang berlaku misalnya, memiliki rasa taggung jawab yang besar, disiplin, dedikasi tinggi, demokrasi, adil, keberanian humor, susila dan santun. Sedangkan menurut Sukadiyanto (2005: 4-5) syarat pelatih antara lain memiliki, (1) kemampuan dan ketrampilan cabang olahraga yang di bina, (2) pengalaman dan pengetahuan dibidangnya, (3) dedikasi dan komitmen melatih (4) memiliki moral sikap pribadi yang baik. Agar mampu melaksanakan tugas dan mengemban perannya dengan baik, seorag pelatih perlu memiliki kewibawaan, sebab dengan kewibawaan 10
akan memperlancar proses melatih dan melatih. Dengan kewibawaan yang baik seorang pelatih akan dapat bersikap yang baik lebih disegani oleh siswa. Menurut Djoko Pekik Irianto (2002: 17-18), untuk memperoleh kewibawaan seorang pelatih harus memiliki ciri-ciri pelatih yang disegani, meliputi : 1. Inter legensi, muncul ide-ide untuk membuat variasi latihan. 2. Giat atau rajin, konsisten dalam betugas tekun, tidak mudah putus asa sabar, tabah menghadapi heterogenitas atlet dengan berbagai macam pemasalahan. 3. Semangat, mendorong atlet agar secara pribadi mampu mencapai sasaran latihan. 4. Pengetahuan, mengembangkan dan pendekatan dalam proses berlati melatih 5. Percaya diri, memiliki keyakinan secara proporsional terhadap yang dimilki. 6. Emosi stabil, emosi terkendali walau mengahadapi berbagai masalah 7. Berani mengambil keputusan, cepat mengambil keputusan dengan resiko yang minal berdasarkan kepentingan atlet dan tim secara keseluruhan. 8. Rasa humor, ada variasi dalam penyajian materi, disertai humorhumor seger sehingga tidak menimbulkan ketegangan dalam proses berlatih dan melatih.
11
9. Sebagai model, pelatih menjadi idola yang di contoh baik oleh atletnya maupun masyarakt umum. Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa menjadi syarat pelatih yang baik, yaitu : (1) Mempunyai kondisi fisik dan ketrampilan cabang olahraga yang baik, meliputi : kesehatan dan penguasaan skill yang baik sesuai cabang olahraga yang dibina. Mempunyai kepribadian yang baik, meliputi tanggung jawab, kedisiplinan, humor, kerjasama, dan penampilan (2) Mempunyai pengetahuan yang baik, meliputi : pengalaman dan penguasaan ilmu secara teoritis dan praktis. (3) Kemapuan psikis, meliputi kreatifitas,daya perhatian, konsentrasi dan motivasi. 3) Faktor masyarakat Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpemgaruh terhadap berlatih siswa pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat. Misalnya : kegiatan siswa dalam masyarakat, teman gaul, bentuk kehidupan masyarakat 2. Hakikat Latihan a. Pengertian Latihan Secara sederhana latihan dapat dirumuskan, yaitu segala daya dan upaya untuk meningkatkan secara menyeluruh kondisi fisik dengan proses yang sistematis dan berulang-ulang dengan kian hari kian bertambah jumlah 12
beban latihan, waktu atau intensitasnya. Seseorang melakukan latihan dikarenakan merupakan suatu bentuk upaya untuk mencapai suatu tujuan. Latihan bukanl hal yang baru, sudah sejak zaman dahulu latihan dilakukan secara sistematis untuk menuju suatu tujuan tertentu. Menurut
Bompa (1994) dalam Awan Hariono (2006: 1) latihan
adalah upaya seseorang dalam meningkatkan perbaikan organisme dan fungsinya untuk mengoptimalkan prestasi dan penampilan olahraga. Tujuan dari latihan untuk memperoleh berprestasi semaksimal mungkin, namun dalam proses pelaksaan latihan tidak cukup mudah dan sederhana. Program latihan yangdiberikan pelatih amat penting dalam mendukung kualitas latihan yang sesuai dengan cabang masing-masing. Bukan hanya latihan fisik saja yang harus dilatih untuk mencapai prestasi yang maksimal teknik, taktik dan mental juga amat penting untuk dilatih. Menurut Sukadiyanto (2005: 1), latihan pada prinsipnya merupakan suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik, yaitu untuk meningkatkan kualitas fisik kemampuan fungsional peralatan tubuh dan kualitas psikis anak latih. Menurut Harsono, (1988: 102) mengatakan bahwa latihan juga bias dikatakan sebagai sesuatu proses berlatih yang sistematis yang dilakukan secara berulang-ulang yang kian hari jumlah beban latihannya kian bertambah. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa latihan adalah suatu proses kegiatan olahraga yang dilakukan secara sadar, sistematis, bertahap dan berulang-ulang, dengan waktu yang relatif lama, 13
untuk mencapai tujuan akhir dari suatu penampilan yaitu peningkatan prestasi yang optimal.Agar latihan mencapai hasil prestasi yang optimal, maka program/bentuk latihan disusun hendaknya mempertimbangkan kemampuan dasar individu, dengan memperhatikan dan mengikuti prinsipprinsip atau azas-azas pelatihan. Sistematis berarti berencana, menurut jadwal dan menurut pola sistem tertentu, metodis dari yang mudah ke yang sukar, latihan yang teratur dari yang sederhana ke yang kompleks. Berulangulang maksudnya adalah gerakan-gerakan yang sukar dilakukan menjadi semakin mudah dan reflektif pelaksanaannya. Beban makin bertambah maksudnya adalah setiap kali, secara perodik setelah tiba saatnya maka beban ditambah demi meningkatkan perubahan-perubahan dan tercapainya prestasi. 3. Hakikat Unit Kegiatan Mahasiswa a. Pengertian, tugas pokok, dan fungsi Unit Kegiatan Mahasiswa Menurut Agus Nashrudin (2009:1), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) merupakan organisasi tingkat kemahasiswaan ditingkat Univesitas yang fungsinya untuk mengembangkan berbagai minat, bakat dan keahlian tertentu bagi bagi para anggota-anggotanya. UKM juga merupakan wahana untuk nelaksanakan kegiata ekstakurikuler ditingkat perguruan tinggi yang berkaitan dengan penalaran da keilmuan, minat, bakat dan kegemaran, kesejahteraan mahasiswa serta pengabdian keada masyarakat. Menurut Hilman Faithful (2011: 1) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah wadah
14
aktivitas kemahasiswaan untuk mengembangkan minat, bakat, dan keahlian tertentu bagi para aktivis yang ada didalamnya. Kegiatan-kegiatan di UKM telah terjadwal dan terprogam secara rutin menyesuaikan kalender akademik, sehingga tidak mengganggu perkuliahan. Mahasiswa yang terlibat dalam UKM akan terbiasa dengan manajemen waktu yang baik. Mereka harus bisa membagi waktu antara kuliah, belajar, berlath di UKM dan kegiatan sosial budaya. Mereka juga akan terbiasa bekerja dalam team work dan dihadapkan pada suasana kompetisi. Semua pengalaman tersebut akan menumbuhkan mental yang tangguh
dengan
senatiasa
memelihara
kepribadian,
sportf,
jujur,
mempertinggi prstasi, sopan santun, mempunyai rasa percaya diri besar da sanggup menguasai diri. Tugas pokok UKM adalah merencanakan dan melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler pada tingkat Universitas yang bersifat lintas fakultas/progam study dalam bidang kegiatan tertentu sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Sedangkan fungsinya UKM adalah sebagai wahana untuk melaksanakan dan mengembangkan kegiatan esktrakurikuler tertentu ditingkat Universitas yang besifat lintas fakultas/progam study, baik yang bersifat penalaran dan keilmuan, minat dan bakat, kesejahteraan maupun pengabdian masyarakat Herminarto Sofyan (2007: 6-9). UKM karate Universitas Negeri Yogyakarta ruti berlatih seminggu tiga (3) kali dalam satu (1) minggu yaitu pada hari selasa, kamis, dan sabtu mulai dari pukul 15.00 sampai denga pukul 18.00 dan latihan pusat satu (1) setiap bulan di 15
minggu pertama. Proses latihan UKM karate UNY adalah terprogam dengan jelas dan disesuaikan porsinya sesuai dengan tingkat sabuknya (kyu), baik untuk menghadapi suau event kejuaraan atau hanya untuk latihan rutin. Progam latihan yang diberikan oleh pelatih bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknik, fisik, dan mental anggota UKM dan ini tentunya merupakan proses yang sangat baik untuk meningkatkan prestasi anggota UKM karate Universitas Negeri Yogyakarta. Dari uraian diatas disimpulakn UKM olahraga merupakan wahana untuk meningkatkan atau mengembangkan, minat, bakat dan ketrampilan mahasiswa dan masyarakat umum dan meningkatkan kesegaran jasmani. 4. Karakteristik Mahasiswa Menurut Syamsu Yusuf (2011 :17) manusia secara terus menerus berkembang atau berubah yang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya. Menurut Sri Rumini dkk (2000:32), manusia saling berkomunikasi untuk memenuhi kebutuhannya, maka saling memahami dengan cara mempelajari karakteristik masing-masing akan terjadi hubungan saling mengerti. Ditinjau dari segi psikologi perkembangan, menurut Siti Partini (1995:112), periode perkembangan adalah : a. Masa bayi b. Masa kanak-kanak c. Masa kanak-kanak terakhir usia 6 tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual.
16
Masa
remaja
merupakan
salah
satu
fase
dalam,
rentang
perkembangan manusia yang terentang sejak anak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia. Masa remaja memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan masa sebelumnya atau masa sesudahnya, karena berbagai hal yang mempengaruhinya sehingga selalu menarik untuk dibicarakan kata remaja diterjemahkan dari kata dalam bahasa inggris adolescence yang berarti tumbuh atau tumbuh untuk masak menjadi dewasa. Dalam pemakainya istilah remaja dan adolescence disamakan. Adolecen atau remaja menggambarkan seluruh perkembangan remaja baik fisik, intelektual, emosi dan sosial. Isitlah lain untuk menunjukan pengertian remaja yaitu pubertas. Masa remaja ditinjau dari rentan kehidupan manusia merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak kemasa dewasa. Sifat-sifat remaja sebagian sudah tidak menunjukan sifat masa kanak-kanakannya tetapi juga belum menunjukan sifat sebagai orang dewasa. Masa ini terjadi diantara usia 18-21 tahun. Lebih lanjuit menurut Siti Partini (1995: 122), beberapa hal yang menandai masa remaja yaitu ; 1. Periode yang penting, perkembangan fisik dan mental yang begitu pesat dan penting khususnya pada masa remaja awal menuntut penyesuaian mental dan perlunya membentuk sikap, nilai dan minat baru. 2. Periode peralihan, peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya. 3. Periode perubahan, perubahan dan sikap dan perilaku, selama masa remaja sejajar dengan perubahan tingkat fisik. 4. Usia bermasalah, masalah masa remaja sering merupakam masalah yang sulit diatasi baik oleh anak laki-laki maupun perempuan. 5. Masa mencari identitas, pada akhirnya masa anak-anak penyesuain diri dengan standar kelompok merupakan hal yang sangat penting 6. Usia yang menimbulkan ketakutan, gambaran umum tentang remaja biasanya bersifat negatif. 17
7. Masa yang tidak realistik, remaja melihat dirinya atau orang lain sebagaimana yang diinginkan bukan sebagaimana adanya, terutama dalam hal cita-cita. 8. Ambang masa dewasa, dengan mendekatnya usia kematangan, remaja gelisah meninggalkan masa belasan tahunya, muncul perilaku yang menggambarkan perilaku orang dewasa. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan anak mengalami pertembuhan dan perkembangan fisik dan juga mengalami perubahan sifat yang dapat mengetahui jati dirinya. Mahasiswa merupakan perkembangan dari masa kanak-kanak menjadi remaja, sifat-sifat remaja sebagain sudah tidak menunjukan sifat masa kanak-kanaknya tetapi juga belum menunjukan sifat sebagi orang dewasa. 5. Hakikat Karate a. Pengertian Karate Secara harfiah Karate-do dapat diartikan sebagai berikut; Kara = kosong, cakrawala, Te = tangan
atau
seluruh
bagian
tubuh
yang
mempunyai kemampuan, Do = jalan. Dengan demikian karate-do dapat diartikan sebagai suatu taktik yang memungkinkan seseorang membela diri dengan tangan kosong tanpa senjata. Setiap anggota badan dilatih secara sistematis sehingga suatu saat dapat menjadi senjata yang ampuh dan sanggup menaklukan lawan dengan
satu
gerakan yang
menentukan.
Beladiri karate merupakan keturunan dari ajaran yang bersumber agama Budha
yang
luhur.
Oleh
karena
itu,
orang yang belajar karate
seharusnya rendah hati dan bersikap lembut, punya keyakinan, kekuatan dan percaya diri (Danardono, 2006:6). Karate adalah suatu teknik bela diri dengan tangan kosong yang praktis ( Depdikbud , 1983:50). 18
Dari urai menurut beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan dari peniliti bawha karate adalah suatu ilmu bela diri yang menggunakan tangan kosong, yang menggunakan anggota tubuh sebagai senjatanya. b. Sejarah Karate Seni beladiri karate berasal dari Okinawa. Okinawa adalah sebuah pulau kecil yang sekarang sudah menjadi bagian dari negara Jepang. Seni bela diri ini pertama kali disebut "Tote" yang berarti seperti "Tangan China". ketika karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi-tingginya. Tahun 1921, Gichin Funakoshi (1886-1957), orang dari Suri, berhasil memperkenalkan beladiri Tote di Jepang. Peristiwa itu menandai
dimulainya pengalaman baru beladiri Tote secara benar dan
sistematis. Tahun 1929, Gichin Funakoshi mengambil langkah-langkah revolusioner dalam perjuangannya yang ulet dan pantang menyerah untuk mengubah Tote menjadi Karate-do, sesuai karakter dan aksen masyarakat Jepang sehingga Gichin Funakosi yang juga dijuluki sebagai "Bapak Karate Modern" mengubah kanji Okinawa (Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi "karate" (tangan kosong) agar lebih mudah diterima oleh masyarakat jepang (Bermanhot, 2014:1). Saat ini karate sudah berkembang pesat hampir di seluruh negara tak terkecuali di Indonesia. Negara di luar Jepang seperti Eropa, Amerika, dan Asia sudah menyamai Jepang dalam tingkat kemampuan bertandingnya. Di Indonesia, karate masuk bukan dibawa oleh tentara Jepang melainkan dibawa oleh mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kembali ke tanah air 19
setelah menyelesaikan studinya di Jepang. Tahun 1963 beberapa mahasiswa Indonesia antara lain; Baud AD Adikusumo, Muchtar dan Karyanto mendirikan
Dojo
di
Jakarta.
Mahasiswa
tersebut
yang
pertama
memperkenalkan karate (aliran Shoto-kan) di Indonesia. Beberapa tahun kemudian berdatangan alumni Mahasiswa Indonesia dari Jepang seperti: Setyo Haryono (pendiri Gojukai), Anton Lesiangi (salah satu pendiri Lemkari), Sabeth Muchsin (salah satu pendiri Inkai) dan Choirul Taman turut mengembangkan karate di tanah air. Di samping alumni Mahasiswa, orang-orang Jepang yang datang ke Indonesia dalam rangka bisnis ikut pula memberi warna bagi perkembangan karate di Indonesia, antara lain: Matsusaki (Kushinryu-1966), Oyama (Kyokushinkai-1967), Ishi (Gojuryu1969) dan Hayashi (Shitoryu-1971) (Danardono, 2006: 7). Berdasarkan berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa karate adalah salah satu beladiri tangan kosong tanpa senjata yang berasal dari Okinawa, Jepang. Karate berkembang di Indonesia dibawa oleh mahasiswa-mahasiswa yang studi ke Jepang dan pulang ke Indonesia yang kemudian mengajarkan karate. c. Filosofi Karate Prinsip pada hakekatnya adalah keyakinan dasaryang diharapkan dilandasi dan melandasi kenyataan, dan ditopang oleh ilmufilsafat untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Danardono (2006:14) mengemukakan ada 20 filosofi-filosofi dalam kehidupan olahraga beladiri karate sebagai berikut:
20
1) Karate diawali dengan memberi penghormatan dan diakhiri dengan penghormatan pula. 2) Tak ada serangan pertama dalam karate. 3) Karate merupakan alat pembantu dalam keadilan. 4) Pertama-tama, kontrol dirimu sebelum mengontrol orang lain. 5) Semangat yang utama, teknik kemudian. 6) Senantiasa siap untuk membebaskan pikiranmu. 7) Kecelakaan timbul karena kecerobohan. 8) Janganlah berpikir bahwa latihan karate hanya bisa dilakukan di dojo. 9) Mempelajari karate perlu waktu seumur hidup dan tak ada batasan. 10) Masukkan karate dalam keseharianmu, maka kamu akan menemukan Myo (rahasia yang tersembunyi). 11) Karate seperti air mendidih, jika tidak dipanaskan secara teratur akan menjadi dingin. 12) Janganlah berpikir harus menang, tetapi berpikirlah tidak boleh kalah. 13) Kemenangan tergantung pada keahlian membedakan titik-titik yang mudah diserang dan yang tidak. 14) Pertarungan didasari bagaimana kita bergerak secara hati-hati dan tidak (bergerak menurut lawan). 15) Berpikirlah bahwa tangan dan kakimu adalah pedang/senjata. 16) Jika meninggalkan rumah, berpikirlah ada banyak lawan yang menanti. 17) Pemula harus menguasai postur dan cara berdiri, posisi tubuh yang alami untuk yang lebih ahli. 21
18) Berlatih kata adalah satu hal, terlibat pertarungan adalah hal lain. 19) Peragakan secara tepat penggunaan kekuatan, peregangan dan kontraksi otot tubuh, serta cepat lambatnya gerakan teknik. 20) Selalu berpikir dan berusaha menemukan cara hidup dengan aturanaturan diatas setiap hari. Berdasarkan berbagai filosofi-filosofi yang dikemukakan di atas dapat disimpullkan bahwa karate mempunyai prinsip-prinsip dasar yang terkait langsung dengan kehidupan manusia seperti perilaku keseharian, menghormati sesame, cara berpikir, semangat, ketepatan berpikir dan mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam karate. d. Teknik Karate Bermanhot (2014:2) mengemukakan teknik karate terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu; (1) Kihon, yaitu teknik-teknik dasar karate seperti teknik memukul, menendang, dan menangkis; (2) kata, yaitu latihan jurus; (3) Kumite, yaitu latihan tanding atau pertarungan. 1) Kihon Kihon secara harfiah berarti dasar atau fondasi. Praktisi karate harus menguasai kihon dengan baik sebelum mempelajari kata dan kumite. Latihan kihon dimulai dari mempelajari pukulan dan tendangan (sabuk putih) dan bantingan (sabuk coklat). Pada tahap “Dan” atau sabuk hitam, karateka dianggap sudah menguasai seluruh kihon dengan baik.
22
2) Kata Kata secara harfiah berarti bentuk atau pola. Kata dalam karate tidak hanya merupakan latihan fisik atau aerobik saja. Kata mengandung pelajaran tentang prinsip bertarung. Setiap kata memiliki ritme gerakan dan pernapasan yang berbeda. Dalam kata ada yang dinamakan bunkai. Bunkai adalah pengaplikasian dari gerakan-gerakan kata itu sendiri. 3) Kumite Kumite atau pertarungan secara harfiah berarti “pertemuan tangan”. Kumite dilakukan oleh murid-murid tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih). e. Teknik Dasar Karate (kihon) Menurut peneliti teknik dasar (kihon) karate adalah teknik gerakan yang dijadikan sebagai pondasi sebelum melanjutkan untuk mempelajari kata dan kumite. Menurut M. Nakayama (1980:54-90) beberapa teknik dasar (kihon) karate yang bisa dipelajari antara lain sebagai berikut: 1) Tangkisan (Uke) a) Gedan barai
Gedan barai: Tangkisan sapuan tangan bagian bawah, mempunyai dua kegunaan ganda, yaitu sebagai tangkisan dasar dan sebagai salah satu jenis kuda-kuda dalam latihan
Gambar 1. Gerakan Gedan Barai (Dokumen Pribadi) (10-05-2015)
23
b) Age-uke
Gambar 2. Gerakan Age-uke (Dokumen Pribadi) (10-05-2015)
c) Soto-uke
Gambar 3. Gerakan sotouke (Dokumen Pribadi) (10-05-2015) d) Uchi-uke
Age-uke: Tangkisan tangan keatas yang digunakan untuk melumpuhkan serangan ke bagian atas ulu hati dan kepala. Tangkislah kuat-kuat ke atas dengan bagian yang luar dari lengan depan.
soto-uke: Tangkisan lengan tengah badan bagian luar ke dalam, tangkisan ini digunakan untuk melumpuhkan serangan pukulan yang datang ke dada dan muka. Belokkan lengan lawan ke samping, tangkis dengan sisi luar dari pergelangan.
Uchi-uke: Tangkisan lengan tengah badan dari dalam ke luar, untuk menangkis tinju yang datang kearah dada atau muka dapat ditangkis dengan sisi dalam pergelangan tangan
Gambar 4. Gerakan Tangkisan Uchi-uke (Dokumen Pribadi) (10-05-2015)
24
e) Shuto-uke
Gambar 5. Shuto-uke (Dokumen Pribadi) (10-05-2015) f) Tate shuto-uke
Gambar 6. Gerakan Tangkisan Tate shuto-uke (M. Nakayama, 1980:61) g) Kake shuto-uke
Shuto uke: Tangkisan tangan pedang, untuk menangkis serangan ke arah perut, dada, dan muka. Sisi telapak tangan dipakai dalam gerakan miring seolah-olah memotong atau menebas lengan lawan.
Tate shuto-uke: Tangkisan tangan pedang tegak, sambil menebaskan lengan depan dari arah dalam keluar, tekukkan sendi pergelangan tanan, jari-jari menunjukkan ke atas dengan telapak tangan menghadap kedepan.
Kake shuto-uke: Tangkisan tangan pedang kait, dengan pergelangan tangan agak ditekuk, lengan diayunkan lebar-lebar dari arah dalam keluar menangkis dan mengkait pergelangan tangan lawan.
Gambar 7. Gerakan Tangkisan Kake Shutouke (M. Nakayama, 1980:61)
25
h) Haishu-uke
Haishu-uke: Tangkisan punggung tangan, dengan menggunakan tenaga lentingan dari siku, tangkis dengan punggung tangan. Tangan dan sendi tetap lurus, pusatkan tenaga pada permukaan punggun tangan
Gambar 8. Gerakan Tangkisan Haishu-uke (M. Nakayama, 1980:62) i) Kakuto-uke
Kakuto uke: Tangkisan kepala bangau, dengan arah memukul ke atas atau ke samping.
Gambar 9. Gerakan Tangkisan Kakuto-uke (M. Nakayama, 1980:63) j) Keito-uke
Keito uke adalah tangkisan kepala ayam dengan arah tangkisan dari bawah ke atas.
Gambar 10. Gerakan Tangkisan Keito-uke (M. Nakayama, 1980:63)
26
k) Seiryuto-uke
Seiryuto uke: Tangkisan pedang naga biru dengan arah tangkisan menganyun kebawah.
Gambar 11. Gerakan Tangkisan Seiryuto-uke (M. Nakayama, 1980:63 l) Tesiho-uke
Teisho uke: Tangkisan pangkal telapak tangan dengan arah tangkisan kebawah, ke atas atau dari samping satu ke samping lain.
Gambar 12. Gerakan Tangkisan Teisho-uke (M. Nakayama, 1980-63)
2) Pukulan (Tsuki)
a) Gyaku-tsuki
Gyaku-tsuki: Pukulan kebalikan, kaki dan kepalan yang meninju berada pada sisi yang berlawanan. Kaki kiri di depan,dengan kepalan tangan kana
Gambar 13. Gerakan Tinjuan Gyaku-tsuki (Dokumen Pribadi) (10-05-2015)
27
b) Oi-tsuki
Oi-tsuki: Pukulan mengejar sejajar, dari posisi tekuk depan, majulah ke posisi berdiri tekuk depan, yakni dengan meluncurkan satu kaki kedepan pada waktu yangbersamaan tinju dengan kepalan depan dari sisi yang sama dengan kaki yang maju.
Gambar 14. Gerakan Tinjuan Oi-tsuki (Dokumen Pribadi) (27-04-2017) c) Age-tsuki
Age-tsuki: Pukulan angkat, pukulan ini bergerak dari pinggang ke atas, kepalan menelusuri jalur setengah lingkaran. Gunakan kepalan depan, terutama sendi pangkal jari telunjuk dan jari tengah terhadap muka atau dagu lawan.
Gambar 15. Garakan Tinjuan Age-tsuki (M. Nakayama, 1980:70) d) Kizami-tsuki
Kizami-tsuki: Pukulan menusuk, dengan tanpa menggerakkan kaki depan, tusuk keras-keras kedepan dengan meluncurkan lengan.
Gambar 16. Gerakan Tinjuan Kizami-tsuki (Dokumen Pribadi) (10-05-2015)
28
e) Ura-tsuki
Ura-tsuki: Pukulan kepalan belakang. Menggunakan kepalan depan, tinjuan lurus kedepan, kepalan menghadap ke dalam atau ke atas. Sasaran adalah muka, bagian tengah atau sisi badan.
Gambar 17. Gerakan Tinjuan Ura-tsuki (M. Nakayama, 1980:70) f) Kagi-tsuki
Gambar 18. Gerakan Tinjuan Kagi-tsuki (M. Nakayama, 1980:71) g) Mawashi-tsuki
Gambar 19. Gerakan Tinjuan Mawashi-tsuki (M. Nakayama, 1980:71)
Kagi-tsuki: Pukulan mengunci. Gunakan kepalan depan dimana siku ditekuk 90 derajat. Sasaran berada di samping ulu hati
Mawashi-tsuki: Pukulan melingkar. Serangan tinjuan ini ke arah muka, samping kepala, atau sisi badan. Di awali dari sisi pinggang, kepalan-kepalan meluncur naik dalam gerakan setengah lingkaran.
29
h) Awase-tsuki
Gambar 20. Gerakan Tinjuan Awase-tsuki (M. Nakayama 1980:72) i) Yama-tsuki
Gambar 21. Gerakan Tinjuan Yama-tsuki (M. Nakayama, 1980:72) j) Heiko-tsuki
Gambar 22. Gerakan Tinjuan Heiko-tsuki (M. Nakayama, 1980:73)
Awase-tsuki: Pukulan serempak. Dengan menggunakan kedua kepalan tangan, kepalan yang satu lurus ke arah muka (jari-jari berada di bawah), sedangkan kepalan yang lain ke arah perut (jari-jari berada di atas). Tinjulah dengan serempak.
Yama-tsuki: Pukulan menggunung. Dalam posisi setengah menghadap ke depan, rendahkanlah bahu yang berada di depan. Tempatkan kepalan diantara kedua bahu. Dengan siku agak ditekuk, lengan atas mengikuti jalur agak membelok ke arah muka lawan. Lengan bawah agak lurus ke arah perut lawan Heiko-tsuki: Pukulan sejajar. Diarahkan ketempat bertemunya tulang rusuk di bawah puting susu. Dengan menggunakan tenaga dari tubuh, tinjulah lurus ke depan dengan kedua kepalan depan yang harus mengenai sasaran dalam waktu yang bersamaan.
30
k) Hasami-tsuki
Hasami-Tsuki Tinjuan menggunting. Tinjuan ini bermula dari pinggang, kedua kepalandepan mengikuti jalur melengkung setengah lingkaran,dari luar ke dalam. Tinjulah dengan serempak ke kedua sisi badan lawan.
Gambar 23. Gerakan Tinjuan Hasami-tsuki (M. Nakayama, 1980:73) 3) Tendangan (Geri) a) Mae Geri
Mae geri: Tendangan kedepan. Teknik ini dapat berupa tendangan angkat atau tendangan menyodok. Sasaran dalam tendangan ini muka, dada, perut atau pangkal paha bawah.
Gambar 24. Gerakan Tendangan Mae Geri (Dokumen Pribadi) (10-05-2015 ) b) Yoko Geri Keage
Gambar 25. Gerakan Yoko Geri Keage (Dokumen Pribadi) ( 10-05-2015 )
Yoko Geri keage: Tendangan mengangkat ke samping. Tendangan ini adalah tendangan serangan balas terhadap serangan dari samping, selain itu sisi punggung kaki juga dapat digunakan untuk men Angkis
31
c) Yoko Geri Kekomi
Gambar 26. Gerakan Tendangan Yoko Geri Kekomi (Dokumen Pribadi) (10-05-2015 ) d) Mawashi Geri
Yoko geri kekomi: Tendangan menyodok.Tendangan ini mempunyai sasaran rahang, ketiak, samping badan, atau pangkal paha. Dengan menggunakan kaki pedang, masukkan tenaga pinggul, kemudian lentingkan lutut ke atas.
Mawashi geri: Tendangan melingkar. Untuk sasaran yang berada di depan atau samping, tendanglah dengan kaki belakang atau kaki depan. Lontarkan kaki yang menendang dalam jalur melengkung seperti busur dari luar ke dalam.
Gambar 27. Gerakan Tendangan Mawashi Geri (Dokumen Pribai ) (10-05-2017) e) Ushiro Geri
Ushiro Gerii: Tendangan menyodok ke belakang. Tendangan ini ampuh untuk menghadapi sergapan atau serangan dari belakang. Arahkan ke muka, ulu hati, perut, atau pangkal paha.
Gambar 28. Gerakan Tendangan Ushiro Geri(M. Nakayama, 1980:89)
32
f) Tobi Geri
Gambar 29. Gerakan Tendangan Tobi Geri (M. Nakayama, 1980:91)
Tobi geri: Tendangan meloncat. Dari posisi berdiri agak menekuk, melompatlah tinggi dengan memanfaatkan tenaga dari ayunan kaki belakang yang lututnya diangkat ke dada, dan ketika melambung di udara, tendanglah dengan kaki yang semula di depan.
B. Peneliti yang Relevan Manfaat dari peneilitian yang relevan yaitu sebagai acuan agar penelitian yang digunaka menjadi lebih jelas.Berapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Ana Prasetya(2014) dengan judul” Faktor-faktor Non Akademi yang Mendukung Mahasiswa dalam Mengikuti Pendidikan di Prodi S1 PGSD Penjas Jurusan POR”. Hasil penelitian dan pembahasan”Tinggi” mencapai 56,78%. masing-masing secara berurutan faktor Non-Akademik meliputi : a) Keluarga, dukungannya”Sangat Tinggi” (63,32%) b) Masyarakat,dukungannya “Sangat Tinggi”(62,81) c) Lingkungan kampus, dukungannya”Tinggi”(38,69%) d) Tempat tinggal, dukungannya”Sangat Tinggi “ ( 62,31%) e) Sosial budaya, dukungannya “Sangat Tinggi” (85,43) 2. Penelitian yan dilakukan Mu’zizat Adi Purna (2014) dengan judul “ Faktor – Faktor Pendukung Siswa Mengikuti Ekstrakurikuler Bola Voli di 33
SMAN 1 Banjarnegara’’subyek dari penelitian ini adalah seluruh siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli di SMAN 1 Banjarnegara yang berjumlah 40 anak. Hasil penelitian menunjukan
bahwa secara
keseluruhan siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler bola voli di SMAN 1 Banjarnegara, berdasarkan faktor intern (16 butir) dan faktor ekstern (15 butir) , dan hasilnya adalah faktor intern 76,02% menyatakan kategori sangat tinggi, faktor ekstern 67,25% menyatakan kategori tinggi. a) Faktor intern (76,02 %) 1) Fisik, dukungannya “Tinggi”(67,97%) 2) Psikologis, dukungannya “Sangat Tinggi” (80,23%) 3) Kelelahan, dukungannya “Sangat Tinggi “ (76,63%) b) Faktor ekster (67,25 %) 1) Keluarga, dukungannya “Tinggi “ (67,97 %) 2) Sekolah, dukungannya“Tinggi” (68,13 %) 3) Masyarakat, dukungannya “Tinggi” (65,63 %) C. Kerangka Berpikir Faktor pendukung sangat berperan penting dalam pencapaian hasil belajar dan proses ekstrakurikuler karate. Keberhasilan belajar dalam proses kegiatan ekstrakurikuler ditentukan beberapa faktor. Ada beberpa faktor pendukung pelaksanaan latihan UKM karate diantaranya faktor intern dan ekstern. Faktor intern meliputi faktor fisik, psikologis ,dan kelelahan sedangakan faktor ekstrn meliputi faktor keluarga, pelatih dan masyarakat. 34
Berdasarkan uraian diatas, sebuah proses pembelajaran akan dapat berhasil bila berbagai faktor-faktor pendukung
terhadap pelaksanaan
latihan kegiatan UKM sangat mendukung kuat. Dilihat dari beberapa faktor yang menjadikan keberhasilan seuatu proses pembelajaran maka perlunya dukungan dari beberapa faktor-faktor agar pelaksanaan latihan UKM karate INKAI UNY lebih banyak diminati oleh mahasiswa karena banyak sekali yang didapat jika belajar ilmu beladiri karate.
35
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penilitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, Menurut Suharsimi Arikunto (2006:78),“Penelitian Deskriptif merupakan penelitian non hipotesis, sehingga dalam langkah penelitian tidak merumuskan hipotesis”. Dalam penelitian ini bermaksud untuk mengumpulkan informasi suatu keadaan obyek yaitu faktor-faktor pendukung pelaksanaan UKM karate di Universitas Negeri Yogyakarta. Metode dalam penelitian ini adalah metode survei dan teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket yang berupa sejumlah pertanyaa tertulis yang diberikan kepada responden untuk diisi sesuai keadaan. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto,(2006:118)” variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2013:62) variabel penelitian adalah suatu atribut yang dinilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah faktor pendukung ialah bagian dari unsur yang berpengaruh terhadap terlaksananya kegiatan UKM karate yang meliputi faktor intern meliputi: faktor fisik, psikologis dan kelelahan, sedangkan faktor ekstern meliputi: faktor keluarga, pelatih dan masyarakat.
36
C. Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2013:117)” Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdari atas subjek yang mempunyai kunatitas dan karakteristik tertentu yang ditepakan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian disimpulkan. Sedangkan
menurut
Suharsimi
Arikunto
(2006:101)
keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam
populasi
adalah
penelitian ini adalah
mahasiswa yang mengikuti karate sejumlah 50 siswa. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:107) apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan peneletiian populasi. D. Instrrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian Suharsimi Arikunto (2013:134), menyatakan bahwa instrument penelitian adalah alat bantu atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistemattis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen penelitian in menggunakan angket. Menurut Sudjana (2002:8) angket adalah cara mengumpulkan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga calon responden tinggal mengisi atau menandai dengan cepat dan mudah.selanjutnya, suharsimi Arikunto (2006: 102-103), membagi angket ada dua jenis,yaitu angket terbuka adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden dapat memberikan isian susuai dengan kehendak dan keadaanya. 37
Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda cheek list pada kolom atau tempat yang sesua, dengan angket langsung menggunakan skala bertinngkat. Skala bertingkat dalam angket ini menggunakan modifikasi skala likert dengan 4 pilihan jawaban yaitu, sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dalam angket ini disediakan jawaban alternatifdengan jawaban yaitu,: Sangat Setuju (SS) dengan skor 4, Setuju (S) dengan skor 3, Tidak Setuju (TS) dengan skor (2), Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor. Dalam angket ini penelitian tersebut disajikan dengan empat alternative jawaban, yaitu sebagai berikut: Tabel 1. Alternatif Jawaban Angket Alternatif Jawaban
Skor Positif 4 3 2 1
Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)
Negatif 4 3 2 1
Menurut Sutrisno Hadi dal sekripsi Fyea Mardiana (2014:36), modifikasi terhadap skala likert dimaksudkan untuk menghilangkan kelemahan yang terkandung oleh skala lima tingkat, dengan alasan-alasan seperti yang dikemumakan dibawah ini : Modifikasi skala likert meniadakan jawaban yang ditengah berdasarkan tiga alasan: pertama katagori Undeciden itu mempunya arti ganda, bisa diartikan belum dapat memutuskanatau memberi jawaban (Menurut konsep aslinya), bisa juga diartikan netral, stuju tidak, tidak setujupun , atau bahkan ragu-ragu. Kategori jawabanjawaban yang ganda arti (multi interpretable) ini tentu saja tidak diharapkan dalam suatu instrumen. Kedua, tersedianya jawaban yang ditengah itu menimbulkan kecenderungan jawaban ketengah(central 38
tendency effect), terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas arah kecenderungan responden, kerah setuju atau tidak setuju, jika disediakan kategori jawaban itu menghilangkan banyak data penelitian sehingga mengurangi banyak informasi yang banyak dijaring oleh responden. Sutrisno Hadi (1991:7) menyatakan bahwa dalam menyusun instrumen ada tiga langkah yang perlu diperhatikan, yaitu : a) Mendifinisikan Konstrak Konstrak atau konsep yang ingin diteliti atau diukur dalam penelitian ini adalah faktor pendukung pelaksanaan. Faktor pendukung ialah bagian atau unsur
yang berpenguh areu terhadap
pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler karate yang meliputi faktor diri sendiri, keluarga, sekolah, guru, lingkungan, pelatih, teman, sarana dan prasarana. b) Menyidik Faktor Kedua adalah menyidik unsur-unsur atau faktor-faktor yang menyusun konsep. Dari ubuhan diatas dijabarkan menjadi faktor diukur antara lain : pelatih, guru, lingkungan, sekolah, teman, diri sendiri, saran dan prasarana sekolah. Faktor-faktor ini akan menjadikan titik tolak untuk menyusun instrument berupa pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada responden. c) Menyusun Butir-butir Pernyataan Ketiga yaitu menyusun butir-butir pernyataan yang berdasarkan faktor-faktor yang menyusun konstrak. Selanjutnyua faktor-faktor diatas akan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan. Butir pertanyaan harus merupakan dari isi faktor-faktor yangtelah diuraika diatras, kemudian 39
dijabar menjadi indicator-inducator yang ada disusun butir-butir soal yang dapoat memberikan gambaran tentang keadan faktor tersebut. Setelah didapat
butir-butir
angket
kemudian
penlitian
melakukan
espert
judment/dosen ahli untuk validasi angket. Expert judgment/ dosen ahli penelitian ini yaitu Indah Prasetyawati Tri Purnama Sari, M.or . Penelitian ini tidak menggnakan uji coba instrument, karena dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah on shoot. Ketika pertama kali menyebarkan angket dipakai dalam subjek penelitian yang sesungguhnya. Menurut Imam Ghazali dalam sekripsinya Fyea Mardiana (2014:38)” on shoot atau pengukuran sesekali saja”. Butir-butir angket dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Kisi-kisi Angket Variabel
Faktor
Faktor – Intern faktor pendukun g Ekstern pelaksana an latihan UKM karate INKAI Universit as Negeri Yogyakar ta
Indikator
Fisik Psikologis Kelelahan Keluarga Pelatih masyarakat
Butir Pernyataan Positif
Negatif
1,2 5,7,8,9,10,13,14 16,17,20 21,24,25 26*,27,28,31,33 35,37,38
3,4 6,11,12,15 18,19 22,23 29,30,32 34, 36
Jumlah Keterangan : (*) butir gugur ( 7 butir gugur )
40
Jum lah 4 11 5 5 8 5
38
2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpuan data yang akan digunakan adalah pemberian angket kepada mahasiswa yang menjadi subjek dalam penelitian. Adapun meknismenya sebagai berikut : a. Peneliti mencari data peserta UKM karate di UNY b.Peneliti menyebarkan angket kepada responden c. Selanjutnya peneliti mengumpulkan angket dan melakukan traskip atas hasil pengisian angket. d.Selanjutnya peneliti melakukan pengkondingan e. Setelah pengkondingan penelitimelakukan proses pengolahan data dan analisis data dengan menggunakan bantuan shoftwere progam microsoftexceell 2007 dan SPPS 16 for windows f. Setalah memperoleh data penelitian peneliti mengambil kesimpulan dan saran. E. Teknik Analisis Data Setelah
seuma
data
terkumpul,
langkah
selanjutnya
adalah
menganalisis data sehingga data tersebut dapat ditarik kesimpulan. Teknik analisis data dalam penelitian ini mengunankan teknik analisis data deskiptif kuantitatif. Penghitungan statistik deskriptif menggunakan statistic deskripstif presentase,karena yang termasuk dalam statistic deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, lingkaran, penghitugan mean, median, modus perhitungan desil, persentil, penyebaran dan penghitungan rata-rata standar devisiasi dan presentase ( Sug/iyono, 2007:112) 41
Cara perhitungan analisis data encari besarnya frekuensi realiti presentase. Dengan rumus sebagi seberikut (Anas Sudijono, 2006:40):
P = F/N x 100%
Keterangan : P= Presentase yang dicari ( Frekuensi relatif) F= Frekuensi N= Jumlah responden Untuk menentukan kategori dalam penilaian pengelolaan hasil penelitian skoring atau penilaian dengan kritera konversi. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:207), kemudian data tersebut diinterpretasikan kedalam empat tingkatan yaitu : Tabel 3. Hasil Penelitian Skoring atau Penelitian dengan Kriteria Konversi No Kategori Presentase 1 Baik 76-100 % 2 Cukup 56-75 % 3 Kurang Baik 40 – 55 % 4 Tidak Baik 0-39 %
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Faktor-Faktor pendukung pelaksanaan latihan UKM Karate INKAI Universitas Negeri Yogyakarta dalam penelitian ini di deskripsikan berdasarkan faktor ineternal dan faktor eksternal. Data hasil penelitian faktorfaktor pendukung pelaksanaan
latihan UKM Karate INKAI Universitas
Negeri Yogyakarta diukur dengan angket yang terdiri dari 38 butir pertanyaan dengan skor 1 – 4. Pada faktor internal di ukur dengan 20 butir pernyataan sedangkan pada faktor eksternal di ukur dengan 18 butir pernyataan. Hasil analisis faktor-faktor pendukung
pelaksanaan latihan Karate INKAI
Universitas Negeri Yogyakarta dapat ditampilakan dalam tabel di bawah ini. Tabel 4. Hasil Analisis Faktor-Faktor Pendukung Pelaksanaan Latihan UKM Karate INKAI di UNY No
1 2
Faktor
Internal Eksternal
Butir Jumlah subjek 20 18
24 24
Nilai ideal 1920 1728
Nilai Persentase yang diperoleh 1513 78,80 1206 69,79
Kategori
Baik Cukup
Hasil tersebut apabila ditampilkan dalam bentuk diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
43
Analisis Faktor-Faktor Pendukung Pelaksanaan Latihan UKM Karate INKAI Internal, 78.80% 80.00% 78.00% Persentase
76.00% 74.00%
Eksternal, 69.79%
72.00% 70.00% 68.00% 66.00% 64.00% Kategori
Gambar 30. Analisis Faktor-Faktor Pendukung Pelaksanaan LatihanUKM Karate INKAI UNY Berdasarkan tabel dan gambar di atas diketahui faktor-faktor pendukung pelaksanaan latihan UKM Karate INKAI UNY diketahui pada faktor internal diperoleh persentase sebesar 78,80 %, hasil tersebut dapat dikategorikan dalam kriteria baik. Sedangkan faktor eksternal diperoleh persentase sebesar 69,79 %, hasil tersebut dapat dikategorikan dalam kriteria cukup. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa Faktor-Faktor yang menjadi pendukung pelaksanaan latihan UKM Karate INKAI Universitas Negeri Yogyakarta sebagian besar di dukung oleh oleh faktor internal (hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 9). Untuk mengetahui hasil dari masing-masing faktor di atas dapat diurakan sebagai berikut. 1. Faktor Internal Hasil analisis pada faktor internal yang menjadi pendukung
44
pelaksanaan latihan UKM Karate INKAI UNY di dasarkan pada indikator fisik, psikologis, dan kelelahan. Indikator fisik di ukur dengan 4 butir pernyataan, indikator psikologis di ukur dengan 11 butir pernyataan dan indikator kelelahan di ukur dengan 5 butir pernyataan. Hasil analiasi pada faktor internal dapat dilihat apda tabel dibawah ini. Tabel 5. Analisis pada Faktor Internal yang menjadi Pendukung Pelaksanaan LatihanUKM Karate INKAI UNY Faktor
Indikator
Internal Fisik Psikologi Kelelahan
Butir Jumla h subjek 4 11 5
24 24 24
Nilai Nilai ideal yang diperol eh 384 293 1056 874 480 373
Persentase Kate gori 76,31 82,76 77,70
Baik Baik Baik
Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Analisis Pada Faktor Internal
77,70%
76,31% fisik psikologis kelelahan
82,76%
Gambar 31. Analisis pada Faktor Internal yang Menjadi Pendukung Pelaksanaan Latihan UKM Karate INKAI UNY Berdasarkan hasil anallisis faktor internal diperoleh bahawa indikator
45
fisik diperoleh persentase sebsar 76,31 % hasil tersebut dapat dikategorikan baik. Pada indikator psikologis diperoleh persentase sebesar 82,76 %, hasil tersebut dapat dikategorikan baik. Pada indikator kelelahan diperoleh persentase sebesar 77,70 % hasil tersebut juga dikategorikan baik. Berdasarkan hasil persentase tersebut diketahui Faktor-Faktor internal yang manjadi Pendukung Pelaksanaan latihan UKM Karate INKAI UNY yang paling dominan adalah indikator psikologis, sedangkan yang paling terendah adalah indikator fisik. 2. Faktor Eksternal Hasil analisis pada faktor eksternal yang menjadi Pendukung Pelaksanaan latihan UKM Karate INKAI UNY, dalam penelitian ini di dasarkan pada indikator keluarga yang diukur dengan 5 butir pernytaaan, indikator sekolah yang diukur denga 8 butir pernyataan dan indikator masarakat yang diukur dengan 5 butir pernyataan. Hasil Faktor-Faktor Pendukung
Pelaksanaan Latihan Karate INKAI Universitas Negeri
Yogyakarta berdasarkan masing masing indikator dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 6.
Analisis pada Faktor Eksternal yang Menjadi Pendukung Pelaksanaan Latihan UKM Karate
Faktor
Nilai ideal
Indikator Butir Jumla h subjek Eksternal Keluarga 5 24 Pelatih Masyara kat
8 5
24 24
46
480 768 480
Nilai yang diperoleh 338 555 313
% Kategori 70, 42 72, 27 65, 21
Cukup Cukup Cukup
Apabila ditampilkan dalam bentuk diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Analisis Pada Faktor Eksternal 65,21
70,42%
72,27%
Keluarga
Pelatih
masyarakat
Gambar 32. Analisis pada Faktor Eksternal yang Menjadi Pendukung Pelaksanaan Latihan UKM Karate Inkai Di UNY Berdasarkan hasil analisis faktor eksternal diperolah bahwa indikator pelatih diperoleh persentase sebesar 72,27 %, hasil tersebut dapat dikategorikan cukup. Pada indikator keluarga diperoleh persentase sebesar 70,41 %, hasil tersebut dapat dikategorikan cukup. Dan pada indikator masyarakat diperoleh persentase sebesar 65,21 %, hasil tersebut dapat dikategorikan cukup. Berdasarkan hasil tersebut dikatehui Faktor-Faktor yang menjadi Pendukung Pelaksanaan Latihan UKM Karate INKAI Universitas Negeri Yogyakarta pada faktor eksternal yang paling dominan adalah pelatih sedangkan yang terendah adalah masyarkat.
47
B. Pembahasan Pada bab sebelumnya telah di uraikan beladiri karate merupakan keturunan dari ajaran yang bersumber agama Budha yang luhur. Oleh karena itu, orang yang belajar karate seharusnya rendah hati dan bersikap lembut,
punya keyakinan, kekuatan dan percaya diri (Danardono, 2006:6).
Pengembangan olahraga karate perlu adanya dukungan dari bebagai pihak dan faktor. Tidak banyak lembaga pendidikan yang suudah menerapkan karate inkai di setiap kegiatanya. Maka dalam hal ini UNY adalah salah satu universitas lembaga endidikan yang mempunyai UKM karate inkai, sebagai media penyalur bakat dari mahasiswanya. UKM karate Unisversitas Negeri Yogyakarta didirikan pada tahun 1975 yang pada waktu itu masih IKIP Yogyakarta. Sejak didirikan Unit Kegiatan Mahasiswa telah mencetak banyak prestasi, dari tingkat daerah hingga tingkat nasional. Akan tetapi seiring berjalanya waktu banyak peserta menghilang, karena para mahasiswa belum banyak mengetahui dan paham apa manfaat belajar UKM karate yang sesungguhnya. Hal tersebut terjadi karena kurang adanya dukungan yang bisa menghidupkan kembali UKM karate agar seimbang dengan jumlah mahasiswa yang masuk. Kegiatan UKM karate akan berlangsung dengan baik jika ada pendukung-pendukung yang kuat untuk menunjang kegiatan UKM karate berjalan dengan baik. Sesuai dengan pendapat Hilman Faithful (2011: 1) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah wadah aktivitas kemahasiswaan untuk mengembangkan minat, bakat, dan keahlian tertentu bagi para aktivis yang ada didalamnya.
48
Berdasarkan hasil penelitian di atas diketahui bahwa faktor-faktor pendukung pelaksanaan UKM Karate INKAI di UNY diketahui pad faktor internal diperoleh persentase sebesar 78,80 %, sedangkan faktor eksternal diperoleh persentase sebesar 69,79 %. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa Faktor-Faktor yang menjadi pendukung pelaksanaan UKM Karate INKAI Di UNY sebagian besar di dasarkan oleh oleh faktor internal. Hasil tersebut diartikan bahwa faktor internal menjadi pendukung yang dominan peserta UKM karate INKAI dalam mengikuti kegiatan UKM. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Dengan hasil tersebut dapat diindikasikan mahasiswa mempunyai kemauan dan minat yang cukup tinggi dalam mengikuti kegiatan UKM karate Inkai. Dalam penelitian ini faktor internal di dasarkan pada kondisi fisik, psikologis dan kelelahan. Berdasarkan hasil anallisis indikator fisik diperoleh persentase sebsar 76,31 %, Pada indikator psikologis diperoleh persentase sebesar 82,76 %, Pada indikator kelelahan diperoleh persentase sebesar 76,27 %. Berdasarkan hasil persentase tersebut diketahui Faktor-Faktor internal yang manjadi Pendukung Pelaksanaan Latihan UKM Karate INKAI UNY pada faktor yang paling dominan adalah indikator psikologis. Hasil tersbeut diartikan bahwa psikologis merupakan komponen utama seorang atlet karate dalam berlatih. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa psikologis merupakan komponen utama. Seorang untuk belatih haruslah mempunyai semngat dan tujuan yang baik supaya termotivasi untuk selalu berlatih, selain itu karate merupakan oleharga yang melatih fisik dan ental
49
siswa. Oleh karena itu dalam hal ini pendukung utama dari internal anak adalah fisik yang baik. Fisk dalam penelitian ini berkatian dengan kesehattan jasmani, sehingga segenap badan beserta bagian-bagiannya bebas dari penyakit, proses latihan seseorang akan terganggu jika kesehatannya terganggu. Sedangkan pada hasil pada faktor eksternal merupakan faktor yang tidak terlalu dominan dalam mendukung pelaksanaan latihan UKM karate INKAI UNY. Hasil analisis faktor eksternal diperolah bahwa indikator pelatih diperoleh persentase sebesar 72,26 %, Pada indikator keluarga diperoleh persentase sebesar 70,41 %. Dan pada indikator masyarakat diperoleh persentase sebesar 65,21 %. Berdasarkan hasil tersebut dikatehui Faktor-Faktor yang menjadi Pendukung
Pelaksanaan Latihan UKM Karate INKAI Universitas Negeri
Yogyakarta pada faktor eksternal yang paling dominan adalah pelatih sedangkan yang terendah adalah masyarakat. Faktor UKM merupakan faktor yang paling tinggi dalam menentukan pelaksanaan dalam mengikuti kegitan UKM karate INKAI di UNY. Hasil tersebut diindikasikan ha-hal yang menyangkut mengenai kondisi pada universitas. Di dalam hal ini peserta kegiatan UKM mengikuti pelaksanaan UKM lebih dikarenakan kondisi dan kualitas dari UKM yang ada di UNY, UKM Karate inkai di UNY mempunyai banyak prestasi yang cukup baik, dan fasilitas yang cukup lengkap, hal tersebut yang membuat peserta UKM mengikuti kegiatan UKM karate inkai. Sedangkan faktor yang paling rendah adalah masarakat, hal tersebut dikarenakan karate INKAI belum banyak dikenal oleh masyarakat, tidak seperti
50
olahraga bola voli dan sepak bola. Olahraga Karate INKAI hanya di jumpai di beberapa sekolah atau Universitas di yogyakarta. Kurangnya dikenal olah masyarakat dikarenkan olahraga Karate membutuhkan seorang pelatih untuk melakukannya, sedangkan oleharag permaian tidak perlu membutuhkan pelatih, dan mereka bisa bermain di mana saja. Oleh karena itu dukungan dari masyarakat kurang, membuat motivasi seseorang untuk mengikuti olahraga Karate INKAI kurang diminati oleh banyak orang.
51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya diketahui Berdasarkan tabel dan gambar di atas diketahui faktor-faktor pendukung pelaksanaan latihan UKM Karate INKAI UNY diketahui pada faktor internal yang terdiri dari aspek fisik 76,31 %, aspek psikologi 82,76 %, aspek kelelahan 77,70 % hasil tersebut dapat dikategorikan dalam kriteria baik. Pada Faktor eksternal yang terdiri dari aspek keluarga memperoleh 70,42 %, aspek pelatih memperoleh 72,27 %, aspek masyarakat memperoleh 65,21 % hasil tersebut dikategorikan dalam kriteria cukup. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa Faktor-Faktor yang menjadi pendukung pelaksanaan latihan UKM Karate INKAI Universitas Negeri Yogyakarta sebagian besar di dukung oleh oleh faktor internal B. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah dilakukan sebaik-baiknya, tetapi masih memiliki keterbatasan dan kekurangan, diantaranya: 1. Keterbatasan tenga dan waktu penelitian mengakibatkan peneliti tidak mampu mengontrol kesungguhan responden dalam mengisi angket. 2. Instrumen yang digunakan adalah angket tertutup, sehingga responden hanya memberikan jawaban berdasarkan pilihan yang ada. 3. Peneliti tidak melakukan kroscek secara langsung kepada respnden sehingga peneliti tidak mampu mengetahui kebenaran dalam mengisi angket.
52
C. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, saran yang dapat disampaikan yaitu: 1. Peneliti hanya melakukan penelitian pada satu UKM, bagi peneliti selanjutnya disarankan sampel penelitian yang digunakan lebih banyak lagi, sehingga diharapkan
faktor
yang
mempengaruhi
analisis
fakor-faktor
yang
mempengaruhi pelaksanaan UKM dapat terindentifikasi secara luas. 2. Bagi pihak UKM dapat memperhatikan fakor-faktor yang mempengaruhi minat anggota, sehingga untuk meningkatkan minat dan motivasi, hendaknya UKM memperhatikan faktor-faktor yang memepengaruhinya. 3. Peneliti tidak mengontrol secara langsung kondisi sarana dan prasarana di perpustakaan, sehingga hasil penelitian hanya berdasarkan angket penelitian, bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan observasi mengenai ketersediaan buku diperputakaan.
53
DAFTAR PUSTAKA Agus Nashrudin. (2009). Definisi Organisasi. https://abangdetak.wordpress.com /2009/10/07/ definisi-organasasi. Tanggal 14 febuari 2017 Achmad, M Nakayama, Sabeth Muchsin. (1980) : Best Karate Comprehensive, Cetakan Pertama Ana Prasetya (2014). Faktor – faktor Non Akademik yang Mendukung Mahasiswa dalam Mengikuti Pendidikan Prodi S1 PGSD Penjas Jurusan POR. Sekripsi.Yogyakarta. FIK UNY Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek.Jakarta: Rineka Cipta Awan Hariono. (2006). Metode Melatih Fisik Pencak Silat. Yogyakarta: FIK Yogyakarta Danardono (2006): Ketrampilan Dasar Gerak Karate. Yogyakarta . tidak diterbitkan Djoko Pekik Irianto, (2002). Dasar Kepelatihan. Yogyakarta: FIK UNY Fyea Mardiana (2014). Faktor Pendukung Prestasi Bola Basket Peserta Esktrakurikuler Bolabasket di SMA N 1 Depok. Sekripsi. FIK UNY Gerungan, W. A. (2002). Psikologi Sosial. Jakarta: Refika Aditama Gunarsa, D. Dan Gunarsa, D. 2009. Psikologi Untuk Pembimbing.Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. Harsono, (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching.Jakarta: CV. Tambak Kusuma Hilman faithful: (2011). Definisi Organisai (http://www.scribd.com/doc/42840255/DEFINISi ORGANISASI) Tanggal donload 11 Desember 2016 Herminarto Sofyan. (2007). Pembinaan Olahraga di Perguruan Tinggi. Yogyakarta. Universirtas Negeri Yogyakarta Ihsan, Fuad. (2007). Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta Kasiyo Dwijowinoto. (1993). Dasar-dasar Ilmiah Kepelatihan. Semarang : IKIP Semarang Press M. Yunus. (1992). Olahraga Pilihan Bolavoli.Jakarta: Depdikbud Dirjendikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. 54
Mu’zaat Adi Purna (2014 ). Faktor – faktor Pendukung Siswa Dalam Mengikuti Ekstrakurikuler Karate di SMAN 1 Banjarnegara. Sekripsi. FIK UNY Slameto, (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengarhinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta Simbolon,Bermanhot. 2014. Latihan Dan Melatih Karateka. Yogyakarta: Griya Pustaka. Siti Partini. (1995). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta. FIP IKIP Yogyakarta Sri Rumini,dkk. (2000). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta Unit Percetakan, Penerbitan dan Kebudayaan Sudjana, (2002). Metode Statistika. Bandung. Transito Sugiyono ,(2007& 2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kulaitatif dan R&D. Bandung . Alfabeta Suharno HP. (1984). Dasar-dasar Permainan Bolavoli. Yogyakarta: FPOK IKIP Yogyakarta. Suharsimi Arikunto (2006). Prosedur Praktek.Jakarta. Rineka Cipta
Penelitian
Suatu
Pendekatan
Suharsimi Arikunto (2013). Manajemen Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta Sukadiyanto. (2005). Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Yogyakarta: FIK Universitas Negeri Yogyakarta Sutrisno Hadi, (1991). Metodologi Research. Yogyakarta. UGM Syamsu Yusuf. (2011). Psikolgi Perkembangan Anak dan Remaja. PT. Remaja Rosdakaya
55
Lampiran 1. Kartu Bimbingan TAS
56
57
Lampiran 2. Surat Ijin penelitian
58
Lampiran 3. Surat Keterangan penelitian
59
Lampiran 4. Surat Keterangan Expert Judgement
60
Angket Penelitian IDENTITAS RESPONDEN Nama
:
Umur
:
Jurusan
:
NIM
:
UKM
:
PETUNJUK PENGISIAN Bacalah bentuk butir pertanyaan dengan sesakma pilih salah sau jawaban yang anda anggap paling sesuai dengan memberi tanda silang (X) pada tempat yang telah disediakan SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
CONTOH NO 1.
PERNYATAAN Pelatih sering menambah jam latihan
SS
61
S X
TS
STS
PERNYATAAN NO
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
16. 17. 18. 19. 20.
PERN YATAAN Faktor Diri Sendiri SS Fisik Karena saya sehat, maka mendorong saya dalam mengikuti UKM karate di UNY Saya tidak hanya menjaga kebugaran tubuh dengan berlatih karate di UKM. Cidera pada saat berlatih menghambat saya berlatih UKM karate Keterbatasan fisik menghambat saya berlatih UKM karate. SS Psikologis Menguasai teknik dasar karate merupakan kebutuhan saya Gerakan Kata pada karate yang sulit dihafal membuat saya malas berlatih UKM karate Saya mengikuti UKM karate karena saya ingin mendapat prestasi dibidang olahraga Saya mengikuti UKM karate karena pelatih mempunyai ketrampilan yang baik dalam melatih karate Saya mengikuti UKM karate karena mudah dipahami. Saya sangat suka olahraga beladiri, oleh sebab itu saya ikut UKM karate Saya malas mengikuti UKM karate di UNY karena kurang menyenangkan Saya kurang giat berlatih UKM karate disekolah karena tidak sesuai dengan bakat yang saya miliki Saya mengikuti UKM karate di UNY karena bakat di bidang olahraga lebih menonjol dibandingkan dengan yang lain. Saya mengikuI UKM karate karena pelatih menarik dalam hal penampilan Saya mengikuti UKM karate di UNY hanya sekedar isengiseng SS Kelelahan Sekalipun mengikuti UKM karate di UNY, waktu istirahat terasa cukup. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh saya, saya giat berlatih UKM karate Saya tidak mengikuti UKM karate karena banyak bergerak dan membuat tubuh saya cepat lelah UKM karate menghambat saya untuk mengikuti kegiatan yang lain karena membutuhkan tenaga yang cukup besar Meskipun mengikuti UKM karate, tidak membuat tubuh
62
Jawaban S
TS
STS
S
TS
STS
S
TS
STS
21. 22. 23. 24. 25.
26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38.
cepat lelah sehingga tidak menggangu konsentrasi belajar pada malam hari. Faktor ekstern SS Keluarga Saya mengikuti UKM karate karena kaka saya juga mengikuti UKM karate Selain orang tua, keluarga saya kurang menyukai olahraga karate Orang tua tidak memberikan izin untuk mengikuti UKM karate, karena bannyak menyita banyak waktu Keluarga mendoronng saya untuk mengikuti UKM karate agar bisa masuk tim Forkot DIY diluar kampus Orang tua memberikan fasilitas kendaran guna memperlancar latihan UKM karate di UNY Pelatih Saya mengikuti UKM karate karena pelatih mempunyai ketrampilan yang baik dalam melatih karate Saya mengikuti UKM karate karena pelatih menarik dalam hal penampilan Pelatih selalu ada yang datang setiap latihan Kehadiran pelatih di lapangan sering mengalami keterlambatan Pelatih sering merubah jadwal latihan yang telah ditetapkan Pelatih menguasai teknik dan teori tentang peraturan karate Metode atau cara latihan yang digunakan pelatih sangat bervariasi Pelatih dapat membuat situasi latihan yang menyenangkan SS Masyarakat Saya tidak mengikuti UKM karate dikampus karena saya mengikuti kegiatan masyarakat Adanya pertandingan karate dalam kegiatan 17 Agustus, saya ditunjuk sebagai panitia pertandinngan tersebut Olahraga karate kurang begitu disukai dilingkungan tempat tinggal saya Saya sering mengikuti pertandingan tingkat kabupaten sehingga saya giat berlatih UKM karate di UNY Karena saya mengikuti UKM karate di UNY, saya jadi sering ikut pertandingan di tingkat daerah saya.
63
S
TS
STS
S
TS
STS
Lampran 6. Data Hasil Analisis Penelitian No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
ask WH Cd NH FN GI W BNM NUF NNK UPS PSK LTN LWD TS TRF SA NRF Asw UN HIP WW HM EW ANS
1 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3
2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3
Faktor Internal 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 3 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 4 2 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 2 4 4 3 2 3 2 2 3 2 3 1 3 4 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 4 2 3 2 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 1 4 3 4 4 4 4 2 2 3 2 3 4 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 4 4 4 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 3 2 2 4 4 3 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 4 3 2 4 2 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 64
Jumlah 63 66 66 59 67 54 64 67 60 58 67 56 65 64 68 59 55 61 66 63 67 72 60 66
Jumlah Persentase
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
ask WH Cd NH FN GI W BNM NUF NNK UPS PSK LTN LWD TS TRF SA NRF Asw UN HIP WW
1513 78,80%
Faktor Eksternal 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 2 4 2 2 3 3 2 1 2 2 3 2 2 4 2 3 3 1 3 2 2
3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3
3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 2 2 4 2 3 4
2 2 3 2 3 2 4 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2
3 2 3 3 4 2 2 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3
3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4
3 3 3 3 2 1 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
3 3 3 2 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
3 3 3 4 3 1 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3
3 4 3 3 3 1 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3
3 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3
3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2
3 3 3 2 2 2 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3
2 2 3 3 1 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 65
3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2
3 3 3 3 3 2 3 4 1 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3
2 2 3 3 2 4 4 4 3 3 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 3
2 2 3 3 3 4 4 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 3
Jumlah 49 50 52 50 51 44 51 56 49 55 54 48 48 50 52 43 45 47 51 50 51
22 23 24
HM EW ANS
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
ask WH Cd NH FN GI W BNM NUF NNK UPS PSK LTN LWD TS TRF SA NRF Asw UN
4 2 3
1 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3
3 3 3
Fisik 2 3 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 4 2 3 3 2 2 4 4 3 3 3 4 4 2 3 1 3 3 3 3
3 3 2
3 2 3
4 3 3 2 2 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3
4 3 4
3 2 3
3 3 4
3 3 2 4 4 3 Jumlah Persentase
3 3 3
3 4 4
2 3 3
3 2 2
Psikologis Jumlah 5 6 7 8 9 10 11 12 12 15 10 10 13 12 16 13 10 11 13 10 14 11 12 12 10 13 12
4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4
3 4 4 3 4 3 4 4 2 3 4 2 3 4 4 3 3 4 4
4 4 4 2 4 2 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 2 3 4
3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
3 2 4 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 4 3 3 2 3
3 4 4 2 3 2 2 3 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3
4 4 4 3 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4
3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 2 3 3
3 3 3
3 2 3
13
14
3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3
3 2 3 3 3 1 4 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3
66
2 2 3
2 4 2
4 3 4
54 50 56 1206 69,79%
Kelelahan 15 Jumlah 16 17 18 19 20 Jumlah 3 4 4 4 2 3 2 4 4 4 2 2 3 4 4 4 3 3 2
36 36 41 34 36 28 35 35 35 32 36 32 36 36 41 33 30 35 36
3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3
3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4
3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4
3 3 3 3 4 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4
15 15 15 15 18 14 13 19 15 15 18 14 15 17 15 14 15 13 18
20 21 22 23 24
HIP WW HM EW ANS
4 2 4 3 3
4 3 4 3 3
4 4 2 2 3
3 4 4 2 3
15 13 14 10 12 293 89,33%
Jumlah Persentase
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
ask WH Cd NH FN GI W BNM NUF NNK UPS PSK LTN LWD TS TRF SA NRF
3 4 4 4 4
2 3 4 3 4
3 4 4 2 4
3 3 4 4 3
3 3 4 2 3
4 4 4 2 3
4 4 4 3 4
4 3 4 4 3
3 3 3 3 3
3 3 3 4 3
2 3 4 4 2
34 37 42 35 36 847 82,76%
2 4 3 3 3
3 3 4 3 3
3 4 3 3 4
3 3 3 3 4
3 3 3 3 4
Keluarga UKM Masyarakat 21 22 23 24 25 Jumlah 26 27 28 29 30 31 32 33 Jumlah 34 35 36 37 38 2 4 2 2 3 3 2 1 2 2 3 2 2 4 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 2 2
2 2 3 2 3 2 4 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2
3 2 3 3 4 2 2 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2
13 13 14 13 17 13 14 16 14 14 17 14 14 13 14 12 12
3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3
3 3 3 3 2 1 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3
3 3 3 2 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2
3 3 3 4 3 1 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3
3 4 3 3 3 1 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2
3 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3
3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 2 2 2 2 2 3 67
3 3 3 2 2 2 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2
24 26 23 23 23 15 22 24 23 27 24 23 24 25 24 21 21
2 2 3 3 1 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3
3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2
3 3 3 3 3 2 3 4 1 3 3 2 2 3 2 2 3
2 2 3 3 2 4 4 4 3 3 2 2 2 2 3 1 2
2 2 3 3 3 4 4 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2
14 17 16 15 18 373 76,28%
Jumlah 12 11 15 14 11 16 15 16 12 14 13 11 10 12 14 10 12
18 19 20 21 22 23 24
Asw UN HIP WW HM EW ANS
1 4 3 2 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 Jumlah Persentase
4 2 3 4 3 3 2
3 2 3 2 3 2 3
3 4 3 3 4 3 4
15 13 14 14 17 13 15 338 70,42%
3 3 3 4 3 2 3
2 2 3 3 3 3 4
3 3 3 3 3 2 4
3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 Jumlah Persentase
3 4 3 3 3 4 4
2 3 2 2 2 3 3
68
2 2 3 3 3 2 2
20 24 23 24 23 23 26 555 72,27%
3 3 2 2 3 3 3
2 3 3 2 3 2 3
3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 4 3 2 Jumlah Persentase
2 4 2 3 4 3 4
12 14 13 13 14 14 15 313 65,21%
Lampiran 7. Dokumentasi Diambil Saat Musyawarah Anggota Karate INKAI UNY 2016 GAMBAR I
GAMBAR II
69
GAMBAR III
GAMBAR IV
70