Ensiklopedi Amalan Bulan MUHARROM Ustadz Abu Ubaidah Yusuf as-Sidawi حفظو هللا Ustadz Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Lukman حفظو هللا
Publication: Dzulhijjah 1435 H_2014 M
Ensiklopedi Amalan Bulan Muharrom Disalin dari website abiubaidah.com
Download ± 800 eBook Islam di www.ibnumajjah.com
BULAN MUHARROM
Sebagian
masyarakat
masih
meyakini
bila
bulan
Muharrom tiba, maka pertanda telah datang bulan yang penuh
keramat.
menikahkan
Diantara
putrinya
pada
mereka bulan
sampai ini
takut
karena
jika
sugesti
keyakinan tersebut. Perkara ini kelihatannya sepele namun kenyataannya tidak demikian, lantaran sudah masuk dalam wilayah syirik sedangkan syirik adalah dosa yang terbesar. Namun, benarkah bahwa bulan Muharrom bulan keramat? Adakah amalan khusus pada bulan ini? cermati ulasan berikut. Wallohul Muwaffiq.
BULAN MUHARROM DALAM PANDANGAN ISLAM
Bulan Muharrom atau dalam istilah jawa dikenal dengan nama bulan suro adalah bulan Alloh yang sangat agung. Dia adalah bulan pertama dalam kalender Islam, termasuk bulan-bulan harom. Alloh وجل ّ berfirman: ّ عز
ِ ِ َند الل ِـو اثْـنَا َع َشر َش ْهرا ِف كِت اب الل ِـو يـَ ْوَم َخلَ َق َ ُّهوِر ِع ُ إِن عدةَ الش ً َ ِّ ات و ْاْلَرض ِمْنـها أَربـعةٌ حرم ََٰذلِك ين الْ َقيِّ ُم فَ َل تَظْلِ ُموا فِي ِهن َ ٌُ ُ َ َ ْ َ َ ْ َ ِ الس َم َاو ُ الد
ِ ِ ِ َ أَن ُف َس ُك ْم َوقَاتلُوا الْ ُم ْش ِرك َي َكافةً َك َما يـُ َقاتلُونَ ُك ْم َكافةً َو ْاعلَ ُموا أَن اللـو ِ ي َ َم َع الْ ُمتق Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas
bulan,
dalam
ketetapan
Allah
di
waktu
dia
menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan Ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (QS.at-Taubah/9: 36) Dari
Abu
Bakroh
هنع هللا يضر
dari
Nabi
ملسو هيلع هللا ىلص
bahwasanya
dia
bersabda:
ِ ِ ذُو الْ َق ْع َدةِ َوذُو:ات ٌ َ ثَلَثَةٌ ُمتَـ َوالي:السنَةُ اثْـنَا َع َشَر َش ْهًرا مْنـ َها أ َْربَـ َعةٌ ُحُرٌم ِ ِ ا ْْلِج ي ُُجَ َادى َو َش ْعبَا َن ج ر و م ر ح م ل ا و ة ْ َ ب ُم َ ْ ضَر الذي بَـ ُ َ َ ُ ََ ُ َ Satu tahun itu dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan harom. Tiga bulan berturut-turut; Dzul qo‟dah, Dzulhijjah dan Muharrom. Satunya lagi adalah bulan
Rajab yang terleletak antara bulan Jumada Tsani dan Sya‟ban.1 Hasan al-Bashri رمحو هللاberkata: “Sesungguhnya Alloh membuka awal tahun dengan bulan harom, dan menutup akhir tahun dengan bulan harom pula. Tidak ada bulan yang lebih agung di sisi Alloh وجل ّ setelah Romadhon dibandingkan ّ عز bulan Muharrom”.2 Keangungan
bulan
ini
bertambah
mulia
dengan
penyandaran bulan ini kepada Alloh. Nabi menyebutkan bulan Muharrom dengan nama Syahrulloh (bulan Alloh). Rasulullah ملسو هيلع هللا ىلصbersabda:
ِ َ ْأَف ضا َن َش ْهُر اَللِ الْ ُم َحرُم َ الصيَ ِام بَـ ْع َد َرَم ّ ض ُل Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada Syahrulloh al-Muharrom.3 Al-Hafizh Ibnu Rojab رمحو هللاmengatakan: “Nabi ملسو هيلع هللا ىلصmemberi nama Muharom dengan Syahrulloh. Penyandaran bulan ini kepada
Alloh
وجل ّ ّ عز
menunjukkan
kemuliaan
dan
keutamaannya. Karena Alloh وجل ّ tidak akan menyandarkan ّ عز 1
HR.Bukhari 2958.
2
Lathoiful Ma’arif, Ibnu Rojab hal.79.
3
HR. Muslim: 1163
sesuatu kepada dirinya kecuali pada makhluknya yang khusus”.4 Demikianlah kemuliaan dan keagungan bulan Muharrom menurut pandangan Islam. Lantas, atas dasar apakah keyakinan sebagian orang bahwa Muharrom adalah bulan keramat?
Ataukah
hal
ini
hanya
sebuah
khurafat
ala
jahiliyyah yang masih mengurat dalam hati??!
AMALAN SUNNAH DI BULAN MUHARROM
Mendapati
bulan
Muharrom
merupakan
kenikmatan
tersendiri bagi seorang mukmin. Karena bulan ini sarat dengan
pahala
dan
ladang
beramal
bagi
orang
yang
bersungguh-sungguh dalam mempersiapkan hari esoknya. Memulai awal tahun dengan ketaatan, agar pasti dalam melangkah dan menatap masa depan dengan optimis. Abu Utsman an-Nahdi رمحو هللا5 mengatakan: “Adalah para salaf mengagungkan tiga waktu dari sepuluh hari yang utama: Sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dan sepuluh hari pertama
4
Lathoiful Ma’arif, hal.81
5
Lihat biografinya dalam Tahdzibut Tahdzib 6/249 oleh Ibnu Hajar.
bulan Muharram”.6 Berikut ini amalan-amalan sunnah yang dianjurkan pada bulan ini: 1. Puasa Rasulullah ملسو هيلع هللا ىلصbersabda:
ِ َ ْأَف ضا َن َش ْهُر اَللِ الْ ُم َحرُم َ الصيَ ِام بَـ ْع َد َرَم ّ ض ُل Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Alloh al-Muharrom.7 Hadits ini sangat jelas sekali bahwa puasa sunnah yang paling afdhol setelah Ramadhon adalah puasa pada bulan Muharrom. Maksud puasa disini adalah puasa secara mutlak. Memperbanyak puasa sunnah pada bulan ini, utamanya ketika hari A‟syuro sebagaimana akan datang penjelasannya sebentar lagi. Akan tetapi perlu diingat tidak boleh berpuasa pada seluruh hari bulan Muharrom, karena Rasulullah tidak pernah berpuasa sebulan penuh kecuali pada Ramadhan8 saja.9
6
Lathoiful Ma’arif hal.80
7
HR.Muslim: 1982
8
HR.Bukhari: 1971, Muslim:1157
9
Syarah Shahih Muslim, an-Nawawi 8/303
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah رمحو هللاberkata: “Ini adalah puasa yang paling afdhol bagi orang yang hanya berpuasa pada bulan ini saja, sedangkan bagi yang terbiasa berpuasa terus pada bulan lainnya yang afdhol adalah puasa dawud”.10 2. Memperbanyak Amalan Shalih Sebagaimana perbuatan dosa pada bulan ini akan dibalas dengan dosa yang besar maka begitu pula perbuatan baik. Bagi yang beramal sholih pada bulan ini ia akan menuai pahala yang besar sebagai kasih sayang dan kemurahan Alloh kepada para hambanya.11 Ini adalah keutamaan yang besar, kebaikan yang banyak, tidak bisa dikiaskan. Sesungguhnya Alloh وجل ّ adalah pemberi ّ عز nikmat, pemberi keutamaan sesuai kehendaknya dan kepada siapa
saja
yang
dikehendaki.
Tidak
ada
yang
dapat
menentang hukumnya dan tidak ada yang yang dapat menolak keutamaanNya.12
10
Kitab as-Siyam Min Syarhil U’mdah, Ibnu Taimiyyah 2/548
11
Ketahuilah,
bahwa
seluruh
hadits-hadits
yang
menerangkan
keutamaan beramal amalan tertentu selain puasa pada bulan Muharrom adalah hadits yang dusta dan dibuat-buat belaka!!. (alMauizhoh al-Hasanah Bima Yuhthobu Fi Syuhur as-Sanah, Sidiq Hasan Khon hal.180, Bida’ Wa Akhtho hal.226). 12
at-Tamhid, Ibnu Abdil Barr 19/26, Fathul Bari, Ibnu Hajar 6/5.
3. Taubat Taubat adalah kembali kepada Alloh وجل ّ dari perkara ّ عز yang Dia benci secara lahir dan batin menuju kepada perkara yang Dia senangi. Menyesali atas dosa yang telah lalu, meninggalkan seketika itu juga dan bertekad untuk tidak mengulanginya
kembali.
Taubat
adalah
tugas
seumur
hidup.13 Maka kewajiban bagi seorang muslim apabila terjatuh dalam dosa dan maksiat untuk segera bertaubat, tidak menunda-nundanya, karena dia tidak tahu kapan kematian akan menjemput. Dan juga perbuatan jelek biasanya akan mendorong untuk mengerjakan perbuatan jelek yang lain. Apabila berbuat maksiat pada hari dan waktu yang penuh keutamaan, maka dosanya akan besar pula, sesuai dengan keutamaan
waktu
dan
tempatnya.
Maka
bersegeralah
14 bertaubat kepada Alloh وجل ّ ّ عز.
13
Lihat hukum-hukum seputar taubat dalam risalah Hady ar-Ruuh Ila Ahkam at-Taubah an-Nasuh, Salim bin Ied al-Hilali.
14
Lihat Majmu Fatawa 34/180 oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah.
SEJARAH PUASA ‘ASYURO
‘Asyuro adalah hari kesepuluh pada bulan Muharrom.15 Dia adalah hari yang mulia. Menyimpan sejarah yang mendalam, tak bisa dilupakan. Ibnu Abbas رضي هللا عنهماberkata: “Nabi tiba di Madinah dan dia mendapati orang-orang Yahudi sedang berpuasa A‟syuro. Nabi ملسو هيلع هللا ىلصbertanya: “Puasa apa ini?” Mereka menjawab: “Hari ini adalah hari yang baik, hari dimana Alloh telah menyelamatkan Bani Israil dari kejaran musuhnya, maka Musa berpuasa sebagai rasa syukurnya kepada Alloh. Dan kami-pun ikut berpuasa. Nabi berkata: “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian”. Akhirnya Nabi ملسو هيلع هللا ىلصberpuasa dan memerintahkan manusia untuk berpuasa.16 Nabi dalam berpuasa „Asyuro mengalami empat fase;17 Fase pertama: Beliau berpuasa di Mekkah dan tidak memerintahkan manusia untuk berpuasa. 15
Syarah
Shahih
Muslim 8/12, Fathul
Bari,
Ibnu
Hajar
4/671, Mukhtashor Shahih Muslim, al-Mundziri hal.163-Tahqiq alAlbani, al-Mughni 4/441, Subulus Salam, as-Shon‟ani 2/671 16
HR.Bukhari: 2004, Muslim: 1130
17
Lathoiful Ma’arif hal.102-107
Aisyah اهنع هللا يضرmenuturkan: “Dahulu orang Quraisy berpuasa A‟syuro pada masa jahiliyyah. Dan Nabi-pun berpuasa „Asyuro pada masa jahiliyyah. Tatkala beliau hijrah ke Madinah, beliau tetap puasa „Asyuro dan memerintahkan manusia juga untuk berpuasa. Ketika puasa Ramadhon telah diwajibkan, beliau berkata: “Bagi yang hendak puasa
silakan,
bagi
yang
tidak
puasa,
juga
tidak
mengapa”.18 Fase
kedua:
Tatkala
beliau
datang
di
Madinah
dan
mengetahui bahwa orang Yahudi puasa „Asyuro, beliau juga berpuasa
dan
memerintahkan
manusia
agar
puasa.
Sebagaimana keterangan Ibnu Abbas di muka. Bahkan Rasulullah
menguatkan
perintahnya
dan
sangat
menganjurkan sekali, sampai-sampai para sahabat melatih anak-anak mereka untuk puasa „Asyuro. Fase
ketiga:
Setelah
diturunkannya
kewajiban
puasa
Ramadhon, beliau tidak lagi memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa A‟syuro, dan juga tidak melarang, dan membiarkan
perkaranya menjadi sunnah19
sebagaimana
hadits Aisyah yang telah lalu. 18
HR.Bukhari: 2002, Muslim: 1125
19
Bahkan para ulama telah sepakat bahwa puasa „Asyuro sekarang hukumnya
sunnah
tidak
wajib. Ijma’at
Ibnu
Abdil
Barr 2/798,
Abdullah Mubarak Al Saif, Shahih Targhib wa Tarhib, al-Albani 1/438, Tuhfatul
Ahwadzi,
Mubarak
Syaroful Haq Azhim Abadi 7/121
Fury
3/524, Aunul
Ma’bud,
Fase keempat: Pada akhir hayatnya, Nabi bertekad untuk tidak hanya puasa pada hari A‟syuro saja, namun juga menyertakan hari tanggal 9 A‟syuro agar berbeda dengan puasanya orang Yahudi. Ibnu Abbas رضي هللا عنهماberkata: “Ketika Nabi ملسو هيلع هللا ىلصpuasa A‟syuro dan beliau juga memerintahkan para sahabatnya untuk
berpuasa.
Para
sahabat
berkata:
“Wahai
Rasululloh, hari Asyuro adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashoro!! Maka Rasululloh berkata: “Kalau begitu, tahun depan Insya Alloh kita puasa bersama tanggal sembelilannya juga”. Ibnu Abbas berkata: “Belum sampai
tahun
depan,
beliau
sudah
wafat
terlebih
dahulu”.20
KEUTAMAAN PUASA ‘ASYURO
Hari „Asyuro adalah hari yang mulia, kedudukannya sangat agung.Adakeutamaan yang sangat besar. Imam al-Izz bin Abdus Salam رمحو هللاberkata: “Keutamaan waktu dan tempat ada dua bentuk; Bentuk pertama adalah bersifat duniawi dan bentuk kedua adalah bersifat agama. Keutamaan
20
yang
HR.Muslim: 1134
bersifat
agama
adalah
kembali
pada
kemurahan
Alloh
untuk
para
hambanya
dengan
cara
melebihkan pahala bagi yang beramal. Seperti keutamaan puasa Ramadhon atas seluruh puasa pada bulan yang lain, demikian pula seperti hari „Asyuro. Keutamaan ini kembali pada kemurahan dan kebaikan Alloh bagi para hambanya di dalam waktu dan tempat tersebut”.21 Diantara keutamaan puasa „Asyuro adalah; 1. Menghapus dosa satu tahun yang lalu Rasululloh ملسو هيلع هللا ىلصbersabda:
ِ ِ ِ ِ اشوراء أ ِ ُب َعلَى اَلل أَ ْن يُ َك ّفَر السنَةَ ال ِت قَـْبـلَو ْ َ َ ُ صيَ ُام يَـ ْوم َع ُ َحتَس Puasa „Asyuro aku memohon kepada Alloh agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu.22 Imam
an-Nawawi
asy-Syafi‟i
هللا
رمحو
berkata:
“Keutamaannya menghapus semua dosa-dosa kecil. Atau boleh dikatakan menghapus seluruh dosa kecuali dosa besar”.23
21
Qowaid al-Ahkam, al-„Izz bin Abdis Salam 1/38, Fadhlu ‘Asyuro wa Syahrulloh al-Muharrom, Muhammad as-Sholih hal.3.
22
HR.Muslim: 1162
23
Majmu’ Syarah al-Muhadzzab, an-Nawawi 6/279
2. Nabi sangat bersemangat untuk berpuasa pada hari itu Ibnu Abbas رضي هللا عنهماberkata:
ِما رأَيت النِب صلى اَلل علَي ِو وسلم يـتحرى ِصيام يـوٍم فَضلَو علَى َغ ِْيه ْ َ ُ ُ َْ َ َ َ ََ َ َ َ ْ َ ُ َْ َ َ ضا َن ُ يَـ ْوَم َع:إِل َى َذا الْيَـ ْوَم َ وراءَ َوَى َذا الش ْهَر يَـ ْع ِن َش ْهَر َرَم َ اش Aku tidak pernah melihat Nabi benar-benar perhatian dan menyengaja
untuk
puasa
yang
ada
keutamaannya
daripada puasa pada hari ini, hari „Asyuro dan puasa bulan Ramadhon.24 3. Hari dimana Alloh menyelamatkan Bani Isroil Ibnu Abbas berkata: “Nabi tiba di Madinah dan dia mendapati orang-orang Yahudi sedang berpuasa A‟syuro. Nabi bertanya: “Puasa apa ini?” Mereka menjawab: “Hari ini adalah hari yang baik, hari dimana Alloh telah menyelamatkan Bani Israil dari kejaran musuhnya, maka Musa berpuasa sebagai rasa syukurnya kepada Alloh. Dan kami-pun ikut berpuasa. Nabi berkata: “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian”. Akhirnya Nabi berpuasa dan memerintahkan manusia untuk berpuasa juga”.25 24
HR.Bukhari: 2006, Muslim: 1132
25
HR.Bukhari: 2004, Muslim: 1130
4. Puasa ‘Asyuro dahulu diwajibkan Dahulu
puasa
kewajiban
„Asyuro
puasa
diwajibkan
Romadhon.
sebelum turunnya
Hal
ini
menujukkan
keutamaan puasa „Asyuro pada awal perkaranya. Ibnu Umar رضي هللا عنهماberkata: “Nabi ملسو هيلع هللا ىلصdahulu puasa „Asyuro dan memerintahkan manusia agar berpuasa pula. Ketika turun kewajiban puasa Romadhon, puasa „Asyuro ditinggalkan”.26 5. Jatuh pada bulan haram Nabi ملسو هيلع هللا ىلصbersabda:
ِ َ ْأَف ضا َن َش ْهُر اَللِ الْ ُم َحرُم َ الصيَ ِام بَـ ْع َد َرَم ّ ض ُل Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Alloh al-Muharrom.27
26
HR.Bukhari: 1892, Muslim: 1126
27
HR.Muslim: 1163
BAGAIMANA CARA BERPUASA ‘ASYURO?
Puasa „Asyuro ada tiga tingkatan28 yang bisa dikerjakan; Pertama: Berpuasa sebelum dan sesudahnya. Yaitu tanggal 9-10-11 Muharrom. Dan inilah yang paling sempurna. Kedua: Berpuasa pada tanggal 9 dan 10, dan inilah yang paling banyak ditunjukkan dalam hadits. Ketiga: Berpuasa pada tanggal 10 saja.29 Adapun berpuasa hanya tanggal 9 saja tidak ada asalnya. Keliru dan kurang teliti dalam memahami hadits-hadits yang ada.30 Berkaitan dengan cara pertama, yaitu berpuasa tiga hari (9-10-11) para ulama melemahkan hadits Ibnu Abbas31 yang
28
Zaadul
Ma’ad Ibnul
Qoyyim
2/72, Fathul
Bari 4/289, Tuhfatul
Ahwadzi 3/526 29
Syaikhul Islam berkata: “Puasa hari „Asyuro menghapus dosa setahun, tidak dibenci apabila berpuasa pada hari ini saja”. Al-Akhbar al-Ilmiyyah
Min
al-Ikhtiyaroot
al-Fiqhiyyah,
Alauddin
Ali
bin
Muhammad al-Ba‟li hal.164. 30
Zaadul Ma’ad 2/72
31
Yaitu hadits yang berbunyi: “Puasalah pada hari „Asyuro dan berbedalah
dengan
orang
Yahudi.
sebelumnya atau sehari setelahnya”.
Berpuasalah
kalian
sehari
menjadi sandarannya.32 Namun demikian, pengamalannya tetap dibenarkan oleh para ulama,33 dengan alasan sebagai berikut;34 Pertama: Sebagai kehati-hatian. Karena bulan Dzulhijjah bisa 29 atau 30 hari. Apabila tidak diketahui penetapan awal bulan dengan tepat, maka berpuasa pada tanggal 11-nya
akan
dapat
memastikan
bahwa
seseorang
mendapati puasa Tasu‟a (tanggal 9) dan puasa „Asyuro (tanggal 10). Kedua: Dia akan mendapat pahala puasa tiga hari dalam sebulan, sehingga baginya pahala puasa sebulan penuh.35 Ketiga: Dia akan berpuasa tiga hari pada bulan Muharrom yang mana nabi telah mengatakan; Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Alloh al-Muharrom.36
32
Lihat Nailul
Author Syaukani
4/273, Dho’if
al-Jami’
as-
Shaghir no.3506, Jilbab al-Mar’ah al-Muslimah hal.177 keduanya oleh al-Albani, Tuhfatul Ahwadzi 3/527. 33
Zaadul
Ma’ad 2/73, Fathul
Bari 4/289, al-Mughni Ibnu
4/441, Lathoiful Ma’arif hal.109. 34
as-Shiyam fil Islam, DR.Said bin Ali al-Qohthoni hal.364.
35
Berdasarkan hadits riwayat Muslim: 1162
36
HR.Muslim: 1163
Qudamah
Keempat: Tercapai tujuan dalam menyelisihi orang Yahudi, tidak hanya puasa „Asyuro akan tetapi menyertakan hari lainnya juga.37 Allohu A’lam. Faedah: Bila „Asyuro jatuh pada hari jum‟at atau sabtu? Ada hadits-hadits yang berisi larangan menyendirikan puasa jum‟at dan larangan puasa sabtu kecuali puasa yang wajib. Apakah larangan ini tetap berlaku ketika hari „Asyuro jatuh pada hari jum‟at atau sabtu? Syaikhul
Islam
Ibnu
Taimiyyah
رمحو هللا
mengatakan:
“Adapun bagi orang yang tidak menyengaja untuk puasa karena hari jum‟at atau sabtu, seperti orang yang puasa sehari sebelum dan sesudahnya atau kebiasaannya adalah puasa sehari dan berbuka sehari, maka boleh baginya puasa jum‟at walaupun sebelum dan sesudahnya tidak puasa, atau dia ingin puasa Arafah atau „Asyuraa‟ yang jatuh pada hari jum‟at, maka tidaklah dilarang, karena larangan itu hanya bagi orang yang sengaja ingin mengkhususkan (hari jum‟at dan sabtu tanpa sebab-pen).38
37
Fathul Bari 4/245, Syarah Riyadhus Shalihin Ibnu Utsaimin 5/305.
38
Kitabus Shiyam Min Syarhil Umdah, Ibnu Taimiyyah, 2/652. Lihat pula Zaadul Ma’ad 2/79, Tahdzibus Sunan 3/297 keduanya oleh Ibnul Qoyyim, Kasyful Qona’, al-Buhuti Juz 2 Bab Puasa Tathowu‟, alMuharror, Ibnu Taimiyyah 1/350.
BID’AH-BID’AH DI BULAN MUHARROM
1. Keyakinan bahwa bulan Muharrom bulan keramat Keyakinan semacam ini masih bercokol pada sebagian masyarakat. Atas dasar keyakinan ala jahiliyyah inilah banyak di kalangan masyarakat yang enggan menikahkan putrinya pada bulan ini karena alasan akan membawa sial dan kegagalan dalam berumah tangga39!!. Ketahuilah saudaraku, hal ini adalah keyakinan jahiliyyah yang telah dibatalkan
oleh
Islam.
Kesialan
tidak
ada
sangkut
pautnya dengan bulan, baik Muharrom, Shafar atau bulan-bulan lainnya. 2. Doa awal dan akhir tahun40 Syaikh Bakr Bin Abdillah Abu Zaid رمحو هللاberkata: “Tidak ada dalam syariat ini sedikitpun doa‟ atau dzikir untuk awal tahun. Manusia zaman sekarang banyak membuat bid‟ah berupa do‟a, dzikir atau tukar menukar ucapan selamat,
demikian
pula
puasa
awal
tahun
baru,
menghidupkan malam pertama bulan Muharrom dengan shalat,
dzikir
atau
do‟a,
puasa
akhir
tahun
dan
39
Syarh Masail al-Jahiliyyah, DR.Sholih al-Fauzan hal.302.
40
Ishlahul Masajid, al-Qoshimi hal.129, as-Sunan wal Mubtada’at, Muhammad Ahmad Abdus Salam hal.155.
sebagainya yang semua ini tidak ada dalilnya sama sekali!!”.41 3. Peringatan tahun baru hijriyyah Tidak ragu lagi perkara ini termasuk bid‟ah. Tidak ada keterangan
dalam
as-Sunnah
anjuran
mengadakan
peringatan tahun baru hijriyyah. Perkara ini termasuk bid‟ah yang jelek.42 4. Puasa awal tahun baru hijriyyah43 Perkara ini termasuk bid‟ah yang mungkar. Demikian pula puasa akhir tahun, termasuk bid‟ah. Hanya dibuat-buat yang tidak berpijak pada dalil sama sekali!. Barangkali mereka berdalil dengan sebuah hadits yang berbunyi;
ِ من صام فَـ َق ْد َختَ َم, َوأَوِل يـَ ْوٍم ِم َن الْ ُم َحرِم,اْلِج ِة ْ آخَر يَـ ْوٍم ِم ْن ِذي َ َ َْ ٍ ِاضية بِصوٍم وافْـتـتح السنة الْمستـ ْقبـلَة ب ِ ُ َج َع َل هللاُ لَو,ص ْوم َ َ َ َ ْ ُ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ السنَةَ الْ َم ِ ًي َسنَة َ ْ َكف َارةً َخَْس 41
Tashih ad-Duu’a, Bakr Abu Zaid hal.107.
42
Bida’ wa Akhtho’ hal.218. Lihat secara luas masalah ini dalam risalah Al- Ihtifal bi Ra’si Sanah wa Musybahati Ashabil Jahim oleh Abdullah bin Abdul Hamid al-Atsari.
43
as-Sunan wal Mubtada’at hal.191, Tashihud Du’a hal.107.
Barangsiapa yang puasa pada akhir hari Dzulhijjah dan puasa awal tahun pada bulan Muharrom, maka dia telah menutup akhir tahun dengan puasa dan membuka awal tahunnya dengan puasa. Semoga Alloh manghapuskan dosanya selama lima puluh tahun!!”. Hadits ini adalah hadits yang palsu menurut timbangan para ahli hadits.44 5. Menghidupkan malam pertama bulan muharrom45 Syaikh Abu Syamah asy-Syafi‟i berkata: “Tidak ada keutamaan sama sekali pada malam pertama bulan Muharrom. Aku sudah meneliti atsar-atsar yang shahih maupun yang lemah dalam masalah ini. Bahkan dalam hadits-hadits yang palsu juga tidak disebutkan!!, aku khawatir -aku berlindung kepada Alloh- bahwa perkara ini hanya muncul dari seorang pendusta yang membuat-buat hadits!!.46
44
al-A’lai al-Mashnu’ah, as-Suyuti 2/108, Tanziihus Syari’ah, Ibnu Arroq
2/148, al-Fawaid
al-Majmu’ah,
as-Syaukani
no.280. Kritik
Hadits-Hadits Dho’if Populer, Abu Ubaidah Yusuf as-Sidawi hal.114. 45
Tashihud Du’a hal.107, Bida’ wa Akhtho hal.221.
46
al-Ba’its Ala Inkaril Bida’ wal Hawadits hal.239.
6. Menghidupkan malam hari „Asyuro Sangat banyak sekali kemungkaran dan bid‟ah-bid‟ah yang dibuat pada hari „Asyuro.47 Kita mulai dari malam harinya. Banyak manusia yang menghidupkan malam hari „Asyuro, baik dengan shalat, do‟a dan dzikir atau sekedar berkumpul-kumpul. Perkara ini jelas tidak ada tuntunan yang menganjurkannya. Syaikh Bakr Abu Zaid رمحو هللاberkata: “Termasuk bentuk bid‟ah dzikir dan doa adalah menghidupkan malam hari „Asyuro dengan dzikir dan ibadah. Mengkhususkan do‟a pada malam hari ini dengan nama do‟a hari Asyuro, yang konon katanya barangsiapa yang membaca doa ini tidak akan mati tahun tersebut. Atau membaca surat al-Qur‟an yang disebutkan nama Musa pada shalat subuh hari „Asyuro.48
Semua
dikehendaki
oleh
ini
adalah
Alloh,
perkara
Rasul-Nya
yang dan
tidak kaum
mukminin!!”.49
47
Iqthido as-Sirath al-Mustaqim 2/129-134, Majmu’ Fatawa 25/307314 keduanya oleh Ibnu Taimiyyah, al-Ibda’ Fi Madhoril Ibtida’ Ali Mahfuzh hal.56, 269, as-Sunan wal Mubtada’at hal.154-158, 191.
48
Bida’ al-Qurro Bakr Abu Zaid hal.9.
49
Tashihud Du’a hal.109.
7. Shalat „Asyuro Shalat „Asyuro adalah shalat yang dikerjakan antara waktu zhuhur dan ashar, empat rakaat, setiap rakaat membaca al-Fatihah sekali, kemudian membaca ayat kursi sepuluh kali, Qul Huwallohu Ahad sepuluh kali, alFalaq dan an-Nas lima kali. Apabila selesai salam, istighfar
tujuh
menganjurkan
puluh
shalat
ini
kali.
Orang-orang
dasarnya
hanyalah
yang sebuah
hadits palsu!!50 As-Syuqoiry berkata: “Hadits shalat „Asyuro adalah hadits palsu. Para perowinya majhul, sebagaimana disebutkan oleh
as-Suyuti
asy-Syafi‟i
رمحو هللا
dalam
al-Aala’i
al-
Mashnu’ah. Tidak boleh meriwayatkan hadits ini, lebihlebih sampai mengamalkannya!!”.51 8. Do‟a hari „Asyuro Diantara contoh do‟a „Asyuro adalah; “Barangsiapa yang mengucapkan Hasbiyalloh wa Ni’mal Wakil an-Nashir sebanyak tujuh puluh kali pada hari „Asyuro maka Alloh akan menjaganya dari kejelekan pada hari itu”. Doa ini tidak ada asalnya dari Nabi ملسو هيلع هللا ىلص, para sahabat maupun para tabi‟in. Tidak disebutkan dalam hadits50
al-Fawaid al-Majmu’ah no.60, al-Aala’I al-Masnu’ah 2/92.
51
as-Sunan wal Mubtada’at hal.154.
hadits yang lemah apalagi hadits yang shahih. Do‟a ini hanya berasal dari ucapan sebagian manusia!!. Bahkan sebagian
syaikh
sufi
ada
yang
berlebihan
bahwa
barangsiapa yang membaca doa ini pada hari „Asyuro dia tidak akan mati pada tahun tersebut!!.52 Ucapan ini jelas batil dan mungkar, karena Alloh وجل ّ telah berfirman: ّ عز
ِ َج َل الل ِـو إِذَا َجاءَ َل يـُ َؤخُر لَْو ُكنتُ ْم تَـ ْعلَ ُمو َن َ إن أ Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat
ditangguhkan,
kalau
kamu
Mengetahui.
(QS.
Nuh/71: 4) 9. Memperingati hari kematian Husein53 Pada bulan Muharram, kelompok Syi‟ah setiap tahunnya mengadakan upacara kesedihan dan ratapan dengan berdemontrasi ke jalan-jalan dan lapangan, memakai pakaian serba hitam untuk mengenang gugurnya Husain. Mereka juga memukuli pipi mereka sendiri, dada dan punggung mereka, menyobek saku, menangis berteriak histeris dengan menyebut: Ya Husain. Ya Husain!!!”
52
Du’a Khotmil Qur’an, Ahmad Muhammad al-Barrok, buku ini sarat dengan khurafat dan kedustaan!!. (Bida’ wa Akhtho hal.230).
53
Iqthidho as-Siroth al-Mustaqiem 2/131-132.
Lebih-lebih pada tanggal 10 Muharram, mereka lakukan lebih dari itu, mereka memukuli diri sendiri dengan cemeti
dan
pedang
sehingga
berlumuran
darah!!!
Anehnya, mereka menganggap semua itu merupakan amalan ibadah dan syi‟ar Islam!! Hanya kepada Allah kita mengadu semua ini.54 Alangkah bagusnya ucapan al-Hafizh Ibnu Rojab رمحو هللا: “Adapun
menjadikan
hari
asyuro
sebagai
hari
kesedihan/ratapan sebagaimana dilakukan oleh kaum Rofidhah karena terbunuhnya Husain bin Ali, maka hal itu termasuk perbuatan orang yang tersesat usahanya dalam kehidupan dunia sedangkan dia mengira berbuat baik. Allah dan rasul-Nya saja tidak pernah memerintahkan agar hari mushibah dan kematian para Nabi dijadikan ratapan, lantas bagaimana dengan orang yang selain mereka?!”.55 Husein bin Ali bin Abi Thalib رضي هللا عنهماadalah cucu Rasulullah ملسو هيلع هللا ىلصdari perkawinan Ali bin Abi Thalib هنع هللا يضرdengan putrinya Fatimah binti Rasulullah. Husein sangat dicintai oleh Rasulullah ملسو هيلع هللا ىلص. Beliau bersabda:
54
Lihat Min Aqoid Syi’ah/Membongkar Kesesatan Aqidah Syi‟ah hlm. 57-58, Syaikh Abdullah bin Muhammad.
55
Lathoiful Ma’arif hlm. 113.
ٍ ْ ي ِم ِّن وأ ََن ِم ْن ُحس ط ٌ ي ِسْب ٌْ َحب ُح َسْيـنًا ُح َس ٌْ ُح َس َ َحب اَللُ َم ْن أ َيأ َ َ ِ ِمن اْْلَسب اط َْ َ Husein adalah bagianku juga dan Aku adalah bagian Husein. Semoga Alloh mencintai orang yang mencintai Husein. Husein termasuk cucu keturunanku.56 Husein terbunuh pada peristiwa yang sangat tragis, yaitu pada tanggal 10 Muharrom tahun 61 H, di sebuah tempat bernama Karbala, karenanya peristiwa ini kemudian lebih dikenal dengan peristiwa Karbala.57 Namun, apapun musibah yang terjadi dan betapapun kita sangat mencintai keluarga Rasulullah ملسو هيلع هللا ىلصbukan alasan untuk
bertindak
melanggar
aturan
syariat
dengan
memperingati hari kematian Husein!!. Sebab, peristiwa terbunuhnya orang yang dicintai Rasulullah ملسو هيلع هللا ىلصsebelum Husein juga pernah terjadi seperti terbunuhnya Hamzah bin Abdil Muthollib هنع هللا يضر, dan hal itu tidak menjadikan Rasulullah
56
dan
para
sahabatnya
mengenang
atau
HR.Tirmidzi: 3775, Ibnu Majah: 144. Ibnu Hibban: 2240, Hakim 3/177, Ahmad: 4/172, dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam asShahihah: 1227.
57
Lihat kisah lengkapnya dalam al-Bidayah wan Nihayah Ibnu Katsir 8/172-191.
memperingati hari peristiwa tersebut, sebagaimana yang dilakukan
orang-orang
Syi‟ah
untuk
mengenang
terbunuhnya Husein!!.58 10. Peringatan hari suka cita Yang dimaksud hari suka cita adalah hari menampakkan kegembiraan,
menghidangkan
makanan
lebih
dari
biasanya dan memakai pakaian bagus. Mereka yang membuat acara ini, ingin menyaingi dan mengganti hari kesedihan atas peristiwa terbunuhnya Husein dengan kegembiraan, kontra dengan apa yang dilakukan orangorang
Syiah.
Tentunya,
acara
semacam
ini
tidak
dibenarkan, karena bid‟ah tidak boleh dilawan dengan bid‟ah yang baru!! Dan tidak ada satu dalilpun yang membolehkan acara semacam ini.59 11. Berbagai ritual dan adat di tanah Air Di tanah air, bila tiba hari „Asyuro kita akan melihat berbagai adat dan ritual yang beraneka ragam dalam rangka menyambut hari istimewa ini. Apabila kita lihat secara kacamata syar‟i, adat dan ritual ini tidak lepas dari kesyirikan! Seperti meminta berkah dari benda-benda yang dianggap sakti dan keramat, bahkan yang lebih 58
Syahr al-Muharrom wa Yaum ‘Asyuro, Abdullah Haidir hal.29.
59
Majmu’ Fatawa 25/309-310, Iqtidho as-Sirothal-Mustaqiem 2/133, Tamamul Minnah, al-Albani hal.412.
mengenaskan sampai kotoran sapi-pun tidak luput untuk dijadikan alat pencari berkah!!.60 Demikianlah akhir yang dapat kami kumpulkan tentang amalan di bulan Muharrom. Semoga bermanfaat. Allohu A’lam.[]
60
Diantara adat ritual yang sering dilakukan di daratan Jawa adalah yang dikenal dengan istilah Kirab 1 Syuro. Acara ini sarat dengan kesyirikan, mulai dari keyakinan mereka terhadap benda pusaka keraton, keyakinan kerbau yang punya kekuatan ghaib, tirakatan dengan doa dan dzikir pada malam harinya dan kemungkarankemungkaran lainnya yang sangat jelas!!. Wallohul Musta’an.