Januari—Maret 2011
Mengenal dan Mengerti akan
Emosi kita Pelajaran Ke-Tigabelas Kwartal 1
,
Berkongsi Dengan Yesus Untuk Kesehatan Mental Yang Sempurna 19—26 Maret 2011 Diterjemahkan Oleh: Joel Munte Editor: Daniel Saputra dan Yonata Bastian
“Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yohanes 15:4)
MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Sabbath 19 Maret
Maz. 46:10
Pendahuluan
Wanita: Maukah Anda Dijadikan Seutuhnya
Adalah sangat masuk akal untuk memperkirakan bahwa sebelum Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, mereka memiliki tingkat kesehatan yang sempurna, termasuk kondisi fisik dan mental yang baik, hubungan persahabatan dengan sesama manusia, hubungan yang tidak terputus dengan Allah, keamanan, makanan, dan minuman. Lebih lengkapnya, mereka dikelilingi dengan keindahan.
Ketika kita berpikir bahwa tidak ada jalan keluar lagi, Allah bekerja dengan kuasaNya untuk menolong kita Seperti apa kelihatannya daftar hal-hal yang Allah telah sediakan bagi kita? Dia telah menyediakan bagi kita pemberian yang terbaik—DiriNya, dalam bentuk Roh Kudus. Allah memberikan anak tunggalNya, Yesus Kristus, supaya Ia dapat tinggal diantara kita melalui Roh Kudus, untuk mengajar kita, untuk membimbing kita, dan untuk menguatkan kita mengatasi segala rintangan yang ada dalam kehidupan kita. Lebih kanjut lagi, Allah telah memberikan kita talentatalenta dan pemberian lain yang kita butuhkan untuk menjadi berhasil. Bahkan dalam saat yang paling lemah sekalipun, ketika kita berpikir bahwa tidak ada jalan keluar lagi, Allah bekerja dengan kuasaNya untuk menolong kita. Kasih karuniaNya selalu ada untuk kita, terutama pada saat kita sangat membutuhkannya. Ia adalah jawaban dari petunjuk arah hidup kita. Kita tidak perlu khawatir, karena Allah mempunyai solusi atas semua masalah kita bahkan sebelum kita datang kepadaNya untuk meminta bantuanNya! Kadang-kadang kita sulit memahami hubungan kita dengan Allah dan wujud nyatanya dalam kehidupan kita sehari-hari. Beberapa dari kita adalah orang yang suka mengambil alih keputusan, tipe orang yang suka mengendalikan. Kita cenderung untuk lari mendahului Tuhan dan melakukan hal-hal dengan kekuatan kita sendiri. Dalam kondisi seperti ini, kita tidak sejalan dengan Allah. Sebaliknya, beberapa orang diantara kira beranggapan bahwa kita adalah orang yang tidak berpengharapan dan tidak mempunyai kuasan. Kita perlu menanyakan diri kita sendiri ―Peranan apa yang saya perankan dalam hubungan saya dengan Allah? Apa yang Ia harapkan dari saya? Apa peranan Allah?‖ Menjaga keseimbangan adalah hal yang menarik. Hal ini berlanjut hingga kepada jawaban pertanyaan berikut: Apa tanggung jawab saya? Apa tanggung jawab Allah? Dalam setiap inti sebuah hubungan terdapat kuasa yang mendorong kepada pertumbuhan dan kedewasaan. Demikian pula dengan hubungan kita dengan Allah. Terdapat ritme dan pergerakan ke arah sana, saat-saat dimana kita harus mengambil alih atau saat-saat dimana kita harus berserah. Itu adalah proses dari menemukan dan mengikuti panggilan Allah. Minggu ini, kita akan mulai mempelajari bagaimana caranya untuk mematikan keinginankeinginan yang berpusat pada diri sendiri dan bagaimana berserah kepada kehendak Allah. Kita juga akan mempelajari sesuatu mengenai menerima panggilanNya dalam kehidupan kita, bagaimana cara menanggulangi tantangan yang ada di hadapan kita, dan bagaimana untuk menggapai tujuan hidup kita. Sewaktu anda mempelajarinya, ingatlah untuk tidak pusing dengan masalah-masalah kita, karena Allah sudah menyelesaikannya untuk kita. Sharon Ennis, Toronto, Ontario, Canada
. SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Joel Munte - 2
MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Minggu 20 Maret
Logos
Memprogram ulang pikiran kita
Maz. 31:24; Matt. 6:14–18; 25:31– 46; 26:36–44; Mark 1:21–35; Lukas 4:14–22; 9:23, 24; Yohn 15:4, 5; 2 Kor. 5:17
Pelajaran dari Laptop saya (Luk 4:14-18) Laptop saya, yang sangat saya andalkan sebagai seorang pendeta, beroperasi dengan sangat lambat, jadi saya bawa ke toko servis komputer untuk diprogram ulang. Sewaktu di toko tersebut, saya menemukan bahwa ada beberapa cara untuk memprogram ulang sebuah computer. Anda dapat menggunakan CD install ulang yang akan menghapus semuanya dan membuat komputer anda seperti baru dari kotaknya. Anda juga dapat mencoba dengan membersihkan komputer anda dengan menghapus: (a) cookies (bagian kecil dari text yang tersimpan di komputer kita ketika kita sedang browsing internet) (b) temporary files yang disimpan dari internet dan (c) files yang menghabiskan banyak memory seperti file gambar dan video. Sebuah software anti-virus yang bagus juga dapat menghapus semua shareware atau malware (software rusak yang terinstall di computer tanpa si pemiliknya sadar).
Kadang-kadang kita bertengkar dengan orang lain dan dalam keadaan marah, seringkali kita berkata kasar Program Ulang dari Ilahi (Mar 1:21–35; 2 Kor. 5:17) Apa yang terjadi dalam hal teknologi juga dapat terjadi dalam kehidupan emosional kita. Kita juga sudah dipengaruhi oleh kejadian-kejadian yang meninggalkan bekas di dalam diri kita. Kita perlu melepaskan beberapa memori yang telah memakan banyak tempat. Jika kita ingin dipulihkan kepada apa asal kita sebelumnya, kita membutuhkan program ulang dari Ilahi melalui hubungan cinta kasih dengan Yesus. (Baca II Kor 5:17) Bahan-bahan rahasia (Matt. 6:14–18; Mark 1:21–35; Luke 4:16–22) Saya tidak akan mungkin dikenal sebagai koki yang terbaik; dan saya tidak akan pernah menyombongkan resep-resep masakan yang enak. Akan tetapi, saya mengetahui satu atau dua ekperimen di dapur—dan saya dan keluarga masih tetap hidup untuk menceritakannya! Saya sudah melihat bagaimana dengan menambahkan sedikit bahan masakan dapat merubah sebuah resep masakan lama. Juga ada beberapa bahan masakan, jika ditambahkan sedikit saja, dapat merubah rasa sebuah masakan sehingga dapat diklasifikasikan dengan jenis masakan baru. Beberapa koki memanggilnya dengan resep atau bahan rahasia. Beruntung orang Kristen, bahan-bahan itu tidak menjadi rahasia lagi. Paulus tidak mengatakan kepada orang-orang Kristen di Korintus bahwa pada saat anda datang kepada Kristus semua dalam hidup anda akan tiba-tiba dan segera menjadi berbeda secara total. Paulus berkata bahwa pada saat Yesus ditambahkan ke resep lama hidup anda, hiduo anda akan menjadi baru karena ada bahan yang belum ada sebelumnya yang ditambahkan. Pergi, saya tidak mau bertemu denganmu lagi! (Mzm. 31:24; Mat. 26:36–44; Luk 9:23, 24) SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Joel Munte - 3
MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Sama seperti bahan yang baru yang mempengaruhi sebuah resep masakan seutuhnya, bersekutu dengan Yesus akan mempengaruhi setiap sisi kehidupan anda—fisik, mental, sosial dan spiritual. Tatapi, tantangannya, ada terletak pada kita dan bagaimana jauh kita mau membiarkan Ia memegang kendali sepenuhnya. ―Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. (Lukas 9:23-24). Kadang-kadang kita bertengkar dengan orang lain dan dalam keadaan marah, seringkali kita berkata kasar seperti—―Pergi sana‖ atau yang lebih parah lagi, ―Pergi! Saya tidak mau bertemu denganmu lagi‖ Yesus, dengan maksud baik mengatakan kepada kita ―Pergi‖ dan pindah sehingga kita dapat menjadi seorang seperti yang Ia inginkan Seperti halnya computer, otak kita menyimpan pengalaman yang kita alami dalam kehidupan kita. Bayi lahir kedunia ini dengan bersih tidak bercacat cela. Satu-satunya yang mereka ketahui adalah apa yang mereka lihat, dengar, kecap, rasakan, dan cium. Belum ada sesuatu yang dimasukkan dalam computer mereka. Mereka belum mempunyai kosakata sehingga tidak mungkin berkomunikasi dengan orang-orang yang mengurus mereka. Mereka tidak memiliki kehadiran Allah dalam hidup mereka atau pengetahuan akan jalan-jalanNya. Jadi, dalam tahun-tahun awal pembentukan, mereka belajar sendiri tanpa Allah. Pada tahun-tahun berikutnya, ketika mereka datang kepada Kristus, pikiran mereka masih terprogram independen tanpa Allah.1 Berpindah dari kemandirian kepada kebergantungan (Maz 31:24; Mat 26:36-44; Yoh15:4,5) Hal yang sulit adalah tidak mengikuti apa yang disarankan oleh talk shows dan buku-buku tentang menolong diri sendiri—dimana kita bisa mendapatkan keadaan mental yang seutuhnya dengan pertolongan kita sendiri. Hal ini dengan salah menyarankan kemandirian kepada kita; sehingga kita perlu memprogram ulang pikiran kita. Yesus mungkin saja tidak menginstall di dalam diri kita CD untuk install ulang dan kemudian menghapus dan membersihkan pola-pola pemikiran kita yang lama. Tapi Ia menunjukkan kepada kita kehadiranNya, dan dengan ketergantungan kita kepadaNya akan memungkinkan kita merasakan keadaan mental yang optimal. ―Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.‖ (Yoh 15:4,5). ―Pertumbuhan di dalam kasih karunia, kebahagiaan kita, fungsi kita—semuanya bergantung kepada persekutuan kita dengan Kristus. Kehidupan di dalam Kristus adalah kehidupan yang tenang. Mungkin bukan sukacita yang meluapluap, tetapi merupakan sebuah sukacita yang tenang dan kekal.‖2 Bersama-sama dengan Yesus, bukan saja kita disediakan kuasa untuk merasakan keadaan mental yang sempurna, tetapi juga Ia memberikan contoh tentang bagaimana Ia hidup sewaktu di dunia ini. REAKSI 1. Apa hal-hal penting dalam kehidupanmu yang gagal engkau mintakan kepada Allah untuk Ia kendalikan? 2. Coba temukan hambatan-hambatan apa yang menghalangi engkau untuk berserah sepernuhnya kepada Yesus? 1 2
Neil Anderson and Robert Saucy, The Common Made Holy (Eugene, Ore.: Harvest House Publishers, 1997), pp. 150, 151 . Steps to Christ, pp. 71, 72
Patrick E. Jacques, Ajax, Ontario, Canada SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Joel Munte - 4
MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Senin 21 Maret
Kesaksian Mat. 11:28
Mendisiplinkan Struktur Kemanusian
―[Kutipan dalam Matius 11:28 …] ‗Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. (Yohanes 14:27). Damai ini bukanlah sesuatu yang Ia berikan berbeda dari diriNya sendiri. Damai itu terdapat didalam Kristus, dan kita dapat menerimanya hanya dengan cara menerimaNya.‖1 ―Adalah tugasmu untuk menyerahkan kehendakmu kepada kehendak Yesus Kristus; dan pada saat engkau melakukannya, Allah akan secepatnya mengambil kendali, dan bekerja di dalammu untuk menuruti dan melakukan yang Ia kehendaki. Dirimu yang lama akan dibawa kepada pengendalian Roh Kudus; bahkan pemikiranmu akan tunduk kepadaNya.‖2
Kasih karunia Kristus bekerja untuk mendisiplinkan seluruh struktur kemanusiaan ―Ketika Roh Allah mengambil tempat di hatimu, Ia akan mengubah hidupmu. Pikiranpikiran yang berdosa akan disingkirkan, perbuatan jahat akan dibuang; cinta kasih, kerendahan hati dan damai akan mengambil alih tempat kemarahan, kecemburuan, dan pertengkaran. Sukacita akan mengambil alih tempat kesedihan, wajah akan menunjukkan sukacita sorgawi. Tidak ada yang bisa melihat tangan yang sedang mengangkat beban itu dan lihatlah terang turun dari atas. Berkat turun ketika dengan iman jiwa menyerahkan diri kepada Allah. Kemudian kuasa, yang tidak ada mata manusia yang dapat melihatnya, menghasilkan makhluk baru yang sesuai dengan rupa Allah.‖3 ―Dengan kekuatannya sendiri seorang manusia tidak dapat mengendalikan rohnya. Tetapi melalui Kristus dia dapat memperoleh pengendalian diri. Di dalam kekuatanNya Ia mampu membawa pemikiran dan perkataan manusia setuju dengan kehendak Allah. Kepercayaan kepada Kristus membawa perasaan dibawah kendali pertimbangan, dan mendisiplinkan mulut. Di dalam pengaruhNya cepat marah akan ditundukkan, dan hati akan dipenuhi dengan kesabaran dan kelemahlembutan.‖4 ―Juruselamat kita adalah Juruselamat untuk kesempurnaan seorang manusia. Dia bukan hanya Allah badan saja. Kasih karunia Kristus bekerja untuk mendisiplinkan seluruh struktur kemanusiaan. Dia menciptakan segala sesuatu. Dia telah menebus kita. Dia telah menjadikan pikiran, kekuatan, dan juga seluruh tubuh sebagaimana juga jiwa, sesuai dengan sifat ilahi.‖5 _______________ 1. The Ministry of Healing, p. 247. 2. Messages to Young People, p. 152. 3. My Life Today, p. 46. 4. Reflecting Christ, p. 293. 5. That I May Know Him, p. 331.
Richard and Florence Brake, Ottawa, Ontario, Canada SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Joel Munte - 5
MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Selasa 22 Maret
Bukti Tidak dapat hidup denganNya—Tidak dapat hidup tanpaNya
Yoh 15:4, 5; Flp 2:5–8
Permulaan berhubungan dengan Yesus bukanlah seperti hubungan yang berdasarkan cinta seperti pada umumnya. Hubungan cinta pada umumnya pastilah selalu mengenai dua orang yang sedang saling ingin mengetahui satu sama lain. Dengan Yesus, hubungan itu bisa lebih menantang. Mungkin inilah yang Yesaya 55:8 coba peringatkan: ―Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN‖ (Yesaya 55:8). Ironisnya, karena Allah sangat bijaksana, langkah awal untuk mengenalNya adalah dimulai dengan memiliki iman mengenai semua hal mengenai Ia dan apa yang Ia dapat lakukan terhadap hubungan kita denganNya. (Ibrani 11:3)
Bukanlah dengan cara menebak-nebak, tetapi dengan mengenal Yesus sebagai seseorang yang dapat kita percayai Pada awalnya, berhubungan dengan Yesus dapat mengganggu. Para murid Yesus meninggalkan rumah dan orang-orang yang mereka kasihi untuk apa yang dianggap orang sebagai tiga tahun pengembaraan yang tidak jelas. Para pendiri gereja kita berjuang dengan kesia-siaan berhubungan dengan Yesus yang sudah nampak jelas pada saat Ia tidak jadi datang pada tanggal 22 Oktober 1844. Akan tetapi, pada saat masalah ini diselesaikan, dan Yesus akhirnya dimengerti sebagaimana Ia seharusnya dimengerti, semakin jelas bahwa tinggal di dalam Dia akan mengganggu untuk sementara waktu saja oleh karena kita tidak mengenalNya sebagaimana kita seharusnya mengenalNya. Permulaan dari segala hubungan dapat menegangkan sampai kita bisa mulai melihat hal-hal seperti orang lain dapat melihatnya. Mungkin inilah alasannya Paulus menghimbau kita untuk memiliki sikap yang sama yang dimiliki oleh Kristus (Filipi 2:5-8). Pada saat Yesus masih didunia ini, Ia mengenal dan mencintai BapaNya, yang Ia sangat percaya, kemudian Ia akan melakukan apa yang BapaNya kira-kira akan lakukan atau katakan apa yang BapaNya kira-kira akan katakan. Hal yang sama berlaku juga dengan kita. Bukanlah dengan cara menebak-nebak, tetapi dengan mengenal Yesus sebagai seseorang yang dapat kita percayai, kemudian membiarkan tindak tanduk kita menjadi seperti apa yang Ia tunjukkan agar kita ikuti. Hubungan seperti inilah yang cocok bagi jiwa kita, karena sikap dan kebiasaan kita bukan lagi tentang bagaimana mendapatkan sesuatu tepat pada waktunya, melainkan bagaimana membiarkan Yesus yang menunjukkan diriNya bagi kita. Selain itu, bagaimana membiarkan Ia menjaga kita tetap didalam damai yang sempurna karena pikiran kita tetap tertuju kepadaNya (Yesaya 26:3). REAKSI
1. Pada saat bagaimanakah sumber damai itu dapat menjadi sumber bencana, dan kapankah sumber bencana tersebut dapat menjadi sumber damai kita? 2. Dapatkah anda memiliki iman di dalam Yesus Kristus tanpa memiliki kedamaian? Jelaskan jawaban anda. Ninnera Channer, Berrien Springs, Michigan, U.S.A. SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Joel Munte - 6
MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Rabu 23 Maret
Bagaimana Mat. 26:36–44
Mencapai Persekutuan Rohani dengan Kristus
Pada saat Yesus masih hidup di dunia ini, setan mencobaiNya, bertanya apakah pengetahuanNya tentang Allah itu benar. Akan tetapi, Dia tidak tunduk kepada tipu daya setan. Matius 4 menceritakan kisah mengenai pencobaan Yesus di padang gurun. Setan datang kepada Yesus pada saat titik terlemahNya, pada saat Yesus sudah tidak makan selama 40 hari. Setan memanfaatkan kelemahan Yesus, berharap mengambil keuntungan dari ―perang‖ mental dan spiritual ini. Untungnya, Yesus mengetahui dengan baik ayat-ayat dari firman Tuhan, jadi Yesus tahu siapa Ia sebelumnya dan apa misiNya. Lagipula, Ia baru saja dibabtiskan dan telah mendengarkan suara BapaNya berkata, ―Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.‖(Mat 17:5). Ucapakan setan yang licik didesain sedemikian rupa dengan tujuan membuat Yesus ragu akan misiNya. Ingat dengan kejadian Hawa di taman Eden? ―Jika Engkau Anak Allah‖ (Matius 4:3; lihat juga Kejadian 3:1-7).
Yesus tidak pernah sedikitpun menganggap remeh penderitaan mental, demikianpun seharusnya dengan kita Seringkali, setan datang mencobai pada saat titik terlemah kita. Kemudian ia membuat kita meragukan siapa kita dan kemana tujuan kita. Kita menyiksa pikiran kita, membuat kita stress, dan menghabiskan emosi kita walaupun Kristus sudah pernah mengatakan dan memberikan arah tujuan kita. Yesus tidak pernah sedikitpun menganggap remeh penderitaan rohani, demikianpun seharusnya dengan kita. Untuk membantu kita mencapai persekutuan rohani dengan Kristus, Dia memberikan beberapa hal untuk kita ikuti (I Pet 2:21): Berdoa (I Tes 5:17). Kita mengenal seseorang dengan baik dengan cara menghabiskan waktu bersama-sama dengan orang tersebut. Jika kita berharap untuk mengetahui rencanaNya untuk kita, kita harus menghabiskan waktu bersama-sama denganNya. Menjaga jiwa kita (Flp 4:8). Jika kita mengisi diri kita dengan sampah, pikiran kita tidak akan dapat mengenal suara dari Bapa kita. Lakukan apa yang kita ketahui tentang menjadi anak Allah (Flp 4:9). Lakukanlah untuk mendapatkan kedamaian. Itu juga akan membuat orang tahu kepada siapa anda berpihak! Belajarlah untuk mengampuni orang lain dan membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan di sekitarmu. Mempelajari Alkitab (Maz 119:11). Kristus dipersenjatai dengan perkataan BapaNya, jadi kapanpun setan itu datang kepadaNya, Dia tidak gemetar. REAKSI Yesus menolong banyak orang pada saat pelayanannya di dunia ini. Cari program pelayanan di kota anda yang anda dapat ikuti. Samantha Shyam, Silver Spring, Maryland, U.S.A., and Sharon Delgado, Winnipeg, Manitoba, Canada. SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Joel Munte - 7
MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Kamis 24 Maret
Pendapat Kebebasan Memilih
Kel. 14:14; Maz. 31:24; Yer. 29:11; Matt. 7:7; Yohn 15:4
Pada saat kita bangun pagi sampai kepada saat kita akan tidur lagi pada malam harinya kita selalu membuat pilihan. Kebebasan memilih adalah salah satu pemberian Allah yang paling berharga yang Ia berikan kepada kita. Dia tidak akan pernah memaksa kita melakukan sesuatu yang betentangan dengan kehendak kita, apapun akibatnya. Bersekutu dengan Yesus adalah pilihan yang masing-masing kita harus buat, tanpa memperhatikan bidang-bidang apa yang kita ingin sukses lakukan.
kita harus setiap hari mengabdikan diri kita kepada Allah Mazmur 31:24 adalah janji yang diberikan dengan dua syarat. Anda harus dengan sadar memilih pertama kali untuk ―kuat dan berteguh hati‖ kemudian ―berharap kepada Tuhan‖. Sebagai hasilnya, Ia akan mampu ―menguatkan hatimu‖. Yohanes 15:4 berkata, ―Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.‖ Allah tidak dapat tinggal di dalam kita apabila kita tidak tinggal didalam Dia. Selama di dunia ini, Yesus dengan tidak henti-hentinya menyerahkan diriNya kepada kehendak BapaNya, baik pada saat Ia mengalami kesusahan rohani ataupun tidak. Di dalam doaNya, Ia berkata kepada BapaNya segala sesuatu yang menyusahkan hatiNya. Apabila Yesus, yang adalah sempurna, tidak dapat melewati pencobaan-pencobaanNya tanpa berdoa, adalah suatu keharusan kepada kita untuk melakukan hal yang sama! Allah memerintahkan kita untuk meminta apapun yang kita butuhkan, dan Ia akan memberikannya kepada kita (Mat 7:7). ―Kondisi kita tidaklah harus sempurna pada saat kita datang kepada Allah, melainkan keinginan kepadaNya untuk membersihkan kita dari segala dosa dan menyucikan kita dari segala perbuatan salah. Yang penting adalah kita dapat datang dan meminta kepadaNya pada saat kita sangat membutuhkanNya, mengungkapkan ketidakberdayaan kita, yang pada akhirnya membuat kuaasNya menjadi sempurna.* Karena kita selalu bergumul dengan keinginan-keinginan kita yang penuh dosa, kita harus setiap hari mengabdikan diri kita kepada Allah dan meminta Roh Kudus untuk mengambil alih pikiran dan tindakan kita. Bahkan pada saat kita belum bangun dari tempat tidur pada pagi hari, mintalah perlengkapan senjata Allah (Ef 6:10-17). Dengan itu, ―TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." (Kel 14:14). REAKSI 1. Kenapa kadang-kadang pada saat kita meminta Allah untuk menyelamatkan kita dari sebuah situasi, tidak ada yang terjadi? 2. Allah selalu memiliki rencana yang sempurna (Yer 29:11), bahkan pada saat kita melakukan kekacauan. Apakah mungkin saja Ia sengaja membiarkan kita mengalami pencobaan sehingga pada suatu saat nanti kita akan memiliki kesaksian yang berkuasa kepada orang lain yang sedang mengalami pencobaan yang sama? ____________ *Thoughts From the Mount of Blessing, p. 131. Sarah Venditti, Carleton Place, Ontario, Canada SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Joel Munte - 8
MENGENAL DAN MENGERTI AKAN EMOSI KITA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ) Kwartal PERTAMA 2011. Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQIndonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly, Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Jum‘at 25 Maret
Eksplorasi
Yesus dan Anda
Flp. 1:20–25
SIMPULAN Pengalaman persekutuan bisa saja menyenangkan dan menantang. Tentu pengaruh dari persekutan itu tidak akan berbeda jauh jika kita tahu dengan siapa kita bersekutu. Semua kita diundang untuk bersekutu dengan seorang dermawan sejati yang pernah ada yaitu Yesus. Persekutuan ini sifatnya sangat pribadi. Persekutuan yang bertumbuh denganNya hanya dimungkinkan dengan mengambil waktu setiap hari untuk memikirkan apa yang Ia suka lakukan dan apa yang terpenting kepadaNya. Lebih penting lagi, apabila kita bersedia, Dia akan membantu kita melakukannya. Inilah persekutuan yang sebenarnya—Yesus dan anda. PERTIMBANGKAN Catat pengalaman perketuan anda dengan Yesus dalam beberapa hari/minggu kebelakang. Garis bawahi kejadian-kejadian pada saat Ia membawa dan menuntun engkau melewati situasi terberatmu. Pelajari dengan cermat paling tidak satu hubungan persekutuan di alam (contoh: lumut— gangang dan jamur; kupu-lupu—lebah dan bunga) untuk mengetahui lebih jelas manfaat dari persekutuan. Bandingkan apa yang telah anda pelajari dari pengamatan tersebut dengan persekutuan dengan Allah. Gambarkan sebuah grafik yang menunjukkan perjalanan kerohanian anda melewati kehidupan dengan garis yang menunjukkan arah keatas dan kebawah. Tandai sumbu horizontal dengan ―periode‖ (masa kecil sampai sekarang) dan sumbu vertical menunjukkan kedekatan hubungan dengan Allah (jauh dariNya sampai dekat kepadaNya). Setelah menemukan titik tertinggi, renungkan tentang apa yang bisa membuatnya menjadi titik tertinggi. Baca Lukas 9:23 dan refleksikan apa yang dimaksud dengan ―menyangkal‖ diri sendiri sebagai cara untuk mengikuti Yesus Mendengarkan lagu ―My God and I‖ (lirik oleh Austris Whithol; aransemen music oleh Wolfgang Amadeus Mozart dan Austris Whithol). Perhatikan makna dari lirik lagu tersebut dan visualisasikan perjalanan yang dimaksud di lagu tersebut. (Liriknya (dalam bahasa Ingris) dapat dilihat di http://www.jesusourpeace.com/Music/Hymn%20Lyrics/mygodandi.html) Uraikan dengan kata-kata anda sendiri Mazmur 121:1,2 Buatlah presentasi dengan bantuan alat tentang pengalamanmu berjalan bersama dengan Yesus. Bisa dimasukkan di dalamnya mengenai doa-doa dalam hidupmu, program rencana membaca Alkitab, bagaimana anda membagikan iman anda, dst. Rencakan untuk mempresentasikannya dalam acara bersaksi dalam kelompok kecil. HUBUNGKAN Mazmur 121; Yohanes 15:13;1 Yohanes 4:10; The Desire of Ages, p. 83; The Ministry of Healing, hal. 182; Steps to Christ; Morris Venden, How to Make Christianity Real, Pasal. 5.; Erich W. Baumgarner (Ed.), Passport to Mission, Pasal. 7 & 8; Philip Yancy, The Jesus I Never Knew, pasal. 14.
Prema Gaikwad, Silang, Philippines SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan berjiwa muda di seluruh dunia Diterjemahkan oleh: Joel Munte - 9