eJournal Sosiatri-Sosiologi 2015, 3(3): 89-103 ISSN 0000-0000, ejournal.sos.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2015
PERSEPSI ANGGOTA KELOMPOK SIMPAN PINJAM DALAM PENGELOLAAN DANA BANTUAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN DI KAMPUNG MERANCANG ULU KECAMATAN GUNUNG TABUR KABUPATEN BERAU Elviana Agustina1 Abstrak Elviana Agustina 2015, Persepsi anggota kelompok simpan pinjam dalam pengelolaan dana bantuan program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan di kampung merancang ulu kecamatan gunung tabur kabupaten berau, bimbingan dari bapak Drs. Sugandi, M.Si selaku dosen pembimbing I, dan bapak Ifan luthfian Noor, S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing II. Tujuan penelitian untuk mengetahui mengenai persepsi anggota kelompok simpan pinjam dalam pengelolaan dana bantuan program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan. Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi atau berbagai variabel yang berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan gambaran atau penegasan suatu konsep, mengenai fenomemafenomena yang ada. Data dalam penelitian ini diperoleh langsung dari informan dan informan kunci melalui wawancara mendalam dan dibantu dengan adanya pedoman wawancara yang telah disiapkan. Penulis menggunakan tehnik purposive sampling untuk menentukan informan sesuai dengan kriteria yang berkaitan dengan anggota kelompok simpan pinjam program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM). Berdasarkan hasil penelitian dari 13 orang informan, 11 orang memiliki persepsi yang berbeda terhadap PNPM Mandiri Perdesaan dan 2 orang memiliki persepsi yang sesuai atau sama dengan tujuan dari PNPM Mandiri Perdesaan. Anggota kelompok simpan pinjam mengetahui tujuan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan yaitu bertujuan memberikan dana bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan untuk digunakan membuat usaha. Anggota kelompok simpan pinjam sangat mendukung program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan. Kata
1
Kunci:
Persepsi, Kelompok Simpan Pinjam, Program Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
Nasional
Mahasiswa Program S1 Ilmu Sosiatri, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
eJournal Sosiatri-Sosiologi, Volume 3, Nomor 3, 2015: 89-103
Pendahuluan Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode pertama, pada bulan Agustus-Desember pemerintah mendapatkan tekanan yang berat dari publik yang mengatakan presiden telah berbohong dengan menyatakan angka kemisikinan turun. Pada tanggal 7 September 2006 khusus untuk penanggulangan kemiskinan Presiden menetapkan kebijakan pemerintah untuk percepatan penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja melalui pemberdayaan masyarakat. Menteri Ekonomi dibantu dengan Departemen Pekerjaan Umum bekerja keras menggarap konsep, nama dan disain awal program nasional pemberdayaan dan sepakat mengajukan nama program sebagai “Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Pada tanggal 12 September 2006 Menteri Perekonomian, Menteri Keuangan, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Menteri-Menteri terkait menyetujui untuk menetapkan “Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)” sebagai instrumen dalam percepatan penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja berbasis pemberdayaan masyarakat. Pada tanggal 14 september 2006 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyempurnakan nama PNPM menjadi PNPM-Mandiri. Pada tanggal 30 April 2007 Presiden meluncurkan PNPM Mandiri di Kota Palu Sulawesi Selatan. Pada saat diluncurkan, PNPM Mandiri terdiri dari PNPM Mandiri Perdesaan yang merupakan pernyempurnaan dari Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang dikelola oleh Direktorat Jendral Pembangunan Masyarakat Desa (Ditjen PMD), Dapartemen dalam Negri (Depdagri) dan PNPM Mandiri Perkotaan yang merupakan penyempurnaan dari Program Pengentasan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) yang dikelola oleh Direktorat Jendaral (Ditjen) Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum. PNPM Mandiri adalah Program Nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri merupakan sebuah akronim (singkatan) dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat. Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan berada di bawah binaan Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Departemen Kementrian Dalam Negeri. Program ini didukung dengan pembiayaan yang bersumber dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), apartisipasi dari CSR (Corporante Social Responcibility) dan dari dana hibah serta pinjaman dari sejumlah lembaga dan negara pemberi bantuan dibawah koordinasi Bank Dunia. Tugas utama dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri memberikan solusi pembiayaan pada Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK) dengan kemampuan yang ada berdasarkan kelayakan usaha serta prinsip ekonomi pasar. Program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) Mandiri ini tersebar di seluruh kota yang ada di indonesia, tidak hanya di kota Palu Sulawesi Selatan tapi juga ada di kota-kota lainnya. Di Kalimantan
90
Persepsi Anggota Kelompok Simpan Pinjam Dalam Pengelolaan Dana (Elviana)
Timur program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) Mandiri ini sudah ada diseluruh kabupaten-kabupaten yang ada di provinsi Kalimantan Timur. Salah satu kabupaten yang ada di provinsi Kalimantan Timur adalah Kabupaten Berau. di kabupaten Berau terdapat 13 kecamatan dan setiap kecamatan memiliki atau mendapat bantuan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, diantara 13 kecamatan yang mendapat bantuan PNPM-Mandiri Perdesaan berikut ini merupakan salah satu kecamatan yang mendapat bantuan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yaitu Kecamatan Gunung Tabur, di Kacamatan Gunung Tabur terdapat 10 kampung dan setiap kampung mendapat bantuan dari PNPM Mandiri Perdesaan. Berikut ini salah satu kampung di Kecamatan Gunung Tabur yang juga telah mendapatkan bantuan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yaitu kampung Merancang Ulu, PNPM Mandiri yang ada di kampung tersebut yaitu PNPM Mandiri Perdesaan. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan yang ada di kampung Merancang Ulu ialah Simpan Pinjam yang ditujukan untuk kaum perempuan sekaligus memberdayakan perempuan yang ada di kampung Merancang Ulu tersebut. Program simpan pinjam memang dikhususkan untuk membantu kaum perempuan agar dapat membuka usaha kecil, serta mengembangkan potensi kaum perempuan agar lebih kreatif. Sebelum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri ditetapkan Program bantuan sudah ada di kampung Merancang Ulu semenjak tahun 2004 yaitu Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang memiliki fungsi yang sama seperti PNPM Mandiri perdesaan yaitu memberikan bantuan kepada masayarakat. Semenjak tahun 2006 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri telah ditetapkan dan merupakan penyempurnaan dari program pengembangan kecamatan (PPK). Tujuan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri memberikan akses permodalan usaha baik kepada masyarakat sebagai pemanfaat maupun kelompok usaha. (Buku Penjelasan petunjuk teknis operasional (PTO) PNPM Mandiri Perdesaan). Anggota kelompok simpan pinjam di kampung Merancang Ulu banyak yang salah mengartikan mengenai maksud dan tujuan dari program bantuan PNPM Mandiri Perdesaan mereka menganggap bahwa, dana bantuan yang diberikan oleh PNPM Mandiri Perdesaan tersebut bisa digunakan untuk keperluan lain, tidak harus untuk keperluan usaha yang terpenting mengikuti semua ketentuan yang ada. Dengan pemikiran anggota kelompok yang seperti itu, pada akhirnya mereka pun kesulitan untuk mengembalikan atau melakukan penyetoran tiap bulannya kepada pihak PNPM Mandiri Perdesaan, yang akibatnya terjadi keterlambatan dalam penyetoran sehingga pihak PNPM Mandiri Perdesaan memutuskan untuk tidak memberikan bantuan dana kepada kelompok yang terlambat dalam melakukan penyetoran, hal ini tidak saja dapat merugikan anggota kelompok tapi juga merugikan pihak PNPM Mandiri perdesaan. 91
eJournal Sosiatri-Sosiologi, Volume 3, Nomor 3, 2015: 89-103
Dari penjelasan yang telah diuraikan diatas apa sebenarnya tujuan yang mendasari anggota kelompok simpan pinjam ikut bergabung dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan tersebut dan kemudian melakukan peminjaman dana bantuan. Apakah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi atau untuk keperluan lain? Jika para anggota kelompok tersebut memang bertujuan ingin mensejahterakan hidupnya atau untuk memenuhi kebutuhan ekonominya seharusnya anggota kelompok tersebut membuat usaha dari dana bantuan yang diberikan PNPM Mandiri Perdesaan bukan malah digunakan untuk keperluan lain. Dari fenomena di atas hal ini yang membuat saya tertarik untuk melakukan penelitian tentang Persepsi Anggota Kelompok Simpan Pinjam Dalam Pengelolaan Dana Bantuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Di Kampung Merancang Ulu Kecamatan Gunung Tabur Kabupaten Berau. Kerangka Dasar Teori Teori Pilihan Rasional Pada dasarnya Teori Pilihan Rasional berorientasi positivistik, Prinsipprinsip dasar teori pilihan rasional berasal dari ekonomi neoklasik (dan juga utilitarianisme dan teori permainan Lindenberg, 2001; Simpson, 2007). Berdasarkan berbagai model yang berbeda, Debra Friedman dan Micheal Hechter (1988) telah mengumpulkan apa yang mereka lukiskan sebagai model kerangka teori pilihan rasional. Teori Pilihan Rasional memusatkan perhatian pada aktor. Aktor dipandang sebagai manusia yang mempunyai tujuan atau mempunyai maksud. Artinya, aktor mempunyai tujuan dan tindakannya tertuju pada upaya untuk mencapai tujuan itu, aktor pun dipandang mempunyai pilihan (nilai,keperluan). Teori pilihan rasional tidak menghiraukan apa yang menjadi pilihan atau apa yang menjadi sumber pilihan aktor, yang penting adalah kenyataan bahwa tindakan dilakukan untuk mencapai tujuan dari aktor. Fokus di dalam teori pilihan rasional adalah para aktor. Para aktor dilihat mempunyai tujuan, atau mempunyai intensionalitas. Yakni para aktor mempunyai tujuan-tujuan yang dituju tindakan-tindakan mereka. Para aktor juga dilihat mempunyai pilihan-pilihan (atau nilai-nilai, kegunaan-kegunaan). Teori pilihan rasional tidak berkenaan dengan apa pilihan-pilihan itu, atau sumbersumbernya.Yang penting adalah fakta bahwa tindakan dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan yang konsisten dengan hierarki pilihan seorang aktor. Dari teori pilihan rasional berkaitan dengan konsep teori aksi yang dimana teori pilihan rasional yaitu tindakan yang dilakukan aktor untuk mencapai tujuan. Tindakan ini yang berkaitan dengan teori aksi. Teori Aksi Talcott Parsons berpendapat bahwa aksi (Action) itu bukanlah perilaku (Behavior). Aksi merupakan tanggapan atau respon mekanis terhadap suatu stimulus sedangkan perilaku adalah suatu proses mental yang aktif dan kreatif. 92
Persepsi Anggota Kelompok Simpan Pinjam Dalam Pengelolaan Dana (Elviana)
Talcott Parsons melihat bahwa tindakan individu dan kelompok dipengaruhi oleh tiga sistem, yaitu sistem sosial, sistem budaya dan sistem kepribadian masingmasing individu. Kita dapat mengaitkan individu dengan sistem sosialnya melalui status dan perannya. Dalam setiap sistem sosial individu suatu status dan berperan sesuai dengan norma atau aturan yang dibuat oleh sistem tersebut dan perilaku di tentukan pula oleh tipe kepribadiannya. (Sarwono, 1993:19) Menurut Talcott Parsons salah satu asumsi dari teori aksi adalah bahwa subjek, manusia bertindak atau berperilaku unutuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan tersebut antara lain untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia yang meliputi kebutuhan makan, minum, keselamatan, perlindungan, kebutuhan untuk dihormati, kebutuhan akan harga diri, dan lain sebaginya. Untuk mencapai tujuan tersebut dapat diupayakan dengan bekerja. Jadi tujuan yang hendak dicapai seorang individu merupakan landasan dari segenap perilakunya. Beberapa asumsi fundamental dari teori aksi dikemukakan oleh Hinkle dengan merujuk karya Mac Iver, Znaniecki dan Talcott Parsons sebagai berikut : 1. Tindakan manusia muncul dari kesadaranya sendiri sebagai subjek dan dari situasi eksternal dalam posisinya sebagai objek. 2. Sebagai subjek manusia bertindak atau berperilaku untuk mencapai tujuantujuan tertentu. Jadi tindakan manusia bukan tanpa tujuan. 3. Dalam bertindak manusia menggunakan cara, teknik, prosedur, metode, serta perangkat yang diperkirakan cocok untuk mencapai mencapai tujuan tersebut. 4. Kelangsungan tindakan manusia hanya dibatasi oleh kondisi yang tidak dapat diubah dengan sendirinya. 5. Manusia memilih, menilai dan mengavaluasi terhadap tindakan yang akan, sedang dan yang telah di lakukan. 6. Ukuran-ukuran, aturan-aturan atau prinsip-prinsip moral diharapkan timbul pada saat pengambilan keputusan. Persepsi Untuk dapat mendukung Teori Pilihan Rasional dan Teori aksi maka perlu tambahan beberapa konsep yaitu konsep persepsi yang dikemukakan oleh para ahli. Persepsi yang digunakan sebagai acuan kerangka teori disini yaitu persepsi dari Seamon dan Kenrick (1994) yang menjelaskan bahwa persepsi melibatkan proses organisasi dan interpretasi dari stimulus-stimulus untuk memberikan makna-makna tertentu. Proses persepsi meliputi interaksi yang sulit dari kegiatan seleksi, penyusunan, dan penafsiran yang semuanya sangat tergantung pada penginderaaan data, karena persepsi melibatkan proses kognitif yang kompleks, maka melaluinya dapat dihasilkan gambaran unik tentang kenyataan yang kemungkinan berbeda dari kenyataannya (Thoha,2007). Berbagai penjelasan mengenai persepsi telah dikemukakan oleh para ahli diantaranya penjelasan yang diungkapkan oleh Shaleh (2009:110) yang dimana Persepsi adalah suatu proses yang menggabungkan dan mengorganisir data-data
93
eJournal Sosiatri-Sosiologi, Volume 3, Nomor 3, 2015: 89-103
indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari disekeliling kita termasuk sadar akan diri kita sendiri. Penyimpulan informasi dan penafsiran kesan dari pengalaman akan objek, peristiwa dan hubungan-hubungan yang diperoleh inilah yang akhirnya membentuk persepsi (Rakhmat, 2000). Sebagai individu hidup bermasyrakat sangat penting karena masyarakat adalah unsur yang sangat penting didalam tatanan lingkungan sosialnya, masyarakatlah yang dominan dalam menentukkan corak dari warna kehidupan sosialnya. Di dalam masyarakat yang memiliki perbedaan pendidikan pengetahuan dan aspirasi akan menimbulkan persepsi atau tanggapan serta sikap yang berbeda dalam menanggapi suatu masalah yang ada di dalam masyarakat itu sendiri. Menurut Fieldman (1999:126) persepsi adalah proses konstruktif yang mana kita menerima stimulus yang ada dan berusaha memahami situasi. Sedangkan Menurut Walgito (2003:53) persepsi suatu proses yang didahului oleh penginderaan, penginderaan adalah suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu alat indera. Namun proses tersebut tidak berhenti disitu saja, pada umumnya stimulus diteruskan oleh syaraf otak sebagai pusat susunan syaraf, dan proses selanjutnya merupakkan proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak lepas dari penginderaan dan proses penginderaan merupakan proses yang mendahului terjadinya persepsi. Woodword dan Marquis dalam Walgito (2003:88) mengemukakan bahwa alat indera merupakan penghubung antara individu terhadap stimulus yang di terimanya. Ahmadi (1990: 100) mengatakan bahwa persepsi suatu sensasi atau interpretasi. Dapat di simpulkan bahwa pesepsi merupakan suatu pengenalan dan penginterpretasikan melalui alat indera dalam memahami orang lain. Dalam proses pesepsi ada 3 komponen utama yaitu: 1) Seleksi adalah proses penyaringan oleh indera terhadap rangsangan dari luar. Intensitas atau jenisnya dapat banyak atau sedikit. 2) Interpretasi adalah proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorang. Interpretasi dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pengalaman masa lalu, sistem nilai yang di anut, motivasi dan sebagainya. 3) Interpretasi dari persepsi kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi, jadi proses persepsi adalah melakukan seleksi interpretasi dan pembulatan terhadap informasi yang sampai. Definisi Konsepsional 1. Persepsi tanggapan yang diberikan anggota kelompok melalui sistem penginderaan yang diterimanya terhadap informasi, gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa yang terjadi dilingkungan sekitarnya. 2. PNPM Mandiri Perdesaan program pemberdayaan masyarakat yang sasaran utamanya yaitu masyarakat ada di Desa.
94
Persepsi Anggota Kelompok Simpan Pinjam Dalam Pengelolaan Dana (Elviana)
3. Anggota kelompok adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi, kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat, kelompok juga dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya. 4. Tindakan adalah tindakan manusia yang didasarkan pada kemauan dan tindakan manusia memiliki kebebasan untuk memilih sarana (alat) untuk mencapai tujuan tetapi dipengaruhi oleh lingkungan atau kondisi-kondisi yang dikendalikan oleh nilai dan norma. Metode Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif ini menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi atau berbagai variabel yang berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan gambaran atau penegasan suatu konsep, mengenai fenomemafenomena yang ada. Penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah, keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya dan sifatnya pun hanya sekedar mengungkapkan fakta berdasarkan analisis kualitatif. Dalam Penelitian yang bersifat kualitatif ialah bahwa penelitian ini akan lebih peka terhadap informasi yang bersifat kualitatif deskriptif dengan cara relatif berusaha mempertahankan keutuhan dari obyek yang diteliti. Fokus Penelitian Fokus penelitian dalam sebuah penelitian kualitatif dimaksudkan untuk membatasi studi atau dengan kata lain fokus penelitian dapat membatasi bidang inquiri, dan memenuhi kriteria suatu informasi yang diperoleh di lapangan akan lebih jelas. Dengan adanya fokus penelitian akan lebih memudahkan peneliti untuk mengambil data dan mengelola data sehingga menjadi kesimpulan. Adapun fokus penelitian yang akan di tulis peneliti: Mengetahui persepsi anggota kelompok simpan pinjam di kampung merancang ulu mengenai : 1. Pengetahuan anggota kelompok simpan pinjam Terhadap PNPM Mandiri Perdesaan? 2. Tujuan anggota kelompok melakukan peminjaman dana PNPM Mandiri Perdesaan ? 3. Dukungan anggota kelompok simpan pinjam Terhadap PNPM? Sumber Data Data Primer di peroleh melalui informan, informan mereka yang dianggap dapat memberikan informasi atau keterangan yang memadai atas objek yang akan diteliti. Untuk menentukan informan maka peneliti menggunakan tehnik Purposive Sampling.
95
eJournal Sosiatri-Sosiologi, Volume 3, Nomor 3, 2015: 89-103
Purposive Sampling adalah sampel yang dipilih melalui penetapan kriteria oleh peneliti (Tashakkori and Teddlie, 2002). Purposive sampling adalah tehnik pengambilan sampel dimana sampel yang diambil dari orang-orang yang berasal dari kelompok yang spesifik. Informan disini berdasarkan anggota kelompok sebagai peminjam dana dan anggota kelompok bukan sebagai peminjam dana serta yang menjadi informan kunci yaitu Pihak PNPM Mandiri Perdesaan yang dianggap sangat mengerti terhadap simpan pinjam program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan sekaligus sebagai tim pengelola kegiatan simpan pinjam yang ada di kampung Merancang Ulu Yaitu Ketua Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan. Data Sekunder diperoleh dari studi kepustakaan. Studi kepustakaan yang dimaksud ialah didapat dari buku-buku, penelitian sejenis, foto dokumentasi atau bahan-bahan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti mengenai persepsi anggota kelompok simpan pinjam dalam pengelolaan dana bantuan PNPM Mandiri Perdesaan di kampung Merancang Ulu. Tehnik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: 1. Observasi Pengamatan secara langsung yang dilakukan oleh peneliti terhadap informan yakni dalam penelitian persepsi anggota simpan pinjam perempuan dalam pengelolaan dana bantuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan di kampung Merancang Ulu. Serta untuk menambah data yang di peroleh dari hasil wawancara secara mendalam kepada para responden. 2. Wawancara Mendalam Tanya jawab yang sesuai dengan dasar penelitian yang dilaksanakan yaitu tentang persepsi anggota simpan pinjam dalam pengelolaan dana bantuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan di kampung Merancang Ulu maka teknik pengumpulan data dengan pedoman wawancara sangat tepat sebab dimungkinkan untuk memperoleh informasi lebih detail dari objek yang diteliti. 3. Dokumentasi Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh melalui cara pengumpulan data yang dilakukan dengan memanfaatkan data-data yang telah ada dilokasi penelitian dan data yang tercatat diinstansi yang terkait yang dapat digunakan untuk membantu menganalisa penelitian. Data berupa dokumentasi seperti ini bisa dipakai untuk menggali informasi yang lebih dalam. Tehnik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif deskriptif, dalam penelitian ini digunakan analisis data dari (Miles dan Huberman,1994:12) yang mana terdiri dari tiga tahapan yakni: 96
Persepsi Anggota Kelompok Simpan Pinjam Dalam Pengelolaan Dana (Elviana)
1. Reduksi Data adalah proses dimana ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan yaitu tahap pertama melibatkan langkah-langkah editing, pengelompokkan dan meringkas data. Pada tahapan kedua, peneliti menyusun kode-kode, dan catatan-catatan (memo) mengenai berbagai hal termasuk yang berkenaan dengan aktivitas serta proses-proses sehingga peneliti dapat menemukan tema-tema, kelompok-kelompok dan pola-pola data. Kemudian pada tahap terakhir dari reduksi data, peneliti menyusun rancangan konsepkonsep (mengupayakan konseptualisasi) serta penjelasaan berkenaan dengan tema, pola atau kelompok–kelompok data bersangkutan. 2. Penyajian Data adalah proses melibatkan langkah-langkah mengorganisasikan data yakni menjalin (kelompok) data yang satu dengan (kelompok) data yang lainnya. Sehingga seluruh data yang dianalisis benar-benar dilibatkan dalam satu kesatuan karena dalam penelitian kualitatif data biasanya data beraneka ragam perspektif dan terasa bertumpuk maka penyajian data pada umumnya diyakini sangat membantu proses analisis. Dalam hubungan ini, data yang tersaji berupa kelompok-kelompok, gugusan-gugusan yang kemudian saling dikait-kaitkan sesuai dengan kerangka teori yang digunakan. 3. Penarikkan Dan Pengujian Kesimpulan (drawing and verifying conclusion) yaitu pada dasarnya mengimplementasikan prinsip induktif dengan mempertimbangkan pola data yang ada dan atau kecenderungan dari yang telah dibuat. Ada kalanya kesimpulan telah tergambar dari sejak awal namun kesimpulan final tidak pernah dapat di rumuskan secara memadai tanpa peneliti menyelesaikan analisis seluruh data yang ada. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Gambaran Khusus Lokasi Penelitian Kampung Merancang Ulu Dari lokasi penelitian kampung Merancang Ulu sangat tepat untuk melakukan penelitian mengenai Persepsi Anggota Kelompok Simpan Pinjam Dalam Pengelolaan Dana Bantuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan karena kampung Merancang Ulu merupakan kampung yang memiliki kelompok yang aktif, memiliki status sosial yang berbeda serta memiliki pekerjaan yang beranekaragam dan juga mayoritas ibuibunya ikut Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan serta merupakan kampung yang mendapat bantuan dari PKK mulai dari tahun 2004 sampai berganti nama menjadi PNPM Mandiri Perdesaan. Pengetahuan anggota kelompok simpan pinjam mengenai PNPM Mandiri Perdesaan Berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara dengan informan yang terdiri dari anggota kelompok sebagai peminjam dan anggota kelompok bukan sebagai peminjam mengenai pengetahuan anggota simpan pinjam terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan, semua informan yang terdiri dari 13 orang informan mengetahui mengenai tujuan dari program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan. Yang 97
eJournal Sosiatri-Sosiologi, Volume 3, Nomor 3, 2015: 89-103
mana tujuan dari PNPM Mandiri Perdesaan yaitu memberikan akses permodalan usaha baik kepada masyarakat sebagai maupun kelompok usaha. Anggota kelompok yang menjadi informan semua mengetahui mengenai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan. Tujuan anggota kelompok melakukan peminjaman dana bantuan PNPM Mandiri Perdesaan Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan informan yang terdiri dari anggota kelompok sebagai peminjam dana dan anggota kelompok bukan sebagai peminjam dana bahwa yang menjadi tujuan anggota kelompok melakukan peminjaman dana bantuan program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan sebanyak 9 orang informan mengatakan bahwa tujuan mereka melakukan peminjaman dana yaitu untuk keperluan rumah tangga, sebanyak 2 orang mengatakan bahwa tujuan mereka melakukan peminjaman untuk dijadikan usaha dan 2 orang mengatakan bahwa tujuan mereka melakukan peminjaman dana yaitu untuk keperluan lain. Berdasarkan data yang ada diatas lebih banyak yang mengatakan bahwa tujuan melakukan peminjam dana untuk keperluan rumah tangga daripada untuk dijadikan usaha. Padahal semua informan mengakatakan bahwa mereka mengetahui mengenai program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan yang bertujuan memberikan bantuan kepada masyarakat untuk dijadikan usaha. Dukungan Anggota Kelompok Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada informan yang terdiri dari anggota kelompok sebagai peminjam dan anggota kelompok bukan sebagai peminjam yang berjumlah 13 orang, semua informan tersebut mengatakan bahwa mereka sangat mendukung program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan, karena menurut mereka program tersebut sangat bermanfaat dan mereka merasa terbantu dengan adanya program tersebut. Tanggapan Anggota Kelompok Simpan Pinjam terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Berdasarkan tanggapan anggota kelompok simpan pinjam terhadap program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan, anggota kelompok yang terdiri anggota sebagai peminjam dana dan anggota bukan sebagai peminjam dana, 11 orang memiliki persepsi atau tanggapan bahwa program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan merupakan program yang memberikan bantuan kepada masyarakat karena program tersebut merupakan program bantuan maka anggota kelompok tersebut menggunakan dana bantuan tersebut untuk keperluan rumah tangga bukan untuk dibuat usaha. Sedangkan 2 orang yang menjadi anggota memiliki tanggapan atau bepersepsi bahwa PNPM Mandiri Perdesaan tersebut merupakan program yang memberikan bantuan untuk dijadikan usaha. Berdasarkan 13 orang informan 2 98
Persepsi Anggota Kelompok Simpan Pinjam Dalam Pengelolaan Dana (Elviana)
diantaranya memiliki persepsi yang sama dengan tujuan dari program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan yaitu memberikan bantuan kepada masyarakat untuk dibuat usaha. Karena tidak diwajibkan atau tidak diharuskan dana bantuan tersebut untuk dibuat usaha maka 11 orang anggota memiliki persepsi atau beranggapan bahwa dana bantuan PNPM Mandiri Perdesaan bisa digunakan untuk keperluan apa saja termasuk keperluan rumah tangga. Pembahasan Kampung Merancang Ulu merupakan kampung yang memiliki banyak penduduk dari kampung yang lainnya, selain itu juga kampung Merancang Ulu banyak mendapatkan bantuan seperti program pengembangan kecamatan (PPK) pada tahun 2004 yang mana tujuan dari program ini untuk memberdayakan masyarakatnya, misalnya saja pemberian pupuk dan traktor kepada kelompok petani agar dapat memudahkan pekerjaan mereka dibidang pertanian. Kemudian pada tahun 2007 mengalami perubahan atau pergantian nama yang semula adalah Program Pengembangan Kecamatan (PPK) kemudian berganti nama menjadi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, yang memiliki fungsi yang sama seperti PPK yaitu memberikan bantuan kepada masyarakat, PNPM Mandiri yang ada di kampung merancang ulu yaitu PNPM Mandiri Perdesaan, program-programnya terdiri dari kegiatan pendidikan – kesehatan, pelatihan-pelatihan, kompetisi kampung dan simpan pinjam (SP). Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan yang ada di kampung Merancang Ulu merupakan program yang sangat baik dan sangat berguna bagi anggota kelompok tetapi program ini menjadi kurang efektif karena adanya permasalahan yang mana permasalahan tersebut berupa tunggakan serta penyelewengan dana bantuan, permasalahan ini muncul pada tahun 2013, pada tahun tersebut terjadi pergantian ketua PPK disinilah permasalahan sebenarnya, karena kurangnya ke disiplinan dari ketua PPK tersebut yang mengakibatkan banyaknya terjadi masalah-masalah tunggakan. Hal ini yang membuat anggota kelompok berpikiran untuk melakukan tunggakan karena adanya contoh yang tidak baik yang dilakukan oleh ketua PPK tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti kepada informan yang terdiri dari anggota kelompok sebagai peminjam dan anggota kelompok bukan sebagai peminjam mengenai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan dari penjelasan setiap informan memiliki kesamaan seperti persaamaan mengenai pengetahuan anggota kelompok terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan yang mengatakan bahwa dana pinjaman tersebut memang diberikan untuk membantu dan dibuat usaha, tetapi faktanya dana bantuan tersebut banyak digunakan untuk keperluan rumah tangga dan hanya sebagian yang membuat usaha dari dana bantuan tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan-informan bahwa yang menjadi tujuan mereka ikut bergabung menjadi anggota yaitu agar dapat 99
eJournal Sosiatri-Sosiologi, Volume 3, Nomor 3, 2015: 89-103
melakukan pinjaman dana dari 13 informan yang terdiri dari anggota kelompok sebagai peminjam dana dan anggota kelompok bukan sebagai peminjam dana, 9 orang mengatakan bahwa tujuan mereka melakukan peminjaman dana untuk keperluan rumah tangga, sebanyak 2 orang mengatakan bahwa tujuan mereka melakukan peminjaman dana yaitu untuk dibuat usaha dan 2 orang mengatakan dana bantuan tersebut digunakan untuk keperluan lain. Kebanyakan dari anggota menggunakan dana tersebut untuk keperluan rumah tangga, tapi tidak semua informan menggunakan dana bantuan tersebut untuk keperluan rumah tangga ada juga informan yang menggunakan dana bantuan tersebut untuk usaha. Menurut penjelasan dari informan mengenai dukungan anggota kelompok simpan pinjam PNPM Mandiri Perdesaan, anggota sangat mendukung dengan adanya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan, karena anggota kelompok tersebut merasa sangat dibantu dari program simpan pinjam tersebut, menurut mereka program tersebut sangat bermanfaat bagi keluarga mereka, dan mereka berharap program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan tersebut dapat berlanjut dan terus ada di kampung Merancang Ulu, karena program tersebut memiliki kegiatan-kegiatan dan juga mereka dapat melakukan peminjaman dana itulah sebabnya anggota kelompok sangat mendukung Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan. Dari tanggapan anggota kelompok simpan pinjam mengenai program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan. dari 13 orang yang menjadi informan, 11 orang memiliki persepsi yang berbeda mengenai program tersebut mereka mengetahui mengenai program tersebut yang mana program yang memberikan bantuan kepada masyarakat untuk dijadikan usaha, tetapi mereka memiliki persepsi atau tanggapan yang berbeda mengenai program tersebut, menurut mereka program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan merupakan program yang memberikan bantuan berupa dana pinjaman, dana bantuan tersebut bebas digunakan untuk keperluan apa saja, tidak harus dibuat usaha. Namun tidak semua anggota yang menjadi informan memiliki persepsi seperti itu ada 2 orang anggota memiliki persepsi yang sama atau sesuai dengan tujuan dari program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan, ke 2 anggota tersebut beranggapan atau berpersepsi bahwa dana bantuan dari PNPM Mandiri Perdesaan tersebut merupakan dana bantuan untuk dibuat untuk usaha. Di dalam program simpan pinjam ini, jika ingin menjadi anggota tidak memerlukan persyaratan khusus, hanya menggunakan Kartu Identitas Penduduk (KTP) dan berusia maksimal 20 tahun keatas serta berdomisili di kampung Merancang Ulu, jika telah menjadi anggota maka wajib mengikuti kegiatan yang telah dibuat oleh pihak PNPM Mandiri Perdesaan kegiatannya terdiri dari pengajian rutin, kegiatan menjahit dan kegiatan memasak. Karena tidak adanya kewajiban atau keharusan untuk membuat usaha dari dana pinjaman tersebut anggota kelompok simpan pinjam di kampung merancang ulu banyak menggunakan dana tersebut untuk keperluan rumah tangga. hal ini lah 100
Persepsi Anggota Kelompok Simpan Pinjam Dalam Pengelolaan Dana (Elviana)
yang membuat anggota kelompok berpikiran bahwa dana bantuan tersebut bebas digunakan untuk keperluan apa saja asalkan tetap mengikuti kententuan yang berlaku seperti melakukan penyetoran tiap bulannya. Jika terjadi masalah tunggakan itu karena kurangnya kesadaran diri dari anggota untuk membayar, yang akibatnya kelompok tidak akan mendapatkan bantuan lagi dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan, di dalam program simpan pinjam ini ada sanksi yang mengatur jalannya program, bagi anggota yang terlambat melakukan penyetoran setiap tanggal 15 maka akan dikenakan denda senilai 5000 rupiah tiap harinya, walaupun ada denda tetapi denda tersebut tidak begitu efektif karena tetap saja terjadi tunggakan. Berdasarkan Teori Pilihan Rasional oleh Debra Friedman dan Micheal Hechter (1988), yang mana teori pilihan rasional memfokuskan pada Aktor yang dimana aktor tersebut dipandang sebagai manusia yang memiliki tujuan atau maksud, dari hasil pembahasan diatas maka teori pilihan rasional sangat cocok untuk digunakan, karena di dalam penelitian mengenai Persepsi Anggota Kelompok Simpan Pinjam Dalam Pengelolaan Dana Bantuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan di Kampung Merancang Ulu, bahwa anggota kelompok merupakan aktor yang mana para anggota kelompok tersebut memiliki tujuan yang ingin dicapai. Teori Pilihan Rasional diatas didukung dengan adanya Teori Aksi karena aktor tersebut memiliki tujuan yang ingin capai dengan melakukan tindakantindakan dari tindakan ini lah yang berhubungan dengan Teori Aksi dari Talcott Parsons, yang mana teori aksi terebut merupakan tindakan manusia yang muncul dari kesadarannya sendiri sebagai subjek dan sebagai subjek manusia bertindak atau berperilaku untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Tindakan yang dilakukan oleh anggota kelompok yaitu, untuk dapat ikut bergabung dalam kelompok, mereka wajib mengikuti kegiatan pengajian yang dibuat oleh pihak PNPM Mandiri Perdesaan, kerena untuk menjadi anggota mereka harus aktif dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh PNPM Mandiri Perdesaan, salah satu tindakan mereka yaitu ikut aktif dalam kegiatan agar mereka dapat mencapai tujuan mereka yaitu melakukan peminjaman dana, jika bukan anggota kelompok maka tidak bisa melakukan peminjaman dana, untuk dapat menjadi peminjam dana mereka harus menjadi anggota terlebih dahulu. Berdasarkan penjelasan yang ada diatas anggota kelompok memiliki persepsi yang negatif mengenai program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan, anggota kelompok beranggapan bahwa dana bantuan yang diberikan oleh PNPM Mandiri Perdesaan dapat digunakan untuk keperluan apa saja tidak harus untuk dibuat usaha. Hal ini karena program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri tidak mewajibkan dana bantuan tersebut untuk dijadikan usaha. Disini tidak hanya ada persepsi negatif tetapi juga ada persepsi positif jika program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan mewajibkan atau mengharuskan dana bantuan tersebut digunakan untuk usaha 101
eJournal Sosiatri-Sosiologi, Volume 3, Nomor 3, 2015: 89-103
maka tidak akan ada lagi masalah-masalah tunggakan atau keterlambatan dalam penyetoran dana bantuan, serta anggota kelompok tidak akan beranggapan bahwa dana bantuan tersebut dapat digunakan untuk keperluan apa saja selain untuk usaha. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan penjelasan dari bab-bab sebelumnya maka penulis akan memberikan kesimpulan dan saran-saran agar dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pengetahuan bagi skripsi-skripsi selanjutnya mengenai persepsi anggota kelompok simpan pinjam dalam pengelolaan dana bantuan program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan di kampung Merancang Ulu, oleh karena itu dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari 13 orang anggota kelompok simpan pinjam yang menjadi informan, 9 orang menggunakan dana bantuan tersebut untuk keperluan rumah tangga, 2 orang menggunakan untuk keperluan lain dan 2 orang menggunakan dana bantuan tersebut untuk usaha. Dengan demikian 11 orang memiliki persepsi yang berbeda terhadap program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan yaitu bantuan yang diberikan tersebut digunakan untuk keperluan rumah tangga dan tidak dibuat untuk usaha, sedangkan 2 orang anggota memiliki persepsi yang sama atau sesuai dengan tujuan dari PNPM Mandiri Perdesaan yaitu menggunakan dana bantuan untuk usaha. 2. Tujuan anggota kelompok melakukan peminjaman dana yaitu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, sebagian besar menggunakan dana bantuan tersebut untuk keperluan rumah tangga padahal semua anggota kelompok yang menjadi informan mengatakan bahwa mereka mengetahui tujuan dari program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan yaitu memberikan bantuan kepada masyarakat untuk dijadikan usaha tetapi hanya sebagian kecil saja dari informan yang menggunakan dana bantuan tersebut untuk usaha. 3. Anggota kelompok simpan pinjam sangat mendukung program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan, karena program tersebut sangat bermanfaat bagi mereka selain itu juga ada kegiatan yang dibuat oleh PNPM Mandiri Perdesaan. Yang paling membuat mereka sangat mendukung program tersebut karena adanya bantuan dana atau dapat melakukan peminjaman dana. Saran Saran yang dapat penulis sampaukan yaitu perlu adanya dilakukan pengawasan atau kontrol kepada anggota kelompok simpan pinjam serta evaluasi mengenai pemanfaatan dana bantuan tersebut dengan sebaiknya agar adanya perputaran dana, sehingga sesuai dengan tujuan dari program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan yaitu program yang memberikan bantuan kepada masyarakat untuk dijadikan usaha. 102
Persepsi Anggota Kelompok Simpan Pinjam Dalam Pengelolaan Dana (Elviana)
Daftar Pustaka Ahmadi, Abu. 2002. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Anonim. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Penjelasan Petunjuk Teknis Operasional (PTO) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Fieldman, Robert S. 1999. Understanding Psychology. Singapore: McGrow hill college. Huberman, Miles. 1994. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: Lembaga Kajian Islamdan Sosial (LKSI). Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidkan dan Sosial (Kuantitaif dan Kualitatif ). Jakarta: Gaung Persada Group. Noorkasiani, Heryati, dkk. 2009. Sosiologi Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Satiadarma, Monty. P. 2004. Jurnal Provitae. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara Jakarta bekerjasama dengan Yayasan Obor Indonesia. Shaleh, Abdul Rahman. 2009. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta: Kencana. Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Sudarma, Momon. 2008. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. Swarjana, I Ketut. 2012. Metodologi Penelitian Kesahatan. Yogyakarta: Andi. Walgito, Bimo. 1978. Psikologi Sosial. Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM: Yogyakarta. Walgito, Bimo. 2003. Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta: Rineka Cipta. Wrihatnoko, Randy R dan Riant Nugroho Dwidjowijoto. 2007. Manajemen Pemberdayaan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sumber internet _________http://www.pnpmmandiri.org/index.php?option=com_content&view=a rticle&id=54&Itemid=267(Diakses Pada hari kamis Tanggal 18 Desember 2014) ________http://tepenr06.wordprees.com//2011/10/30/tehnik-pengumpulandata/.(Diakses Pada Hari Minggu Tanggal 21 Desember 2014) ________http://argyo.staff.uns.ac.id/2013/04/10/teori-konstruksi-sosial-dan-teoriaksi/#respond (Diakses Pada Hari Senin Tanggal 22 Desember 2014) ________http://id.wikipedia.org./wiki/Talcott_Parsons (Diakses Pada Hari Jumat Tanggal 2 Januari 2015) ________http://Pencerahnusantara.org/Kabupaten-Berau/(Diakses Senin Tanggal 9 Maret 2015)
Pada
Hari
103