EKSISTENSI PERGURUAN TINGGI DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) ANTARA HARAPAN, TANTANGAN Vs PELUANG DAN ANCAMAN Joko Tri Nugraha, S.Sos, M.Si Universitas Tidar Jl. Kapten Suparman No. 39 Potrobangsan, Magelang 56116
[email protected] Abstract Policy program of the ASEAN Economic Community (AEC) can be an opportunity and a challenge for universities in Indonesia. Education is one of the ten sectors of services to be liberalized,. Reforms in higher education should be focused on improving the quality of graduates, institutional reform, management quality, attention to college to social responsibility and also the implementation of quality assurance. In addition to these factors the government through the Ministry of Research, Technology and Higher Education should be reoriented vision of higher education in Indonesia and the need to set up the infrastructure that allows foreign lectures working in our higher education institutions. Keywords: ASEAN Economic Community (AEC), education, opportunity and challenge ASEAN telah sepakat untuk menjadikan
PENDAHULUAN Implementasi Masyarakat Ekonomi
kawasan ini sebagai kawasan free trade.
ASEAN (MEA) akan diberlakukan pada
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini
tahun 2015. MEA terwujud dari keinginan
akan menjadikan ASEAN sebagai basis
negara-negara ASEAN untuk mewujudkan
produksi
ASEAN menjadi kawasan perekonomian
berpegang pada beberapa pilar yang telah
yang
dalam
disepakati. Lima pilar yang sudah menjadi
internasional.
kesepakatan negara-negara anggota MEA
Integrasi ekonomi yang diterapkan dalam
adalah: (1) Free flow of goods; (2) Free flow
MEA
integrasi
of services; (3) Free flow of investment; (4)
perekonomian seperti yang diterapkan oleh
Free flow of capital dan; (5) Free flow of
Uni
skilled labour ((Rokhman, 2015).
solid
percaturan
dan
perekonomian
bukan
Eropa
diperhitungkan
merupakan
(Ueropean
Union)
yang
memberlakukan mata uang tunggal (Euro)
dan
Dalam
pasar
tunggal
penerapannya
dengan
Masyarakat
(Susilo, 2014). Dalam MEA tujuan yang
Ekonomi ASEAN (MEA) akan menerapkan
ingin dicapai adalah adanya aliran bebas
12 sektor prioritas, yaitu perikanan, e-travel,
barang, jasa dan tenaga kerja terlatih (skilled
e-ASEAN,
labour) serta aliran investasi yang lebih
berbasis kayu,
bebas (Kementerian Perdagangan RI, 2009).
furniture, makanan dan minuman, alas kaki,
Selanjutnya,
sesuai
dengan
hasil
kesepakatan pada pertemuan tingkat tinggi ke 13 di Singapore, beberapa negara
otomotif,
logistik,
industri
industri berbasis karet,
tekstil dan produk tekstil serta kesehatan (Bank Indonesia, 2012).
Belakangan ini perdebatan terutama di
kalangan
kebijakan
akademis
mengenai
dan
pembuat
kesiapan
atau
dilakukan oleh perguruan tinggi di Indonesia adalah
melakukan
reformasi
dengan
menitikberatkan pada beberapa aspek, yaitu
kemampuan industri nasional dan pelayanan
peningkatan
kualitas
lulusan,
pendidikan tinggi bersaing di pasar dalam
institusi,
penyeimbangan
negeri pada saat berlakunya Masyarakat
pertumbuhan
dan
Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015
peningkatan tanggung jawab sosial dan
semakin sengit. Dengan diberlakukannya
implementasi penjaminan mutu.
kualitas
reformasi antara manajemen,
MEA 2015, paling tidak sesuai dengan tujuannya, ASEAN akan menjadi pasar
Perdagangan Internasional dan Negara-
tunggal, yang artinya semua barang dan jasa
Negara Berkembang
dari negara-negara anggota ASEAN lainnya
Sistem
perdagangan
internasional
akan mendapatkan kebebasan 100 persen
melalui integrasi ekonomi
menawarkan
masuk ke pasar dalam negeri (Tambunan,
banyak keuntungan bagi ekonomi dunia. Hal
2013).
Masyarakat
ini sama dengan teori yang dikemukakan
Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015
oleh Adam Smith, Ricardo, Heckseher-
pada intinya adalah tidak ada lagi hambatan
Ohlin. Keuntungan yang paling mendasar
terhadap arus barang dan jasa, manusia dan
dari perdagangan internasional adalah ketika
modal
suatu negara dapat mengkonsusmsi barang
Rencana
antara
penerapan
negara-negara
anggota
ASEAN (Tambunan, 2013). Jika
melihat
yang
atau tidak dapat diproduksi secara lokal.
disampaikan oleh Rokhman (2015) di atas,
Keuntungan muncul karena perdagangan
maka pada pilar kedua dan kelima, yaitu free
internasional memperbolehkan suatu negara
flow of services dan free flow of skilled
untuk mengkhususkan pembuatan suatu
labour, akan berdampak langsung terhadap
produk dan mengekspor produk yang dapat
eksistensi
di
diproduksi lebih efisien di dalam negeri dan
Indonesia. Dengan disepakatinya dua pilar
mengimpor produk yang dapat diproduksi
ini berarti PT anggota MEA bisa melakukan
lebih efisien di negara-negara lain. Namun
operasi wilayah Indonesia atau bahkan
perdagangan antara negara maju dengan
sebaliknya. Tenaga kerja terampil juga bisa
negara berkembang sangat berbeda. Karena
keluar dan masuk wilayah Indonesia tanpa
di negara maju mengekspor padat modal dan
hambatan. Dengan kata lain, persaingan
negara
pelayanan jasa perguruan tinggi dan tenaga
karya. Di sisi yang lain adanya perbedaan
kerja tentunya akan semakin berat.
yang mencolok dalam pendapatan per kapita
pendidikan
lima
yang tidak dapat diproduksi oleh negaranya poin
tinggi
(PT)
Perguruan tinggi sebagai institusi
berkembang
mengekspor
padat
di negara maju dan di negara berkembang
pendidikan dan sebagai penghasil tenaga
(Zimmermann, 2000).
terampil terdidik harus segera menerapkan
Dalam
perdagangan
internasional
strategi yang menyeluruh dalam menghadapi
negara berkembang menganut dualisme
MEA. Agenda
yaitu proteksi dan liberalisasi. Proteksi
mendesak yang harus
dengan tujuan melindungi pabrik domestik
dalam
dari
Proteksi
national interestnya dapat membuktikan
diwujudkan melalui subsidi impor. Subsidi
pula bahwa peta dunia sudah jelas menuju
impor adalah kebijakan dengan membatasi
ke arah integrasi yang tampaknya satu.
masuknya barang ke dalam negeri dengan
Fenomena
menggunakan
untuk
interdependensi antar negara di dalamnya
mendorong penggunaan produk domestik
(organisasi kawasan), dalam cara pandang
mengganti
belakang
konsep sociological liberalism dapat kita
digunakannya kebijakan ini adalah untuk
sajikan dalam ruang kawasan asia pasifik
melindungi industri yang baru muncul
saat ini sebagai subyeknya (Suryo, 2014).
kompetitor
internasional.
tarif
impor.
atau
kuota
Latar
(infant industry). Negara
satu
kawasan
integrasi
Katakanlah berkembang
guna
yang
memenuhi
menciptakan
Masyarakat
Ekonomi
sebenarnya
ASEAN (MEA) yang sudah disepakati,
memiliki potensi dalam hal keunggulan
tidak ada lagi kesempatan untuk mundur ke
komparatif, namun industri baru muncul
belakang. Genderang perang persaingan
sehingga tidak dapat berkompetisi dengan
kawasan sudah ditabuh. Karena dengan
industri lama dari negara
adanya
maju. Dua
kepastian
Masyarakat
Ekonomi
argumen yang mereka gunakan adalah
ASEAN (MEA) seluruh negara, organisasi
adanya ketidaksempurnaan pasar modal dan
kenegaraan dan organisasi kawasan bahkan
tidak adanya kompensasi atas nilai awal.
NGO baik lokal (masing-masing negara)
Ketidakempurnaan pasar modal diakibatkan
maupun
oleh
tidak
kebijakan politik luar negerinya. Dengan
memiliki institusi keuangan seperti di negara
kata lain, efek kejut dari ditetapkan dan akan
maju. Tidak ada kompensasi atas nilai awal
dijalankan kebijakan-kebijakan Masyarakat
artinya, industri baru yang mengeluarkan
Ekonomi
biaya untuk memulai aktivitasnya. Jika
skenarionya berjalan mengejutkan dibanding
industri lain ingin melakukan hal yang sama,
dari yang dibayangkan.
karena
negara
berkembang
mereka tidak memerlukan biaya yang sama
internasional
ASEAN,
Persaingan negara
akan
mengubah
ternyata
dalam lintas
dalam
perjanjian-
dengan industri pendahulunya dan industri
perjanjian
ruang
hidup,
pendahulu tidak mendapat kompensasi dari
seharusnya disikapi dengan serius oleh
industri baru tersebut (Krugman, 2003).
negara-negara yang secara langsung atau pun tidak langsung pasti bersinggungan dengannya. Para anggota ASEAN, termasuk
ASEAN-Indonesia dalam Dilema Dalam
perkembangan
politik
Indonesia
telah
menyepakati
internasional pasca perang dingin peristiwa-
perjanjian
yang
disebut
peristiwa yang terjadi setelahnya, seolah-
Ekonomi ASEAN. MEA adalah istilah yang
olah membenarkan prediksi Kennet Waltz
hadir di Indonesia, tapi pada dasarnya MEA
tentang perlunya polarisasi dalam sistem
sama saja dengan AEC atau ASEAN
internasional
anarkhis.
Economic Community. Awal mula MEA
Kebutuhan akan persekutuan negara-negara
adalah pada waktu KTT yang dilaksanakan
yang
bersifat
suatu
Masyarakat
di Kuala Lumpur pada tahun 1997 di mana
perjanjian yang telah disepakati bersama
para
akhirnya
anggota di dalamnya, tentu membawa
memutuskan untuk melakukan pengubahan
perubahan dalam kesepakatan Masyarakat
ASEAN
Ekonomi ASEAN.
pemimpin
dengan
ASEAN
suatu
kawasan
yang
makmur, stabil dan sangat bersaing dalam
Kemunculan RECP membawa angin
pengembangan ekonomi yang adil dan dapat
segar bagi negara-negara ASEAN dan
mengurangi kesenjangan dan kemiskinan
sekitarnya yang ternyata menikmati juga apa
sosial ekonomi, sesuai dengan visi ASEAN
yang ditawarkan RECP. Sebagai alternatif
2020.
dari komunitas perdagangan (FTA’s), bahwa Pada
perkembangan
selanjutnya,
tidak membuka keseluruhan sektor dalam
ASEAN memandang perlu untuk melakukan
perjanjian perdagangan secara bebas namun
kerja sama dengan negara-negara tetangga,
memilah dan menunggu sektor-sektor yang
maka
yang dikenal
sudah siap untuk dibuka secara bebas yang
ASEAN+Jepang,
dapat dibicarakan terlebih dahulu di antara
ASEAN+Korea Selatan, ASEAN+3 yang
anggotanya, meyakinkan sebagian negara-
akhirnya atas kesadaran akan tingginya
negara di sekitar kawasan dan tetangga
persaingan dengan hadirnya negara-negara
kawasan seperti India (Suryo, 2014).
muncullah konsep
ASEAN+Tiongkok,
Trans-Pacific
Partnership
(TPP)
yang
Kontestasipun
tidak
dapat
sangat mungkin merugikan negara-negara
dihindarkan, kemunculan RECP setelah
ASEAN yang sebagian besar dapat dengan
kesepakatan
mudah diprediksikan masih tertatih-tatih
Amerika
dalam menghadapi Free Trade Area’s,
ekskalasi di awasan Asia Pasifik dan
menawarkan bentuk kerja sama yang dikenal
sekitarnya, di mana pivot dunia jelas
dengan Regional Comprehensive Economic
memberikan signalnya berada di kawasan
Partnership (RCEP).
ini. RECP membuat Tiongkok sebagai salah
TPP
Serikat
yang
dikomandani
justru
meningkatkan
TPP adalah perjanjian perdagangan
satu negara super power tertarik dan
bebas yang awalnya diprakarsai oleh negara
bergabung secara penuh di dalamnya secara
Selandia Baru, Cile, Brunei Darussalam dan
kasat mata membawa kita pada kesimpulan,
Singapura di mana dalam perjalanannya
bahwa sesungguhnya TPP dan RECP adalah
menambah beberapa negara anggota negara
medan pertarungan baru bagi dua raksasa,
besar pada tahun 2005, yaitu Amerika
Amerika Serikat dan Tiongkok.
Serikat, Canada dan Australia ditambah beberapa negara seperti Peru, Meksiko,
Tidak Siap
Malaysia dan Vietnam, bahkan baru-baru ini
Salah satu butir kesepakatan dalam
tampaknya Jepang dan Korea Selatan benar-
MEA adalah kebebasan arus tenaga kerja
benar
antar negara anggota ASEAN. Beberapa
menunjukkan
minatnya
untuk
bergabung dalam TPP. Sebagai komunitas
sektor
tampaknya
belum
siap
untuk
yang cukup mewakili kawasan Asia Pasifik
menghadapi konsekuensi dari kebebasan
dan program-program kerja dari pelaksanaan
arus tenaga kerja dalam skema MEA. Salah
satunya di bidang pendidikan tinggi. Jauh
iklim akademik yang lebih profesional.
sebelum
banyak
Namun sayangnya, sistem kepegawaian dan
universitas yang tertaraf internasional di
kultur akademik kita belum mendukung ke
dunia membuka peluang kepada semua
arah sana.
isu
MEA
muncul,
individu yang memenuhi kualifikasi untuk menjadi
dosen
tanpa
memandang
kewarganegaraannya.
pertama
adalah
mengenai peraturan dan kebijakan. Misalnya apabila seseorang bergelar full professor dari
Salah satu tujuannya adalah untuk memperkaya
Ketidaksiapan
portofolio
di
Indonesia, apakah dia akan mendapatkan
memperkuat
jaringan
hak dan kewajiban yang sama dengan
memudahkan
universitas
profesor kita? Lantas bagaimana dengan
menjaring dosen dengan kualifikasi yang
yang bergelar associate professor, ini setara
diinginkan
dengan apa? Siapa yang berhak menentukan
universitas, internasional,
dan
dosen-dosen
luar negeri diterima menjadi dosen di
meningkatkan
citra
universitas sebagai institusi pendidikan yang
kesetaraan
mendukung pluralitas.
diijinkan menjadi pegawai tetap ataukah
Perekrutan dosen lintas batas negara sudah
menjadi
kebiasaan
di
ini?
Lalu
apakah
mereka
hanya pegawai kontrak? Apakah mereka
banyak
diperbolehkan menjadi WNI dan berapa
universitas di Amerika, Eropa, Australia,
tahun harus bekerja di Indonesia untuk bisa
Timur Tengah bahkan di beberapa negara
menjadi WNI? Peraturan semacam ini perlu
ASEAN. Namun hal ini nampaknya belum
dipersiapkan dan jika sudah ada, perlu
menjadi tradisi di perguruan tinggi di
disosialisasikan di institusi pendidikan tinggi
Indonesia, terutama perguruan tinggi negeri.
kita.
Dengan sistem rekrutmen dosen seperti
Kedua, struktur kompensasi di negara
sekarang ini, di mana dosen berkualifikasi
Indonesia tidak begitu menarik bagi dosen
tinggi dari negara lain akan sulit untuk
asing, apalagi dari negara maju. Dosen di
menjadi pengajar di Indonesia, sebenarnya
negara maju biasanya penghasilan utamanya
negara telah kehilangan kesempatan untuk
adalah dari gaji tetap (yang relatif besar) dan
membenahi pendidikan tinggi kita yang kini
kecil kemungkinan bagi mereka memiliki
secara
penghasilan sampingan. Dengan penghasilan
internasional
kurang
kompetitif
(Rakhman, 2015).
yang cukup dan beban mengajar yang
Kesepakatan MEA tentang kebebasan
rendah,
dosen
bisa
lebih
meluangkan
arus tenaga kerja berpotensi menciptakan
waktunya untuk fokus melakukan riset
minat bagi warga negara asing di ASEAN,
sehingga kualitas riset dan penelitian akan
dan bahkan dari luar ASEAN untuk menjadi
tetap terjaga.
dosen di universitas di Indonesia. Ini bisa
Sebaliknya
di
Indonesia,
dosen
menjadi kesempatan emas bagi negara untuk
memiliki gaji tetap yang kecil, sementara
meminjam
keahlian
mereka
penghasilan utamanya berasal dari pekerjaan
memperkaya
portofolio
dosen-dosen
dalam di
sampingan. Struktur penghasilan semacam
universitas kita dan mendorong terciptanya
ini memberi sinyal yang salah dan tidak
sehat bagi pengendalian kualitas pendidikan
Aspek pertama adalah peningkatan
tinggi. Hal ini karena dosen akan cenderung
kualitas lulusan. Sesuai dengan teori sistem,
mengabaikan pekerjaan utamanya sebagai
lulusan (graduate) adalah bagian yang
pengajar dan peneliti dan justru sibuk
paling penting dalam sistem pendidikan
mencari penghasilan sampingan. Pemerintah
tinggi.
perlu menengok ke negara dengan kualitas
dilakukan secara serta merta tetapi perlu
pendidikan
tinggi
tentang
diciptakan budaya mutu di semua aspek
bagaimana
sistem
dosen
yang ada di universitas. Teori sistem
ditetapkan
sehingga
keselarasan
menyatakan bahwa kualitas lulusan sangat
tujuan (goal congruence) antara dosen dan
dipengaruhi oleh input mentah (lulusan
institusi pendidikan tinggi.
SMA) dan proses pembelajaran yang terjadi
yang
baik
kompensasi terjadi
Peningkatan
lulusan
tidak
bisa
Ketidaksiapan ketiga adalah kultur
di perguruan tinggi. Proses rekruitmen
organisasi kampus yang besar kemungkinan
mahasiswa, penyediaan fasilitas belajar,
belum siap menerima dosen asing, apalagi
fasilitasi
dalam jumlah yang signifikan. Kehadiran
supporting
dosen
memnuhi mutu adalah beberapa kunci yang
asing
berpotensi
membantu
menciptakan kultur akademik yang lebih
terhadap
dosen,
learning
penciptaan
environment
yang
harus diperhatikan oleh universitas.
profesional di satu sisi, tetapi di sisi yang
Penyesuaian
kurikulum adanya
dengan
lain akan menimbulkan shock. Penolakan
memperhatikan
sangat mungkin terjadi, apalagi jika dosen
lingkungan perlu terus dilakukan. Sebagai
asing tersebut akan mendapatkan posisi
contoh,
strategis di kampus.
University of Philipines (UP) sudah mulai
untuk
perubahan
menyongsong
MEA
melakukan harmonisasi kompetensi lulusan dengan kompetensi yang berlaku secara
Strategi PT Menyongsong MEA Bagaimanapun juga pemerintah perlu menyiapkan
infrastruktur
internasional. Strategi ini bertujuan agar
yang
para lulusan dari universitas ini akan bisa
memungkinkan dosen-dosen asing bekerja
bersaing secara global pada umumnya dan
di institusi pendidikan tinggi kita. Mobilitas
bersaing di tataran ASEAN. Menilik strategi
internasional dosen sudah menjadi tren di
yang
dunia pendidikan di tengah globalisasi yang
University of Philipines, kiranya perguruan
telah mengaburkan batas antar negara.
tinggi di Indonesia sudah harus mulai
Beberapa hal yang bisa dilakukan perguruan
meninjau ulang kompetensi lulusannya agar
tinggi (PT) dalam menyongsong MEA
mereka mampu bersaing secara fair di pasar
antara lain: (1) Peningkatan kualitas lulusan;
tenaga kerja global.
(2) Reformasi institusi; (3) Penyeimbangan antara
pertumbuhan
manajemen; jawab
sosial
(4)
sudah
diimplementasikan
oleh
Dalam dunia persaingan perguruan
dan
kualitas
tinggi yang semakin ketat, fleksibilitas
Peningkatan
tanggung
organisasi sangat dibutuhkan. Fleksibilitas
Implementasi
yang dimaksud di sini adalah respon cepat
dan;
(5)
penjaminan mutu PT (Rokhman, 2015).
dari organisasi terhadap setiap perubahan
lingkungan usaha. Sementara ini perguruan
dari
tinggi di Indonesia selalu dilindungi oleh
memaksimalkan jumlah kursi yang tersedia
pemerintah, sehingga beberapa perguruan
tanpa
tinggi ternama di luar negeri tidak bisa
demikian, pertumbuhan jumlah mahasiswa
membuka cabang dengan bebas. Dengan
yang tidak sebanding dengan jumlah fasilitas
adanya MEA, mau tidak mau perguruan
dan
tinggi harus mampu merubah dirinya agar
terhadap kualitas lulusan, walaupun secara
lebih fleksibel dalam mengantisipasi segala
finansial dengan jumlah mahasiswa yang
perubahan lingkungan. Saat ini pemerintah
banyak akan meningkatkan PNBP.
sudah
memberikan
mahasiswa.
mengalami
dosen
akan
PTN
kesulitan.
menjadi
bisa
Namun
boomerang
kepada
Jumlah mahasiswa yang banyak perlu
melakukan
diimbangi dengan kualitas manajemen yang
metamorphosis dari PT Satker, PT BLU dan
baik dengan mengedepankan penerapan
PT BH. Namun demikian, untuk menjadi PT
prinsip-prinsip good university governance.
BH masih banyak persyaratan yang harus
Pengembangan RENIP dan RENSTRA yang
dipenuhi seperti akreditasi institusi dan
jelas sangat diperlukan untuk memandu
persentase program studi yang mendapatkan
perguruan tinggi dalam mencapai tujuan
akreditasi A.
yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, MEA
perguruan
tinggi
kesempatan
calon
untuk
Perguruan tinggi memberikan
cukup
perguruan
tinggi
manajemen
maupun
berbadan hukum keleluasaan untuk
adalah masalah internasionalisasi perguruan
pada
tinggi. Oleh karena itu, hal yang penting
mengelola
dalam menerapkan perencanaan strategis
keuangan
secara
adalah perumusan visi dan misi yang dengan
mandiri. Dengan demikian perguruan tinggi
jelas
akan lebih bisa menggunakan sumber-
universitas. Internasionalisasi dalam visi dan
sumber dana dengan lebih leluasa sesuai
misi akan memaksa semua decicion makers
dengan kebutuhan. Secara teoritis, bentuk
untuk
perguruan tinggi berbadan hukum akan lebih
dalam program dan kebijakan. Perguruan
bisa
tinggi harus mampu masuk segmen pasar
memberikan
kesempatan
kepada
mencantumkan
“internasionalisasi”
menjabarkannya
perguruan tinggi untuk lebih responsif dalam
universitas
menyesuaikan
membangun branding yang bagus.
diri
dengan
perubahan
lingkungan.
yang
internasionalisasi
sesuai
agar
bisa
Awal Oktober lalu Times Higher
Aspek kedua adalah pertumbuhan
Education kembali mengumumkan ranking
institusi dan kualitas manajemen. Pangsa
universitas sedunia yang masuk dalam
pasar perguruan tinggi negeri di Indonesia
kelompok World Class University. Tidak
sangat besar, sehingga PTN sudah memiliki
satu pun universitas di Indonesia terlihat
trapped customers yang tetap. PTN tidak
dalam
perlu khawatir dengan kelangkaan calon
tersebut. Salah satu yang paling menarik dari
mahasiswa, karena bangku kuliah yang
daftar tersebut adalah beberapa universitas
tersedia
kecil
yang masuk dalam jajaran World Class
dibandingkan dengan jumlah permintaan
University (WCU) ini usianya baru 20 tahun,
di
PTN
jauh
lebih
daftar
universitas
kelas
dunia
seperti Nanyang Technological University
Singapura untuk merekrut para profesor
(NTU, Singapura), Yuan Ze University
barat untuk diangkat sebagai pimpinan
(Taiwan)
dan
universitas ataupun profesor tamu. Rektor
Padahal
tidak
Koc
University
sedikit
(Turki).
universitas
di
NTU Bertil Anderson misalnya, adalah guru
Indonesia yang berusia di atas setengah
besar
abad.
tiga
University adalah profesor yang sudah
universitas muda itu mampu, sementara
cukup lama berkecimpung di kampus sangat
universitas kita tidak?
terkemuka
Pertanyaannya,
Pertanyaan
ini
mengapa
menjadi
penting
berasal dari barat. Rektor
di
Amerika
Koc
walaupun
ia
berkebangsaan Turki.
karena di tengah keyakinan negara-negara
Aspek yang ketiga adalah kualitas
maju tentang peran universitas sebagai
manajemen. Manajemen perguruan tinggi
“mesin pertumbuhan ekonomi”, Indonesia
juga harus mampu menjawab tantangan
tampaknya masih kurang semangat terhadap
internal dengan penerapan sistem informasi
perkembangan
dan
masa
depan
manajemen (SIM) yang baik. SIM harus
universitasnya.
Tidak
terlihat
adanya
menjadi decicion support system, artinya
wacana, apalagi ebijakan yang jelas dan
SIM di perguruan tinggi harus mampu para
fokus
perkembangan
pimpinan dalam mengambil keputusan. SIM
universitas ke depan di tengah persaingan
yang lemah tidak akan membantu perguruan
antar bangsa yang tampak serius dalam
tinggi untuk bersaing secara internasional.
tentang
membangun
arah
universitas
masing-masing
(Cipto, 2015). Apa NTU,
berarti
sebenarnya
Yuan
Manajemen yang berkualitas juga
Ze
University
yang
University
dalam
tata
kelola
mempunyai
dilakukan
komitmen
dan
pengembangan sumber daya manusia baik
Koc
membangun
dosen
yang
yang
maupun
tinggi
tenaga
terhadap
kependidikan.
universitasnya sehingga mampu masuk di
Pengembangan SDM tidak bisa ditawar-
jajaran kelas dunia dalam waktu relatif
tawar lagi dalam menghadapi pasar tunggal
singkat?
pertanyaan
MEA. Dengan penerapan penjaminan mutu
semacam ini, Times Higher Education
yang baik dan kualitas SDM yang mumpuni,
bermitra dengan NTU menyelenggarakan
perguruan tinggi akan mampu menghadapi
World Academic Summit. Perhelatan dihadiri
ketatnya persaingan di tataran internasional.
210 peserta dari 39 negara, terdiri atas
Untuk konteks ini faktor kepemimpinan
pimpinan
mempunyai peran yang sangat vital dalam
Untuk
menjawab
universitas
terkemuka
dan
perwakilan industri seperti BMW dan
penerapan
Volvo.
kepemimpinan
dengan
mengedepankan
fasilitasi
reward
akan
Menurut Prof Arnoud De Meyer, President
Singapore
Management
penjaminan
dan
mutu.
Model
memacu
percepatan.
University, membangun WCU perlu kerja
Aspek keempat adalah tanggung
ekstra keras dan cerdas. Sudah menjadi hal
jawab
sosial.
yang biasa bagi universitas terkemuka di
perguruan
Tanggung
tinggi
tidak
jawab
sosial
sebatas
pada
kemampuannya
untuk
melakukan
pengabdian pada masyarakat oleh dosen
akan dapat memperbaiki aspek-aspek yang masih lemah.
maupun praktik kuliah kerja nyata (KKN)
Penjaminan mutu juga bertugas untuk
oleh mahasiswa, tetapi meliputi aspek
melakukan benchmarking untuk standard-
kualitas lulusan, produk-produk teknologi
standar yang telah ditetapkan oleh perguruan
dan karya humaniora. Produk-produk ini
tinggi
harus mampu memenuhi kebutuhan dan
benchmarking inilah yang akan dijadikan
tantangan masyarakat serta harus dapat
patokan untuk meningkatkan kualitas mutu.
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
Benchmarking dengan perguruan tinggi
Publikasi internasional dalam bentuk jurnal
maupun
buku
juga
tanggung
jawab
sosial
tanggung
jawab
profesional
tinggi.
Publikasi
lain
yang
lebih
baik.
Hasil
maju di negara-negara anggota MEA adalah
merupakan
pilihan yang bagus untuk melihat standar
termasuk
mutu yang mereka terapkan sekaligus untuk
perguruan
membandingkan dengan standar yang kita
juga
internasional
bagi
gunakan.
Penjaminan
mutu
dalam
perguruan tinggi negeri di Indonesia sampai
percaturan MEA akan semakin penting,
saat ini masih menjadi masalah yang cukup
karena beberapa perguruan tinggi akan
besar. Jumlah publikasi internasional yang
menerapkan
dilakukan oleh dosen masih terbatas. Para
assurance perguruan tinggi di kawasan
pengambil
MEA.
kebijakan
perlu
terus
gagasan
single
quality
memfasilitasi para dosen untuk melakukan penelitian sekaligus publikasi di tataran
PENUTUP
internasional.
1. Implementasi MEA yang dicanangkan
Kerjasama
internasional
dengan perguruan tinggi maju merupakan
dimulai
pilihan
untuk
memungkinkan pergerakan barang, jasa,
publikasi
investasi, modal dan tenaga kerja akan
yang
cukup
meningkatkan
feasible
jumlah
internasional.
pada
tahun
2015
akan
berdampak langsung dan dapat menjadi
Aspek kelima adalah penjaminan mutu. Peran penjaminan mutu (quality assurance) sangat strategis dalam akselerasi
peluang terhadap perguruan tinggi di Indonesia. 2. Untuk
mendapatkan
peluang
dalam
peningkatan mutu perguruan tinggi. Quality
menyongsong MEA, perguruan tinggi di
Assurance
Indonesia
(QA)
bertugas
menetapkan
harus
memperhatikan
standar mutu baik input, proses, maupun
beberapa hal, antara lain kompetensi
keluaran
melakukan
lulusan, melakukan reformasi institusi,
pencapaian
kualitas
assessment
dan (audit)
sekaligus terhadap
manajemen,
peningkatan
standar yang telah ditetapkan. Audit mutu
tanggung jawab sosial dan implementasi
internal maupun eksternal akan memberikan
penjaminan mutu.
informasi kepada para pimpinan tentang
3. Pemerintah melalui Kementerian Riset,
pencapaian standard sehingga pimpinan
Teknologi dan Pendidikan Tinggi harus
membuat visi yang jelas atas masa depan
Indonesia, dalam Jalan Kemandirian Bangsa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
pendidikan tinggi di Indonesia. 4. Pemerintah
perlu
menyiapkan
infrastruktur yang memungkinkan dosendosen
asing
bekerja
di
institusi
pendidikan tinggi kita, karena mobilitas internasional dosen sudah menjadi tren di dunia pendidikan di tengah globalisasi yang telah mengaburkan batas antar negara.
DAFTAR PUSTAKA Bank Indonesia. 2012. “Butuh Kesiapan Menghadapi MEA”, Laporan Penelitian, Boks-2. Diakses pada tanggal 8 Juli 2013 dari www.bi.go.id. Cipto, Bambang. 2015. Di Balik Terpuruknya Peringkat PT, Harian KOMPAS, Jakarta. Kementerian Perdagangan RI. 2009. Menuju ASEAN Economic Community: Laporan Penelitian. Diakses tanggal 8 Juli 2013 dari www.kemendag.go.id.
Suryo. 2014. Geopolitik Maritim Indonesia, dalam Jalan Kemandirian Bangsa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Tambunan, T.T.H. 2001. Industrialisasi di Negara sedang Berkembang: Kasus Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta. Tambunan, T.T.H. 2013. “Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015: Peluang dan Tantangan bagi UMKM Indonesia”, Policy Paper, No. 5, Maret 2013, Kadin Indonesia dan European Union, diakses dari www.kadin-indonesia.or.id pada tanggal 9 Juli 2013. Tambunan, T.T.H. 2013. “Kebijakan Industri dalam Menyongsong MEASEAN 2015”, Policy Paper, No. 16, April 2013, Kadin Indonesia dan European Union, diakses dari www.kadin-indonesia.or.id tanggal 9 Juli 2013. Zimmermann, Thomas. 2000. Trade Liberasisation South-East Asia. BIOGRAFI PENULIS
Kementerian Perindustrian RI. 2011. Kajian Pengembangan Industri Tekstil dan Produk Tekstil: Laporan Penelitian. Diakses pada tanggal 8 Juli 2013 dari www.kemenperin.go.id.
Joko Tri Nugraha, S.Sos, M.Si adalah
Krugman, Paul R. dan Maurice Obstfeld. 2003. International Economic: Theory and Policy, Pearson Education International, Pg 25.
Magelang, Indonesia. Penulis mendapatkan
Rakhman, Fuad. 2015. MEA dan Mobilitas Internasional Dosen, Harian KOMPAS, Jakarta.
dosen dan Ketua Jurusan di Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan
gelar
Ilmu
Politik,
Sarjana
di
Universitas
Universitas
Tidar,
Jenderal
Soedirman Jurusan Administrasi Negara pada tahun 2004. Gelar Master diperoleh pada Program Pascasarjana Magister Ilmu Administrasi
di
Universitas
Jenderal
Rokhman, Fathur. 2015. Strategi Perguruan Tinggi dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, Pidato Ilmiah dalam rangka Dies Natalis ke 1 Universitas Tidar, 1 April 2015.
Soedirman pada tahun 2010. Beberapa mata
Susilo, Sri. 2014. Dampak Implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 Terhadap Daya Saing Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT)
manajemen, metode penelitian sosial (MPS)
kuliah yang diampu antara lain pengantar statistik sosial, pengantar antropologi, sistem politik
Indonesia,
organisasi
dan
kuantitatif serta kebijakan dan manajemen kependudukan. Fokus penelitiannya selama
ini antara lain pada bidang reformasi birokrasi, manajemen pelaayanan publik dan e-government. Untuk informasi lebih lanjut penulis dapat dihubungi melalui alamat
[email protected] atau di nomor 085729041005.