Volume 4 Nomor 1 Maret 2015
E-JUPEKhu
(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu
Halaman :183-187
Penggunaan Metode Analisis Glass dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Merangkaikan Huruf Menjadi Kata AnaK Kesulitan Belajar Kelas 1 SDN 04 Terandam Padang
( Single Desaign Subject Research ) Oleh LATIFAH SARI Abstrack : Penelitian ini membahas tentang meningkatkan kemampuan membaca permulan dengan metode Analisis Glass pada anak kesulitan belajar X di SD Negeri 04 Terandam Padang. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan metode Analisis Glass dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan bagi anak kesulitan belajar kelas 1 di SD Negeri 04 Terandam Padang. Subjek penelitian adalah satu orang anak berkesulitan belajar yang duduk di kelas 1. Jenis penelitian yang digunakan adalah Single Subject Design yaitu metode penelitian yang melihat arah kecenderungan grafik yang membandingkan antara kondisi baseline dengan kondisi treatment. Prosedur perekaman data dengan cara pengamatan secara langsung, data direkam melalui prosedur pencatatan kejadian (Event Recording) yaitu memberi tanda ceklist pada sejumlah kata yang dibaca benar pada lembaran kerja siswa. Teknik analisis data yang digunakan berdasarkan pengamatan data dalam bentuk Visual Analysis of Grafik.
Kata-kata kunci : Metode Analisis Glass; Anak Kesulitan Belajar
Pendahuluan Kegiatan belajar membaca permulaan adalah penting terutama bagi anak sekolah dasar apalagi bagi anak-anak yang mengalami kesulitan belajar. Anak kesulitan belajar dalam digolongkan ke dalam kesulitan membaca (disleksia), kesulitan berhitung (diskalkulia), kesulitan menulis (disgrafia) kemampuan membaca adalah prasyarat memperoleh ilmu pengetahuan. oleh karena itu pembelajaran membaca harus terusmenerus dikembangkan didalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Jika anak pada usia permulaan anak belum juga memiliki kemampuan membaca, akibatnya anak akan terus mengalami kesulitan pada mata pelajaran lainnya.
183
184
Berdasarkan Hasil dari studi pendahuluan yang peneliti lakukan dalam bentuk observasi di kelas satu SDN 04 Terandam Padang, yang dibina oleh wali kelas dengan jumlah siswa sebanyak 27 orang anak. Penliti mengumpulkan informasi dan data-data yang diperlihatkan oleh wali kelas I tersebut, wali kelas tersebut mengungkapkan dan mengakui bahwa beberapa orang anak yang mengalami kesulitan dalam belajar akademik dan belum mampu mencapai KKM yang ditetapkan sekolah. Berdasarkan nilai rapor peneliti temukan ada nilai anak yang tidak sama dengan nilai asli yang ada pada guru. Untuk membuktikan informasi diatas peneliti melakukan tes dengan memberikan soal-soal latihan kelas I sebanyak 35 soal, 25 soal pilihan ganda dan 10 soal isian, hasilnya ditemukan 2 orang anak yang tidak bisa mengerjakan soal-soal tersebut. Satu orang anak (X) kesulitan mengerjakan soal Bahasa Indonesia dengan kemampuan 37% dan satu orang anak lagi (Y) kesulitan dalam mengerjakan soal Matematika dengan kemampuan 60%. Berdasarkan fakta diatas jelaslah bahwa anak tersebut, betul-betul mengalami masalah yang perlu dicarikan solusinya, salah satunya adalah dengan menggunakan metode analisis glass dalam bentuk penelitian dengan judul
“Penggunaan Metode Analisis Glass
dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Merangkai Huruf Menjadi Kata Anak Kesulitan Belajar Kelas 1 SDN 04 Terandam Padang”. Metode Penelitian A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan yang diteliti yaitu “Penggunaan Metode Analisis Glass dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Merangkaikan Huruf Menjadi Kata Anak Kesulitan Belajar Kelas 1 SDN 04 Terandam Padang”, maka peneliti memilih jenis penelitian eksperimen, dengan menggunakan design subjek tunggal atau Single Subject Design (SSD). Eksperimen merupakan suatu kegiatan percobaan yang dilakukan untuk meneliti suatu peristiwa atau gejala yang muncul terhadap suatu kondisi tertentu. Penelitian ini menggunakan desain A-B, dimana (A) merupakan phase baseline sebelum diberikan intervensi, (B) merupakan phase treatment. Phase baseline (A) adalah suatu phase saat target behavior diukur secara periodik sebelum diberikan perlakuan tertentu.
E-JUPEKhu
(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
Volume 4, nomor 1, Maret 2015
185
B. Variabel Penelitian Variable bebas (intervensi), yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode Analisis Glass. Variable terikat (target behavior), yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan membaca permulaan (x).
C. Subyek Penelitian Subjek penelitian adalah sesuatu yang dijadikan bahan atau sasaran dalam suatu penelitian. Menurut Arikunto (2003: 200) subjek penelitian adalah “benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian yang dipermasalahkan melekat”. Sunanto (2005:2) menyatakan “peneliti single subject research digunakan untuk subjek tunggal, dalam pelaksanaanya dapat dilakukan pada seorang subjek atau sekelompok subjek”. D. Definisi Operasional Variabel Sunanto (2005 :12 ) mendefenisikan “variabel merupakan suatu atribut atau ciri – ciri mengenai sesuatu yang diamati dalam penelitian”. 1. Metode Analisis Glass (Variabel bebas) 2. Kemampuan Membaca Permulaan Merangkai Huruf Menjadi Kata (Variabel Terikat) E. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap seorang murid SDN 04 Terandam Padang. Dengan mempertimbangkan keterbatasan tempat dan waktu, maka penelitian dilakukan di luar jam pelajaran sekolah. Yang mana dilakukan di dua tempat yaitu di Sekolah sewaktu pulang sekolah dan di rumah siswa. Hasil Penelitian Hasil penelitian tentang kemampuan anak dalam membaca permulaan yaitu pada kondisi baseline (A) dilakukan sebanyak 7 kali pertemuan, kemampuan anak
pada
pertemuan pertama 5%, pertemuan ke-2 yaitu 10%, pertemuan ke-3 yaitu 16%, pertemuan ke-4 yaitu 15% sampai pertemuan ke-5 sampai ke-7 20%. Pada kondisi intervensi (B)
E-JUPEKhu
(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
Volume 4, nomor 1, Maret 2015
186
dilaksanakan sebanyak 10 kali pertemuan dengan menggunakan metode Analisis Glass. Hasil membuktikan bahwa setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan metode Analisis Glass, kemampuan anak dalam membaca permulaan meningkat. Hal ini terbukti setelah data di analisis dengan analisis dalam kondisi menggunakan grafik yang kecenderungan arahnya meningkat. Pada pertemuan pertama 25%%, pertemuan ke-2 adalah 30%, pertemuan ke-3 adalah 40%, pertemuan ke-4 adalah 55%, pertemuan ke-5 adalah 60%, pertemuan ke-6 adalah 75%, pertemuan ke-7 adalah 80%, pertemuan ke-8-9-10 meningkat menjadi 85%. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Banyaknya pengamatan dalam membaca permulaan kata pada kondisi Baseline (A) sebanyak 7 kali pengamatan yang kecendrugannya bervariasi dan pada kondisi intervensi (B) sebanyak 10 kali pengamatan. Dari hasil pengamatan tersebut menampakkan kecendrungan lebih bervariasi menaik kearah positif. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa metode analisis glass dapat meningkatkan kemampuan membaca permulakai huruf menjadi kata Anak kesulitan belajar Kelas I di SD Negeri 04 Tarandam Padang. Saran Setelah memperhatikan temuan peneliti yang diperoleh dari kesimpulan yang telah dikemukakan, maka ada beberapa saran yang dapat disampaikan melalui penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Bagi peneliti Agar mengembangkan hasil penelitian dengan menggunakan metode analisis glass untuk anak kesulitan belajar, bukan saja di tempat penelitian tetapi bisa juga digunakan dimana peneliti melakukan pengajaran. 2. Bagi Kepala Sekolah Peneliti menyarankan kepada kepala sekolah menjadikan hasil penelitian ini sebagai acuan untuk pengembangan pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. 3. Bagi Guru Dalam menghadapi anak kesulitan belajar sebaiknya guru harus lebih meningkatkan kesabaran dan pelajaran yang diberikan kepada anak harus diberikan secara berulang-ulang.
E-JUPEKhu
(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
Volume 4, nomor 1, Maret 2015
187
Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, agar lebih memperhatikan dan berupaya meningkatkan motivasi dalam belajar maupun dalam kegiatan lainnya pada anak dengan cara memberikan penguatan positif dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. 4.
Bagi peneliti selanjutnya
peneliti berharap untuk dapat lebih kreatif adalam menyajikan penggunaan metode anaisis glass agar anak lebih termotivasi.
E-JUPEKhu
(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
Volume 4, nomor 1, Maret 2015